DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Format 1 KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

BERITA NEGARA. No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman.

2017, No kementerian negara/lembaga dan pengesahan daftar isian pelaksanaan anggaran; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da

2016, No b. bahwa dalam rangka pemantapan penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah, penganggaran terpadu,penganggaran berbasis kinerja,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Ne

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 90 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 37/PMK.02/2012 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PMK.02/2012 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2012, No

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 104/PMK.02/2010 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USULAN REVISI ANGGARAN Nomor: SOP /KU 00/REN

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PENGAWASAN DAN EVALUASI APBN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2013

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.677,2012

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM. 27 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.02/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14); 2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahu

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 996 TAHUN 2017 TENTANG SATUAN TUGAS PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK.02/2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.02/2012 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.02/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 227/KM.6/2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.24/Menhut-II/2013 TENTANG

1 of 6 18/12/ :41

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.06/2014 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Repu

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

2 1. Pemerintah Asing/Lembaga Asing adalah pemerintah/lembaga yang berasal dari luar negeri yang menerima hibah dari Pemerintah Republik Indonesia. 2.

2016, No /PMK.02/2013 tentang Tata Cara Pergeseran Anggaran Belanja dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelola Belanja Lainnya (BA

1. Landasan Berpikir (1)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG KOORDINASI DAN PENGENDALIAN PROGRAM DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2007

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, L

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sumber : 2. Standar Biaya Masukan adalah satuan biaya berupa harga satuan, tarif, dan indeks yang digunakan untuk men

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

2016, No ditentukan penggunaannya dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan uang daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

2016, No Mengingat-----:--1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

DRAFT NASKAH PEDOMAN PERENCANAAN PARTISIPATIF DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 137 /PMK.02/2006 TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2007

2010 biaya komponen masukan kegiatan, yang ditetapkan sebagai biaya masukan. 3. Standar Biaya yang Bersifat Khusus, yang selanjutnya disebut Standar B

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 100/PMK.02/2010 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 200

Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan. Undang Nomor 2r Tahun 2OO4 tentang Sistem. bahvva untuk menjamitt kualitas Rencana Kerja

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/PMK.05/2013 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 202/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA UPAYA KHUSUS KEDELAI

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN NOMOR TENTANG. Menimbang umum, dan/atau. konsumen, melindungii. Negara. Tahun menetapkan. Menteri. Barang 2013; Mengingat. Nomor.

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 2951 TAHUN 2017 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 78 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR BIAYA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

Transkripsi:

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR IM 2 TAHUN 2018 TENTANG KELENGKAPAN DATA DUKUNG MINIMUM USULAN KEGIATAN PAGU KEBUTUHAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran di Lingkungan Kementerian Perhubungan, perlu diatur tentang ketentuan mengenai kriteria, persyaratan serta kelengkapan data dukung usulan kegiatan dalam Pagu Kebutuhan Rencana Kerja Anggaran di Lingkungan Kementerian Perhubungan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu dikeluarkan Instruksi Menteri Perhubungan tentang Kelengkapan Data Dukung Minimum Usulan Kegiatan Pagu Kebutuhan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Perhubungan Tahun 2019; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia

- 2 - Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 3 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran di Lingkungan Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 266); 4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 117 Tahun 2017 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1891); 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.02/2017 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian dan Pelaksanaan Anggaran (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 985); Kepada MENGINSTRUKSIKAN : 1. Sekretaris Jenderal, Kementerian Perhubungan; 2. Inspektur Jenderal, Kementerian Perhubungan; 3. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan; 4. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan; 5. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan; 6. Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan; 7. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan; 8. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kementerian Perhubungan;

- 3-9. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Kementerian Perhubungan. Untuk : PERTAMA : Dalam rangka meningkatkan kualitas belanja serta menjamin tersedianya data anggaran yang valid diminta kepada Saudara untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menata dan menyusun Perencanaan Anggaran dalam Kolaborasi, Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (KRISNA) s.d Unit Eselon II untuk Tahun Anggaran 2019 s.d 2020; 2. Menetapkan program/kegiatan prioritas dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun 2019 pada Unit Eselon I masing-masing, sesuai kebutuhan serta perubahan lingkungan strategis nasional yang menjadi Tugas dan Fungsi Kementerian Perhubungan yang sejalan dengan Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019 terkait dengan jaminan keselamatan dan keamanan transportasi, peningkatan kualitas pelayanan transportasi serta peningkatan kapasitas pelayanan transportasi; 3. Mulai memilah kegiatan pembangunan/pengembangan transportasi yang berpotensi untuk dibiayai oleh swasta, BUMN, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta APBN; 4. Mempertimbangkan konsep penyelenggaraan keperintisan melalui skema multiyears contract dan mengkaji peran swasta/bumn dalam pengadaan sarana keperintisan; dan 5. Melakukan pembahasan pendahuluan tingkat Unit Eselon I untuk menetapkan usulan kegiatan dan Pagu Kebutuhan dalam RKA Tahun 2019.

- 4 - KEDUA : Menugaskan kepada pejabat Tinggi Tingkat Pratama, Administrator, Pengawas, dan Pengelola Anggaran pada masing-masing unit kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan, untuk melaksanakan secara konsisten penyusunan Pagu Kebutuhan RKA Tahun 2019 dengan memenuhi kelengkapan data dukung minimum pada saat pembahasan terpadu Pagu Kebutuhan sebagai berikut: 1. Sesuai RENSTRA Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019; 2. Memenuhi syarat untuk dibiayai APBN yang menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan, yaitu simpulsimpul transportasi nasional yang bukan dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lembaga komersial lainnya; 3. Menyusun kerangka Acuan Kegiatan (TOR) dengan ketentuan sebagai berikut: a. ditandatangani oleh Pejabat Tinggi Tingkat Pratama Terkait selaku penanggung jawab kegiatan atau Pejabat lainnya yang diberikan kewenangan secara resmi dan tertulis oleh Dirjen, Kepala Badan, Sesjen dan Irjen sesuai ketentuan yang berlaku; b. berisi Informasi Kinerja Kegiatan, meliputi: manfaat/hasil (outcome); keluaran (output) yang terukur; rencana tahapan kegiatan (aktivitas) dan masukan (Input) yang sesuai dengan target indikator-indikator yang ditetapkan pada KRISNA (Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran) 2019. 4. Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang ditandatangani minimal oleh Pemrakarsa/Pengusul dan dilengkapi Analisa Harga Satuan dan total kebutuhan anggaran sampai dengan siap operasi dengan format sebagaimana terlampir; 5. Usulan kegiatan pembangunan prasarana baru harus sudah ada Izin Penetapan Lokasi dari Menteri Perhubungan; 6. Usulan kegiatan pembangunan/pengadaan dilampiri spesifikasi teknis yang telah disetujui oleh Pejabat Tinggi Tingkat Pratama Terkait;

- 5-7. Untuk kegiatan pengadaan peralatan penunjang kegiatan pendidikan di lapangan agar dilampirkan surat penawaran minimal dari 2 (dua) vendor yang berbeda; 8. Kegiatan pengembangan kapasitas prasarana yang diusulkan harus sesuai dengan Rencana Induk yang telah disetujui Pejabat Tinggi Tingkat Madya Terkait; 9. Usulan kegiatan replacement harus dilampiri dokumen penghapusan aset; 10. Usulan kegiatan rehabilitasi gedung untuk semua jenis kerusakan harus melampirkan foto kerusakan dan untuk kerusakan berat harus dilengkapi dengan surat rekomendasi PU; 11. Pembangunan maksimal dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap; 12. Harus telah melakukan input pengusulan kegiatan dalam aplikasi e-planning\ dan 13. Menyampaikan pemaparan usulan kegiatan serta menyerahkan seluruh kelengkapan data dukung dalam bentuk softcopy dan hardcopy lainnya kepada Sekretariat Jenderal c.q Biro Perencanaan. KETIGA Selain melakukan hal tersebut sebagaimana pada Diktum KEDUA, diminta untuk menginput kelengkapan data dukung dalam bentuk data scan format.pdf secara keseluruhan harus sudah lengkap dan benar serta telah diinput dalam aplikasi e- planning paling lambat sebelum diterbitkannya Surat Bersama Pagu Indikatif. KEEMPAT : Dalam hal seluruh persyaratan kelengkapan data dukung minimum tersebut sebagaimana pada Diktum KETIGA tidak dapat dipenuhi sampai dengan batas waktu yang ditentukan maka usulan kegiatan dalam Pagu Kebutuhan tidak dapat diproses lebih lanjut.

- 6 - KELIMA : Pembahasan terpadu pagu kebutuhan harus dihadiri oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan/atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). KEENAM : Instruksi Menteri Perhubungan ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan. Dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 17 Januari 2018 MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd BUDI KARYA SUMADI Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM

- 7 - LAMPIRAN INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TANGGAL : Format KAK / TOR KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE) KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN... TAHUN ANGGARAN 20xx Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Perhubungan (1) Unit Eselon I/II :... (2) Program :... (3) Hasil (Outcome) :... (4) Kegiatan :... (5) Indikator Kinerja Kegiatan :... (6) Jenis Keluaran (Output) :... (7) Volume Keluaran (Output) :... (8) Satuan Ukur Keluaran (Output) :... (9) A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum (10) 2. Gambaran Umum (11) B. Penerima Manfaat (12) C. Strategi Pencapaian Keluaran 1. Metode Pelaksanaan (13) 2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan (14) D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran (15) E. Biaya Yang Diperlukan (16) Penanggung jawab Kegiatan Nama... (17) NIP...(18)

- 8 - PETUNJUK PENGISIAN KAK / TOR (1) Diisi Nama Kementerian Negara/Lembaga (2) Diisi Nama Unit Eselon I/II Sebagai Penanggung Jawab Program (3) Diisi Nama Program Sesuai Dengan Dokumen Renja K/L (4) Diisi Dengan Hasil (Outcome) Yang Akan Dicapai Dalam Program (5) Diisi Nama Kegiatan Sesuai Dengan Dokumen Renja K/L (6) Diisi Uraian Indikator Kinerja Kegiatan (7) Diisi Nama/Nomenklatur Keluaran (Output) Secara Spesifik (8) Diisi Mengenai Jumlah/Banyaknya Kuantitas Keluaran (Output) Yang Dihasilkan (9) Diisi Uraian Mengenai Satuan Ukur Yang Digunakan Dalam Rangka Pengukuran Kuantitas Keluaran (Output) Sesuai Dengan Karakteristiknya (10) Diisi Dengan Dasar Hukum Tugas Fungsi Dan/Atau Ketentuan Yang Terkait Langsung Dengan Keluaran (Output) Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan (11) Diisi Gambaran Umum Mengenai Keluaran (Output) Kegiatan Dan Volumenya Yang Akan Dilaksanakan Dan Dicapai (12) Diisi Dengan Penerima Manfaat Baik Internal Dan/Atau Eksternal Kementerian Negara/Lembaga (13) Diisi Dengan Cara Pelaksanaannya Berupa Kontraktual Atau Swakelola (14) Diisi Dengan Komponen/Tahapan Yang Digunakan Dalam Pencapaian Keluaran Kegiatan, Termasuk Jadwal Waktu (Time Table) Pelaksanaan Dan Keterangan Sifat Komponen/Tahapan Tersebut Termasuk Biaya Utama Atau Biaya Penunjang (15) Diisi Dengan Kurun Waktu Pencapaian Pelaksanaan; (16) Diisi Dengan Total Anggaran Yang Dibutuhkan Untuk Pencapaian Keluaran (Output) Dan Penjelasan Bahwa Rincian Biaya Sesuai Dengan Rab Terlampir (17) Diisi Dengan Nama Penanggung Jawab Kegiatan (18) Diisi Dengan Nip Penanggung Jawab Kegiatan

- 9 - Format Rincian Anggaran Belanja (RAB) RINCIAN ANGGARAN BIAYA KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN... TAHUN ANGGARAN... Kementerian : (1) Negara/Lembaga Unit Eselon II / : (2) Satker Kegiatan : (3) Keluaran (Output) : (4) Volume : (5) Satuan Ukur : (6) Alokasi Dana : (7) Kode Uraian Output/ Komponen komponen/ detil Volume Output Jenis Komponen (Utama/ Pendukun g) Rincian Perhitungan Harga Jumlah Jum lah Satuan 1 2 3 4 5 6 7 X X X X.X XX Output 1 XXX Komponen 1 A Komponen A Belanja 1 X X Belanja 2 X X -..., dst B Komponen B Belanja 1 X X Belanja 2 X X -..., dst XXXX.X XXX Output 2 XXX Komponen 1 A Komponen A Belanja 1 X X Belanja 2 X X -..., dst

- 10 - B Komponen B Belanja 1 X X Belanja 2 X X -..., dst Penanggung Jawab Kegiatan Nama NIP. (8 ) (9) Catatan : Jumlah total alokasi keluaran (output) adalah jumlah keseluruhan alokasi anggaran keluaran (output) yang dilaksanakan oleh seluruh Satker, untuk keluaran (output) yang sama

-11 - PETUNJUK PENGISIAN RINCIAN ANGGARAN BIAYA NO Uraian ( 1) Diisi Nama Kementerian Negara/ Lembaga (2) Diisi Nama Unit Eselon II/ Satker Sebagai Pananggung Jawab/ Pelaksana Kegiatan (3) Diisi Nama Kegiatan Sesuai Dengan Dokumen RENJA K/L (4) Diisi Nama / Uraian Mengenai Identitas Dari Setiap Keluaran (Output) Secara Spesifik (5) Diisi Mengenai Jumlah/ Banyaknya Kuantitas Keluaran (Output) Yang Dihasilkan (6) Diisi Uraian Mengenai Satuan Ukur Yang Digunakan Dalam Rangka Pengukuran Kuantitas Keluaran (Output) Sesuai Dengan Karakteristiknya (7) Diisi Dengan Total Anggaran Yang Dibutuhkan Untuk Pencapaian Keluaran (Output) (8) Diisi Dengan Nama Penanggung Jawab Kegiatan (9) Diisi Dengan Nip Penanggung Jawab Kegiatan DATA DALAM TABEL Kolom 1 Kode Diisi kode Output, Komponen, Komponen Kolom 2 Uraian Diisi uraian nama Output, Komponen, Komponen, dandetil belanja Output/ Komponen / Komponen/ Detil Keterangan : Output dan Komponen Kolom 3 Volume Output Diisi jumlah/ banyaknya kuantitas Output yang dihasilkan Diisikan sebaris dengan uraian Output Keterangan : Jumlah total volume-volume Output harus sama dengan jumlah volume Keluaran (Output) Kolom 4 Jenis Komponen Diisi Utama atau Pendukung (Utama / Pendukung) Diisikan sebaris dengan uraian komponen, yang menyatakan bahwa komponen tersebut sebagai komponen

- 12 - Kolom 5 Rincian Perhitungan utama atau komponen pendukung Diisi formula perhitungan satuan-satuan pendanaan Diisikan sebaris dengan uraian detil belanja Contoh : 2 org x 2 hari x 2 frek Jumlah perhitungan tersebut diisikan pada kolom 5 (jumlah) Kolom 6 Harga Satuan Diisi nominal harga satuan yang berpedoman pada SBM Diisikan sebaris dengan uraian detil belanja Keterangan : Dalam hal biaya satuan ukur tidak terdapat dalam SBM dapat menggunakandata dukung lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan Kolom 7 Jumlah Diisi nominal hasil-hasil perhitungan pada tingkat detil belanja, Komponen, Komponen, Output Keterangan : Jumlah total alokasi anggaran -sub Output harus sama dengan jumlah total anggaran pada Keluaran (Output) MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd BUDI KARYA SUMADI Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM