BAB III DATA PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DATA PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM AJB BUMIPUTERA 1912 SYARIAH. nasional pertama dan tertua di Indonesia. Lahir empat tahun setelah

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB 3 OBJEKPENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan objek penelitian pada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat AJB Bumiputera terbentuk pada tanggal 12 Februari 1912, di Magelang, Jawa Tengah,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Praktik dari Produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra dan Asuransi Haji

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Jawa Tengah pada 12 februari 1912 pada mulanya sebagai wadah persatuan

BAB III MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRU. A. Gambaran Umum AJB Bumiputra 1912 Wilayah Syariah Semarang. 1. Sejarah Singkat AJB Bumiputa 1912

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA SYARIAH

BAB III METODE PENELITIAN. di lakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada di lapangan

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB III. BUMIPUTERA SYARI'AH 1912 Cab. SIDOARJO A. MEKANISME AJB BUMIPUTERA SYARIAH 1912 CABANG SIDOARJO

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. AJB Bumiputera didirikan di Magelang 12 Februari 1912, oleh : M. Ng.

BAB III GAMBARAN UMUM ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 CABANG SYARIAH SEMARANG. 1. Latar Belakang Berdirinya AJB Bumiputera 1912

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BumiPutera 1912 Cabang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. AJB Bumiputera 1912 didirikan di Magelang 12 Februari 1912, oleh : M.Ng

BAB II ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA Magelang Jawa Tengah yang pada awalnya memiliki nama Onderlinge

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Jiwa Nasional milik Bangsa Indonesia yang pertama & tertua. Didirikan pada

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. mengandung unsur investasi, yakni pada tahapan-tahapan pendidikan anak, maka

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA SYARIAH PEKALONGAN. A. Profil Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Syariah Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM. A. Profil Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera M. Ng. Dwidjosewojo - Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI SISTEM PENJUALAN POLIS PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SOLO GLADAK. Oleh : Maya Kusuma Wati F

PERHITUNGAN PREMI MITRA IQRA PADA AJB BUMIPUTERA SYARIAH 1912 CABANG DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pembahasan diatas, maka peneliti menyimpulkan dari hasil

Nama : Abung Fayshal NPM :

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari. fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.

BAB III KONDISI OBYEKTIF PT. ASURANSI JIWA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN FATWA NO. 21/DSN- MUI/X/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM ASURANSI SYARI AH

BAB III PROSES UNDERWRITING DI AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI SYARIAH CABANG SIDOARJO. A. Gambaran Umum Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Syariah

PROSEDUR PENERIMAAN NASABAH BARU, PEMBAYARAN PREMI DAN PEMBAYARAN KLAIM PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. 1. Profil AJB Bumiputera 1912 Syariah Banjarmasin

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PRAKTEK MUDHARABAH TABUNGAN MABRUR DI ASURANSI SYARIAH BUMI PUTERA SEMARANG

BAB II AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN. A. Sejarah Singkat AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

BAB I PENDAHULUAN. lain risiko kematian, risiko kecelakaan, risiko kebangkrutan, dan lain

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. satu-satunya yang menganut system kepemilikan Mutual usaha bersama.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Pengelolaan Dana Tabarru' di AJB Bumiputera Syariah Cabang Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. diri seseorang yang berinvestasi. Berbagai asuransi kesehatan dan

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No.53 / DSN-MUI/ III / 2006 TENTANG AKAD TABARRU PADA AJB BUMIPUTERA SYARIAH CABANG PEKALONGAN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

PPh 21 UNTUK PEGAWAI TETAP DENGAN AGEN PADA PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA NAMA : TICHA BUNGA.R NPM : PEMBIMBING : EMMY INDRAYANI, Dr.

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penentuan Nilai Tunai Pada Asuransi Jiwa Unit Link Konvensional (PRU

BAB I PENDAHULUAN. syariah) semakin banyak ditemukan di Indonesia. Tidak dipungkiri bahwa

BAB II AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN. 12 Februari 1912 di Magelang Jawa Tengah, dengan nama Onderlingen

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

Menjembatani masa lalu, kini dan masa depan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Oleh: Lia Novriana F

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah perkembangan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera adalah perusahaan asuransi

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Akad/Kontrak Pada Asuaransi. Jiwa Bersama (AJB) Syariah Cabang Yogyakarta.

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Profil AJB Bumiputera Syariah Banjarmasin. yang beralamat di Jl Pangeran Antasari No. 158 Banjarmasin.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi Gambaran Umum AJB Bumiputera 1912

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. unsur - unsur Jong Java, Jong Sumatra, Jong Batak, Jong Islamieten dan Jong

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bernama M. Ng. Dwidjosewojo - Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia

BAB III GAMBARAN UMUM INSTANSI. A. Sejarah Berdirinya BPR Syariah Bangun Drajat Warga. SAW, dimana Baitulmal didirikan oleh Rasulullah sebagai lembaga

PROSEDUR PENGKINIAN DATA BAGI PEMEGANG POLIS AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR PEMASARAN AGENCY TUNJUNGAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB V PENUTUP. sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Bahwa Prinsip syariah yang di tuangkan dalam akad Dalam hal ini

PENERAPAN BAURAN PROMOSI DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA ASURANSI BUMI PUTRA SYARIAH SURAKARTA

RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN. A. Logo PT. Asuransi Jiwasraya. Logo PT. Asuransi Jiwasraya (PERSERO) Gambar 3.1

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah ditentukan akan mempergunakan bantuan orang lain. 1 Dalam hal

sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1792 Bab XVI Buku III Kitab

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. staf pelayanan, yang salah satunya berkaitan dengan pemasaran. Pelaksanaan

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

PERMASALAHAN HUKUM ASURANSI SYARIAH DAN PENYELESAIANNYA

BAB III. A. Gambaran Umum PT Prudential Life Assurance. 1. Latar Belakang Berdirinya PT Prudential Life Assurance

BAB IV DESKRIPSI DATA. A. Gambaran Umum BMT Amanah Ummah

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sesuai dengan kehendak syariah, seluruh perikatan yang dilakukan para pihak

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah Usaha Gabungan Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah. laju pertumbuhan yang cukup tinggi dalam berbagai aspek.

PROSEDUR PEMBAYARAN PREMI BAGI PEMEGANG POLIS ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 KANTOR PEMASARAN AGENCY TUNJUNGAN SURABAYA

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

Transkripsi:

BAB III DATA PENELITIAN A. Sejarah Berdiri dan Perkembangannya Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syari ah adalah Perusahaan Asuransi Jiwa Nasional milik Bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Didirikan pada tanggal 12 Februari 1912 atas prakarsa seorang guru sederhana, bernama M. Ng. Dwidjosewojo, Sekretaris Persatuan Guru guru Hindia Belanda (PGHB), Sekaligus Sekretaris I, Pengurus Besar Budi Utomo. Gagasan Pendirian Perusahaan Asuransi ini didorong oleh keprihatinan yang mendalam terhadap nasib para guru Bumiputera (Pribumi) dalam pendirian tersebut. M. Ng. Dwidjosewojo dibantu bersama dua orang guru lainnya MKH. Soebroto dan M.Adi Mijojo. Sejak awal pendiriannya Bumiputera sudah menganut sistem kepemilikan dan kepenguasaan yang unik yakni bentuk Badan Usaha Mutual atau Usaha Bersama. Semua Pemegang Polis adalah pemilik Perusahaan yang mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota (BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan, tidak seperti perusahaan berbentuk PT (Perseroan Terbatas), yang kepemilikannya hanya oleh pemodal tertentu. Asas mutualisme ini, yang kemudian dipadukan dengan idealisme dan profesionalisme pengelolanya, merupakan kekuatan utama AJB Bumiputera 1912 hingga hari ini. 51

52 Pada awal berdirinya AJB Bumiputera Syari ah 1912 dengan Keputusan Menteri Keuangan RI No Kep-268/ KM/6/2002 7 November 2002 (sesuai SK No.9//DIR/2002 tanggal 8 November 2002 Tentang pembentukan Devisi Asuransi Jiwa Syari ah dan kantor Cabang Asuransi Jiwa Syari ah) barulah memiliki kantor cabang dan sebutan kantor cabang sesuai dengan SK No.12 /12/DIR/PMS/2006 tanngal 1November 2006 sebelum berubah menjadi kantor Wilayah. Namun melihat perkembangan asuransi syari ah yang cukup pesat berdasarkan fatwa Dewan Syari ah Nasional No. 21/DSN MUI/X/2001 Tgl 17 Oktober 2001, serta dalam upaya meningkatkan efesiensi dan efektifitas operasional pemasaran asuransi jiwa syari ah berdasarkan potensi pasar, maka melalui surat Keputusan Direksi No.13/DIR/PMS/2006 Tanggal 1 November 2006, AJB Bumiputera Syari ah 1912 telah mengembangkan kantor wilayah syari ah Jakarta menjadi 2 kantor wilayah syari ah serta membentuk 5 kantor wilayah syari ah baru yang membawahi 49 kantor cabang asuransi jiwa syari ah seluruh Indonesia. Dengan demikian kini Divisi Asuransi Jiwa Syari ah telah berkembang menjadi 7 kantor wilayah yaitu, (Jakarta I, Jakarta II, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan dan Makassar) serta telah membawahi 49 kantor cabang, termasuk di Sidoarjo. Perkembangan kantor pemasaran tersebut karena tingginya animo masyarakat muslim di Indonesia. Bahwa pmayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam

53 adalah suatu kenyataan dimana kesadaran mereka untuk mengekpresikan amalan agama dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat. 1 B. Visi dan Misi AJB Bumiputera 1912 Syari ah cabang Sidoarjo mempunyai visi perusahaan yaitu: Dengan berpedoman kepada falsafah perusahaan Profesionalisme, Idealisme dan Mutualisme, dari visi tersebut AJB Bumiputera Syari ah berkeinginan untuk menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat, modern dan menguntungkan didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta mutualisme. Adapun selain visi, AJB Bumiputera Syari ah 1912 cabang Sidoarjo pun memiliki misi perusahaan. Misi tersebut sebagaimana dibawah ini: 1. Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. 2. Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan produktivitas dan peningkatan kesejahteraan, dalam kerangka 1 Proposal AJB Bumiputera Syari ah. 3.

54 peningkatan kualitas pelayanan perusahaan kepada pemegang polis. 3. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untuk mendukung proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien. C. Struktur Organisasi Adapun susunan selengkapnya sesuai keputusan direksi AJB Bumiputera 1912 No. SK.II/DIR/PMS/2003 Struktur Organisasi yang ada adalah sebagai berikut: Gambar 1 Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 Syari ah cabang Sidoarjo Nunung Hidayati SE, MM Kepala Cabang Masiran KUO Hadi Suprayitno, SH KUAK Nurul Aini, SH Titik Budiarti Eli Faridah Nanik Rianto Drs. Ghozali Novi Sahri M.Bashori Agus Jarianto Supervisor Dwi M.Cahya Nugroho Kasir Fenti Puspita Sari Santoso Layanan Agen Sub Agen

55 Deskripsi tugas struktur organisasi AJB Bumiputera 1912 Syari ah Cabang Sidoarjo: 1. Kepala Cabang Kepala cabang bertanggung jawab dalam melaksanakan pengembangan organisasi keagenan (mitra bisnis), kegiatan operasional produksi, operasional konservasi, operasional pengelolaan dana, kegiatan administrasi keuangan, kehumasan dan pelayanan kepada pemegang polis, serta melaksanakan pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaannya. Kepala cabang bertanggung jawab kepada Kepala Wilayah dan membawahi: Kepala Unit Operasional, Kepala Unit Administrasi, dan Keuangan serta Agen Koordinator. 2. Kepala KUAK Bertanggung jawab dalam melaksakan, membina, mengawasi dan mengendalikan kegiatan administrasi keuangan, serta pelayanan kepada Pemegang Polis, Agen Koordinator, dan Agen. Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang dan membawahi: Kasir/Pemegang Kas, Pegawai Administrasi, Petugas Customer Service, Tenaga Kontrak (SPIK). 3. KUO/ Supervisor Bertanggung jawab dalam melaksanakan, membina, mengendalikan kegiatan operasional penjualan, operasional konversi dan pelayanan kepada Pemegang Polis. Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang dan mengkoordinir Agen dalam unit kerjanya.

56 4. Kasir Kasir adalah seorang pejabat fungsional yang bertanggung jawab kepada Kepala Unit Administrasi Keuangan untuk melaksanakan tertib administrasi, sirkulasi dan laporan keuangan. 5. Pegawai adimistrasi / layanan Pegawai Administrasi adalah seorang karyawan yang karena tugas dan tanggung jawabnya diberikan amanah oleh perusahaan untuk melaksanakan tugas-tugas administras. Pegawai Administrasi bertanggung jawab kepada Kepala Unit Administrasi Keuangan. 6. Agen Adalah Agen / petugas yang mengelola portfolio polis pada suatu wilayah debit dengan kewajiban pokok melakukan kegiatan pengutipan premi dan pelayanan terhadap Pemegang Polis dalam wilayah debit, dibawah pengawasan dan koordinasi Agen Koordinator/Kepala Unit Operasional (KUO). Agen bertanggung jawab kepada Agen Koordinator, sedangkan Petugas Customer Service bertanggung jawab kepada Kepala Administrasi dan Keuangan (Kantor Cabang Eksekutif). D. Produk-produk AJB Bumiputera 1912 Syari ah 1. Asuransi pendidikan Mitra Iqra a. Pengertian asuransi pendidikan mitra iqra Asuransi jiwa syari ah yang benefitnya dirancang untuk membantu

57 menyediakan dana kelangsungan belajar pada setiap tahapan jenjang pendidikan anak, dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, baik peserta masih hidup maupun meninggal dunia. b. Manfaat asuransi pendidikan mitra iqra 1) Jika pemegang polis atau peserta hidup atau ditakdirkan meninggal dunia dalam masa asuransi, maka kepada pemegang polis atau ahli waris yang ditunjuk dibayarkan tahapan dana pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut: a) Jika anak yang ditunjuk pada saat masa asuransi berusia 2 tahun atau kurang maka pembayaran tahapan dana pendidikan dimulai pada saat berusia 4 tahun (TK). b) Jika anak yang ditunjuk pada saat asuransi berusia 3 tahun sampai dengan 4 tahun maka pembayaran tahapan dana pendidikan dimulai pada saat anak berusia 6 tahun (SD). c) Jika anak yang ditunjuk pada saat masuk asuransi berusia 5 tahun sampai dengan 10 tahun maka pembayaran tahapan dana pendidikan dimulai pada saat berusia 12 tahun (SLTP). d) Jika anak yang ditunjuk pada saat masuk asuransi berusia 11 tahun sampai dengan 13 tahun maka pembayaran tahapan dana pendidikan dimulai pada saat anak berusia 15 tahun (SLTA). e) Jika anak yang ditunjuk pada saat masuk asuransi berusia 14 tahun sampai dengan 16 tahun maka pembayaran tahapan

58 dana pendidikan dimulai pada saat anak berusia 18 tahun (saat masuk Perguruan Tinggi). 2) Jika Polis habis kontrak dan peserta masih hidup maka kepada yang ditunjuk dibayarkan dana pendidikan sekaligus atau berkala. 3) Jika pemegang polis/peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa asuransi, maka ahli waris menerima: a) Santunan kebajikan b) Dana tabungan c) Bagi hasil (mud{a<rabah) 4) Jika pemegang polis/peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir, maka pemegang polis akan mendapatkan: a) Dana tabungan yang telah disetor b) Bagi hasil (mud{a<rabah) 5) Jika anak yang ditunjuk ditakdirkan meninggal dunia dalam masa asuransi atau dalam masa pembayaran tahapan dana pendidikan. Pemegang polis dapat menunjk pengganti (anak lain) untuk menerima tahapan dana pendidikan yang belum diberikan. 2. Asuransi haji mitra mabrur a. Pengertian asuransi haji mitra mabrur Asuransi jiwa syari ah yang dirancang untuk membantu pengelola dana guna membiayai perjalanan ibadah haji. Produk ini

59 merupakan gabungan antara unsur tabungan dan unsur mud{a<rabah (tolong menolong dalam menanggulangi musibah) jika peserta ditakdirkan meninggal dunia. b. Manfaat asuransi haji Mitra Mabrur 1) Jika peserta hidup sampai masa perjanjian asuransi berakhir maka peserta akan mendapatkan : a) Dana tabungan yang telah disetor. b) Bagian keuntungan (mud{a<rabah) atas hasil investasi dana tabungan. c) Bagian keuntungan atas dana khusus (tabarru ) yang ditentukan oleh AJB Bumiputera 1912 Syari ah, jika ada. 2) Jika peserta mengundurkan diri sebelum perjanjian asuransi berakhir maka peserta akan mendapatkan : a) Dana tabungan yang disetor. b) Bagian keuntungan (mud{a<rabah) atas hasil investasi dana tabungan. 3) Jika peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa perjanjian asuransi maka ahli waris akan mendapatkan : a) Dana tabungan yang telah disetor. b) Bagian keuntungan (mud{a<rabah) atas hasil investasi dana tabungan. c) Santunan kebajikan.

60 3. Asuransi keluarga Mitra Sakinah a. Pengertian asuransi keluarga Mitra Sakinah Asuransi Jiwa Syari ah yang merupakan gabungan antara unsur tabunga dana unsur mud{a<rabah, dimaksudkan untuk menjamin tersedianya dana masa depan keluarga. Dengan masa pembayaran premi 3 tahun lebih pendek dari masa pembayaran premi berakhir hingga masa asuransi berakhir. b. Manfaat asuransi keluarga Mitra Sakinah 1) Jika peserta hidup sampai masa perjanjian asuransi berakhir, maka pemegang polis akan mendapatkan: a) Pada akhir masa pembayaran premi, sebesar 50% manfaat awal, dibayar pada akhir tahun. b) Akhir tahun 1 setelah pembayaran premi, sebesar 30% sisa nilai tunai. c) Akhir tahun 2 setelah masa pembayaran premi, sebesar 50% sisa nilai tunai. d) Akhir tahun 3 setelah masa pembayaran premi, sebesar 100% sisa nilai tunai. 2) Jika pemegang polis mengundurkan diri sebelum perjanjian asuransi berakhir, maka pemegang polis akan memperoleh nilai tunai. 3) Jika pemegang polis ditakdirkan meninggal dunia dalam masa perjanjian asuransi yang ditunjuk/penerima manfaat akan

61 mendapatkan: a) Nilai tunai. b) Santunan kebajikan sebesar selisih dari manfaat awal dengan premi tabungan yang sudah dibayar, dan asuransi berakhir. 4) Jika pemegang polis ditakdirkan meninggal dunia dalam masa perjanjian asuransi setelah MPP ( Masa Pembayaran Premi ) berakhir, maka yang ditunjuk/penerima manfaat akan mendapatkan: a) Sisa nilai tunai. b) Santunan kebajikan sebesar manfaat awal. 4. Produk Asuransi Kumpulan a. Pengertian asuransi kumpulan Asuransi kumpulan adalah asuransi jiwa syari ah yang diperuntukkan bagi karyawan/pekerja suatu perusahaan/ instansi, anggota suatu organisasi/ lembaga, debitur atau peserta suatu kegiatan/ event tertentu yang pelaksanaanya di atur secara kumpulan grup. Sebagai pemegang polis askum adalah pimpinan instansi/ perusahaan, pimpinan organisasi/ lembaga, kreditur/ penaggung jawab kegiatan/event tertentu. Dan sebagai Tertanggung (disebut juga peserta) dalam polis askum adalah karyawan/ pekerja suatu perusahaan/ instansi, anggota suatu organisasi/ lembaga, debitur atau

62 peserta suatu kegiatan/ even tertentu. Yang ditunjuk untuk menerima manfaat askum adalah polis askum untuk diteruskan kepada peserta atau ahli waris peserta. b. Jenis - jenis produk asuransi kumpulan adalah: 1) Produk Mitra Ta awun pembiayaan Jenis produk asuransi ini merupakan tolong menolong dalam menanggulangi musibah kematian. Produk ini diperuntukkan bagi nasabah peminjam suatu lembaga keuangan yang memberikan jasa pembiayaan. Jenis pertanggungan produk Mitra Ta awun pembiayaan: a) Pertanggungan dengan manfaat tetap Pertanggungan yang diberikan dengan besar manfaat yang tetap selama masa asuransi. b) Pertanggungan dengan manfaat menurun proporsional. Pertanggungan yang diberikan dengan manfaat sebesar sisa pokok pembiayaan yang menurun secara proposional. c) Pertanggungan dengan manfaat menurun majemuk Pertanggungan yang diberikan dengan manfaat sebesar sisa pokok pembiayaan yang menurun secara majemuk. 2) Produk Mitra Barokah Jenis produk asuransi ini merupakan gabungan antara unsur tabungan dan tolong menolong dalam menanggulangi musibah kematian. Produk ini tidak dapat di jual dengan tambahan asuransi

63 Kecelakaan Diri (Rider). 3) Produk Mitra Maslahat Jenis produk asuransi ini merupakan tolong menolong dalam menaggulangi musibah kematian. Produk ini dapat dijual dengan tambahan Asuransi Kecelakaan Diri (Rider). 4) Produk Mitra Eka Warsa Bersifat non saving, masa asuransi 1 tahun, memberikan benefit berupa uang pertanggungan kepada pemegang polis apabila peserta meninggal dunia. 5) Produk Mitra Kecelakaan Diri. Jenis produk asuransi ini merupakan tolong menolong dalam menanggulangi musibah kematian. Tahapan yang dilakukan AJB Bumiputera 1912 Divisi Syari ah berkenaan dengan proses pengembangan produk asuransi kumpulan tidak sama pengembangan asuransi perorangan antara lain : 1) Permintaan calon nasabah terhadap produk Tahapan ini merupakan proses awal terhadap pembuatan / pengembangan produk. Dari kriteria kebutuhan dan permintaan calon tersebut, nantinya ditampung seperti apa kebutuhannya dan kemudian bagaimana sebuah gagasan tentang produk tersebut di pandang dari sudut pandang syari ahnya. 2) Pembuatan konsep rancangan produk dan perhitungan aktuarinya. Setelah penampungan ide dari kriteria yang diminta tentang

64 suatu produk, tahapan selanjutnya adalah menyesuaikan calon produk tersebut dengan misi dan sasaran yang hendak dituju oleh perusahaan yang tertuang dalam perumusan konsep. Pada tahap ini, aktuaria merumuskan spesifikasi desain produk yang dikembangkan atau ke dalam bentuk profil jenis produk : yaitu pengelompokan produk yang akan diterbitkan asuransi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku tentang asuransi kumpulan. E. Sistem Bagi Hasil pada Asuransi Haji Mitra Mabrur Produk Mitra Mabrur dirancang secara khusus untuk memprogram kebutuhan dana saat menunaikan ibadah haji di tanah suci. Ciri-ciri spesifik dan manfaat : 1. Produk Mitra Mabrur merupakan gabungan antara : a. Unsur tabungan b. Unsur tolong-menolong ( ta awun ) 2. Premi Mitra Mabrur terdiri dari : a. Premi tabungan b. Premi tabarru c. Premi biaya 3. Jangka waktu akad asuransi a. Paling pendek 5 tahun b. Maksimal 15 tahun

65 4. Umur calon peserta. Umur peserta minimal 15 tahun ( dikenakan tabel premi tabarru usia 20 tahun. 5. Usia non medical maksimal 53 tahun dan dalm kondisi sehat 6. Cara membayar premi dibagi menjadi 4 yaitu: a. Sekaligus,minimal manfaat awal sebesar Rp. 5.000.000,- b. Tahunan, minimal premi Rp.1.000.000,- c. Setengah tahunan, minimal Premi Rp. 500.000,- d. Triwulan, minimal Premi Rp. 250.000,- 7. Masa observasi non medical selama 2 (dua) tahun yaitu : a. Tahun I sebesar NILAI TUNAI + (60% x santunan kebajikan) b. Tahun II sebesar NILAI TUNAI + (80% x santunan kebajikan) c. Tahun III dan seterusnya sebesar NILAI TUNAI + (80% x santunan kebajikan) 8. Pembagian keuntungan hasil investasi (mud{a<rabah) : a. Untuk peserta ( s}oh}ibul ma<l ) = 70 % b. Untuk pengelola ( mud}arib ) = 30 % 9. Masa leluasa (grace period) selama satu bulan kalender (30 hari) 10. Bila pembayaran premi berhenti maka : a. Peserta diperbolehkan cuti bayar premi, dan setelah tunggakan selama cuti terbayar maka secara otomatis akad normal kembali b. Peserta boleh mengambil NILAI TUNAI (premi tabungan + mud{a<rabah) dengan cara : 1) Santunan kebajikan ( dana tolong-menolong )

66 2) Premi tabungan ( setelah dikurangi premi tabarru ) 3) Bagi hasil ( mud{a<rabah ) investasi c. Peserta meninggal saat pembayaran premi berhenti ( lapse ), ahli waris menerima warisan : 1) Selama masih ada premi tabarru 2) Apabila premi tabarru habis, maka secara otomatis perusahaan akan mengambilkan dari dana tabungan untuk membayar premi tabarru d. Peserta masih dijamin proteksinya : e. Perjanjian (akad) berakhir secara otomatis : Apabila dana tabungan telah habis untuk membayar premi tabarru. 11. Manfaat Mitra Mabrur a. Jika peserta panjang umur sampai akad berakhir akan mendapatkan premi tabungan haji sesuai rencana awal. b. Jika peserta meninggal dunia dalam masa perjanjian ( akad ) berjalan maka ahli waris mendapatkan dana tabungan haji sampai saat meninggalnya peserta meliputi : 1) Premi tabungan yang terkumpul 2) Mud{a<rabah ( bagi hasil ) 3) Santunan kebajikan. Dana tersebut bisa digunakan ahli waris untuk menunaikan ibadah haji. c. Jika peserta mengundurkan diri sebelum akad berakhir, peserta

67 memperoleh : 1) Premi tabungan yang terkumpul 2) Mud{a<rabah (bagi hasil) d. Jika peserta mengambil sebagian nilai tunai untuk pendaftaran ONH (ongkos naik haji) guna mendapatkan kursi di Depag, dengan syarat sebagai berikut : 1) Pengambilan uang tunai sebagian, bila polis telah berjalan 2 (dua) tahun. 2) Pengambilan maksimal 50% x nilai tunai 3) Pengambilan sebagian nilai tunai, hanya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun 4) Pengambilan sebagian nilai tunai, maksimal dapat dilakukan 3 (tiga) kali selama masa asuransi berjalan 5) Pengambilan sebagian nilai tunai hanya dapat dilakukan pada kantor debit penangguhan polis yang bersangkutan.