LAMPIRAN X SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR./SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAPORAN BULANAN PT Pegadaian (Persero)

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /SEOJK.05/2017 TENTANG PENDAFTARAN, PERIZINAN USAHA, DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PERGADAIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.05/2016 TENTANG USAHA PERGADAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NERACA BULANAN BPR BESERTA REKENING ADMINISTRATIF

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

3. Tahun pendirian Diisi dengan tahun pendirian sebagaimana tercantum dalam akta pendirian badan hukum PPI pelapor.

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

Catatan 31 Maret Maret 2010

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

Frequently Asked Question (FAQ) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2016 tentang Usaha Pergadaian

LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

Yth. Direksi Perusahaan Pergadaian Syariah di tempat.

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan yang mempunyai Unit Usaha Syariah, di tempat.

PT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN SYARIAH

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

Akuntansi Keuangan Koperasi

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

Peraturan Mengenai Laporan Bulanan Perusahaan Penjaminan

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

PEMENUHAN KETENTUAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN TRANSFORMASI BADAN KREDIT DESA YANG DIBERIKAN STATUS SEBAGAI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.05/2016 TENTANG USAHA PERGADAIAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

-5- Laporan Bulanan paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak. ditetapkannya sanksi administratif berupa teguran tertulis ketiga.

- 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

LAPORAN PUBLIKASI BULANAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016

Laporan Publikasi PT. Bank Sulselbar LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT. BANK SULSELBAR PER 31 MEI 2015

MATRIKS RANCANGAN POJK KPMM BPRS

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

(Dibuat di atas kop surat perusahaan)

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 30 Juni 2017

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

1. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah; 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan yang mempunyai Unit Usaha Syariah; RANCANGAN

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2017

Laporan Gabungan Rincian Laba Rugi

TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PERGADAIAN YANG MENYELENGGARAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2016

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 30 Juni 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2017

Laporan Publikasi Triwulanan. PD. BPR Bank Daerah Karanganyar JL. LAWU KOMPLEK PERKANTORAN CANGAKAN KARANGANYAR

LAPORAN PUBLIKASI BULANAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi Per 30 Juni 2017

LAPORAN PUBLIKASI BULANAN

2015, No.73 2 e. bahwa sehubungan dengan huruf a sampai dengan huruf d diatas diperlukan penyesuaian terhadap ketentuan tentang Kewajiban Penyediaan M

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /SEOJK.05/2017

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PERGADAIAN

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 5/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN KEUANGAN BULANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /SEOJK.05/2017 TENTANG PENDAFTARAN, PERIZINAN USAHA, DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PERGADAIAN

1 L a p o r a n T a h u n a n

Umum. I. KETENTUAN UMUM 1. Perusahaan adalah perusahaan asuransi,

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER JANUARI 2015 (dalam jutaan rupiah)

PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Maret 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 28 Februari 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 30 September 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN/NERACA BULANAN

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PD. BPR BKK LASEM Tanggal : 30 Juni 2015

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 30 September 2016

30 Juni 31 Desember

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Per 31 Maret 2017

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 126,249, Tabungan 150,395, Simpanan berjangka 176,843, Dana investasi revenue sharing

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 140,517, Tabungan 169,907, Simpanan berjangka 177,035, Dana investasi revenue sharing

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 1. Giro 127,892, Tabungan 151,961, Simpanan berjangka 171,717, Dana investasi revenue sharing

TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PERGADAIAN YANG MENYELENGGARAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Desember 2016

Transkripsi:

LAMPIRAN X SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU USAHA PERGADAIAN DAN PERUSAHAAN PERGADAIAN

- 1 - BENTUK, SUSUNAN, DAN PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA BAGI PERUSAHAAN PERGADAIAN SWASTA SYARIAH YANG BERBENTUK BADAN HUKUM KOPERASI DAN MELAKUKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAFTAR ISI I. COVER LAPORAN BERKALA 2 II. III. PROFIL PELAKU USAHA PERGADAIAN LAPORAN KEUANGAN A. Laporan Posisi Keuangan B. Laporan Laba Rugi C. Laporan Arus Kas IV. LAPORAN OPERASIONAL

- 2 - I. COVER LAPORAN BERKALA Kepada Yth. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya u.p. Direktur IKNB Syariah Gedung Menara Merdeka Jl. Budi Kemuliaan 1 No. 2 Jakarta 10110 LAPORAN BERKALA PERUSAHAAN PERGADAIAN SWASTA SYARIAH KOPERASI... TRIWULAN KE... TAHUN 20... Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal...

- 3 - II. PROFIL PELAKU USAHA PERGADAIAN II.1 Format Laporan Profil Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah PERUSAHAAN PERGADAIAN SWASTA SYARIAH KOPERASI... I. PROFIL PERUSAHAAN PERGADAIAN SWASTA SYARIAH TRIWULAN KE -... TAHUN 20... Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal... A. DATA PERUSAHAAN 1. Nama Perusahaan : 2. Lingkup Wilayah Operasional : 3. Alamat : a. Kelurahan/Desa : b. Kecamatan : c. Kabupaten/Kota : d. Provinsi : e. Kode Pos : 4. Telepon/Fax : 5. Email : 6. Tanggal Pendirian : 7. Terdaftar a. Nomor : b. Tanggal : 8. NPWP : 9. Pemegang Saham/anggota : Kepemilikan Saham Nama Pemegang Saham a. b. c. Dst. Jumlah Modal Disetor Jumlah Kepemilikan (Rp) Persentase (%) 10. Pengawas dan Pengurus Nama Pengawas a.... b.... c. Dst. Jabatan

- 4 - Nama Pengurus a.... b.... c. Dst. Jabatan B. CONTACT PERSON 1. Nama : 2. Jabatan : 3. Telepon : 4. Email : C. SUMBER DAYA MANUSIA No Nama Pejabat/Pegawai Latar Belakang Pendidikan Jumlah 1. Penanggung Jawab Outlet 2. Penaksir 3. Kasir 4. Penyimpan Barang Jaminan 5. Petugas Keamanan 6. Analis Pinjaman 7. Dll. II.2 Petunjuk Pengisian Format Laporan Profil Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah A. Data Perusahaan 1. Nama Perusahaan Diisi dengan nama lengkap Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor, termasuk bentuk badan hukumnya. 2. Lingkup Wilayah Operasional Diisi dengan lingkup wilayah Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor, yaitu berdasarkan provinsi atau kabupaten/kota sesuai dengan pendaftarannya. 3. Alamat Diisi dengan alamat lengkap dapat berupa nama gedung/ruko, jalan, nomor, nomor rukun tetangga, dan nomor rukun warga

- 5 - Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor sesuai domisilinya. a. Kelurahan/Desa Diisi dengan nama kelurahan/desa Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor sesuai domisilinya. b. Kecamatan Diisi dengan nama kecamatan Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor sesuai domisilinya. c. Kabupaten/Kota Diisi dengan nama kabupaten/kota Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor sesuai domisilinya. d. Provinsi Diisi dengan nama provinsi Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor sesuai domisilinya. e. Kode Pos Diisi dengan nomor kode pos Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor sesuai domisilinya. 4. Telepon/Fax Diisi dengan nomor telepon/fax Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor. 5. Email Diisi dengan alamat email Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor. 6. Tanggal Pendirian Diisi dengan tanggal pendirian Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor. 7. Terdaftar a. Nomor Diisi dengan nomor tanda bukti terdaftar sebagai Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor.

- 6 - b. Tanggal Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun ditetapkannya nomor tanda bukti terdaftar sebagai Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor. 8. NPWP Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak dari Pergadaian Swasta Syariah pelapor. Perusahaan 9. Pemegang Saham Diisi dengan nama pemegang saham, jumlah kepemilikan saham, dan nilai presentase atas kepemilikan Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor yang berbadan hukum Koperasi (KOPERASI). 10. Direksi dan Komisaris Diisi dengan nama direksi, jabatan direksi, nama komisaris, dan jabatan komisaris Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor yang berbadan hukum Koperasi (KOPERASI). B. Contact Person 1. Nama Diisi dengan nama pejabat/pegawai yang menjadi contact person penyusunan laporan berkala Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor. 2. Jabatan Diisi dengan nama jabatan dari pejabat/pegawai yang menjadi contact person penyusunan laporan berkala Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor. 3. Telepon Diisi dengan nomor telepon pejabat/pegawai yang menjadi contact person penyusunan laporan berkala Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor. 4. Email Diisi dengan alamat email pejabat/pegawai yang menjadi contact person penyusunan laporan berkala Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor.

- 7 - C. Sumber Daya Manusia Diisi dengan jumlah pegawai sesuai dengan masing-masing level jabatan dan jenis latar belakang pendidikan pada masing-masing level jabatan pada Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor.

- 8 - III. LAPORAN POSISI KEUANGAN/NERACA III.1 Format Laporan Posisi Keuangan/Neraca PERUSAHAAN PERGADAIAN SWASTA SYARIAH NAMA... II. NERACA TRIWULAN KE -... TAHUN 20... Per- Tanggal...Tahun 20... (dalam Ribuan Rupiah) NAMA AKUN SANDI JUMLAH A. ASET 1. Aset Lancar a. Kas dan Setara Kas b. Investasi Syariah 1) Deposito di bank syariah 2) Surat berhaga syariah c. Pinjaman yang Diberikan 1) Gadai Syariah (Rahn) 2) Fidusia (Rahn Tasjily) Penyisihan kerugian pinjaman fidusia 3) Produk lain dengan persetujuan OJK Penyisihan kerugian produk lain dengan persetujuan OJK d. Pendapatan yang masih harus diterima e. Beban dibayar dimuka f. Aset Lancar Lainnya Jumlah Aset Lancar 2. Aset Tidak Lancar a. Aset tetap b. Aset tidak berwujud

- 9 - c. Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET B. LIABILITAS 3. Liabilitas Lancar a. Simpanan sukarela b. Beban yang harus dibayar c. Uang kelebihan nasabah d. Liabilitas lancar lainnya Jumlah liabilitas lancar 4. Liabilitas Tidak Lancar Jumlah liabilitas tidak lancar JUMLAH LIABILITAS C. EKUITAS 5. Simpanan pokok 6. Simpanan wajib 7. Hibah/modal sumbangan 6. Cadangan 7. Sisa hasil usaha a. Sisa hasil usaha awal tahun b. Sisa hasil usaha tahun berjalan JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS III.2 Petunjuk Pengisian Format Laporan Posisi Keuangan/Neraca Aset yang terdapat di dalam Neraca Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah diklasifikasikan dalam kategori lancar dan tidak lancar. Aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah memperkirakan akan merealisasikan aset, atau bermaksud

- 10 - memiliki untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal, memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan, atau mengharapkan akan merealisasi aset dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah pelaporan. Aset yang tidak memenuhi kategori tersebut diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Sementara itu, liabilitas yang terdapat di dalam Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah juga diklasifikasikan dalam kategori lancar dan tidak lancar. Liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar jika Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya, memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan, atau liabilitas tersebut akan diselesaikan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah periode pelaporan. Liabilitas yang tidak memenuhi kategori tersebut diklasifikasikan sebagai liabilitas tidak lancar. A. ASET 1. Aset Lancar a. Kas dan Setara Kas Adalah uang kartal yang ada dalam kas berupa uang kertas dan uang logam yang menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia, serta uang giral berupa giro pada bank. Termasuk pula dalam pengertian kas adalah uang kertas dan uang logam asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. b. Investasi Syariah Adalah penempatan dana yang dilakukan Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah dalam bentuk deposito pada bank syariah dan surat berharga syariah yang diklasifikasikan dalam kategori lancar. 1) Deposito di Bank Syariah Adalah penempatan dana yang dilakukan Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah dalam bentuk deposito pada bank syariah (baik Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah Bank Konvensional dan BPR Syariah) yang diklasifikasikan dalam kategori lancar.

- 11-2) Surat Berharga Syariah Adalah penempatan dana yang dilakukan Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah dalam bentuk surat berharga syariah yang diklasifikasikan dalam kategori lancar. c. Pinjaman yang Diberikan 1) Gadai Syariah (Rahn) Adalah baki debet (outstanding) pemberian Pinjaman oleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah kepada masyarakat/nasabah termasuk di dalamnya pemberian Pinjaman kepada para anggota koperasi berdasarkan hukum gadai dengan akad Rahn per tanggal laporan. 2) Fidusia (Rahn Tasjily) Adalah baki debet (outstanding) pemberian Pinjaman oleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah kepada masyarakat/nasabah termasuk di dalamnya pemberian Pinjaman kepada para anggota koperasi berdasarkan hukum fidusia dengan akad Rahn Tasjily per tanggal laporan. 3) Produk Lain dengan Persetujuan OJK Adalah baki debet (outstanding) pemberian Pinjaman oleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah atas kegiatan usaha lain yang telah memperoleh persetujuan dari OJK kepada masyarakat/nasabah termasuk di dalamnya pemberian Pinjaman kepada para anggota koperasi yang dapat berupa perluasan produk jasa gadai yang antara lain penambahan jangka waktu gadai dan jenis barang jaminan yang dapat diterima Perusahaan Pergadaian atau kerja sama antara Perusahaan Pergadaian dengan pihak lain serta termasuk Pinjaman yang disertai Rahn/Rahn Tasjily per tanggal laporan. Nilai yang dicatat adalah tidak termasuk Ujrah. Pencatatan Produk dengan persetujuan OJK dilakukan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

- 12 - d. Pendapatan yang Masih Harus Diterima Adalah pendapatan Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah yang telah diakui pada periode laporan namun belum diterima pembayarannya. e. Beban Dibayar Dimuka Adalah pembayaran untuk suatu barang dan/atau yang akan digunakan atau memberi manfaat di masa mendatang. f. Aset Lancar Lainnya Adalah aset lancar lainnya yang tidak digolongkan ke dalam salah satu dari pos huruf a sampai dengan e di atas termasuk di dalamnya bentuk investasi yang dikategorikan selain deposito dan surat berharga lancar. 2. Aset Tidak Lancar a. Aset Tetap Adalah aset berwujud yang dimiliki Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah dan digunakan dalam kegiatan operasional untuk digunakan selama lebih dari 12 (dua belas) bulan. Pos ini disajikan secara neto setelah memperhitungkan akumulasi penyusutan aset tetap. b. Aset Tidak Berwujud Adalah aset yang dapat diidentifikasi namun tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki oleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah untuk digunakan dalam kegiatan operasional secara lebih dari 12 (dua belas) bulan. Pos ini disajkikan secara neto setelah memperhitungkan akumulasi amortisasi aset tidak berwujud. c. Aset Tidak Lancar Lainnya Adalah aset tidak lancar lainnya yang tidak digolongkan ke dalam salah satu dari pos huruf a dan b di atas termasuk di dalamnya penempatan dana yang dikategorikan tidak lancar. B. LIABILITAS 3. Liabilitas Lancar a. Simpanan Sukarela

- 13 - Adalah salah satu bentuk tabungan atau dana sukarela yang diberikan oleh anggota koperasi kepada Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah berbadan hukum Koperasi. b. Beban yang Masih Harus Dibayar Adalah beban-beban yang telah terjadi namun belum ditunaikan pembayarannya. c. Uang Kelebihan Nasabah Adalah uang kelebihan atas pelaksanaan penyelesaian barang jaminan bermasalah yaitu berupa sisa lebih atas nilai penyelesaian kewajiban nasabah kepada Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah yang belum dapat dikembalikan kepada nasabah. d. Liabilitas Lancar Lainnya Adalah dana yang diterima Perusahaan Pergadaian dari pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian Pinjaman yang jatuh temponya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan merupakan dana yang pengembaliannya harus segera dibayar dan tidak digolongkan ke dalam pos a di atas. Selain itu, liabilitas lancar lainnya juga dapat diakui berdasarkan uang kelebihan nasabah yang telah lebih dari 12 (dua belas) bulan dan telah ditentukan penggunaannya oleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor namun namun belum dipergunakan sampai dengan 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penentuan penggunaan uang kelebihan kadaluarsa tersebut. 4. Liabilitas Tidak Lancar Adalah liabilitas tidak lancar dengan batas waktu pengembalian kepada pihak lain lebih dari 12 (dua belas) bulan termasuk adanya uang kelebihan nasabah yang belum dapat dikembalikan kepada nasabah lebih dari 12 (dua belas) bulan. C. EKUITAS 5. Simpanan Pokok Adalah sejumlah uang yang sama yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah yang

- 14 - berbadan hukum koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan Pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota termasuk di dalamnya pengakuan dana hibah dari pihak lain untuk Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah dalam bentuk simpanan pokok. 6. Simpanan Wajib Adalah simpanan yang tidak harus sama besarannya yang wajib dibayar oleh anggota Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah yang berbadan hukum koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan Wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota termasuk di dalamnya pengakuan dana hibah dari pihak lain untuk Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah dalam bentuk simpanan wajib. 7. Cadangan Adalah bagian dari Sisa Hasil Usaha (SHU) Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah yang disisihkan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota. Cadangan yang disisihkan dari SHU merupakan ekuitas koperasi. 8. Sisa Hasil Usaha Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan adalah pendapatan dikurangi dengan beban koperasi yang diperoleh dalam satu periode akuntansi setelah dikurangi dengan cadangan dan keperluan lain menurut keputusan rapat anggota atau ketentuan anggaran dasar atau ketentuan yang berlaku pada koperasi yang bersangkutan. a. Saldo Sisa Hasil Usaha Awal Tahun Adalah saldo sisa hasil usaha yang ditahan/(ditanggung) oleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pada periode awal tahun. b. Saldo Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan Adalah saldo sisa hasil usaha Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah selama periode akuntansi sampai dengan tanggal laporan.

- 15 - IV. LAPORAN LABA RUGI IV.1 Format Laporan Laba Rugi PERUSAHAAN PERGADAIAN SWASTA SYARIAH KOPERASI... IV. LAPORAN LABA RUGI TRIWULAN KE -... TAHUN 20... Untuk Periode yang Berakhir pada bulan...tahun 20... (dalam Ribuan Rupiah) NAMA AKUN SANDI JUMLAH A. Pendapatan 1. Pendapatan Operasional a. Pendapatan Imbal Jasa/Imbal Hasil (Ujrah) 1) Gadai Syariah (Rahn) 2) Fidusia (Rahn Tasjily) 3) Lainnya b. Pendapatan administrasi 1) Gadai Syariah (Rahn) 2) Fidusia (Rahn Tasjily) 3) Lainnya c. Pendapatan jasa 1) Pendapatan jasa titipan 2) Pendapatan jasa taksiran d. Pendapatan operasional Lainnya Jumlah Pendapatan Operasional 2. Pendapatan Non Operasional a. Pendapatan imbal jasa/jasa giro b. Pendapatan non operasional lainnya

- 16 - Jumlah Pendapatan Non Operasional JUMLAH PENDAPATAN B. BEBAN 3. Beban Operasional a. Beban Gaji Pegawai b. Beban Penyusutan Aset Tetap c. Beban Administrasi dan Umum d. BebanOperasional Lainnya Jumlah Beban Operasional 4. Beban Non Operasional JUMLAH BEBAN C. LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK 5. Taksiran pajak penghasilan D. LABA/(RUGI) PERIODE BERJALAN IV.2 Petunjuk Pengisian Format Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah disusun agar dapat memberikan gambaran mengenai hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Yang dimasukkan ke dalam Laporan Laba Rugi adalah angka-angka kumulatif pendapatan dan beban Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor sejak awal tahun buku sampai dengan tanggal laporan.

- 17 - A. PENDAPATAN 1. Pendapatan Operasional a. Pendapatan Imbal Jasa/Imbal Hasil (Ujrah) 1) Gadai Syariah (Rahn) Adalah pendapatan yang diperoleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah atas penyaluran Pinjaman berbasis hukum gadai dengan akad Rahn yang diberikan oleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah kepada nasabah yang berbadan hukum koperasi. Pendapatan ini dinilai/diakui secara acrual basis. 2) Fidusia (Rahn Tasjily) Adalah pendapatan yang diperoleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah atas penyaluran Pinjaman berbasis hukum fidusia dengan akad Rahn Tasjily yang diberikan oleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah kepada nasabah yang berbadan hukum koperasi. Pendapatan ini dinilai/diakui secara acrual basis. 3) Lainnya Adalah pendapatan yang diperoleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah yang berbadan hukum koperasi dari penyaluran Pinjaman sesuai dengan jenis kegiatan usaha lainnya yang telah memperoleh persetujuan dari OJK. Jenis pendapatan ini merupakan jenis pendapatan yang berasal dari kegiatan usaha yang dapat berupa perluasan produk jasa gadai yang antara lain penambahan jangka waktu gadai dan jenis Barang Jaminan yang dapat diterima Perusahaan Pergadaian atau kerja sama antara Perusahaan Pergadaian dengan pihak lain serta termasuk Pinjaman yang disertai Rahn/Rahn Tasjily. Pendapatan ini dinilai/diakui secara acrual basis. b. Pendapatan Administrasi 1) Gadai Syariah Adalah pendapatan yang diperoleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah dari aktivitas yang berkaitan langsung dan melekat dalam rangka

- 18 - perolehan penyaluran Pinjaman (setiap perjanjian kredit) selain pendapatan atas imbal jasa/imbal hasil Pinjaman dengan prinsip gadai dengan akad Rahn. Pendapatan ini dinilai/diakui secara cash basis. 2) Fidusia Rahn Tasjily Adalah pendapatan yang diperoleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah dari aktivitas yang berkaitang langsung dan melekat dalam rangka perolehan penyaluran Pinjaman (setiap perjanjian kredit) selain pendapatan atas imbal jasa/imbal hasil Pinjaman dengan prinsip fidusia dengan akad Rahn Tasjily Pendapatan ini dinilai/diakui secara cash basis. 3) Lainnya Adalah pendapatan yang diperoleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah dari aktivitas yang berkaitang langsung dan melekat dalam rangka perolehan penyaluran Pinjaman (setiap perjanjian kredit) Jenis pendapatan ini merupakan jenis pendapatan yang berasal dari kegiatan usaha yang dapat berupa perluasan produk jasa gadai yang antara lain penambahan jangka waktu gadai dan jenis Barang Jaminan yang dapat diterima Perusahaan Pergadaian atau kerja sama antara Perusahaan Pergadaian dengan pihak lain termasuk Pinjaman yang disertai Rahn/Rahn Tasjily. Pendapatan ini dinilai/diakui secara cash basis. c. Pendapatan Jasa 1) Jasa Titipan Adalah pendapatan yang diperoleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah dari aktivitas penitipan barang bernilai milik nasabah kepada Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah. 2) Jasa Taksiran Adalah pendapatan yang diperoleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah dari aktivitas penaksiran

- 19 - barang bernilai milik nasabah oleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah. d. Pendapatan Operasional Lainnya Adalah pendapatan yang diperoleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah selain huruf a sampai dengan c di atas yang masih berkaitan dengan aktivitas operasional termasuk di dalamnya memuat pencatatan pendapatan fee based income Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah. 2. Pendapatan Non Operasional a. Pendapatan Imbal jasa/jasa Giro Adalah imbal jasa/jasa yang diperoleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah dari penempatan dana, antara lain dalam bentuk deposito syariah, Sukuk, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), surat-surat berharga lainnya, dan penempatan atas rekening giro di bank syariah. b. Pendapatan Non Operasional Lainnya Adalah pendapatan yang diterima yang tidak berkaitan langsung dengan Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah selain pendapatan pada huruf a di atas. B. BEBAN 3. Beban Operasional a. Beban Gaji Pegawai Adalah beban gaji pokok, upah, tunjangan, honorarium, dan beban sumber daya manusia lainnya di luar gaji, upah, tunjangan, dan honorarium. b. Beban Penyusutan Aset Tetap Adalah beban penyusutan aset tetap dan beban amortisasi aset tidak berwujud. c. Beban Administrasi dan Umum Adalah beban yang dikeluarkan oleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah yang berkaitan dengan manajemen dan fungsi administrasi dan atas pekerjaan umum dan teknis perusahaan, namun tidak berkaitan

- 20 - langsung dengan proses bisnis utama dalam hal penyaluran Pinjaman. d. Beban Operasinal Lainnya Adalah beban yang dikeluarkan selain huruf a sampai dengan c di atas yang masih berkaitan dengan aktivitas operasional Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah. 4. Beban Non Operasional Adalah beban yang dikeluarkan yang tidak berkaitan langsung dengan aktivitas operasional Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah. C. LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK Adalah selisih positif/negatif dari jumlah pendapatan dengan jumlah beban. 5. Taksiran Pajak Penghasilan Adalah taksiran pajak penghasilan yang dihitung atas laba periode tahun berjalan sampai dengan tanggal laporan. D. LABA/(RUGI) PERIODE BERJALAN Adalah laba/(rugi) setelah pajak pengasilan pada periode berjalan.

- 21 - V. LAPORAN ARUS KAS V.1 Format Laporan Arus Kas PERUSAHAAN PERGADAIAN SWASTA SYARIAH KOPERASI... V. LAPORAN ARUS KAS TRIWULAN KE -... TAHUN 20... Per-tanggal...Tahun 20... (dalam Ribuan Rupiah) NAMA AKUN SANDI JUMLAH A. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 1. Penerimaan kas dari: a. Penerimaan Imbal Jasa/Imbal Hasil (Ujrah) b. Pendapatan administrasi c. Pendapatan Jasa d. Pelunasan pembiayaan yang diberikan e. Penerimaan uang kelebihan nasabah f. Penerimaan lainnya JUMLAH PENERIMAAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 2. Pengeluaran kas dari: a. Pembayaran biaya operasional b. Pembayaran biaya non operasional c. Penyaluran pembiayaan yang diberikan d. Pembayaran uang kelebihan nasabah e. Pengeluaran Lainnya JUMLAH PENGELUARAN KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASI B. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 3. Penerimaan kas dari: a. Penjualan aset tetap b. Penerimaan lainnya 4. Pengeluaran kas dari:

- 22 - a. Pembelian aset tetap b. Penerimaan lainnya Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi C. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN 5. Penerimaan Kas dari: Penerimaan simpanan pokok Penerimaan simpanan wajib Penerimaan simpanan lainnya Liabilitas lancar Liabilitas tidak lancar Penerimaan lainnya Jumlah penerimaan kas dari aktivitas pendanaan 6. Pengeluaran Kas dari: Angsuran/Cicilan Liabilitas Lancar Angsuran/Cicilan Liabilitas tidak Lancar Pembayaran sisa hasil usaha Pengeluaran lainnya Jumlah pengeluaran kas dari aktivitas pendanaan Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan Kenaikan/Penurunan bersih kas dan setara kas Saldo awal kas dan setara kas Saldo akhir kas dan setara kas V.2 Petunjuk Pengisian Format Laporan Arus Kas Arus kas merupakan laporan keuangan yang dalam penyusunannya menggunakan dasar pergerakan kas. Semua pos yang ada dalam laporan arus kas dibuat dan dihitung berdasarkan keterlibatan kas

- 23 - dan setara kas dari awal tahun laporan sampai dengan tanggal laporan. Hal ini berlaku bagi pos penerimaan maupun pengeluaran. A. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 1. Penerimaan Kas dari: a. Penerimaan Imbal jasa/imbal hasil Pinjaman (Ujrah) Memuat semua penerimaan dari imbal jasa/imbal hasil dari aktivitas penyaluran Pinjaman dengan berprinsip hukum gadai dengan akad Rahn dan hukum fidusia dengan akad Rahn Tasjily. b. Pendapatan Administrasi Memuat semua penerimaan administrasi dari hasil penyaluran Pinjaman dengan berprinsip hukum gadai dan hukum fidusia. c. Pendapatan Jasa Memuat semua penerimaan hasil jasa penitipan barang bernilai dari nasabah dan pendapatan jasa taksiran atas barang bernilai milik nasabah. d. Pelunasan Pinjaman yang Diberikan Memuat semua penerimaan dari nasabah atas pelunasan Pinjaman yang diberikan kepada nasabah. e. Penerimaan Uang Kelebihan Nasabah Memuat penerimaan dari sisa lebih atas nilai penyelesaian barang jaminan bermasalah dengan kewajiban nasabah yang belum dapat dikembalikan kepada nasabah. Uang kelebihan tersebut merupakan penerimaan dari transaksi penjualan barang jaminan yang telah lewat jatuh tempo yang dapat sewaktu-waktu dikembalikan kepada nasabah. f. Penerimaan lainnya Memuat penerimaan dari selain huruf a sampai dengan e di atas yang berkaitan dengan aktivitas operasional Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah. 2. Pengeluaran Kas dari: a. Pembayaran Biaya Operasional

- 24 - Memuat pengeluaran kas untuk biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan seperti biaya gaji pegawai, biaya jasa imbal jasa/imbal hasil investasi atau giro perusaahaan, dan lainlain yang dibayarkan oleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor. b. Pembayaran Biaya Non Operasional Memuat pengeluaran kas untuk biaya-biaya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan seperti biaya perawatan administrasi kantor, biaya umum, biaya liustrik, telepon, air, dan lain-lain yang dibayarkan oleh Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah pelapor. c. Penyaluran Pinjaman yang Diberikan Memuat pengeluaran kas untuk penyaluran Pinjaman kepada nasabah Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah sesuai dengan prinsip gadai, fidusia, dan lainnya. d. Pembayaran Uang Kelebihan Nasabah Memuat pengeluaran kas untuk melakukan pengembalian kepada nasabah atas pencatatan uang kelebihan nasabah yang berasal dari sisa lebih atas nilai penyelesaian kewajiban nasabah kepada Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah yang belum dapat dikembalikan kepada nasabah. e. Pengeluaran Lainnya Memuat pengeluaran kas selain huruf a sampai dengan d di atas yang berkaitan dengan aktivitas operasi Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah. B. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 3. Penerimaan Kas dari: a. Penjualan Aset Tetap Memuat penerimaan kas dari hasil penjualan aset tetap Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah.

- 25 - b. Penerimaan Lainnya Memuat penerimaan kas dari selain huruf a di atas yang berkaitan dengan aktivitas pencairan investasi seperti deposito, surat berharga, dan lain-lain Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah. 4. Pengeluaran Kas dari: a. Pembelian Aset Tetap Memuat pengeluaran kas dari hasil pembelian aset tetap Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah. b. Pengeluaran Lainnya Memuat pengeluaran kas selain huruf a di atas yang berkaitan dengan aktivitas investasi termasuk penempatan pada deposito, surat berharga, dan lain-lain Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah. C. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN 5. Penerimaan Kas dari: a. Simpanan Pokok Memuat penerimaan kas dari aktivitas pendanaan dari iuran anggota yang bersifat wajib bagi setiap anggota ketika masuk menjadi anggota Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah berbadan hukum koperasi. b. Simpanan Wajib Memuat penerimaan kas dari aktivitas pendanaan dari iuran anggota yang bersifat wajib yang dibayarkan secara berkala bagi setiap anggota Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah berbadan hukum koperasi. Adapun iuran tersebut wajib dibayar anggota sebagai contoh setiap bulan dengan jumlah yan terkadang tidak sama untuk setiap anggota. c. Simpanan Lainnya Memuat penerimaan kas dari aktivitas pendanaan dari iuran anggota yang bersifat tidak wajib bagi setiap anggota sebagai contoh simpanan sukarela atau tabungan anggota. d. Liabilitas Lancar

- 26 - Memuat penerimaan kas dari aktivitas pendanaan dari pihak lain kepada Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah yang bersifat lancar yaitu dengan jatuh tempo paling lama 12 (dua belas) bulan. Pihak yang dapat memberikan Pinjaman kepada Perusahaan Pergadaian yaitu seperti lembaga jasa keuangan (perbankan atau Pinjaman). e. Liabilitas Tidak Lancar Memuat penerimaan kas dari aktivitas pendanaan dari pihak lain kepada Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah yang bersifat tidak lancar yaitu lebih dari 12 (dua belas) bulan. Pihak yang dapat memberikan Pinjaman kepada Perusahaan Pergadaian yaitu seperti lembaga jasa keuangan (perbankan atau Pinjaman). f. Penerimaan Lainnya Memuat penerimaan kas dari aktivitas pendanaan selain huruf a s.d. c di atas. Selain itu, untuk Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah yang berbadan hukum perseoran terbatas, dapat mengakui penerimaan kas dari penmabahan modal disetor perusahaan dan/atau dana hibah dari pihak lain yang diserahkan kepada Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah perlapor. 6. Pengeluaran Kas dari: a. Angsuran/cicilan liabilitas lancar Memuat pengeluaran kas Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah untuk angsuran/cicilan atas liabilitas yang bersifat lancar dengan jatuh tempo paling lama 12 (dua belas) bulan. Pembayaran angsuran/cicilan atas penerimaan Pinjaman dari lembaga jasa keuangan seperti perbankan, Pinjaman, dan lain-lain. b. Angsuran/cicilan liabilitas tidak lancar Memuat pengeluaran kas Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah untuk angsuran/cicilan atas liabilitas yang bersifat tidak lancar dengan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan. Pembayaran angsuran/cicilan atas penerimaan Pinjaman dari lembaga jasa keuangan seperti perbankan, Pinjaman, dan lain-lain.

- 27 - c. Pembayaran Sisa Hasil Usaha Memuat pengeluaran kas Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah untuk membayar deviden kepada para pemegang saham/anggota. d. Pengeluaran lainnya Memuat pengeluaran kas untuk aktivitas pendanaan selain huruf a s.d. c di atas. KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Memuat jumlah kenaikan atau penurunan bersih kas dan setara kas sampai periode tanggal laporan. SALDO AWAL KAS DAN SETARA KAS Posisi kas dan setara kas pada awal tahun buku laporan Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah. SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS Posisi kas dan setara kas pada tanggal laporan Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah.

- 28 - VI. LAPORAN OPERASIONAL VI.1 Format Laporan Operasional PERUSAHAAN PERGADAIAN SWASTA SYARIAH KOPERASI... VI. LAPORAN OPERASIONAL TRIWULAN KE -... TAHUN 20... Per-tanggal...Tahun 20... Lingkup Wilayah Operasional: Provinsi/Kabupaten/Kota Pinjaman yang diberikan No Nama Unit Layanan (Outlet) Tanggal pembuka an outlet Ala mat No mor tele pon Nama penaks ir Sertifikasi Jumlah pinjaman Gadai Barang Kantong Barang gudang Jumlah pinjaman Outstandi ng pinjaman Jumlah nasabah Tingkat bunga pinjaman Jumlah pinjaman Outstandi ng pinjaman Jumlah nasabah Tingkat bunga pinjam an Fidusia Outstandi ng pinjaman Jumlah nasabah Tingk at bunga pinja man 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Dst TOTAL

- 29 - VI.2 Petunjuk Pengisian Format Laporan Operasional Laporan Operasional Pelaku Usaha Pergadaian dirinci berdasarkan: 1. Nama Unit Layanan (Outlet) Diisi berdasarkan nama seluruh unit layanan (outlet) Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah sampai dengan tanggal pelaporan. 2. Tanggal Pelaporan Diisi berdasarkan tanggal dilaporkannya pembukaan masing-masing unit layanan (outlet) Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah kepada OJK. 3. Alamat Diisi berdasarkan alamat lengkap masing-masing unit layanan (outlet) Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah sampai dengan tanggal pelaporan. 4. Nomor Telepon Diisi berdasarkan nomor telepon masing-masing unit layanan (outlet) Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah sampai dengan tanggal pelaporan. 5. Nama Penaksir Diisi berdasarkan nama penaksir pada masing-masing unit layanan (outlet) Perusahaan Pergadaian Swasta Syariah sampai dengan tanggal pelaporan. 6. Sertifikasi Diisi dengan sertifikasi penaksir yang telah dilakukan oleh penaksir yang diselenggarakan oleh OJK atau Lembaga Sertifikasi Profesi Penaksir yang terdaftar oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sampai dengan tanggal pelaporan. 7. Pinjaman yang Diberikan a. Penyaluran Pinjaman Gadai Barang Kantong Diisi dengan penyaluran pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan barang jaminan dapat berupa perhiasan emas, berlian, logam mulia, lantakan emas, dan/atau uang emas yang tempat penyimpanannya dalam sebuah kantong.

- 30-1) Jumlah Pinjaman Diisi dengan jumlah realisasi penyaluran pinjaman yang diberikan kepada nasabah sesuai dengan perjanjian pinjaman berdasarkan hukum gadai sampai dengan tanggal pelaporan. 2) Outstanding pinjaman Diisi dengan jumlah baki debet (outstanding) pinjaman yang diberikan kepada nasabah berdasarkan hukum gadai sampai dengan tanggal pelaporan. Pinjaman yang diberikan tersebut memiliki barang jaminan seperti perhiasan emas, berlian, logam mulia, lantakan emas, dan/atau uang emas yang kemudian disimpan dalam sebuah kantong. 3) Jumlah Nasabah Diisi dengan jumlah nasabah pinjaman berdasarkan hukum gadai sampai dengan tanggal laporan. 4) Tingkat Imbal Jasa/Imbal Hasil Diisi dengan rata-rata persentase tingkat imbal jasa/imbal hasil atas pinjaman yang diberikan kepada nasabah untuk pinjaman berdasarkan hukum gadai selama periode triwulanan pada tanggal laporan. b. Penyaluran Pinjaman Gadai Barang Gudang Diisi dengan penyaluran pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan barang jaminan dapat berupa kendaraan bermotor, barang elektronik, alat rumah tangga, tekstil dan/atau barang gudang lainnya yang tempat penyimpanannya dalam sebuah ruang/gudang. 1) Jumlah Pinjaman Diisi dengan jumlah realisasi penyaluran pinjaman yang diberikan kepada nasabah sesuai dengan perjanjian pinjaman berdasarkan hukum gadai sampai dengan tanggal pelaporan. 2) Outstanding pinjaman Diisi dengan jumlah baki debet (outstanding) pinjaman yang diberikan kepada nasabah berdasarkan hukum gadai sampai dengan tanggal pelaporan. Pinjaman yang diberikan tersebut memiliki barang jaminan seperti perhiasan emas, berlian, logam mulia, lantakan emas, dan/atau uang emas yang kemudian disimpan dalam sebuah kantong.

- 31-3) Jumlah Nasabah Diisi dengan jumlah nasabah pinjaman berdasarkan hukum gadai sampai dengan tanggal laporan. 4) Tingkat Imbal Jasa/Imbal Hasil Diisi dengan rata-rata persentase tingkat imbal jasa/imbal hasil atas pinjaman yang diberikan kepada nasabah untuk pinjaman berdasarkan hukum gadai selama periode triwulanan pada tanggal laporan. c. Fidusia 1) Jumlah Pinjaman Diisi dengan jumlah realisasi penyaluran pinjaman yang diberikan kepada nasabah sesuai dengan perjanjian pinjaman berdasarkan hukum fidusia sampai dengan tanggal pelaporan. 2) Outstanding pinjaman Diisi dengan jumlah baki debet (outstanding) pinjaman yang diberikan kepada nasabah berdasarkan hukum fidusia sampai dengan tanggal pelaporan 3) Jumlah Nasabah Diisi dengan jumlah nasabah pinjaman berdasarkan hukum fidusia sampai dengan tanggal laporan. 4) Tingkat Imbal Jasa/Imbal Hasil Diisi dengan rata-rata persentase tingkat imbal jasa/imbal hasil atas pinjaman yang diberikan kepada nasabah untuk pinjaman berdasarkan hukum fidusia selama periode triwulanan pada tanggal laporan. KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS PERASURANSIAN, DANA PENSIUN, LEMBAGA PEMBIAYAAN, DAN LEMBAGA JASA KEUANGAN LAINNYA RISWINANDI