BAB I PENDAHULUAN. lain. Permintaan akan barang dan jasa ini terus meningkat sesuai dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. seni dan budaya yang dimiliki merupakan ciri kepribadian bangsa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. budaya karena dapat membantu melestarikan warisan budaya sebagai jati diri

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya melalui industri pariwisata. Sebagai negara kepulauan,

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi sebagai daya tarik wisata. Dalam perkembangan industri. pariwisata di Indonesia pun menyuguhkan berbagai macam kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI LAKBAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA SEBAGAI OBJEK WISATA ANDALAN

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan

BAB II URAIAN TEORITAS TENTANG MUSEUM. Secara Etimologi, museum berasal dari kata Yunani yaitu Mouseion.

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu bisa menjadi bosan dan hasil kerjanya tidak akan maksimal.

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata sehingga meningkatkan produktifitas. Dalam hal ini yang. Museum Benteng Vredeburg untuk mengembangkan fasilitas museum.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul 1.2 Pengertian Judul

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

2015 PENGEMBANGAN RUMAH BERSEJARAH INGGIT GARNASIH SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI KOTA BANDUNG

Tabel 1.1. Data kunjungan wisatawan ke kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang antara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia salah satu negara yang sangat unik di dunia. Suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009, Daya Tarik Wisata

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

BAB. I PENDAHULUAN. wilayah III (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) serta dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. merawat, meneliti, dan memamerkan benda-benda yang bermakna penting bagi

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI MUSEUM

2014 PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN PENGUNJUNG UNTUK BERKUNJUNG KE MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK DI JAKARTA

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Strategi Pengembangan Pariwisata ( Ekowisata maupun Wisata Bahari) di Kabupaten Cilacap.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu aset yang menguntungkan bagi suatu negara. Dalam UU

BAB I PENDAHULUAN. 1 Neufeld ed. in chief, 1988; Webster New World Dict

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata di Kota Padang sangat penting dikarenakan Kota Padang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan

BAB 1 PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Di era globalisasi

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. lakukan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN KAWASAN GUA SUNYARAGI SEBAGAI TAMAN WISATA BUDAYA DI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. atraksi-atraksi yang memikat sebagai tujuan kunjungan wisata. Terdapat

MUSEUM GEOLOGI BLORA

BAB I PENDAHULUAN. alam yang luar biasa yang sangat berpotensi untuk pengembangan pariwisata dengan

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul,

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata budaya diyakini memiliki manfaat positif secara ekonomi dan

PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rutinitasnya masing-masing. Baik yang sudah bekerja atau yang masih

HOTEL RESORT BINTANG III DI KAWASAN PEGUNUNGAN RANTEPAO TANA TORAJA SULAWESI SELATAN

2015 PERANAN MEDIA VISUAL TERHADAP DAYA TARIK WISATA DI MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman, pelayanan-pelayanan penunjang lainnya tempat rekreasi,

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014).

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Sulawesi Selatan sebagai Tujuan Wisata Utama di Indonesia pada tahun 2018

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan adat istiadatnya inilah yang menjadi kekayaan Bangsa Indonesia, dan suku Karo

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh Menteri Pariwisata kepada Kompas.com, bahwa berdasarkan

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gina Noprianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. wisata kuliner, dan berbagai jenis wisata lainnya. Salah satu daya tarik

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. prasarana perhubungan, baik perhubungan darat, laut, maupun udara. Dari ketiga

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan manifestasi gejala naluri manusia sejak purbakala, yaitu hasrat untuk mengadakan perjalanan, lebih dari itu pariwisata dengan ragam motivasinya akan menimbulkan permintaan dalam bentuk jasa dan persediaan lain. Permintaan akan barang dan jasa ini terus meningkat sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia. Sebagai akibat perkembangan tersebut, motivasi untuk mengadakan perjalanaan menjadi lebih kuat, setelah ditunjang oleh kemajuan di bidang teknologi, hasrat untuk mengadakan perjalanan lebih mudah terpenuhi. Meski perjalanan manusia dalam rangka berwisata memiliki motivasi yang berbeda-beda. Wisata adalah suatu proses berpergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentin gan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar. Secara umum pariwisata dipandang sebagai sektor yangdapat mendorong dan meningkatkan kegiatan pembangunan, membuka lapangan usaha baru, membuka lapangan kerja, dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta pendapatan asli daerah, apabila dikelola dan dikembangkan secara maksimal (Wawancara : Gerda Subeyar Rumbiak, SST.Par). 1

Batas negara Papua yaitu bagian utara berbatasan dengan Samudera Pasifik,bagian selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, Laut Arafuru, Teluk Carpentaria, serta Australia, bagian barat berbatasandengan Papua Barat, ser ta Kepulauan Maluku,bagian timur berbatasan langsungdengan Papua N eugini. Ibu kotanya terletak di Jayapura. Waena adalah salah satu distrik di daerah kabupaten di Papua, Irian Jaya. Secara geografislokasi Waena berada di Provinsi Papua, di bagian timur wilayah Indonesia. Seperti yang dapat dilihat dan diketahui Papua adalah salah satu pulau yang memiliki banyak potensi wisata khususnya wisata alam yang sudah terkenal di Papua. Wisata alam yang sudah mendunia ini adalah Raja Ampat. Namun sebenarnya Papua memiliki salah satu potensi wisata sejarah yang tak kalah indah selain wisata alam ini. Jika ingin mengetahui semua hal tentang Papua sangat diwajibkan untuk berkunjung ke Museum Negeri Provinsi Papua Waena, yang terletak di Jalan Raya Sentani km 17,8 Waena Jayapura, Papua. Museum yang terletak sangat strategis ini masih mengalami beberapa masalah yang dibilang sangat krisis. Dari hasil pengamatan yang ada dapat disimpulkan bahwa museum ini masih sangat kurang dari segi pengembangan dan promosi. Namun untuk nilai positif museum ini memiliki banyak jenis koleksi yang dibilang lengkap. Semua hal tentang Papua, pulau di ujung timur ini sudah tersusun rapi di museum ini. Dari kebudayaan masyarakat Papua, tradisi atau adat istiadat Papua, sampai kehidupan sehari-hari masyarakat Papua dapat dilihat sebagai pembelajaran yang nyata. Banyak anak-anak, komunitas yang datang ke museum ini dengan alasan ingin mengetahui kehidupan masyarakat Papua. 2

Dengan banyaknya alasan tersebut maka dapat dijadikan penunjang dalam berwisata ke museum. Dengan keinginan memajukan dan mengembangkan wisata museum sebagai wisata yang tidak membosankan maka mengambil judul: Ragam Koleksi Museum Sebagai Penunjang Pariwisata Di Museum Negeri Provinsi Papua. B. Perumusan Masalah Ada beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam laporan ini. Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut adalah sebagai berikut : 1. Potensi apa saja yang dimiliki Museum Negeri Provinsi Papua yang dapatdikembangkan menjadi objek wisata? 2. Kendala apa saja yang dihadapi pihak pengelola Museum Negeri ProvinsiPapua? C. Tujuan Tujuan diadakannya laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dan mengembangkan potensi yang dim iliki Museum Negeri Provinsi Papua yang dapat dikembangkan. 2. Mengetahui kendala yang dihadapi Museum Negeri Provinsi Papua. 3

D. Manfaat Manfaat dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menambah dan memberikan informasi bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih lanjut yang di miliki oleh Museum Negeri Provinsi Papua. 2. Untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca. 3. Untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa kebudayaan dapat dipelajari dari ragam jenis koleksi yang ada di museum. E. Tinjauan Pustaka Untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa pustaka yang penulis ambil dari berbagai sumber yang tentunya bersangkutan dengan penelitian penulis, diantaranya yaitu : 1. Tugas Akhir program studi Diploma III Kepariwisataan UGM pada tahun 2012 yang berjudul Upaya Museum Sonobudoyo guna meningkatkan jum lah kunjungan wisatawan oleh Rajni Rekawati, yang berisikan tentang cara meningkatkan kunjungan wisatawan Museum Sonobudoyo sehingga menarik wisatawan untuk datang berkunjung. 2. Brosur Museum Negeri Provinsi Papua tahun 2008 hingga sekarang, yang berisikan tentang semua informasi dari museum yang terdiri dari tahun berdirinya museum, arsitektur, koleksi, sumber koleksi, struktur organisasi, pegawai dan visi misi museum. 4

3. Buku panduan yang berjudul Mengenal Benda-benda Koleksi Museum Negeri Provinsi Papua oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaaan pada tahun 1993,yang berisikan sejarah museum, sejarah perkembangan museum Indone sia, dan ragam koleksi bendabenda yang berkaitan dengan Papua di Museum Negeri Provinsi Papua. 4. Tugas Akhir program studi Diploma III Kepariwisataan UGM tahun 2012, yang berjudul Potensi dan Pengembangan Museum Affandi sebagai salah satu objek daya tarik wisata di Yogyakarta oleh Ully Kurnia Cahya Wibawa, yang berisi tentang potensi yang ada di Museum Affandi serta bagaimana caranya agar wisatawan tertarik untuk datang berkunjung ke museum tersebut. Dari kajian pustaka diatas judul Ragam Koleksi Musuem Sebagai Penunjang Pariwisata Di Museum Negeri Provinsi Papua belum digunakan sebagai Tugas Akhir oleh siapapun, maka judul tersebut layak dijadikan Tugas Akhir. F.Landasan Teori 1. Definisi Museum Menurut ICOM (International Council of Museeum / Organisasi Permuseuman Internasional dibawah Unesco dalam Doni) Museion merupakan sebuah bangunan tempat suci untuk memuja Sembilan Dewi Seni dan llmu Pengetahuan. Salah satu dari sembilan Dewi tersebut ialah: MOUSE, yang lahir 5

dari maha Dewa Zous dengan isterinya Mnemosyne. Dewa dan Dewi tersebut bersemayam di Pegunungan Olympus. Museion selain tempat suci, pada waktu itu juga untuk berkumpul para cendekiawan yang mempelajari serta menyelidiki berbagai ilmu pengetahuan, juga sebagai tempat pemujaan Dewa Dewi. Pengertian museum adalah "Sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan pengembangannya, terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuantujuan studi, pendidikan dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya" Museum merupakan suatu badan yang mempunyai tugas dan kegiatan untuk memamerkan dan menerbitkan hasil-hasil penelitian dan pengetahuan tentang benda-benda yang penting bagi Kebudayaan dan llmu Pengetahuan. Museum mempunyai fungsi sebagai berikut : pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah, pusat penyaluran ilm u untuk umum, pusat penikmatan karyaseni, pusat perkenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa, objekwisata, media pembinaan pendidikan kesenian dan ilmu pengetahuan, suaka alam dan suaka budaya, cermin sejarah manusia, alam dan kebudayaan, sarana untuk bertaqwa dan bersyukur kepada Tuhan YME(sumber:http://www. PengertianMuseum. co.id). 2. Fungsi Museum BerdasarkanPeraturanPemerintahNomor 19 Tahun1995 :dalam Pedoman Museum Indoneisa, derektorat jendral sejarah dan purbakala, departemen kebudayaan dan pariwisata, 2008.Museum memiliki tugas menyimpan, merawat, 6

mengamankan dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. Dengan demikian museum memiliki dua fungsi besar yaitu : 2.1 Sebagai tempat pelestarian, museum harus melaksanakan kegiatan sebagai berikut : 2.1.1 Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatankoleksi, system penomoran dan penataan koleksi. 2.1.2 Perawatan, yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi. 2.1.3 Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan atau kerusakan oleh factor alam dan ulah manusia. 2.2 Sebagai sumber informasi, museum melaksanakan kegiatan pemanfaatan melalui penelitian dan penyajian : 1.2.1 Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmupengetahuandanteknologi. 1.2.2 Penyajian harus tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya. 2. Analisis Objek Wisata Setiap objek wisata dapat dilihat melalui 4 komponen, yaitu : 1.1 Atraksi. Atraksi menurut James Spillane 1987 dalam Ilmu ekonomi dan aspek metodologinya (1987) adalah daya tarik dari suatu objek wisata atau 7

hasil kesenian suatu daerah sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung ketempat wisata tersebut. 1.2 Aksebilitas. Aksebilitas menurut James Spillane 1987 dalam dalam Ilmu ekonomi dan aspek metodologinya (1987) adalah sarana yang memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk mencapai daerah tujuan wisata. Faktor-faktor yang penting didalam aksebilitas meliputi: denah perjalanan wisata, data atraksi wisata, bandara, transportasi darat, waktu yang dibutuhkan untuk sampai ketempat wisata, biaya untuk transportasi dan banyaknya kendaraan ketempat wisata. 1.3 Amenitas. Amenitas adalah fasilitas pendukung dem i kelancaran kegiatan pariwisata yang juga ditujukan untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan. Menurut James Spillane 1987 dalam dalam Ilmu ekonom i dan aspek metodologinya (1987), Amenitas bukan terdapat pada daerah tujuan wisata, namun pada dasarnya amenitas dibutuhkan disaat wisatawan melakukan perjalanan ketempat wisata. Fasilitas tersebut terdiri dari akomodasi, rumah makan, pusat telekomunikasi, bank, pasar, terminal, kesediaan air bersih dan listrik. 1.4 Aktifitas. Aktifitas adalah kegiatan wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan maupun penduduk setempat didaerah wisata. 8

G. MetodePenelitian 1. Lokasi, Tempat dan Waktu Penelitian Museum Negeri Provinsi Papua Waena terletak di Jalan Raya Sentani Km 17,8 Waena, Jayapura, Papua. Untuk menuju ke museum sangatlah mudah wisatawan yang dating menggunakan transportasi udara dapat turun di Bandara Sentani dan menggunakan transpotrasi darat menuju museum melalui Jalan Raya Sentani, sedangkan untuk wisatawan yang menggunakan transportasi laut dapat turun di Pelabuhan dan melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi darat melalui Skyland menuju Jalan Raya Sentani. Di mulai pada tanggal 28 Januari 2015 sampai 23 April 2015 di Museum Negeri Provinsi Papua. 2.Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data, penulis banyak menggunakan tehnik pengumpulan data berupa: 2.1 Observasi Observasi menurut Afifuddin 2009 dalam Tugas Akhir Oklana Sari (2010), adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala dalam objek penelitian. Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitasaktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas dan maka kejadian yang dilihat dari perspektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. Observasi dilakukan secara pasif untuk memenuhi data sebagai berikut :mengetahui sejarah berdirinya Museum Negeri Papua Waena, mengetahui benda-benda yang menjadi koleksi 9

Museum Negeri Papua Waena, mengetahui daftar jumlah pengunjung di Museum Negeri Papua Waena, untuk mengambil gambar di Museum Negeri Papua Waena, mengetahui usaha-usaha pemerintah dalam mengembangkan Museum Negeri Papua Waena sebagai objek wisata budaya, dan untuk mengetaui kendala-kedala apa saja yang dihadapi pihak pengelola Museum Negeri Papua Waena. Observasi dilakukan mulai Januari 2015 sampai dengan April 2015. 2.2 Wawancara. Wawancara menurut Afifuddin 2009 dalam Tugas Akhir Oklana Sari (2010), adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau responden. Caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka. Wawancara dilakukan dengan informan yang mengetahui museum secara langsung. Wawancara dilakukan secara lansung yaitu dengan caramewawancarai staff danguide Museum Negeri Papua Waena. Wawancara dilakukan untuk mengetahui sejarah berdirinya museum, benda-benda yang menjadi koleksi museum, dan untuk mengetahui jumlah wisatawan yang berkunjung ke museum. Wawancara juga dilakukan kepada staff Dinas Pariwisata Papua. Wawancara dilakukan untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan pihak Dinas Pariwisata Papua dalam mengembangkan museum dan kendala yang dihadapi dalam mengembangkan m useum. Selain petugas museum dan pegawai Dinas Pariwisata Papua wawancara juga 10

dilakukan kepada salah satu penunjung Museum Negeri Papua Waena. Wawancara dilakukan untukmengetaui tujuan datang ke museum. 2.3 Studi Dokumen Metode atau teknik dokumenter menurut Afifuddin 2009 dalam Tugas Akhir Oklana Sari (2010), adalah teknik pengumpulan data daninformasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode dokumenter ini merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber non-manusia. Dokumen-dokumen yang dikumpulkan akan membantu penelitidalam memahami fenomena yang terjadi di lokasi penelitian dan membantuinterpretasi data. Selain itu, dokumen dan data - data literer dapat membantu dalam menyusun analisis dan melakukan validitas data. Studi dokumen mengunakan daftar buku tamu yang berisi nama dan asal wisatawan untuk memperoleh data dalam penyusunan tabel kunjungan wisata. H. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam penelitian ini, sistematika pe nulisan demi bab akan diuraikan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, landasan teori, dan metode penelitian. 11

BAB II : DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Berisi tentang lokasi, sejarah, visi dan misi serta gambaran umum Museum Negeri Provinsi Papua. BAB III : PEMBAHASAN Berisi tentang pembahasan objek penelitian dan data yang diperoleh, ragam koleksi museum, konservasi koleksi, pengadaan jumlah tambahan koleksi, potensi Museum Negeri Provinsi Papua dengan analisi 4A, serta kendala atau hambatan. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan tugas akhir ini sebagai hasil dari penelitian secara langsung dan pembahasan yang dilakukan selama 3 bulan di Papua. Saran dibuat dari hasil yang didapat dan bersifat membangun khususnya Museum Negeri Provinsi Papua. 12