STRATEGI PEMASARAN GAS ELPIJI DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENJUALAN TABUNG ELPIJI KEMASAN 5,5 KG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI GAS ELPIJI 3 KG SERTA DAMPAKNYA TERHADAP HARGA PADA TINGKAT KONSUMEN AKHIR (Studi Kasus Kota Palembang)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi saat ini telah menjadi hal yang penting bagi sebuah Negara.

APAKAH PEMASARAN ITU?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan program Konversi minyak tanah ke LPG yang ditetapkan oleh

ANALISIS TINGKAT HARGA YANG DTERIMA KONSUMEN GAS LPG 3 KG DITINJAU DARI ASPEK PENAWARAN (STUDI KASUS KABUPATEN/KOTA XYZ) Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan globalisasi yang disertai pertumbuhan perdagangan domestik dan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

Makalah Strategi Bisnis Ritel

Arrizal dan Syafrizal 2

PELATIHAN MANAJEMEN PEMASARAN BAGI PENGUSAHA INDUSTRI KECIL KERUPUK LABU DI KECAMATAN MATUR, KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

PENGARUH PELAKSANAAN DISTRIBUSI GUNA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (Studi pada CV Percetakan Putri Mandiri Surabaya) Ach.

Analisis Estimasi Penentuan Kos Produksi Tape Menggunakan Time Driven Activity Based Costing pada UKM Raja Madu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

BAB I PENDAHULUAN. minyak tanah ke elpiji ini di akibatkan harga minyak tanah yang semakin mahal

PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Pelanggan Freshasan Cabang Banjarsari Selatan Semarang)

KEBIJAKAN DAN ALOKASI ANGGARAN SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan UKDW

STRATEGI DISTRIBUSI PEMASARAN PAKAN AYAM

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk

BAB II URAIAN TEORITIS. Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah pada PT. Bank Sumut Cabang

Analisis Hubungan Fungsi Pemasaran.Rika Destriany

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Konversi energi dari minyak tanah ke gas adalah program nasional yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2013

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Aktivitas bisnis ritel adalah aktivitas dimana produsen menjual produk secara

MANAJEMEN PEMASARAN BANK. /

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

PENGARUH ADVERTISING DAN PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. MANDALA CAHAYA SENTOSA SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DATA DAN INFORMASI MIGAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir ayam ras (Sudaryani dan Santoso, 2002). Ayam petelur dibagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut para ekonom harga, nilai, dan faedah (utility) merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Philip Kotler

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan melalui proses pengilangan minyak mentah. Saat ini BBM telah

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP WARUNG MAKAN INDOMIE DI WILAYAH MRICAN PERCEPTION CONSUMER OF WARUNG MAKAN INDOMIE IN MRICAN REGION

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA PEMASARAN DENGAN VOLUME PENJUALAN PADA PT SURYA SETIA SEJAHTERA PALU

BAB V PENUTUP. didapatkan melalui hasil analisis yang telah dilakukan baik secara deskriptif

bahwa dalam rangka meringankan beban masyarakat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB 1 PENDAHULUAN Namun semua itu tidak bisa berjalan dengan lancar. Pada

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN & IMPLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada PT Selaras Kausa Busana, Jurnal Ilmiah, STIE MULIA PRATAMA BEKASI, 2015, hal. 4.

Strategi Bertahan Pelaku Usaha Kecil Tahu Cibuntu

I. PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai salah satu anggota OPEC (Organization of. Tabel 1. Kondisi Perminyakan Indonesia Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. yang akan dilayani, menentukan pasar sasaran mana yang paling baik dilayani

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

HARGA POKOK PENJUALAN ELPIJI BERSUBSIDI PT XYZ TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi adalah termasuk jenis kacang-kacangan dan jenis umbi-umbian. Salah

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN. Oleh :

ANALISIS KETERKAITAN BAURAN PEMASARAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN UKM PENGAIS JAYA VIRGIN COCONUT OIL DI DESA AMPIBABO

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mata Kuliah Manajemen Bank Program Studi Keuangan dan Perbankan Semester III TA

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia menjadi tanpa batas (borderless). Terutama kemajuan teknologi

Minggu-6. Konsep Harga (pricing concept) Product Knowledge and price concept. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN

STRATEGI PEMASARAN DALAM PERSAINGAN BISNIS FOFON JASMAN S1 TI 2H STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

Analisis Omset Penjualan Keripik Pisang Agung UD. Nikmat Rasa Lumajang Tahun

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. logika itu unit bisnis diharapkan bisa mencapai sasaran sasaran. hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

Ilham et al., Analisis Pengaruh Merek, Persepsi Harga dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli...

KEWIRAUSAHAAN. Merancang Strategi Pemasaran. Modul ke: DAFTAR PUSTAKA AKHIRI PRESENTASI STRATEGI PEMASARAN. 12Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan yang terjadi pada perusahaan yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai masalah dalam berbagai sektor

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

BAB II LANDASAN TEORI

STRATEGI PEMASARAN TELUR AYAM DI UD SATWA TANI KOTA TERNATE

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang akan selalu berusaha untuk terus memenuhi kebutuhannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan

ABSTRAK. Kata Kunci:Green Marketing Mix, Keputusan Pembelian. Universitas Kristen Maranatha

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

STRATEGI PEMASARAN GAS ELPIJI DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENJUALAN TABUNG ELPIJI KEMASAN 5,5 KG & 12 KG (Studi Kasus Pangkalan Gas Elpiji di Kota Palembang) Oleh : Syahrizal BMS E-mail : syahrizalbms@yahoo.co.id 1) STIM AMKOP Palembang ABSTRACT Increasing the cost of 3 kg LPG gas subsidy by the government causes the government to issue a policy of issuing non-subsidized LPG gas products that is 5.5 kg packaging in addition to the existing 12 kg packaging. With the policy of Pertamina obliges LPG bases 3 kg subsidy to sell packaging product 5,5 kg and 12 kg. But the circumstances that occur indicate that the consumption of packaging 5.5 kg and 12 kg is not too high so there is a strategy to sell it. The purpose of this research is to make the marketing strategy of LPG gas in increasing the sales amount of LPG tubes packing 5.5 kg and 12 kg. The research method used is descriptive qualitative, by using SWOT analysis tool. The research respondents are 3 kg LPG bases which also sell LPG packing 5.5 kg and 12 kg. Based on the results of research strategy that can be used is the product that is by combining gas sales 3 kg and 5,5 kg / 12 kg in a small industry consumer, promotion that is by doing socialization about profit obtained by using pack 5.5 kg / 12 kg from On using packaging 3 kg and place that is by closer to the consumer. As for the pricing strategy is not used because it can not give impact to household consumers or small industries. Keywords: Marketing strategy, sales Peningkatan biaya subsidi gas elpiji 3 kg oleh pemerintah menyebabkan pemerintah mengeluarkan kebijakan mengeluarkan produk gas elpiji non subsidi yaitu kemasan 5,5 kg disamping kemasan 12 kg yang telah ada. Dengan adanya kebijakan pihak Pertamina mewajibkan pangkalan-pangkalan elpiji 3 kg subsidi untuk menjual produk kemasan 5,5 kg dan 12 kg. Tetapi keadaan yang terjadi menunjukkan bahwa konsumsi kemasan 5,5 kg dan 12 kg tidak terlalu tinggi sehingga perlu adanya strategi untuk menjualnya. Tujuan penelitian adalah membuat strategi pemasaran gas elpiji dalam meningkatkan jumlah penjualan tabung elpiji kemasan 5,5 kg dan 12 kg. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan alat analisis SWOT. Yang menjadi responden penelitian adalah pangkalan elpiji 3 kg yang juga menjual elpiji kemasan 5,5 kg dan 12 kg. Berdasarkan hasil penelitian strategi yang dapat digunakan adalah product yaitu dengan mengkombinasikan penjualan gas 3 kg dan 5,5 kg/12 kg pada seorang konsumen industri kecil, promotion yaitu dengan melakukan sosialisasi mengenai keuntungan yang didapat dengan menggunakan kemasan 5,5 kg/12 kg dari pada menggunakan kemasan 3 kg dan place 32

yaitu dengan mendekatkan diri ke konsumen. Sedangkan untuk strategi harga tidak digunakan sebab kurang dapat memberikan dampak pada konsumen rumah tangga ataupun industri kecil. Kata kunci : Strategi pemasaran, penjualan PENDAHULUAN Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM no 26 tahun 2009, tentang penyediaan dan pendistribusian LPG, maka peruntukan LPG 3 kg hanya bagi sektor rumah tangga dan usaha mikro. Secara nasional, pemerintah memangkas subsidi LPG ukuran 3 kilogram untuk anggaran tahun 2017. Subsidi LPG 3 kg tahun 2017 sebesar Rp 20 triliun yang akan digunakan untuk 26 juta rumah tangga tepat sasaran dan 2,3 juta usaha mikro. Semula pemerintah mengusulkan subsidi LPG 3 kg Rp 28,68 triliun (batam..tribunnews.com). Pemangkasan besaran subsidi tentu saja berimbas pada pasokan gas bersubsidi di tanah air. Pemerintah berencana menutup sistem distribusi gas LPG 3 kg. Hal itu guna memastikan pendistribusian gas bagi masyarakat miskin tersebut lebih tepat sasaran. Penikmat gas subsidi akan dialihkan ke varian gas baru, yaitu bright gas 5.5 kg. Bright gas kg merupakan varian kemasan baru yang melengkapi bright gas kemasan 12 kg yang telah ada sebelumnya. Bright Gas 5,5 kg termasuk dalam kategori LPG umum ( non subsidi). Tetapi hingga kini kesadaran masyarakat untuk menggunakan gas elpiji 5,5 kg masih sangat rendah dikarenakan harga gas tersebut relatif mahal karena tidak mendapatkan subsidi. Kondisi ini mengakibatkan penjualan gas elpiji 5,5 kg pada pangkalan-pangkalan menjadi rendah bahkan sulit untuk menjual produk ini. Penjualan produk ini hanya dapat terjual banyak pada lokasi-lokasi tertentu saja. Kondisi ini juga terjadi di Kota Palembang. Untuk menjual lebih banyak dan memasyarakatkan gas elpiji 5,5 kg pihak Pertamina mengharuskan setiap Agen Gas elpiji 3 kg untuk menjual di masing-masing pangkalannya gas elpiji 5,5 kg. Pihak agen dan pangkalan gas elpiji 3 kg mempunyai kemudahan untuk mendapatkan pasokan gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg sehingga secara pasokan tidak akan susah untuk mendapatkan gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg. Tetapi pada kondisi pengamatan yang ada menunjukkan masih rendahnya kesadaran masyarakat terutama industri kecil ataupun pelaku ukm untuk beralih menggunaan seratus persen gas elpiji 5,5 kg atau 12 kg. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul strategi pemasaran gas elpiji dalam meningkatkan jumlah penjualan tabung elpiji kemasan5,5 kg atau 12 kg (Studi Kasus Pangkalan Gas Elpiji di Kota Palembang). Identifikasi Masalah Adapun berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Adanya peraturan dari pertamina yang mengharuskan pangkalan-pangkalan gas elpiji 3 kg untuk menjual elpiji kemasan 5,5 kg 2. Peluang untuk mendapatkan pasokan gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg relatif lebih mudah daripada gas elpiji 3 kg 3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terutama industri kecil ataupun pelaku ukm untuk beralih menggunaan seratus persen gas elpiji 5,5 kg atau 12 kg 33

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk menentukan strategi pemasaran gas elpiji dalam meningkatkan jumlah penjualan tabung elpiji kemasan 5,5 kg atau 12 kg (Studi Kasus Pangkalan Gas Elpiji di Kota Palembang). Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian adalah: 1. Sebagai referensi bagi pihak yang berwenang dalam meningkatkan penjualan penjualan gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg 2. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan strategi pemasaran Tinjauan Literatur 1. Strategi Pemasaran Menurut Tjiptono (2002) Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Sedangkan menurut Kotler (2014) Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran, dan besarnya pengeluaran pemasaran. Menurut Hasan (2013) Strategi pemasaran adalah proses penerapan strategi pemasaran mengharuskan marketer untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan pasar sasaran, memuaskan pelanggan (lebih tinggi dari pesaing), dan menjaga pelanggan sebagai sarana untuk keberlanjutan profit. 2. Jenis-jenis Strategi Pemasaran Assauri (2008 : 163) menyatakan terdapat 3 jenis strategi pemasaran yang bisa dilakukan perusahaan yaitu Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing), Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing), dan Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing). 1. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing) Strategi jenis ini menganggap pasar sebagai keseluruhan, jadi perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan secara umum. Produk yang dihasilkan dan dipasarkan biasanya hanya satu produk saja dan berusaha menarik konsumen dengan satu rencana pemasaran saja. 2. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing) Strategi pemasaran ini melayani kebutuhan beberapa kelompok tertentu dengan satu jenis produk tertentu pula. Jadi produsen atau perusahaan menghasilkan produk yang berbeda sesuai dengan segmen pasar. Dengan kata lain produsen dan perusahaan menawarkan berbagai variasi produk yang disesuaikan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang berbeda dengan program pemasaran yang khusus diharapkan tigkat keberhasilan penjualan pada masing-masing segmen tersebut tercapai. 3. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing) Strategi pemasaran ini mengkhususkan pemasaran produk ke dalam beberapa segmen pasar dengan pertimbangan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki 34

perusahaan. Keuntungan strategi ini yaitu perusahaan akan mendapatkan posisi yang kuat pada segmen pasar yang dipilih. Karena perusahaan akan lebih fokus dan memiliki pengalaman yang lebih baik dalam melakukan pendekatan guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Kelemahan strategi ini yaitu produsen harus waspada terhadap risiko besar jika hanya tergantung pada satu atau beberapa segmen pasar saja. Karena dikhawatirkan terjadi perubahan kebutuhan konsumen atau meningkatnya kemampuan daya saing perusahaan lain yang lebih baik..metode Penelitian 1. Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Dengan menggunakan alat analisis SWOT. Dimana yang menjadi objek penelitian ini adalah pangkalan gas elpiji 3 kg yang juga menjual gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg. 2. Metode Pengambilan Data: Untuk mendapatkan data digunakan metode wawancara serta obeservasi. 3. Informan Penelitian Informan yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 23 informan yang meliputi: a. 1 Agen Gas b. 10 pangkalan c. 12 orang masyarakat/pelaku usaha kecil 4. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah pangakaln elpiji 3 kg yang juga menjual gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg. 5. Metode Analisis Data Adapun analisis data meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Proses mencatat yang menghasilakan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, menyintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya. c. Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari, dan menemukan pola dan hubungan-hubungan. d. Membuat temuan-temuan umum. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian analisis SWOT yang di dapat adalah sebagai berikut: Kekuatan: a. Mempunyai alokasi gas elpiji 3 kg yang secara rutin di pasok oleh agen. Pangkalan akan mendapatkan kontrak dari agen untuk jumlah yang akan dikirimnya setiap bulannya. Sehingga pihak pangkalan akan dapat mengatur penjualannya. Dengan kondisi ini maka pangkalan dapat mengatur strategi untuk melakukan tandem penjualan gas elpiji 3 kg dengan gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg, sehingga akan meningkatkan penjualannya. b. Harga jual gas elpiji 3 kg masih sangat relatif murah walaupun harga jualnya dapat mencapai Rp. 25.000,-/tabung dibandingkan dengan gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg. Jika di dihitung dengan membandingkan penggunaan 3 kg dan 5,5 maka untuk gas elpiji 3 kg harga per kilo gramnya paling tinggi hanya Rp, 8.333/ kg 35

sedangkan dengan gas elpiji 5,5 kg dengan harga jual berkisar Rp. 62.500,- tabung maka harga perkilo gramnya adalah Rp. 11.363,63/kg nya. Jelas jika diihat dari margin harga saja maka konsumen akan memilih gas elpiji 3 kg. Kelemahan: a. Keuntungan yang didapat dari penjualan gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg marginnya relatif rendah jika dibanding dengan penjualan gas elpiji 3 kg. Jika pangkalan menjual gas elpiji 3 kg maka margin keuntungan berkisar Rp. 1.500 Rp. 3.000,-/tabungnya sedangkan untuk elpiji 5,5 kg keuntungan berkisar Rp. 1.500 Rp. 2.500,-/tabung. b. Tingkat perputaran pembelian gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg di pangkalan relatif rendah dibandingkan dengan perputaran gas elpiji 3 kg yang dapat mencapai 50 150 tabung penjualan per hari nya. c. Modal yang relatif terbatas dari masing-masing pangkalan sehingga total jumlah gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg yang dapat dijual untuk mendapatkan jumlah yang ekonomis relatif susah. Peluang: a. Mudahnya mendapatkan gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg dari pihak agen b. Adanya kebijakan pemerintah dimana pelaku usaha menengah seperti usaha kuliner menengah dan kecil diharuskan menggunakan gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg dalam prosesnya. c. Masih banyaknya pelaku usaha menengah dan kecil yang enggan menggunakan gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg tetapi menggunakan gas elpiji 3 kg. Tantangan: Adapun tantangan yang dihadapi adalah: a. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk beralih menggunakan gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg. Jika di dihitung dengan membandingkan penggunaan 3 kg dan 5,5 maka untuk gas elpiji 3 kg harga per kilo gramnya paling tinggi hanya Rp, 8.333/ kg sedangkan dengan gas elpiji 5,5 kg dengan harga jual berkisar Rp. 62.500,-/tabung maka harga perkilo gramnya adalah Rp. 11.363,63/kg nya. Jelas jika diihat dari margin harga saja maka konsumen akan memilih gas elpiji 3 kg. b. Adanya keharusan dari pihak Agen agar masing-masing pangkalan untuk menjual gas elpiji 5,5 kg. Keharusan ini disebabkan dari agen sendiri juga diharuskan oleh pihak Pertamina untuk menjual gas elpiji 5,5 kg, sehingga mau tidak mau pihak agen akan memaksa pangkalan untuk menjualnya. c. Relatif tingginya tingkat persaingan untuk menjual gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg di masyarakat. Hal ini terjadi karena hanya sebagian konsumen yang menggunakan gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg dibandingkan dengan yang menggunakan gas elpiji 3 kg, sedangkan penjual gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg sudah banyak bermunculan. Hasil SWOT diatas selanjutnya dimasukkan dalam bentuk matriks: Kekuatan (S) Kelemahan (W) 1. Mempunyai alokasi gas elpiji 3 kg 1. Keuntungan yang didapat dari yang secara rutin di pasok oleh agen. 2. Harga jual gas elpiji 3 kg masih sangat relatif murah penjualan gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg marginnya relatif rendah jika dibanding dengan penjualan gas elpiji 3 kg. 36

Peluang (O) Strategi SO Strategi WO 1. Mudahnya 1. Membuat aturan bagi 1. Melakukan mendapatkan gas pelanggan usaha pendekatan untuk elpiji 5,5 kg dan 12 kg dari pihak agen. menengah selain mereka boleh membeli gas elpiji meningkatkan kesadaran pelaku 2. Adanya kebijakan 3 kg, tetapi mereka wajib usaha menengah dan pemerintah dimana untuk membeli gas elpiji kecil untuk membeli pelaku usaha 5,5 kg/12 kg dengan elpiji 5,5 kg/12 kg. menengah diharuskan perbandingan tertetu. (W2 & O2,3) menggunakan gas (S1,2 & O2,3) 2. Melakukan penjualan elpiji 5,5 kg dan 12 kg yang lebih dalam prosesnya. mendekatkan dengan 3. Masih banyaknya konsumen, seperti pelaku usaha dengan mengantar menengah dan kecil langsung gas elpiji 5,5 yang enggan kg/12kg ke konsumen. menggunakan gas (W2 & O1) elpiji 5,5 kg dan 12 kg tetapi menggunakan gas elpiji 3 kg.. 2. Tingkat perputaran pembelian gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg di pangkalan relatif rendah. 3. Modal yang relatif terbatas dari masing-masing pangkalan. 37

Tantangan (T) Strategi ST Strategi WT 1. Masih rendahnya 1. Mewajibkan bagi 1. Melakukan promosi kesadaran pelanggan usaha lebih gencar lagi masyarakat untuk menengah untuk kepada para konsumen beralih menggunakan gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg. membeli gas elpiji 5,5 kg/12 kg selain gas elpiji 3 kg. (S1,2 & T2,3) termasuk tangga menggunakan rumah untuk elpiji 2. Adanya keharusan dari pihak Agen agar masing-masing pangkalan untuk menjual gas elpiji 5,5 kg. 3. Relatif tingginya tingkat persaingan untuk menjual gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg di masyarakat. 5,5 kg/12 kg. (W2 & T1) 2. Membeli kendaraan ringan untuk menjual elpiji 5,5 kg/12 kg secara berpindah- pindah sehingga mencapai konsumen lebih dekat lagi. (W2 & O3) Dengan stretegi tersebut di atas maka diharapkan penjualan gas elpiji 5,5 kg/12 dapat lebih meningkat sebab masyarakat atau konsumen akhir akan lebih sering menggunakan atau beralih ke gas elpiji 5,5 kg/12 dari elpiji 3 kg. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan hasil strategi yang harus dijalankan adalah: 1. Membuat aturan bagi pelanggan usaha menengah selain mereka boleh membeli gas elpiji 3 kg, tetapi mereka wajib untuk membeli gas elpiji 5,5 kg/12 kg dengan perbandingan tertetu 2. Melakukan pendekatan untuk meningkatkan kesadaran pelaku usaha menengah dan kecil untuk membeli elpiji 5,5 kg/12 kg 3. Melakukan penjualan yang lebih mendekatkan dengan konsumen, seperti dengan mengantar langsung gas elpiji 5,5 kg/12kg ke konsumen 4. Mewajibkan bagi pelanggan usaha menengah untuk membeli gas elpiji 5,5 kg/12 kg selain gas elpiji 3 kg 5. Melakukan promosi lebih gencar lagi kepada para konsumen termasuk rumah tangga untuk menggunakan elpiji 5,5 kg/12 kg 6. Membeli kendaraan ringan untuk menjual elpiji 5,5 kg/12 kg secara berpindahpindah sehingga mencapai konsumen lebih dekat lagi DAFTAR PUSTAKA Hasan, Ali. (2013) Marketing Dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta: Caps Kotler, Philip. (2004) Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT.Indeks 38

Swastha, Basu (2008), Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty Tjipton,o Fandi, (2002), Strategi Pemasaran: Edisi 2, Yogyakarta, Andi, (2017), Siap-siap! Gas 3 Kg Bakal Dikurangi dan Berganti ke Bright Gas ( 6 Maret 2017), http://batam.tribunnews.com (Diakses 4 Juni 2017) 39