HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan, tahun

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

I. PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembang secara optimal dari segi kepribadiannya. Pendidikan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

DINA FITMILINA A1A110053

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

HUBUNGAN MOTIVASI PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS TERHADAP NILAI RAPORT SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI. Sogi Hermanto

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN KELOMPOK SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

Muhammad Iqbal 1, Zulkifli Naansah 2, Yusri Abdul Hamid 2 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika FT Universitas Negeri Padang

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh MONA FATIA SARI RIYANTO M. TARUNA ERNI MUSTAKIM

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung yaitu di Fakultas Keguruan. Dan Ilmu Pendidikan tahun ajaran 2009/2010.

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) DESI RATNA SARI

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ATMOSFER KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI. Oleh : SRI ARFINA YULIA NENGSIH ERA1D010025

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta,

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : WENI YUNIARTI

HUBUNGAN BUDAYA SEKOLAH DAN PEMBENTUKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR JURNAL. Oleh CITRA PUSPITA SARI RISWANDI RISWANTI RINI

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

PENGARUH MOTIVASI, FASILITAS DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA N 1 BAYANG E-JURNAL

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

ABSTRAK Kata Kunci : Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi, Fasilitas Belajar dan Minat Belajar Ekonomi

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

Abstract

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Oleh: HESTI NUFRIDA A

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

HASIL BELAJAR IPS TERPADU MODEL PBL DAN PJBL DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang

RATIH DEWI PUSPITASARI K

BAB III METODE PENELITIAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

HUBUNGAN MOTIVASI INTERINSIK DAN EKSTERINSIK DENGAN HASIL RENANG SISWA SMK SWADHIPA NATAR. Jurnal. Oleh. Sutrisno Agus Setiadhi

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation


BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords: Parenting parenting, School Physical Environment, Emotional Intelligence And Learning Motivation PENDAHULUAN

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh IMAM SUBIANTO NAZARUDIN WAHAB TAMBAT USMAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN IPS FIS UNY

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha berkesinambungan yang dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

PENGARUH PERAN ORANG TUA DAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh VRISCA DYAH KURNIATI FITRIA AKHYAR SUGIMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL. Oleh : SULASTRIANI NPM :

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

Transkripsi:

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR Sri Wahyuni (sriwah@yahoo.co.id) 1 Muswardi Rosra 2 Shinta Mayasari 3 ABSTRACT The aims of this research was to determine corelations of student s motivation and using of school learning facilities to students' learning achievement. The method used in this research was correlation method. The subjects in the study were 36 students gotten by random sampling technique. Data collecting techniques using a scale of motivation to learn and questionaire of utilization of school facilities. The results obtained indicate that there was a relationship between learning motivation and utilization of student learning, it was shown from the results of data analysis using Person Product Moment Correlation (r) tehniques, r output by 0.4 then consulted with r tabel of 0.325. The conclusion is there is a corelations between learning motivation and using learning of school learningn facilities to students learning achievement. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi belajar siswa dengan pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah pada siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 36 siswa yang didapat melalui teknik random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan skala motivasi belajar dan angket pemanfaatan fasilitas belajar. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan pemanfaatan fasilitas belajar siswa, ditunjukkan dari hasil analisis data menggunakan teknik korelasi Person Product Moment (r), diperoleh nilai r hitung sebesar 0,4 kemudian dikonsultasikan dengan r tabel sebesar 0,325. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah pada siswa. Kata kunci: bimbingan dan konseling, fasilitas belajar, motivasi belajar siswa 1 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung 2 Dosen Pembimbing Utama Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung 3 Dosen Pembimbing Pembantu Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu proses yang bertujuan membantu siswa untuk tumbuh dan berkembang secara optimal dari segi kepribadiannya. Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan, menambah pengetahuan yang digunakan untuk mencapai kesejahteraan hidup manusia dan dapat membantu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan berguna untuk mengubah keadaan suatu bangsa menjadi lebih baik, oleh karena itu pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dilakukan sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ikut serta menentukan prestasi belajar siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Mutu pendidikan dapat dikatakan meningkat jika hasil belajar yang diperoleh siswa meningkat. Peningkatan hasil belajar siswa tidak terlepas dari proses pembelajaran siswa. Semua hal tersebut dapat terwujud apabila semua pihak yang berkepentingan dalam pendidikan memahami tujuan dan pentingnya pendidikan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematik melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial. Sekolah juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu siswa mencapai tugas perkembangannya serta usaha mendewasakan dan mencerdaskan anak didik untuk menjadikannya sebagai anggota masyarakat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai kedudukan strategi dalam rangka mewujudkan visi dan misi Bangsa Indonesia di masa yang akan datang, sehingga pendidikan mempunyai peranan penting dalam membantu peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan pada setiap periode perkembangan yang dialaminya, yang pada akhirnya dapat mencapai keberhasilan dalam pembentukan kepribadian yang mantap dan berjiwa dinamis. Pendidikan memiliki peran penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang berkemampuan, cerdas dan handal dalam pelaksanaan pembangunan

kehidupan berbangsa. Sesuai dengan UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi Warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Motivasi merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran karena keberadaannya sangat berarti bagi perbuatan belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Sardiman (2008:75) : Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan faktor psikis yang dapat menumbuhkan gairah, menimbulkan perasaan senang, dan semangat untuk belajar. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi dalam dirinya. Makin tepat motivasi yang diberikan, maka akan berhasil pula proses belajar siswa. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi belajar siswa dengan pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah pada siswa kelas XI IPA di SMA Negeri I Natar Lampung Selatan. Motivasi Belajar Motivasi merupakan suatu dorongan atau alasan yang ada pada diri seorang siswa untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan dan dipengaruhi oleh rangsangan dari dalam maupun dari luar maka dalam hal ini motivasi sangat penting untuk menambah semangat belajar siswa. Winataputra (1995:110) menyatakan, Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang

menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya, Uno (2003:15), menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses atau interaksi yang dilakukan seseorang dalam memperoleh sesuatu yang baru dalam bentuk perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman itu sendiri. Berdasarkan uraian pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses perubahan prilaku atau pribadi seseorang yang terjadi secara relatif permanen dan secara potensial berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu untuk mendapatkan kecakapan baru. Berdasarkan uraian di atas motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Fasilitas Belajar Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Arikunto (2009), fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar segala pelaksanaan sesuatu usaha. Adapun yang dapat memudahkan dan memperlancarkan usaha ini dapat berupa benda-benda maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah. Adanya fasilitas belajar yang lengkap di sekolah diharapkan mampu meningkatkan motivasi siswa untuk lebih giat belajar di sekoah. Dari beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahli mengenai pengertian fasilitas dapat dirumuskan bahwa fasilitas dalam dunia pendidikan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan terselenggaranya dalam proses belajar mengajar. Dengan tersedianya tempat perlengkapan belajar dikelas, alat-alat peraga pengajaran, buku pelajaran perpustakaan, berbagai perlengkapan praktikum laboratorium, dan segala sesuatu yang menunjang terlaksanakannya proses belajar mengajar.

METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yang bersifat korelasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, dan apabila ada seberapa erat hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut. (Suharsimi Arikunto. 2002:239) Sampel Penelitian Jumlah populasi dalam penelitian ini 180 siswa (lebih dari 100 siswa), maka penulis menetapkan sampel dalam penelitian ini dengan tehnik random sampling, dan di dapat sampel sebanyak 36 siswa. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar (X). 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemanfaatan fasilitas belajar (Y). Definisi Operasional Variabel X Dan Variabel Y Motivasi belajar adalah dorongan dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki siswa, dengan indikator ketekunan dalam belajar, ulet dalam menghadai kesulitan, minat dan ketajaman perhatian dalam belajar, berprestasi dalam belajar serta mandiri dalam belajar. Motivasi belajar siswa diungkap melalui skala motivasi belajar. Pemanfaatan fasilitas belajar adalah segala sarana dan prasarana belajar dengan indikator perpustakaan sekolah, laboratorium biologi, laboratorium kimia, laboratorium bahasa inggris laboratorium komputer, laboratorium fisika dan alatalat belajar yang terdapat di dalamnya seperti alat tulis, buku mata pelajaran,alatalat peraga yang terdapat di sekolah tersebut yang dapat memudahkan siswa dalam melakukan aktivitas belajar dalam tujuan belajar. Pemanfaatan motivasi belajar siswa diungkap melalui angket pemanfaatan fasilitas belajar.

Pengujian Instrumen Penelitian Validitas Instrumen Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas kontruksi (construct validity). Menurut Sugiyono (2011:125) untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Realibilitas Instrumen Pada uji reliabilitas skala dan angket ini menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach. Pada pengujian skala motivasi belajar didapat r hitung =0,96> r tabel = 0,361, maka dapat dikatakan hasil reliabilitasnya berkontribusi tinggi. Pada uji reliabilitas angket pemanfaatan fasilitas belajar didapat r hitung =0,92 > r tabel = 0,361, maka dapat dikatakan hasil reliabilitasnya berkontribusi tinggi. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data telah terkumpul. Dalam penelitian ini tehnik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dari Karl Pearson, diperoleh nilai r hitung sebesar 0,4 kemudian dikonsultasikan dengan r tabel sebesar 0,325. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pemanfaatan fasilitas belajar siswa kelas XI IPA SMA N 1 Natar ini di jadikan sebagai variable terikat. Berdasarkan hasil penelitian melalui pengisian angket dari 36 responden diperoleh skor tertinggi 88 dan terendah 62. Peneliti melakukan pengelompokan data menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Tabel 1. Distribusi frekuensi dan persentase pemanfaatan fasilitas belajar siswa : No Motivasi belajar siswa Frekuensi Persen 1 Tinggi 13 36,1% 2 Sedang 14 38,9% 3 Rendah 9 25% Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa pemanfaatan fasilitas belajar siswa adalah sedang. Tersedianya fasilitas belajar akan mempermudah siswa dalam melakukan aktivitas belajar, khususnya kelengkapan fasilitas belajar yang berhubungan dengan praktek yang ada di sekolah. Tabel 2. Pengujian normalitas motivasi belajar (X) dan pemanfaatan fasilitas belajar (Y) : Variabel Ratarata Standar X 2hitung X 2 tabel Keterangan Deviasi X 98,05 10,5 3,4493 11,070 Berdistribusi Normal Y 72,91 7,549 10,912 11,070 Berdistribusi Normal Kriteria pengujian hipotesis adalah tolak Ho jikax 2 hitung X 2 tabeluji chi kuadrat dengan taraf signifikansi 0,05dan dk n-1. Berdasarkan tabel diatas, pada variable X, X 2 hitung= 3,4493 X 2 tabel = 11,070 dan pada variabel Y, X 2 hitung = 7,549 X 2 tabel = 11,070 maka, Ho diterima dan dapat disimpulkan pada variabel X dan Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan diatas tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan demikian korelasi 0,4 itu adalah signifikan. Hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan pemanfaatan fasilitas belajar siswa kelas XI SMA Negeri1 Natar Lampung Selatan. Kesimpulan ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan peneliti bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan pemanfaatan fasilitas belajar siswa di sekolah. Hal ini dibuktikan melalui pengujian hipotesis hipotesis assosiatif yang diuji dengan menggunakan teknik korelasi Person Product Moment (r), diperoleh nilai r hitung sebesar 0,4 kemudian dikonsultasikan dengan r tabel sebesar 0,325. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual, peranannya yang khas dalam menumbuhkan gairah merasa senang dan semangat untuk belajar. Seseorang yang memiliki motivasi yang kuat, akan memiliki banyak energy untuk melakukan kegiatan belajar. Menurut Sardiman (1986:75)

menyatakan bahwa motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar dan dari dalam diri seseorang. Adanya hubungan motivasi belajar dengan pemanfaatan fasilitas belajar ini akan mempengaruhi prestasi belajar, kesulitan belajar, minat belajar dan kemandirian mereka karena pada dasarnya motivasi itu tumbuh dari dalam diri seseorang dan dari sarana dan fasilitas yang ada. Dengan fasilitas belajar yang lengkap siswa tersebut akan lebih memiliki kemauan untuk belajar maka prestasi belajar yang diharapkan akan tercapai. Djamarah (2008:157) menyatakan bahwa fungsi motivasi adalah sebagai pendorong perbuatan, sebagai penggerak perbuatan, dan sebagai pengarah perbuatan. Fasilitas belajar seperti laboratorium, perpustakaan, alat-alat tulis, dan tempat untuk belajar sangat diperlukan dalam proses belajar di sekolah. Fasilitas belajar tersebut dapat mempermudah aktivitas belajar siswa dan memberi motivasi belajar siswa untuk lebih bersemangat belajar untuk menghasilkan prestasi Sardiman S.A (2003:38) menyatakan bahwa : Secara garis besar, faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu berupa faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dapat berupa faktor biologis (kondisi umum jasmaniah), faktor psikologis (intelegensi,sikap, minat, bakat dan motivasi) sedangkan faktor eksternal dapat berupa faktor lingkungan sekoah, keluarga, masyarakat, dan faktor waktu. Keberhasilan atau kegagalan seseorang mungkin tidak hanya karena diri sendiri, sebab mungkin ada faktor lain yang tidak mendukung dalam membangkitkan semangat seseorang untuk belajar. Semua saling membutuhkan dalam kegiatan belajar, memotivasi diri dalam melakukan kegiatan belajar sangat menentukan hasil belajar yang akan diperoleh, dan kelengkapan fasilitas belajar yang ada di sekolah sangat mendukung dalam menentukan motivasi belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam memanfaatkan fasilitas belajar yang ada di sekolah akan memiliki hasil belajar yang positif dan lebih baik. Karena motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri seseorang yang mampu menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar

sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai dengan baik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis data menggunakan Person Product Moment (r), diperoleh nilai r hitung sebesar 0,4 kemudian dikonsultasikan dengan r tabel sebesar 0,325,sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan pemanfaatan fasilitas belajar siswa kelas XI IPA SMA N 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013. Saran Saran yang dapat dikemukakan dari penelitian yang telah dilakukan di SMA N 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013. adalah: 1. Kepada guru Hendaknya mengembangkan metode pembelajaran dan lebih bisa meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga siswa lebih semangat dan aktif dalam pembelajaran serta tujuan pembelajaran dapat tercapai bagi siswa. 2. Kepada Peneliti Lain Hendaknya melakukan penelitian mengenai motivasi belajar yang berbeda dengan menggunakan layanan bimbingan dan konseling yang ada untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang rendah. Selain itu peneliti lain hendaknya mampu melakukan penelitian kepada siswa untuk mengungkap penyelesaian masalah yang ada dari beragam pandangan aspek dengan tetap memberikan langkah lebih lanjut menggunakan layanan bimbingan dan konseling. 3. Kepada Siswa Hendaknya siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dengan memanfaatkan fasilitas belajar yang ada di sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto,S. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineke Cipta. Djamarah, S B. 2008.PsikologiBelajar. Jakarta: RinekaCipta. Sardiman, A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,Jakarta;Raja Grafindo Persada Sardiman S. Arif. 2003. Media Pendidikan,Jakarta:Grafindo Sugiyono. 2011. Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta. Uno,H.2007. Teori Motivasi Dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Winataputra, US.,dkk. 1995. Belajar dan pembelajaran. Jakarta:;Depdikbub.