B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa

BAB III METODELOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian untuk memperoleh tujuan penelitian. Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Baleendah. : Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Soreang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelah Selatan : Kecamatan Labuan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelurahan Pulubala merupakan kelurahan yang memiliki angka kejadian DBD

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III PENDEKATAN LAPANG

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh

BAB III METODE PENEITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Menurut Tika (2005:4) metode deskriptif adalah metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. astronomis terletak pada lintang LS LS dan pada bujur

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di sepanjang jalur ekowisata hutan mangrove di Pantai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di objek Wisata Pantai Pondok Bali yang terletak

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ada di sebelah timur Ibu Kota Kabupaten Bandung yang berjarak 42 Km dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan waktu penelitian ini di mulai Pada tanggal 07 Januari 2014 sampai 07

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

BAB III METODE PENELITIAN. No.103, Pekanbaru. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan yaitu pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

III. METODE PENELITIAN. kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang di lakukan oleh peneliti berlokasi di SMA Negeri 4. jangkau sehingga memudahkan dalam pengumpulan data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Arikunto (2006: 26) mengemukakan metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan penelitian. Menurut Arikunto (2006:26) Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian berupa gambaran atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar, metode penelitian juga merupakan suatu cara

Gambar 3.1 : Peta Pulau Nusa Penida Sumber :

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Transkripsi:

28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu tindakan penelitian ilmiah perlu digunakan metode-metode penelitian mulai dari mengumpulkan data, sampai kepada menampilkan data data serta memudahkan peneliti dalam menganalisis suatu data. Suatu penelitian tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai, diketahui, dan terdefinisi sehingga menghasilkan teori atau gambaran detail dari suatu proses yang diinginkan. Berdasarkan pada rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka Metode penelitian yang digunakan adalah nmetode penelitian kuantitatif dengan tujuan penelitian deskriptif dan bentuk serta pelaksanaannya dengan metode Survei. Menurut Tika (1997, hlm.9) Survey adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variable, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan. Sugiyono (2013, hlm.6) mengatakan: Metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya mengedarkan quesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Dalam proses pengumpulan data, tahapan yang tak kalah pentingnya adalah menentukan besaran dari populasi. Populasi sangat berperan dalam mengumpulkan, memilah, dan menyaring data. Menurut Sugiyono (2013, hlm.80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan definisi populasi diatas, maka populasi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu:

29 a) Populasi Wilayah dalam penelitian ini meliputi wilayah administratif Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas yang terbagi menjadi 3 RW dan 6 RT. b) Populasi Penduduk yang tercantum dalam administratif desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas. Jumlah keseluruhan Penduduk Desa Genting Pulur yaitu 382 jiwa dan terdapat 108 KK. TABEL 3.1 Jumlah Penduduk dan Luas Desa Genting Pulur Tahun 2014 2. Sampel Setelah Nama Kecamatan Nama Desa Luas Desa (km) Jumlah Penduduk ( Tahun 2014) Jemaja Timur Genting Pulur 4,75 km 2 382 Jiwa Sumber: Monografi Desa Genting Pulur 2015 menentukan populasi, maka tahap selanjutnya adalah penentuan sampel. Sampel diperlukan dalam hal faktor ketepatan dalam mempertimbangkan luas dan sempitnya jangkauan sampel, juga besaran sampel dengan memperhatikan kemampuan peneliti baik dilihat dari tenaga, biaya, dan waktu yang diperlukan Menurut Sugiyono (2013:81) bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dan Tekhnik Sampling dalam penelitian ini adalah Probability Sampling dengan jenis Proportional random sampling. a. Sampel Wilayah Sampel yang diambil dari seluruh RW yang ada di desa Genting Pulur yaitu berjumlah 3 RW TABEL 3.2 Jumlah KK Per RW No RW Jumlah KK 1 RW 1 46

30 2 RW2 32 3 RW 3 30 Jumlah KK 108 Sumber: Monografi Desa 2015 b. Sampel Penduduk Setelah diperoleh sampel wilayah, selanjutnya adalah menentukan sampel pada masing-masing RW Yaitu RW 1,RW 2, dan RW 3. Dalam menentukan besaran sampel yang akan diambil maka peneliti menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Slovin: = = 84, 26 dibulatkan menjadi 85 KK Berdasarkan kalkulasi tersebut, maka jumlah KK yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 85 KK yang tersebar di 3 RW yaitu RW 1, RW 2, RW 3. Setelah diketahui jumlah KK yang dijadikan sampel, tekhnik pengambilan sampel berdasarkan rumus: TABEL 3. 3 Penentuan Sampel Penduduk per RW NO RW Jumlah KK Formula Jumlah Sampel 1 RW 1 46 36,20 dibulatkan menjadi 36

31 2 RW 2 32 25,19 dibulatkan menjadi 25 3 RW 3 30 23,61 dibulatkan menjadi 24 Total 108 85 Sampel (KK) Sumber: Perhitungan Data Sekunder 2015 C. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono, (2013:38) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu: Dampak Perkembangan Pemukiman Pada Hutan Mangrove Terhadap Keberadaan Dan Fungsi Mangrove Di Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas. Tabel 3.4 Variabel Penelitian Variabel X 1. Perkembangan Pemukiman - Jumlah Rumah 2008-2014 - Jumlah Pertumbuhan Penduduk Desa Genting Pulur 2008 2014 - Pendapatan - Mata Pencaharian - Pendidikan - Pengetahuan mangrove Variabel Y 2. Keberadaan mangrove (fisik) - Luas lahan hutan mangrove Fungsi Mangrove - Fisis - Ekonomi - Biologis Sumber: hasil Pemikiran D. Definisi Operasional

32 Dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul Dampak Perkembangan Pemukiman Pada Hutan Mangrove Terhadap Keberadaan Dan Fungsi Mangrove Di Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas. Kerusakan lingkungan telah banyak disebabkan oleh penggunaan lahan yang tidak tepat juga peruntukannya, sehingga memeberikan beban resiko bagi generasi penerusnya. Pada penelitian ini resiko atau dampak diuraikan menjadi 2 kelompok, yaitu dampak fisis dan dampak sosial yang terjadi oleh adanya perluasan pemukiman akibat pertumbuhan penduduk. Supaya rumusan masalah dan tujuan yang akan dicapai lebih terfokus, penulis akan memaparkan definisi operasional tentang konsepsi dalam penelitian ini: 1. Alih Fungsi Hutan merupakan perubahan bentukan dan fungsi asal lahan menjadi bentukan yang dibentuk oleh manusia agar sesuai sebagai tempat tinggalnya dan membawa suatu resiko yang kadang kurang diperhatikan. Alih fungsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alih fungsi hutan mangrove menjadi pemukiman akibat pertumbuhan penduduk dan peningkatan kebutuhan ekonomi penduduk yang memaksa penduduk untuk mengkomersilkan penggunaan kayu bakar dari mangrove. Sehingga diduga luas hutan mangrove menjadi semakin berkurang setiap tahunnya. 2. Perkembangan Pemukiman merupakan peningkatan luas pemukiman yang digunakan untuk tempat tinggal penduduk didesa Genting Pulur sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk. 3. Hutan Mangrove merupakan sebuah populasi tumbuhan yang hidup di perairan tenang atau daerah batas antara pengaruh laut dan pengaruh daratan dan biasanya memiliki fungsi ekologis, fisis, sosial dan ekonomi. Hutan mangrove yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hutan mangrove yang tumbuh dalam areal administratif desa genting pulur yang terus berkurang jumlahnya setiap tahun. Ada perbedaan definisi antara Mangrove dan Bakau yang dimaksud dengan Bakau dalam penelitian ini menurut (Nontji,1987,hlm 105) menegaskan bahwa: Istilah bakau hendaknya digunakan hanya untuk

33 jenis-jenis tumbuhan tumbuhan tertentu saja yakni dari marga Rhizopora, sedangkan istilah mangrove digunakan untuk segala tumbuhan yang hidup di lingkungan yang khas ini. Jadi bakau merupakan jenis vegetasi dari tumbuhan mangrove. 4. Fungsi Mangrove merupakan kegunaan dari hutan mangrove terdiri dari fungsi fisis, Biologis dan Ekonomis. 5. Dampak merupakan sebuah pengaruh atau akibat dan resiko bagi makhluk hidup dan lingkungan setempat yang tampak oleh pancaindera dan yang tidak tampak seperti psikologis positif dan negatif bagi hewan dan manusia. Dampak dalam penelitian ini terbagi menjadi dampak fisik, dampak sosial dan dampak ekonomi. 6. Dampak Sosial merupakan merupakan pengaruh pada sosial masyarakat seperti perkembangan pemukiman, pertumbuhan penduduk, pertambahan luas pemukiman, dan kondisi sosial masyarakat desa Genting Pulur. 7. Dampak Ekonomi merupakan pengaruh pada kegiatan ekonomi seperti pendapatan, mata pencaharian. Dampak ekonomi pada penelitian ini ditekankan pada pendapatan dan mata pencaharian penduduk 8. Pengetahuan merupakan hasil dari penglihatan terhadap suatu objek melalui pancaindera. Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pengetahuan masyarakat desa mengenai keberadaan dan fungsi hutan mangrove. E. Tekhnik Pengumpulan data Dalam memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian dilapangan, maka peneliti mengambil 2 cara dalam memperoleh data, yaitu data Primer dan Data Sekunder. 1. Data Primer Menurut Silaen dan Widiyono (2013, hlm.145) mengemukakan bahwa Data primer diperoleh dan dikumpulkan langsung dari lapangan oleh peneliti atau

34 disebut juga data asli atau data baru. Dalam memperoleh data primer ini peneliti menggunakan Wawancara dan Observasi. a. Wawancara Wawancara menurut Silaen dan Widiyono (2013, hlm.153) merupakan alat pengumpulan data yang digunakan dalam komunikasi langsung yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan oleh pengumpul data sebagai pencari informasi yang dijawab secara lisan oleh informan sebagai pemberi informasi. Peneliti memberikan pertanyaan secara lisan kepada penduduk yang dijadika sampel, kemudian akan didapatkan data-data yang berkenaan dengan pendidikan, pendapatan, mata pencaharian penduduk tersebut. b. Observasi Menurut Sugiyono ( 2013, hlm. 145) observasi sebagai tekhnik pengumpulan data mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan tekhnik yang lain, tekhnik observasi digunakan berkenaan dengan gejala alam, dan dampak sosial ekonomi dilokasi penelitian. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi terstruktur yang merupakan observasi yang telah dirancang secara sistematis dan terstruktur tentang apa yang diamati yaitu dampak sosial ekonomi serta kondisi fisik hutan mangrove didaerah kajian. 2. Data Sekunder Menurut Silaen dan Widiyono (2013, hlm.145) mengemukakan bahwa data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari hasil penelitian pihak lain, yang biasanya dikumpulkan dari buku, atau dari laporan penelitian terdahulu. Data sekunder juga berarti data yang didapat dari dokumendokumen dari lembaga. Peneliti mengambil data sekunder dari dokumentasi dan studi literature: a. Dokumentasi

35 Dalam pengumpulan data dari studi dokumentasi ini yang dilakukan peneliti adalah mencari data-data yang diperlukan dalam penelitian, seperti dari dokumen atau arsip yang terdapat di lembaga atau instansi resmi mengenai rumusan masalah dan tujuan yang diteliti. Dengan tekhnik ini peneliti dapat mengambil teori-teori atau konsepsi, foto-foto, yang berkenaan dengan masalah-masalah penelitian yang dikumpulkan dari beberapa sumber literatur resmi yang berhubungan. b. Studi Literatur Pengumpulan data dari studi literatur ini peneliti akan mendapatkan teoriteori, jurnal penelitian terdahulu yang relevan baik sebagai acuan maupun sebagai pembanding dalam memecahkan permasalahan inti penelitian ini. F. Alat dan Bahan Pengumpulan Data Peralatan dan bahan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah: - Citra Landsat (2008, 2012, 2014) - GPS - Buku catatan - dan lainnya - Komputer laptop Asus ee pc series - Software Arcgis dan Mapinfo 10.5. - Kamera handphone dan kamera digital G. Cara Pengambilan Data Cara pengambilan data dalam penelitian ini yaitu: 1. Survei ke lokasi yang akan dijadikan penelitian dengan mengumpulkan datadata sekunder baik dokumen dari instansi seperti Bakesbangpol, BMKG, dan Instansi Desa dilokasi penelitian. 2. Mengambil gambar-gambar di lokasi penelitian yakni hutan mangrove, kondisi desa, dan kondisi masyarakat

36 3. Berkunjung ke tiga RW yang dijadikan sampel dalam penelitian ini untuk memperoleh data sosial dan ekonomi terkait. H. Teknik Pengolahan Data Setelah data-data hasil pengumpulan data didapatkan, maka data tersebut selanjutnya diolah seperti: 1. Editing yang merupakan proses memeriksa kembali dokumen, hasil wawancara yang telah didapatkan dari responden apakah terdapat kekurangan atau temuan baru dari lapangan atau disebut dengan proses editing data. Hal ini peneliti lakukan untuk memperbaiki kualitas data, agar data tersebut dapat sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Juga yang peneliti tekankan bahwa peneliti memegang teguh prinsip kejujuran intelektual dalam proses editing data. 2. Coding Data merupakan proses penyandian dengan tujuan untuk memudahkan analisis pada setiap jawaban dari responden, penyandian ini menggunakan angka atau huruf 3. Skoring digunakan untuk melihat pengetahuan masyarakat tentang keberadaan dan fungsi mangrove. Perhitungan skoring dilakukan dengan menggunakan skala Likert dengan pengukuran sebagai berikut: a. Pernyataan positif Skor 5 untuk jawaban sangat tahu Skor 4 untuk jawaban tahu Skor 3 untuk jawaban netral Skor 2 untuk jawaban tidak tahu Skor 1 untuk jawaban sangat tidak tahu b. Pernyataan negatif Skor 5 untuk jawaban sangat tidak tahu Skor 4 untuk jawaban tidak tahu Skor 3 untuk jawaban netral

37 Skor 2 untuk jawaban tahu Skor 1 untuk jawaban sangat tahu 4. Tabulasi: data yang terkumpul dalam kolom-kolom tersebut, di jadikan dalam bentuk tabel-tabel. 5. Interpretasi Data : tahapan ini peneliti lakukan untuk mendeskripsikan datadata yang telah diperoleh untuk dianalisis dalam memberikan gambaran hasil atau informasi baru dari tercapainya tujuan penelitian. I. Teknik Analisis Data Setelah data-data di tabulasi, maka selanjutnya adalah tahap analisis dan interpretasi data yang menjadikan data mudah untuk dibaca atau tergambarkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan : 1. Analisis Deskriptif Tekhnik ini digunakan untuk mendeskripsikan secara konkrit daerah penelitian 2. Analisis Statistik berupa: - Persentase Tabel Frekuensi data nominal atau ordinal digunakan untuk melihat karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin dan lain sebagainya dengan menggunakan Rumus: Keterangan: FR = Frekuensi relatif Fi = Frekuensi baris ke i n = Jumlah sampel

38 - Analisis Regresi Linier Sederhana dengan SPSS untuk melihat nilai pengaruh antar variabel penelitian. J. Alur Penelitian Penelitian memiliki tahapan-tahapan agar tercapainya suatu tujuan penelitian, maka untuk menggambarkan proses suatu penelitian, dapat dibuat suatu alur penelitian. (lihat gambar 3.1)

39 Penurunan Luas Hutan Mangrove tahun 2008 2014 (Citra Landsat) Pertumbuhan Penduduk Tinggi MASALAH Pertumbuhan Pemukiman Pertumbuhan luas pemukiman 1. Bagaimana Perkembangan Pemukiman di Lahan Hutan Mangrove Sejak tahun 2008 2014 di Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten kepulauan Anambas? 2. Bagaimana Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat yang Bermukim pada Lahan Hutan Mangrove di Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten kepulauan Anambas? 3. Bagaimana Keberadaan Hutan Mangrove akibat Perkembangan Pemukiman di Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten kepulauan Anambas? 4. Bagaimana Perubahan Fungsi Hutan Mangrove sejak adanya Perkembangan Pemukiman di Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten kepulauan Anambas? Penentuan Sampel Sampel Masyarakat Data Primer: 1. Hasil Observasi 2. Hasil Wawancara Data Sekunder: 1. Data Monografi Desa 2. Data Curah Hujan BMKG Perkembangan Pemukiman 1. Jumlah Rumah dan KK tahun 2008-2014 2. Jumlah Penduduk dan angka pertumbuhan penduduk 3. Pertumbuhan Luas Pemukiman dan angka Pertumbuhan Penduduk Kondisi Sosial Ekonomi: Pendidikan Mata Pencaharian Pendapatan Keberadaan Hutan Mangrove: Luas Pemukiman Perubahan Fungsi Hutan Mangrove: 1. Fungsi Fisis 2. Fungsi Biologis 3. Fungsi Ekonomis Dampak Perkembangan Pemukiman Pada Hutan Mangrove Terhadap Keberadaan Dan Fungsi Mangrove Di Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas Analisis Deskriptif dan Regresi Linier Sederhana

40 Kesimpulan dan Rekomendasi Gambar 3.1 Alur Penelitian