Kualitas Kimia Air Sumur di Perum Pondok Baru Permai Desa Bulak Rejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Physical and Chemical Water Quality of Dug and Bore Well in the Working Area of Public Health Center II Guntur Demak Regency

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Desa pesisir, air bersih, kekeruhan, total dissolved solid, ph

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

PENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO

KEEFEKTIFAN VARIASI WAKTU TINGGAL PADA PROSES FILTRASI DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR DI PERUM GRIYA FAJAR GENTAN BAKI SUKOHARJO

Uji Model Fisik Water Treatment Bentuk Pipa dengan Media Aerasi Baling-Baling

UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO.

BAB I PENDAHULUAN % air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam

ANALISIS LETAK SUMBER AIR RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIJEN, SEMARANG TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI. Abstrak

Universitas Negeri Gorontalo 2 Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

Hasil uji laboratorium: Pencemaran Limbah di Karangjompo, Tirto, Kabupaten Pekalongan Oleh: Amat Zuhri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

SUMMARY RINY ANGRIANI ANTULA

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS FISIK AIR SUMUR DI PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

Kata Kunci : Konstruksi Sumur Gali, Jarak Sumber Pencemar, Kualitas Mikrobiologis Air.

Grand Water Quality Dose To Sand Mining In Timbulun River, Kenagarian Aur Duri Surantih Pesisir Selatan Regency

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi

GAMBARAN PENGOLAHAN AIR BERSIH DI PDAM KOTA SINGKAWANG

STUDI KADAR MANGAN (Mn) PADA AIR SUMUR GALI DI DESA KARANGNUNGGAL KECAMATAN KARANGNUNGGAL KABUPATEN TASIKMALAYA. Andik Setiyono 1

BAB I PENDAHULUAN. yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air (Sutrisno dan

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia BudiALIAN SAMPAH DAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

KUALITAS AIR SUMUR BOR DI PERUMAHAN BEKAS PERSAWAHAN GUNUNG PUTRI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

Kajian Kualitas Air Tanah Dangkal di Desa Jimbaran Kulon Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

GAMBARAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

Buletin Geologi Tata Lingkungan (Bulletin of Environmental Geology) Vol. 22 No. 1 April 2012 : 1-8

IDENTIFIKASI SENYAWA ANORGANIK NITRAT PADA AIR RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIJEN, SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

PENGARUH LAMA KONTAK KARBON AKTIF TERHADAP PENURUNAN KADAR KESADAHAN AIR SUMUR DI DESA KISMOYOSO KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

LAPORAN AKHIR PENGOLAHAN AIR SUMUR MENJADI AIR SIAP MINUM MELALUI PROSES REVERSE OSMOSIS

KEEFEKTIFAN MEDIA FILTER ARANG AKTIF DAN IJUK DENGAN VARIASI LAMA KONTAK DALAM MENURUNKAN KADAR BESI AIR SUMUR DI PABELAN KARTASURA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. keperluaan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan sehat. Kualitas air meliputi sifat air dengan segala komponen yang ada di

ANALISIS KUALITAS AIR 3

Kata Kunci : Kualitas Air, Pamsimas.

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

P-ISSN: Maret 2017

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

LAPORAN AKHIR PENGOLAHAN AIR PDAM DAN AIR SUMUR MENJADI AIR SIAP MINUM MELALUI PROSES REVERSE OSMOSIS

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

SUMMARY GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDERITA PENYAKIT KULIT DI DESA AYUHULA KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

ANALISIS KUALITAS AIR MINUM SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS SUMUR GALI

PENGARUH SISTEM SANITASI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR DANGKAL PADA PERUMAHAN TIPE KECIL DI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Ada tiga

KAJIAN PENGARUH LIMBAH INDUSTRI SOUN TERHADAP KUALITAS AIRTANAH DI DESA MANJUNG KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN. Setyawan Purnama

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN:

STUDI ANALISIS RISIKO KONSENTRASI NITRAT, NITRIT, MANGAN, BESI DALAM AIR TANAH RUMAH TANGGA DI KOTA BANDUNG LAPORANTUGAS AKHIR (EV -003)

ANALISIS KUALITAS AIR TANAH BEBAS DI SEKITAR TPA BANYUROTO DESA BANYUROTO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

KEEFEKTIFAN VARIASI SUSUNAN MEDIA FILTER ARANGAKTIF, PASIR DAN ZEOLIT DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Repository.Unimus.ac.id

Kepustakaan : 15 Kata Kunci : Jarak sumur gali, tempat pembuangan tinja, Escherichia Coli

UJI MIKROBIOLOGIS KUALITAS AIR SUMUR PENDUDUK DI DESA LALANG. MEDAN SUNGGAL DENGAN AIR PENGOLAHAN SKRIPSI SYAHFITRI LUBIS

ABSTRAK. TINJAUAN TERHADAP PROSES PENGOLAHAN dan KUALITAS AIR MINUM DI PT. AGRONESIA KOTA BANDUNG TAHUN 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Promotif, Vol.5 No.2, April 2016 Hal PENGARUH JUMLAH KARBON AKTIF PADA FILTER AIR TERHADAP TEKANAN KELUARAN HASIL FILTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNA AIR SUMUR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUMUR PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA DUMAI TAHUN

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

GAMBARAN KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SERTA KONDISI FISIK SUMUR GALI DI DESA TATELI WERU KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015

POTENSI AIR TANAH DANGKAL DAERAH KECAMATAN NGEMPLAK DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di Desa Boludawa. Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango.

KUALITAS AIRTANAH UNTUK AIR MINUM DI SEKITAR PETERNAKAN AYAM DESA PAKUJATI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mengenai Uji kualitas fisik air yang pada sarana air bersih

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh manusia itu sendiri (Mulia, 2005). fungsi tersebut dengan sempurna. Konsumsi air rata-rata setiap orang adalah

UJI & ANALISIS AIR SEDERHANA

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KONAWEHA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

ANALISIS KUALITAS AIR PROGRAM PAMSIMAS DI DESA LOMULI KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO. Meiske M. Bulongkot, Lintje Boekoesoe, Lia Amalia 1)

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS SUMBER AIR BERSIH DI DESA KAYUWATU KECAMATAN KAKAS Gabriela J. Mantik*, Jootje M. L. Umbo*, Woodford B. S.

Rahmat Puji Ermawan¹, Tri Budi Prayogo², Evi Nur Cahya²

Transkripsi:

Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 9, No.1, Agustus 2017, pp.26-30 http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi Kualitas Kimia Air Sumur di Perum Pondok Baru Permai Desa Bulak Rejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2015 Tri Puji Kurniawan* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Veteran Bangun Nusantara, Sukoharjo email: tripujisiip@gmail.com Abstract The standard thresholds for drinking water and clean water for domestic needs are regulated by The Decree of Minister of Health No. 492/Menkes/Per/IV/2010. The condition of water quality in Pondok Baru Permai Dwelling Complex at Bulak Rejo of Sukoharjo regency is poor. Physically, the water is having putrid odor, turbid and leaving yellowish and brownish color both in the water itself and also on bathrooms walls. Those indicate that the water contains Fe that exceeding the threshold. The research was an analytical observational study with cross sectional design. The data collected were primary quantitative ones as the measurement results of physical and chemical parameters of the water that consisted of: color, TDS, iron, total hardness, chloride, manganese, nitrite, ph, and sulphate. The measurements were conducted at the Environmental Health Laboratory of Sukoharjo Regency. Twenty artesian wells in the study location were selected by total sampling technique. The variables under study were environmental factors, i.e. distance from well to pollutant source, number of pollutant source for each well, well s physical condition and type, and well s water quality. Bivariate analysis was conducted by using Chi- Square test. The results show that most of the existing artesian wells have fulfilled the requisite for clean water source. However, one well is identified as under standard for drinking and clean water source because containing Fe, and five wells have Mn level that exceeding the thresholds for both drinking and clean water. Distance to pollutant, number of pollutant, well s physical condition and type correlate significantly with color, manganese level, ph and organic substance of the wells. Keywords : water quality, artesian well water Intisari Standar mutu air minum atau air untuk kebutuhan rumah tangga ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Kualitas air sumur di Perum Pondok Baru Permai di Bulak Rejo Kabupaten Sukoharjo buruk. Jika dilihat dari segi fisik, air berbau amis, keruh, menimbulkan warna kuning dan coklat pada air dan dinding kamar mandi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa air mengandung Fe yang melebihi baku mutu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Data penelitian berupa data kuantitatif primer hasil pemeriksaan parameter fisik dan kimia air yang meliputi: warna, TDS, besi, kesadahan total, klorida, mangan, nitrit, ph, dan sulfat yang dilakukan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan Daerah Kabupaten Sukoharjo. Cara pengambilan sampel 20 sumur artesis dengan metoda total sampling. Variabel yang dikaji dalam penelitian meliputi faktor lingkungan yaitu jarak sumber pencemar dengan sumur, jumlah sumber pencemar dengan sumur, kondisi fisik sumur dan jenis sumur, dan kualitas air sumur artesis. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi- Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas sumur artesis yang ada telah memenuhi syarat sebagai air bersih, namun satu sumur tidak memenuhi syarat sebagai air bersih dan air minum karena mengandung Fe, serta lima sampel sumur mengandung Mn yang melebihi baku mutu air bersih dan air minum. Jarak sumber pencemar dengan sumur, jumlah sumber pencemar, kondisi fisik sumur dan jenis sumur berhubungan secara signifikan dengan kadar warna, mangan, ph dan zat organik air sumur. Kata Kunci : kualitas air, air sumur artesis PENDAHULUAN Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, terjadi juga peningkatan dalam aktivitas manusia, yang tidak jarang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan, termasuk air. Bila penurunan kualitas air ini tidak 26

Kurniawan, Kualitas Kimia Air diminimalkan maka akan terjadi pencemaran air 7). Air yang dikonsumsi manusia harus memenuhi syarat kualitas dan kuantitas. Secara kualitas, air harus memenuhi syarat-syarat fisik, kimia dan biologis. Syarat fisik air adalah tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, jernih, dan tidak mengandung zat padatan. Adapun syarat kimia air adalah tidak mengandung logam, misalnya Fe dan Mn, dan untuk syarat biologis, air tidak boleh mengandung bakteri patogen 9). Fe dan Mn dalam air memang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh, tetapi jika Fe dan Mn dalam air sudah melebihi nilai baku mutu air minum akan menimbulkan berbagai masalah, misalnya: menimbulkan bau, warna kuning dan coklat pada pakaian, rasa pada minuman dan kerusakan hati. Standar mutu air minum atau air untuk kebutuhan rumah tangga ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/Menkes/ Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum 2). Hasil survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 18 Januari 2015 Di Perum Pondok Baru Permai di Bulak Rejo, Sukoharjo, menemukan bahwa kualitas air di sana buruk. Jika dilihat dari segi fisik, air berbau amis, keruh, menimbulkan warna kuning dan coklat pada air dan dinding kamar mandi. Hal tersebut mengindikasikan kandungan Fe dalam air yang melebihi baku mutu air minum. Pada survey tersebut dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa parameter fisik dan kimia pada air yang bersumber pada air tanah yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Parameter fisik kualitas air tersebut meliputi warna dan total dissolved solids (TDS) sementara parameter kimianya meliputi: besi, kesadahan total, klorida, mangan, nitrat sebagai N, nitrit sebagai N, ph, sulfat dan zat organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan faktor lingkungan, yaitu jarak sumber pencemar dengan sumur, jumlah sumber pencemar dengan sumur kondisi fisik sumur dan jenis sumur, dengan kualitas air sumur artesis di Perum Pondok Baru Permai tersebut. METODA Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Jenis data pada penelitian ini berupa data kuantitatif yang berupa data hasil pemeriksaan warna, TDS, besi, kesadahan total, klorida, mangan, nitrit, ph, dan sulfat, berupa data primer yang diperoleh dari hasil analisis parameter fisik dan kimia air. Pengukuran dilakukan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan Daerah Kabupaten Sukoharjo. Pengumpulan data yang lain dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Populasi penelitian adalah seluruh sumur artesis yang ada di Perum Pondok Baru Permai yaitu sebanyak 20 buah. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan metoda total sampling. Data hasil penelitian dianalisis secara bivariat dengan uji Chi-Square 8). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap kualitas fisik dan kualitas kimia sumur artesis yang diteliti disajikan pada Tabel 1, dan kualitas air sumur artesis tersebut dijelaskan sebagai berikut. Warna Hasil pengukuran di laboratorium menunjukkan kadar warna air sumur artesis sebesar 0-4 TCU, sementara, baku mutu sebagai sumber air bersih adalah maksimal 50 TCU dan sebagai air minum maksimal 15 TCU. Dengan begitu, keseluruhan air sumur (100 %) memiliki kadar warna yang memenuhi syarat, baik sebagai sumber air bersih atau sumber air minum. Kadar warna air sumur artesis di Perum Pondok Baru Permai Desa Bulak Rejo Kabupaten Sukoharjo secara keseluruhan memenuhi syarat sebagai sumber air bersih dan air minum karena diambil dari lapisan air yang tidak jenuh 27

Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.9, No.1, Agustus 2017, pp.26-30 sehingga kualitas air terhindar dari pengaruh cemaran di sekitarnya 10). Parameter (satuan) Fisik Warna (TCU) TDS Kimia Besi Kesadahan total Klorida Mangan Nitrat sbg N Nitrit sbg N ph Sulfat Tabel 1. Kualitas fisik dan kimia air sumur artesis Hasil pemeriksaan Minmaks Med Air bersih Baku mutu Air minum 0-4 0 50 15 442-474 397,500 1000 500 0 1,46 0 1,0 0,3 264,21 335,07 43,01 52,45 0,87-1,43 64,50 500 500 45,03 500 250 0 0,5 0,4 0-0,2 0 10 50 0-0,2 0 1 3 7,40-7,60 15,33 38,47 7,20 6,5-9,0 6,5-8,5 20,4 400 250 Jumlah Padatan Terlarut/Total Dissolved Solids (TDS) Jumlah padatan terlarut terdiri dari senyawa-senyawa organik dan an-organik yang larut dalam air, mineral dan garam-garamnya. Hasil pengukuran di laboratorium diperoleh kadar TDS air sumur artesis di Perum Pondok Baru Permai Desa Bulak Rejo Kabupaten Sukoharjo sebesar 442-474 mg/l, sementara baku mutu TDS sebagai sumber air bersih adalah 1000 mg/l dan sebagai sumber air minum 500 mg/l. Dengan demikian, seluruh 20 sumur artesis memiliki kadar TDS yang memenuhi baku mutu sebagai air bersih dan air minum. Besi (Fe) Hasil pengukuran kadar besi air sumur gali adalah antara 0-1,46 mg/l. Baku mutu kadar besi sebagai sumber air bersih adalah sebesar 1,0 mg/l dan sebagai air minum sebesar 0,3 mg/l. Hasil penelitian di Perum Pondok Baru Permai Desa Bulak Rejo Kabupaten Sukoharjo ini menemukan ada satu sumur artesis dengan kadar besi yang melebihi baku mutu air bersih dan empat sumur artesis telah melebihi baku mutu air minum. Keberadaan besi di dalam air dapat menyebabkan air menjadi berwarna, berbau dan berasa. Ada satu orang responden yang menyatakan bahwa air sumur artesisnya berbau amis dan berwarna merah kekeruhan. Kadar besi yang berlebihan selain dapat menyebabkan timbulnya warna merah juga dapat menyebabkan karat pada peralatan yang terbuat dari logam. Kesadahan Total Hasil pengukuran kadar kesadahan total air sumur artesis adalah berkisar antara 264,21 335,07 mg/l.. Baku mutu kesadahan total sebagai sumber air bersih dan air minum adalah sebesar 500 mg/l. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa ke-20 sumur artesis (100 %) dalam penelitian ini memiliki kadar kesadahan total di bawah baku mutu air bersih dan air minum, yang berarti memiliki kadar kesadahan total yang memenuhi syarat sebagai sumber air bersih dan air minum. Klorida (Cl) klorida (Cl) air sumur artesis ada di antara 43,01-52,45 mg/l. Batas maksimum klorida sebagai sumber air bersih adalah 600 mg/l dan sebagai air minum 250 mg/l. Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa seluruh sumur artesis memiliki kadar klorida di bawah baku mutu air bersih dan air minum, yang berarti memenuhi syarat. Mangan (Mn) Mangan (Mn) sumur artesis berkisar antara 0,87-1,43 mg/l. Baku mutu Mangan dalam air bersih sebesar 0,5 mg/l dan dalam air minum 0,4 mg/l. Ada lima su- 28

Kurniawan, Kualitas Kimia Air mur artesis yang memiliki kadar Mangan melebihi baku mutu air bersih dan air minum. Nitrit sebagai N Tingginya kadar nitrit dalam air sumur gali dapat disebabkan karena tercemar limbah dari sistem pembuangan tinja yang belum memadai. Sistem pembuangan tinja masih menggunakan individual septic-tank dan konstruksi jamban yang tidak permanen dapat memperbesar terjadinya pencemaran air sumur. Derajad keasaman (ph) Hasil penelitian menunjukkan derajat ph pada sumur antara 7,40-7,60, sementara baku mutu ph air bersih adalah antara 6,5-9,0 dan air minum antara 6,5-8,5. Jadi, sumur artesis di Perum Pondok Baru Permai Desa Bulak Rejo Kabupaten Sukoharjo, semuanya memiliki nilai ph yang yang memenuhi syarat air bersih dan air minum. Sulfat (SO 4 ) sulfat air sumur artesis adalah antara 15,33 38,47 mg/l. Baku mutu kadar sulfat pada air bersih adalah 400 mg/l dan air minum 250 mg/l. Dengan demikian, keseluruhan 20 sumur artesis (100 %) memiliki kadar sulfat di bawah baku mutu air bersih dan air minum, sehingga sumur-sumur artesis Perum Pondok Baru Permai Desa Bulak Rejo Kabupaten Sukoharjo tersebut semuanya memiliki kadar sulfat yang yang memenuhi syarat air bersih dan air minum. Kadar sulfat yang tinggi dalam air, terutama pada sumur artesis dapat disebabkan karena faktor geologi batuan penyusun yang disebabkan tanah merupakan daerah bekas persawahan. Tingginya kadar sulfat dalam air sumur artesis dapat menyebabkan risiko terjadinya penyakit diare 11).. Kategori Kualitas Air Sumur Arthesis Hasil pemeriksaan, jika dibandingkan dengan standar kualitas air bersih di dalam Permenkes RI No.416/Menkes/ Per/IX/1990 dan standar kualitas air minum di Permenkes RI No.492/Menkes /Per/IV/2010, 19 sumur artesis memiliki kualitas air yang memenuhi syarat sebagai air bersih dan 15 sumur memiliki kualitas air yang memenuhi syarat air minum. Sebanyak satu sumur artesis tidak memenuhi syarat sebagai air bersih dan air minum karena mengandung Fe dan 5 sumur mengandung Mn yang melebihi baku mutu air bersih dan air minum. Kategori kualitas air Tdk memenuhi syarat Memenuhi syarat Tabel 2. Kategori kualitas air sumur artesis sebagai air bersih dan air minum Air bersih Air minum f % f % 1 5 5 25 19 95 15 75 Total 20 100 20 100 Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara faktor lingkungan dengan kualitas air sumur artesis. Jarak sumber pencemar dengan sumur, jumlah sumber pencemar, kondisi fisik sumur dan jenis sumur berhubungan secara signifikan dengan kadar warna, kesadahan total, Fe, Mangan, ph dan zat organik air sumur arthesis. Jenis sumber pencemar yang ada yaitu jamban/septic tank, saluran pembuangan air limbah (limbah rumah tangga), tempat pembuangan sampah rumah tangga, dan saluran irigasi berada pada radius kurang dari 10 meter 11). KESIMPULAN Sebagian besar dari 20 sumur artesis yang diteliti memenuhi syarat sebagai air bersih. Namun demikian,ada satu sumur yang tidak memenuhi syarat sebagai air bersih dan air minum karena mengandung Fe, serta lima sampel sumur artesis mengandung Mn yang melebihi baku mutu air bersih dan air minum. Jarak sumber pencemar dengan sumur, jumlah sumber pencemar, kondisi fisik sumur dan jenis sumur, berhubung- 29

Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.9, No.1, Agustus 2017, pp.26-30 an secara signifikan dengan kadar warna, mangan, ph dan zat organik air sumur. Jenis-jenis sumber pencemar yang ditemui adalah jam-an/septic tank, saluran pembuangan air limbah (limbah rumah tangga), tempat pembuangan sampah rumah tangga, dan saluran irigasi yang berada pada radius kurang dari 10 meter. DAFTAR PUSTAKA 1. Achmad. R., 2007. Kimia Lingkungan., Andi, Yogyakarta. 2. Depkes R. I., 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Depkes RI, Jakarta. 3. Joko, T., 2010. Unit Produksi dalam Sistem Penyediaan Air Minum, Graha Ilmu, Yogyakarta. 4. Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah Satu, 2011. Pengawasan Kualitas Air, Bekasi 5. Kusnaedi, 2010. Mengolah Air Kotor untuk Air Minum, Swadaya, Jakarta. 6. Mubarak dan Chayatin, 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan A- plikasi, Salemba Medika, Jakarta. 7. Mulia, R., 2005. Kesehatan Lingkungan, Graha Ilmu, Yogyakarta. 8. Notoatmodjo. S., 2010. Metode Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. 9. Sutrisno, T. dan Eni, S. 2010. Teknologi Penyediaan Air Bersih, Rineka Cipta, Jakarta. 10. Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air, Kanisius, Yogyakarta 11. Fardiaz, S., 1992. Polusi Air dan U- dara, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. 30