Pemantauan dan Pengukuran Proses Layanan Purna Jual. Kegiatan Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal. Kepala BIB Lembang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Propinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar untuk

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang terus

INSTRUKSI KERJA No : IK Revisi : 0 PENGENDALIAN PRODUK TIDAK Tgl Pengesahan : 31 Okt 2016 SESUAI Halaman : 1 Paraf :

Oleh : R. Kurnia Achjadi Dosen FKH IPB/Komisi Bibit dan,keswan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian

INSTRUKSI KERJA. Pengadaan Barang Dan Jasa Prosedur Lelang LEMBAR PENGESAHAN. Kepala BIB Lembang

MAKALAH BIOTEKNOLOGI PETERNAKAN PENINGKATAN POPULASI DAN MUTU GENETIK SAPI DENGAN TEKNOLOGI TRANSFER EMBRIO. DOSEN PENGAMPU Drh.

PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN PRODUK MUTU SEMEN

I. PENDAHULUAN. Selatan. Sapi pesisir dapat beradaptasi dengan baik terhadap pakan berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. khususnya daging sapi dari tahun ke tahun di Indonesia mengalami peningkatan

I. PENDAHULUAN. Ketahanan pangan merupakan prioritas ke-5 tingkat Nasional dalam Rancangan

INSTRUKSI KERJA. Pemantauan dan Pengukuran Proses Pengujian Mutu Semen PEMANTAUAN PROSES JASA PENGUJIAN MUTU SEMEN

I. PENDAHULUAN. jika ditinjau dari program swasembada daging sapi dengan target tahun 2009 dan

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

I. PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk menghasilkan daging, susu, dan sumber tenaga kerja sebagai

I. PENDAHULUAN. yang mayoritas adalah petani dan peternak, dan ternak lokal memiliki beberapa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango merupakan salah satu kabupaten diantara 5

MASALAH MANAJEMEN REPRODUKSI SAPI TERHADAP PERFORMAN OVARIUM SAPI. Agung Budiyanto

CARA MUDAH MENDETEKSI BIRAHI DAN KETEPATAN WAKTU INSEMINASI BUATAN (IB) PADA SAPI INSEMINASI BUATAN(IB).

EFEKTIVITAS PENYUNTIKAN ESTRO-PLAN (PGF-2Α SINTETIS) TERHADAP PENYERENTAKAN BERAHI SAPI BALI DI KABUPATEN PINRANG SULAWESI SELATAN

Kegiatan Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal. Kasie Yantek Pemeliharaan Ternak. Kepala BIB Lembang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PEDOMAN TEKNIS OPTIMALISASI REPRODUKSI DAN PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA TERNAK SAPI/KERBAU TAHUN 2016

MATERI DAN METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian

penampungan [ilustrasi :1], penilaian, pengenceran, penyimpanan atau pengawetan (pendinginan dan pembekuan) dan pengangkutan semen, inseminasi, pencat

TINJAUAN PUSTAKA Siklus Reproduksi Kuda

INSTRUKSI KERJA. Pemantauan dan Pengukuran Proses Bimbingan Teknis Inseminator, PKb DAN ATR LEMBAR PENGESAHAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai Perbedaan Intensitas Berahi pada Generasi Pertama

Tatap muka ke 13 & 14 SINKRONISASI / INDUKSI BIRAHI DAN WAKTU IB

ABSTRACT. Key words: Ongole Offspring, Estrous, Estrous Synchronization, PGF 2 α, Parities

INSTRUKSI KERJA. Pemantauan dan Pengukuran Proses Bimbingan Teknis Handling Semen Beku LEMBAR PENGESAHAN. Kepala BIB Lembang

PENDAHULUAN Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kecamatan Botupingge, Kabupaten Bone

KAWIN SUNTIK/INSEMINASI BUATAN (IB) SAPI

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebesar 90-95% dari total kebutuhan daging sapi dalam negeri, sehingga impor

I. PENDAHULUAN. Kinali dan Luhak Nan Duomerupakandua wilayah kecamatan dari. sebelaskecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat. Kedua kecamatan ini

Agros Vol. 16 No. 1, Januari 2014: ISSN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal. Kepala BIB Lembang

I. PENDAHULUAN. hari. Dalam perkembangannya, produktivitas kerbau masih rendah dibandingkan dengan sapi.

ONSET DAN LAMA ESTRUS KAMBING KACANG YANG DIINJEKSIPROSTAGLANDINF2α PADA SUBMUKOSA VULVA

Tampilan Berahi dan Tingkat Kesuburan Sapi Bali Timor yang Diinseminasi (The Performance of Estrus and Fertility Rate of Timor Bali Cow Inseminated)

RESPON PENYUNTIKAN HORMON CAPRIGLANDIN PGF2 ERHADAP SINKRONISASI BERAHI INDUK SAPI BALI DI KABUPATEN BANTAENG SULAWESI SELATAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48/Permentan/PK.210/10/2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis

UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI REPRODUKSI TERNAK DOMBA DI TINGKAT PETAN TERNAK

BAB I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan

PENGARUH METODE PERKAWINAN TERHADAP KEBERHASILAN KEBUNTINGAN SAPI DONGGALA DI KABUPATEN SIGI

PENGARUH PARITAS TERHADAP PERSENTASE ESTRUS DAN KEBUNTINGAN SAPI PERANAKAN ONGOLE YANG DISINKRONISASI ESTRUS MENGGUNAKAN PROSTAGLANDIN F 2 Α (PGF 2 Α)

KEGIATAN SIWAB DI KABUPATEN NAGEKEO

MATERI DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada peternakan sapi rakyat di Kabupaten

Seminar dan Lokakarya Nasional Usahaternak Kerbau 2007

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam usaha meningkatkan penyediaan protein hewani dan untuk

PUBERTAS DAN ESTRUS 32 Pubertas 32 Estrus 32 Waktu kawin 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dibagikan. Menurut Alim dan Nurlina ( 2011) penerimaan peternak terhadap

PERBANDINGAN EFISIENSI REPRODUKSI SAPI BRAHMAN CROSS YANG DIINSEMINASI TAHUN **** DAN TAHUN *** DI KECAMATAN (X) KABUPATEN (Y) PROPINSI (Z)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEBUNTINGAN (CONCEPTION RATE) PADA SAPI POTONG SETELAH DILAKUKAN SINKRONISASI ESTRUS DI KABUPATEN PRINGSEWU

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Estrus Setelah Penyuntikan Kedua PGF 2α. Tabel 1 Pengamatan karakteristik estrus kelompok PGF 2α

PAPER SINKRONISASI ESTRUS PADA TERNAK

Manajemen Perkawinan. Suhardi, S.Pt.,MP

PAPER SINKRONISASI ESTRUS PADA TERNAK

MATERI DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 1999 sampai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi PO adalah sapi persilangan antara sapi Ongole (Bos-indicus) dengan sapi

Revisi ke 03 Tanggal : 03 Agustus 2016

PENGGUNAAN PROGESTERON SINTETIK PADA SAPI PERAH FRIES HOLLAND (FH) PENERIMA INSEMINASI BUATAN DAN DI EMBRIO SAPI MADURA

Revisi ke 05 Tanggal : 27 Desember 2017

RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018

PERFORMANS REPRODUKSI SAPI BALI DAN SAPI PO DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR

HASIL DAN PEMBAHASAN. Mekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Lokasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Barat sekitar SM. Kambing yang dipelihara (Capra aegagrus hircus)

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi Provinsi Jambi salah satunya adalah pemenuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Bali berasal dari banteng (Bibos banteng) yang telah didomestikasi berabadabad

Revisi ke 01 Tanggal : 18 April 2017

Revisi ke 05 Tanggal : 23 November 2016

Dengan ini kami sampaikan Laporan Kegiatan Balai Inseminasi Buatan Lembang Bulan Februari TA. 2016, sebagai berikut :

Revisi ke 04 Tanggal : 29 September 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan reproduksi akan sangat mendukung peningkatan populasi sapi

BAB V INDUKSI KELAHIRAN

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL TAMPILAN BIRAHI KAMBING LOKAL YANG BERBEDA UMUR HASIL SINKRONISASI MENGGUNAKAN PROSTAGLANDIN F2 DI KABUPATEN BONE BOLANGO

TINJAUAN PUSTAKA. Hormon dan Perannya dalam Dinamika Ovari

Revisi ke 01 Tanggal : 16 Maret 2016

PERFORMA REPRODUKSI PADA SAPI POTONG PERANAKAN LIMOSIN DI WILAYAH KECAMATAN KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

Revisi ke 02 Tanggal : 16 Maret 2017

BAB I PENYERENTAKAN BERAHI

ABSTRACT

SINKRONISASI ESTRUS MELALUI MANIPULASI HORMON AGEN LUTEOLITIK UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI REPRODUKSI SAPI BALI DAN PO DI SULAWESI TENGGARA

Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture Lampung University Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Bandar Lampung ABSTRACT

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI PERFORMAN SAPI POTONG TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rusa Timor (Rusa timorensis) merupakan spesies bendera (flag species)

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Potong. potong adalah daging. Tinggi rendahnya produksi penggemukan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. susu. Diantara ternak perah, sapi perah merupakan penghasil susu yang sangat. memenuhi kebutuhan konsumsi bagi manusia.

TEKNIK DAN MANAJEMEN PRODUKSI BIBIT SAPI BALI DI SUBAK KACANG DAWA, DESA KAMASAN, KLUNGKUNG ABSTRAK

5 KINERJA REPRODUKSI

PENGARUH PENYUNTIKAN PROSTAGLANDIN TERHADAP PERSENTASE BIRAHI DAN ANGKA KEBUNTINGAN SAPI BALI DAN PO DI KALIMANTAN SELATAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. tidak vital bagi kehidupan tetapi sangat penting bagi kelanjutan keturunan suatu

BAB III MATERI DAN METODE. Ongole (PO) dan sapi Simmental-PO (SIMPO) dilaksanakan pada tanggal 25 Maret

KEGAGALAN REPRODUKSI PADA TERNAK KELINCI

INSEMINASIBUATAN PADADOMBA

BAB VI TEKNOLOGI REPRODUKSI

Transkripsi:

LEMBAR PENGESAHAN Pemantauan dan Pengukuran Proses Layanan Purna Jual 31 Okt 2016 1 dari 5 Kegiatan Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Diperiksa oleh KRISMONO, SST Kasubbag TU 31 Oktober 2016 Disyahkan oleh Ir. TRI HARSI, MP Kepala BIB Lembang 31 Oktober 2016

STATUS REVISI Pemantauan dan Pengukuran Proses Layanan Purna Jual/ Sinkronisasi Berahi 31 Okt 2016 2 dari 5 No. Nomor Bagian/ Subbagian Yang di revisi Disetujui oleh Tanggal Pengendali Dokumen Kasubbag TU Krismono, SST NIP. 19640607 198303 1 002

LANGKAH KERJA Pemantauan dan Pengukuran Proses Layanan Purna Jual/ Sinkronisasi Berahi 31 Okt 2016 3 dari 5 Proses flow chart Deskripsi / Uraian Penanggung jawab/ Pihak terkait Dokumen Rekaman Seleksi akseptor 1. Seleksi akseptor dilaksanakan oleh Petugas yang memiliki kompetensi Pkb dan/atau ATR. 2. Akseptor yang diikutkan dalam kegiatan ini adalah sapi potong, sapi perah, kerbau induk dan dara (kecuali sapi Bali dara) dengan kriteria sbb a. Tidak dalam keadaan bunting (bunting akan terjadi abortus). b. Kesehatank elompok (herd health) baik. c. Nilai Kondisi T ubuh (NKT) 2,5 (lampiran. 1 & 2). d. Mempunyai kesehatan alat reproduksi yang baik (tidak ada leleran abnormal dari vulva) dan bersiklus normal. 3. Ternak betina yang tidak masuk aksepto rdan terdiagnosa mengalami gangguan reproduksi akan ditangani Tim penanganan gangguan reproduksi. Kasubbag TU Juknis Sinkron Pelaksanaan Sinkronisasi Berahi 1. Sinkronisasi berahi menggunakan preparat hormon Prostaglandin (PGF2 ).Siklus berahi dimanipulasi melalui penyuntikan PGF2 untuk merangsang lebih awal regresi Corpus Luteum (CL). Penyuntikan PGF2 dilakukan secara intramuskuler (i.m) atau tembus daging pada akseptor

Pelaksanaan I nseminasi Buatan 1. Setelahperlakuanpenyuntikan hormonpgf2, akseptor yang menunjukkangejalaberahilangsungdilaksanakan IB dengan cara standar (10-12 jamsejakawalmunculnyagejalaberahi 2. Akseptor yang tidakmenunjukangejalaberahisetelahpenyuntikan hormonpgf2 yang kedua, IB tetapdilakukandenganmetode IB terjadwal(timed artificial insemination/tai) yaitu antara 72-96 jam (hari ke-3 sore/80 jam) setelah penyuntikan PGF2 dengandosis semen bekutunggal (single dosis). Walaupuntidakadaperubahanpadaalatkelaminluar IB tetapdilakukandengancatatanharusada kontraksi (ketegangan) serviksdan uterus sertaadanyafolikelde Graafbesarpadasalahsatuovarianya. 3. Akseptor yang menunjukkangejalaberahikembalisetelah IB hasilsinkronisasi, dilakukan IB ulangandengancarastandar. 4. PemeriksaanKebuntingan (PKb) dilakukan60 harisetelahpelaksanaanib. 5. Semuakegiatansinkronisasidicatatpadaform recording yang telahdisediakan Unit kerja Subbagian TU

LAMPIRAN Sinkronisasi Birahi 31 Okt 2016 5 dari 5 1. Metode Selective Single Dose (1 kali Penyuntikan Hormon Prostaglandin/PGF2 ) a) Lakukan pemeriksaan perrektal padaseluruh akseptor yang akan di lakukan penyerentakan berahi untuk menentukan adanya CL aktif. b) Hari ke nol ternak yang memiliki CL aktif suntik prostaglandin c) Hari ke 1 5 deteksi berahi dan pelayanan IB pada akseptor yang terlihat berahi. Apabila terdapat akseptor yang berahi tetapi karena sesuatu hal tidak terlayani IB maka pada hari ke-11 dilakukan penyuntikan ke-2 prostaglandin dan dilakukan IB pada akseptor yang berahi, pada ternak yang tidak menunjukan gejala berahiib dilaksanakan pada 72-96 jam setelah penyuntikan ke-2 (IB terjadwal). d) Untuk ternak dengan ovarium aktif tetapi tidak terdeteksi CL aktif penyuntikan dilakukan pada hari ke-11 dan pelayanan IB pada 72-96 jam setelah penyuntikan. Cek CL suntik PGF2 Pengamatan berahi PGF2 ke-2 hari ke 0 1-5 11 12-15 60 Pelayanan IB pada akseptor berahi PGF2 ke-1 untuk fase folikular Pelayanan IB PKb Catatan 1) Dua kali penyuntikandilakukanpadaakseptor yang sama. 2) Ternak yang sudah dilakukan penyuntikan prostaglandintidak dicampur dengan pejantan sampai dilakukan pelayanan IB. 3) IB pada kerbau dilakukan 2 kali (pagi dan sore hari). 4) Penentuan berahi harus berdasarkan tanda-tanda perubahan perilaku (+), perubahan pada vulva bengkak, merah dan basah (++) dan adanya kontraksi uterus (+++).