PEMBELAJARAN MUSIK YANG MENYENANGKAN. Drs. Heri Yonathan Susanto, M.Sn. Pembelajaran musik di sekolah di sekolah dapat dijadikan media untuk

dokumen-dokumen yang mirip
Efektifitas Angklung Sebagai Alat Musik Kolosal untuk Pembelajaran Seni Budaya

Membaca Suara dan Mendengar Tulisan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

dari pengalaman tertentu dalam karya seninya melainkan formasi pengalaman emosional yang bukan dari pikiranya semata. 2.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya yang diberikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang yang

2015 PENGARUH LATIHAN ANGKLUNG TERHADAP PENGETAHUAN TANGGA NADA DIATONIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. ketertarikan bagi pelaku seni maupun orang yang menikmatinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MUSIK

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

30. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SDLB AUTIS

BAB II LANDASAN TEORI

Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMPLB TUNADAKSA

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB V PENUTUP KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

MODUL PRAKTIKUM. Penyusun: Tim

MENGENAL IRAMA 8 BEAT

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMPLB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan musik tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran

2015 PEMBELAJARAN TARI TRANG-TRANG KOLENTRANG PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SD GRIBA 5 ANTAPANI BANDUNG

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 49. Angkasa 2008), hlm Amsal Amri, Pedagogik Transformatif Aceh (Aceh: FKIP Universitas Syah Kuala 2008),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SDLB TUNADAKSA

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

FIXED DOH SEBAGAI METODE MEMBACA NOTASI BALOK YANG EFEKTIF BAGI PEMULA

B. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MUSIK SMALB AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persoalan dan pertanyaan yang timbul dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1

F. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MUSIK SMALB TUNAGRAHITA

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi diri dalam berbagai disiplin ilmu. Lembaga pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Selain mendididik siswa untuk. pemahaman, daya pikir, keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain.

4. Apakah Anda tertarik dalam bermain alat musik musik?

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MUSIK SMALB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilik. Menurut. Suryonosubroto (2009; 286) menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seni musik dianggap cabang seni yang tertua diantara cabang seni yang lain (seni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB I PENDAHULUAN. namun alat musik elektrikpun berkembang dengan sangat pesat. Salah satu contoh

BAB I PENDAHULUAN. siswa, serta memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan musik merupakan proses sosial yang didalamnya dapat menggali

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman kehidupan manusiap musik saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan seni yang menghasilkan suara terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

: Jurusan Pendidikan Seni Musik. : Apakah keterampilan membaca notasi penting bagi. : Sangat penting, membaca notasi sangat perlu dimiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMALB TUNANETRA

MODUL SENI MUSIK KLS X MIA, IIS & IBA TAHUN AJARAN KOLABURASI SENI DALAM PERMAINAN MUSIK. OLEH : DIANA MARETA, S.Pd

BAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan

2015 PEMBELAJARAN GITAR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP AL-AZHAR SYIFA BUDI PARAHYANGAN PADALARANG

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

SILABUS PENGALAMAN BELAJAR. Mendengarkan penjelasan guru tentang macammacam

STRATEGI PEMBELAJARAN VOKAL BERBASIS NILAI-NILAI PENGALAMAN ESTETIS *)

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakangMasalah. Pembelajaran merupakan suatu usahan tindakan yang dilakukan seorang

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Dalam perkembangannya yang normal,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN PIANIKA DALAM EKSTRAKURIKULER PIANIKA MENGGUNAKAN METODE DALCROZE DI SMP MUH 7 YOGYAKARTA

BAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI MUSIK) (WAJIB PILIHAN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Oleh Imam Ghozali (PBS, Pendidikan Seni, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak)

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh sehingga anak lebih dewasa. Berbagai upaya telah dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MUSIK YANG MENYENANGKAN Drs. Heri Yonathan Susanto, M.Sn Abstrak Pembelajaran musik di sekolah di sekolah dapat dijadikan media untuk pembentukan sikap dan watak yang baik. Pembelajaran musik di sekolah kurang menekankan pada kegiatan praktik. Pembelajaran praktik lebih mampu menyenangkan siswa apalagi dudukung oleh media pembelajaran yang representative. Bermain musik adalah bermain unsur-unsur musik, sedangkan bermain alat musik adalah bermain alat musik tertentu menggunakan teknik yang standar. Praktik bermain musik di sekolah dengan siswa yang heterogen diperlukan strategi dan metode yang tepat sehingga semua anak merasa mampu bermain musik. Kata-kata kunci: pembelajaran, musik, strategi, dan unsur-unsur musik. A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 mengamanatkan banhwa Mata Pelajaran Seni Budaya (dan Prakarya) merupakan mata pelajaran wajib untuk tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas/Kejuruan. Seni Budaya terdiri dari seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Meskipun terdapat banyak variasi interpretasi dalam pelaksanaan kurikulum di lapangan, pada intinya sebenarnya yang akan diukur adalah ketercapaian aspek penanaman sikap dan perilaku yang diharapkan dapat dibentuk melalui pembelajaran seni budaya (dan prakarya) tersebut. Pembelajaran musik di sekolah kurang menekankan pada kegiatan praktik. Idealnya didahului dengan kegiatan praktik yang dapat dilakukan oleh semua siswa tanpa memperdulikan bakat, keinginan, dan kemampuan siswa dalam bidang musik. Hal ini dapat antara lain dilihat dari banyaknya kegiatan siswa mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang lebih mengarah kepada sesuatu

yang verbalistis (siswa mengerti secara verbal tetapi tidak mengetahui maknanya). Banyak siswa yang mengenal notasi balok atau angka namun banyak yang hanya sebatas teori. Misalnya siswa mengenal bentuk not namum tidak mengerti bagaimana makna not tersebut. Pembelajaran musik idealnya dapat melatih anak untuk berekspresi dengan suasana yang menyenangkan baik ditinjau dar materi yang dibahas maupun kemampuan guru secara kepribadian, sosial, pegadogis, dan profesional. Pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan dengan kegiatan praktik. Kegiatan praktik hendaknya dapat melibatkan semua siswa baik menggunakan alat musik maupun dengan kegiatan bernyanyi. B. Pembahasan Musik berasal dari kata muse yaitu salah satu dewa dalam mitologi Yunani kuno bagi cabang seni dan ilmu (Banu, Pono, 2003). Maka dari itu diyakini Muse sebagai dewa seni dan ilmu pengetahuan. Musik merupakan salah satu cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia. Musik juga dapat berfungsi sebagai bahasa yang dapat diterima oleh seluruh bangsa di dunia. Tanpa mengenal dan memahami tentang apa yang dimainkan oleh seorang musisi, pendengar dapat menikmati keindahannya. Maka dari itu musik bukanlah sebuah teori tetapi musik adalah praktik. Teori musik yang baik idealnya dapat membantu mempermudah bermain musik, bukan sebaliknya yang berakibat mempersulit siswa dalam bermain musik. Bermain musik berbeda dengan bermain alat musik. Bermain musik berarti memainkan unsur-unsur musik yang utama yaitu nada dan ritme. Bermain alat musik berarti bermain alat/instrumen musik dengan teknik yang standar. Misalnya untuk dapat berpain piano maka terlebih dahulu harus mempelajari

teknik, etude, dan repertoar. Tanpa melalui teknik yang benar maka seorang pemain musik tidak dapat optiamal dalam berekspresi. Bermain musik untuk siswa dalam pembelajaran intrakurikuler idealnya dapat melibatkan seluruh siswa yang sifatnya heterogen tersebut. Konsentrasi utama bukan kepada alat musiknya, apalagi teknik bermain yang digunakan. Pembelajaran teknik bermain instrumen kepada seluruh siswa jelas bukan pilihan bijaksana apalagi tidak semua siswa memiliki bakat dan minat terhadap musik. Selain memerlukan waktu yang lama, tidak semua sekolah mampu menyediakan alat musik yang mencukupi. Inilah tantangan bagi guru seni budaya (musik) untuk membuat siswa yang pada awalnya tidak tertarik musik namun akhirnya dapat tertarik mengikuti pembelajaran musik bahkan menjadi lebih berminat dibandingkan dengan siswa yang lain. Pembelajaran musik yang menyenangkan bagi semua siswa adalah berupa praktik. Pembelajaran teori akan membingungkan dan pada akhirnya tidak menyenangkan bagi siswa. Praktik bermain musik tidak harus bermain alat musik. Tepuk tangan sambil membaca ritmis diiringi dengan lagu merupakan salah satu kegiatan bermusik. Dari kegiatan yang sederhana ini dapat mendeteksi kemampuan dan rasa musikal siswa. Selain kognitif (kemampuan teoretis) namun juga keterampilan (memainkan nada dengan tepat sesuai dengan bentuk dan nilai not), bahkan sikap (misalnya pengendalian emosi dengan mempertahankan tempo yang stabil dan tidak egois karena misalnya terlalu mudah sehingga siswa bermain secepat-cepatnya). Alternatif lain adalah menggunakan alat musik yang tidak memerlukan teknik yang tinggi dan dapat dilakukan oleh semua siswa misalnya alat musik angklung. Alat musik ini meskipun baru pertama kali mengenal namun siswa dapat langsung memainkan. Melalui strategi yang menarika dalam pembelajaran melalui musik angklung akan tertanam nilai-nilai kebersamaan, konsentrasi, saling menghargai dan toleransi, tidak menjadikan siswa menjadi individual, dan melatih kepekaan dan musikalitas. Misalnya

meskipun seorang siswa hanya memainkan satu buah nada, bukan berarti siswa tidak perlu tahu dan mendengar nada yang lain. Hal ini dapat melatih kerjasama dan menyadarkan bahwa kehidupan manusia saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Alat musik ini dapat dipakai untuk pendidikan, terutama dalam pendidikan pembentujan watak misalnya kerjasama, disiplin, kecermatan, dan musikalitas (Asep Suhada, 2009). Selain itu pembelajaran seni musik yang menarik menuntut banyak variasi metode dan strategi. Guru harus banyak melakukan apresiasi terhadap musik dan pembelajaran musik baik dari sesama guru yang lebih senior atau mengamati keterampilan instruktur/widyaiswara dalam mengajar yang berkualitas. Hal ini dapat membuka wawasan tentang musik dan pembelajaran yang menarik. Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan representative juga besar pengaruhnya terhadap perhatian dan konsentrasi siswa. C. Kesimpulan Musik adalah salah satu cabang seni yang menggunakan media bunyi. Dengan demikian musik adalah praktik dan bukan teori. Pembelajaran musik di sekolah idealnya berupa praktik dengan menggunakan media yang reperesentatif dan dapat dimainkan oleh semua siswa. Pembelajaran musik yang berhasil disamping dapat dijadikan media untuk menanamkan kepekaan juga dapat merubah siswa yang pada awalnya tidak mencintai musik atau merasa tidak bisa bermain musik menjadi cinta dan merasa dapat bermain musik. Untuk itu diperlukan media yang menarik dan alat musik yang dapat digunakan oleh semua siswa dengan teknik yang mudah misalnya alat musik angklung dan bernyanyi.

DAFTAR PUSTAKA Banoe, Pono, 2003, Kamus Musik, Yogyakarta: Kanisius. Sudjana, Nana, 1989, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru. Sudjana,D., 2000, Strategi Pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah Production. Suhaja,Asep, 2009, Panduan Praktis Melatih Angklung, Bandung: Saung Angklung Udjo. BIODATA Nama : Drs. Heri Yonathan Susanto, M.Sn Widyaiswara Musik, Kepala Program Musik PPPPTK Seni dan Budaya Sleman Yogyakarta, dan praktisi musik hiburan. Lahir di Gunungkidul, 23 Oktober 1965. Pendidikan SD sampai S2 di Yogyakarta.