BAB II PREFERED READING DAN IDENTITAS INFORMAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEMAKNAAN KHALAYAK TERHADAP INFORMASI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH BASUKI TJAHAJA PURNAMA DI MEDIA SOSIAL YOUTUBE

Mengapa Ahok Harus Masuk Jeruji Besi

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa.

NOTA PEMBELAAN. BASUKI TJAHAJA PURNAMA TERHADAP TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA PIDANA No. 1537/Pid.B/2016/PN.JKT.UTR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komunikasi adalah ilmu tertua di dunia, karena komunikasi merupakan

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PK Ahok dan Kasus Buni Yani

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.


BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yangcukup populer di tengah

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan

ANALISIS RESEPSI PEMBACA RAMALAN ZODIAK DI ASK FM LIGHTGIVERS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain

BAB I PENDAHULUAN. program berita dan hiburan. Televisi menjadi media massa elektronik pilihan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Di dalam suatu pernikahan, selain sebagai seorang istri, perempuan juga berfungsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang bersifat audio-visual, audio berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Media massa sudah menjadi sumber informasi masyarakat dewasa ini.

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbitnya. Keberagaman suatu majalah tersebut ditentukan berdasarkan target

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian wacana politik videografis tentang reklamasi Teluk Benoa ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB II PENGALAMAN KOMUNIKASI PADA HUBUNGAN PERNIKAHAN DENGAN PRIA YANG BERUSIA LEBIH MUDA DALAM BUDAYA PATRIARKI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. lagi bagi seluruh masyarakat di dunia. Peristiwa komunikasi yang diamati sangat

BAB III METODE PENELITIAN. menimbulkan perhatian pada makna tambahan (connotative) dan arti

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien untuk berkomunikasi dengan konsumen sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Wartawan atau jurnalis merupakan orang yang bertugas atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

BAB I PENDAHULUAN. baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ibunya, dan sekaligus menjadi inti cerita dalam film dari Arab Saudi berjudul

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti

BAB I PENDAHULUAN. pejabat, baik pejabat pemerintah maupun para pengusaha. Hal itu terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mudah Membuat Siaran Televisi Berbasis Internet dan Peluang Finansialnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, interaksi dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. massa yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan bisnis, organisasi non profit dan

Transkripsi:

BAB II PREFERED READING DAN IDENTITAS INFORMAN Temuan penelitian tentang pemaknaan khalayak atas kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama di media Sosial Youtube diuraikan pada bab ini. Adapun temuan hasil dalam penelitian merupakan hasil dari wawancara mendalam dengan 6 orang informan. Informan yang dipilih adalah laki-laki dan perempuan berusia diatas 18 tahun dengan latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang berbeda. Pertanyaan yang diajukan kepada informan mengacu pada interview guide yang telah dibuat yaitu seputar informasi dan pemberitaan kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama di media sosial Youtube. Tiap-tiap informan memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap pemberitaan karena masing-masing informan memiliki latar belakang budaya, sosial, pendidikan maupun pekerjaan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan analisis resepsi yang melalui dua langkah, langkah pertama adalah metode analisis semiotika dari Roland Barthes untuk menganalisis makna dominan dari informasi kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama di media sosial Youtube, langkah kedua adalah wawancara dengan informan untuk mendapatkan persepsi dari informan atas pemberitaan kasus penodaan agama di media sosial Youtube. Sebelum menguraikan hasil indepth interview, peneliti menggunakan prefered reading tentang makna dominan yang ditawarkan di media sosial Youtube pada pemberitaan kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama. 36

37 2.1 Prefered Reading Video Kasus Penodaan Agama oleh Basuki Tjahaja Purnama di YouTube Teks video YouTube yang akan diteliti untuk menemukan prefered reading atau makna dominan dengan menggunakan analisis semiotika yang dikemukakan oleh Roland Barthes. Gagasan semiotika menyatakan bahwa dalam sebuah teks, terdapat tanda-tanda yang telah dikonstruksikan sebelumnya, YouTube memiliki makna banyak pesan yang disampaikan melalui sebuah tanda dalam bentuk tayangan audio visual. Analisis semiotik Roland Barthes mempunyai beberapa tahap pembokaran makna sebelum akhirnya gagasan dominan terkuak, yakni melalui tahap denotasi yang merupakan tahapan awal proses pemaknaan, dan tahap konotasi dimana tahapan ini adalah tahapan kedua yang melibatkan perasaan peneliti dalam menginterpretasi simbol yang dimunculkan. Tahapan denotasi adalah tingkat pertandaan pertama yang menjelaskan hubungan antara tanda dan rujukan pada realitas, yang menghasilkan makna yang eksplisit, langsung dan pasti. Pada tingkatan ini, tidak ada kata yang mengandung makna atau perasaan-perasaan tambahan. Pada intinya, makna denotasi adalah apa yang kelihatan pada gambar, dengan kata lain gambar dengan sendirinya memunculkan denotasi. Dan selanjutnya dengan sendirinya makna denotasi akan menjadi konotasi. Tanda konotasi sendiri merupakan interaksi yang muncul ketika sign bertemu dengan perasaan atau emosi pembaca atau pengguna dan nilai-nilai budaya mereka. Makna dalam tahapan ini subjektif atau intersubjektif, serta tanda dalam konotasi bersifat lebih terbuka dalam penafsirannya. Di dalam penelitian

38 ini, peneliti akan mencari makna dominan dari pemberitaan kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama yang banyak di beritakan oleh media sosial YouTube sejak awal kemunculan kasus tersebut. Gambar 3.1 Video Pidato Ahok di Kepulauan Seribu Video pertama yang muncul di media sosial YouTube terkait kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama adalah video tentang pidato Basuki Tjahaja Purnama di Kepulauan Seribu, yang merupakan video penyebab awal mula terjadinya kasus tersebut. Video yang diunggah pada 6 Oktober 2016 oleh akun Berita Terbaru ini telah ditonton sebanyak lebih dari 1,3 juta kali oleh pengguna YouTube sejak awal kemunculannya. Video ini diberi judul Ini Pidato Lengkap Ahok di Kepulauan Seribu Yang Menyinggung Ayat Al Maidah 51. Video ini berisi pidato lengkap Basuki Tjahaja Purnama mengenai budidaya ikan Kerapu saat berkunjung ke Kepulauan Seribu. Video ini berdurasi 21 menit 32 detik, dan tepat di menit ke 19 detik 58 hingga menit ke 20 detik 30 Ahok melontarkan pernyataan yang menyinggung Surat Al Maidah ayat 51:

39 Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa saja dalam hati kecil Bapak Ibu, nggak pilih saya karena dibohongi (orang) pakai Surat Al Maidah 51 macam-macam itu. Itu hak Bapak Ibu. Kalau Bapak Ibu merasa nggak bisa pilih karena takut masuk neraka, dibodohin, begitu, oh nggak apa-apa, karena ini panggilan pribadi Bapak Ibu". "Program ini (pemberian modal bagi budi daya kerapu) jalan saja. Jadi Bapak Ibu nggak usah merasa nggak enak karena nuraninya nggak bisa pilih Ahok," Informasi yang diunggah oleh Berita Terbaru ini menunjukkan bahwa video tersebut sama seperti yang diunggah oleh Pemprov DKI. Tidak ada penambahan unsur-unsur seperti tulisan, gambar, atau video lain maupun editan dalam bentuk lain yang dapat dilihat secara visual. Adapun judul Ini Pidato Lengkap Ahok di Kepulauan Seribu Yang Menyinggung Ayat 51 menunjukkan bahwa pengunggah murni ingin memberitahukan kepada khalayak pengguna YouTube tentang pidato Basuki Tjahaja Purnama di Kepulauan Seribu secara lengkap supaya khalayak dapat menilai sendiri tentang pernyataan Basuki Tjahaja Purnama di dalam pidatonya tersebut. Gambar 3.2 Suasana Saat Sidang Vonis Ahok

40 Video selanjutnya adalah video yang diunggah pada 8 Mei 2017 oleh akun Indonesian News Populer yang telah ditonton lebih dari 4 ribu kali oleh pengguna YouTube. Video berdurasi 25 menit 1 detik ini diberi judul SAH!!! Detik Detik Hakim Vonis Ahok 2 Tahun PENJARA Di Rutan Cipinang (HOT). Video ini berisi cuplikan dari berita di stasiun televisi inews yang menyiarkan secara langsung sidang vonis terhadap Basuki Tjahaja Purnama dalam kasus Penodaan Agama. Selain itu, di dalam video tersebut juga diperlihatkan situasi diluar persidangan dimana massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama melakukan aksi dukungan terhadap Basuki Tjahaja Purnama, begitupula massa yang kontra terhadap Basuki Tjahaja Purnama berdatangan untuk melakukan aksi agar Basuki Tjahaja Purnama mendapat vonis yang setimpal dengan perbuatannya. Video ini menampilkan sebuah cuplikan dari persidangan kasus penodaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama. Penggunaan judul SAH!!! Detik Detik Hakim Vonis Ahok 2 Tahun PENJARA Di Rutan Cipinang (HOT) menunjukkan bahwa pengunggah ingin memberikan sebuah informasi yang hangat dan sedang menjadi perhatian publik, yaitu sebuah informasi tentang jalannya sidang terhadap Basuki Tjahaja Purnama dalam kasus penodaan agama. Basuki Tjahaja Purnama menjalani sidang sebagai tersangka kasus penodaan agama dan oleh hakim resmi di vonis 2 tahun penjara. Jadi dalam hal ini pengunggah menyajikan kepada khalayak pengguna YouTube bahwa Basuki Tjahaja Purnama memang telah melakukan penodaan agama sehingga Ahok mendapatkan vonis 2 tahun penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

41 Sehingga dapat disimpulkan bahwa makna dominan dari beragam video kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama di YouTube adalah YouTube menyajikan informasi seputar kasus tersebut sama dengan pemberitaan yang ada, Basuki Tjahaja Purnama dinyatakan bersalah sehingga mendapatkan vonis penjara oleh pengadilan. Dalam hal ini, YouTube hanya menjalankan fungsinya sebagai media penyebar informasi dimana informasi tersebut berasal dari berbagai macam sumber yang diunggah oleh pengguna akun YouTube (user) dengan beragam karakteristik yang dimiliki. Adapun penggunggah selalu memberikan informasi dengan cara membuat judul dan isi yang menarik untuk membuat khalayak tertarik menyaksikan video yang disajikan oleh media sosial YouTube 2.2 Identitas Informan Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara mendalam kepada 6 orang informan yang pernah menonton video tentang kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama di media sosial YouTube. Informan tersebut memiliki kriteria berusia 18th keatas dan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, meliputi pendidikan, usia, dan pekerjaan. Alasan tersebut dipilih agar didapatkan hasil interpretasi yang berbeda tergantung dari latar belakang yang dimiliki tiap informan. Berikut informan sebagai sumber dari penilitian ini : No. Nama Usia L/P Pendidikan Pekerjaan 1. Kusumaning Adi Tya 21 th P SMA Mahasiswa 2. Ratna Kurniasih 39 th P SMA Ibu Rumah Tangga 3. Anggita Meiliana S. 22 th P SMA Karyawan

42 Pabrik 4. Roni Anggara 24 th L SMA Karyawan Swasta 5. Kartika Nanda 29 th P S1 Guru Paud 6. Muhammad Farel 22 th L SMA Mahasiswa Tabel 1.1 Identitas Informan Informan 1 bernama Kusumaning Adi Tya berusia 21 tahun, merupakan mahasiswi tingkat akhir jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro. Mahasiswi asal Banjarnegara ini sedang menyelesaikan project akhir sebagai salah satu syarat kelulusan. Mahasiswi ini seringkali memanfaakan waktu luangnya dengan menonton video-video di YouTube dan bermain game online. Informan 2 bernama Ratna Kurniasih berusia 39 tahun dan bertempat tinggal di Banjarnegara. Informan 2 memiliki latar belakang pendidikan SMA dan memutuskan untuk menikah setelah lulus sekolah. Kegiatan sehari-hari informan 2 selain menjadi ibu rumah tangga, dia juga membantu suaminya dengan membuka warung kecil-kecilan yang terletak menyatu dengan ruang tamu di kediamannya. Sejak mulai menggunakan smartphone 2 tahun lalu, Ibu 3 orang anak ini mulai mengenal dunia internet dan memiliki beberapa akun media sosial, dari situ pula dia mulai mengenal media sosial YouTube. Informan 3 bernama Anggita Meiliana Sari. Informan 3 merupakan seorang wanita berusia 22 tahun asal Banjarnegara yang memutuskan untuk merantau ke Bekasi setelah lulus sekolah. Saat ini informan 3 bekerja di PT Panasonic Indonesia pada bagian operasional. Hidup dirantauan membuat informan 3 ini seringkali menghabiskan waktu libur kerjanya untuk berjalan-jalan

43 bersama teman kerjanya. Adapun dia sering memanfaatkan media sosial yang dia miliki termasuk YouTube sebagai media hiburan dan media untuk mendapatkan informasi seputar berita yang sedang booming, karena dia tidak memiliki televisi di kostannya. Informan 4 bernama Roni Anggara berusia 24 tahun, merupakan seorang karyawan swasta di CV FIF Banjarnegara. Pria yang kerap disapa Bang Roni ini mempunyai hobi futsal dan merupakan fans Klub Sepakbola Manchaster United. Dia seringkali memanfaatkan media sosial termasuk YouTube untuk mencari informasi seputar sepakbola yang dia gemari. Informan 5 bernama Kartika Nanda berusia 29 tahun. Sebagai lulusan S1 Pendidikan Paud Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, dia langsung mengabdikan dirinya dengan menjadi guru bagi anak-anak PAUD di sebuah Taman Belajar untuk anak-anak PAUD dan TK Bhayangkara di Banjarnegara. PNS yang resmi dilantik pada tahun 2014 telah menikah selama 5 tahun dan sudah dikaruniai 2 orang anak. Sebagai seorang ibu dan pegawai negeri, dia banyak memanfaatkan waktu luangnya untuk menonton televisi dan sesekali menggunakan media sosial YouTube untuk mencari informasi yang berkaitan dengan profesinya. Dan terakhir adalah Muhammad Farel sebagai informan ke 6 yang berusia 22 tahun. Mahasiswa Universitas Negeri Semarang jurusan Pendidikan Kepelatihan dan Olahraga ini sekarang sedang menempuh tugas akhir dan akan melakukan sidang. Sebagai seorang mahasiswa bidang olahraga, dia mempunyai hobi bermain basket dan sudah seringkali mengikuti even bolabasket. Informan 6

44 merupakan sosok yang kurang suka menonton televisi, sehingga dia menjadikan media sosial termasuk Youtube sebagai media hiburan dan sarana untuk mencari informasi.