PEMANFAATAN BAHAN SISA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA MELALUI GELAR AKSI TAMAN PINTAR BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI DESA KADUARA BARAT KECAMATAN LARANGAN 1 Chairatul Umamah, 2 Sitti Mukamilah Universitas Islam Madura chairatul.physics@gmail.com ABSTRAK Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk mengadakan kegiatan dalam memanfaatkan bahan sisa sebagai media pembelajaran interaktif bagi siswa sekolah dasar di lingkungan Kaduara Barat. Target khusus yang diharapkan dari kegiatan ini adalah teridentifikasinya konsep IPA yang esensial yang bisa diajarkan dengan lebih mudah melalui media pembelajaran sederhana dari bahan sisa. Media pembelajaran sederhana dapat meningkatkan efektifitas dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan penyerapan materi ajar siswa. Tahapan kegiatan dimulai dengan pendaftaran peserta (dalam bentuk kelompok), dilanjutkan dengan penyampaian materi IPA untuk sekolah dasar dan media pembelajarannya, proses persiapan media pembelajaran sederhana, dilanjutkan dengan pengenalan media pembelajaran berupa alat eksperimen sederhana berbasis bahan sisa. Dalam melakukan eksperimen, siswa dibantu dengan petunjuk praktikum dan mengamati gejala yang terjadi, kemudian siswa diminta untuk berpikir kritis dalam menemukan konsep IPA berdasarkan pengamatan yang terjadi. Tahap akhir kegiatan dilakukan melalui penguatan konsep IPA dari beberapa percobaan yang telah diilustrasikan dan diadakan evaluasi untuk mengetahui daya serap konsep IPA siswa. Keberhasilan kegiatan PkM ini diukur dengan menggunakan pendekatan proses melalui metode observasi dan wawancara setelah kegaiatan berlangsung. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan PkM ini adalah siswa memiliki kemampuan mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, siswa mulai kreatif menemukan ide dan membuat alat praktikum IPA sederhana yang bersumber dari bahan-bahan yang ada di lingkungannya dan antusias untuk mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar. Kata Kunci: media pembelajaran, IPA SD, bahan sisa 1. PENDAHULUAN Desa Kaduara Barat merupakan Desa terbungsu kedua dari kecamatan Larangan. Desa ini berada paling ujung dari kabupaten Pamekasan dan berada di antara perbatasan kabupaten Pamekasan dan kabupaten Sumenep. Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus meningkatkan mutu pendidikan dengan berbagai program. Salah satu program yang dijalankan adalah pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu melalui pembangunan beberapa sekolah baik negeri maupun swasta di bawah binaan dinas pendidikan. Secara umum sekolah-sekolah yang berstatus SD/MI baik swasta maupun negeri masih tergolong sekolah dengan fasilitas yang sangat terbatas. Keterbatasan fasilitas dan kurangnya kegiatan akademik oleh siswa membuat kemampuan siswa dalam pemanfaatan media belajar IPA masih sangat kurang. Perkembangan IPTEK dewasa ini sangat pesat sehingga mempengaruhi semua aspek kehidupan termasuk di bidang pendidikan. Bidang pendidikan khususnya pembelajaran IPA di tingkat sekolah dasar maupun menengah telah banyak berkembang media atau alat bantu dengan memanfaatkan bahan sisa pakai yang dapat digunakan sebagai media belajar baik audio maupun audio visual dalam mengajarkan konsep dasar IPA. Sentuhan inovasi yang masih sangat kurang membuat guru dan siswa kurang kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran atau proses belajar mengajar yang masih tradisional yang akan berdampak pada rendahnya kemampuan analisis dan pemahaman IPA siswa. Adapun permasalahan mitra ( dalam hal ini adalah 2 sekolah dasar negeri ) antara lain sebagai berikut : 1. Sebagian besar siswa belum pernah mendapatkan kesempatan untuk mengikuti perlombaan atau sosialisasi 208
mengenai pemanfaatan bahan sisa sebagai media pembelajaran IPA 2. Masih rendahnya kreatifitas siswa dan guru dalam memilih model, metode atau pendekatan pembelajaran dalam mengajarkan konsep dasar IPA 3. Jangkauan teknologi dan inovasi yang masih sangat kurang, sehingga siswa ataupun guru, kurang mendapatkan informasi atau perkembangan media pembelajran khususnya dalam pembelajaran IPA 4. Keinginan sekolah/guru untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sangat tinggi, namun terkendala oleh banyak faktor seperti pendanaan, jangkauan teknologi, fasilitas sekolah, kesempatan mengikuti perlombaan maupun sosialisasi dll 5. Program nasional tentang peningkatan prestasi belajar siswa melalui sekolah pintar hanya diikuti oleh sekolah-sekolah tertentu yang berada di pusat kota atau pusat kabupaten. Memperhatikan kondisi sekolah yang jauh dari jangkauan pusat kota dan kurangnya kegiatan akademik yang bersifat inovasi dalam pembelajaran, maka Kepala Sekolah dan Pelaksana PkM memandang perlu untuk melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan melibatkan siswa terlebih dahulu dan jangka panjangnya adalah guru IPA yang ada di sekolah tersebut. Kegiatan PkM ini akan dilaksanakan di 2 sekolah dasar negeri yang berada di desa Kaduara Barat kecamatan Larangan. Target yang ingin dicapai melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut : 1. Adanya pemetaan konsep-konsep IPA yang membutuhkan penggunaan bahan sisa sebagai alat eksperimen sehingga mudah dipahami 2. Membentuk Kelompok Kerja siswa dalam mengefesiensi waktu selama eksperimen berlangsung 3. Meningkatnya penguasaan konsep siswa terhadap penggunaan alat eksperimen sederhana dari bahan sisa dalam pembelajaran IPA 4. Menumbuhkan cara berpikir kreatif dan kritis siswa secara konkrit dalam pemahaman konsep IPA. Luaran yang diharapkan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya media pembelajaran berupa alat eksperimen sederhana yang memadai dengan memanfaatkan bahan sisa di lingkungan sekitar untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep IPA 2. Artikel ilmiah yang akan dimuat pada jurnal nasional 3. Laporan pengabdian kepada masyarakat. 2. METODE PENGABDIAN 2.1. Waktu dan Tempat Pengabdian Pelaksanaan kegiatan pengabdian berlangsung pada hari Sabtu-Minggu tgl 19-20 Agustus 2017 dari jam 08. 00 WIB s.d 15.00 WIB, dengan dihadiri 34 orang peserta siswa sekolah dasar negeri yang berada di daerah Kaduara Barat. Kegiatan berupa penyampaian materi dan praktek langsung penggunaan alat eksperimen berbasis bahan sisa di lingkungan sekitar di balai desa Kaduara Barat. Peserta dibagi dalam 5 kelompok terdiri dari 7 orang anggota. Setiap kelompok melakukan praktek langsung setelah diberikan penjelasan oleh tim instruktur dan dilanjutkan dengan penguatan konsep IPA melalui penjelasan dari beberapa gejala alam yang sudah diamati melalui eksperimen. 2.2. Metode dan Rancangan Pengabdian Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini meliputi : perencanaan, pelaksanaan tindakan, obesrvasi, evaluasi dan refleksi. a) Perencanaan Kegiatan perencanan sebagai berikut: 1) Melakukan koordinasi dengan LP2M Universitas Islam Madura dan balai desa Kaduara Barat 2) Sosialisasi Kegiatan Pengabdian kepada sekolah mitra dengan mengundang Kepala sekolah dan seluruh guru mitra 3) Penyusunan program pengabdian berdasarkan hasil analisis situasi, analisis siswa, analisis materi dan analisis media. b) Tindakan 1) Pembentukan dan pendampingan kelompok siswa yang dapat mengatasi kesulitan dalam eksperimen IPA 2) Sosialisasi dan demonstrasi tentang pemanfaatan alat praktikum berbahan dasar bahan sisa sebagai media 209
pembelajaran dalam memahami konsep IPA 3) Menambah pengetahuan siswa tentang perkembangan media pembelajaran baik itu bersifat media IT maupun media alternatif 4) Mendemonstrasikan penggunaan bahan sisa melalui eksperimen IPA dalam pembelajaran 5) Pendampingan dalam memandu siswa dalam melakukan eksperimen. Pada tahap pelaksanaan kegiatan, akan dilakukan persiapan materi penyuluhan dan demo, narasumber, persiapan sarana dan prasarana kegiatan sesuai dengan yang dibutuhkan dan kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan program sesuai dengan waktu dan tempat yang telah disepakati dengan mitra. c) Observasi dan Evaluasi Kegiatan observasi dilakukan secara langsung oleh tim pelaksana. Observasi berupa hasil kerja peserta (siswa mitra) terhadap pemanfaatan bahan sisa sebagai media pembelajaran melalui praktikum dan pemanfaatan media alternatif dalam pembelajaran IPA. Proses evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan kendala dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat perkembangan dan kemajuan program yang dilaksanakan, sekaligus untuk mengetahui kendala dan penyelesaian sehingga program ini dapat benar-benar efektif dan maksimal serta berguna bagi masyarakat. d) Refleksi Refleksi dilakukan bersama antara tim dan peserta (siswa mitra). Hal ini dilakukan untuk mengetahui seluruh proses pelaksanaan kegiatan. 2.3. Pengambilan Sampel Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pemahaman, ketertarikan, serta kemanfaatan dari suatu kegiatan berupa sosialisasi pemanfaatan bahan sisa sebagai media pembelajaran IPA. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data pengamatan dan kuisioner yang dilakukan untuk memperoleh data. Teknik pengamatan yang dilakukan akan menghasilkan data dokumentasi dan hasil dari angket survey yang berisi pertanyaanpertanyaan tentang kepuasan dan kemanfaatan pelatihan akan menghasilkan analisis data berupa grafik tentang presentase ketertarikan siswa terhadapa materi dan eksperimen IPA berbasis bahan sisa. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Hasil yang sudah dicapai dalam pengabdian kepada masyarakat adalah: 1. Kegiatan koordinasi sekaligus survey sekolah pelaksanaan kegiatan pengabdian Kegiatan ini merupakan koordinasi awal dengan masyarakat setempat, dalam hal ini kepala sekolah SD di Kaduara Barat kecamatan Larangan. Setelah mendapat persetujuan dari kepala sekolah, selanjutnya melakukan koordinasi dengan kepala desa sebagai penyedia tempat kegiatan. Melalui wawancara dengan kepala sekolah dan guru IPA diperoleh informasi tentang pemahaman siswa terhadap konsep IPA masih sangat rendah. Selama ini siswa kesulitan dalam melakukan visualisasi terhadap gejala-gejala IPA. Kemudian siswa kesulitan dalam mengembangkan pembelajaran berbasis eksperimen karena keterbatasan guru dalam mengikuti perkembangan eksperimen dalam pembelajaran IPA. Selama ini, guru IPA menggunakan metode pembelajaran yang konvensional dalam memberikan pemahaman siswa terhadap objek-objek IPA. Hasil koordinasi dengan pimpinan sekolah, disepakati kegiatan dilaksanakan di balai desa Kaduara Barat kecamatan Larangan karena mengingat tempat kegiatan membutuhkan ruangan yang cukup luas dengan fasilitas ruang kelas, sound system dan LCD yang dianggap sudah memenuhi untuk melaksanakan kegiatan pengabdian melalui sosialisasi dan demonstrasi eksperimen beberapa percobaan IPA. 2. Penyiapan perangkat sosialisasi dan eksperimen Dari hasil koordinasi awal, tim pelaksanan menyiapkan materi pelatihan dengan memperhatikan usulan dari kepala sekolah atau sesuai kebutuhan siswa. Selain menyiapkan materi, tim pelaksana juga melakukan pembekalan kepada mahasiswa selaku tim pendamping untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan. Materi yang diberikan dalam pelatihan di antaranya: video pembelajaran berbasis penggunaan bahan sisa sebagai media pembelajaran, alat eksperimen yang disertai dengan petunjuk praktikum. 210
Gambar 1. Lokasi Kegiatan Pengabdian Pelaksanaan kegiatan diawali dengan proses pengenalan alat eksperimen kepada peserta pelatihan. Kegiatan dilakukan dengan cara memberikan langkah-langkah praktis dalam menggunakan media eksperimen. Dalam kegiatan ini, tim pelaksana melibatkan dosen dan mahasiswa sebagai tutor. Selama proses kegiatan berlangsung, tim pelaksana kegiatan pengabdian melakukan pemantauan kepada peserta pelatihan sekaligus melakukan wawancara terhadap materi, metode dan instruktur dalam kegiatan ini. Secara umum siswa mengatakan pelatihan ini sangat baik dan materi yang diberikan merupakan materi yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran sedangkan instrukturnya sangat berkompeten. Gambar 2. Suasana Pembukaan Kegiatan 3.2 Implementasi Kegiatan 3.2 Implementasi Kegiatan Gambar 4. Grafik Tanggapan Peserta terhadap Eksperimen Gambar 5. Grafik Tanggapan Peserta terhadap Materi Gambar 3. Peserta Melakukan Eksperimen IPA 4. SIMPULAN, SARAN, DAN TINDAK LANJUT Kegiatan pengabdian bagi masyarakat sudah dilakukan berupa sosialisasi dan demonstrasi pemanfaatan bahan sisa sebagai media pembelajaran IPA bagi siswa sekolah dasar di desa Kaduara Barat kecamatan Larangan. Kegiatan diawali dengan pengenalan beberapa konsep IPA sekolah dasar, kemudian dilanjutkan dengan 211
penggunaan media pembelajaran berupa alat eksperimen. Dari kegiatan yang telah dilakukan dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kegiatan pembelajaran IPA dengan memaksimalkan penggunaan bahan sisa mendapatkan respon positif bagi siswa dalam membantu memudahkan siswa memahami konsep IPA. Hampi 85% siswa sangat tertarik dengan konsep pembelajaran seperti kegiatan ini, karena dengan belajar lebih dekat dengan lingkungan sekitar, siswa akan lebih cepat menganalisis beberapa gejala alam IPA yang sangat erat kaitannya dengan lingkungan sekitar. 5. DAFTAR PUSTAKA Admin. 2009. Alat Peraga IPA Sederhana Solusi Pembelajaran IPA di Sekolah. Bumi Angkasa : Jakarta. Ardhana, W., Purwanto, Kaluge, L., & Santyasa, I W. 2004. Implementasi Pembelajaran Inovatif untuk Pemahaman dalam Belajar Fisika di SMU. Jurnal Ilmu Pendidikan. Jilid 11 No 2 (152-168). Arends, Richard I. 2014. Learning To Teach. Sixth Edition. New York: The Mc GrawHill Companies. Arikunto, S. 2012. Prosedur Penelitian IPA. Jakarta: Bumi Angkasa. Dantes, N. 2013. Paradigma dan Orientasi Pendidikan Nasional dalam Bingkai Otonomi Pendidikan (dengan Implikasi pada Model Evaluasi Pembelajaran). Jurnal IKA. Vol. 1 No. 2 (1-12). Dimyati dan Mudjiono. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Departemen Pendidkan dan Kebudayaan. Rineka Cipta. Djahiri, Kosasih. 2002. Dasar-dasar Metodologi Pengajaran. Bandung: Lab. Pengajaran. Herron, S. S., D. Magomo, and P. Gossard. 2008. The Wheel Garden: Project Based Learning for Cross Curriculum Education.International Journal Of Social Cience. 3.1.www.waset.org. Winter. 212