PENGELOLAAN DAERAH PAINAN DALAM PERSPEKTIF KEPARIWISATAAN DI KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL MUTIARA PERTIWI NPM:

dokumen-dokumen yang mirip
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PERKEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI GANDORIAH DI KOTA PARIAMAN JURNAL

APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District)

BAB I. Pendahuluan. terhadap perekonomian suatu daerah. Berkembangnya sektor pariwisata disuatu daerah akan

DISUSUN OLEH ; KASUBAG PERENCANAAN, PELAPORAN DAN KEUANGAN YULNARTI, SE, M.Si

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DANAU KEMBAR DI KABUPATEN SOLOK

By : Mega Permata Sari*, Yeni Erita, M.Pd** dan Azhari Syarief, M.Si**

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG DESTINASI WISATA PANTAI PASIR JAMBAK KOTA PADANG RIO NALDO PAKPAHAN /2011

Strategy of Tourism Object Air Manis Beach in Distric Air Manis Subdistric South Padang in Padang City. by: ABSTRACT

ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KERJA FRONT DESK AGENT PADA FRONT OFFICE DEPARTMENT DI HOTEL SANTIKA KUTA BALI DESSY NATALIA SHINTA DEWI

Public Perception In Maintenance Attractions Bung Hatta Forest Park in the Village Indarung Lubuk Kilangan District of the city of Padang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /344/ /2009 TENTANG PANITIA PENYELENGGARA FESTIVAL SENI LINTAS BUDAYA TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara saat ini. Potensi pasar global yang amat besar

Laporan Tugas Akhir Periode Ganjil 2012/2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

sektoral ditingkatkan 6. Sadar wisata berdasarkan sapta pesona diberlakukan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi berwawasan lingkungan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU DI BIDANG PENANAMAN MODAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN IKLIM INVESTASI DI KOTA SURAKARTA

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANORAMA TERTINGGAL DI KABUPATEN TANAH DATAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB V PENUTUP. Penilitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Electronic word of mouth

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN ANGGARAN 2009

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PUNCAK LAWANG DI KENAGARIAN LAWANG KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dan adat istiadatnya inilah yang menjadi kekayaan Bangsa Indonesia, dan suku Karo

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) KOPENG RESORT AND EDUCATION PARK (PENDEKATAN GREEN ARCITECTURE)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

STUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

SKRIPSI ANALISIS INDIKATOR DAYA SAING INDUSTRI PARIWISATA DI KABUPATEN SAMOSIR OLEH VALENTINO PANJAITAN

FAKROR PENYEBAB RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII DI SMP N 31 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keleluasaan kepada daerah Kota/kabupaten untuk mengurus rumah

TINJAUAN KUALITAS FASILITAS WISATA DI PANTAI GANDORIAH KOTA PARIAMAN

KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK DALAM TEKS BERITA MELALUI MEMBACA SKIMMING SISWA KELAS VIII MTSN TALAOK KECAMATAN BAYANG PESISIR SELATAN JURNAL

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL

LAPORAN PENELITIAN POTENSI PENGEMBANGAN WISATA KULINER: STUDI KASUS DI SOLO. Oleh: Edy Purwo Saputro, SE, MSi Fatchan Achyani, SE, MSi

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

PERANAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE ALVINITA HAMEL MARTHA OGOTAN FEMMY TULUSAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

PengembanganObjekWisataWahanaTelabangSaktiKecamatanKamangBaruKabup atensijunjung

BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR SEBAGAI PENDORONG PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI KANAGARIAN KOTO BARU KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi

Andri Juliadi *), Tika Septia **), Lucky Heriyanti Jufri **)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Kita tentunya tidak ingin kota Jakarta menjadi sepi wisatawan hanya karena sulitnya mendapatkan informasi dan sedikitnya fasilitas yang membantu merek

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok di dalam wilayah sendiri atau negara lain dengan

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

ARAHAN BENTUK, KEGIATAN DAN KELEMBAGAAN KERJASAMA PADA PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PANTAI PARANGTRITIS. Oleh : MIRA RACHMI ADIYANTI L2D

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 1 ASAM JUJUHAN KABUPATEN DHARMASRAYA ABSTRACT

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT KEMACETAN DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH WISATAWAN DI KOTA BANDUNG: PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS TESIS NURILLAH UTAMI NIM :

PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI BATIK DALAM MENDUKUNG USAHA PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA YOGYAKARTA

SOCIAL PARTICIPATION IN ROAD CONSTRUCTION IN THE BOJAKAN VILLAGE OF NORTH SIBERUT DISTRICT MENTAWAI ISLANDS

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN OBYEK WISATA AIR TERJUN RESUN DI KABUPATEN LINGGA. ABDUL HADI BAASIT & Dra. ERNAWATI, M.Si

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB WISATAWAN MEMILIH DAERAH KUNJUNGAN WISATA DI PARAPAT DAN TUKTUK SIADONG. DisusunOleh:

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

SKRIPSI ANALISIS DAYA SAING INDUSTRI PARIWISATA DI KABUPATEN SAMOSIR OLEH ACKORY NATALIA MALAU

HISTORICAL TOURISM MAPPING IN DISTRICTS OF DHARMASRAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

OBJEK WISATA PULAU PENYENGAT DI KOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU.

ARAHAN PENGEMBANGAN OBJEK EKOWISATA DI DESA PANUSUPAN KECAMATAN REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TESIS STRATEGI PENGELOLAAN WISATA EDUKASI BATIK TULIS PADA PAGUYUBAN BATIK GIRILOYO IMOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

ANALISIS PENGEMBANGAN POTENSI WISATA SUMBER DAYA ALAM WILAYAH PESISIR BERBASIS MASYARAKAT DI PANTAI TALUGAWU DESA BANUAGEA KABUPATEN NIAS UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

FAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

SKRIPSI STRATEGI PEMERINTAH D.I YOGYAKARTA DALAM MEMPROMOSIKAN PARIWISATA DAERAH KE LUAR NEGERI TAHUN

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PACITAN DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA DI ERA DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH. Penulisan Hukum (Skripsi)

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan

PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGELOLAAN OBJEK PARIWISATA PANTAI LAMPUUK KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti. pada bab sebelumnya, maka kesimpulan akhir yang menjawab rumusan

PENGELOLAAN OBJEK WISATA PANTAI CAROCOK PAINAN OLEH PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PENGELOLAAN DAERAH PAINAN DALAM PERSPEKTIF KEPARIWISATAAN DI KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL MUTIARA PERTIWI NPM: 10030250 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP ) PGRI PADANG SUMATERA BARAT PADANG 2014

1 Management Regional Painan Inside Perspective Tourism in Sub-district IV Jurai District Soult Coast By: * Mutiara Pertiwi, Drs. Ridwan Ahmad** Yeni Erita, M.Pd ** * The Students Of Geography Education STKIP PGRI Sumatera Barat * Geography Education Teaching Staff STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This study aims to determine the management of tourism Painan in perspective. The problems studied in this research is the neighbor management infrastructure to support the increase of tourism in the city in District IV Jurai Painan South Coastal District. This research is qualitative. Determination of the informant obtained the Snowball technique. To answer the formulated problem can be used secondary data and primary data. Primary data was collected through observations, interviews discussions with the tourism department and the competent, sound recordings and photographs taken in the field. The research location is in the district of the southern coastal district IV Jurai Painan. The research concludes that the management of facilities and infrastructures that exist in the area Painan still inadequate, funding limitations also affect the process of managing the facilities and infrastructure. The work is not maximized, because the stage of development, and the lack of cooperation between government and local communities in the management of this Painan for the development of tourism. In the development of tourism in the area Painan local governments have plans and supervision is good enough, that will make a flyover of a hill Langkisau breaking through to the hill and up the hill to the taps. Work on it will be done soon because nowadays have started in the area Painan known by outsiders and foreign. If the bridge is completed Painan area certainly much better than the present. Keywords : Management, perspective, and tourism 1

2 Pengelolaan Daerah Painan Dalam Perspektif Kepariwisataan di Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan By: * Mutiara Pertiwi, Drs. Ridwan Ahmad** Yeni Erita, M.Pd ** * Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat * Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan daerah painan dalam perspektif kewpariwisataan. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah tetang pengelolaan sarana dan prasarana sebagai pendukung dalam meningkatkan pariwisata kota painan di Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuallitatif. Penentuan informan diperoleh dengan teknik Snowball. Untuk menjawab masalah yang dirumuskan dapat digunakan data sekunder dan data primer. Data primer dikumpulkan melalui observasi,wawancara diskusi-diskusi dengan dinas pariwisata dan orang yang berkompeten, rekaman suara dan foto-foto yang di ambil dilapangan. Lokasi penelitian adalah di kecamatan IV Jurai kabupaten pesisir selatan Painan. Hasil penelitian menyimpulakn bahwa pengelolaan sarana dan prasana yang ada di daerah painan masih belum memadai, keterbatasan dana juga mempengaruhi proses pengelolaan sarana dan prasaran tersebut. Pengerjaannyapun belum maksimal, karna dalam tahap pembangunan, dan kurangnya kerjasama anatara pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan daerah painan ini untuk perkembangan pariwisatanya. Dalam perkembangan pariwisata di daerah painan pemerintah daerah painan mempunyai rencana dan pengawasan yang cukup baik, yaitu akan membuat jembatan layang dari bukit langkisau tembus ke bukit putus dan sampai ke bukit pdam. Pengerjaan itu akan dilakukan secepatnya karena saat sekarang ini daerah painan sudah mulai di kenal oleh masyarakat luar maupun mancanegara. Seandainya jempatan ini selesai pastinya daerah painan jauh lebih baik dari saat sekarang. Kata kunci : Pengelolaan, perspektif dan kepariwisataan.

3 PENDAHULUAN Painan merupakan ibukota dari Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Indonesia.Daerah ini termasuk ke wilayah IV Jurai, yang dapat di akses melalui Jalan Raya Lintas Sumatera bagian Barat. Di daerah painan banyak terdapat objek wisata yang tidak kalah menarik dengan objek wisata di tempat lain. Di antaranya Pantai Carocok, Batu Kereta, Pulau Cingkuak, Bukit Langkisau, dan Air Terjun Timbulun. Saat ini pemerintah daerah berusaha untuk memajukan daerah painan darisegi aspek pariwisatanya. Yang bertujuan agar daerah painan semakin berkembang dan di kenal oleh masyarakat luas. Adapun sasaran yang di harapkan oleh penulis dalam pengembangan pariwisata ini adalah: mengenalkan keindahan objek wisata yang ada di daerah painan, memperkenalkan kebudayaan masyarakat painan, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mampu mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara. Berbicara tentang pengeelolaan, Painan pada saat sekarang ini sudah mulai mengalami kemajuan.namun dari segi sarana dan prasarana yang ada di daerah painan, pengelolaan sarana dan prasaranya kurang memadai dan terbatas untuk para pengunjung yang saat sekarang sudah mulai banyak berdatangan ke Painan dengan tujuan untuk berwisata.dari tahun ke tahun painan ini semakin lama semakin banyak di ditangi pengunjung dengan tujuan untuk berwisata.apalagi pada tahun sekarang, itu menunjukan daerah painan sudah mulai berkembang untuk pariwisatanya. Objek wisata yang terdapat di daerah Painan cocok dijadikan tujuan berpariwisata, kemudian painan juga kaya akan seni dan budaya, namun sepertinya belum terkelola dengan baik, karena kebanyakan wisatawan yang datang mengunjungi objek wisata daerah painan berasal dari Pulau Sumatera. Sementara objek wisata ini sudah dikenal oleh masyarakat nasional bahkan internasional, dan jarang sekali ditemui wisatawan dari luar Pulau Sumatera terlebih-lebih wisatawan asing. Diketahui dari kepala bidang pariwisata Pesisir Selatan yaitu Devi Fachriadi bahwa Pesisir Selatan menjadi salah satu jalur Tour De Singkarak 2014 Etape 9. Ini menjadi bukti bahwa Painan layak di kunjungi. Berdasarkan hasil rapat sementara panitia Tour De Singkarak, ada permasalahan yang di temui, yaitu pihak panitia tidak mengarahkan peserta Tour De Singkarak untuk bermalam di Painan, bahkan panitia mengarahkan peserta untuk menginap dan mengadakan jamuan makan malam di kota padang, dengan pembiayaan dari daerah pesisir selatan.hal ini di karenakan pengalaman Tour De Singkarak 2013 terkendala oleh sarana dan prasarana yang kurang memadai untuk kebutuhan dan kelancaran kegiatan. Kemudian Harry Yulianda. SST.Par (salah seorang putra daerah yang sedang menempuh jalur S2 di STIP Bandung), mengatakan, sepertinya masyarakat Painan belum siap untuk dunia kepariwisataan. Sebagai putra daerah sekaligus Runer up Uda Pesisir Selatan tahun 2012 Harry mencoba mempromosikan objek wisata yang ada di Painan kepada salah satu pejabat bank. Hal ini di tanggapi positif oleh beberapa pejabat tersebut. Dan di rencanakan sekitar 200 pejabat bank akan melakukan perjalanan pariwisata ke painan. Oleh karena itu Harry mencoba bekerja sama dengan pihak pariwisata agar perjalanan wisata pejabat bank tersebut mendapat sambutan yang baik. Namun pihak pariwisata menolak dan mengatakan tidak adanya keistimewaan untuk wisatawan tersebut dan konsekuensinya harus membayar kontribusi seperti wisatawan lainnya. Tentunya Harry merasa kecewa karena selama ini tidak pernah ada Tour Wisata ke daerah Painan. Hal di atas membuktikan bahwa masih banyak yang perlu di benahi dan di kelola dengan baik untuk pengembangan pariwisata di Painan pesisir selatan.apalagi dari segi sarana dan prasarana penunjang pariwisata itu sendiri. Masalah ini akan di bahas melalui survey lapangan dan hasil wawancara dengan pihak terkait.

4 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini berusaha mengungkapkan data secara alamiah yaitu untuk menjawab masalah yang di fokuskan. Penelitian ini menjalani langkah-langkah serta proses untuk sampai pada suatu kesimpulan, artinya mencari informasi sebanyak mungkin melalui informan dan pengamatan di lapangan. (Arikunto : 2010 ) HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil temuan di lapangan dan sesuai dengan tujuan penelitian maka dapat disimpulkan hasil dari wawancara dengan beberapa informasi dapat di ambil kesimpulan pengelolaan daerah painan ini masih dalam proses pembangunan. Pertama, perencanaanadalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan dan bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, dalam kenyataan perencanaan memegang peran lebih disbanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan. (http://www.indonesianpublichealth.com/2013/09/fungsi-manajemen). Mengenai perencanaan yang di sampaikan oleh bapak G, rencananya kota painan ini akan di bangun jembatan layang dari bukit langkisau sampai bukit putus dan tembus ke bukit PDAM. Di daerah painan ini yang akan di lakukan pemda dan sedang dalam proses pengerjaan adalah membuat lahan parkir atau menimbun sebagian tepi pantai untuk membuat jalan sepanjang objek wisata cerocok sampai ke pelabuhan panasahan. dan melengkapi fasilitas-fasilitas untuk menunjang kepariwisataan painan. Dan menjadikan painan sebagai daerah pariwisata andalan. Usaha yang telah dilakukan oleh pemda adalah mempromosikan painan sebagai daerah wisata dengan cara mengadakan festival langkisau, mengadakan lomba mincing dan lomba paralayang. Dengan kata lain tidak terlepas dari kerjasama yang baik dengan pihak-pihak pengelola maupun pengusahapengusaha. Untuk itu pengelolaan daerah painan ini perlu adanya kerjasama dari semua pihak.baik dari pemerintah, masyarakat maupun pengunjungnya. Dana yang turun dari pemerintah pasti ada. Namun itu dipegang oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk pengelolaan daerah painan ini. Faktor-faktor penyebab terkendalanya pengelolaan daerah painan disebabkan kurangnya kesadaran masrayakat untuk mengembangkan pariwisata painan.misalnya pada saat pemerintah ingin memperlebar jalan mereka tidak mau berantusias untuk melepas tanah mereka untuk pembuatan jalan tersebut. Sarana dan prasarana untuk menunjang pariwisata daerah painan belum lengkap.masih banyak yang harus di tambah fasilitasnya seperti hotel, rumah makan, transportasi, souvenir, permainan-permainan yang ada di pulau cingkuk juga harus di tambah karna dari tahun ke tahun pantai cerocok dan pulau ingkuk selalu di padai oleh pengunjung dari luar daerah. Pariwisata yang ada di daerah painan saat sekarang ini masih dalam pengerjaan dan masih dalam proses pembangunan. Di karenakan masih banyak yang harus dibenahi di daerah ini, keterbatasan sarana dan prasana yang ada menjadi salah satu faktor yang harus di perhatikan oleh pemerintah, untuk itu pemerintah daerah painan lebih baik lagi mengerjakan sarana dan prasarana penunjang agar painan bisa menjadi salah satu objek wisata andalan. Kedua, pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah diterapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan. (Avenzora : 2008)

5 Begitu juga dalam pengawasan pengelolaan daerah painan, pemerintah harus mewanti-wanti dinas terkait untuk lebih mengelolaa daerah painan, melengkapi sarana dan prasarana untuk menunanjang perkembangan pariwisatanya KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dapat disimpulkan sebagai berikut : Pengelolaan daerah painan pada saat sekarang sudah mulai membaik, apalagi dari segi perkembangan pariwisata yang ada di daerah painan sudah mulai di kenal oleh masyarakat luar daerah maupun mancanegara. Yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke kota painan adalah untuk melihat pantai cerocok pulau cingkuk dan bukit langkisau. Perencanaan yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah untuk memajukan daerah painan sangat baik, yaitu pemerintah daerah akan merencanakan pembuatan jalan layang dari bukit langkisau sampai bukit putus dan tembus ke bukit pdam, ini akan menjadikan daerah painan kaya dengan pariwisatanya. Begitu juga dalam pengawasan pengelolaan daerah painan, pemerintah harus mewanti-wanti dinas terkait untuk lebih mengelolaa daerah painan, melengkapi sarana dan prasarana untuk menunanjang perkembangan pariwisatanya. Usaha yang dilakukan pemda untuk kemajuan dan perkembangan pariwisata daerah painan telah dilakukan dengan baik.dengan mempromosikan dan mengadakan acara-acara festival, lomba mancing dan lomba paralayang.dengan mendatang pula stasiun televisi dan mendatangkan turis-turis dari mancanegar untuk ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah. Avenzora Ricky. (2008). Ekotourisme teori dan praktek. Nias : CV Tamita Perdana. http;//www.indonesia.publichealth.com/2013/0 9/fungsi managemen Harry Yulianda. SST.Par (salah seorang putra daerah yang sedang menempuh jalur S2 di STIP Bandung) DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung :Remaja Rosdakarya.

6