SKRIPSI Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik pada Pengemudi Angkutan Kota di Terminal Ubung 011 DESAK PUTU MITA PRATIWI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2016 i
SKRIPSI Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik pada Pengemudi Angkutan Kota di Terminal Ubung Laporan Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA FISIOTERAPI 011 OLEH: DESAK PUTU MITA PRATIWI 1202305029 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2016 i
ii
iii
iv
HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA PENGEMUDI ANGKUTAN KOTA DI TERMINAL UBUNG ABSTRAK Posisi kerja duduk tidak hanya dilakukan di perkantoran atau industri, mengendarai mobil khususnya pengemudi angkutan kota juga termasuk pekerjaan dengan posisi duduk. Banyak yang tidak memahami tentang posisi duduk yang ergonomis. Hal ini dikarenakan para pengemudi sudah terbiasa mengemudi dalam posisi duduk yang salah dan sudah berlangsung lama. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah non spesifik pada pengemudi angkutan kota di Terminal Ubung. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah pengemudi angkutan kota di Terminal Ubung sebanyak 87 orang dan sampel yang diambil merupakan sampel jenuh di mana semua populasi termasuk ke dalam sampel. Semua berjenis kelamin laki-laki dengan umur 26 sampai 50 tahun dan lama bekerja lebih dari 4 tahun. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat Pearson Product Moment. Sebanyak 23 pengemudi mengalami tingkat keluhan nyeri punggung sedang dengan persentase sebesar 26.4%, 47 pengemudi mengalami tingkat keluhan nyeri punggung tinggi dengan persentase 54%, 14 pengemudi mengalami tingkat keluhan nyeri punggung bawah yang sangat tinggi dengan persentase sebesar 16.1%, 2 pengemudi mengalami tingkat keluhan nyeri punggung bawah rendah dengan persentase sebesar 2,3%, dan 1 pengemudi dengan tingkat keluhan yang dapat diabaikan dengan persentase 1,1%. Seluruh pengemudi mengalami tingkat risiko posisi duduk tidak ergonomis yang tinggi dengan persentase 100%. Hasil uji korelasi didapatkan P-value = 0,000 < 0,05 menunjukkan ada hubungan signifikan antara posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah non spesifik. Nilai r adalah 0,788, sehingga keeratan hubungan ke dua variabel kuat. Tanda korelasi positif memiliki makna bahwa ke dua variabel memiliki arah hubungan yang berpola searah. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti Ada hubungan yang signifikan antara posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah non spesifik pada pengemudi angkutan kota di Terminal Ubung. Kata Kunci : Posisi Duduk, Pengemudi, Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik v
CORRELATIONS BETWEEN SITTING POSITION AND NON SPECIFIC LOW BACK PAIN CASE FOR DRIVER OF PUBLIC TRANSPORTATION AT UBUNG TERMINAL ABSTRACT Sitting working position just do not do in the office or industry, in particular the driver's driving public transportation is also included work in a sitting position. Many driver do not understand about the ergonomic sitting position. This is because the driver is already accustomed to driving in the wrong sitting position and longstanding. This research purpose to determine whether there is a relationship between a sitting position with non-specific low back pain to the driver of city transport in Terminal Ubung. This kind of research is descriptive analytic with cross sectional method. The population in this study is the driver of city transport in Ubung Terminal as many as 87 peoples and the sample taken are saturated sample in which all of the population included in the sample. All driver is male with age 26 to 50 years old and worked more than four years. Analysis of the data in this study using univariate analysis and a bivariate analysis Pearson Product Moment. A total of 23 drivers experienced the level of back pain was with a percentage of 26.4%, 47 drivers experiencing high levels of back pain with a percentage of 54%, 14 driver's experience level of low back pain with a very high percentage of 16.1%, 2 drivers experiencing low back pain levels low with a percentage of 2.3%, and 1 driver with the level of complaints that can be ignored with a percentage of 1.1%. The entire driver's experience level of risk is not ergonomic seating position with a high percentage of 100%. Results obtained correlation test P-value = 0.000 <0.05 indicates no significant association between the sitting position with complaints of non-specific lower back pain. R value is 0.788, so the relationship to the two variables are strong. Positive correlation sign has a meaning that both variables have patterned direction unidirectional relationship. From these results it can be concluded that Ho is rejected and Ha accepted which means "There is a significant relationship between the sitting position with non-specific low back pain to driver in the city transport at Ubung Terminal." Keywords: Sitting Position, Driver, Non-Specific Lower Back Pain vi
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Hubungan Posisi Duduk Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik Pada Pengemudi Angkutan Kota di Terminal Ubung. Skrispi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Fisioterapi. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini, yaitu kepada: 1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT, (K), M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2. Prof. Dr. dr. I Nyoman Adiputra, MOH, PFK selaku Ketua Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 3. Prof. Dr. dr. I Nyoman Adiputra, PFK, MOH selaku Pembimbing I yang telah banyak memberi petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 4. dr. I Wayan Sugiritama, M.Kes selaku Pembimbing II yang telah banyak memberi petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Ibu, Bapak dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. vii
6. I Dewa Gede Crisna Ari Handika yang selalu membantu dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 7. Seluruh teman-teman AXOPLASMIC yang selalu membantu dan memberikan semangat. 8. Seluruh kerabat dan sejawat yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak penulis sangat harapkan. Denpasar, Mei 2016 Penulis viii
DAFTAR ISI COVER PERNYATAAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK ABCTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iv v vi vii ix xiv xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Tujuan Penelitian 4 1.3.1 Tujuan Umum 4 1.3.2 Tujuan Khusus 4 1.4 Manfaat Penelitian 4 1.4.1 Bagi Pengemudi Angkutan Kota 4 1.4.2 Manfaat Ilmu Pengetahuan 5 1.4.3 Manfaat Pengetahuan Fisioterapi 5 ix
1.4.4 Manfaat Bagi Peneliti 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 2.1 Ergonomi 6 2.1.1 Definisi Ergonomi 6 2.1.2 Ruang Lingkup Ergonomi 7 2.1.3 Perilaku Individu yang Tidak Ergonomis 8 2.2 Sikap Kerja 10 2.2.1 Sikap Tubuh dalam Bekerja 10 2.2.2 Macam-macam Sikap Duduk 11 2.3 Anatomi Terapan dan Biomekanik 14 2.3.1 Columna Vertebralis (Spine) 14 2.3.2 Ligamen-ligamen pada Columna Vertebralis 15 2.3.3 Lumbal Spine 18 2.3.4 Otot-otot di Punggung 20 2.3.5 Pelvic dan Tight 22 2.4 Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik 26 2.4.1 Pengertian 26 2.4.2 Epidemiologi 28 2.4.3 Gejala Nyeri Punggung Bawah Non-Spesifik 29 2.4.4 Patofisiologi NPB Non-spesifik 30 2.4.5 Strategi Pencegahan Nyeri Punggung Bawah 32 x
2.5 Faktor Resiko Nyeri Punggung Bawah 32 2.6 Verbal Descriptor Scale 41 2.7 Rapid Entire Body Assesment (REBA) 41 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS 45 3.1 Kerangka Berpikir 45 3.2 Kerangka Konsep 46 3.3 Hipotesis Penelitian 47 BAB IV METODE PENELITIAN 48 4.1 Rancangan Penelitian 48 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 48 4.3 Populasi dan Sampel 48 4.3.1 Populasi 48 4.3.2 Sampel 49 4.3.3 Besar Sampel 49 4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel 50 4.4 Variabel Penelitian 50 4.5 Definisi Operasional Variabel 50 4.6 Instrumen Penelitian 51 4.7 Prosedur Penelitian 52 4.7.1 Prosedur Pendahuluan 52 4.7.2 Prosedur Pelaksanaan 53 xi
4.8 Alur Penelitian 56 4.9 Teknik Analisis Data 57 4.9.1 Teknik Mendeskripsikan Data 56 4.9.2 Uji Normalitas Data 56 4.9.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 56 4.9.4 Uji Statistik 57 BAB V HASIL 59 5.1 Analisis Univariat 59 5.2 Analisis Bivariat 62 BAB VI PEMBAHASAN 64 6.1 Karakteristik Responden 64 6.1.1 Umur 64 6.1.2 IMT 65 6.1.4 Masa Kerja 65 6.1.5 Jam Kerja 66 6.2 Analisis Posisi Duduk 67 6.3 Analisis Keluhan Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik 68 6.4 Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik 69 xii
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 71 7.1 Kesimpulan 71 7.2 Saran 72 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Columna Vertebralis Dari Tiga Sudut Pandang (Anterior, Lateral, Dan Posterior) 15 Gambar 2.2 Ligamen-Ligamen yang Memperkuat Columna Vertebralis 17 Gambar 2.3 Persendian pada Lumbosacral 19 Gambar 2.4 Otot-Otot pada Punggung 22 Gambar 2.5 Grup Otot Hamstring 25 Gambar 2.6 Grafik Kejadian MSDs 27 Gambar 2.7 Tabel Score REBA 44 Gambar 2.8 Tabel Level Resiko REBA dan Tindakan 44 Gambar 3.1 Kerangka Konsep 46 Gambar 4.1 Alur Penelitian 56 xiv
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Analisis Gerak Primer Pelvic dalam Posisi Berdiri 23 Tabel 2.2 Analisis Gerak Sekunder Pelvic Terhadap Lumbal Spine 24 Tabel 2.3 Analisis Gerak Sekunder Pelvic Terhadap Hip Joint 24 Tabel 4.1 Definisi Indeks Masa Tubuh Sesuai Perspektif Asia Pasifik 52 Tabel 4.2 Prosedur Assesment Fisioterapi 53 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Umur 59 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi IMT 60 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Masa Kerja 60 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jam Kerja 60 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Resiko Posisi Duduk 61 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Keluhan NPB Non Spesifik 61 Tabel 5.7 Hasil Uji Pearson Product Moment 62 xv
16