MENGHAYATI PERAN AYAH Sama hal nya menjadi seorag ibu, para ayah pun harus menghayati perannya sebagai ayah. Karena jelas berbeda hak dan kewajiban laki-laki sebelum dan setelah menikah. Jika sebelum menikah ada lelaki yang masih bisa bebas pergi kemana saja maka setelah menikah ada istri dan anak yang menunggu di rumah. Jika sebelum menikah ada lelaki yang masih bisa menghabiskan uang sesuai keinginannya maka setelah
menikah ada istri dan anaknya yang perlu dipenuhi kebutuhannya. Jika sebelum menikah ada lelaki yang bersikap, berkata dan berpenampilan seenaknya maka setelah menikah ada istri dan anak yang melihat dan menjadikannya contoh serta teladan. Peran ayah untuk anak dalam keluarga adalah sebagai penyeimbang hubungan anak dengan orang tua baik ayah ataupun ibu. Mengingat keadaan sosial saat ini yang bisa membuat ayah semakin banyak berpikir dan fokus untuk memenuhi dari sisi keuangan keluarga bisa membuat hubungan tidak seimbang antara anak dengan orang tua. Peran Ayah untuk anak dalam keluarga hanyalah pada pokok komunikasi selain pada sisi keuangan. Artinya bahwa
ayah bisa membangun sebuah hubungan dengan anak dalam berbagai bentuk komunikasi yang terjadi sesuai dengan usia anak. Ada sisi yang bisa saja tidak dimiliki seorang ibu untuk anaknya ketika berkomunikasi. Karena itu sosok ayah haruslah bisa membangun komunikasi yang baik. Harapannya bahwa sosok ayah bisa mengenali sisi emosi yang besar terhadap anak. Maka dari itu sosok ayah harus juga bisa mengendalikan emosi yang besar dalam dirinya untuk menghadapi anak dengan berbagai macam masalah yang ada. Jangan mudah untuk ringan tangan atau memukul, manfaatkan keadaan emosi yang besar agar bisa mengenali sisi emosi anak. Membantu anak lebih percaya diri, menanamkan nilai-nilai hidup, dan memberikan nilai-nilai sosial.
Dalam membangun kecerdasan emosional anak, peran ayah juga sangat diharapkan. Komunikasi yang terjalin dengan baik bisa memberikan manfaat yang baik terhadap anak. Mendekatkan diri pada anak bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti : 1. Meluangkan waktu yang cukup untuk keluarga 2. Bermain dengan anak 3. Memberikan keteladanan dengan bijaksana 4. Mengakui kesalahan, meminta maaf dan mengucapkan terima kasih kepada anak 5. Menjadi penyemangat dan pendukung anak 6. Menjadi pendengar yang baik jika anak sedang mengutarakan permasalahannya 7. Menghindari tindakan kasar yang merugikan fisik dan psikologi anak 8. Mengajak anak untuk berolah-raga dan tamasya 9. Kenali siapa teman anak Anda
10. Mendidik Anak Lewat Permainan dan Tanya Jawab Ayah adalah bagian yang tak terpisahkan dalam keluarga. Keluarga bukan hanya urusan para Ibu, sementara urusan Ayah adalah mencari nafkah. Pembagian peran yang kaku antara Ayah dan Ibu tidak memadai dan bukan zamannya lagi. Baik Ayah maupun Ibu, semuanya menjalani peran-multi di dalam keluarga. Ada 4 peran Ayah di dalam keluarga sebagaimana yang dinyatakan oleh Najeela Shihab. Peran itu adalah : ------------------------------------------------------------------ 1. Player (teman bermain) Sebagai player, Ayah menjadi teman bermain bagi anakanaknya. Permainan membuat anak merasa nyaman dan menjadi sarana membangun ikatan. Semakin sering Ayah bermain dengan anak, biasanya semakin berkualitas mental anak.
---------------------------------------------------------------- 2. Teacher (sebagai pendidik dan pengasuh) Seorang ayah yang baik juga harus bisa berperan sebagai guru. Guru itu berarti sumber pengetahuan bagi anak. Peran penting Ayah sebagai guru bukan hanya untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga untuk memelihara rasa keingintahuan anak. Bidang-bidang yang biasanya dikuasai Ayah dan lebih baik dari Ibu adalah pelajaran ABCD (Ally/sekutu, Boundaries/batas, Challenge/tantangan, Dreams/mimpi). ------------------------------------------------------------------ 3. Protector (pelindung) Setiap Ayah pasti memiliki naluri untuk melindungi anaknya sejak lahir. Tapi fungsi Ayah sebagai pelindung bukan hanya itu. Justru, yang terpenting adalah mengajarkan anak-anak untuk melindungi dirinya
sendiri karena orangtua tak mungkin bersama mereka setiap waktu. Sebagai pelindung, Ayah perlu menjadi Spy, dalam arti berusaha mengenali dunia anak: mengetahui apa kesukaannya, apa yang dibencinya, teman-teman dekatnya, dan dunia yang ditekuni anak. Semakin Ayah mengetahui dunia anak, semakin mudah menjalin komunikasi dan koneksi dengan mereka. Sebaliknya, semakin Ayah tak mengetahui dan asing dengan dunia yang sedang disenangi anak, semakin jauh hubuan Ayah-Anak. ------------------------------------------------------------------ 4. Partner (mitra) Sebagai partner, fungsi Ayah bukanlah mendukung Ibu dalam pengasuhan anak, tetapi equal partner. Artinya, Ayah memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dengan Ibu.
Sebagai partner, Ayah tidak boleh hanya berharap dan bergantung pada Ibu, tetapi juga terlibat aktif. Ayah juga memiliki hak untuk bermain bersama anak, tak hanya berfungsi sebagai bad cop untuk menakut-nakuti anak. Karena Ayah dan Ibu adalah partner, maka peraturan rumah tangga pun perlu disepakati dan tidak boleh berseberangan. Ayah dan Ibu perlu punya suara sama. Jika Ayah mengatakan tidak, Ibu juga mengatakan yang sama. Demikian sebaliknya. Kehadiran ayah dalam kehidupan anak, ternyata punya makna yang besar sekali. Hal ini karena ayah mengambil peran yang berbeda dengan ibu dalam kehidupan anak : Kasih ibu bersifat tidak bersyarat sedangkan Cinta Ayah lebih bersifat kualitatif dan melekat pada performance anak.
Ibu kuatir tentang bagaimana bayinya bisa bertahan hidup sedangkan Ayah berpikir bagaimana anaknya dapat menghadapi masa depan Ibu men-disiplin anak-anak waktu demi waktu sedangkan Ayah mendisplin anak dengan peraturan Dari ibu, anak belajar segi emosinya sedangkan dari Ayah, anak belajar untuk hidup di tengah masyarakat Ibu memberitahukan anak-anak untuk hati-hati ini dan itu didalam bermain sedangkan Ayah justru mendorong anak untuk berani mencoba sesuatu yang baru. Jadi, dari keberbedaan kualitatif antara apa yang dilakukan ibu dan ayah terhadap anaknya tersebut di atas, menunjukkan betapa pentingnya kehadiran ayah di tengah-tengah anaknya.
Buku Five Key Habits of Smart Dads menunjukkan riset yang dilakukan terhadap anak-anak yang dibesarkan tanpa adanya peran ayah di tengah kehidupannya cenderung mempunyai beberapa kekurangan psikologis antara lain berupa : 1. Kepercayaan diri sendiri yang rendah 2. Tidak mempunyai kepedulian sosial yang baik 3. Sulit untuk menyesuaikan diri untuk keadaan tertentu 4. Resiko yang lebih tinggi untuk perkembangan masalah psiko-seksual. ------------------------------------------------------------------ HAK DAN KEWAJIBAN AYAH TERHADAP ANAK 1. Kewajiban ayah kepada anak-anaknya : a. Memilihkan bagi mereka ibu yang baik. b. Memberikan nama yang baik.
c. Mengaqiqahkannya pada hari ketujuh kelahirannya. d. Mengkhitannya. e. Menyayanginya serta bersikap lemah lembut terhadapnya. f. Memberikan nafkah kepadanya. g. Memberikan kepadanya pendidikan yang baik. h. Mengajarkannya adab-adab islam. i. Melatihnya untuk terbiasa menunaikan kewajibankewajiban dan sunnah-sunnah islam. j. Menikahkannya dengan pasangan yang baik. Berikut ini adalah kiat-kiat menjadi ayah yang hebat : 1. Meluangkan waktu yang cukup untuk keluarga 2. Bermain dengan anak 3. Memberikan keteladanan dengan bijaksana
4. Mengakui kesalahan, meminta maaf dan mengucapkan terima kasih kepada anak 5. Menjadi penyemangat dan pendukung anak 6. Menjadi pendengar yang baik jika anak sedang mengutarakan permasalahannya 7. Menghindari tindakan kasar yang merugikan fisik dan psikologi anak 8. Mengajak anak untuk berolah-raga dan tamasya Anak harus merasa senang dan nyaman didampingi orang tuanya. Anak mempunyai cara belajar yang ia sukai dan hal ini harus diperhatikan bagi orang tua. Situasi belajar yang baik dan efektif harus diciptakan. Dalam hal ini, ayah juga mempunyai peranan penting dalam memotivasi belajar anak dengan baik.
Jika hal ini dapat diterapkan oleh para ayah, maka akan banyak anak-anak akan ceria dan bahagia. ------------------------------------------------------------------ KEISTIMEWAAN SEORANG AYAH Pada suatu ketika, ada seorang anak kepada seorang wanita bertanya kepada ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerutkerut dengan badannya yang mulai terbongkok-bongkok,
disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya kepada ayahnya : Ayah, mengapakah wajah ayah semakin berkerut dan badan ayah makin hari makin terbongkok? Demikian pertanyaannya, ketika ayahnya sedang santai di beranda. Ayahnya menjawab : sebab aku lelaki. Hanya perkataan itu yang diungkapkan dari mulut ayahnya. Anak wanita itu seolah tidak berpuas hati dengan jawapan yang diberikan oleh ayahnya lalu berkata, Aku tidak mengerti Ayah hanya tersenyum lalu dibelainya rambut anak wanita itu dan terus menepuk-nepuk bahunya dan kemudian ayahnya berkata, Anakku, kamu memang belum mengerti tentang lelaki
Anak wanita itu bertambah bingung. Kemudian anak wanita itu menghampiri ibunya pula lalu bertanya, Ibu, mengapa wajah ayah semakin berkerut dan badannya semakin hari semakin terbongkok? Dan sepertinya ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit? Lalu ibunya menjawab, Anakku, jika seorang lelaki yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarganya memang keadaannya sedemikian Sehinggalah anak wanita itu meningkat dewasa tetapi dia masih mempunyai perasaan ingin tahu yang sangat tinggi mengenai persoalannya sebelum ini. Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu, seolah-olah dia mendengar suara yang
sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata satu rangkaian kalimat sebagai jawaban kepada persoalannya sebelum ini. Saat ku ciptakan lelaki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia sentiasa akan menahan setiap hujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan dilindungi. Ku ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya Ku berikan kemahuan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari titisan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya
Ku berikan keperkasaan dan mental yang kuat yang akan membuat dirinya pantang menyerah,demi keluarganya, dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan kerana tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya dikerah demi keluarganya dan yang selalu dia ingat, adalah di saat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya. Ku berikan kesabaran dan ketekunan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun di setiap perjalanan hidupnya, keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, di dalam situasi apa jua sekalipun, walau anak-anaknya jarang
melukai perasaan dan hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman dan saat di mana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang membuatkan dia berasa nyaman bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu menyayangi dan mengasihi sesama saudara. Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya dan menyedarkan bahawa isteri yang baik adalah isteri yang setia terhadap suaminya, isteri yang baik adalah isteri yang senantiasa menemani dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka mahupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada isterinya agar tetap berdiri, bertahan dan saling melengkapi serta saling menyayangi.
Ku berikan kerutan di wajahnya agar menjadi bukti bahwa lelaki itu sentiasa berusaha sekuat daya fikirannya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya boleh hidup di dalam keluarga bahagia dan badannya yang terbongkok agar dapat membuktikan bahawa sebagai seorang lelaki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, sentiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya demi kehidupan keluarganya. Ku berikan kepada lelaki tanggungjawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga agar dapat digunakan sebaik-baiknya dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh lelaki walaupun sebenarnya tanggungjawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat. Terbangun anak wanita itu dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa sehingga menjelang subuh. Setelah itu dia menghampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, dan ketika
ayahnya berdiri, anak wanita itu mencium telapak tangan ayahnya sambil berkata AKU MENDENGAR DAN MERASA BEBANMU AYAH. ----------------------------------------------------------------- Nah itu dia ilmu tentang bagaimana cara menjadi ayah teladan bila Anda kelak sudah memiliki keluarga. Mudah mudahan apa yang sudah And abaca tadi bisa menjadi inspirasi yang dapat diterapkan dan diamalkan. Semoga bermanfaat Setia Furqon Kholid