PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA

dokumen-dokumen yang mirip
PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL

Analisis Kualitas Interpolasi Terhadap Fitur Statistik pada Citra

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B

ANALISIS PENELUSURAN TEPI CITRA MENGGUNAKAN DETEKTOR TEPI SOBEL DAN CANNY

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN FITUR WARNA DAN BENTUK

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi.

Konsep Penambahan High Pass Filter pada Pengenalan Pola Metode SIFT

Pemisahan Objek-Objek Berbasis Region pada Citra Digital dengan Metode Normalized Cuts

SISTEM TEMU KEMBALI CITRA UNTUK E- COMMERCE MENGGUNAKAN PROSEDUR PENCARIAN DUA FASE DENGAN FITUR HISTOGRAM MULTI TEKSTON

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA TELINGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI HOUGH ABSTRAK

APPLICATION OF HANDWRITING CHARACTER CLASSIFICATION USING CHARACTER EXTRACTION BASED ON CHAIN CODE AND SEGMENT PATTERN

ANALYSIS PERFORMANCE FITUR BENTUK, WARNA DAN TEKSTUR CITRA PADA PENELUSURAN INFORMASI ASET BERBASIS CBIR

PENCARIAN ISI CITRA MENGGUNAKAN METODE MINKOWSKI DISTANCE

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

1. PENDAHULUAN Bidang perindustrian merupakan salah satu bidang yang juga banyak menggunakan kecanggihan teknologi, walaupun pada beberapa bagian, mas

PEMANFAATAN METODE PENCOCOKAN KURVA UNTUK MENGENALI HURUF TULISAN TANGAN. Efron Manik ABSTRACT

DETEKSI DAN REPRESENTASI FITUR MATA PADA SEBUAH CITRA WAJAH MENGGUNAKAN HAAR CASCADE DAN CHAIN CODE

EKSTRAKSI JALAN SECARA OTOMATIS DENGAN DETEKSI TEPI CANNY PADA FOTO UDARA TESIS OLEH: ANDRI SUPRAYOGI NIM :

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN ALGORITMA SOBEL S EDGE DETECTION Arwin Halim 1, Hernawati Gohzali 2, In Sin 3, Kelvin Wijaya 4

PENCOCOKAN OBYEK WAJAH MENGGUNAKAN METODE SIFT (SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM)

PEMBANGUNAN SISTEM CONTENT-BASED IMAGE RETRIEVAL MENGGUNAKAN KODE FRAKTAL DARI DOKUMEN CITRA TESIS ARIF RAHMAN NIM :

UCAPAN TERIMAKASIH. Denpasar, Agustus Penulis

Sistem Pendeteksi Gambar Termanipulasi Menggunakan Metode SIFT

ABSTRAK. Kata kunci : CBIR, GLCM, Histogram, Kuantisasi, Euclidean distance, Normalisasi. v Universitas Kristen Maranatha

DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR

ANALISIS PENGARUH EXPOSURE TERHADAP PERFORMA ALGORITMA SIFT UNTUK IMAGE MATCHING PADA UNDERWATER IMAGE

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bahasa Inggris ada pepatah yang mengatakan a picture is worth a

SEGMENTASI CITRA CT SCAN TUMOR OTAK MENGGUNAKAN MATEMATIKA MORFOLOGI (WATERSHED) DENGAN FLOOD MINIMUM OPTIMAL

Klasifikasi Karakter Tulisan Tangan berdasarkan pola segmen

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer dan internet semakin maju

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

PENGENALAN DAN PEWARNAAN PADA CITRA GRAY-SCALE ABSTRAK

Ekstraksi Fitur Warna, Tekstur dan Bentuk untuk Clustered- Based Retrieval of Images (CLUE)

APLIKASI PENGENALAN RAMBU BERBENTUK BELAH KETUPAT

APLIKASI TRANSFORMASI HOUGH UNTUK EKSTRAKSI FITUR IRIS MATA MANUSIA

KLASIFIKASI KUALITAS BUAH STROBERI SEGAR BERDASARKAN PENGUKURAN ATRIBUT KECACATAN MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA

IDENTIFIKASI PENYAKIT LEUKIMIA AKUT PADA CITRA DARAH MIKROSKOPIS

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL BERDASARKAN CIRI TEKSTUR MENGGUNAKAN WAVELET

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

ANALISIS PELACAKAN OBJEK MOBIL DENGAN OPTICAL FLOW PADA KAMERA DIAM DAN BERGERAK

SISTEM PELACAKAN WAJAH METODE HAAR

PENENTUAN POSISI KAMERA DENGAN GEODESIC DOME UNTUK PEMODELAN. M. Yoyok Ikhsan *

Temu Kembali Citra Makanan Menggunakan Representasi Multi Texton Histogram

SISTEM TEMU KEMBALI CITRA GEDUNG BERDASARKAN INFORMASI GARIS PADA BENTUK GEDUNG

ANALISIS PELACAKAN OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND ESTIMATION PADA KAMERA DIAM DAN BERGERAK (Hasil Penelitian)

Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram

DETEKSI KEMIRINGAN ALUR POLA SIDIK JARI DENGAN HAMMING NET SEBAGAI DASAR KLASIFIKASI

SCENE COMPLETION MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING DAN POISSON BLENDING

PERBANDINGAN METODE DETEKSI TEPI MENGGUNAKAN METODE CANNY, PREWITT DAN SOBEL PADA IMAGE IKAN

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

Ekstraksi Fitur Perpotongan dan Lengkungan untuk Mengenali Huruf Cetak

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM TEMU BALIK CITRA MENGGUNAKAN JARAK HISTOGRAM DENGAN MODEL WARNA YIQ SKRIPSI AYU SATYARI UTAMI

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL UNTUK MENGIDENTIFIKASI MOTIF KARAWO MENGGUNAKAN METODE INVARIANT GENERALIZED HOUGH TRANSFORM

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR

Temu Kenali Citra berbasis Konten Bentuk dan Warna untuk Pengenalan Rambu Lalu-lintas

Mesin pencari berbasis gambar untuk mendeteksi produk smartphone menggunakan fitur morfologi gambar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Aplikasi Image Retrieval dengan Histogram Warna dan Multiscale

Implementasi Content Based Image Retrieval Untuk Menganalisa Kemiripan Bakteri Yoghurt Menggunakan Metode Latent Semantic Indexing

DESAIN APLIKASI MOBILE TRAFFIC MONITORING MENGGUNAKAN ALGORITMA SEPARABLE MORPHOLOGICAL EDGE DETECTOR TUGAS AKHIR

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SPEEDED UP ROBUST FEATURES (SURF) PADA CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL

IMPLEMENTASI TEMU KEMBALI CITRA TEKSTUR MENGGUNAKAN ROTATED WAVELET FILTER

Pengolahan Citra Digital FAJAR ASTUTI H, S.KOM., M.KOM

PERANCANGAN PERGERAKAN WEBCAM BERDASARKAN PERUBAHAN POSISI WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE BERBASIS RASPBERRY PI

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Gambar 1.1 Tahapan Penelitian

Deteksi Wajah Manusia pada Citra Menggunakan Dekomposisi Fourier

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE

Fourier Descriptor Based Image Alignment (FDBIA) (1)

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA. Sistem Identifikasi Teroris Dengan Pelacakan Dan Pengenalan Wajah

PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KINERJA SEGMENTASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL TEODOLITA. VOL. 15 NO. 1, Juni 2014 ISSN DAFTAR ISI

PENERAPAN METODE HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENT (HOG) PADA OBJECT COUNTING BERBASIS RASBERRY PI

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN DETEKSI TEPI DAN KOEFISIEN KORELASI

SEGMENTASI CITRA PELAT ELEMEN BAKAR DENGAN METODE EDGE DETECTION. Anik Purwaningsih, Sutopa *

Deteksi Posisi dan Ekstraksi Fitur Wajah Manusia Pada Citra Berwarna

HALAMAN SAMPUL SKRIPSI PENGENALAN POLA TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN

Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007

Implementasi Rancangan Aplikasi Ekstraksi Ciri Citra Digital berbasis Client-Server

IDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN (PALMPRINT) DENGAN EKSTRAKSI FITUR DIMENSI FRAKTAL DAN LACUNARITY ABSTRAK

PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT)

Fitur bentuk merupakan fitur dasar dalam visual content

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN PENGHAPUSAN TEKSTUR DAN K-MEANS DENGAN BATASAN RUANG

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

PENGENALAN WAJAH DENGAN PERBANDINGAN HISTOGRAM

BAB II LANDASAN TEORI

Bab III ANALISIS&PERANCANGAN

Transkripsi:

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA Dina Indarti Pusat Studi Komputasi Matematika, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya no. 100, Depok 16424, Jawa Barat dina_indarti@staff.gunadarma.ac.id Abstrak Pengenalan objek pada citra banyak dimanfaatkan pada berbagai bidang. Permasalahan dalam pengenalan objek pada citra yaitu bagaimana mengenali antara citra yang satu dengan citra lainnya yang memiliki objek yang sama. Karakteristik objek-objek pada citra dapat diwakili oleh karakteristik hasil deteksi tepi dari objek tersebut. Pada penelitian ini digunakan hasil deteksi tepi objek berupa kurva sederhana. Pengenalan objek pada citra menggunakan karakteristik hasil deteksi tepi berupa kurva sederhana terdiri dari dua tahap. Pertama, tahap pembentukan basis data citra yang terdiri dari proses deteksi tepi citra, penelusuran kurva, pengenalan jenis kurva, dan penyimpanan karakteristik kurva ke basis data. Kedua, tahap pengenalan objek pada citra yang terdiri dari proses deteksi tepi citra query, penelusuran kurva, pengenalan jenis kurva, dan pengenalan objek pada citra. Pengenalan objek pada citra terdiri dari dua tahap yaitu coarse level similarity dan fine level similarity. Pada coarse level similarity, karakteristik yang dibandingkan yaitu jenis dan panjang kurva. Pada fine level similarity, karakteristik yang dibandingkan yaitu koordinat kurva. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis, metode pengenalan objek pada citra yang dikembangkan pada penelitian ini dapat melakukan pengenalan objek antara dua citra menggunakan similaritas karakteristik kurva sederhana. Kata Kunci : Kurva Sederhana, Pengenalan Objek, Similaritas Kurva. OBJECT RECOGNITION IN IMAGE BASED ON SIMILARITY CHARACTERISTIC OF SIMPLE CURVE Abstract Recognition of objects in the image is widely used in various fields. Problems in the recognition of objects in the image are how to recognize between the images of one with another image that has similar object. The characteristics of the objects in the image can be represented by the characteristics of the edge detection results of the object. In this research, the result of edge detection object is a simple curve. Recognition of objects in the image using the edge detection characteristics of a simple curve consists of two stages. First, the establishment of an image database consisting of an image edge detection process, curve tracking, curve type recognition, and storage of curve characteristics to the database. Second, the recognition phase of an object in an image consisting of a query image, edge detection process, curve search, curve type recognition, and object recognition in the image. The recognition of objects in the image consists of two stages: coarse Jurnal Ilmiah Informatika dan Komputer Vol. 20 No. 2 Agustus 2015 101

level similarity and fine level similarity. At coarse level similarity, the characteristics are compared are the type and length of the curve. In the fine level similarity, the characteristics are compared is curve coordinates. Based on the results of testing and analyzing, object recognition methods in the image developed in this study can recognize object between two images using similarity characteristics of simple curves. Keyword: Curve Similarity, Object Recognition, Simple Curve. PENDAHULUAN Pengenalan objek pada citra merupakan salah satu permasalahan pada computer vision. Permasalahan pada pengenalan objek yaitu menentukan apakah pada citra tersebut memiliki objek tertentu atau tidak. Oleh karena itu, pengenalan objek pada citra memerlukan pencocokan karakteristik objek-objek pada citra. Karakteristik objek-objek pada citra direpresentasikan oleh karakteristik hasil deteksi tepi objek-objek citra. Hasil deteksi tepi dapat berupa titik, garis, kurva, dan wilayah. Pada penelitian ini digunakan hasil deteksi tepi berupa kurva karena kurva memberikan informasi struktural dan geometris yang lebih baik daripada titik, garis maupun wilayah. Beberapa penelitian telah dikembangkan tentang pengenalan citra berdasarkan karakteristik objek-objek pada citra yang dapat membedakan antara suatu citra dengan citra lainnya. Karakteristik tersebut dapat berupa perbedaan warna, bentuk, pola, tekstur dan informasi spasial lain yang merepresentasikan objek pada citra. Penelitian yang dilakukan oleh Hiremath dan Jagadeesh menggabungkan tiga informasi mengenai warna, tekstur, dan bentuk dalam sistem temu kenali citra. Kelemahan metode ini adalah adanya prosedur perhitungan detail Gradient Vector Flow (GVF) yang hilang sehingga masih dibutuhkan adanya perbaikan [4]. Pengenalan citra menggunakan karakteristik warna telah dilakukan oleh Chaudhari dan Patil [2]. Pada penelitian tersebut menggabungkan algoritna temu kenali citra berdasarkan histogram warna dengan menggunakan Color Coherence Vector (CCV). Kelemahan metode ini adalah ekstraksi fitur dan temu kenali citra harus dilakukan melalui tahapan dan perhitungan yang cukup rumit. Pada penelitian yang dilakukan oleh Indarti, similaritas karakteristik kurva sederhana hasil deteksi tepi yang terkandung di dalam citra digunakan untuk pengenalan citra [5]. Metode ini dapat mengenali citra baik yang tepat sama maupun citra yang telah mengalami translasi dan rotasi. Kelemahan dari metode ini adalah pengenalan citra hanya dapat dilakukan jika setiap citra memilki jumlah objek yang sama, tidak dapat mengenali citra yang hanya memiliki kesamaan satu atau beberapa objek saja. Berdasarkan uraian di atas, keterbatasan pada metode yang telah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya yaitu penggunaan koordinat kurva hanya dapat dilakukan jika citra yang dibandingkan memiliki jumlah objek yang sama, tidak dapat dilakukan jika hanya memiliki satu atau beberapa objek yang sama. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan metode pengenalan satu atau beberapa objek pada citra menggunakan similaritas karakteristik kurva sederhana. 102 Indarti, Pengenalan Objek

METODE PENELITIAN Tahapan pengenalan objek pada suatu citra yang dilakukan dalam penelitian ini secara umum diperlihatkan oleh skema penelitian pada Gambar 1. Gambar 1. Skema Penelitian Berdasarkan Gambar 1, penelitian ini secara garis besar mempunyai dua tahap. Pertama, tahap pembentukan basis data citra yang terdiri dari proses deteksi tepi citra, penelusuran kurva, dan pengenalan jenis kurva. Kedua, tahap pengenalan jenis kurva yang terdiri dari proses deteksi tepi citra, penelusuran kurva, dan pengenalan jenis kurva. Selanjutnya, untuk mengenali objek pada citra dilakukan perbandingan antara karakteristik citra query dengan semua karakteristik citra yang disimpan dalam basis data. Karakteristik yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah kurva sederhana yang terdiri dari kurva tertutup (KT), kurva terbuka linier (KTL), dan kurva terbuka non-linier (KTNL). Dalam proses pendeteksian tepi objek pada citra, pada penelitian ini digunakan metode Canny [1]. Dalam penggunaan threshold, nilai yang digunakan sama antara proses pembentukan basis data dengan proses pengenalan objek pada citra. Pada penelitian ini digunakan nilai threshold 0.3 karena tepi yang dihasilkan cukup baik. Setelah deteksi tepi objek dilakukan selanjutnya kurva hasil deteksi tepi ditelusuri. Penelusuran kurva menggunakan konsep delapan arah pada chain code [3]. Flowchart penelusuran kurva hasil deteksi tepi objek pada citra ditunjukkan pada Gambar 2. Berdasarkan Gambar 2, penelusuran kurva dilakukan dengan melakukan pengecekan piksel yang dimulai dari baris pertama kolom pertama pada citra, kemudian dilakukan kembali pengecekan kolom kedua sampai seterusnya sampai nilai intensitas piksel pada posisi baris dan kolom bernilai 255 dan piksel tersebut yang akan disimpan pada array Koord. Nilai -1 digunakan untuk menyatakan akhir dari suatu kurva dan sekaligus sebagai pemisah data koordinat antar kurva. Setelah penelusuran kurva pertama selesai dilakukan, maka dilanjutkan pencarian kembali kurva berikutnya. Saat piksel awal dari kurva berikutnya ditemukan, maka penelusuran Jurnal Ilmiah Informatika dan Komputer Vol. 20 No. 2 Agustus 2015 103

pada kurva ini kembali dilakukan dengan cara yang sama seperti uraian sebelumnya. Demikian seterusnya dilakukan secara berulang hingga semua kurva dalam citra sudah ditemukan dan selesai ditelusuri. Dalam menentukan jenis kurva digunakan koordinat piksel-piksel pembentuk kurva. Apabila titik ujung dan titik akhir kurva berhimpit disebut kurva tertutup. Sebaliknya, apabila kedua titik tidak berhimpit disebut kurva terbuka [7]. Dengan menggunakan data koordinat kurva yang telah diperoleh pada tahap penelusuran kurva, maka penentuan jenis kurva tertutup dan terbuka dapat dilakukan dengan membandingkan koordinat piksel awal dan koordinat piksel akhir dari setiap kurva. Jika dikenali jenis kurva terbuka, maka selanjutnya dilakukan proses penentuan jenis kurva terbuka linier atau non-linier. Dalam penentuan kurva linier atau nonlinier dilakukan perhitungan sudut simpangan setiap piksel dari garis idealnya. Jika hasil perhitungan kurva memiliki sudut melebihi batasan yang ditentukan maka kurva tersebut dikatakan non linier, sebaliknya kurva tersebut dikatakan kurva linier. Besar sudut simpangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu 5 o karena sudut simpangan 5 o dapat membedakan dengan baik antara kurva terbuka linier atau nonlinier [6]. Gambar 3 merupakan flowchart alur dari pengenalan jenis kurva. Gambar 2. Flowchart Penelusuran Kurva 104 Indarti, Pengenalan Objek

Gambar 3. Flowchart Pengenalan Jenis Kurva Setelah setiap kurva dikenali jenisnya, selanjutnya karakteristik setiap kurva disimpan dalam basis data bersamaan dengan data koordinat. Untuk melakukan proses pengenalan objek pada citra digunakan karakteristik kurva yang telah tersimpan dalam basis data. Dalam proses pengenalan objek pada citra terdiri dari dua tahap pengenalan yaitu coarse level similarity dan fine level similarity. Gambar 4 menunjukkan flowchart sebagai alur proses pengenalan objek citra. Pada tahap coarse level similarity, kriteria yang digunakan yaitu citra query dan citra basis data memiliki jenis kurva yang sama dan setiap jenis kurva yang sama mempunyai panjang yang sama. Untuk mengetahui citra query dan citra basis data memiliki jenis kurva yang sama yaitu dengan membandingkan nilai pada elemen terakhir setiap jenis kurva yang menyimpan banyaknya masingmasing jenis kurva pada citra query maupun citra basis data. Ada tujuh kemungkinan kesamaan jenis kurva antara citra query dan citra basis data. Tabel 1 menunjukkan kesamaan jenis kurva yang mungkin terjadi antara citra query dan citra basis data. Proses selanjutnya dari coarse level similarity yaitu membandingkan kesamaan panjang kurva pada jenis kurva yang sama-sama dimilki citra query dan citra basis data. Jika kesamaan jenis kurva antara citra query dan citra basis data tidak terdapat pada salah satu dari tujuh kemungkinan maka pada citra basis data tidak ada citra yang memiliki objek similar atau identik dengan citra query. Untuk mengetahui kesamaan panjang kurva yaitu dengan menghitung panjang pada jenis kurva yang sama-sama dimilki oleh citra query dan citra basis data. Jika

citra basis data memenuhi kriteria kesamaan tersebut, maka selanjutnya citra tersebut dianalisis lebih lanjut pada fine level similarity. Jika citra basis data tidak memenuhi kriteria kesamaan tersebut, maka proses selanjutnya membandingkan citra query dengan citra basis data yang baru. Gambar 4. Flowchart Pengenalan Objek pada Citra Tabel 1. Kemungkinan Kesamaan Jenis Kurva Antara Citra Query dan Citra Basis Data No. KTQ dan KTLQ dan KTNLQ dan KTBD KTLBD KTNLBD 1. Ada Ada Ada 2. Ada Ada Tidak Ada 3. Ada Tidak Ada Ada 4. Ada Tidak Ada Tidak Ada 5. Tidak Ada Ada Ada 6. Tidak Ada Ada Tidak Ada 7. Tidak Ada Tidak Ada Ada Keterangan: KTQ = Kurva Tertutup Citra Query KTBD = Kurva Tertutup Citra Basis Data KTLQ = Kurva Terbuka Linier Citra Query KTLBD = Kurva Terbuka Linier Citra Basis Data KTNLQ = Kurva Terbuka Non-Linier Citra Query KTNLBD = Kurva Terbuka Non-Linier Citra Basis Data Pada tahap fine level similarity, citra yang diperoleh pada coarse level similarity dibandingkan kembali. Kriteria yang digunakan yaitu koordinat kurva citra basis data dan citra query. Selanjutnya ditentukan kemungkinan kesamaan koordinat kurva pada citra untuk tujuh kemungkinan kesamaan jenis kurva. Kesamaan koordinat kurva pada citra menunjukkan kesamaan objek pada citra. Kemungkinan kesamaan objek pada citra untuk tujuh kemungkinan kesamaan jenis kurva ditunjukkan pada Tabel 2. 106 Indarti, Pengenalan Objek

Tabel 2. Kemungkinan Kesamaan Objek Antara Citra Query dan Citra Basis data No. n1 n2 n3 Jumlah 1. Ada Ada Ada 2 3 = 8 2. Ada Ada - 2 2 = 4 3. Ada - Ada 2 2 = 4 4. Ada - - 2 1 = 2 5. - Ada Ada 2 2 = 4 6. - Ada - 2 1 = 2 7. - - Ada 2 1 = 2 Jika semua koordinat kurva sama untuk semua jenis kurva dan panjang kurva yang sama maka citra query dan citra basis data memiliki objek yang identik. Jika hanya satu atau beberapa koordinat kurva yang sama maka citra query dan citra basis data memiliki objek yang similar. Jika tidak ada koordinat kurva yang sama, maka proses selanjutnya membandingkan citra query dengan citra basis data yang baru. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum semua citra dan karakteristik citra disimpan dalam basis data, masing-masing objek dalam citra dilakukan pendeteksian tepi menggunakan metode Canny [1]. Di dalam basis data telah tersimpan 15 citra yaitu citra-citra yang memiliki objek identik maupun similar. Gambar 5 merupakan 15 citra hasil deteksi tepi dengan metode Canny yang disimpan pada basis data. Setelah semua citra tersimpan pada tahap pembentukan basis data, maka selanjutnya dilakukan pengenalan objek pada citra berdasarkan pada karakteristik kurva sederhana. Pada tahap pengenalan objek pada citra, yang dilakukan adalah peng-enalan citra berdasarkan similaritas karakteristik kurva antara citra query dengan citra disimpan dalam basis data. Hasil pengenalan objek yang memiliki karakteristik kurva yang similar maupun identik pada citra query dengan citra basis data ditunjukkan pada Gambar 6. Citra query yang digunakan adalah dua buah citra yang terdapat pada citra basis data yang telah disimpan. Berdasarkan Gambar 6, ada tiga buah pada citra di basis data yang memiliki objek yang sama dengan objek pada citra query (a) dengan running time yaitu 0.405742 detik. Pada citra query (b), ada tiga buah pada citra di basis data yang memiliki objek yang sama dengan running time sebesar 0.595665 detik. Analisis algoritma dilakukan pada algoritma penelusuran kurva sederhana, algoritma pengenalan jenis kurva, dan algoritma pengenalan objek pada citra. Penelusuran kurva sederhana dilakukan pada setiap cabang di semua kurva yaitu kurva pertama cabang pertama, kurva pertama cabang kedua, dan seterusnya sampai semua cabang pada kurva ditelusuri. Jika banyaknya piksel pembentuk semua kurva yang terdapat dalam sebuah citra adalah n, maka kompleksitas penelusuran kurva sederhana adalah O(n). Pengenalan jenis kurva dilakukan berdasarkan koordinat hasil penelusuran kurva, maka kompleksitas algoritma pengenalan jenis kurva adalah O(n). Oleh karena itu, kompleksitas algoritma penelusuran dan pengenalan jenis kurva sederhana adalah O(n) + O(n) = O(n). Pengenalan objek pada citra terdiri dari tahap coarse level similarity dan fina level similarity. Pada kedua tahap tersebut, karakteristik kurva pada citra query dibandingkan dengan karakteristik kurva pada setiap objek pada setiap citra di basis data. Jika citra query memiliki a Jurnal Ilmiah Informatika dan Komputer Vol. 20 No. 2 Agustus 2015 107

buah objek, ada b buah citra pada basis data, setiap citra pada basis data memiliki c buah objek, maka kompleksitas algoritma pengenalan objek pada citra adalah O(abc). Gambar 5. Citra Hasil Deteksi Tepi Yang Disimpan di Basis Data 108 Indarti, Pengenalan Objek

Citra Query (a) Citra Query (b) Gambar 6. Hasil Pengenalan Objek pada Citra Jurnal Ilmiah Informatika dan Komputer Vol. 20 No. 2 Agustus 2015 109

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pengujian dan analisis terhadap metode serta algoritma yang dikembangkan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa algoritma pengenalan objek pada citra yang dikembangkan dapat melakukan pengenalan objek antara dua citra berdasarkan similaritas karakteristik kurva sederhana. Kompleksitas algoritma adalah (abc) dengan a adalah banyaknya objek pada citra query, b adalah banyaknya citra pada basis data, dan c adalah banyaknya objek di citra basis data. Pada penelitian lebih lanjut dapat mengenali juga jenis kurva tidak sederhana yaitu kurva tidak sederhana, berupa kurva tertutup tidak sederhana, kurva terbuka linier tidak sederhana, dan kurva terbuka non-linier tidak sederhana. Selain itu, metode pengenalan objek pada citra menggunakan similaritas karakteristik kurva dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga invariant terhadap tranformasi geometri. DAFTAR PUSTAKA [1] [Canny, 1986] Canny, J., 1986. A Computational Approach To Edge Detection. IEEE Transaction on Pattern Analysis and Machine Intelligence, Vol. 8, pp. 679 698. [2] [Chaudari, et al, 2012] Chaudari, Reshma., Patil, A. M. 2012. Content Based Image Retrieval Using Color and Shape Features. International Journal of Advanced Research in Electrical, Electronic, and Instrumentation Engineering, Vol.1, Issue 5. [3] [Freeman, 1974] Freeman, H, 1974. Computer Processing Of Linedrawing Images. Computing Surveys, Vol. 6, No. 1, pp. 57-97. [4] [Hiremath dan Jagadeesh, 2007] Hiremath, P. S. dan Jagadeesh P. 2007. Content Based Image Retrieval Using Color, Texture and Shape Features. In Proceedings of the 15th International Conference on Advanced Computing and Communications (ADCOM 07), pp. 780-784. [5] [Indarti, 2014] Indarti, D. 2014. Pengenalan Citra Berdasarkan Similaritas Karakteristik Kurva Yang Invariant Terhadap Transformasi Geometri. Disertasi. Universitas Gunadarma. [6] [Indarti, et al, 2015] Indarti, D., Madenda, S., Kusuma, T.M., Agushinta, D. 2015. Image Recognition Based On Similarity Of Curve Characteristics Invariant To Translation. Journal of Theoretical and Applied Information Technology, Vol. 74, No. 1, pp. 131-139. [7] [Varberg, et al, 2007] Varberg, D., Purcell, E. J., dan Rigdon, S. E. 2007. Calculus Ninth Edition. New York: Pearson Prentice Hall. 110 Indarti, Pengenalan Objek