Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur

dokumen-dokumen yang mirip
Evaluasi Pembangunan Perkebunan 2016 dan Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Perkebunan 2017

Provinsi Kalimantan Timur. Muhammad Fadli,S.Hut,M.Si Kepala Seksi Pemeliharaan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Prov. Kaltim

Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan Perannya Dalam Transformasi Ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

KATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

DR. H. AWANG FAROEK ISHAK Gubernur Kalimantan Timur

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN

INTEGRASI RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GRK KE DALAM PEMBANGUNAN

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

05/12/2016 KUALA PEMBUANG

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

DARI DEFORESTASI, DEKOMPOSISI DAN KEBAKARAN GAMBUT

KEBIJAKAN DAN REALITA PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU

Title : Analisis Polaruang Kalimantan dengan Tutupan Hutan Kalimantan 2009

RINGKASAN. Murung Raya STRATEGI PERTUMBUHAN EKONOMI HIJAU. Sektor terpilih untuk pertumbuhan. ekonomi hijau

PEMERINTAH KABUPATEN MAHAKAM ULU TEMA RKPD PROV KALTIM 2018 PENGUATAN EKONOMI MASYRAKAT MENUJU KESEJAHTERAAN YANG ADIL DAN MERATA

FCPF CARBON FUND DAN STATUS NEGOSIASI TERKINI

PENCEGAHANKEBAKARAN LAHAN DAN KEBUN. Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Solo, 27 Maret 2013

OLEH : BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

RENCANA AKSI ANTISIPASI PEMANASAN GLOBAL DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM MELALUI KALTIM HIJAU Tahun

Kepastian Pembiayaan dalam keberhasilan implementasi REDD+ di Indonesia

PERAN DINAS KEHUTANAN SEBAGAI MITRA UTAMA DDPI KALTIM

Membangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE)

Strategi dan Rencana Aksi Pengurangan Emisi GRK dan REDD di Provinsi Kalimantan Timur Menuju Pembangunan Ekonomi Hijau. Daddy Ruhiyat.

LAPORAN PENELITIAN HUTAN BER-STOK KARBON TINGGI

Focus Group Discussion Pertama: Penyusunan Kajian Kritis Penguatan Instrumen ISPO

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

REALISASI INVESTASI DAN REALISASI PENERBITAN IZIN PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2013

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

BAB I PENDAHULUAN. sektor sosial budaya dan lingkungan. Salah satu sektor lingkungan yang terkait

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017

Disampaikan pada Annual Forum EEP Indonesia 2012 di Provinsi Riau Pekanbaru, Oktober 2012

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan tentang perubahan iklim global akibat naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menjadi

Kesiapan dan Tantangan Pengembangan Sistem MRV dan RAD/REL Provinsi Sumbar

PEMBANGUNAN PERKEBUNAN BERKELANJUTAN DI KALIMANTAN TENGAH

I. PENDAHULUAN. kebutuhan akan minyak nabati dalam negeri. Kontribusi ekspor di sektor ini pada

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

I. PENDAHULUAN. Komoditas kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang penting di

PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT: PERSPEKTIF LINGKUNGAN. Mukti Sardjono, Saf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan,

RENCANA AKSI MITIGASI 9S TRATEGI PELAKSANAAN RENCANA TATA GUNA LAHAN

Gambar 22. Peta Kabupaten Kutai Timur

- 1 - B U P A TI B O L A A N G M O N G O N D O W U T A R A KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 96 TAHUN 2012

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1.000 ha Kelapa Sawit. Karet. tahun

Pertemuan Koordinasi GCF Bali, Juni 2014

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Dinas Perkebunan KEGIATAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Rencana Strategi Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur. Bab 1

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, produk kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang. hampir mencakup seluruh daerah tropis (RSPO, 2009).

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENANGANAN GANGGUAN USAHA PERKEBUNAN SERTA PENGENDALIAN KEBAKARAN KEBUN DAN LAHAN Hari

MEMERANGI KETIMPANGAN UNTUK PERTUMBUHAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016

Kondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan

VISI KALTIM BANGKIT 2013

I. PENDAHULUAN. Sub sektor perkebunan memegang peranan penting dalam meningkatkan

Isi Paparan. REL Tanah Papua Tahun dari Sektor Kehutanan 6/22/ Roadmap Implementasi REDD+ di Tanah Papua 4.

REALISASI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN IV TAHUN 2013

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Tahun Anggaran 2015

Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat Tantangan dan Hambatan Di Masa Depan. Oleh : Asmar Arsjad APKASINDO

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

RINGKASAN. Pulang Pisau STRATEGI PERTUMBUHAN EKONOMI HIJAU. Sektor terpilih untuk pertumbuhan ekonomi hijau

Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN III TAHUN 2016

DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN

di kota tetap Balikpapan menjanjikan. Era ini (tahun milik setara Produksi ton atau Segar) ton CPO (Crude skala cukup luas saat Paser

Oleh: Bernatal Saragih. Samarinda, 8 Maret 2016, Hotel Mesra R. Mancong BAPPEDA KALIMANTAN TIMUR

Menuju Pembangunan Hijau Kabupaten Kutai Barat: Tantangan Deforestasi dan Peluang Mengatasinya

REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Peluang untuk Meningkatkan Produktivitas dan Profiabilitas Petani Kecil Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur ~ 2017 KATA PENGANTAR

Update - Laporan Assurance KPMG Rencana Aksi Final

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hutan tropis yang luas dan memiliki keanekaragaman hayati yang

6. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

MENCIPTAKAN HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Sektor Ekonomi Unggulan Kabupaten Malinau

PIPIB untuk Mendukung Upaya Penurunan Emisi Karbon

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Kecenderungan Total Volume Ekspor Hasil hutan Kayu

KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN

Kebijakan Bioenergi, Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Overlay. Scoring. Classification

SRAP- REDD+ Papua Barat sebagai pendukung utama mi:gasi pengurangan emisi karbon Nasional Sampai Tahun 2020

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan rencana Pembangunan Jangka Menengah sampai tahun 2009 sebesar

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

9/21/2012 PENDAHULUAN STATE OF THE ART GAMBUT DI INDONESIA EKOSISTEM HUTAN GAMBUT KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGGI SUMBER PLASMA NUTFAH TINGGI

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.

disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011

Transkripsi:

Oleh : Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Disampaikan dalam Festival Iklim KemenLHK Jakarta, 17 Januari 2018

Periode Peletakan Dasar Transformasi Sosial Ekonomi Menuju Ke Arah Ekonomi Berbasis SDA yang Terbaharukan Pert. Ekonomi : 2,28% Pengangguran : 11,22% Kemiskinan : 7,73% Inflasi : 4,31% PERIODE INISIASI 2009 Pert. Ekonomi : 1,59% Pengangguran :8,9% Kemiskinan : 6,06% PERIODE PENGEMBANGAN KAPASITAS Emisi Karbon : 1584* 2013 PERIODE PENINGKATAN NILAI TAMBAH RPJMD Kaltim 2013-2018 berada pada dua tahapan transformasi ekonomi yaitu periode pengembangan kapasitas dan periode peningkatan nilai tambah Inflasi : 9,65 % 2015 Pert. Ekonomi : 5,20% Pengangguran : 5,11% Kemiskinan : 5% Emisi Karbon : 1250 * Inflasi : 5,50 % PERIODE PENGEMBANGAN INDUSTRI 2018 2020 PERIODE PENGEMBANGAN EKONOMI - INOVASI Pert. Ekonomi : 8-10% Pengangguran : 4-6% Kemiskinan : 3-4% Emisi Karbon : 1000* Inflasi : 5,00 % Ket : *tonco 2 eq/juta$us PDRB 2030 Penerapan konsep Green Ekonomi dalam proses transformasi

Alokasi Ruang untuk Perkebunan berdasarkan RTRW per Kab/Kota Lahan Yang Belum Dibebani Ijin pada Alokasi Ruang Perkebunan di masingmasing Kab/Kota 3% 8% 15% 1% 0% 12% 12% 27% 0% 16% 17% 3% 0% 24% 16% 22% 18% 6% Berau Kutai Timur Kutai Kertanegara Kutai Barat Mahakam Ulu Penajam Paser Utara Paser Samarinda Balikpapan Bontang 3.269.561 Ha= 25 % dari luas daratan Kaltim Lahan yang belum dibebani ijin (dikurangi luas kebun non sawit)= 254,794 Ha Realisasi luas total 1.312.977 Ha seluruh komoditas

842,856 Luas Kebun Sawit 1.150.078 Ha (87,59%) Total : 1.312.977 Ha seluruh komoditas perkebunan PRODUKSI : 11.418.110 ton TBS (22,40 %) PKS : 75 >>> Produksi CPO 2,5 juta ton 307,222 Kebun plasma telah mencapai 21,71 % dari kewajiban minimal 20 % Tenaga kerja perkebunan 336.330 orang 162,899 Kebun Inti Plasma/Rakyat Non Sawit REALISASI PRODUKSI 2016 Kelapa Sawit 11,42 jt ton (92,09% Target 2016) Lada 4.727 ton (63,33% Target 2016) Produksi Komoditi 2016 Kelapa Dalam 11.078 ton (121,24% Target 2016) Karet 62.106 ton (102,96% Target 2016) Kakao 2.751 ton (30,47% Target 2016) *) Sumber: Dinas Perkebunan Tahun 2017

23.46 24.66 19.46 17.98 19.30 20.72 21.11 2016* (Tw IV), 52,93 2010, 40.53 49.87 56.69 57.11 55.21 50.11 44.91 41.35 2.99 3.04 3.22 5.65 7.11 7.62 8.29 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016* (TW IV) 2015, 50.89 2014, 54.27 Kontribusi Perkebunan Terhadap Pertanian dlm Arti Luas 2013, 45.80 2011, 42.90 2012, 45.15 Pertanian dlm Arti Luas Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Kontribusi Pertanian dlm arti Luas terhadap Total PDRB (%) Kontribusi Perkebunan terhadap Total PDRB (%) 8.29 7.62 7.11 5.52 5.25 5.47 5.65 4.38 3.86 3.88 2.24 2.25 2.47 2.59 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016* (Tw IV) Sektor pertanian Kaltim di dominasi oleh subsektor perkebunan dengan komoditas utama tanaman kelapa sawit. Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2016, sektor perkebunan mendominasi sebesar 52,93% (4,38% dari total PDRB Kaltim).

Menjadi tulang punggung dan sektor utama dalam upaya terbarukan, melalui peningkatan daya saing dan nilai tambah produk perkebunan. Sekaligus pemain penting dalam menerapkan Konsep Green Growth dan upaya penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 7

Perkebunan dalam Visi Kaltim Hijau Pengembangan dan pengelolaan kebun perlu diarahkan dengan kebijakan sebagai berikut: 1. Mengutamakan peningkatan produktivitas daripada perluasan 2. Memprioritasikan pengembangan komoditas unggulan non sawit lainnya untuk menghindari ketergantungan pada Kelapa Sawit 2. Perluasan kebun baru diarahkan pada kebun rakyat pada lahan dengan nilai cadangan karbon rendah (semak belukar dan lahan terbuka di tanah mineral) yang bermitra dengan perusahaan kebun besar 3. Melindungi area dengan nilai cadangan karbon tinggi (hutan alam dan lahan gambut): Mempertahankan Ekosistem hutan alam di Kawasan Peruntukan Perkebunan seluas 640.000 ha pada tahun 2030 dari sekitar 854.000 ha pada tahun 2015 Melindungi lahan gambut yang masih baik Percepatan Penerapan ISPO di PBS dan Kebun Rakyat Perlindungan dan Pengelolaan HCV di kawasan Budidaya Perkebunan Ikut serta dalam Program FCPF-Carbon- Fund Penataan Perizinan berbasiskan sistem one data one map yang Handal

Ditandangani oleh semua Bupati se-kaltim Mempertimbangkan: 1. Bahwa bidang perkebunan merupakan bidang ekonomi strategis sebagai penopang utama transformasi ekonomi daerah pasca batubara, minyak dan gas; 2. Bahwa bidang perkebunan telah berkontribusi sangat positif dalam menopang ekonomi daerah terutama pada saat harga-harga komoditas energi sedang jatuh; 3. Bahwa kegiatan pengembangan kebun juga terindikasi telah menjadi sumber utama deforestasi dan dekomposisi gambut yang menyebabnya rusaknya ekosistem lokal dan menciptakan emisi gas rumah kaca. Perkembangan ini dapat mengancam keberlanjutan sektor perkebunan dan ekonomi Kalimantan Timur secara keseluruhan; 4. Bahwa diperlukan arahan kebijakan yang memberikan panduan bagi penerapan perkebunan berkelanjutan di Kalimantan Timur.

Pengembangan dan pengelolaan perkebunan di Kalimantan Timur diarahkan dengan kebijakan sebagai berikut: 1. Mengutamakan peningkatan produktivitas daripada pembangunan kebun baru; 2. Pembangunan kebun baru diarahkan untuk kebun rakyat pada lahan dengan nilai cadangan karbon rendah (semak belukar dan lahan terbuka di tanah mineral) melalui kemitraan rantai pasokan rendah emisi (low-emission supply chain partnership) dengan perusahaan kebun besar, pengolahan, penyedia input dan jasa pertanian. 3. Mendorong percepatan pembangunan Kebun pada ijin yang telah diberikan serta melakukan evaluasi perijinan agar pemanfaaan lahan untuk perkebunan menjadi efisien, rendah emisi, dan menciptakan iklim investasi yang sehat. 4. Melindungi kawasan dengan nilai cadangan karbon tinggi (hutan alam dan lahan gambut). Untuk sedapat mungkin, secara bersama-sama, mempertahankan sisa hutan alam seluas 640.000 hektare dan lahan gambut seluas 50.000 hektar sampai dengan tahun 2030 di Kawasan Peruntukan Perkebunan dan lahan dengan izin usaha perkebunan. 5. Memastikan perusahaan perkebunan dan perkebunan rakyat menerapkan prinsip-prinsip perkebunan berkelanjutan Indonesia. Penjabaran dan pelaksanaan arah kebijakan tersebut akan dituangkan ke dalam rencana pembangunan daerah di Pemerintah Provinsi dan di masing-masing kabupaten di Kalimantan Timur....

DEFORESTASI KEBAKARAN GAMBUT PERKEBUNAN Rerata deforestasi: 32.693 hektare/tahun Plafon deforestasi: 15.706,5 hektare/tahun Target hutan diselamatkan: 640.000 hektare Kontribusi penurunan emisi: 6.081.457,72 ton CO 2 /tahun Target: seluruh kawasan gambut tidak terjadi kebakaran (0 ha/tahun) Rerata: 1.575 hektare/tahun

Sumber Data: Peta Tutupan Hutan 2016 (KLHK, 2017); Peta Pola Ruang Perkebunan RTRW Provinsi Kaltim 2016-2036 PADA POLA RUANG PERKEBUNAN AKSI MITIGASI (sudah/akan) Menurunkan deforestasi dari 32.693 hektare/tahun menjadi 15.706,5 hektare/tahun dengan cara : Melakukan review kebijakan pembangunan kebun agar tidak melakukan pembukaan kawasan hutan dan gambut (ABKT). Penyusunan kebijakan dan penerapan perkebunan berkelanjutan, dengan menyeimbangkan aspek lingkungan dan ekonomi dalam pengembangan kebun (Implementasi ISPO) Mengidentifikasi dan mengelola (melindungi) kawasan hutan dengan nilai konservasi tinggi (NKT) Membangun perkebunan baru pada lahan bercadangan karbon rendah Meningkatkan produktivitas kebun dan nilai tambah komoditas Penguatan data dan peta perijinan perkebunan (BANGUN WebGeo) dan mengintegrasikan dengan kebijakan One Map One Data dan keterbukaan proses perijinan perkebunan Penyediaan sarana dan fasilitas dan peningkatan kapasitas petani serta peningkatan kemitraan dg Perusahaan / perbankan Peningkatan kepedulian publik terhadap perlindungan hutan dan lahan gambut (membentuk KTPA)

Data luas lahan serta posisinya tidak diketahui dengan tepat, (berpotensi GUKP) Pengumpulan data tabular lambat dan tidak akurat Kepatuhan Perusahaan dalam pelaporan masih rendah

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOSPASIAL PERKEBUNAN BERBASIS WEB 1.Memantau dan mengawasi usaha perkebunan dengan cara yang modern, 2.Menyajikan data dan informasi lebih akurat dan cepat dan mudah diakses oleh masyarakat. 3.Mengupdate legalitas kepemilikan lahan perkebunan

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOSPASIAL PERKEBUNAN BERBASIS WEB 1.Memiliki database spasial perkebunan secara akurat (menggunakan citra satelit resolusi tinggi : spot 6 atau 7). 2.Bahan penyusunan kebijakan yang lebih tepat 3.Membantu legalitas lahan perkebunan rakyat (memperoleh sertifikasi) 4.Membantu dalam pembinaan luasan Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi pada areal perkebunan (berpeluang untuk memperoleh manfaat FCPF-Carbon Fund) 5.Membantu sistem pengendalian/pencegahan kebakaran lahan perkebunan dan OPT (hama/penyakit) 6.Membantu proses penanganan Konflik dan Gangguan Usaha

http://www.disbun.kaltimprov.go.id/

Web Geospasial Dinas Perkebunan http://geospasial-perkebunan.kaltimprov.go.id/sigbun01/index.php/akun/login

Web Geospasial Dinas Perkebunan Informasi awal masa ijin Lokasi perkebunan

Web Geospasial Dinas Perkebunan (Monitoring Perijinan / Ijin Lokasi) Informasi awal masa ijin Lokasi perkebunan yang akan berakhir dalam waktu 3 bulan ke depan

APLIKASI MOBILE PERKEBUNAN

Web Geospasial Dinas Perkebunan Integrasi data Aplikasi mobile dengan Web Geospasial

Web Geospasial Dinas Perkebunan Integrasi Data Spasial Perkebunan dengan inisiatif OneMap OneData Provinsi Kalimantan Timur

1

2

Pelatihan dan Sosialisasi Sistem Informasi Pelaporan Online (SIPKEBUN) Bekerjasama dengan Bappeda dan Kominfo dalam Pengembangan Infrastruktur web dan sebagai bagian ONE DATA ONE MAP Pelatihan Sistem Informasi Geospasial Perkebunan Berbasis Web Tk Prov., Kab/Kota & PBS Pelatihan dan Pengisian SP2BKS Online Kepada PBS dan Koperasi/ Masyarakat Updating data yang lebih Informatif (dilengkapi dg Foto2 ataupun tools analisis) Pemetaaan Supply Chain Kelapa Sawit dari Kebun Hingga Kepelabuhan untuk dimasukan dalam web GIS

Areal Konservasi Perusahaan Perkebunan Luas : 2.017,85 Ha Keanekaragaman Hayati Tumbuhan : 154 spesies Burung : 128 spesies Mamalia : 49 spesies Reptil : 32 spesies Amfibi : 27 spesies

Areal Nilai Konservasi Tinggi di PBS

BETTER GOVERNMENT THROUGH BETTER USE OF THE WEB http://disbun.kaltimprov.go.id/ TERIMA KASIH DINAS PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Jl. MT. Haryono Samarinda 75125 Email : admin@disbun.kaltimprov.go.id @disbunkaltim : Dinas Perkebunan Kalimantan Timur @disbunkaltim TELP : (0541) 736852, (0541) 748660 FAX : (0541) 748382