PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL. Pengaruh Model Probing-Prompting Terhadap Kemampuan Mendeskripsikan Sifat-Sifat Cahaya Siswa Kelas V SDN Banjaran Kota Kediri

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH :

PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SUMBER ENERGI DAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UN PGRI KEDIRI 2016

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DIDUKUNG MEDIA KONKRIT TERHADAP KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN PADA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERKALIAN BILANGAN YANG

ARTIKEL ILMIAH OLEH: HERMIN NOVITA INGGAR SARI NPM: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : ERIKA DIANTY ASNAWATI

SKRIPSI. Oleh: DERIA EGA FITRIAWATI NPM:

OLEH : INNA ROHMATUL LAILI NPM :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

OLEH : AHMAD NASRULLOH NPM : Dibimbing oleh: 1. ABDUL AZIZ HUNAIFI, S.S, M.A 2. Dr. SUBARDI AGAN, M.Pd

SKRIPSI. Disusun Oleh : MEINAR TRIA SUSANTI

PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP SIKAP PATRIOTISME PADA SISWA KELAS IV SDN GURAH I KABUBATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Bimbingan dan Konseling

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

OLEH: ORISZA HARUISARTIKA NPM: Dibimbing oleh : 1. Drs. Bambang Soenarko, M.Pd 2. Drs. Yatmin, M.Pd

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : ARIA KURNIA SAPUTRA NPM:

OLEH : PUJI EKA BRIHANTARI NPM:

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL PECAHAN SEDERHANA PADASISWAKELAS III SDNPUNCU2 KABUPATEN KEDIRI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri

PENGARUH MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SDN BURENGAN KOTA KEDIRI SKRIPSI

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : ELVA AYU ANDRIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SKRIPSI TUTIK WIDAYATI NPM:

ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Menperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

OLEH : ESTU KARLINA PUTRI NPM :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebgian Syarat. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Program Studi PGSD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

JURNAL. Oleh: SUYATI NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.

SKRIPSI OLEH : VICKA AYU KRISTIANINGTYAS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH:

PENGARUH MEDIA PAPAN PETA DALAM MODEL STUDENT TEAMS- ACHIEVEMENT DEVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah. kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI 2015

OLEH: ARI SUBEKTI NPM:

OLEH : NUR IDHA MEGASARI NPM :

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

SKRIPSI OLEH : LINDA REVITASARI NPM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan PGSD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

OLEH : TITIS WAHYU UTAMI NPM: P. Dibimbing oleh: 1. Drs. Bambang Soenarko,M.Pd 2. Wahid Ibnu Zaman, M.Pd

JURNAL INFLUENCE MODEL LEARNING TIME TOKEN IN SUPPORT MEDIA FIGURE OF ABILITY TO KNOW ELEMENTS TO BUILD FLAT CLASS II SEMESTER 2 SDN BANDAR LOR 2

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

JURNAL. Oleh : RONI SETYO HARDIYANTO NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. DWI ARI BUDIRETNANI, M.Pd. 2. Dr. SURYANTO, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL JENIS-JENIS PEKERJAAN SISWA KELAS III SDN KECAMATAN BANYAKAN

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

SKRIPSI OLEH : LELY NURMITASARI NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UNP Kediri OLEH :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR KELAS X SMK PGRI 4 KEDIRI PADA MATERI SPLDV DAN SPtLDV

Oleh: NINIK ASROFIN Dibimbing oleh : 1. Dr. Suryo Widodo, M.Pd. 2. Drs. Darsono, M.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Pendidikan memiliki peran dalam

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG

Transkripsi:

PENGARUH MODEL LEARNING TRAJECTORY TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN PADA SISWA KELAS II SDN SAMBI 1 KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH : RETNO PRIHARTININGSIH NPM : 12.1.01.10.0113 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 II 1II

II 2II

II 3II

PENGARUH MODEL LEARNING TRAJECTORY TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN PADA SISWA KELAS II SDN SAMBI 1 KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 Retno Prihartiningsih 12.1.01.10.0113 FKIP PGSD Retnoprihartiningsih1694@gmail.com Wahid Ibnu Zaman dan Sugiono UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil pengamatan peneliti, bahwa pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar masih tergolong kurang menarik dan monoton. Dalam pembelajaran guru hanya menggunakan metode konvensional. Sehingga siswa mendapatkan hasil yang kurang baik karena siswa cepat merasa bosan ketika mendengarkan guru berceramah tentang materi yang sedang diajarkan. Hal tersebut nampak pada hasil belajar siswa yang masih rendah. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Apakah penerapan model learning trajectory dapat meningkatkan kemampuan melakukan operasi hitung campuran pada siswa kelas II di SDN Sambi 1 Tahun Ajaran 2015/2016? (2) Apakah tanpa menggunakan model learning trajectory dapat meningkatkan kemampuan melakukan operasi hitung campuran pada siswa kelas II di SDN Sambi 1 Tahun Ajaran 2015/2016? (3) Apakah ada perbedaan antara menggunakan model learning trajectory dibanding dengan tanpa menggunakan model learning trajectory dapat berpengaruh terhadap kemampuan melakukan operasi hitung campuran pada siswa kelas II di SDN Sambi 1 Tahun Ajaran 2015/2016? Penelitian ini menggunakan teknik penelitian Pre-Test and Post-Test Group Nonrandomized dan pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian siswa kelas II SDN Sambi 1 Ringinrejo Kediri dengan menggunakan sampling jenuh. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing sudah ditentukan. Untuk kelompok eksperimen menggunakan kelas II A dan untuk kelompok kontrol menggunakan kelas II B. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran learning trajectory terhadap kemampuan melakukan operasi hitung campuran pada pembelajaran Matematika siswa kelas II SDN Sambi 1 Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri tahun ajaran 2015/2016. Hal ini dibuktikan dengan (1) Kemampuan melakukan operasi hitung campuran siswa kelas II SDN Sambi 1 Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri tahun ajaran 2015/2016 dapat dinyatakan baik, nilai rata-rata yang diperoleh 83,76 berada di atas KKM yang harus dicapai 75. (2) Kemampuan melakukan operasi hitung campuran tanpa menggunakan model pembelajaran learning trajectory siswa kelas II SDN Sambi 1 Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri tahun ajaran 2015/2016 dapat dinyatakan kurang baik, nilai rata-rata yang diperoleh 77,96. (3) Diperolehnya t hitung > t tabel yaitu 2,540 > II 4II

2,010 pada taraf signifikan 5% dan nilai sign. (2 tailed) kurang dari 0,05 ( 0,014 < 0,05) sehingga H 0 ditolak. Kata Kunci: model learning trajectory, kemampuan melakukan operasi hitung campuran. I. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 menyebutkan salah satu tujuan Nasional Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan itu diupayakan melalui pembangunan di bidang pendidikan nasional. Salah satu komponen dalam sistem pendidikan nasional adalah kurikulum yang dapat diartikan sebagai perangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan dan isi atau materi pelajaran, serta cara-cara yang dipakai sebagai pedoman untuk melaksanakan proses pembelajaran. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam menghadapi era globalisasi seperti saat ini, tingkat pendidikan yang tinggi akan menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat. Di Indonesia, pendidikan selalu menjadi fokus perhatian pemerintah, hal ini sangat wajar terjadi mengingat Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Kalau kita lihat pengertian pendidikan itu sendiri menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2012: 326), Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan merupakan tahap bimbingan yang dilakukan guru dalam mengubah perilaku siswa untuk menggali dan mengembangkan kemampuannya. Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dari sudut pendidikan, generasi muda merupakan aset yang sangat berharga. Generasi muda yang sekarang ini duduk di bangku sekolah-sekolah, dimana yang akan melanjutkan perjuangan bangsa dan negara ini. Oleh sebab itu, II 5II

keberhasilan pendidikan di masa sekarang ini akan menentukan masa depan bangsa dan negara. Untuk membentuk siswa menjadi generasi muda yang dapat di banggakan, maka diharapkan guru mampu menguasai pelajaran agar dapat memotivasi belajar siswa di kelas dan di harapkan guru menggunakan metode atau model pembelajaran yang menarik untuk menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan kegiatan- kegiatan sekolah untuk membentuk pribadi siswa. Sebagai seorang pendidik, guru harus lebih jelih melihat keadaan para siswanya baik didalam pembelajaran atau pun diluar pembelajaran. Begitu pula ketika proses belajar-mengajar dimulai, guru harus bisa menyusun strategi pembelajaran yang ampuh untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Seorang guru tidak selayaknya masuk ke dalam kelas dan mengajar seadanya tanpa persiapan sama sekali. Karena setiap bahan pembelajaran membutuhkan strategi agar pembelajaran tercapai secara maksimal. Dalam kegiatan belajar mengajar, banyak pilihan model dan metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru.tetapi pada kenyataannya selama ini model pembelajaran yang biasa digunakan hanyalah model kooperatif dengan metode ceramah, dimana seorang guru hanya menjelaskan dan siswanya hanya mendengarkan. Guru masih beranggapan bahwa guru sebagai sumber informasi dan siswasebagai penerima informasi. Dengan model kooperatif dan metode ceramah menurut peneliti siswa kurang konsentrasi dalam kegiatan pembelajaran. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif, dikarenakan kurang adanya keterlibatan siswa dalam memahami materi yang sedang dipelajari. Kenyataan yang peneliti temui di SD saat peneliti berkunjung, di SDN SAMBI 01 ternyata masih ada guru khususnya di tingkat SD, model dan metode pembelajaran yang digunakan adalah model dan metode tradisional, yang tentunya kurang efektif dan kurang terlaksana secara maksimal sehingga banyak siswa menjadi kurang memahami isi materi pelajaran yang diberikan. Dan apabila kondisi ini terus dibiarkan, maka proses pembelajaran yang dilaksanakan berjalan monoton.artinya sasaran pelaksanaan proses belajar mengajar tidak dapat tercapai. II 6II

Kondisi serupa juga dialami pada siswa kelas II di SDN Sambi 01 khususnya pada mata pelajaran matematika pada materi melakukan operasi hitung campuran. Guru menyajikan materi tersebut menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Keadaan pembelajaran seperti itu akan kurang memberikan kesempatan dan peluang kepada siswa untuk menumbuh kembangkan pengetahuannya. Selain itu, siswa merasa bosan dan tidak bersemangat, sebab metode pembelajaran yang tepat akan sangat berpengaruh dan pengembangan motivasi belajar, dan motivasi belajar mampu merangsang kemampuan siswa untuk belajar mandiri. Model pembelajaran Learning Trajectory atau sebuah pengantar tentang Lintasan Belajar: Yaitu anak-anak khususnya yang duduk dikelas rendah (1-3) disekolah dasar, mengikuti suatu pola tingkatan alamiah ketika mereka belajar maupun dalam proses perkembangannya. Sebagai contoh, pada awalnya mereka belajar merangkak, berjalan, lalu berlari, dan melompat dengan kecepatan dan kecekatan yang terus meningkat seiring dengan perkembangan fisiknya. Begitupula ketika mereka belajar. Dalam belajar matematika misalnya, mereka juga mengikuti suatu pola tingkatan alamiah, yakni belajar kemampuan-kemampuan dan ide-ide matematika dengan cara mereka sendiri. Ketika para guru memahami pola tingkatan alamiah tersebut, serta aktivitasaktivitas yang tersusun didalamnya, maka mereka telah membangun suatu lingkungan belajar matematika yang tepat dan efektif. Pola tingkatan alamiah tersebut merupakan dasar dalam membuat learning trajectories atau lintasan belajar. Khususnya bagi guru dalam hal menjawab berbagai pertanyaan. Model pembelajaran Learning Trajectories merupakan ketrampilan mengajar yang diperlukan untuk lebih meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran agar siswa dapat berpartisipasi secara aktif. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah memberikan tugas-tugas untuk mendorong perkembangan berpikir siswa dari satu level ke level berikutnya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Marsigit, (2015) bahwa: Melalui model pembelajaran Learning Trajectories diharapkan siswa dapat mencapai suatu tingkatan berpikir, karena model pembelajaran Learning Trajectories merupakan suatu lintasan belajar yang menggambarkan tujuan II 7II

pembelajaran, proses belajar dan berpikir anak pada berbagai macam level, dan aktivitas pembelajaran yang mungkin menarik bagi mereka. Dari latar belakang di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul Pengaruh Model Learning Trajectory Terhadap Kemampuan Melakukan Operasi Hitung Campuran Pada Siswa Kelas II SDN SAMBI 01 Tahun Ajaran 2015/2016. II. METODE Metode penelitian ini mempunyai langkahlangkah sebagai berikut: a. Validasi instrumen penelitian. b. Pengambilan data hasil belajar pada kelas eksperimen dan kontrol. c. Analisis data hasil belajar. d. Menguji hipotesis. III. HASIL DAN KESIMPULAN 1. HASIL Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan model Learning Trajectory dibanding tanpa menggunakan model Learning Trajectory terhadap kemampuan melakukan operasi hitung campuran pada siswa kelas IIA dan IIB SDN Sambi 1 di Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri, dengan keunggulan pada model Learning Trajectory. Berdasarkan Tabel 4.16, dapat diketahui bahwa hasil uji t-tes dapat dilihat hasil dari t-hitung adalah 2,540 (kolom D). Dengan demikian t-hitung lebih besar dari pada harga dari t-tabel 1% yaitu 2,406 (kolom G) sedangkan 5% yaitu 2,010(kolom F) dan dapat digambarkan sebagai berikut: t h =2,540>t t5% =2,010 Maka sebagaimana telah ditetapkan pada bab III, dapat ditemukan hasil pengujian hipotesis bahwa hipotesis nol (H 0 ) ditolak pada taraf signifikan 5% yang berarti hipotesis kerja (Ha) yang diajukan terbukti benar. Selanjutnya untuk menguji keunggulan dengan membandingkan nilai rerata antara penggunaan model Learning Trajectory dengan tanpa menggunakan model Learning Trajectory. Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa nilai rerata yang diperoleh melalui penerapan model Learning Trajectory adalah 83,760 sedangkan nilai rerata melalui tanpa menggunakan model Learning Trajectory adalah 77,960. Dari pengujian yang telah dilakukan dan membandingkan nilai rerata maka diperoleh kesimpulan bahwa ada II 8II

perbedaan pengaruh antara penggunaan model Learning Trajectory dibanding tanpa menggunakan model Learning Trajectory terhadap kemampuan melakukan operasi hitung campuran pada siswa kelas IIA dan IIB SDN Sambi 1 Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri, dengan keunggulan pada model Learning Trajectory. 2. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis sebagaimana dikemukakan pada bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Model Learning Trajectory berpengaruh terhadap kemampuan melakukan operasi hitung campuran pada siswa kelas IIA SDN Sambi 1 Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri dengan ketuntasan 77,75%. Sehingga ketuntasan klasikal siswa dalam melakukan operasi hitung campuran 75%. Dengan koefisien pengaruh 62,70%. 2. Tanpa menggunakan model Learning Trajectoy berpengaruh terhadap kemampuan melakukan operasi hitung campuran siswa kelas IIB SDN Sambi 1 Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri dengan ketuntasan 68,4%. Sehingga ketuntasan klasikal siswa dalam melakukan operasi hitung campuran <75%. Dengan koefisien pengaruh 60,27%. 3. Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan model Learning Trajectory dibanding tanpa model Learning Trajectory terhadap kemampuan melakukan operasi hitung campuran pada siswa kelas II A dan II B SDN Sambi 1 Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri, dengan keunggulan pada model Learning Trajectory. Dari perhitungan koefisien pengaruh diperoleh hasil sebagai berikut yaitu kelas eksperimen mendapatkan 62,70% sedangkan untuk kelas kontrol mendapatkan 60,27%. IV. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. II 9II

Dimyati & Mujiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Simon, M. A. & Tzur, Ron. 2004. Explicating the Role of Mathematical Tasks in Conceptual Learning: An Elaboration of the Hypothetical Learning Trajectory. Mathematical Thinking & Learning 6 (2), 91-104. Barker, Arthur. 2004. Mengenal Hypothetical Learning Trajectory (HLT) (Online) tersedia : http://hypothetical-learningtrajectory.blogspot.com, diakses tanggal 17 Juli 2015 Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Salimi, Moh. 2013. Analisis learning trajecory matematika dalam konsep penjumlahan pada siswa kelas rendah SDN Pancasila (Online) tersedia : http://repository.edu diakses tanggal 15 Juni 2015 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Wahab, A.A. 2009. Metode dan Model- Model Mengajar. bandung: Alfabeta. Risnanosanti. 2012. Hypothetical Learning Trajectory untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMA di Kota Bengkulu (Online) tersedia : http://eprints.uny.ac.id diakses tanggal 15 Juni 2015 Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta Sumanto, YD. 2009. Gemar Matematika 2 Untuk SD dan MI kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Mustaqim, Burhan. 2009. Ayo Belajar Matematika 2 Untuk SD dan MI kelas 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Rukmana, Aida. 2015. Evaluasi learning trajectory (Lintasan Belajar) dalam materi pengukuran pada siswa tahun awal (usia dini atau pemula) (Online) tersedia : http://aynatimtoni.blogspot.com diakses tanggal 15 Juni 2015 Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara II 10II

Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Suryanto, dkk. 2015. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Universitas Nusantara PGRI Kediri. Kediri: UN PGRI Kediri. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV. EkoJaya II 11II

Retno Prihartiningsih 12.1.01.10.0113 12