PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH SECARA VERTICULTURE SEBAGAI SARANA UNTUK BUDIDAYA SAYURAN DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH KABUPATEN BUNGO Ahmad Agus.W, Nurkayati, Ico Silvia.S, Ardiansyah dan Pandu Azizi Mahasiswa Universitas Muara Bungo ABSTRAK Vertikultur merupakan salah satu variasi dari teknik budidaya. Dalam bahasa aslinya yakni Bahasa Inggris, arti "verticulture" gabungan dari dua suku kata, vertical dan culture. Secara umum memberikan pengertian vertikultur adalah budidaya tanaman dengan cara bertingkat atau bersusun, memanfaatkan ruang ke arah atas. Tujuan dari sistem ini tentu saja menghemat ruang dengan kemudahan beberapa variasi tanaman. Pengembangannya dapat dilakukan di lahan pekarangan rumah, tidak memerlukan tempat yang relatif luas serta biaya yang murah. Sistem ini sangat cocok dikembangkan diwilayah perkotaan yang rata-rata penduduknya hanya memiliki luasan sisa lahan perumahan yang sempit. Asal syarat utama dari kehidupan tanaman adalah sinar matahari tercukupi, sistem penanaman vertikultur ini sangat fleksibel penempatannya, selain mudah dan relatif murah (dibandingkan sistem tanam konvensional pada tanah) juga dianggap ramah lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa/i Kukerta Tematik Posdaya Periode XII Universitas Muara Bungo di dusun Panjang kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo pada tanggal xx Februari 2016. Hadir dalam kegiatan ini Perangkat Dusun, Tim Penggerak PKK dan Pengurus POSDAYA. Kegiatan ini berupa penyuluhan mengenai teknik vertikultur, pembuatan kompos dan pestisida nabati. Kegiatan ini memberikan wawasan kepada masyarakat tentang memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang sempit namun masih dapat digunakan untuk budidaya, yaitu secara vertikultur. Kata Kunci: pekarangan rumah, vertikultur
I. PENDAHULUAN Budidaya tanaman pada umumnya dilakukan langsung ke media tanam yaitu berupa tanah pada luas lahan tertentu. Yang bertujuan untuk mendapatkan hasil sebanyak-banyaknya apabila luas lahan tersebut memadai. Semakin sempitnya lahan untuk budidaya, maka perlu kita pikirkan dan kita lakukan kreatifitas dalam melakukan budidaya. Seperti hidroponik, vertikultur dan kultur jaringan. Namun dilihat dari aspek kerumitan dan ekonomis, budidaya secara vertikultur sangatlah mudah dan murah. Lain hal secara hidroponik maupun kultur jaringan yang perlu memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan biaya yang tidak sedikit. Sesuai dengan asal katanya dari bahasa Inggris, yaitu vertical dan culture, maka vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik indoor maupun outdoor. Sistem budidaya pertanian secara vertikal atau bertingkat ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk menanam 5 batang tanaman, dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman. Vertikultur tidak hanya sekadar kebun vertikal, namun ide ini akan merangsang seseorang untuk menciptakan khasanah biodiversitas di pekarangan yang sempit sekalipun. Struktur vertikal, memudahkan pengguna membuat dan memeliharanya. Pertanian vertikultur tidak hanya sebagai sumber pangan tetapi juga menciptakan suasana alami yang menyenangkan.
Model, bahan, ukuran, wadah vertikultur sangat banyak, tinggal disesuaikan dengan kondisi dan keinginan. Pada umumnya adalah berbentuk persegi panjang, segi tiga, atau dibentuk mirip anak tangga, dengan beberapa undak-undakan atau sejumlah rak. Bahan dapat berupa bambu atau pipa paralon, kaleng bekas, bahkan lembaran karung beras pun bisa, karena salah satu filosofi dari vertikultur adalah memanfaatkan benda-benda bekas di sekitar kita. Pekerjaan masyarakat dusun Panjang terdiri dari berbagai macam pekerjaan, yaitu PNS, petani, pedagang, tukang dan lain-lain. Sedangkan ibu-ibu masyarakat dusun Panjang umumnya merupakan ibu rumah tangga. Dan kegiatan ini kami laksanakan dengan mengumpulkan masrayakat dusun Panjang untuk mengadakan penyuluhan tentang budidaya secara vertikultur.
II. MATERI DAN METODE PELAKSANAAN A. Khalayak Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat dusun Panjang Kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo terutama ibu-ibu PKK dan Pengurus POSDAYA. Masyarakat diharapkan juga dapat menularkan pengetahuan tentang budidaya vertikultur kepada masyarakat dusun lain. Dari kegiatan ini juga masyarakat dapat menggunakan sumber daya alam yang tersedia untuk budidaya ini salah satunya bambu sebagai tempat/wadah budidaya. B. Kerangka Pemecahan Masalah Banyaknya ketersediaan rumpun bambu di dusun Panjang serta sempitnya lahan pekarangan untuk budidaya dan keterbatasan masyarakat untuk memanfaatkannya selain untuk membuat pagar halaman atau membuat kandang ternak maka kerangka pemecahan masalah adalah dengan: 1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang memanfaatkan pekarangan rumah untuk budidaya sayuran keluarga; 2. Memberikan contoh bentuk teknik vertikulktur yang mudah diterapkan oleh masyarakat; 3. Mengajarkan kepada masyarakat untuk membiasakan bercocok tanam secara organik yaitu menggunakan pupuk kandang dan pestisida nabati.
C. Metode Kegiatan Pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan meliputi 1. Penyuluhan tentang budidaya secara vertikultur; 2. Praktek pembuatan rak vertikultur dengan melibatkan masyarakat dan mahasiswa; 3. Tanya jawab secara langsung dengan peserta, agar peserta penyuluhan lebihb memahami teknik vertikultur. D. Metode Evaluasi 1. Setelah dilakukan penyuluhan diadakan tanya jawab untuk melihat tingkat pemahaman dari materi yang diberikan; 2. Peserta penyuluhan diberikan handout yang berisi cara-cara teknik budidaya vertikultur. Handout ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti; 3. Evaluasi kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan dilihat dari pemahaman mahasiswa dan masyarakat peserta.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Teknik vertikultur merupakan cara bertanam yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertical, atau dapat dikatakan bahwa vertikultur merupakan upaya pemanfaatan ruang ke arah vertical. Dengan demikian penanaman dengan system vertikultur dapat dijadikan alternative bagi masyarakat yang tinggal di kota, yang memiliki lahan sempit atau bahkan tidak ada lahan yang tersisa untuk budidaya tanaman. Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan biasanya adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, berumur pendek atau tanaman semusim khususnya sayuran (seperti kangkung, sawi, bayam dan selada), dan memiliki sistem perakaran yang tidak terlalu luas. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Kelompok IV Kukerta Tematik Posdaya Tahun 2016 dari berbagai program studi Universitas Muara Bungo di dusun Panjang Kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo. Tahap pertama dilakukan penyuluhan di aula TPA dusun Panjang dan selanjutnya praktik tentang teknik vertikultur. Kegiatan ini dihadiri oleh perangkat dusun dan Ibu-ibu PKK serta pengurus Posdaya. Gambar 1. Percontohan rak vertikultur
Keunggulan budidaya vertikultur: 1. Hemat lahan dan air 2. Mendukung ng pertanian organik 3. Wadah media tanam disesuaikan dengan kondisi setempat 4. Umur tanamanaman relative pendek 5. Pemeliharaan tanaman relative sederhana Gambar 2. Bentuk-bentuk teknik vertikuktur
Gambar 3. Salah satu lahan pekarangan warga yang telah membuat rak vertikultur Gambar 4. Wadah/tempat untuk menanam yang terbuat dari bambu Setelah kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat mengembangkan berbagai teknik budidaya walaupun pada lahan yang sempit. Vertikultur adalah salah satunya teknik yang sangat mudah, murah serta ramah lingkungan untuk budidaya.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kegiatan ini merupakan memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang sempit untuk ditanami sayuran secara vertikultur. Penggunaan bahan organik yang ramah lingkungan sdimana pemanfaatan lahan secara vertikultur dapat memantu masyarakat dalam menghasilkan sayuran yang dapat di komsumsi sendiri. Saran Penerapan pemanfaatan lahan pekarangan rumah secara vertikultur dapat dilaksanaakan secara rutin agar pengalaman masyarakat bertambah dalam hal pemanfaatan lahan pekarangan rumah secara vertikultur DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.agrobisnisino.com/2015/10/cara-menanam-sayuran-di-potpolybag-dan.html?m=1 2. http://guruilmuan.blogspot.co.id/2015/06/teknik-vertikultur-carabudidaya.html?m=1 3. https://hasnt.worpress.com/2008/07/04/vertikultur-sebagai-alternatif-bagilahan-sempit/