BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian A.1. Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Bedah khususnya tentang appendisitis. A.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan bulan Januari 2012. A.3. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di unit rekam medis RSUD Tugurejo Semarang yang beralamat di Jl. Raya Tugurejo Semarang. B. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian uji diagnostik dengan menggunakan desain cross sectional untuk mengetahui batas nilai leukosit antara appendisitis akut dan appendisitis perforasi di RSUD Tugurejo Semarang periode 1 Januari 2009 sampai 31 Juli 2011. 19 C. Populasi dan Sampel Penelitian C.1. Populasi Populasi penelitian ini adalah 291 pasien appendisitis dari sekitar 37500 pasien rawat inap di RSUD Tugurejo Semarang periode 1 Januari 2009 sampai 31 Juli 2011. 22 http://digilib.unimus.ac.id
C.2. Sampel C.2.1. Besar Sampel Besar sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut : 19 n = Zα2 PQ d 2 n = 1,962. 0,76. (1 0,76) 0,1 2 n = 3,8416. 0,76. 0,24 0,01 n = 0,70070784 0,01 n = 70,070784 n = 70 Keterangan : n Zα : besar sampel : nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan yaitu TK 95% = 1,96 P : sensitivitas uji diagnostik dari pustaka yaitu sebesar 76% Q : (1-P) d : besar penyimpangan sebesar 10% = 0,1 Berdasarkan perhitungan di atas, berarti diperlukan 70 sampel dengan hasil appendisitis perforasi, dan dengan memperkirakan proporsi appendisitis perforasi di RSUD Tugurejo periode 1 Januari 23 http://digilib.unimus.ac.id
2009 sampai 31 Juli 2011 yang sebesar 45%, maka jumlah seluruh subyek yang diteliti: n = 100 x 70 = 155 45 155 70 = 85 Jadi, jumlah seluruhnya ada 155 sampel dan sampel dengan hasil appendisitis akut berjumlah 85 sampel. C.2.2. Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara Simple Random Sampling. Sampel pada penelitian ini adalah pasien rawat inap RSUD Tugurejo Semarang periode 1 Januari 2009 sampai 31 Juli 2011 dengan kriteria sebagai berikut : Kriteria inklusi : a. Pasien dengan diagnosa appendisitis akut. b. Pasien dengan diagnosa appendisitis perforasi c. Pasien dengan catatan medis yang lengkap. d. Pasien dengan hasil laboratorium yang dikeluarkan oleh RSUD Tugurejo Semarang. Kriteria ekslusi : Pasien appendisitis akut dengan penyakit infeksi lain. D. Variabel Penelitian D.1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah appendisitis akut dan appendisitis perforasi. 24 http://digilib.unimus.ac.id
D.2. Varibel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah angka leukosit. E. Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis pasien rawat inap RSUD Tugurejo Semarang periode 1 Januari 2009 sampai 31 Juli 2011. F. Definisi Operasional F.1. Appendisitis Akut Appendisitis akut adalah peradangan appendiks yaitu organ seperti kantung yang tak berfungsi pada inferior dari sekum dan penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran kanan bawah rongga abdomen yang diderita pasien berdasarkan temuan operasi dan tercatat pada rekam medis. Skala : Nominal F.2. Appendisitis Perforasi Appendisitis perforasi adalah komplikasi utama dari appendisitis akut, kondisi appendiks mengalami ruptur atau telah berlubang sehingga isi appendiks keluar menuju rongga peritoneum yang dapat menyebabkan peritonitis atau abses. Diagnosa berdasarkan temuan operasi dan tercatat pada rekam medis. Skala : Nominal F.3. Jenis Operasi Jenis operasi adalah metode operasi yang dilakukan dalam penatalaksanaan pasien appendisitis dan tercatat pada rekam medis, dikategorikan dalam : a. Appendektomi b. Laparotomi Skala : Nominal 25 http://digilib.unimus.ac.id
F.3. Angka Leukosit Angka leukosit adalah jumlah angka leukosit saat diagnosis yang diketahui melalui pemeriksaan laboratorium dan tercatat pada rekam medis. Angka leukosit diurutkan, kemudian diambil tiap kuartilnya sebagai cut off point. Selain itu cut off point juga didapatkan dari sumber kepustakaan, dikategorikan dalam : a. cut off point b. < cut off point Skala : Ratio F.4. Neutrofil Neutrofil adalah salah satu komponen leukosit yang jumlahnya diketahui melalui pemeriksaan laboratorium saat diagnosis dan tercatat pada rekam medis. Skala : Ratio F.5. Lama rawat Lama rawat adalah jumlah total hari saat pasien mulai masuk dan menjalani rawat inap di rumah sakit sampai dinyatakan sembuh dan pulang, serta tercatat pada rekam medis. Skala : Ratio G. Pengolahan dan Analisis Data Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan komputer. Analisis yang yang dilakukan adalah uji diagnostik untuk mendapatkan sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif dan nilai prediksi negatif dari cut off point leukosit yang paling optimal dengan hasil diagnosa temuan operasi sebagai gold standard. Cut off point leukosit dianalisis dengan menggunakan ROC Analyze dengan program komputer. Sebagai tambahan yang bersifat informatif, dilakukan juga analisis univariat dan bivariat pada variabel tertentu. Analisis univariat bertujuan untuk 26 http://digilib.unimus.ac.id
memperoleh gambaran distribusi frekuensi atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti. Variabel yang akan ditelilti antara lain usia, jenis kelamin, jenis appendisitis, jenis operasi, angka leukosit, neutrofil dan lama rawat. Analisis bivariat dilakukan uji beda menggunakan Independent T-test atau Mann Whitney test untuk variabel leukosit, neutrofil, dan lama rawat antara appendisitis akut dan appendisitis perforasi. Sebelumnya, untuk menentukan uji apa yang digunakan dilakukan uji normalitas data dengan uji Kolmogorov Smirnov. Tabel 3.1. Uji Diagnostik. Diagnosa Appendisitis Perforasi Akut Jumlah Cut off point Positif ( cut off) a Positif benar b Positif semu a+b Angka leukosit Negatif (< cut off) c Negatif semu d Negatif benar c+d Jumlah a+c b+d a+b+c+d Keterangan : a. Kemampuan alat diagnostik untuk mendeteksi penyakit Sensitivitas = a : (a+c) x 100% b. Kemampuan alat diagnostik untuk menentukan bahwa subjek tidak sakit Spesifisitas = d : (b+d) x 100% c. Probabilitas seseorang menderita penyakit apabila uji diagnosisnya positif Nilai prediksi positif = a : (a+b) x 100% d. Probabilitas seseorang tidak menderita penyakit apabila hasil ujinya negatif Nilai prediksi negatif = d : (c+d) x 100% 27 http://digilib.unimus.ac.id
H. Alur dan cara kerja penelitian 1. Menetapkan tujuan dan manfaat penelitian 2. Menetapkan subyek penelitian berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi 3. Menetapkan baku emas atau gold standard penelitian 4. Melaksanakan pengambilan data dan menentukan cut off point atau titik potong dalam variabel yang akan diteliti 5. Melakukan analisis data 6. Menarik kesimpulan 28 http://digilib.unimus.ac.id