BAB IV USAHA KESEHATAN SEKOLAH, GIGI, MATA DAN JIWA A. Usaha Kesehatan Sekolah 1. Pengertian Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakt sekolah yaitu anak didik, guru dan karyawan sekolah lainnya. Yang dimaksud dengan sekolah adalah mulai Sekolah Dasar sampai Sekolah Lanjutan Atas. Prioritas UKS diberikan kepada SD mengingat SD merupakan dasar dari Sekolah Lanjutan. Dasar pemikiran UKS perlu dijalankan : Golongan masyarakat usia sekolah (6-18 tahun) merupakan bagian yang besar dari penduduk Indonesia dan diperkirakan separuhnya adalah anak sekolah. Masyarakat sekolah merupakan masyarakat yang paling peka terhadap pengaruh modernisasi. Anak-anak dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan, sehingga mudah dibina dan dibimbing. Pendidikan kesehatan melalui masyarakat sekolah ternyata paling efektif karena masyarakat sekolah prosentasinya tinggi, terorganisir, peka terhadap pendidikan dan dapat menyebarkan modernisasi. Masyarakat sehat yang akan datang merupakan wujud dari kebiasaan sehat dan keadaan kesehatan yang dimiliki anak-anak masa kini. Pembinaan kesehatan anak-anak sekolah (jasmani, rohani dan sosial) merupakan suatu investasi bidang man-power negara kita. 2. Tujuan UKS Tujuan Umum : adalah mempertinggi nilai kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta rehabilitasi anak-anak sekolah dan lingkungannya sehingga didapatkan anak-anak yang sehat jasmani, rohani dan sosialnya. Tujuan Khusus : adalah mencapai keadaan kesehatan anak-anak sekolah dan lingkungannya sehingga dapat memberikan kesempatan tumbuh dan berkembang secara harmonis serta belajar secara efisien dan optimal. 3. Kegiatan Kegiatan UKS. Lingkungan Kehidupan Sekolah Yang Sehat ( Health School Living ) Bangunan dan perlengkapan sekolah yang sehat. Kebersihan ruangan dan halaman sekolah. Adanya sarana kakus dan air yang memenuhi syarat kesehatan. 36
Hubungan yang baik antar murid, guru dan masyarakat / orang tua murid. Pendidikan Kesehatan ( Health Education ) Pendidikan tentang kesehatan perorangan dan lingkungan. Pendidikan tentang pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Pendidikan tentang makanan yang sehat dan cara hidup yang teratur. Pendidikan tentang pencegahan kecelakaan. Pendidikan tentang sikap, perilaku, dan kebiasaan hidup yang sehat. Usaha Pemeliharaan Kesehatan di Sekolah ( Health Service in School ) Pemeriksaan kesehatan perorangan dan lingkungan secara berkala. Usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular (imunisasi). Usaha kesehatan gigi sekolah ( UKGS ) Mengirimkan anak-anak yang perlu perawatan khusus ke pihak yang lebih ahli. PPPK dan pengobatan sederhana. B. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah Penyakit mulut dan gigi khususnya penyakit caries dentis merupakan penyakit yang tersebar luas pada sebagian besar penduduk dunia, terutama anak-anak dibawah usia 18 tahun, sehingga merupakan masalah kesehatan masyarakat. Salah satu usaha pencegahannya adalah pemeliharaan gigi anak-anak sekolah secara teratur dan sistematis. Di Indonesia Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dimulai tahun 1952 yang dilaksanakan oleh perawat gigi sekolah dibawah pengawasan dokter. Penyakit dan kelainan yang menjadi perhatian ialah kebersihan mulut dan gigi, caries dentis, penyakit periodental, bibir sumbing dan celah langit maupun tumor dalam mulut. Kegiatan UKGS meliputi : Pendidikan kesehatan dan kebersihan mulut dan gigi. Pencabutan gigi sulung dan gigi tetap yang dapat dilakukan dengan anastesi lokal. Tambalan, yang umumnya dengan amalgam pada gigi sulung dan gigi tetap yang tidak memerlukan pengobatan urat saraf. C. Usaha Kesehatan Mata Penyakit mata masih banyak ditemukan di Indonesia. Penyakit mata ada yang menular dan ada yang tidak menular, dan akan menyebabkan kebutaan jika tidak segera diobati. Usaha usaha yang dilakukan dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit mata adalah : Mencegah timbulnya penyakit mata Pengobatan dan perawatan penderita penyakit mata untuk penyembuhan dan meniadakan sumber penularan bila penyakitnya menular. Rehabilitasi penglihatan (visus) dan rehabilitasi estetika (keindahan) 37
1. Penyakit mata yang terdapat dikalangan masyarakat Indonesia : a) Penyakit mata yang menular : Gonoblenorrhoe Adalah penyakit mata yang terjadi pada bayi yang baru lahir karena ibunya mengerita gonorrhoe. Gejalanya adalaha mata bayi bengkak, bernanah dan tidak dapat mebuka. Dalam waktu tiga minggu bola mata akan pecah dan menyebabkan buta selama lamanya. Bila pengobatana diberikan dalam satu minggu pertama, masih ada kemungkinan untuk tertolong. Gonoblenorrhoe dapat juga terjadi pada orang dewasa yang menderita gonorrhoe secara auto infeksi melalui tangan atau handuk. Trachoma Adalah penyakit mata yang disebabkan oleh virus, dengan gejala mata terasa sangat gatal seperti ada pasir pada matanya dan mata sering berair. Bulu mata dapat membalik ke dalam sehingga akan menggores bola mata yang berakibat luka, bernanah dan kebutaan bila tidak segera diobati. Penularan dapat terjadi melalui kontak tak langsung seperti melalui saputangan, handuk atau oleh lalat. b) Penyakit mata yang tidak menular : Xerophthalmia Adalah kelainan pada mata berupa terjadinya kekeringan pada selaput lendir / bagian putih mata (konjungtiva) dan selaput bening / bagian hitam mata (kornea) akibat kekurangan vitamin A. Tahapan terjadinya xerophthalmia : - Hemerolophia = buta senja = rabun senja = rabun ayam Penglihatan penderita menurun pada senja hari bahkan tidak dapat melihat dilingkungan yang kurang cahaya. Jika dilakukan pemeriksaan pada mata, tidak akan dijumpai kelainan atau perubahan pada mata (mata terlihat normal) - Xerosis konjungtiva Selaput lendir tampak kering, berkeriput dan berpigmentasi dengan permukaan terlihat kasar dan kusam. Dengan pemberian kapsul vitamin A yang benar, tahapan ini akan membaik dalam waktu 2 3 hari dan kelainan mata akan menghilang dalam waktu 2 minggu. - Xerosis konjungtiva dan bercak bitot Adalah gejala xerosis konjungtiva ditambah bercak putih seperti busa sabun atau keju (bercak bitot) terutama didaerah celah mata sisi luar. Dalam keadaan berat tampak kekeringan meliputi seluruh permukaan konjungtiva, konjungtiva tampak menebal, berlipat lipat dan berkerut kerut. Dengan pemberian kapsul vitamin A dan pengobatan yang benar, tahapan ini akan 38
membaik dalam waktu 2 3 hari dan kelainan mata akan menghilang dalam waktu 2 minggu. - Xerosis kornea Kekeringan pada konjungtiva berlanjut sampai pada kornea. Kornea tampak suram, kering dan permukaannya kasar. Dengan pemberian kapsul vitamin A dan pengobatan yang benar, tahapan ini akan membaik dalam waktu 2 5 hari dan kelainan mata akan menghilang dalam waktu 2-3 minggu. - Keratomalasia dan ulserasi kornea Kornea melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus (perlukaan) kornea. Pada tahap ini dapat terjadi perforasi (pecah) kornea. Bila ditemukan pada tahap ini akan terjadi kebutaan yang tidak dapat disembuhkan. - Xerophthalmia Kornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengempis. Bila ditemukan pada tahap ini akan terjadi kebutaan yang tidak dapat disembuhkan. Yang beresiko menderita xerophthalmia : - Bayi dengan berat lahir rendah ( < 2,5 kg ) - Anak yang tidak mendapat ASI eksklusif dan tidak diberi ASI sampai umur 2 tahun - Anak yang tidak mendapat makanan pengganti ASI yang baik, cukup mutu dan jumlahnya. - Anak yang kurang gizi atau dibawah garis merah dapa KMS. - Anak yang menderita penyakit infeksi (campak, diare, TBC, pneumonia) dan cacingan - Anak dari keluarga miskin - Anak anak yang tinggal di daerah pengungisan - Anak yang tinggal di daerah dengan sumber vitamin A yang kurang dan adanya pantangan terhadap makanan sumber vitamin A. - Anak yang tidak pernah mendapat kapsul vitamin A dan immuniasi di puskesmas atau posyandu. - Anak yang kurang / jarang makan makanan sumber vitamin A Usaha untuk mencegah dan mengobati xerophthalmia - Mencari anak yang jarang atau tidak pernah datang ke posyandu atau puskesmas dengan melakukan kunjungan rumag (sweeping atau door to door) untuk diberi kapsul vitamin A. - Setiap bayi usia 6 11 bulan harus mendapat satu kapsul vitamin A warna biru. - Setiap balita usia 1 5 tahun mendapat kapsul vitamin A warna merah 2 x setahun dan ibu nifas mendapat satu kapsul vitamin a warna merah. - Adanya perhatian khusus terhadap balita kurang gizi, balita yang tidak pernah datang ke posyandu / puskesmas dan anak dari keluarga miskin. - Penyuluhan tentang manfaat kapsul vitamin a dan bahan bahan makanan sumber vitamin A 39
Glaucoma Penyakit dimana tekanan dalam bola mata menjadi tinggi. Biasanya terdapat pada orang yang berusia 40 tahun keatas. Dapat menyebabkan kebutaan bial tidak segera diobati. Katarak Penyakitdimana lensa mata menjadi keruh dan tidak tembus cahaya sehingga visus berkurang atau buta sama sekali. Terdapat pada orang berusia lanjut. 2. Usaha rehabilitasi penglihatan (visus) Rehabilitasi visus dilaksanakan dengan : Menyediakan kaca mata bagi penderita / yang memerlukan Transplantasi kornea pada penderita yang korneanya keruh Operasi pada penderita katarak. 3. Rehabilitasi estetika Usaha rehabilitasi estetika dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, seperti : penggunaan mata palsu operasi mata juling D. Usaha Kesehatan Jiwa Segi kehidupan jiwa merupakan salah satu segi yang menentukan kriteria sehat. Seseorang dikatakan sehat jiwanya bila dapat menyesuaikan diri terhadap hal hal yang biasa, memperlihatkan emosi yang stabil, serta mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri untuk melakukan suatu perbuatan atau memperlihatkan prestasi sesuai dengan taraf dan tingkat perkembangannya. Usaha usaha pemerintah dalam bidang usaha kesehatan jiwa : Memelihara kesehatan jiwa dalam pertumbuhan dan perkembangan anak anak. Mengusahakan keseimbangan jiwa dengan menyesuaikan penempatan tenaga selaras dengan bakat dan kemampuannya. Perbaikan tempat dan suasana kerja dalam perusahaan dan sebagainya sesuai dengan kesehatan jiwa. Mempertinggi taraf kesehatan jiwa seseorang dalam hubungannya dengan masyarakat. 40
41
42