ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V DI SDN 18 BATIPUH KABUPATEN TANAH DATAR Oleh: ANDRA ADDARUL SAKRONI NPM. 1310013411061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2017
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V DI SDN 18 BATIPUH KABUPATEN TANAH DATAR Oleh ANDRA ADDARUL SAKRONI NPM. 1310013411061 Artikel ini berdasarkan skripsi yang berjudul PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V DI SDN 18 BATIPUH KABUPATEN TANAH DATAR untuk persyaratan wisuda agustus 2017. Padang, Juli 2017 Disetujui oleh: Pembimbing I Pembimbing II Dr. Marsis, M.Pd Ira Rahmayuni Jusar, S.Si, M.Pd
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Checks Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Di SDN 18 Batipuh Kabupaten Tanah Datar Andra Addarul Sakroni 1), Marsis 2), Ira Rahmayuni Jusar 1) 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2) Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail : Andraaddaruls46@gmail.com ABSTRACT Andra Addarul Sakroni, 2017. Scriptions. Effect of Cooperative Learning Model Type Pair Checks on Students Learning Results of Grade V Students at SDN 18 Batipuh Tanah Datar Regency. Elementary School Teacher Education Study Program, Elementary School Teacher Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, Bung Hatta University, Padang. The purpose of this study was to determine the significant differences of student learning outcomes in learning Indonesian between students who were treated by using cooperative learning model type Pair Checks with students who were treated by using conventional learning methods on students of class V SD Negeri 18 Batipuh Tanah Datar School Year 2016/2017. Theories used to support this research data are Shoimin's book covering the definition of Pair Checks learning model, Pair Checks learning model steps, the advantages of Pair Checks learning model, and lack of Pair Checks learning model. This type of research includes experimental research with research design that is Randomized Control Group Only Design. The population in this study is all students of grade V SD Negeri 18 Batipuh Tanah Datar Regency amounting to 39 people. In this study students are divided into two classes, namely experimental class and control class. The results showed that the average of student learning outcomes in the experimental class was 84.25 and in the control class was 72.63. To test the research hypothesis, used the score of learning result Indonesian students obtained through final test. Technique of data analysis used is technique of difference difference mean that is t-test formula. Based on the data analysis of student learning outcomes with the level of trust 0.05 obtained t count = 2.53 and t table = 2.02. This means t count > t table and hypothesis expected in accepted research. Based on hypothesis test results, it can be concluded that the treatment of cooperative learning model type Pair Checks can influence student learning outcomes in a better direction. Keywords: Cognitive, Indonesian Language, Pair Checks.
Pendahuluan Menurut Hamalik (2012:79), Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkunganya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkanya untuk berfungsi secara aktif dalam kehidupan masyarakat. Menurut Rusman (2013:85), Belajar merupakan suatu aktivitas yang dapat dilakukan secara psikologis maupun secara fisiologis, sedangkan menurut Hamalik (2013:3), Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkunganya. Menurut Susanto (2014: 241), Dalam pembelajaran bahasa indonesia, ada empat keterampilan berbahasa yang baik, karena bahasa merupakan modal terpenting bagi manusia. Dalam pengajaran bahasa indonesia, ada empat keterampilan berbahasa ynag harus dimiliki oleh siswa, keterampilan ini antara lain: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek berbahasa ini saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas V SD Negeri 18 Batipuh Kabupaten Tanah Datar, pada hari Kamis tanggal 12 Januari 2017 pukul 07.45-09.30 WIB dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan KD 4.7 Mendengarkan cerita rakyat, diperoleh gambaran bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas masih menggunakan metode pembelajaran yang bersifat konvensional. Guru sering sekali menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menyampaikan materi, kemudian siswa mencatat uraian materi tersebut ke dalam buku catatan. Guru kurang variatif dalam menggunakan model pembelajaran yaitu pada saat memberikan materi hanya berupa ceramah, keaktifan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dalam kegiatan KBM masih belum optimal, sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar dan siswa kurang menguasai materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas V SD Negeri 18 Batipuh Kabupaten Tanah Datar yang bernama Ibu Sandi Tri Rahmi, S.Pd, peneliti memperoleh informasi bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia siswa masih banyak yang rendah atau masih banyak di bawah KKM yang telah ditetapkan sekolah tersebut yaitu 75. Guru tersebut juga menjelaskan bahwa penyebab hasil belajar siswa masih rendah adalah karena siswa kurang paham dengan materi yang telah diajarkan oleh guru. Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang masih rendah tersebut terlihat pada nilai Semester I
Tahun Ajaran 2016/2017 yaitu sebagai berikut: Berdasarkan beberapa pernyataan terdahulu, dapat dipahami bahwa rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia disebabkan kurangnya keterampilan guru dalam memilih model pembelajaran ini teridentifikasi dari pembelajaran yang jarang menggunakan media pembelajaran. Guru hendaknya mampu menyelenggarakan pembelajaran Bahasa Indonesia yang kondusif, bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Berkaitan dengan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti memiliki solusi terhadap masalah tersebut. Solusi yang digunakan untuk permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks. Penggunaan model pembelajaran ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa, siswa tertarik terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia, dan dapat menimbulkan rasa ingin tahu siswa. Shoimin, (2014:119), menyatakan bahwa Model pembelajaran Pair Checks merupakan model pembelajaran dimana siswa saling berpasangan dan menyelesaikan persoalan yang diberikan. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Pair Check, guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, maka peneliti mengidentifikasi beberapa permasalahan pokok yaitu sebagai berikut: 1. Guru tidak menggunakan media pada pembelajaran. 2. Kecendrungan guru menggunakan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab. 3. Siswa tidak aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. 4. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia masih rendah. 5. Siswa kurang memperhatikan guru saat menerangkan pembelajaran di depan kelas. 6. Siswa belum mampu menyampaikan ideide yang ada pada pikirannya dalam bentuk pertanyaan. Agar penelitian lebih terarah dan mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan pada latar belakang tersebut, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 18 Batipuh Kabupaten Tanah Datar.
Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran Pair Checks dengan hasil belajar siswa yang menerapkan metode pembelajaran konvensional dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V di SD Negeri 18 Batipuh Kabupaten Tanah Datar?. Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari model pembelajaran Pair Checks terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 18 Batipuh Kabupaten Tanah Datar. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Menurut Yusuf (2013:75), Penelitian eksperimen merupakan suatu penyelidikan yang dirangsang sedemikian rupa sehingga fenomena atau kejadian itu dapat diisolasi dari pengaruh-pengaruh lain. Berdasarkan jenis penelitian maka rancangan penelitian eksperimen yang digunakan adalah Randomized Control Group Posttest Only Design. Menurut Lufri (2005:69), Rancangan penelitian Randomized Control Group Posttest Only Design adalah peneliti menggunakan sekelompok subyek penelitian dari suatu populasi tertentu, kemudian dikelompokkan secara random menjadi dua kelompok kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 18 Batipuh Tahun Pelajaran 2016/2017 Kabupaten Tanah Datar yang terdiri dari dari dua kelas. Jumlah siswa kelas V SD Negeri 18 Batipuh Kabupaten Tanah Datar dapat dilihat melalui tabel berikut ini: Mengingat jumlah kelas V yang ada di SD Negeri 18 Batipuh Kabupaten Tanah Datar sebanyak dua kelas, maka teknik pengambil sampel yang digunakan adalah sampling total. Untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan Random Sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan yang diberikan pada sampel penelitian yaitu pengaruh model pembelajaran Pair Checks dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada kelas eksperimen. b. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang diperoleh berdasarkan tes yang diberikan pada akhir penelitian. Penelitian terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Adapun langkahlangkah dari setiap tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan ini adalah sebagai berikut: a. Membuat proposal penelitian. b. Menetapkan tempat dan jadwal penelitian. c. Mempersiapkan surat izin penelitian. d. Menentukan populasi dan sampel. e. Menentukan kelas sampel yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. f. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dari materi yang diajarkan pada kedua kelas sampel. g. Mempersiapkan sumber-sumber, alatalat, dan bahan yang diperlukan untuk mendukung pelaksaan model pembelajaran Pair Checks di kelas eksperimen yaitu lembar diskusi kelompok, kartu pertanyaan, dan lembar soal siswa. h. Membuat kisi-kisi uji coba soal i. Menyusun tes akhir uji coba soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat. j. Melakukan uji coba soal. 2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan penelitian pada kelas eksperimen. Pada pembelajaran kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Pair Checks sebagai perlakuan dan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. b. Melaksanakan pengajaran terhadap kelas kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. 3. Tahap Penyelesaian Penyelesaian akan dilakukan dengan memberikan tes akhir setelah pokok pembelajaran selesai dipelajari baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes yang akan digunakan pada kelas eksperimen sama dengan tes yang digunakan pada kelas kontrol yaitu soal pilihan ganda empat pilihan. Selanjutnya guru mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data hasil tes yang diberikan kepada siswa. Setelah selesai mengolah hasil tes guru membuat laporan hasil penelitian.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut soal pilihan ganda. Langkah-langkah yang dilaksanakan setelah uji coba soal adalah sebagai berikut: 1 Menguji validitas soal. 2 Menguji reliabilitas soal. 3 Menganalisis butir soal dengan memperhatikan taraf kesukaran soal dan daya pembeda soal. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Observasi. 2 Wawancara. 3 Tes akhir. Teknik analisa data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Uji normalitas 2. Uji homogenitas 3. Uji Hipotesis HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 April 2017 sampai tanggal 12 Mei 2017 di Sekolah Dasar Negeri 18 Batipuh semester II tahun ajaran 2016/2017, dengan KD 8.3. Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat. Dari penelitian yang telah dilakukan pada dua kelas V SD Negeri 18 Batipuh, khususnya kelas V-A sebagai kelas eksperimen dan kelas V-B sebagai kelas kontrol diperoleh data primer yaitu hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Data tersebut diperoleh dari tes akhir pada kegiatan penelitian. Berdasarkan hasil analisis jawaban siswa pada kegiatan tes akhir, diperoleh data hasil belajar siswa yang telihat pada tabel di bawah ini. Keterangan: : nilai rata-rata : simpangan baku : jumlah anggota sampel : varians Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks memiliki nilai rata-rata sebesar 84,25 yang lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa pada kelas kontrol yaitu sebesar 72,63 yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. B. Analisis Data 1. Validitas Soal Hasil validitas soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 2. Reliabilitas Soal
Hasil uji reliabilitas soal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 3. Taraf Kesukaran Soal Hasil taraf kesukaran soal dapat dilihat pada tabel berikut ini: sampel berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol halaman 152 dan 153. 6. Uji Homogenitas Kelas Sampel Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: 4. Daya Pembeda Soal Hasil daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 5. Uji Normalitas Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Dari Tabel 4.7 hasil perhitungan dengan uji homogenitas didapatkan F hitung yaitu 0,601 dan F tabel yaitu 2,21. Hasil analisis homogenitas tersebut, berarti kelompok data mempunyai varians yang homogen karena F hitung lebih kecil dari F tabel. 7. Hasil Uji Hipotesis Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Pada tabel 4.8 menunjukkan hasil perhitungan dengan uji-t. Hasil perhitungan Dari Tabel 4.6 terlihat bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki L o < L tabel, dapat dipahami bahwa kedua kelas uji-t didapat nilai t hitung 2,53 dan nilai t tabel 2,02. Karena t hitung lebih tinggi dari t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima.
8. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data tes akhir didapat rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol yaitu 84,25, sedangkan kelas kontrol yaitu 72,63. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan perlakuan yang diberikan pada kedua kelas sampel. Pada kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks, sedangkan pada kelas kontrol proses pembelajaran berlangsung secara Konvensional yaitu dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks dapat menyebabkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen. Karena dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks melibatkan keaktifan seluruh siswa secara heterogen. Dalam pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Pair Checks, siswa diminta untuk saling memberi motivasi.\ Hasil penelitian pada proses pembelajaran di kelas kontrol, siswa hanya mendengarkan dan mencatat serta bertanya jawab sehingga siswa menjadi pasif dan kuran partisipatif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak ada yang mengajukan pertanyaan tentang materi yang sedang dipelajarinya. Hal ini disebabkan kurangnya interaksi antara siswa dan guru sehingga berakibat kurang efektifnya proses pembelajaran. Ada beberapa siswa yang menjawab pertanyaan dengan baik dan adapula siswa yang tidak mampu menjawab pertanyaan. Perbedaan yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional disebabkan karena perbedaan perlakuan pada langkah-langkah pembelajaran dan proses penyampaian materi. Pembelajaran dengan model kooperatif tipe Pair Checks lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam mencari, menemukan, menggali dan mengolah pengetahuannya sendiri. Siswa tidak hanya menunggu konsep-konsep yang diberikan oleh guru, namun siswa dapat aktif dengan bertanya baik kepada guru, dengan siswa lainnya, ataupun mencari pada sumber-sumber belajar yang lainnya. Dengan keaktifan siswa dalam mencari pengetahuannya sendiri maka paradigma pembelajaran berubah menjadi berpusat pada siswa, sehingga guru tidak lagi mendominasi kegiatan pembelajaran. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing jalannya diskusi yang dilakukan siswa. Dengan
demikian, materi yang dipelajari lebih lama diingat dan lebih bermakna bagi siswa. Berbeda halnya dengan pembelajaran konvensional yang lebih menekankan pada metode ceramah dan tanya jawab, yaitu guru menjadi satusatunya sumber informasi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga komunikasi yang terjadi hanya berjalan satu arah. Dalam pembelajaran konvensional siswa cenderung pasif karena tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat atau bertanya, merefleksi materi-materi yang dipresentasikan, menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya, atau mengaplikasikannya kepada situasi kehidupan nyata. Dengan demikian, apa yang dipelajari oleh siswa tidak lama dapat diingat oleh siswa. Berdasarkan hasil uji hipotesis dan penelitian relevan, dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh ke arah yang lebih baik dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dijelaskan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan yaitu sebagai berikut: a. Hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata sebesar 84,25 untuk kelas eksperimen, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 72,63. b. Hasil uji hipotesis pada ranah kognitif dengan menggunakan uji statistika menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (2,53 > 2,02), maka dari itu terdapat perbedaan hasil belajar siswa ranah kognitif pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks dan metode pembelajaran konvensional di kelas V SD Negeri 18 Batipuh Kabupaten Tanah Datar. 2. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka disarankan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks yaitu sebagai berikut: a. Bagi siswa, diharapkan lebih aktif lagi dan menaati peraturan dalam proses pembelajaran, karena sangat menunjang terhadap penguasaan materi pelajaran. b. Guru selama proses pembelajaran berlansung hendaknya memperhatikan kegiatan siswa sehingga siswa lebih serius dan bersungguh dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lufri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. Sudjana. 2014. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito Bandung. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group