BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin berbelanja dengan mudah dan nyaman. Meningkatnya retail modern

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era modern sekarang perkembangan perusahaan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. pasar, produsen semakin lebih kreatif terhadap jasa dan produk yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya berfokus pada penentuan harga semata namun juga aspek

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Di kota Bandung akhir-akhir ini banyak bermunculan pusat-pusat

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan pola kehidupan masyarakat yang mulai berkembang sejak

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam

I PENDAHULUAN. kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada banyak hal salah satunya pada dunia Fashion. Aspek

BAB I PENDAHULUAN. dengan strategi masing-masing dalam mendapatkan konsumen yang diharapkan akan

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa contoh bentuk pusat perbelanjaan modern seperti minimarket,

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. up, dan lainnya. Selain model dan warna yang menarik, harga produk fashion

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hal. 3.

BAB I PENDAHULUAN. secara elektronik (e-commerce) yang sangat populer dikalangan penggunanya.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kunci utama dalam memenangkan persaingan. harus mengkaji sikap konsumen terhadap produk yang dihasilkan dan

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

kategori Department store, Service Quality Award Excellence 2009 dan Indonesia's Most Admired Companies 2009, semakin memperkokoh PT. X Dept.

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi yang maju sesuai dengan kemajuan zaman. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang modern memberi pengaruh terhadap perilaku membeli

BAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada. bab IV, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini juga tidak lepas dari kemajuan ekonomi di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Industri barang dan jasa pun semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Fenomena kehidupan konsumtif di era modern saat ini semakin menjadi gaya

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cerdas dalam memilih suatu produk, terutama untuk produk fashion seperti

BAB I PENDAHULUAN. amat menjanjikan ( Sebagai buktinya, Revlon memenangkan Top Brand Award 2013 kategori

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup perkotaan sekarang ini semakin terlihat marak dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat secara nyata barang atau jasa yang mereka inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua hal yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan. Tidak hanya dikalangan remaja, namun ibu-ibu juga

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, perkembangan teknologi dan perekonomian telah

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Industri ritel dibagi menjadi 2 yaitu ritel tradisional dan ritel

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. fashion yang sangat dibutuhkan sama seperti pakaian. Fashion merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini, setiap manusia ataupun setiap makhluk hidup memilki kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. kaum hawa. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dari profit orientied kepada satisfied oriented agar mampu

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia menjadi tanpa batas (borderless). Terutama kemajuan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis ritel modern, khususnya di bidang fashion agar dapat memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat melalui informasi-informasi yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB I PENDAHULUAN. Merek menjadi salah satu hal yang penting dalam era globalisasi pada

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan yang dinamis ditandai dengan semakin kompetetifnya

BAB I PENDAHULUAN. penutup aurat wanita kini sedang ramai dipergunakan sebagai trend center di

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dan bertambahnya kebutuhan masyarakat akan produk-produk yang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi ini telah membuat berbagai perusahaan berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis barang dan jasa dengan ratusan merek membanjiri pasar Indonesia. Persaingan antar produk akan semakin tajam dalam merebut konsumen. Bagi konsumen, pasar menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang banyak. Konsumen bebas memilih produk dan merek yang akan dibelinya karena keputusan membeli ada pada diri konsumen. Konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk dan merek tertentu. Diantaranya ialah konsumen akan membeli produk yang sesuai kebutuhannya, seleranya dan daya belinya. Tren pemasaran berfokus pada pemenuhan kebutuhan, kepuasan, dan kesenangan konsumen. Artinya setelah transaksi selesai, konsumen tidak selalu dibiarkan begitu saja, yang nantinya akan mudah diambil oleh perusahaan lain. Gaya hidup merupakan salah satu hal yang mengarah pada perilaku konsumen yang menjadi ciri khas suatu kelompok tertentu. Menurut Kotler (2002:192) gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup dapat diukur dari aktivitas, minat dan pendapat

2 seseorang terhadap suatu barang atau jasa. Gaya hidup inilah yang nantinya akan menjadi identitas dari kepribadian seorang konsumen. Aktivitas merupakan karakteristik konsumen dalam kehidupan sehari-harinya. Aktivitas konsumen mempengaruhi pola konsumsi konsumen dalam berbelanja untuk memenuhi penampilannya. Begitu pula dengan minat, semakin seorang konsumen senang mengkonsumsi produk, maka hal tersebut juga akan mempengaruhi gaya hidupnya. Namun, konsumen juga memiliki pendapat mengenai produk-produk tersebut. Dan berdasarkan pendapat itu jugalah dapat dilihat gaya hidup seorag konsumen. Meningkatnya kebutuhan dan keinginan masyarakat untuk menikmati hidup merupakan suatu hal yang membuat perusahaan untuk terus memberikan hal tersebut. Disaat waktu senggang, konsumen memanjakan dirinya dengan mencari tempattempat hiburan, industri pakaian, industri kecantikan, dan lain sebaginya. Salah satu hal yang paling menonjol dikalangan masyarakat yaitu cara berpakaian, mengenai penampilan yang dapat mencerminkan karakteristik dari kepribadian seseorang. Cara berpakaian seseorang menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan begitu saja, karena bukan hanya untuk sekedar penutup tubuh dan hiasan, karena itu juga menyampaikan identitas pribadi seseorang. Pola hidup seperti inilah yang menimbulkan kesempatan pada investor untuk menyediakan lokasi berbelanja yang besar, sehingga dapat dengan cepat menunjukkan perkembangan yang pesat. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya

3 industri pakaian yang berkembang di kota Medan. Bisnis industri pakaian ini berada dilokasi yang sangat startegis dan memiliki pelayanan yang baik kepada konsumen. Kehidupan masyarakat yang modern saat ini turut mempengaruhi gaya hidup karena selalu mengikuti tren atau perkembangan zaman. Dalam kondisi seperti ini, merupakan salah satu alasan produsen untuk membuat produk dan memilih merek produk yang turut berperan dalam gaya hidup konsumen yang modern. Sehingga keinginan untuk membeli produk yang bermerek turut mengikuti pola konsumsi seseorang., seperti : baju, sepatu, tas, aksesoris, dompet, dan lain sebagainya mempengaruhi perilaku konsumen dan proses pengambilan keputusannya dalam pembelian suatu barang. Niat untuk melakukan pembelian dapat terbentuk dari sikap konsumen terhadap bauran pemasaran diantaranya melalui promosi. Menurut William (dalam Sunyoto, 2012:154) promosi merupakan kegiatan pemasaran perusahaan yang digunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan selalu mengingatkan tentang produk perusahaan. Kegiatan promosi produk Matahari diantaranya dapat dilakukan melalui periklanan, pemberian hadiah, potongan harga, dan penjualan perorangan. Sejalan dengan hal diatas keputusan konsumen dalam pembelian produk Matahari dapat dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran seperti promosi melalui diskon, kupon, undian berupa hadiah. Produk Matahari rutin mengadakan promosi, misalnya pada saat perayaan tahun baru, tahun baru china, hari kasih sayang, bulan Ramadhan, lebaran, dan event-

4 event lainnya. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Produk yang sudah direncanakan dengan baik serta telah ditentukan harga jualnya secara tepat, belum menjamin keberhasilan pemasaran terhadap produk tersebut. Hal ini disebabkan karena apabila produk yang sudah bagus dengan harga yang sudah bagus tidak dapat dikenal oleh konsumen, maka produk tersebut tidak akan berhasil di pasaran. Oleh karena itu, upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen merupakan awal dari kegiatan promosi. Melalui kegiatan promosi ini memiliki tujuan agar informasi mengenai produk Matahari dapat diterima oleh para konsumen dan juga dapat untuk meyakinkan para konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki keunggulan lain bila dibanding dengan produk sejenis lainnya. Dengan demikian ketika konsumen sedang mencari informasi mengenai suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Seperti pergi kebeberapa departemen store untuk membandingkan bagaimana harganya, mode yang sedang berkembang, keunggulan dari produk tersebut, serta pelayanan dan fasilitas yang disediakan. Kegiatan yang paling sering dilakukan yaitu promosi dengan adanya kegiatan promosi tersebut konsumen dapat dengan mudah mendapat informasi mengenai produk yang dibutuhkan dan bagi produsen sendiri produknya juga akan mudah dikenali oleh para konsumen. Semakin sering suatu produk dipromosikan maka tidak menutup kemungkinan produk tersebut akan mendorong para konsumen untuk mencoba mengkonsumsinya kembali.

5 Keputusan pembelian merupakan perilaku konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Setiadi (2003:16) ada lima tahapan dalam proses keputusan pembelian, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Pada dasarnya, konsumen akan lebih mudah mengambil keputusan pembelian yang sifatnya pengulangan atau terus menerus terhadap produk yang sama. Apabila faktor-faktor yang mempengaruhinya berubah, maka konsumen akan melakukan pertimbangan kembali dalam keputusan pembeliannya. Keputusan yang menjadi pertimbangan konsumen meliputi keputusan tentang jenis produk, bentuk produk, merek produk, jumlah produk, waktu pembelian, dan cara pembayaran. Keputusan pembelian terhadap suatu produk sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumen, untuk itu dalam melakukan penjualan perlu diperhatikan. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu sebelum pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk atau jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan tahap setelah pembelian, konsumen akan melakukan konsumsi (pengguna produk), evaluasi kinerja produk dan akhirnya membuang produk setelah digunakan. Matahari Departemen Store merupakan salah satu industri fashion yang terbesar di Indonesia, dimana hampir disetiap kota-kota di Indonesia terdapai geraigerai Matahari yang salah satunya berada di kota Medan. Perkembangan Matahari

6 dapat dilihat hampir diseluruh pusat perbelanjaan (mall) yang ada di kota Medan salah satunya di Matahari Plaza Medan Fair. Adanya kompetitor seperti Sogo, Ramayana, bahkan online shop yang semakin memperketat persaingan. Kompetitor yang sangat berpengaruh yaitu Sogo yang berada di Sun Plaza, karena sama-sama menjual produk yang bermerek, mempunyai keunggulan yang sama, memberikan diskon dan potongan harga, serta memberikan pelayanan dan fasilitas yang baik. Namun, Matahari lebih dapat dijangkau oleh konsumen, karena terdapat di beberapa mall seperti Medan Mall, Thamrin Plaza, Palladium Plaza, dan Medan Fair Plaza. Matahari lebih unggul dikarenakan terletak dilokasi yang strategis dan mudah dijangkau sedangkan Sogo hanya berada di Sun Plaza yang lokasinya pun cukup jauh dijangkau. Matahari dan Sogo sama-sama menyediakan segala perlengkapan penampilan diri dengan produk yang bermerek serta kualitas yang baik seperti baju, dompet, alat-alat kosmetik, tas, dan sepatu serta selalu memberikan promosi disetiap minggunya, tempat yang nyaman serta pelayanan yang baik. Serta beberapa orang beranggapan bahwa Sogo memiliki harga jual produk yang mahal padahal tidak demikian setelah konsumen masuk kedalam ternyata harga produk sama dengan Matahari. Hal tersebutlah yang harus tetap membuat Matahari dapat mempertahankan persaingan. Mahasiswa merupakan salah satu target pasar industri pakaian ini, karena penampilan merupakan salah satu hal yang paling menarik bagi mahasiswa.

7 Penampilan bisa menjadi karakteristik tentang diri seseorang mengenai gaya hidupnya bagi orang lain. Gaya berpakaian atau berbusana merupakan sebuah bahan penilaian awal seseorang untuk mengekspresikan dirinya agar lebih dipandang. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mendukung tampilannya seperti pakaian dan perhiasan yang digunakan berasal dari kerang, keramik-keramik, batu-batu alam, hingga emas dijadikan sebagai pelengkap penting penampilan seseorang. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Hidup Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Matahari Plaza Medan Fair Di Kalangan Mahasiswa FE UNIMED. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian produk Matahari Plaza Medan Fair di kalangan Mahasiswa FE UNIMED 2) Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian produk Matahari Plaza Medan Fair di kalangan Mahasiswa FE UNIMED 3) Pengaruh gaya hidup dan promosi terhadap keputusan pembelian produk Matahari Plaza Medan Fair di kalangan Mahasiswa FE UNIMED

8 1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan peneliti ini dibatasi pada pengaruh gaya hidup dan promosi terhadap keputusan pembelian produk Matahari Plaza Medan Fair di kalangan Mahasiswa FE UNIMED 1.4. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Matahari Plaza Medan Fair di kalangan mahasiswa FE UNIMED? 2. Apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Matahari Plaza Medan Fair di kalangan mahasiswa FE UNIMED? 3. Apakah gaya hidup dan promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Matahari Plaza Medan Fair Di Kalangan Mahasiswa FE UNIMED? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh gaya hidup dan promosi terhadap keputusan pembelian produk Matahari Plaza Medan Fair di kalangan Mahasiswa FE UNIMED.

9 1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang gaya hidup, promosi dan keputusan pembelian baik secara teoritis maupun aplikasinya dilapangan. 2. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan yang bermanfaat dan tambahan informasi bagi perusahaan dalam usaha mengambil kebijakan yang terkait dengan konsumen khususnya promosi. 3. Bagi Lembaga Universitas Negeri Medan Sebagai tambahan literatur kepustakaan dibidang pemasaran khususnya gaya hidup, promosi dan keputusan pembelian produk. 4. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang ingin meneliti objek yang sejenis dan untuk mengembangkan penelitian dimasa yang akan datang.