BAB I PENDAHULUAN. peralihan, masa bayi juga memerlukan penyesuaian. Bagi beberapa bayi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini masih cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pusat yang kurang bersih, (Ratri Wijaya,2006). Menurut The World Health Report 2008, angka kematian bayi di

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari

BAB I PENDAHULUAN. bahwa terdapat perbedaan yang mencolok Angka Kematian Balita (AKB)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Faktor resiko kematian ibu dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan total ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya perilaku dalam perawatan bayi baru lahir disebabkan kurangnya. pengetahuan akan perawatan bayi baru lahir.

BAB I PENDAHULUAN. Ibu di negara ASEAN lainnya. Angka Kematian Ibu diketahui dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang memperlihatkan perbedaan yang mencolok bila dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. seperti semula dan berlangsung kira-kira 6 minggu. 1. dibagi menjadi periode pasca persalinan (immediate postpartum), periode

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS HARI 1-3 TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DI PUSKESMAS TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan dari hasil sekresi kelenjar payudara ibu.

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

BAB I PENDAHULUAN. 11 bulan) per kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), dalam

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN IBU PRIMIPARA DALAM MERAWAT BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menghasilkan suatu kesepakatan yang tercantum dalam MDG s

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Jumlah AKI

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu yang baru saja melahirkan dan diberikan kepada bayi langsung

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurunnya AKI dari 334

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data WHO UNICEF, UNFPA dan Bank Dunia menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 307 per kelahiran hidup (KH). Data AKI tahun 2009 sebesar

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

BAB I PENDAHULUAN. minggu pertama kehidupan dan 529 ribu ibu meninggal karena penyebab yang

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PROSES MENYUSUI PRIMIPARA DAN MULTIPARA DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Millenium Development Goals (MDG) yaitu goal ke-4 dan ke-5. Target

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di suatu negara, di Indonesia ternyata masih tergolong tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Menurunkan Angka Kematian Anak dan meningkatkan Kesehatan Ibu. adalah dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 gambar Angka Kematian Ibu (AKI) Tahun Sumber: Buku Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015 AKI

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan, sikap..., Rindiarni Inten Putri, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa prevalensi infeksi pada masa nifas mencapai 10%

BAB I PENDAHULUAN. pada tujuan ke 5 adalah mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dengan target

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupannya. Angka statistik yang tinggi ini meminta perhatian untuk

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan ibu. Tingginya kasus kematian masih menjadi topik hangat

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi yang prematur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa negara di dunia mencerminkan ketidakadilan

BAB I PENDAHULUAN. tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). Dimana MDGs adalah. Millenium Summit NewYork, September 2000 (DKK Padang, 2012).

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Siti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan. seorang bidan yang berkompeten untuk menangani masalah-masalah tersebut.

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya yang sehat,

BAB I PENDAHULUAN. antara gram), dan berat badan lebih (berat lahir 4000 gram). Sejak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) yaitu menurunkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu bersalin (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

BAB 1 PENDAHULUAN. Melahirkan merupakan pengalaman menegangkan, akan tetapi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. anak-anaknya selama dua tahun penuh yaitu bagi yang ingin. Program Air Susu Ibu (ASI) eksklusif merupakan program promosi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah kira-kira 6 minggu yang berlangsung antara berakhirnya organ-organ

BAB I PENDAHULUAN. pertolongan di fokuskan pada periode intrapartum (Saleha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. Indikator Human Development Index (HDI). Tidak hanya di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

1 BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

HIV/AIDS dan PMTCT, 4 orang mengatakan kadang-kadang memberikan. informasi HIV/AIDS dan PMTCT, dan 1 orang mengatakan tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Hidayah, et al., Gambaran Ibu Nifas Tentang...

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa Latin, yaitu puer yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pandemik yang terlupakan atau the forgotten pandemic. Tidak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa bayi merupakan masa peralihan dari lingkungan dalam kandungan ke lingkungan luar kandungan. Seperti halnya semua masa peralihan, masa bayi juga memerlukan penyesuaian. Bagi beberapa bayi penyesuaian mudah dilakukan, namun bagi bayi lain terasa sulit dan terkadang mengalami kegagalan (Herawati, 2011 : 18). Transisi dari kehidupan di dalam kandungan ke kehidupan di luar kandungan merupakan perubahan drastis dan menuntut perubahan fisiologis yang bermakna dan efektif oleh bayi, guna memastikan kemampuan bertahan hidup. (Myles, 2009) Bayi berkembang pesat baik secara fisik maupun psikologis. Dengan cepatnya pertumbuhan ini, perubahan tidak hanya terjadi dalam penampilannya tetapi juga dalam kemampuan. Bayi lambat laun menjadi tidak segemuk saat dilahirkan dan anggota-anggota tubuh berkembang dalam perbandingan yang lebih baik. Pertumbuhan dan perkembangan intelektual berjalan sejajar dengan pertumbuhan dan perubahan fisik. Dengan meningkatnya individualitas, maka setiap bayi harus diperlakukan sebagai individu. Tidak dapat lagi semua bayi diharapkan tumbuh berdasarkan makanan yang sama atau jadwal makan dan tidur yang sama (Herawati, 2011 : 72-73). Perawatan bayi merupakan cara mencari apa sebenarnya yang paling cocok untuk ibu dan bayi. Dalam merawat bayi butuh perhatian khusus dan penuh kasih sayang, untuk itu diperlukan penerimaan yang dalam dan memang benar- 1

2 benar diinginkan ibu sendiri untuk merawat bayinya. Perawatan bayi menyangkut banyak hal, dimulai dari ketika ibu mengangkat kepala bayi, saat memberi ASI sebagai makan dan minum bayi selama 6 bulan pertama, dan sebagainya. Hal tersebut diharapkan, ibu mampu mengajak bayinya berbicara secara perlahan dan lembut, sambil, melakukan kontak mata dengan bayinya. Ini akan berpengaruh positif terhadap hubungan ibu dan bayi (Linda, 2009). Rata-rata lama rawat inap di rumah sakit atau klinik bersalin setelah melahirkan bagi ibu dan bayi baru lahir adalah 24 sampai 36 jam atau 48 jam (Windler, 1998). Ament (1990 dalam Bobak, Lowdermilk, Jensen (2004) mengemukakan bahwa masa postpartum dini merupakan masa yang praktis untuk memberikan informasi kepada ibu tentang beberapa hal yang penting salah satunya mengenai perawatan bayi baru lahir. Di Indonesia tahun 2010 jumlah kelahiran bayi sebesar 5,5 juta bayi. Berdasarkan data statistik di Jawa Tengah jumlah kelahiran bayi tahun 2009 sebesar 478.154, tahun 2010 sebesar 532.926 dan pada tahun 2011 sebesar 549.887 bayi, sedangkan angka kelahiran bayi di Kota Semarang pada tahun 2009 adalah 24.910 kelahiran baru dan pada tahun 2010 jumlah kelahiran sebanyak 25.510 bayi (Profil Kesehatan Kota Semarang, 2010). Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia sampai saat ini masih cukup tinggi, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) diperoleh AKI tahun 2007 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup (KH) dan AKB sebesar 34 per 1.000 KH. Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2009 sebesar 228 per 100.000 KH dan AKB sebesar 35 per 1.000 KH, AKI dan AKB tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari

3 target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yaitu AKI sebesar 102 per 100.000 KH dan AKB sebesar 23/1000 KH, sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut. Upaya untuk mempercepat penurunan AKB (Angka kematian bayi) dimulai dari perawatan tali pusat saat memandikan bayi, serta Kunjungan Neonatal adalah kontak neonatal dengan tenaga kesehatan minimal 2 kali untuk mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan Neonatal, baik didalam maupun di luar gedung puskesmas (Termasuk bidan di desa, polindes, dan kunjungan rumah). Kunjungan pertama kali pada hari pertama sampai pada hari ke tujuh (Sejak 6 jam setelah lahir sampai dengan 7 hari) sedangkan pada kunjungan ke dua kali pada hari ke delapan sampai dengan hari ke dua puluh delapan (8 28 hari) (Dinkes Propinsi Jateng, 2009). Penelitian mengenai perawatan bayi baru lahir telah dilakukan beberapa peneliti, diantaranya penelitian yang telah dilakukan oleh Eka Wati Ningsih (2007) pada 46 ibu melahirkan di Desa Kertayasa Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dan ibu dengan perawatan bayi baru lahir. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan dan berhubungan dengan ketrampilan ibu tali bayi dalam perawatan bayi baru lahir. Purwanti (2007) di Desa Beiji di wilayah Puskesmes Leangan Kecamatan Ungaran Timur tingkat responden tentang perawatan bayi baru lahir meliputi, pencegahan hipotermi, menyusui yang benar, pencegahan infeksi, imunisasi dan jadwal pemberian imunisasi sebagian besar baik. Anita Diana

4 (2005) di wilayah Puskesmas Karangdoro Semarang, tingkat responden tentang perawatan bayi baru lahir, pencegahan infeksi, cara merawat bayi dan pemberian imunisasi diwilayah Puskesmas Karangdoro Semarang adalah sedang dan tingkat responden tentang pemberian nutrisi dan cara menyusui yang benar pada bayi baru lahir di wilayah Puskesmas Karangdoro Semarang adalah kurang. Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh peneliti dengan mewawancarai 20 ibu nifas di Rumah Bersalin Citra Insani Semarang pada bulan Juni 2012 didapatkan gambaran 12 ibu nifas (60%) tidak berani memandikan bayinya sendiri sehingga harus dibantu oleh bidan dan nenek bayi. Pada perawatan tali pusat masih dibantu oleh bidan atau anggota keluarga sebanyak 7 ibu nifas (35%). Sebagian ibu nifas (50%) yang melahirkan di Rumah Bersalin Citra Insani belum bisa memberikan ASI kepada bayinya secara baik dan benar. Dari latar belakang masalah yang sudah disebutkan di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang praktek perawatan bayi pada ibu nifas di Rumah Bersalin Citra Insani Kota Semarang. B. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran praktek perawatan bayi pada ibu nifas di Rumah Bersalin Citra Insani Kota Semarang pada tahun 2012?

5 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran praktek perawatan bayi pada ibu nifas di Rumah Bersalin Citra Insani Kota Semarang 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan karakteristik ibu nifas yang meliputi umur, pendidikan dan paritas di Rumah Bersalin Citra Insani Semarang b. Mendeskripsikan gambaran praktek perawatan bayi tentang memandikan bayi pada bayi di Rumah Bersalin Citra Insani Semarang. c. Mendeskripsikan gambaran praktek perawatan bayi tentang pemberian ASI pada bayi di Rumah Bersalin Citra Insani Semarang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Penelitian ini sebagai dasar untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian yang lebih mendalam. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai informasi mengenai praktek perawatan bayi baru lahir pada ibu nifas. 3. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan motivasi tentang perawatan bayi baru lahir pada ibu nifas.

6 4. Bagi Pendidikan Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi atau sebagai tambahan ilmu dan hasil penelitian diharapkan dapat menjadikan inspirasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam pendidikan keperawatan maternitas berkaitan dengan dan kemampuan ibu merawat bayi baru lahir. E. Keaslian penelitian Tabel 1.1 Keaslian penelitian No Nama Judul Variabel yang diteliti 1. Eka Wati Ningsih (2007) 2. Purwati (2007) Hubungan Pendidikan dan Pengetahu an Ibu dengan Perawatan Bayi Baru Lahir di Desa Kertayasa Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal Studi Deskriftif ibu nifas primipara tentang perawatan bayi baru lahir di desa Beji wilayah puskesmas Leyangan Kecamatan Ungaran Timur 1.Variabel Independent :tingkat pendidikan dan tingkat 2.Variabel Dependent:ketra mpilan merawat bayi Variabel dalam penelitian ini adalah ibu tentang perawatan bayi baru lahir Metode Deskriptif Korelatif dengan pendekatan cross sectional Deskriftif dengan pendekatan cross sectional Hasil Ada hubungan antara tingkat pendidikan dan ibu dengan perawatan bayi baru lahir responden tentang perawatan bayi baru lahir meliputi pencegahan hipotermi,menyusui yang benar,pencegahan infeksi dan imunisasi dan jadwal pemberian imunisasi di desa Beji wilayah puskesmas Leyangan Kecamatan ungaran Timus sebagian besar baik

7 3 Anita Diana Rahmawa ti (2005) Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Bayi Baru Lahir di 2 BPS Wilayah Puskesmas Karangdoro Semarang Bulan April 2005 ibu tentang perawatan bayi baru lahir Deskriptif dengan pendekatan cross sectional 1. responden tentang perawatan bayi baru lahir, pencegahan infeksi, cara merawat bayi dan pemberian imunisasi diwilayah puskesmas Karangdoro semarang adalah sedang 2. responden tentang pemberian nutrisi dan cara menyusui yang benar pada bayi baru lahir di wilayah puskesmas Karangdoro Semarang adalah kurang. Dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan terdapat perbedaan yaitu materi penelitian, tempat penelitian, tahun penelitian, dan variabel penelitian. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti lebih lanjut tentang deskripsi praktek perawatan bayi yang meliputi cara memandikan bayi dan pemberian ASI pada bayi di RB Citra Insani Semarang.