Skripsi TANGGUNGJAWAB HUKUM PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL BEKAS

dokumen-dokumen yang mirip
TANGGUNGJAWAB HUKUM DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

GADAI DAN HAK KEBENDAAN TINJAUAN YURIDIS GADAI SEBAGAI HAK KEBENDAAN UNTUK JAMINAN KREDIT

SKRIPSI KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu yang sama menuntut kewajiban ditunaikan. Hubungan hak dan

BAB I PENDAHULUAN. terkumpulnya uang yang cukup untuk membeli barang tersebut secara tunai.

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

SKRIPSI PELAKSANAAN JUAL BELI DAN STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH APARTEMEN DI SOLO PARAGON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia otomotif di Indonesia dari tahun-ketahun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa. maupun Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha,

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

PROSES PEMERIKSAAN PERKARA JUAL BELI HAK MILIK ATAS TANAH DENGAN MEMAKAI AKTA DI BAWAH TANGAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI BOYOLALI)

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENENTUKAN BESARNYA SUKU BUNGA PINJAMAN DALAM SENGKETA HUTANG PIUTANG (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA)

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi dengan tujuan

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang sama dan apabila diperlukan bisa dibebani dengan bunga. Karena dengan

BAB I. mobil baru dengan banyak fasilitas dan kemudahan banyak diminati oleh. merek, pembeli harus memesan lebih dahulu ( indent ).

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pembiayaan (finance) berdasarkan Surat Keputusan Menteri

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KC SOLO KARTASURA

PELAKSANAAN NOVASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KREDIT MACET OLEH BANK

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

KREDIT TANPA JAMINAN

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa memiliki mobil sebagai barang milik pribadi. Rental mobil (persewaan mobil) yang dapat membantu seseorang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan Nasional, peran

: EMMA MARDIASTA PUTRI NIM : C.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tolak ukur dari keberhasilan pembangunan nasional yang bertujuan

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

GUGAT BALIK (REKONVENSI) SEBAGAI SUATU ACARA PENYELESAIAN PERKARA PERDATA DALAM PERADILAN DI PENGADILAN NEGERI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan keberadaan lembaga-lembaga pembiayaan. Sejalan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. mereka pada dasarnya ingin hidup layak dan selalu berkecukupan. 1 Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan gencar-gencarnya Pemerintah meningkatkan kegiatan

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Studi Tentang Perlindungan Hukum Bagi Karyawan)

BAB I PENDAHULUAN. atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam

PELAKSANAAN PENANGGUNGAN ( BORGTOCHT ) DALAM PERJANJIAN KREDIT. ( Studi Kasus di PD. BPR BANK PASAR Kabupaten Boyolali )

BAB I PENDAHULUAN. mencapai dan mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera. 1 Kestabilan

EKSEKUSI TERHADAP KEPUTUSAN HAKIM YANG MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

PROSES PEMERIKSAAN PERKARA JUAL BELI HAK MILIK ATAS TANAH SECARA KREDIT. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

UPAYA PERLAWANAN HUKUM TERHADAP EKSEKUSI PEMBAYARAN UANG DALAM PERKARA PERDATA (Studi Kasus Pengadilan Negeri Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang sebagfai Negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

SKRIPSI PENGINGKARAN PUTUSAN PERDAMAIAN OLEH SALAH SATU PIHAK YANG BERPERKARA DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Jadi dalam pembangunan, masing-masing masyarakat diharap dapat. Indonesia yaitu pembangunan di bidang ekonomi

ASPEK HUKUM JAMINAN DALAM PERJANJIAN PINJAM- MEMINJAM UANG ATAU KREDIT. (Studi Kasus Koperasi KPRI Guru Sekolah Dasar di Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan serta penghidupan masyarakat baik dari segi sosial, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

SKRIPSI PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR ( STUDI KASUS DI DEALER ASLI MOTOR KLATEN )

BAB I PENDAHULUAN. Usaha tersebut muncul karena banyak orang yang membutuhkannya. tetapi tidak mampu membeli mobil. Kemudian banyak orang yang

SKRIPSI PROSES PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA FAKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDY KASUS DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. individu, manusia juga berperan sebagai makhluk sosial di mana manusia hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan/leasing) selaku penyedia dana. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan disebutkan bahwa :

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PROSES JUAL BELI PERUMAHAN SECARA KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dengan disertai berbagai tantangan dan resiko yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti perlengkapan rumah, transportasi dan lain-lain 1.

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat melakukan segala macam kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, tangga, sekolah, rumah sakit, dan industri-industri.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik dalam ranah kebendaan, kebudayaan, ekonomi dan

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena buruh merupakan permasalahan yang menarik dari dahulu.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dengan banyaknya industri rokok tersebut, membuat para produsen

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Dalam rangka memelihara

BAB I PENDAHULUAN. sehingga munculah sengketa antar para pihak yang sering disebut dengan

SKRIPSI KEDUDUKAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN DAN PENCABUTAN TESTAMENT (SURAT WASIAT)

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba-lomba untuk terus berusaha dalam memajukan ekonomi masingmasing.

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

PERJANJIAN SEWA BELI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN (Studi Komparatif Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor di Beberapa Perusahaan Finance Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. adalah usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang

ASURANSI DAN KREDIT PERBANKAN

PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terutama oleh instansi-instansi yang menurut Undang-Undang mempunyai

PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI TERHADAP TANAH BERIKUT BANGUNAN YANG DIJAMINKAN DI BANK DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dijanjikan oleh orang lain yang akan disediakan atau diserahkan. Perjanjian

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin ada kehidupan bersama-sama. Interaksi sosial ini berguna

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. KUHPerdata Buku II mengenal adanya hak kebendaan yang bersifat

Transkripsi:

Skripsi TANGGUNGJAWAB HUKUM PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL BEKAS Disusun dan diajukan untuk melengkapi tugas dan syarat-syarat Guna mencapai derajat Sarjana Hukum dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh : Fitria Puri Prabasinta NIM : C.100.060.142 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan kehidupan di Indonesia semakin lama semakin maju dan menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan kendaraan sebagai alat transportasi untuk mempermudah manusia dalam melakukan aktivitasnya. Salah satu transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat adalah mobil. Pada umumnya mobil baru menjadi idaman setiap orang, tetapi persoalannya tidak semua dari kita dengan berbagai alasan mampu untuk membelinya. Namun, hal itu bisa saja disiasati dengan membeli mobil secara cicilan lewat kredit bank atau perusahaan leasing. Akan tetapi, cara itu harus dilakukan secara hati-hati karena bisa-bisa selama bertahun-tahun kita terjerat oleh suku bunga pinjaman. 1 Oleh karena melihat hal yang terdapat dalam membeli mobil yang dilakukan dengan cara cicilan lewat kredit bank atau perusahaan leasing begitu riskan maka menyebabkan masyarakat enggan dan memikirkan kembali untuk membeli mobil baru dengan menggunakan cara tersebut. Oleh sebab itu, membeli mobil bekas bagi sebagian besar masyarakat Indonesia menjadi alternatif yang paling mudah dan cepat untuk memiliki 1 http://www.mobilbekas2009.wordpress.com/.../bursa-mobil-bekas/ -. Kamis, 29 April 2010. 19:10.

15 sarana transportasi. Kondisi seperti itu tentu membuat pasar mobil bekas selalu bergairah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan mobil bekas, antara lain: tingginya harga mobil baru dan kenaikan pendapatan. Indonesia sebagai negara berkembang masih bersifat konsumtif, karena itu cocok sebagai pasar produk dari negara-negara maju. Akan tetapi bangsa Indonesia masih lemah perekonomian masyarakatnya. Karena semakin banyak pertumbuhan penduduk, yang umumnya berada pada kalangan ekonomi menengah ke bawah menyebabkan perdagangan mobil bekas tetap ramai. Hal itu bukan tanpa alasan, dimana mobil sebagai sarana kebutuhan mobilitas untuk kegiatan ekonomi sangat dibutuhkan orang, tetapi perekonomian masih rendah maka mobil bekas sebagai solusinya. Dengan harga yang masih terjangkau dapat menunjang mobilitas. Membeli dan memiliki mobil bekas mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannyaadalah harga mobil bekas bisa bersaing dan terkadang jauh relatif lebih murah, bahkan seperti hal nya kita membeli mobil baru yaitu kitajuga mendapat bonus misalnya souvenir dari dealer. Sedangkan kekurangannya adalah kondisi mesin dan mekanik kendaraan yang tidak terinformasikan atau si penjual memang tidak menginformasikan kepada pihak pembeli yang bisa saja karena faktor kesengajaan atau memang si penjual tidak mengetahui hal tersebut. Meskipun demikian, dari tahun ketahun bursa mobil bekas semakin diminati dan pangsa pasarnya cukup menjanjikan, dengan pertambahan permintaan pada mobil bekas yang cenderung semakin meningkat dari tahun

16 ketahun menyebabkan membeli mobil bekassebagai salah satu solusi untuk mendapatkan mobil layak pakai dengan harga yang terjangkau. 2 Namun, pertumbuhan tersebut tidak disertai dengan perkembangan perangkat peraturan secara memadai. Di Indonesia mengenai perjanjian jual beli mobil bekas ini belum diatur dalam suatu undang-undang tersendiri, sehingga dalam pelaksanaannya sering timbul masalah-masalah yang berkaitan dengan proses perjanjian jual beli mobil bekas tersebut. Oleh karena tidak diatur dalam perundang-undangan, baik Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) maupun Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) keduanya didasarkan pada praktek sehari-hari dan putusan pengadilan (Jurisprudensi). 3 Sistem yang dipergunakan oleh Kitab Undang-Undang Hukum Perdata atau Burgerlijk Wetboek yang selanjutnya disebut BW adalah sistem terbuka, artinya diakui adanya asas kebebasan berkontrak, seperti yang tercantum dalam pasal 1338 BW. Dengan demikian berdasarkan asas tersebut, maka para pihak dapat mengadakan persetujuan-persetujuan yang sama sekali tidak diatur dalam KUH Perdata ataupun KUHD. Dimana dalam pasal 1338 KUH Perdata, menyatakan bahwa semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. 4 Masyarakat dapat mencari dan membeli mobil bekas di dealer-dealer yang memang menyediakan mobil-mobil bekas. Apabila telah menemukan mobil yang dicari maka kemudian dirundingkan dengan pihak penjual. 2 http:// www.kulinet.com/baca/memilih-motor-bekas/935/ -. Kamis, 29 April 2010. 19:25 3 J. Satrio. 1992. Hukum Perjanjian. Bandung : Alumni.hal : 26 4 Subekti. 1992. Hukum Perjanjian. Jakarta : PT Intermasa. Hal : 37

17 Apabila para pihak telah ada kata sepakat maka terbentuklah suatu perjanjian jual beli. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 1458 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yaitu: Jual beli itu dianggap telah terjadi antara kedua belah pihak, seketika setelahnya orang-orang ini mencapai sepakat tentang kebendaan tersebut dan harganya, meskipun kebendaan itu belum diserahkan, maupun harganya belum dibayarkan. Dengan adanya kesepakatan/persetujuan tersebut mengakibatkan ikatan hukum bagi para pihak. Umumnya ikatan hukum yang diakibatkan persetujuan adalah saling memberatkan atau merupakan pembebanan kepada para pihak yang terkait yakni penjual dan pembeli. Hal tersebut mengakibatkan timbulnya hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian jual beli mobil bekas ini. Hak dan kewajiban tersebut harus dilakukan oleh para pihak dengan baik sesuai dengan kesepakatan yang telah terjadi. Akan tetapi, memilih mobil bekas adalah pekerjaan yang tidak mudah, sangat membutuhkan ketelitian. Karena namanya juga bekas, pasti banyak bagian-bagian yang sudah rusak atau memiliki cacat sehingga memilih mobil bekas harus teliti misalnya dengan memperhatikan mesin, bagaimana suara mesin, melakukan pengecekan surat-surat mobil dsb. Mengingat hal-hal tersebut sering sekali terjadi dalam perjanjian jual beli mobil bekas maka seringkali dapat menimbulkan pengingkaran isi perjanjian oleh salah satu pihak yang menyebabkan salah satu pihak lalai dalam menunaikan hak dan kewajibannya, sehingga perlu adanya tanggungjawab hukum dari para pihak.

18 Dari uraian di atas seharusnya kita menyadari benar arti pentingnya tanggungjawab hukum dalam perjanjian jual beli pada umumnya dan perjanjian jual beli mobil bekas pada khususnya, maka dalam hal ini penulis tertarik untuk mengkaji mengenai pelaksanaan perjanjian jual beli mobil bekas terhadap adanya pelanggaran terhadap isi perjanjian yang dilakukan oleh salah satu pihak, sehingga penulis mengambil judul skripsi : TANGGUNGJAWAB HUKUM PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL BEKAS B. Perumusan Masalah Dalam setiap penelitian diperlukan adanya perumusan masalah agar penelitian tetap terarah, tidak menimbulkan pengertian yang kabur atau menyimpang dari pokok permasalahan. Berdasarkan latar belakang dari pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan untuk menjadi pedoman dalam penulisan ini. Adapun perumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana proses pelaksanaan perjanjian jual beli mobil bekas antara Dealer Mawarni Jaya Motor Sukoharjo sebagai pihak penjual dengan pihak pembeli perseorangan? 2. Bagaimana hak dan kewajiban yang timbul antara kedua belah pihak dalam perjanjian jual beli mobil bekas di Dealer Mawarni Jaya Motor di Kabupaten Sukoharjo? 3. Bagaimana tanggungjawab hukum yang timbul antara kedua belah pihak apabila salah satu pihak mengingkari isi perjanjian?

19 C. Tujuan Penelitian Dalam suatu kegiatan penelitian, selalu memiliki tujuan tertentu. Tujuan penelitian tersebut diperlukan untuk memberikan arah dalam melangkah, melakukan penelitian sesuai dengan maksud penelitian dan permasalahan yang ada. Oleh karena itu, penelitian ini disusun dengan tujuantujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai proses perjanjian jual beli mobil bekas di Dealer Mawarni di Kabupaten Sukoharjo. 2. Untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai hak dan kewajiban yang timbul antara para pihak dalam perjanjian jual beli mobil bekas di Dealer Mawarni di Kabupaten Sukoharjo. 3. Untuk mengetahui dan menjelaskan tanggungjawab hukum yang timbul antara kedua belah pihak apabila salah satu pihak mengingkari isi perjanjian. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi penulis Dengan ditulisnya skripsi ini, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dibidang hukum khususnya hukum perdata yang berlaku dalam kehidupan sehari- hari yang menyangkut hukum perjanjian jual beli. 2. Manfaat bagi masyarakat Dari hasil skripsi ini, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menambah ilmu pengetahuan pembaca/masyarakat

20 serta dapat membantu memecahkan masalah yang mungkin sedang dihadapi oleh pembaca terutama menyangkut masalah dalam jual beli mobil bekas. 3. Manfaat bagi ilmu pengetahuan Penelitian ini merupakan hasil dari studi ilmiah yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan yang berguna untuk perkembangan ilmu hukum pada umumnya dan Hukum Perjanjian Jual Beli pada khususnya. E. Metode Penelitian Metode penelitian pada hakekatnya memberikan pedoman mengenai tata cara yang mempelajari dan memahami lingkungan- lingkungan yang dihadapinya. Di dalam suatu penelitian, metode penelitian merupakan suatu faktor yang penting dan menunjang proses penyelesaian suatu permasalahan yang akan dibahas, dimana metode merupakan suatu faktor yang penting yang akan digunakan untuk mencapai tingkat ketelitian, jumlah dan jenis yang dihadapi. Akan tetapi dengan mengadakan klasifikasi yang mendasar pada pengalaman dapat ditentukan jenis- jenis metode penelitian. Untuk melengkapi penelitian ini agar lebih valid maka penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut : 1. Metode Penelitian Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara kerja upaya atau jalan suatu kegiatan pada dasarnya salah satu upaya

21 tersebut bersifat ilmiah dalam mencari kebenaran yang dilakukan dengan mengumpulkan data sebagai dasar penentuan kebenaran yang dimaksud. 5 Menurut Sutrisno Hadi, penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. 6 Dengan demikian pengertian metode penelitian adalah upaya yang bersifat ilmiah dalam mencari dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan normatif, yaitu karena dalam penelitian ini yang dicari adalah aspek-aspek hukum dari tanggungjawab hukum dalam pelaksanaan perjanjian jual beli mobil bekas yang sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku sehingga dapat diketahui kedudukan hukum atau legalitas mengenai perjanjian jual beli mobil bekas yang berlaku di Dealer Mawarni Jaya Motor di Kabupaten Sukoharjo. Oleh karena itu, pengkajian yang dilakukan hanyalah terbatas pada peraturan mengenai apa yang tertera dalam perjanjian tersebut. 2. Jenis Penelitian Untuk memperoleh berbagai data yang diperlukan dalam menunjang penelitian ini, maka penulis menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini bertujuan memberikan gambaran secara menyeluruh dan sistematis dengan cara mengumpulkan, menyusun, 5 Koentjoningrat. 1993. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia. Hal 22. 6 Sutrisno Hadi. 2002. Metode Research. Yogyakarta: UGM Press. Hal 14.

22 mengklarifikasi, menganalisa serta mengintrepetasikan data yang didapat karena penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang pemecahan masalah yang dihadapi yaitu mengenai tanggungjawab hukum pelaksanaan perjanjian jual beli mobil bekas. 3. Sumber Data Penelitian Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Pengantar Penelitian Hukum mengatakan bahwa data adalah merupakan sesuatu yang akan diteliti dalam hal ini adalah gejala dan hasil- hasilnya. Data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Penelitian Kepustakaan Yaitu penelitian kepustakaan ini digunakan untuk mendapatkan data sekunder, untuk memperoleh dasar teori dalam memecahkan masalah yang timbul dengan bahan-bahan sebagai berikut : 1) Bahan Hukum Primer Yaitu berupa peraturan perundangan yang ada kaitannya dengan objek penelitian yakni mobil bekas, yang berupa: KUH Perdata Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 2) Bahan Hukum Sekunder Yaitu bahan yang diperoleh dari data literature tentang perjanjian jual beli mobil bekas dan tanggungjawab hukumnya. Dengan sumber data ini diharapkan dapat

23 menunjang, melengkapi serta memperjelas data- data yang diperlukan oleh penulis dalam menyusun skripsi ini. Dalam hal ini, penulis menggunakan buku-buku mengenai hukum perjanjian. b. Penelitian Lapangan Yaitu merupakan data yang diperoleh melalui penelitian dari lapangan dengan cara mengumpulkan sejumlah keterangan melalui wawancara secara terarah dan sistematis dengan objek penelitian. Hal ini dapat berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang diamati. 7 1) Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian di Dealer Mawarni Jaya Motor di Kabupaten Sukoharjo. 2) Subyek Penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan subek penelitian adalah pimpinan atau karyawan-karyawan yang bisa memberikan penjelasan secara jelas mengenai pelaksanaan perjanjian jual beli mobil bekas di Dealer Mawarni di Kabupaten Sukoharjo. 4. Metode Pengumpulan Data Untuk dapat melakukan penelitian diperlukan suatu data yang jelas dan lengkap, data mana diperoleh dengan metode pengumpulan data, 7 Soerjono Soekanto. 1986. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press. Hal 10.

24 metode ini diperlukan agar data yang terkumpul benar- benar memiliki validitas dan reabilitas yang tinggi. Dalam penelitian ini,metode pengumpulan data yang dipergunakan oleh penyusun adalah sebagai berikut : a. Study Kepustakaan Study kepustakaan sangat penting sebagai dasar teori maupun sebagai dasar pendukung. Dalam study kepustakaan ini penulis mengkaji, mempelajari, serta menghimpun buku-buku, arsip-arsip dan dokumen maupun peraturan-peraturan yang ada hubungannya dengan penelitian dalam masalah tanggungjawab hukum dalam perjanjian jual beli mobil bekas. Data-data tersebut diperoleh dengan menggunakan kedua bahan- bahan hukum tersebut diatas. b. Study Lapangan Study lapangan yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang diteliti guna mendapatkan data primer. Dalam penelitian lapangan ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut : 1) Observasi atau Pengamatan Yaitu merupakan metode pengumpulan data dengan pengecekan berkas-berkas perkara yang ada hubungannya dengan penulisan yang ada di Dealer Mawarni Jaya Motor di Kabupaten Sukoharjo.

25 2) Interview atau Wawancara Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab dengan pedoman pada daftar pertanyaan yang telah disusun oleh penulis untuk memperoleh data secara langsung mengenai hal- hal yang berkaitan dengan pokok permasalahan. Dalam hal ini, penulis mengadakan wawancara dengan pemilik dan karyawan-karawan dari Dealer Mawarni Jaya Motor di Kabupaten Sukoharjo. 3) Daftar Pertanyaan Daftar pertanyaan yaitu pertanyaan-pertanyaan yang disusun oleh penulis yang akan ditanyakan dalam wawancara dengan pihak terkait untuk memperoleh data secara langsung mengenai hal- hal yang berkaitan dengan pokok permasalahan. Dengan demikian, penulis lebih mudah dalam menganalisis data yang diperoleh dari pengambilan data tersebut. 5. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan oleh penulis yang sesuai dengan penelitian deskriptif adalah menggunakan metode pendekatan kualitatif, yaitu analisis data yang mengungkapkan dan mengambil kebenaran yang diperoleh dari kepustakaan yang meliputi peraturanperaturan hukum dan literature yang ada hubungannya dengan tanggungjawab hukum pelaksanaan perjanjian jual beli mobil bekas di

26 Dealer Mawarni Jaya Motor di Kabupaten Sukoharjo dipadukan dengan pendapat responden di lapangan, disimpulkan kemudian digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada. F. Sistematika Penulisan Skripsi Penelitian ini disusun dengan menggunakan uraian sistematis, hal tersebut berguna untuk lebih mempermudah dalam proses pengkajian dan pemahaman terhadap permasalahan yang diteliti. Adapun sistematika penulisan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Metode Penelitian F. Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perjanjian B. Pengertian Perjanjian Jual Beli Mobil Bekas C. Pihak-Pihak Dalam Perjanjian Jual Beli Mobil Bekas D. Perjanjian Antara Para Pihak Dalam Jual Beli Mobil Bekas E. Hubungan Antara Para Pihak Dalam Melakukan Perjanjian Jual Beli Mobil Bekas

27 F. Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Jual Beli Mobil Bekas. G. Resiko Dalam Perjanjian Jual Beli Mobil Bekas H. Tangungjawab Hukum Para Pihak dalam Perjanjian Jual Beli Mobil Bekas BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Proses pelaksanaan perjanjian jual beli mobil bekas di Dealer Mawarni di Kabupaten Sukoharjo. 2. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian jual beli mobil bekas di Dealer Mawarni di Kabupaten Sukoharjo. 3. Tanggungjawab hukum para pihak apabila salah satu pihak mengingkari isi perjanjian. B. PEMBAHASAN 1. Proses pelaksanaan perjanjian jual beli mobil bekas di Dealer Mawarni di Kabupaten Sukoharjo. 2. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian jual beli mobil bekas di Dealer Mawarni di Kabupaten Sukoharjo.

28 3. Tanggungjawab hukum para pihak apabila salah satu pihak mengingkari isi perjanjian. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran