LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU

dokumen-dokumen yang mirip
PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-13

KEJU. Materi 14 TATAP MUKA KE-14 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

JENIS KEJU DAN PEMBUATAN KEJU

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 23,06 %) dan lemak (20,4-33,53 %) dari berat basah. Selain itu keju yang terbuat

PEMBAHASAN Pengujian Aktivitas Rennet dalam Mengkoagulasikan Susu

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

atau ditambahkan bahan bahan lain. Secara kimia, susu adalah emulsi lemak dalam air yang mengandung gula, garam-garam mineral, protein

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Keju merupakan salah satu hasil olahan susu yang dikenal oleh masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penggumpal, serta kombinasi dari perlakuan-perlakuan tersebut, sehingga

molekul kasein yang bermuatan berbeda. Kondisi ph yang asam menyebabkan kalsium dari kasein akan memisahkan diri sehingga terjadi muatan ion dalam sus

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

TEKNOLOGI HASIL TERNAK

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KEJU MOZZARELLA DENGAN METODE DIRECT ACIDIFICATION MENGGUNAKAN AIR PERASAN JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C.

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Zat makanan yang ada dalam susu

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

II. TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING PEMPEK

Uji Kadar Lemak Keju Cheddar Dengan Variasi Bahan Baku (Sapi, Kambing) Serta Variasi Jenis Starter (Streptococcus lactis, Rhizophus oryzae).

TINJAUAN PUSTAKA. masehi. Susu merupakan salah satu produk hasil ternak yang penting bagi. penanganan dan pengolahan secara cepat (Winarno, 1993).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PAPER BIOKIMIA PANGAN

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan enzim protease, yaitu pada produksi keju. tinggi sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh manusia.

JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2014, VOL. 1, NO. 9, 46-51

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keju merupakan salah satu produk olahan susu dengan nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. berasal dari susu seperti yogurt, keju, es krim dan dadih (produk olahan susu fermentasi

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan peningkatan permintaan daging kambing, peternak harus

Chemistry In Our Daily Life

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keju merupakan salah satu produk susu yang bergizi tinggi yang

BAB I. Pendahuluan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi bahan pangan yang

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2010

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-6

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

Pengaruh waktu dan Nutrien dalam pembuatan yoghurt dari susu dengan starter plain Lactobacillus Bulgaricus menggunakan alat fermentor

Disusun Oleh: RURIYAWATI LISTYORINI A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang banyak tersebar diwilayah Asia. Jahe merah (Zingiber officinale var

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN. ( Food Bar )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produksi ternak dan pengetahuan peternak semakin

Pengawetan dengan garam, asam dan gula

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

UJI AKTIVITAS RENET DARI ABOMASUM KAMBING LOKAL MUDA PADA KONDISI YANG BERBEDA DAN KARAKTERISASI KEJU YANG DIHASILKAN SKRIPSI RINDU DARA AMANDA

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Nilai konsumsi tahu tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan konsumsi

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-14

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

PENGARUH PROPORSI SUSU SAPI DENGAN SUSU TEMPE SERTAKONSENTRASI ENZIM MIKROBIAL RENNET TERHADAP KUALITAS KEJU SKRIPSI. Okky Oktavia Syafitri

TINJAUAN PUSTAKA Keju

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING DAN IKAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan domestik. orang wisatawan berkunjung ke kota ini.

SKRIPSI MONICA GUNAWAN NPM

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Produk olahan yang paling strategis untuk dikembangkan dalam. rangka menunjang penganekaragaman (diversifikasi) pangan dalam waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU KEJU MOZARELLA Oleh : Nama : Salsabila NRP : 143020406 Kelompok : N Meja : 3 (Tiga) Tanggal Praktikum : 15 April 2017 Tanggal Pengumpulan : 19 April 2017 Asisten : Muafa Ali LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2017

A. Tujuan Percobaan Untuk diversifikasi produk olahan susu salah satu cara pengawetan susu, meningkatkan nilai ekonomis susu, dan untuk mengetahui proses pembuatan keju mozarella. B. Prinsip Percobaan Berdasarkan koagulasi susu dengan asam sehingga dihasilkan churd dengan penambahan enzim rennet dan pemanasan akan menghasilkan tekstur elastis sehingga menjadi keju mozarella. C. Alur Proses Pembuatan Keju Mozarella Persiapan Bahan Pencampuran I Pemanasan I Pencampuran II Perendaman Pemisahan Pemanasan II Penggumpalan Pengemasan Keju Mozarella

Gambar 1. Alur Proses Pembuatan Keju Mozarella D. Diagram Alir Pembuatan Keju Mozarella Susu Murni Larutan As.am Sitrat Pencampuran I Pemanasan I Larutan Enzim Rennet Pencampuran II Penggumpalan Larutan garam Pemanasan II T = 40 o C t = 3 Pemisahan Curd Air dingin & garam Perendaman T= 3 ᵒ C t= 20 Penirisan Alumunium foil Pengemasan Freezing T = 25 o C t = 30 Penimbangan Keju Mozarella

Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Keju Mozarella E. Hasil Pengamatan Pembuatan Keju Mozarella Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Keju Mozarella Keterangan BASIS BAHAN UTAMA BERAT PRODUK Hasil Pengamatan 500 gram Susu murni 500 ml Asam Sitrat 2 gram Enzim Rennet 0,3 gram 24,39 gram % PRODUK 4,9% ORGANOLEPTIK 1. WARNA Putih kekuningan 2. RASA Hambar 3. AROMA Khas Keju 4. TEKSTUR Kenyal 5. KENAMPAKAN Menarik FOTO PRODUK (Sumber : Meja 3, Kelompok N, 2017) F. Pembahasan Berdasarkan hasil percobaan didapatkan berat produk 24,39 gram dengan persen produk 4,9 %. Berdasarkan hasil pengamatan uji organoleptik didapatkan

hasil keju mozarella bewarna putih kekuningan,berasa hambar, beraroma khas keji, bertekstur kenyal dan memiliki kenampakan yang menarik. Fungsi perlakuan pada pembuatan keju mozarella diantaranya proses pencampuran asam sitrat ke dalam susu yang berguna agar suasana menjadi asam sehingga enzim rennet dapat bekerja dengan optimal dan membatu mempercepat penggumpalan protein. Pemanasan pertama dilakukan pada susu 70 C, untuk membunuh seluruh bakteri patogen. Pemanasan harus cukup untuk membunuh bakteri yang dapat mempengaruhi kualitas keju, misalnya coliforms, yang bisa membuat blowing (perusakan tekstur) lebih dini dan rasa tidak enak. Pencampuran enzim rennet ke dalam susu berguna untuk mengkoagulasi protein susu sehingga membentuk curd atau bakal keju. Pemanasan kedua dilakukan untuk menghasilkan keju yang berkualitas dengan massa curd yang lebih padat dan flavor yang baik dan memisahkan whey. Selanjutnya proses pemisahan bertujuan untuk memisahkan churd yang bebas dari whey. Perendaman dengan air garam bertujuan untuk meningkatkan rasa, tekstur, menghambat mikroorganisme perusak dan menurunkan kadar air pada keju dan preservatif menahan mikroorganisme pembusuk dan menurunkan kadar air sehingga enjadi penentu kadar air produk keju akhir. Proses selanjutnya penirisan yang bertujuan untuk menghilangkan kadar air sisa perendaman dengan air garam. Freezing bertujuan untuk memperpanjang umur simpan dan mengurangi kadar air. Fungsi bahan yang digunakan dalam pembuatan keju mozarella antara lain asam sitrat berguna untuk memberikan kondisi asam sehingga enzim rennet bekerja secara optimal. Enzim rennet berguna untuk mengkoagulasi protein susu. Larutan garam untuk menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme, termasuk mikroba pembusuk. meningkatkan rasa, tekstur, menghambat mikroorganisme perusak dan menurunkan kadar air pada keju dan preservatif mikroorganisme pembusuk dan menurunkan kadar air. Alumium foil berguna untuk mengemasan keju. Air dingin berguna untuk memadatkan tekstur keju. Perubahan fisik yang terjadi pada pembuatan keju yaitu keju mengalami perubahan konsistensi dan citarasanya. Konsistensi ini meliputi elestatisitas, kekerasan, dan plastisitas. Terjadi perubahan karakter ini disebabkan adanya

hidrolisis protein secara enzimatis yang menyebabkan kasein mudah larut, sehingga keju menjadi lunak. Apabila dalam pembuatan keju terbentuknya asam terlalu banyak mengakibatkan curd cenderung kasar, rapuh, dan bila dilenturkan patah (Daulay, 1991) Perubahan kimia yang terjadi pada pembuatan keju yaitu komponen karbohidrat (laktosa) menjadi asam laktat, dan digunakan untuk pertumbuhan bakteri asam laktat dan laktat yang dihasilkan akan memberikan rasa asam pada keju. Terjadi kogaulasi protein yang menyebabkan terbentuknya churd, dan terjadinya hidrolisis lemak susu menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas. Karena ada aktivitas lipase yang berasal dari susu. (Daulay, 1991) Perubahan biologi yang terjadi akibat pembuatan keju mozarella yaitu terbentuknya bakteri asam laktat yang menghasilkan asam laktat Enzim rennet sering disebut rennin. Merupakan zat yang digunakan untuk menggumpalkan susu pada proses awal pembuatan keju. Penambahan enzim ataupun asam bertujuan untuk menurunkan ph hingga 4,5 5,4. Dimana ph tersebut merupakan titik isoelektrik kasein susu. Ada 3 jenis rennet yang umum digunakan dalam pembuatan keju yaitu: 1. Rennet hewan, biasanya enzim ini diperoleh dari ternak ruminansia yang menyusui. 2. Rennet tanaman, adalah enzim yang berasal dari tanaman Cynara (genus dari spesies tanaman semak yang berasal dari mediterania) 3. Rennet mikrobial, adalah rennet yang dihasilkan dari hasil aktivitas mikroorganisme Rhizomucor miehei. (Hutagalung, 2008) Kenapa keju kaya akan protein, protein ini didapatkan dari kasein. Saat proses pematangan, protein di pecah menjadi oligopeptide dan asam amino.proses degradasi protein ini lah yang menyebabkan protein mudah dicerna. (Ibrena, 2016) Berikut adalah klasifikasi jenis- jenis keju berdasarkan karakteristik: Tipe Keju Kadar Air (%) Karakteristik Pemeraman Nama Contoh Keju

Sangat keras 26-34 Diperam dengan bakteri Keju asiago, parmesan, Keras 35-45 a) Diperam dengan bakteri; tekstur tertutup (tanpa lubang) b) Diperam dengan bakteri; tekstur terbuka (berlubanglubang) Semi keras 41-52 a) Diperam dengan bakteri b) Diperam dengan kapang biru pada bagian dalam Semi lunak 45-55 Diperam dengan bakteri permukaan Lunak 55-80 a) Diperam dengan kapang a. Keju Cottage permukaan b) Tanpa peram: - Berlemak rendah - Berlemak tinggi (Daulay, 1991) romano, sapsago, spalen Keju cheddar, caciocavallo, granular, Cheshire Keju swiss, emmentaler, dan gruyere Keju munster, brick, edam, dan gouda Keju Roquefort, gorgonzota dan stilton Keju limburger, port da salut, dan trappist Keju camembert, bric, bel pease, cooked, hand, Neufchatel, perancis Keju cottage, pot dan bakers Keju krim dan neufchatek Amerika Keju cottage adalah keju yang proses pembuatannya tidak dilakukan pemeraman. Keju cottage dibuat dari susu skim dengan atau tanpa penambahan krim, garam sedangkan starter yang digunakan adalah Leuconostoc citrovorus. keju yang sejenis dengan keju cottage dikenal dengan keju pot, keju asam (acid curd) dan keju manis (sweet curd).. (Adlina, 2015) b. Camembert Keju lunak dari Prancis ini pertama kali dibuat pada abad ke-18 di desa Normandia. Camembert terbuat dari susu sapi, teksturnya sangat lembut dengan warna creamy yellow. Keju ini mengandung lemak antara 45%-50%. (Adlina, 2015) c. Ricotta

Keju Ricotta berasal dari Italia. Keju lunak dari susu sapi ini teksturnya sangat rapuh. Kandungan lemaknya termasuk tinggi, mencapai 65%. (Adlina, 2015) d. Brie Brie termasuk kategori soft cheese dari Prancis. Ciri khas keju ini adalah kulit luarnya berwarna putih dan bagian dalamnya lembut meleleh. Aromanya tajam dan kandungan lemaknya tinggi (45%) (Adlina, 2015) e. Cream Cheese Di pasaran kita dapat menemukan dua macasm cream cheese, yaitu double cream cheese dengan kandungan lemak 65% dan cream cheese dengan kandungan lemak 45%. Berbeda dengan kjenis keju lainnya, cream cheese memiliki rasa yang sedikit asam (Adlina, 2015) f. Mozarella Mozarella adalah keju Italia yang aslinya berasal dari susu kerbau liar. Keju ini termasuk keju lunak dengan kandungan lemak antara 40-50%. (Adlina, 2015) g. Edam Salah satu keju asal Belanda yang popular. Teksturnya keras dengan aroma mirip kacang. Kandungan lemak keju ini sekitar 40%. Yang membedakan dengan keju lain adalah kemasannya yang selalu terbungkus lapisan sejenis lilin berwarna merah. (Adlina, 2015) h. Parmesan Salah satu jenis keju keras dari kota Parma, Italia. Pada umumnya berbentuk silinder dengan warna kuning muda. Teksturnya keras. Aroma Parmesan cukup tajam karena proses pemeraman yang cukup lama, antara 14 bulan sampai 4 tahun. Kandungan lemak keju sekitar 61%. (Adlina, 2015) i. Cheddar Salah satu jenis keju asal Inggris yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Cheddar mengandung lemak 48% dengan masa pemeraman 9-24 bulan. (Adlina, 2015) j. Emmenthal Asal keju ini berasal dari Swiss, salah satu keju keras yang cukup popular. Emmenthal memiliki karakteristik berbeda dengan keju-keju lainnya, bentuknya

unik karena jika dipotong akan terlihat lubang-lubang yang terbentuk selama proses fermentasi. (Adlina, 2015) Mekanisme pembuatan keju dengan enzim rennet. Pertama di dalam susu terdapat protein susu yaitu α kasein, β kasein dan γ kasein. Namun α kasein yang paling dominan. Dengan penambahan enzim rennet α kasein akan dihancurkan o leh enzim renin lalu kasein dengan kalsium yang ada di dalam susu bereaksi membentuk kaseinat yang mengendap. Endapan tersebut yang yang menjadi bakal keju (curd). Proses koagulasi kasein dalam pembuatan keju dengan menggunakan asam secara kimia fisik akan tercapai apabila telah tercapai titik isoelektrik pada protein, dimana muatan pada permukaan protein sama dengan nol. Protein pada susu mengandung muatan negative sehingga dalam larutan protein tersebut akan membentuk suspense. Molekul asam bermuatan positif sehingga apabila terjadi persinggungan antara kedua bahan tersebut maka akan terjadi proses netralisasi yang menyebabkan protein mengendap. Kerusakan pada keju disebabkan karena adanya rumah/sarang larva serangga yang hidup di dalamnya. Larva dalam keju ini membuat keju menjadi fermentasi yang hampir sama dengan pembusukan, dimana lemak dari keju tersebut dipecah atau terurai. Keju ini biasanya dim=namakan Casu Mazu atau keju busuk. (devva, 2015) Perbedaan keju segar keju yang tidak mengalami proses pematangan. Biasanya memiliki rasa netral dan tidak begitu asin. Berbentuk sperti krim karena mengandung lebih dari 70% air, tidak begitu awet Bagian padat nya mencapai 20%. Contoh keju segar keju mozarella dan keju fermentasi mengalami proses pematangan. Memeiliki rasa yang berbagia macam tergantung jenis susu yang digunakan dan bakteri yang dihunakan. (Dewi, 2007) Berdasarkan USDA tahun 2005 didapat standar mutu keju memiliki bau rasa warnaputih hingga kream dan bertekstur lembut.sedangkan bedasarkan hasil pengamatan organoleptik didapatkan keju mozarella bewarna putih kekuningan dengan aroma khas keju, tekstur yang elastis dan memiliki kenampakan yang

menarik. Sehingga keju mozarella yang dibuat di lab dari segi syarat orgnaoleptik sesuai dengan SNI. CCP pada pembuatan keju mozarella adalah pada proses pemanasan, apabila pemanasan yang dilakukan dengan suhu tinggi dengan waktu yang lama maka susu yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan keju akan mengalami kerusakan atau terdenaturasi. G. KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan didapatkan berat produk 24,39 gram dengan persen produk 4,9 %. Berdasarkan hasil pengamatan uji organoleptik didapatkan hasil keju mozarella bewarna putih kekuningan,berasa hambar, beraroma khas keji, bertekstur kenyal dan memiliki kenampakan yang menarik. DAFTAR PUSTAKA

Adlina, N. 2015. Jenis-Jenis Keju. http://www.scribd.com. Diakses: 17 April 2017 Daulay, D. 1991. Fermentasi Keju. Bogor: IPB. Devva, J. 2015. Casu Marzu. https://esbeast.blogspot.com. Diakses: 17 April 2017 Dewi. 2007. Kajian Pembuatan Keju Olahan Mozarella. http://download.portalgaruda.org. Diakses: 17 April 2017 Hutagalung, I. L. 2008. Perubahan- Perubahan Pada Keju: http://digilib.uns.ac.id. Diakses: 17 April 2017 Ibrena, N. G. 2016. Materi Keju: https://slideshare.net/materi keju. Diakses: 17 April 2017

LAMPIRAN Standar Mutu Keju Tabel 2. Standar Mutu Keju NO Keadaan Satuan Persyaratan 1. 1.1 Aroma Normal - 1.2 Rasa - Normal 1.3 Tekstur - Lembut 1.4 Warna - Putih hingga krem 2. Kandungan Air % 52-60 3. Kadar Lemak 4. Kadar Garam % % < 10,8 1,2 5. ph 5,3 (Sumber USDA, 2005) Perhitungan Tabel 3. Hasil Perhitungan Pembuatan Keju Mozarella KETERANGAN PERHITUNGAN % Produk = HASIL W produk W basis x100 % Produk = 24,39 500 x100 % Produk = 4,9%

(Sumber: Meja 3, Kelompok N, 2017)