BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan data merupakan hal penting dalam menjaga informasi yang bersifat rahasia dan sensitif. Dalam pertukaran informasi baik secara online maupun offline ancaman akan terjadinya pencurian data sangatlah besar. Informasi yang tidak terlindungi akan mudah untuk diambil dan disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk menghindari hal tersebut, dibutuhkannya keamanan untuk menjaga isi dari informasi itu sendiri. Pada saat ini isu keamanan data pada jaringan komputer menjadi sangat penting dan semakin berkembang [1]. Beberapa diatara kasus-kasus tentang keamanan data menjadi pekerjaan yang memerlukan keamanan dan penanganan biaya yang cukup besar. Seperti diantaranya keamanan pada sistem pertahanan, sistem perbankan dan sistem yang berskala besar lainnya memerlukan keamanan yang tinggi. Salah satu kasus yang sudah terjadi adalah pencurian data Pentagon di Washington, Amerika Serikat. Pada tahun 2011, sebanyak 24.000 data rahasia yang berada di Pentagon telah dicuri oleh pemerintah asing. Wakil Mentri pertahanan AS William Lynn mengatakan bahwa data-data tersebut dicuri dari sebuah komputer perusahaan kontraktor pertahanan [2]. Menurut [3], sebesar 15% motivasi mencuri data rahasia perusahaan dikarenakan kepentingan bisnis, seperti menjual informasi kepada perusahaan lain. Dan prosentase terbesar, yakni 85% pencurian terjadi akibat ketidaksengajaan. Dengan menggunakan metode kriptografi kita dapat mengamankan informasi yang bersifat rahasia dan penting agar tidak dapat diketahui oleh 1
pihak lain yang tidak mempunyai akses terhadap informasi tersebut. Kriptografi merupakan suatu ilmu dan seni yang ditujukan untuk menjaga karahasiaan suatu pesan dengan cara mengubah pesan tersebut menjadi sandi-sandi yang tidak dapat dimengerti [4]. Berbagai macam metode kriptografi saat ini yang ada, salah satunya adalah algoritma GOST (Gosudarstvenny Standart). Algoritma GOST adalah algoritma yang dikembangkan oleh pemerintah Uni Soviet pada saat perang dingin. Algoritma ini merupakan algoritma enkripsi sederhana yang memiliki panjang kunci 256-bit dan 64-bit block cipher. Dalam prosesnya algoritma GOST menggunakan 8 buah sbox 4-bit yang mempunyai nilai berbeda-beda. GOST juga memiliki penjadwalan kunci (key schedule) sendiri karena GOST memiliki 32 putaran yang harus dilakukan dalam prosesnya [5]. Pada tahun 2011 pada penelitian [6], mengatakan bahwa algoritma GOST dapat dipecahkan menggunakan metode kriptolisis algebraic attack. Hal tersebut membuktikan bahwa algoritma GOST sudah tidak cukup kuat lagi untuk dijadikan salah satu metode kriptografi untuk mengamankan data yang bersifat penting. Semua Algoritma memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, tidak terkecuali algoritma GOST. Algoritma GOST memiliki kelebihan berupa putaran yang panjang dan panjang kunci yang default, yaitu 256- bit. Sedangkan kekurangan algoritma GOST adalah struktur round-nya yang sederhana [7]. Algoritma GOST memiliki proses pembentukan kunci yang sangat sederhana [8], dimana kunci yang memiliki panjang 256-bit akan dibagi menjadi 32-bit subkunci : k0,k1,k2,,k7. Hal tersebut menyebabkan algoritma ini rentan terhadap metoda kriptanalis seperti Related-key Attack. 2
Algoritam MD5 (Message-Digest Algortihm) merupakan salah satu algoritma fungsi hash yang memiliki hash value 128-bit. MD5 didesain oleh profesor Ronald Rivest dari MIT pada tahun 1991 untuk menggantikan algoritma MD4 yang telah ditemukan kelemahannya. Menurut [9], algoritma MD5 memiliki waktu proses lebih cepat dibandingkan dengan algoritma SHA. Hal tersebut menjadi salah satu kelebihan dari algortima MD5. Dilihat dari hal tersebut, maka untuk meningkatkan keamanan pada algoritma GOST, penulis akan menambahkan elemen MD5 pada saat pembentukan kunci dalam algoritma GOST. Dengan demikian penelitian ini berjudul Implementasi MD5 pada Algoritma Kriptografi GOST untuk Keamanan Penyandian Data. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang akan dibahas adalah: 1. Bagaimana meningkatkan keamaanan algoritma GOST? 2. Bagaimana performa dari algoritma GOST yang sudah diberikan penambahan MD5? 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari masalah yang ada, maka batasan masalah dari penenelitian ini hanya membahas mengenai: 1. Algoritma kriptografi yang digunakan adalah algoritma GOST dan fungsi hash MD5 sebagai elemen tambahan. 2. Proses enkripsi dan deskripsi hanya akan memproses file office (.xls). 3. Analisis performa dengan menghitung nilai avalanche effect GOST dan nilai avalanche effect GOST-MD5 (GOST yang sudah ditambahkan MD5). 3
1.4 Tujuan penelitian adalah: Sesuai dengan konsep yang ada, maka tujuan dari penelitian ini 1. Menambahkan fungsi hash MD5 dalam proses pembentukan kunci yang ada pada algoritma GOST untuk meningkatkan keamanan algoritma. 2. Mengetahui performa dari algoritma GOST-MD5 dilihat dari segi keamanan dengan evaluasi performa nilai avalanche effect dengan membandingkan nilai avalanche effect GOST. 1.5 Manfaat penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1.5.1 Bagi Penulis a. Melatih kreatifitas penulis, terutama dalam penulisan tugas akhir. b. Melatih penulis untuk menganalisa dan menemukan solusi dalam sebuah permasalahan. c. Sarana dalam penerapan ilmu yang sudah didapat selama perkuliahan, terutama dibidang kriptografi. 1.5.2 Bagi Universitas Dian Nuswantoro a. Bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu pendidikan. b. Sebagai bahan referesi untuk penelitian lebih lanjut. c. Mengetahui sejauh mana ilmu yang didapat mahasiswa selama perkuliahan. 1.5.3 Bagi Pembaca a. Sebagai pengetahuan tambahan mengenai keamanan data, terutama dalam bidang kriptografi. b. Meningkatkan keamanan suatu pesan atau informasi yang bersifat rahasia.memberikan keamanan terhadap pesan atau informasi sebelum dikirim. 4
c. Memberikan keamanan terhadap pesan atau informasi sebelum dikirim. 5