BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV. penyebab kenaikan harga jual bensin melebihi batas harga resmi dari. keterlambatan datangnya transportir yang membawa bensin ke pulau Bawean

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INSTRUMEN HEDGING PADA TRANSAKSI SWAP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya. Begitu pula dalam hal jual beli.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

A. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUNGA KAMBOJA KERING MILIK TANAH WAKAF DI DESA PORONG KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR

BAB II LANDASAN TEORI. yang disepakati. Dalam Murabahah, penjual harus memberi tahu harga pokok

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PELAYANAN PAKET PERAWATAN JENAZAH ONLINE DI KELURAHAN SUMBER REJO KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI KEPALA KIJANG SEBAGAI HIASAN DAN KULIT KIJANG SEBAGAI JIMAT DI DESA GEDANGAN SIDAYU GRESIK

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

BAB IV PEMBAHASAN. segala hal yang akan dijalankan dalam usahanya. dan tidak dapat melihat pasar yang sesungguhnya benar - benar ada.

tabarru dengan tujuan tolong menolong yang dianjurkan oleh ajaran Islam.

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

NIKAH MUT AH. Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah :

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONAL WADI< AH PADA TABUNGAN ZAKAT DI PT. BPRS BAKTI MAKMUR INDAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Hukum Hadiah yang Diberikan Oleh Pusat-Pusat Perbelanjaan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidupnya, hal tersebut sangat wajar mengingat mereka

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Terhadap Modernisasi Mahar Nikah di KUA Jambangan Surabaya

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV. A. Analisa Jual Beli Logam Tanpa Surat Izin Kepemilikan di UD. Sinar Rejeki

BAB IV ANALISIS TENTANG TRANSAKSI REKAYASA PAJAK PADA TRANSFER PRICING

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN A. Hal-hal yang Berkaitan dengan Praktek Tambahan Harga dari Harga Normal yang Diminta Tukang Bangunan dalam Praktek Jual Beli Bahan Bangunan di Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo 1. Subyek atau Orang yang Berakad Subyek transaksi dalam jual beli bahan bangunan dengan tambahan harga dari harga normal ini melibatkan dua belah pihak, yaitu pihak pemilik toko bangunan sebagai penjual dan tukang bangunan sebagai pembeli. Terhadap kedua belah pihak yang melaksanakan transaksi jual beli bahan bangunan tersebut, bahwa yang melaksanakan akad jual beli, mereka adalah orang Islam dan sudah mencapai umur 40 tahun keatas. Mereka juga tidak melepaskan tanggung jawab kepada seseorang yang sekiranya dipandang kurang cakap untuk melakukan jual beli. Hanafi, Maliki, dan Hambali berpendapat bahwa, pertama, transaksi jual beli yang dilakukan oleh anak-anak yang sudah mumayyiz (mulai umur tujuh tahun) dianggap sah bila diizinkan oleh walinya, sedangkan jika tidak diizinkan maka transaksinya ditangguhkan sampai dibolehkan oleh walinya. 54

55 Sementara syafi i berpendapat bahwa transaksi jual beli dari anakanak yang sudah mumayyiz dianggap tidak sah karena tidak memiliki kelayakan. Adapun syarat pelaku transaksi itu, baik sebagai penjual maupun pembeli, hendaknya orang yang sudah dewasa, yaitu bisa disifati baligh dan dapat memelihara agama dan hartanya. 1 Dalil mereka adalah firman Allah surat an-nisa ayat 5: Artinya : Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan (QS. An-Nisa 4: 5). 2 Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Praktek Tambahan Harga dari Harga Normal di Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo 1 Wahbah Zuhaili, al-fiqhul Isla>mi> Wa Adillatuhu, jilid 5, (Jakarta: Gema Insani, Darul Fikir, 2011), 38. 2 Depag RI, Al- Quran dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2004), 77.

56 yang berkenaan dengan orang yang melakukan akad hukumnya sah, karena telah sesuai dengan syarat-syarat aqid (orang yang berakad) yaitu berakal, baligh dan dapat memelihara harta dan agamanya. 2. Obyek Transaksi Tambahan Harga dari Harga Normal Adapun yang menjadi obyek dari transaksi tambahan harga dari harga normal dalam jual beli bahan bangunan di Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo, adalah bahan bangunan yang berupa pasir, kayu, koral, batu-bata, semen, asbes, sehingga sudah barang tentu wujud dari bahan bangunan tersebut nyata dan bisa diserahkan secara langsung atau diserahkan setelah akad jual beli selesai sesuai kesepakatan bersama. Bahan bangunan yang dijual kepada pembeli merupakan milik penjual, bahan bangunan itu dapat dimanfaatkan dan termasuk barang atau benda yang suci bukan najis serta dapat diserahkan saat akad berlangsung atau atas kesepakatan bersama. Mengenai syarat obyek akad dalam jual beli tentang barang-barang yang boleh diperjual belikan. a. Barang itu ada, atau tidak ada ditempat tetapi pihak penjual menyatakan kesanggupannya untuk mengadakan barang itu. b. Dapat dimanfaatkan atau bermanfaat bagi manusia. Bangkai, khamar, dan darah tidak sah menjadi objek jual beli.

57 c. Milik seseorang. Barang yang sifatnya belum dimiliki seseorang tidak boleh diperjualbelikan. d. Bisa diserahkan saat akad berlangsung, atau pada waktu akad yang disepakati bersama ketika transsaksi berlangsung. e. Barang itu harus suci. Dari penjelasan diatas bahwa tidak ada yang menyimpang mengenai objek akad dalam jual beli bahan bangunan. Dengan demikian maka kesimpulannya adalah, bahwa Praktek Tambahan Harga dari Harga Normal di Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo yang berkenaan dengan obyek akad adalah sah dan diperbolehkan oleh syari at Islam. Karena sudah memenuhi kriteria obyek akad, sebagaimana yang disebutkan diatas. B. Pelaksanaan Praktek Tambahan Harga dari Harga Normal dalam Jual Beli Bahan Bangunan di Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo 1. Cara Menetapkan Pembayaran Harga Barang Pihak toko bangunan atau penjual memberi sejumlah uang kepada tukang bangunan atas setiap barang yang terjual dengan cara diminta tukang bangunan atau sesudah menyebutkan harga awal, maka uang tersebut tidak boleh ditambahkan pada harga barang.

58 Sebab, pada perbuatan itu mengandung unsur yang merugikan (mencelakakan) pemilik rumah (pembeli) dengan harus menambah uang pada harganya.jika komisi bagi tukang bangunan tidak dibebankan pada pembeli atau dibebankan pada pembeli dengan seizinnya, maka dibolehkan. 3 Artinya Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. An-Nisa 4: 29) 4 Tetapi, jika tambahan harga yang diberikan pihak toko bangunan dibebankan pada harga awal tanpa tukang harus meminta dibolehkan.karena, Islam memberikan kebebasan pasar, dan menyerahkannya kepada hukum naluri yang kiranya dapat melaksanakan fungsinya selaras dengan penawaran dan permintaan. Justru itu kita lihat Rasulullah Saw.ketika sedang naiknya 3 http://almanhaj.or.id/content/1745/slash/0/hukum-uang-komisi-atau-uang-tips-bagiperantaramakelar-broker//: diakses tanggal 27-10-2012. 4 Depag RI, Al- Quran dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2004), 83.

59 harga, beliau diminta oleh orang banyak supaya menentukan harga, maka jawab Rasulullah Saw dalam hadis: أ لخ ب ر ن ا ع م رو ب ن ع و ن ا خ ب ر نا ح ما د ب ن س ل مة ع ن ح م ي د و ثا ب ت و ق تا د ة ع ن أ ن س ق ل غ لا ال س ع ر ع لى ع ه د ال ن ب ي صلى ا الله ع ل ي ه و س ل م ف قا ل ال نا س يا ر س و ل االله غ لا ال س ع ر ف س ع ر ل نا ف قا ل ر س و ل ا الله ص لى ا الله ع ل ي ه و س ل م إ ن ا الله ه و ا ل خا ل ق ال قا ب ض ال با س ط ال را ز ق ال م س ع ر و ا ني أ ر جو أ ن ا ل قى ر بي و ل ي س أ ح د م ن ك م ي ط ل ب ني ب م ظ ل م ة ظ ل م ت ها إ يا ه ب د م و لا ما ل. Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Aun telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari Humaid serta Tsabit dan Qatadah dari Anas, ia berkata; Pernah terjadi krisis pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu orang-orang berkata; "Wahai Rasulullah, harga barang-barang telah melonjak, oleh karena itu tetapkanlah harga untuk kami! " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah adalah Pencipta, Dzat yang membentangkan rizqi serta Pemberi rizqi dan yang menentukan harga. Sesungguhnya aku berharap dapat bertemu dengan Rabbku, sementara tidak ada salah seorang dari kalian yang menuntut kezhaliman yang pernah aku lakukan terhadapnya, baik yang berkaitan dengan darah maupun harta. 5 Para ulama mengambil istimbath (kesimpulan) dari hadis haramnya intervensi di dalam menentukan harga barang, karena hal itu dianggap sebagai 236. 5 Ahmad Shiddiq, Benang Tipis Antara Halal dan Haram, (Surabaya: Putra Pelajar, 2002),

60 kedzaliman. Manusia bebas menggunahkan hartanya. Membatasi mereka berarti mematikan (meniadakan) kebebasan ini.melindungi kemaslahatan pembeli bukanlah hal yang lebih penting dari melindungi kemaslahatan penjual. Jika hal itu sama perlunya, maka wajib hukumnya membiarkan kedua belah pihak berijtihad untuk kemaslahatan mereka. Imam asy-syaukani berkata sesungguhnya manusia mempunyai wewenang dalam urusan harta mereka. Pembatasan harga berarti penjegalan terhadap mereka. Imam (penguasa) ditugaskan untuk memelihara kemaslahatan kaum Muslimin. Perhatiannya terhadap pemurahan harga bukanlah lebih utama daripada memperhatikan penjual dengan cara meninggikan harga. Jika dua hal ini sama perlunya, kedua belah pihak wajib diberikan kuluangan berijtihad kemaslahatan diri mereka masing-masing. Pemaksaan terhadap penjual barang untuk menjual kepada yang tidak ia relakan bertentangan dengan firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 29:

61 Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. An-Nisa 4: 29). 6 Rasulullah Saw. Menegaskan dalam hadis tersebut bahwa ikut campur dalam masalah pribadi orang lain tanpa suatu kepentingan yang mengharuskan, berarti suatu perbuatan zalim, dimana beliau ingin bertemu Allah dalam keadaan bersih sama sekali dari pengaruh-pengaruh zalim. Akan tetapi jika keadaan pasar itu tidak normal, misalnya ada penimbunan oleh sementara pedagang, dan adanya permainan harga oleh para pedagang, maka waktu itu kepentingan umum harus didahulukan daripada kepentingan perorangan. Dalam situasi demikian kita dibolehkan menetapkan harga dari perbuatan kesewenang-wenangan dan demi mengurangi keserakahan mereka itu. Begitulah menurut ketetapan prinsip hukum. 7 Jadi dalam penentuan harga dalam jual beli bahan bangunan yang diminta tukang bangunan untuk menambahkan harga pada yang dibeli tidak dibolehkan karena dapat merugikan pembeli (pemilik rumah). Tetapi jika yang diminta tukang tadi mendapat izin dari pemilik rumah dan pemilik 6 Depag RI, Al- Quran dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2004), 83. 7 Ahmad Shiddiq, Benang Tipis Antara Halal dan Haram, (Surabaya: Putra Pelajar, 2002), 237.

62 rumah membolehkan maka tidak apa dan jika komisi bagi tukang bangunan tidak diminta dengan harga awal yang ditetapkan maka dibolehkan karena itu hak penjual untuk menjual barangnya dengan harga tertentu asalkan pembelinya suka sama suka atau rela. 2. Cara Melakukan Ija>b Qa>bul Cara melakukan ija>b qa>bul yang disepakati para Ulama 8 yaitu a. Transaksi harus dilakukan di satu tempat. Artinya pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan pada satu tempat tanpa ada renggang waktu. Dengan demikikian, jika transaksi itu dilakukan pada dua tempat yang berbeda, maka jual beli tidak sah. Sedangkan jika dipisah dengan hal yang tidak ada kaitannya dengan akad seperti salah satu pihak pergi dari majelis sebelum menyatakan qabul, atau salah satu pihak melakukan pekerjaan lain, maka transaksi dianggap batal. Kesatuan tempat itu bisa menurut urf transaksi dan kebiasaan masyarakat setempat. Akan tetapi, tidak disyaratkan pernyataan qabul harus dinyatakan dengan segera, karena pembeli membutuhkan waktu untuk berpikir. 9 b. Antara ija>b dan qa>bul harus ada kesesuaian. Maksudnya, pembeli harus menyetujui semua yang diwajibkan pembeli dan harga yang 8 Wahbah Zuhaili, al-fiqhul Isla>mi Wa Adillatuhu, jilid 5, (Jakarta: Gema Insani, Darul Fikir, 2011), 71. 9 Ibid, 59.

63 diinginkannya. Dengan semikian, jika berbeda antara isi ijab dan qabul, maka jual beli dianggap batal. Kecuali jika perbedaan itu mengandung unsur kebaikan, seperti pembeli menerima untuk memberi harga yang lebih dari yang diminta penjual. 10 c. Bentuk pernyataan harus didengar. Artinya, masing-masing pihak (penjual) dan (pembeli) dan orang yang ada di sekelilingnya harus mendengarkan satu sama lain. Sehingga bila orang yang ada disekelilingnya saja tidak dapat mendengar pernyataan transaksi maka transaksi itu akan dianggap tidak sah. 11 d. Transaksi tidak boleh bersifat sementara. Dengan demikian, jika pembeli mengatakan, Saya menjual kepadamu rumah ini sebesar seribu dinar selama satu bulan, misalnya maka transaksi tidak sah. Karena, jual beli harus berlaku selamanya tanpa dibatasi waktu. 12 Dari persyaratan ijab qabul diatas dengan praktek tambahan harga dari harga normal yang diminta tukang bangunan dalam jual beli bahan bangunan sudah sesuai dengan cara melakukan ija>b qa>bul yang disepakati para Ulama. Namun dalam hal lain, terjadi penyimpangan atau penipuan yang dilakukan penjual dan tukang bangunan yaitu menambahkan harga pada barang yang dibebankan pada pemilik rumah sehingga merugikan pihak 10 Ibid, 59. 11 Ibid, 65. 12 Ibid 65.

64 pemilik rumah. Jadi jual beli ini termasuk dalam jual beli gharar (penipuan) dan hukumnya fasid dalam syarat sahnya akad menurut madzhab Hanafi karena pemilik rumah tidak adanya kerelaan dan ini termasuk memakan harta orang lain dengan jalan batil. Dasar hukumnya hadis Nabi dari Abu Hurairah menurut riwayat Muslim: ع و ن أ بي ه ر ي س ل م ع ن ب ي ع ر ة قا ل ن ال ح صا ة هى و ع ر ن س و ل ا الله ر. ب ي ع ال غ ر ع ل ي ه ا الله ص لى Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Nabi Muhammad Saw. Melarang jual beli hushah dan jual beli gharar 13 3. Cara Penyerahan Barang dan Uang Arti serah-terima barang menurut Hanafi adalah pelepasan barang. Artinya, penjual melepaskan barang kepada pembeli dengan menghilangkan segala yang bisa menghalangi pembeli untuk mengambil atau menguasainya. Dengan demikian, penjual menjadi pemberi barang sedang pembeli orang yang menerimanya. 14 Penyerahan barang yakni bahan bangunan berupa pasir, batu-bata, koral, asbes dan lain sebagainya di Kecamatan Tanggulangin dilakukan 13 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, (Bogor, Kencana, 2003), 201. 14 Wahbah Zuhaili, al-fiqhul Isla>mi Wa Adillatuhu, jilid 5, (Jakarta: Gema Insani, Darul Fikir, 2011), 86.

65 setelah pembayaran secara tunai oleh toko bangunan kepada pemilik rumah, kemudian serah terima terjadi. Jadi tidak ada penyimpangan dalam penyerahan barang pada tambahan harga dari harga normal dalam jual beli bahan bangunan ini. Untuk penyerahan uang tidak dibenarkan karena disebabkan tukang yang meminta menambahkan uang pada harga barang sehingga mengubah harga barang dari semestinya. Beda jika toko bangunan memberikan bonus uang tanpa tukang tadi meminta uang untuk menambahkan harga pada barang dari semestinya maka dibolehkan.