BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, validitas dan eliabilitas alat uku, dan metode analisis data. Vaiabel-vaiabel dalam penelitian ini adalah sebagai beikut : 1.Vaiabel bebas : Kematangan emosi. Vaiabel teikat : Stes keja B. Definisi Opeasional Vaiabel Penelitian Dalam penelitian ini definisi opeasional digunakan untuk menghindai tejadinya pebedaan dalam memahami dan mengintepetasi pengetian dai masing-masing vaiabel. 1. Kematangan Emosi Kematangan emosi adalah kemampuan seseoang dalam mengendalikan emosinya. Menuut Walgito (003) ada lima aspek kematangan emosi yaitu: (a) dapat meneima keadaan diinya maupun oang lain sepeti apa adanya. (b) tidak impulsif. (c) dapat mengontol emosi dan ekspesi emosinya dengan baik. (d) dapat befiki secaa objektif dan ealistis, sehingga besifat saba, penuhpengetian dan memiliki toleansi yang baik. (e) Mempunyai tanggung 3
jawab yang baik, dapat bedii sendii, tidak mudahmengalami fustasi dan akan menghadapi masalah dengan penuh pengetian.. Stes Keja Stes keja meupakan hasil ketidakseimbangan antaa pesepsi individu mengenai tuntutan keja dengan pesepsinya mengenai kemampuannya menanggulangi tuntutan tesebut. Menuut Bee dan ewman (dalam Rahadja, 007) stes keja meliputi: (a) Aspek Fisiologis bahwa stes keja seing ditunjukan pada symptoms fisiologis, (b) Aspek Psikologis, (c) Aspek Tingkah laku. C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian meupakan individu yang menjadi sumbe data penelitian.menuut (Azwa, 01) populasi meupakan sekelompok subjek yang hendak dikenai genealisasi hasil penelitian. Menuut Sugiyono (009) populasi adalah keseluuhan subjek yang paling sedikit mempunyai sifat dan kaakteistik sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluuh kayawan bagian Peencanaan Kanto Pusat PT. Pekebunan usantaa IV Medan yang bejumlah 48 oang.. Sampel Sampel menuut Sugiyono (009) adalah subjek atau wakil dai populasi yang diteliti.besa sampel haus dihitung bedasakan teknik-teknik tetentu aga sampel yang digunakan dan diambil dai populasi dapat dipetanggung 33
jawabkan.sampel dalam penelitian ini adalah seluuh kayawan bagian Peencanaan Kanto Pusat PT. Pekebunan usantaa IV Medan yang bejumlah 48 oang. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yang atinya keseluuhan populasi digunakan menjadi sampel dalam penelitian (Sugiyono, 009). Hal yang mendasai peneliti menggunakan teknik ini kaena jumlah populasi tidak mencapai 100 oang. D. Metode dan Alat Pengumpul Data Penelitian ini menggunakan metode skala. Hadi (1996) mendefinisikan skala sebagai metode penelitian yang menggunakan dafta penyataan yang haus dijawab atau dafta isian yang haus diisi oleh sejumlah subjek dan bedasakan atas jawaban atau isian tesebut, peneliti mengambil kesimpulan mengenai subjek yang diselidiki. Adapun anggapan-anggapan yang dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode ini adalah: (1) bahwa subjek adalah oang yang paling tahu tentang diinya sendii, () bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah bena dan dapat dipecaya, (3) bahwa intepestasi subjek tentang penyataan-penyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti (Hadi, 004). Metode skala menuut Walgito (1989) mempunyai bebeapa kelebihan dan kekuangan, kelebihan dai metode skala adalah: (1) metode skala adalah metode 34
paktis, () tenaga yang dipelukan sedikit dan tidak memelukan keahlian tetentu, (3) subjek dapat menjawab dengan leluasa tanpa dipengauhi oleh oang lain. Adapun kelemahan metode skala antaa lain adalah: (1) peneliti mungkin tidak dapat langsung behadapan dengan subjek penelitian, sehingga bila hal-hal yang kuang jelas maka keteangan lebih lanjut sulit dipeoleh, () biasanya skala yang dikeluakan tidak semuanya kembali, (3) kesalahan dalam pelaksanaan penelitian, kuang jelasnya penyataan-penyataan akan menyebabkan kuang validnya bahan yang dipeoleh. Bebeapa antisipasi yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan skala adalah: (1) dilakukan penyusunan skala yang sebaik-baiknya, yaitu dengan menggunakan bahasa yang sedehana, jelas dan singkat untuk menghindai kesalahan intepestasi, () subjek dibeikan altenatif jawaban, (3) subjek dibeikan penjelasan tentang pengisian skala dengan bena (Walgito, 1989). Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Skala Kematangan Emosi Skala yang digunakan adalah skala sikap model liket. Metode ini sebenanya benama summated atting. Skala ini disusun untuk mengungkap sikap po dan konta, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju tehadap suatu objek sosial. Skala sikap beisi penyataan-penyataan objek sikap, yaitu suatu penyataan mengenai objek sikap. Penyataan ini tedii atas dua macam, yaitu penyataan yang favouable dan penyataan unfavoable (azwa, 007). 35
Skala yang akan dibuat yaitu skala kematangan emosi tehadap stes keja dalam penelitian ini disusun bedasakan aspek-aspek kematangan emosi menuut Walgito (003) yaitu: (a) dapat meneima keadaan diinya maupun oang lain sepeti apa adanya.(b) tidak impulsif. (c) dapat mengontol emosi dan ekspesi emosinya dengan baik. (d) dapat befiki secaa objektif dan ealistis, sehingga besifat saba, penuhpengetian dan memiliki toleansi yang baik. (e) mempunyai tanggung jawab yang baik, dapat bedii sendii, tidak mudahmengalami fustasi dan akan menghadapi masalah dengan penuh pengetian. Dengan skala liket ada 4 altenatif jawaban dengan membuat item yang mendukung penyataan (favouable) dan tidak mendukung penyataan (unfavuoable).kiteia untuk penilaian item favouable bedasakan skala liket ini adalah nilai 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS), nilai untuk jawaban tidak sesuai (TS), nilai 3 untuk jawaban sesuai (S), nilai 4 untuk jawaban sangat sesuai (SS). Sedangkan untuk item unfavouable nilai 4 untuk jawaban sangat sesuai (SS), nilai 3 untuk jawaban sesuai (S), nilai untuk jawaban tidak sesuai (TS), nilai 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS).. Skala Stes Keja Skala ini betujuan untuk menguku aspek-aspek stess keja yang dikemukakan oleh Beeh dan ewman (dalam Rahadja, 007) meliputi: a. Aspek fisiologis,bahwa stess keja seing ditunjukkan pada symptomsfisiologis. Penelitian dan fakta oleh ahli-ahli kesehatan dan kedoktean menunjukkan bahwa stess kejadapat mengubah metabolismtubuh, menaikkan detak jantung, mengubah caa benafas, menyebabkan sakit kepala, dan seangan 36
jantung. Bebeapa yang teidentifikasi sebagai symptomsfisiologis adalah meningkatnya detak jantung, tekanan daah, dan esiko potensial tekena gangguan kadiovaskule, mudah lelah fisik, kepala pusing, sakit kepala, ketegangan otot, gangguan penapasan, temasuk akibat dai seing maah, sulit tidu, gangguan tidu, seing bekeingat, telapak tangan bekeingat. b. Aspek psikologis, stess keja dan gangguan-gangguan psikologis adalah hubungan yang eat dalam kondisi keja. Simptoms yang tejadi pada aspek psikologis akibat dai stess yaitu kecemasan, ketegangan, mudah maah, sensitive dan jengkel, kebingungan, gelisah, depesi, mengalami ketetekanan peasaan, kebosanan, tidak puas tehadap pekejaan, menuunnya fungsi intelektual, kehilangan konsentasi, hilangnya keativitas, tidak begaiah untuk bekeja, measa tidak bedaya, measa gagal, mudah lupa, asa pecaya dii menuun. c. Aspek tingkah laku (behavioal). Pada aspek ini stess keja pada kayawan ditunjukkan melalui tingkah laku meeka. Bebeapa symptoms peilaku pada aspek tingkah laku adalah penundaan, menghindai pekejaan, absensi, menuunnya pefomansi dan poduktivitas, makan secaa belebihan/hilang, tindakan belebihan, menuunnya hubungan dengan teman dan keluaga, tidak beminat behubungan dengan oang lain. Sistem penilaian stes keja untuk aitem favoable bedasakan skala liket adalah nilai 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS), nilai untuk jawaban tidak sesuai (TS), nilai 3 untuk jawaban sesuai (S), nilai 4 untuk jawaban sangat sesuai (SS). Sedangkan untuk item unfavouable nilai 4 untuk jawaban sangat 37
sesuai (SS), nilai 3 untuk jawaban sesuai (S), nilai untuk jawaban tidak sesuai (TS), nilai 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS). E. Validitas dan Reliabilitas Alat Uku 1.Validitas Alat Uku Validitas meupakan pesyaatan yang haus dipenuhi oleh sebuah alat uku. Validitas ini menyatakan ketepatan, keakuatan maupun kecematan alat uku dalam menjalankan fungsi pengukuannya. Suatu alat uku dianggap valid apabila alat uku tesebut dapat membeikan hasil pengukuan yang sesuai dengan maksud dan tujuan dai pengukuan (Azwa, 1989). Hadi (1990) mengatakan bahwa validitas alat uku meupakan indeks dai ketepatan atau keakuatan dan ketelitian alat uku dalam menjalankan fungsi dan pengukuannya. Kemudian disebutkan sebeapa jauh alat uku tesebut dapat membaca dengan teliti, menunjukkan dengan sebenanya status atau keadaan kiteia pembanding. Dalam hal ini kiteia pembanding yaitu kiteia dalam (intenal citeion) dan kiteia lua (extenal citeion). Pembanding yang beasal dai lua alat uku disebut kiteia lua dan sebaliknya pembanding yang beasal dai dalam alat uku disebut sebagai kiteia dalam yang beasal dai kesesuaian antaa bagian-bagian instumen dengan instumen keseluuhan, maka alat uku dinyatakan memiliki validitas yang tinggi. Penelitian ini mengambil kiteia pembanding yang beasal dai dalam pengukuan alat itu sendii. Caanya adalah dengan mengkoelasikan nilai-nilai 38
tiap buti dengan nilai soalnya. Teknik statistika yang digunakan adalah koelasi Poduct Moment dengan yang dikemukakan oleh Kal Peason (dalam Azwa,199), yakni sebagai beikut : = XY = ( X)( Y) ( ) ( ) X ( Y) X Y Keteangan : = Koefisien koelasi anta vaiabel bebas dengan vaiabel teikat XY = Jumlah hasil kalianta sko vaiabel bebas dengan sko vaiabel tegantung X = Jumlah sko vaiabel X Y = Jumlah sko vaiabel Y X = Jumlah kuadat sko vaiabel X Y = Jumlah kuadat sko vaiabel Y = Jumlah subjek ilai validitas setiap buti (koefisien Poduct Moment Peason) sebenanya masih pelu dikoelasi kaena kelebihan bobot. Kelebihan bobot ini tejadi kaena sko buti yang dikoelasikan dengan sko total ikut sebagai komponen sko total, dan hal ini menyebabkan koefisien menjadi lebih besa (Hadi, 1996). Fomula untuk membesihkan kelebihan bobot ini dipakai fomula pat whole adalah sebagai beikut : bt = ( )( SDy ) ( SDx ) ( SD ) + ( SD ) ( )( SD )( SD ) { } x y x y Keteangan : 39
bt SD y SD x = Koefisien koelasi setelah dikoeksi dengan pat whole = Koefisien koelasi sebelum dikoeksi = Standa deviasi total = Standa deviasi buti. Reliabilitas Alat Uku Konsep dai eliabilitas alat uku adalah untuk mencai dan mengetahui sejauh mana hail pengukuan dapat dipecaya. Reliabel dapat juga dikatakan kepecayaan, keteandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya. Hasil pengukuan dapat dipecaya apabila dalam bebeapa kali pelaksanaan pengukuan tehadap kelompok subjek yang sama dipeoleh hasil yang elatif sama selama dalam dii subjek yang diuku memang belum beubah (Azwa, 1997). Analisis eliabilitas alat uku yang dipakai adalah teknik Hoyt (Azwa, 1997) dengan umus sebagai beikut : tt =1 Mki Mks Keteangan : tt = indeks eliabilitas alat uku 1 = konstanta bilangan Mki = mean kwadat anta buti Mks = mean kwadat anta subjek Adapun digunakannya teknik eliabilitas dai Hoyt ini adalah : a. Jenis data kontinyu b. Tingkat kesukaannya seimbang c. Meupakan tes kemampuan (powe test), bukan tes kecepatan (speed test) 40
F. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik koelasi Poduct Moment dai Kal Peason (Azwa, 199). Alasan digunakannya teknik koelasi ini disebabkan kaena pada penelitian ini memiliki tujuan ingin melihat hubungan antaa satu vaiabel bebas (kematangan emosi) dengan satu vaiabel tegantung (stes keja). Fomula dai teknik Poduct Moment yang dimaksud adalah sebagai beikut (Aikunto, 1997): = XY = ( X)( Y) ( ) ( ) X ( Y) X Y Keteangan : = koefisien koelasi anta vaiabel bebas dengan vaiabel teikat XY = Jumlah hasil kalianta sko vaiabel bebas dengan sko vaiabel tegantung X = Jumlah sko vaiabel X Y = Jumlah sko vaiabel Y X = Jumlah kuadat sko vaiabel X Y = Jumlah kuadat sko vaiabel Y = Jumlah subjek Sebelum dilakukan analisis data dengan teknik analisis Poduct Moment, maka telebih dahulu dilakukan uji asumsi tehadap data penelitian yang meliputi : a. Uji omalitas, yaitu untuk mengetahui apakah distibusi data penelitian masing-masing vaiabel telah menyeba secaa nomal. b. Uji Linieitas, yaitu : untuk mengetahui apakah data dai vaiabel bebas memiliki hubungan yang linie dengan vaiabel tegantung. 41