SELEKSI PEMILIHAN RUMAH SEHAT MENGGUNAKAN METODE SAW DAN K-MEANS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN KELAYAKAN KPR MENGGUNAKAN METODE SAW PADA BANK SYARIAH BUKOPIN

PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT. PATRA NUR ALASKA

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM PEMBERIAN KREDIT

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pada Pd. Bpr Bkk Demak Cabang Sayung Dengan Metode Fuzzy Madm (Multiple Attribute Decision Making

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

ANALISIS PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT TINGGAL IDAMAN DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) SECARA ONLINE BERDASARKAN JENIS KELAMIN

PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ANALISIS PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT TINGGAL IDAMAN DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) SECARA ONLINE BERDASARKAN JENIS KELAMIN

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS MENGGUNKANA METODE FMADM SAW

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA

JURNAL INFORMATIKA IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SERTIFIKASI GURU

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI...

Tinjauan Pustaka Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan pertama kali diungkapkan pada tahun 1970-an oleh Michael S.Cott Morton d

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING BERBASIS WEB DI KOPERASI SIMPAN PINJAM MELATI

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

Abstract. Keywords: Scholarship, Fuzzy MADM, SAW, Criteria.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

Sistem Pendukung Keputusan Kinerja Karyawan pada PT.Intan Sengkuyit Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

DSS PENENTUAN LOKASI GUDANG PT. INDOXYZ MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

ARTIKEL APLIKASI PEMILIHAN TEMPAT WISATA KABUPATEN TULUNGAGUNG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOST DI SEKITAR KAMPUS UNP KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Penentuan Karyawan Terbaik Dengan Metode Simple Additive Weighting (PDAM Tirta Silaupiasa)

PENERAPAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WAIGHTING (FSAW) DALAM PENENTUAN PERANKINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN PRINGSEWU

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASISWA BAGI MAHASISWA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA SKRIPSI

FAKULTAS TEKNIK (FT) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemenang Lomba Posyandu Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut kamus besar bahasa Indonesia beasiswa merupakan tunjangan yang

BAB I PENDAHULUAN. nasional maka pendidikan tinggi menjadi acuan dalam mendorong perkembangan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI MA MA ARIF 8 BANGUNREJO.

PEMBUATAN SISTEM AKADEMIK PADA SMA PGII DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Desi Reskika Sari ( )

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DIi SMK N 1 SUKOHARJO DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BANTUAN WIRAUSAHA PADA RUMAH ZAKAT PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) ABSTRAK

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH DASAR

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PRESTASI SISWA MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS PT.SURYA ENERGI INDOTAMA (SEI)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KEBUTUHAN RESEPSI PERNIKAHAN MENGGUNAKAN METODE SAW PADA PORTAL WEBSITE PERNIKAHAN

Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2012 (Semantik 2012) ISBN Semarang, 23 Juni 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III ANALISIS SISTEM

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENERIMAAN SISWA BARU DI SMK NEGERI 1 TALANG PADANG MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

STUDI KASUS PEMILIHAN RUMAH

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TABLET

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Aprilyani Nur Safitri NIM : A

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT REKENING KORAN PADA BANK JATIM

Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 2015 ISSN : Harold Situmorang

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BAGI KONSUMEN PT TERRASSIMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Teknologi Elektro, Vol. 15, No. 2, Juli - Desember

MODEL GIS-BASED DECISION SUPPORT SYSTEM PEMILIHAN KREDIT PERUMAHAN MENGGUNAKAN GOOGLE MAP API DAN SIMPLE ADDITIVE WIGHTING. M.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

Oleh: Fandy Setyo Utomo STMIK AMIKOM Purwokerto ABSTRACT

KORELASI NORMATIF PEMILIHAN JURUSAN DI SMK BERBASIS WEB

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH KOST MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLEADDITIVE WEIGHTING) (Studi Kasus : Kec. Mojoroto, Kota Kediri)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ila Fitrotin Rosyidah 1, Agus Winarno, M.Kom 2 Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbasis web, seperti situs internet resmi perusahaan atau intranet perusahaan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE SAW PADA KOPERASI RS. MUHAMMADIYAH BANDUNG

Kata Kunci : Menentukan Karateka Level Sabuk Hitam, Fuzzy Multiple Attribute Decision Making LATAR BELAKANG

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM PENENTUAN CALON PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) KECAMATAN JATIKALEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2. Analisis Sistem Yang Akan Dikembangkan. Pelamar Kerja Administrasi Personalia. Buku arsip. Gambar 1: Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Program Keahlian di SMK Syubbanul Wathon Magelang

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

TEKNIK DATA MINING DAN DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK KEUNGGULAN BERSAING (Study Kasus Perusahaan TV Kabel )

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PANTI ASUHAN PENERIMA DANA DONATUR BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING(SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN JUDUL SKRIPSI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENGALOKASIAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

Bab 3 Metode Penelitian

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA KURANG MAMPU SMK HARAPAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DI MADRASAH ALIYAH XYZ

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) STUDI KASUS PT. PERTAMINA RU II DUMAI

PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA BANK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Transkripsi:

SELEKSI PEMILIHAN RUMAH SEHAT MENGGUNAKAN METODE SAW DAN K-MEANS Ferian Fauzi Abdulloh 1, Sharazita D.A 2 1,2 Magister Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Yogyakarta 1 ferianfauzi@gmail.com, 2 sharazita.da@gmail.com Abstrak Semakin berkembangnya penduduk Indonesia jelas dibarengi dengan kebutuhan akan tempat tinggal. Tentunya pemilihan tempat tinggal harus mempertimbangkan keamanan maupun kenyamanan. Dengan penelitian ini, diharapkan akan bisa membantu pihak terkait untuk mengevaluasi kualitas dari tempat tinggal terutama dibidang kesehatannya. Sehingga rumah yang dijual maupun dihuni bisa dipastikan bahwa bangunan tersebut layak huni atau tidak. Tidak hanya menentukan sehat atau tidaknya suatu rumah, namun dalam penelitian ini diharapkan mampu membantu memberikan pendukung keputusan rumah manakah yang sangat perlu segera ditindak, sekedar perlu, ataupun tidak perlu sama sekali dikarenakan sudah memenuhi kriteria rumah sehat. Tahapan penelitian dengan membuat kriteria-kriteria rumah sehat berdasarkan Dinas Kesehatan Indonesia, kemudian dilakukan perhitungan menggunakan metode SAW, dan mengklaster hasilnya menjadi beberapa kelas. Kata kunci : SAW,fuzzy,k-means 1. Pendahuluan Data statistik proyeksi penduduk menurut provinsi [3] menunjukan bahwa penduduk Indonesia tahun 2010-2035 akan terus meningkat. Juga berdasarkan pernyataan [1] bahwa konsumen bidang properti semakin bertambah. Di Yogyakarta contohnya beberapa perumahan baru sedang dibangun di lahan-lahan kosong membuktikan memang bisnis properti semakin bergairah. Undang Undang Dasar (UUD) 1945 dan pasal 28 H Amandemen UUD 1945 mengamanatkan bahwa, rumah adalah salah satu hak dasar setiap rakyat Indonesia, maka setiap warga negara berhak untuk bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat. Menurut Undang-Undang No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia dalam meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan penghidupan, serta sebagai pencerminan diri pribadi dalam upaya peningkatan taraf hidup, serta pembentukan watak, karakter dan kepribadian bangsa. Maka dengan dasar-dasar yang telah disebutkan diatas, sudah seharusnyalah rumah yang layak menjadi hak setiap warga. Dan Dinas Kesehatan Repulik Indonesia lah yang berkewajiban untuk memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan rumah sehat layak huni. Berdasarkan penelitian [6] Perumahan yang sehat tidak lepas dari ketersediaan prasarana dan sarana yang terkait, seperti penyediaan air bersih, sanitasi pembuangan sampah, transportasi, dan tersedianya pelayanan social. Di penelitian [5] dan [4] telah dijelaskan bagaimana penggunaan metode SAW, kemudian juga di penelitian [2] diterapkan metode Fuzzy MADM (Multiple Attribute Decission Making) menggunakan SAW (Simple Additive Weighting) pada penentuan pemberian kelayakan pada pengajuan kredit pinjaman. Didalam penelitian ini, metode tersebut akan digunakan untuk menentukan rumah sehat berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh Dinas Kesehatan Republik Indonesia, yang kemudian di klaster berdasarkan rangking nilai yang dihasilkan oleh SAW, dengan harapan bisa membantu Dinas Pendidikan menentukan prioritas utama dalam mengadakan penyuluhan maupun pengkondisian rumah sehat. Adapun kebutuhan fungsional sistem pendukung keputusan yang akan dibuat adalah sebagaia 1. Sistem mampu menerima inputan bobot dari kriteria rumah sehat. 2. Sistem mampu menerima input alternatif yang akan dihitung. 3. Sistem mampu menghitung nilai masingmasing alternatif menggunakan metode SAW. 4. Sistem mampu meng-klaster alternatif menjadi beberapa kelas berdasarkan nilai yang dihasilkan oleh perhitungan SAW. Kriteria penilaian rumah sehat secara sengaja tidak dimasukkan secara dinamis karena memang telah didasarkan kriteria rumah sehat yang ditetapkan Departemen Kesehatan RI Tahun 271

2006. Berdasarkan [2] pengisian nilai kepentingan berdasar bobot pada masing-masing kriteria ditentukan dengan nilai fuzzy seperti Sangat Rendah (SR) = 1 Rendah (R) = 2 Cukup (C) = 3 Tinggi(T) = 4 Sangat Tinggi(ST) = 5 2. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengembangan perangkat lunak secara terstruktur dan sistematik yaitu menggunakan metode waterfall dengan langkah-langkah sebagai 1. Pendefinisan masalah dan kebutuhan pengguna. Pada tahap ini peneliti akan melakukan identifikasi masalah dan memberikan tujuan penelitian sesuai dengan kebutuhan pengguna. 2. Perancangan system. Tahap perancangan system dilakukan dengan memodelkan penyelesaian dari seluruh masalah yang telah diidentifikasi. Perancangan akan dilakukan dengan Data Flow Diagram, ER Diagram dan Flowchart. 3. Implementasi yang akan dilakukan dengan menjabarkan model algortima dalam pemecahan pengambilan keputusan yang nantinya akan diimplementasikan pada pengkodean program. 4. Manajemen perawatan system. 3. Analisis Data dan Informasi 3.1 Sumber Data Data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data kriteria dan data penilaian setiap rumah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Data kriteria rumah sehat didapatkan berdasarkan Kriteria Rumah Sehat Depkes RI Thn,2006. Sedangkan data penilaian setiap rumah akan diasumsikan sendiri oleh peneliti saat melakukan penginputan data. 3.2 Informasi Yang Dihasilkan Output yang dihasilkan pada penelitian ini berupa perangkingan rumah sehat yang diseleksi menggunakan metode SAW, kemudian hasil perangkingan tersebut akan dikelompokkan kembali sesuai dengan kelas-kelas yang ditentukan oleh pengguna system. 4. Analisis Model 4.1 Data Flow Diagram Surveyor Data Data Penilaian DSS dengan SAW dan Clustering Data Kriteria Data Manager Gambar 1. Konteks Diagram DSS Rumah Sehat Rangking Hasil Cluster Konteks diagram pada Gambar 1 menjelaskan alur data yang akan berjalan pada DSS Rumah Sehat. Akses pengguna dibagi menjadi dua yaitu Surveyor yang akan memasukkan data alternative calon rumah sehat beserta dengan data penilaiannya. Kemudian akses pengguna yang kedua adalah Manager yang akan menentukan data kriteria dan kelas dalam proses pengambilan keputusan kepada system dan menghasilkan keluaran berupa rangking dan hasil dari proses clustering. Manager Kriteria 1.1 Data Kriteria Tb.Kriteria Rangking SAW Hasil Cluster 1.2 Data Tb. Surveyor 1.3 Data Tb. 1.5 Proses Normalisasi SAW Matrik Normalisasi Kriteria Penilaian 1.4 Data Penilaian Penilaian Tb.Nilai 1.6 Proses Perangkingan SAW Hasil Gambar 2. DFD Level 1 DSS Rumah Sehat 1.7 Proses Clustering Cluster 1.8 Hasil DFD level 1 DSS Rumah Sehat merupakan pemecahan dari konteks diagram pada Gambar 1. Gambar 2 menggambarkan bahwa proses awal dimulai dari penentuan data kriteria dan kelas oleh manager yang diikuti dengan masukan data alternative dan penilaian alternative setiap rumah berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dan dibobotkan oleh manager. Penilaian tersebut akan dinormalisasikan dan disimpan pada table matrik 272

normalisasi yang hasilnya akan diproses kembali untuk dirangking dan disimpan pada table hasil. Proses perhitungan SAW berhenti sampai pada proses 1.6 yang dilanjutkan dengan memproses clustering data berdasarkan hasil rangking SAW. Hasil cluster akan disimpan pada table cluster, informasi akhir yang disampaikan pada manager berupa perangkingan rumah sehat dan hasil pengelompokkan clustering. 4.2 Rancangan Database Kriteria NoKrit* NamaKrit NilaiBobot Keterangan Tabel 2. Penilaian Setiap K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 Rumah 1 5 5 5 5 5 5 5 Rumah 2 3 3 3 3 3 3 3 Rumah 3 1 3 2 2 3 3 3 Rumah 4 5 2 4 4 5 3 3 Rumah 5 3 3 3 4 2 2 3 Rumah 6 2 5 2 3 1 4 2 Rumah 7 3 4 4 4 4 2 3 Rumah 8 1 1 3 2 5 3 3 Rumah 9 4 2 3 3 3 4 4 Rumah 10 3 4 3 3 2 4 5 Rumah 11 1 2 1 1 1 1 2 Rumah 12 4 5 5 3 2 4 5 No* NamaRumah No* Nama Centroid Nilai NoNilai* No** NoKrit** Nilai Normalisasi NoNilai* NilaiNormalisasi Cluster NoCluster* NoHasil** No** NilaiCluster Hasil NoHasil* NoNilai** NilaiHasil Langkah-langkah perangkingan setiap nilai alternative menggunakan metode SAW sebagai 1. Perhitungan matriks ternormalisasi dari nilai setiap alternative rumah. Formula yang digunakan sebagai Jika j adalah kriteria keuntungan (benefit) Jika j adalah kriteria biaya (cost) GGambar 3. Relasi Antar Tabel DSS Rumah Sehat 4.3 Hasil dan Pembahasan 4.3.1 Perhitungan Pengambilan Keputusan Untuk mendapatkan hasil rangking dengan pengelompokkan kelas rumah sehat menggunakan metode SAW dan K-Means, langkah awal adalah menetukan pembobotan kriteria dan memasukkan penilaian alternative. Tabel 1. Pembobotan Kriteria Kriteria Bobot Keterangan Kekeringan saluran air 4 Tinggi (K1) Kebersihan (K2) 5 Sangat Tinggi Keamanan (K3) 3 Cukup Bebas kontaminasi 3 Cukup (K4) Ventilasi (K5) 3 Cukup Hewan pengganggu 3 Cukup (K6) Terawat (K7) 4 Tinggi Data penilaian setiap alternative merupakan data yang diasumsikan oleh peneliti sebagai Tabel 3. Matriks Ternormalisasi K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 Rumah 1 1 1 1 1 1 1 1 Rumah 2 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 Rumah 3 0,2 0,6 0,4 0,4 0,6 0,6 0,6 Rumah 4 1 0,4 0,8 0,8 1 0,6 0,6 Rumah 5 0,6 0,6 0,6 0,8 0,4 0,4 0,6 Rumah 6 0,4 1 0,4 0,6 0,2 0,8 0,4 Rumah 7 0,6 0,8 0,8 0,8 0,8 0,4 0,6 Rumah 8 0,2 0,2 0,6 0,4 1 0,6 0,6 Rumah 9 0,8 0,4 0,6 0,6 0,6 0,8 0,8 Rumah 10 0,6 0,8 0,6 0,6 0,4 0,8 1 Rumah 11 0,2 0,4 0,2 0,2 0,2 0,2 0,4 Rumah 12 0,8 1 1 0,6 0,4 0,8 1 2. Proses Perangkingan Matriks Ternormalisasi. Proses ini didapatkan dengan formula sebagai berikut: V Rumah 1 = (4x1) + (5x1) + (3x1) + (3x1) + (3x1) + (3x1) + (4x1) = 25 273

V Rumah 2 = (4x0,6) + (5x0,6) + (3x0,6) + (3x0,6) + (3x0,6) + (3x0,6) + (4x0,6) = 15 V Rumah 3 = (4x0,2) + (5x0,6) + (3x0,4) + (3x0,4) + (3x0,6) + (3x0,6) + (4x0,6) = 12,2 Tabel 4. Hasil Proses Perangkingan Hasil Akhir Rumah 1 25 Rumah 2 15 Rumah 3 12,2 Rumah 4 18 Rumah 5 14,4 Rumah 6 14,2 Rumah 7 17,2 Rumah 8 12 Rumah 9 16,2 Rumah 10 17,6 Rumah 11 6,8 Rumah 12 20,6 Setelah hasil perangkingan dengan metode SAW didapatkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses clustering dengan metode K- Means untuk dapat mengelompokkan setiap hasil perangkingan dari metode SAW tersebut. 1. Penentuan kelas centroid dan toleransi kesalahan. Untuk dapat menentukan nilai centroid dan toleransi harus menentukan jumlah kelas target yang diasumsikan sebagai (a) jumlah target = 3 (b) delta = 0,1. Toleransi = 17,7 x 0,1 = 1,77 2. Penentuan Diskret yang diperoleh dari selisih data dengan setiap nilai centroid yang telah dijabarkan sebelumnya. Tabel 5. Pencarian Diskret Jarak dengan kelas Data 10,25 16,15 22,05 Min 25 14,75 8,85 2,95 2,95 A 15 4,75 1,15 7,05 1,15 B 12,95 2,7 3,2 9,1 2,7 C 19,05 8,8 2,9 3 2,9 B 15,3 5,05 0,85 6,75 0,85 B 15,25 5 0,9 6,8 0,9 B 18,1 7,85 1,95 3,95 1,95 B 12,75 2,5 3,4 9,3 2,5 C 17,25 7 1,1 4,8 1,1 B 18,65 8,4 2,5 3,4 2,5 B 7,3 2,95 8,85 14,75 2,95 C 22,45 12,2 6,3 0,4 0,4 A 3. Perhitungan rerata setiap kelas. Tabel 6. Perhitungan Rerata Kela s Rerata Centroi d Rerata- Centroid A 23,725 22,05 1,675 B 16,9428 16,15 0,792857143 C 11 10,25 0,75 3,217857143 Diketahui hasil perhitungan rerata = 3,21 masih lebih besar dari nilai toleransi yaitu 1,77, maka perlu dilakukan perhitungan iterasi kedua dengan menggunakan centroid baru dari rerata iterasi sebelumnya sebagai Tabel 7. Pencarian Diskret Iterasi Kedua Data Jarak dengan kelas 10,25 16,15 22,05 Min 25 14 8,058 1,275 1,275 A 15 4 1,942 8,725 1,942 B 12,95 1,95 3,992 10,78 1,95 C 19,05 8,05 2,108 4,675 2,108 B 15,3 4,3 1,642 8,425 1,642 B 15,25 4,25 1,692 8,475 1,692 B 18,1 7,1 1,158 5,625 1,158 B 12,75 1,75 4,192 10,98 1,75 C 17,25 6,25 0,308 6,475 0,308 B 18,65 7,65 1,708 5,075 1,708 B 7,3 3,7 9,642 16,43 3,7 C 22,45 11,45 5,508 1,275 1,275 A Tabel 8. Perhitungan Rerata Iterasi Kedua Rerata Centroid Rerata- Centroid A 23,725 23,725 0 B 16,9428 16,942 0,000857143 C 11 11 0 0,000857143 Diketahui hasil perhitungan rerata iterasi kedua sebesar 0,00 yang sudah tidak melebihi nilai toleransi sehingga proses clustering DSS Rumah Sehat sudah mendapatkan hasil akhir. 4.3.2 Flowchart Pengambilan Keputusan Seperti pada proses perhitungan yang telah dijabarkan sebelumnya, flowchart pengambilan 274

keputusan terdiri dari 4 blok proses. Proses pertama berupa proses masukan matrik awal data penilaian rumah sehat. Proses kedua adalah proses perhitungan matrik ternormalisasi SAW. Proses ketiga adalah proses pe rangkingan SAW yang kemudian hasilnya diclustering sesuai dengan jumlah kelas dengan metode K-Means. Mulai Gambar 6. Halaman Kriteria Input Kriteria,, Pembobotan i=jumlah alternatif rumah? ya Simpan matriks nilai awal i=jumlah alternatif rumah? Simpan matriks ternormalisasi Proses input matrik awal SAW Input Penilaian tidak (Matriks Awal) Simpan nilai pencarian nilai max dari nilai alternatif setiap kriteria Proses perhitungan matrik ternormalisasi SAW Perhitungan matriks tidak ternormalisasi Simpan nilai Proses perhitungan rangking SAW Perhitungan i=jumlah rangking alternatif alternatif tidak rumah? Simpan nilai Simpan Rangking Tampilkan Cari nilai max Input Rangking nd min rangkin delta Perhitungan Input toleransi= jumlah (max-min)*delta kelas (i) Perhitungan i=jumlah no Perhitungan centroid Simpan kelas diskret = kelas? centroid Abs(Centroid rangking ke i) pencarian nilai min nilai yes kelas diskret dari tiap data rangking (min) Gambar 7. Halaman Pembobotan Kriteria Setelah melakukan pembobotan kriteria, user dapat melakukan proses pembobotan setiap rumah yang akan diseleksi pada halaman matrix pembobotan. Gambar.8 merupakan tampilan hasil dari matrix pembobotan setiap rumah. Untuk melakukan langkah perhitungan selanjutnya, user dapat menekan tombol hitung normalisasi dan secara otomatis akan menuju pada halaman marix normalisasi seperti pada Gambar.9. Setelah matrix normalisasi ditampilkan dapat dilanjutkan dengan melakukan proses perangkingan secara otomatis dengan menekan tombol hitung perangkingan. Proses perangkingan akan ditampilkan pada Gambar 10. Halaman Perangkingan. Penentuan kelas If min=nilai centroid ke i then kelas = c ke i Simpan matriks kelas diskret Hitung avg data rangking tiap kelas (Rt) Hitung selisih Rtcentroid tiap kelas (S) Sum (S) = Y Y>delta no Selesai Ambil hasil perhtiungan Rata-rata (Rt) Gambar 4. Flowchart Pengambilan Keputusan 4.4 Implementasi Gambar.4 Halaman index adalah halaman pertama yang akan diakses oleh pengguna web berisi menu yang disediakan untuk melakukan proses seleksi pemilihan rumah sehat. Gambar 8. Halaman Matrix Pembobotan Gambar 9. Halaman Matrix Ternormalisasi Gambar 5. Halaman Index Gambar.6 Halaman kriteria merupakan halaman yang digunakan user untuk memeasukkan kriteria penilaian rumah sehat. Gambar.7 Halaman pembobotan kriteria merupakan halaman yang digunakan user untuk melakukan pembobotan setiap kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Gambar 10. Halaman Perangkingan Dari hasil perangkingan SAW yaitu pada Gambar.10 maka langkah yabg terakhir adalah 275

melakukan clustering setiap rumah sesuai dengan nilai rangking yang telah didapatkan. Proses clustering dilakukan dengan menekan tombol cluster dan hasilnya akan ditampilkan pada Gambar.11 Halaman hasil Cluster. Gambar 11. Halaman Hasil Cluster 4.5 Kesimpulan Dari hasil pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi system pendukung keputusan menggunakan Fuzzy SAW dan Clustering K-Means dapat diterapkan dalam seleksi pemilihan rumah sehat. Hasil yang diperolah dari system ini adalah rangking rumah sehat dan hasil pengelompokkan setiap kelas. Daftar Pustaka: AMIKOM. Yogyakarta. [2] Arfyanti, Ita Dan Purwanto, Edi. 2012. "Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kelayakan Kredit Pinjaman Pada Bank Rakyat Indonesia Unit Segiri Samarinda Dengan Metode Fuzzy Madm (Multiple Attribute Decission Making) Menggunakan Saw (Simple Additive Weighting)".Semantik 2012.Semarang [3] Badan Pusat Statistik, Laju Pertumbuhan Penduduk menurut Provinsi, (http://www.bps.go.id/linktabelstatis/view/i d/1274), diakses tanggal 7 Mei 2015. [4] Hartini,D.C, Ruskan,E.L,Ibrahim,Ali.2013."Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel Di Kota Palembang Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)".Universitas Sriwijaya.Palembang [5] Hermanto,Nandang.2012."Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Saw) Untuk Menentukan Jurusan Pada Smk Bakti Purwokerto".Semantik 2012.Semarang [6] Krieger J and Higgins DL. (2002). Housing and Health : Time Again for Public Action. Am J Public Health 92:5, 758-759. [1] Amborowati, Armadyah. 2008. Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Perumahan Dengan Metode AHP Menggunakan Expert Choice. STMIK 276