Respon Pertumbuhan dan Produksi Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) Terhadap Pemberian Pupuk NPK(15:15:15) dan Pemangkasan Buah

dokumen-dokumen yang mirip
RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard.) TERHADAP KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN DOSIS PUPUK NPK

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap Pemberian Giberelin dan Pupuk TSP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP BAHAN ORGANIK Tithonia diversifolia DAN PUPUK SP-36 ABSTRACT

RESPON PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS TIMUN (Cucumis sativus L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Hibrida Terhadap Pemberian Kompos Limbah Jagung dan Pupuk KCl

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PRUNING AND ORGANIC FERTILIZER RESPONSE GRANUL (POG) ON THE GROWTH AND PRODUCTION OF WATERMELON (Citrullus vulgaris Schard)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Pemberian Paclobutrazol Dan Pupuk Kalium

UJI PERBANDINGAN VARIETAS DAN PENGARUH INTERVALWAKTU PEMBERIAN PUPUK DAUN GROW MORE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SEMANGKA

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L. Lam) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS JERAMI PADI SKRIPSI OLEH:

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

327. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG VARIETAS P-23 TERHADAP BERBAGAI KOMPOSISI VERMIKOMPOS DENGAN PUPUK ANORGANIK

LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatusl.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK GUANO SKRIPSI OLEH:

PENGARUH PENGAPURAN DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merril

RESPON PERTUMBUHAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG TERHADAP FREKUENSI PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN APLIKASI PUPUK DASAR NPK SKRIPSI

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Pemberian Pupuk Bokashi dan Frekuensi Pembumbunan

PENGARUH CAMPURAN MEDIA TUMBUH DAN DOSIS PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PEMBIBITAN

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Aplikasi Mulsa dan Perbedaan Jarak Tanam

PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA TAHAP PRE NURSERY. Aang Kuvaini. Abstrak

KAJIAN DOSIS PUPUK PHONSKA PADA DUA VARIETAS SEMANGKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BUAH SEMANGKA

Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) pada Pemberian Pupuk Hayati dan NPK Majemuk

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian Tanjung Selamat, Kecamatan Tuntungan, Kabupaten Deli Serdang

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBELAHAN UMBI BIBIT PADA BEBERAPA JARAK TANAM

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI PAKHCOY (Brassica rapa. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING SKRIPSI OLEH:

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (560) :

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

SKRIPSI OPTIMALISASI PRODUKSI PADI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK PHOSPAT DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) Urban.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JARAK PAGAR

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK BIO-7 DAN PUPUK NPK ALAM TANI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.

Pengaruh Penunasan dan Pemberian Pupuk NPK Phonska Terhadap Produksi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK POSFAT

SKRIPSI. Oleh: JOGI HENDRO SIAHAAN/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH PUPUK DAUN GREEN-TAMA DAN ZPT ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) VARIETAS BERLIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L,) VARIETAS KUNING TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS KASCING DAN PUPUK NPK

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) SKRIPSI OLEH :

PENGARUH VARIETAS DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAK CHOI (Brassica chinensis L.)

JurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

RESPON BEBERAPA VARIETAS PADI DAN PEMBERIAN AMELIORAN JERAMI PADI PADA TANAH SALIN

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON SECARA ORGANIK DENGAN PEMANGKASAN PUCUK DAN PEMBERIAN BOKASHI

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (578) :

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

RESPONS TANAMAN MENTIMUN (Cucumus sativus L.) AKIBAT PEMANGKASAN DAN PEMBERIAN PUPUK ZA

PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN GROWMORE PADA PERTUMBUHAN TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis)

238. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

EFEKTIVITAS PEMBERIAN BEBERAPA JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L.

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

PENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh : ERNIKA SEPTYMA BR PARDEDE/ AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

RESPONSE OF SOME VARIETY AND BIO ORGANIC FERTILIZER ON THE GROWTH AND PRODUCTION OF WATERMELON (Citrullus vulgaris Schard)

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) URBAN) TERHADAP WAKTU PEMANGKASAN DAN JARAK TANAM

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Kompos TKKS dan Jarak Tanam di Dataran Rendah

PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

RESPON PEMBERIAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN DOSIS PUPUK NPK YARAMILA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN GAHARU (Aquilaria crassna) DI POLIBAG

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

Agrium, Oktober 2013 Volume 18 No 2

SKRIPSI OLEH : RIRI AZYYATI / BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK DAN KOMPOS KULIT BUAH KOPI SKRIPSI OLEH:

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. )

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KAILAN (Brassica oleraceae Var. acephala) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK SKRIPSI

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

Transkripsi:

Respon Pertumbuhan dan Produksi Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) Terhadap Pemberian Pupuk NPK(15:15:15) dan Pemangkasan Buah Response of Growth and Yield of Watermelon(Citrullus vulgaris Schard.) with Giving of NPK Fertilizer (15:15:15) and Fruit Prunning Jimmi Oki Purba, Asil Barus *, Syukri Program Studi Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155 *Corresponding author:e-mail: asilbarus24@gmail.com ABSTRAK Pemberian pupuk NPK dan pemangkasan buah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi semangka. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk NPK yang tepat dan pemangkasan buah yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksi semangka. Penelitian dilakukan di lahan masyarakat, Dusun Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, mulai bulan April sampai Juli 2013, menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah Dosis pupuk NPK (0, 40, 80, 120 gram) sedangkan faktor kedua adalah jumlah buah per tanaman (1, 2, 3 buah per tanaman). Parameter yang diamati adalah panjang tanaman, jumlah cabang primer dan sekunder, berat buah, panjang buah, diameter buah, produksi per tanaman, produksi per plot, produksi per hektar, dan mutu buah.hasil penelitian diperoleh bahwa perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap parameter panjang sulur umur 6 8 MST, jumlah cabang primer dan sekunder umur 5 MST, panjang buah, diameter buah, berat buah, produksi pertanaman, produksi per plot, produksi per hektar dan mutu buah kelas A, B dan C. Jumlah buah per tanaman berpengaruh nyata panjang buah, diameter buah, berat buah, produksi pertanaman, produksi per plot, produksi per hektar dan mutu buah kelas A, B dan C. Sedangkan interaksi antara dosis pupuk NPK dan jumlah buah per tanaman berpengaruh nyata terhadap produksi per tanaman, produksi per plot dan per hektar. Kata kunci: semangka, pupuk NPK, pemangkasan buah. ABSTRACT Giving of NPK fertilizer and fruit pruning can effect the growth and production of watermelon. The aim of this research was to obtain the right dosage of NPK fertilizer and the best fruit prunning suitabke for the growth and yield of watermelon. The research was conducted at the public land, Sei Mencirim, Sunggal, Deli Serdang from April to July 2013, using a randomized block design with 2 factors and 3 replications. The first factor was dosage of NPK fertilizer (0, 40, 80, 120 gram) and the second factor was number of fruit per plant (1, 2, 3 per plant). The parameters observed were length of plant, number of primary and secondary branches, diameter of fruit, harvest time, weight of fruit, yield per plant, yield per plot, yield per hectare and fruit quality. The result showed that dosage of NPK fertilizer significantly affected to length of plant, total of primary and secondary branch, weight of fruit, length of fruit, diameter of fruit, yield per plot, yield per plant, yield per hectare, fruit quality class A, B and C. Number of fruit per plant significantly affected to weight of fruit, length of fruit, diameter of fruit, yield per plot, yield per plant, yield per hectare, fruit quality class A, B and C. Interaction between dosage of NPK fertilizer and number of fruit per plant significantly affected to yield per plant, yield per plot and yield per hectare. Keywords : watermelon, NPK fertilizer, fruit prunning. Keywords : watermelon, NPK fertilizer, fruit prunning. 595

PENDAHULUAN Tanaman semangka berasal dari Afrika dan saat ini telah menyebar ke seluruh dunia, baik di daerah subtropis maupun tropis. Tanaman semangka bersifat semusim dan tergolong cepat berproduksi. Semangka banyak dibudidayakan di negara seperti Cina, Jepang, India dan negera-negara sekitarnya. Sentra penanaman di Indonesia terdapat di Jawa Tengah D.I. Yogyakarta, Tegal, Pekalongan, Wonogiri, Magelang dan Kulonprogo; Jawa Barat: Indramayu, Karawang; Jawa Timur: Madiun, Banyuwangi, Malang, Madura; Sumatera Barat: Air Haji dan Balai Selasi; Lombok dan Lampung. Tanaman semangka bisa menghasilkan banyak buah, tetapi biasanya hanya satu buah yang dipertahankan pada satu tanaman. Setiap tanaman semangka menghasilkan banyak bunga pada pertumbuhan. Sehingga persentase buah yang jadi pada setiap tanaman akan banyak juga, tetapi ukuran buah yang dihasilkan kecil dan rasa manis dari semangka akan berkurang karena fotosintat terbagi ke semua buah. Maka untuk menaikkan kualitas buah dilakukanlah pemangkasan buah agar hasil produksi diharapkan memperoleh hasil yang maksimal pada setiap tanaman. Selain dari masalah pemangkasan, dosis pupuk pada tanaman semangka juga menjadi perhatian karena belum didapatkan dosis pupuk yang sesuai. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wilastinova (2012) terhadap analisis faktor-faktor produksi pada usaha tani semangka, menyebutkan bahwa dosis 100 kg/ha yang diaplikasikan tidak menunjukkan pengaruh yang nyata. Menurut Raja (2012) menyebutkan bahwa dosis kebutuhan pupuk per 1000 buah semangka adalah 92 kg. Oleh sebab itu, penelitian tentang kebutuhan pupuk NPK pada tanaman semangka perlu dilakukan agar didapatkan dosis pupuk NPK yang sesuai untuk tanaman semangka. Dalam memilih pupuk majemuk perlu dipertimbangkan beberapa faktor, antara lain kandungan unsur hara yang tinggi, kandungan unsur hara mikro, kualitas pupuk dan harga perkilogramnya. Contoh cara mempertimbangkan pupuk majemuk, variasi analisis pupuk NPK 20-20-20 memiliki kandungan unsur hara yang lebih tinggi dari pada NPK 15-15-15, tetapi sifatnya sangat higroskopis sehingga mudah sekali menggumpal. Karena itu, variasi analisis pupuk seperti ini sebaiknya tidak dipilih karena bagian yang menggumpal tidak dapat digunakan (Novizan, 2005). Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pemberian pupuk NPK serta pemangkasan buah yang tepat pada tanaman semangka sehingga diharapkan tanaman semangka dapat berproduksi dan berkualitas lebih tinggi. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan di lahan masyarakat, Dusun Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, Medandengan ketinggian ± 25 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai dengan Juli 2013. Adapun bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah benih tanaman semangka sebagai objek percobaan, pupuk NPK 15:15:15, mulsa jerami, dan pupuk daun. Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, gembor, bambu, handsprayer, pacak sampel, meteran, buku data dan alat tulis. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah Dosis pupuk NPK (0, 40, 80, 120 gram) sedangkan faktor kedua adalah jumlah buah per tanaman (1, 2, 3 buah per tanaman).data dianalisis dengan sidik ragam. Jika efek analisis menunjukkan pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji beda rataan berdasarkan Uji Jarak Duncan (DMRT) pada taraf 5 %. 596

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis sidik ragam diketahui bahwa pemberian pupuk NPK dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap parameter panjang tanaman umur 6 8 MST, jumlah cabang primer dan sekunder umur 5 MST, panjang buah, diameter buah, berat buah, produksi pertanaman, produksi per plot, produksi per hektar dan mutu buah kelas A, B dan C. Perlakuan jumlah buah per tanaman berpengaruh nyata terhadap panjang buah, diameter buah, berat buah, produksi pertanaman, produksi per plot, produksi per hektar dan mutu buah kelas A, B dan C. Interaksi antara pemberian pupuk NPK dengan jumlah buah per tanaman berpengaruh nyata terhadap produksi per tanaman, per plot dan per hektar. berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman pada umur 6 8 MST. Sedangkan jumlah buah per tanaman dan interaksi antara kedua perlakuan tidakberpengaruh nyata terhadap panjang tanaman. Tabel 1. Panjang tanaman (cm) pada masing-masing dosis pupuk NPK dan jumlah buah per tanaman pada umur 6 8 MST Umur Dosis NPK Tanaman (g/tan) 1 2 3 160,89 149,06 143,90 N 0 ( 0 ) 147,89 148,33 147,78 148,00 c 6 MST N 1 ( 40 ) 277,44 255,89 254,78 262,70 b N 2 ( 80 ) 294,11 285,78 287,83 289,24 ab N 3 (120) 307,89 293,22 292,33 297,81 a 256,83 245,81 245,68 N 0 ( 0 ) 208,00 229,00 219,56 218,85 b 7 MST N 1 ( 40 ) 359,44 335,11 359,56 351,37 a N 2 ( 80 ) 373,22 372,67 368,78 371,56 a N 3 (120) 402,22 395,00 363,33 386,85 a 335,72 332,94 327,81 N 0 ( 0 ) 297,11 325,22 310,67 311,00 b 8 MST N 1 ( 40 ) 445,78 456,56 461,78 454,70 a N 2 ( 80 ) 463,67 449,00 457,78 456,81 a N 3 (120) 490,89 470,33 452,22 471,15 a 424,36 425,282 420,61 Tabel 1 menunjukkan bahwapanjang tanaman pada umur 6-8 MST tertinggi terdapat pada dosis pupuk NPK 120 gram dan terendah pada tanpa pemberian pupuk NPK. Pada pengamatan terakhir 8 MST dapat dilihat bahwa panjang tanaman tertinggi terdapat pada dosis pupuk NPK 120 gram (471,15 cm) berbeda nyata dengan tanpa pemberian pupuk NPK (311,00 cm). Panjang tanaman tertinggi pada perlakuan 2 buah per tanaman (425,28 cm) dan yang terendah terdapat pada perlakuan 3 buah per tanaman (420,61 cm). berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang primer dan sekunder. Sedangkan pemangkasan buah dan interkasi antara kedua perlakuan belum berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang primer dan sekunder. 597

Tabel 2. Jumlah Cabang Primer dan Sekunder Tanaman Semangka pada Masing-Masing Dosis Pupuk NPK dan Jumlah Buah per Tanaman Dosis NPK (g/tan.) Cabang Primer N 0 ( 0 ) 0,67 0,44 0,44 0,52c N 1 ( 40 ) 6,56 6,33 6,33 6,41b N 2 ( 80 ) 10,72 7,67 6,56 8,31ab N 3 (120) 9,56 8,89 8,33 8,93a 6,88 5,83 5,42 Cabang Sekunder N 0 ( 0 ) 2,00 1,77 1,67 1,81 b N 1 ( 40 ) 2,22 2,44 2,33 2,33 ab N 2 ( 80 ) 2,44 2,44 2,44 2,44 a N 3 (120) 2,61 2,58 2,44 2,54 a 2,32 2,30 2,22 Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah cabang primer tertinggi terdapat pada dosis pupuk NPK sebanyak 120 gram (8,93 cabang) berbeda nyata dengan tanpa pemberian NPK (0,52 cabang). Jumlah cabang primer tertinggi pada perlakuan 1 buahper tanaman (6,88 cabang) dan yang terendah terdapat pada perlakuan 3 buahper tanaman (5,42 cabang). Pada parameter jumlah cabang sekunder tertinggi terdapat pada pemberian pupuk NPK sebanyak 120 gram (2,54 cabang) berbeda nyata dengan tanpa pemberian NPK (1,81 cabang). Jumlah cabang sekunder tertinggi terdapat pada perlakuan 1 buahper tanaman (2,32 cabang) dan terendah pada perlakuan 3 buahper tanaman (2,22 cabang). dan jumlah buah per tanaman berpengaruh nyata terhadap berat perbuah. Sedangkan interkasi antara kedua perlakuan belum berpengaruh nyata terhadap berat per buah. Tabel 3. Berat perbuah (kg) pada masing-masing dosis NPK dan jumlah buah per tanaman N 0 ( 0 ) 1,65 1,29 1,14 1,36d N 1 ( 40 ) 2,80 2,51 2,23 2,51c N 2 ( 80 ) 3,09 2,62 2,58 2,77b N 3 (120) 3,35 2,97 2,61 2,97a 2,72a 2,35b 2,14c Tabel 3 menunjukkan bahwa berat perbuah tertinggi terdapat pada dosis pupuk NPK 120 gram(2,97 kg) yang berbeda nyata dengan dosis pupuk NPK lainnya dan terendah terdapat pada tanpa pemberian pupuk NPK (1,36 kg). Tabel 3 juga menunjukkan berat perbuah tertinggi pada perlakuan jumlah buah per tanaman terdapat pada perlakuan 1 buah pertanaman (2,72 kg) dan terendah pada perlakuan 3 buah per tanaman (2,14 kg). dan jumlah buah per tanaman berpengaruh 598

nyata terhadap panjang buah. Sedangkan berpengaruh nyata terhadap panjang buah. interkasi antara kedua perlakuan belum Tabel 4. Panjang buah (cm) semangkamasing-masing dosis NPK dan jumlah buah per tanaman N 0 ( 0 ) 21,02 19,42 18,17 19,54a N 1 ( 40 ) 27,17 24,73 23,35 25,08b N 2 ( 80 ) 27,28 25,67 25,04 26,00c N 3 (120) 28,02 27,30 25,45 26,93d 25,87a 24,28b 23,00c Tabel 4 menunjukkan bahwapanjang buah tertinggi terdapat pada dosis pupuk NPK 120 gram(26,93 cm) yang berbeda nyata dengan dosis pupuk NPK lainnya dan terendah terdapat pada tanpa pemberian pupuk NPK (19,54 cm). Tabel 3 juga menunjukkan panjang buah tertinggi pada perlakuan jumlah buah per tanaman terdapat pada perlakuan 1 buah per tanaman (25,87 cm) dan terendah pada perlakuan 3 buah per tanaman (23,00 cm). dan jumlah buah per tanaman berpengaruh nyata terhadap diameter buah. Sedangkan interkasi antara kedua perlakuan belum berpengaruh nyata terhadap diameter buah. Tabel 5. Diameter buah (cm) pada masing-masing dosis NPK dan jumlah buahper tanaman N 0 ( 0 ) 10,96 10,85 10,57 10,79d N 1 ( 40 ) 14,48 13,36 12,00 13,28c N 2 ( 80 ) 15,62 13,69 13,70 14,34b N 3 (120) 16,47 15,03 13,71 15,07a 14,38a 13,23b 12,50c Tabel 5 menunjukkan bahwadiameter buah tertinggi terdapat pada dosis pupuk NPK 120 gram(15,07 cm) yang berbeda nyata dengan dosis pupuk NPK lainnya dan terendah terdapat pada tanpa pemberian pupuk NPK (10,79 cm). Tabel 5 juga menunjukkan diameter buah tertinggi pada perlakuan jumlah buah per tanaman terdapat pada perlakuan 1 buah per tanaman (14,38 cm) dan terendah pada perlakuan 3 buah per tanaman (12,50 cm). dan denganjumlah buah per tanaman berpengaruh nyata terhadap mutu buah kelas A, mutu buah kelas B dan mutu buah kelas C. Sedangkan interkasi antara kedua perlakuan belum berpengaruh nyata terhadap ketiga mutu kelas buah. 599

Tabel 6. Persentase Mutu Buah Kelas A,B, dan C Tanaman Semangka pada Masing-Masing Dosis NPK dan jumlah buah ditinggal per tanaman Kelas A (>2,5 kg/buah) N 0 ( 0 ) 13,33 0,00 0,00 4,44d N 1 ( 40 ) 93,33 40,00 22,22 51,85c N 2 ( 80 ) 100,00 56,67 57,77 71,48b N 3 (120) 100,00 96,67 73,33 90,00a 76,67a 48,33b 38,33c Kelas B (1,5-2,4 kg/buah) N 0 ( 0 ) 80,00 43,33 26,67 50,00a N 1 ( 40 ) 6,67 56,67 57,77 40,37b N 2 ( 80 ) 0,00 43,33 42,22 28,52c N 3 (120) 0,00 3,33 24,44 9,26d 21,67b 36,67a 37,78a Kelas C (< 1,4 kg/buah) N 0 ( 0 ) 6,67 56,67 73,33 45,56a N 1 ( 40 ) 0,00 6,67 20,00 8,89b N 2 ( 80 ) 0,00 0,00 0,00 0,00c N 3 (120) 0,00 0,00 0,00 0,00c 1,67c 15,83b 23,33a Tabel 6 menunjukkan bahwa persentase mutubuah kelas A tertinggi terdapat pada pemberian pupuk NPK sebanyak 120 gram (90,00 %) berbeda nyata dengan dosis lainnya dan terendah pada perlakuan tanpa pemberian pupuk NPK (4,44%). Persentasemutu buah kelas A tertinggi pada perlakuan 1 buah per tanaman (76,67 %) sedangkan terendah pada perlakuan 3 buah per tanaman (38,33%). Persentase mutu buah kelas B tertinggi terdapat pada tanpa pemberian pupuk NPK (50,00%) berbeda nyata dengan dosis pupuk NPK lainnya dan terendah pada pemberian pupuk NPK sebanyak 120 gram (9,26%). persentase mutu buah kelas B tertinggi pada perlakuan 3 buahper tanaman (37,78%) dan terendah pada perlakuan 1 buahper tanaman (21,67%). Persentase mutu buah kelas C tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa pemberian pupuk NPK (45,55%) berbeda nyata dengan dosis pupuk NPK lainnya dan terendah pada perlakuan pemberian pupuk NPK sebanyak 80 dan 120 gram (0,00%). Persentase mutu buah kelas C tertinggi pada perlakuan 3 buahper tanaman (23,33%) dan yang terendah pada perlakuan 1 buahper tanaman (1,67%%).. dan jumlah buah per tanamanserta interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh nyata terhadap produksi per tanaman (Lampiran 14). 600

Tabel 7. Produksi pertanaman (kg) pada masing-masing dosis NPK dan jumlah buah per tanaman N 0 ( 0 ) 1,65g 2,57f 3,41e 2,54 N 1 ( 40 ) 2,80e 5,03d 6,69b 4,84 N 2 ( 80 ) 3,09e 5,25d 7,74a 5,36 N 3 (120) 3,35e 5,94c 7,82a 5,70 2,72 4,70 6,42 Tabel 7 menunjukkan bahwa pada dosis NPK 0 g/tanaman dengan 1 buah pertanaman produksi per tanaman sebesar 1,65 kg, dan produksi per tanaman akan meningkat dengan bertambahnya dosis NPK dan jumlah buah per tanaman. Produksi per tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan dosis NPK 120 gram dengan 3 buah per tanaman (7,82 kg) dan terendah pada perlakuan tanpa pemberian pupuk NPK dengan 1 buah per tanaman (1,65 kg). dan jumlah buah per tanaman serta interaksi antara kedua perlakuan belum berpengaruh nyata terhadap produksi per plot. Tabel 8. Produksi per plot (kg) semangka pada masing-masing dosis NPK dan jumlah buah per tanaman N 0 ( 0 ) 8,23g 12,87f 17,05e 12,72 N 1 ( 40 ) 14,00e 25,13d 33,45b 24,19 N 2 ( 80 ) 15,47e 26,23d 38,70a 26,80 N 3 (120) 16,73e 29,70c 39,10a 28,51 13,61 23,48 32,08 Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom/baris yang sama berbeda nyata menurut Uji Duncan pada taraf uji 5%. Tabel 8 menunjukkan bahwa pada dosis NPK 0 g/tanaman dengan 1 buah pertanaman produksi per plot sebesar 8,23 kg, dan produksi per plot akan meningkat dengan bertambahnya dosis NPK dan jumlah buah per tanaman. Produksi per plot tertinggi terdapat pada perlakuan dosis NPK 120 gram dengan 3 buah per tanaman (39,10 kg) dan terendah pada perlakuan tanpa pemberian pupuk NPK dengan 1 buah per tanaman (8,23 kg). dan denganjumlah buah per tanaman berpengaruh nyata terhadap produksi per hektar. Sedangkan interaksi antara kedua perlakuan belum berpengaruh nyata terhadap produksi per hektar 601

Tabel 9. Produksi per hektar (ton) semangkapada masing-masing dosis pupuk NPK dan jumlah buah per tanaman Pemangkasan N 0 ( 0 ) 5.49g 8.58f 11.37e 8.48 N 1 ( 40 ) 9.33e 16.76d 22.30b 16.13 N 2 ( 80 ) 10.31e 17.49d 25.80a 17.87 N 3 (120) 11.16e 19.80c 26.07a 19.01 9.07 15.66 21.38 Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom/baris yang sama berbeda nyata menurut Uji Duncan pada taraf uji 5%. Tabel 9 menunjukkan bahwapada dosis NPK 0 g/tanaman dengan 1 buah pertanaman produksi per hektar sebesar 5.49 ton, dan produksi per hektar akan meningkat dengan bertambahnya dosis NPK dan jumlah buah per tanaman. Produksi per hektartertinggi terdapat pada perlakuan dosis pupuk NPK 120 gramdengan 3 buah per tanaman (26.07 ton)dan terendah pada perlakuan tanpa pemberian pupuk NPK dengan 1 buah per tanaman (5.49 ton). Pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap parameter panjang tanaman 3 8 MST,jumlah cabang primer dan sekunder. Pada parameter panjang tanaman, panjang tanaman tertinggi pada 8 MST terdapat pada dosis pupuk NPK 120 gram (471,15 cm) dan terendah tanpa pemberian pupuk NPK (311,00 cm). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa peningkatan dosis pupuk NPK akan meningkatkan panjang tanaman. Hal ini dikarenakan pupuk NPK dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan memberi suplai pada pertumbuhan. Hal ini sesui dengan pernyataan Sutedjo (2002) yaitupupuk NPK mengandung unsur hara N berfungsi meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman sehingga panjang tanaman akan meningkat sejalan dengan pertambahan ukuran ruas. Sedangkan unsur P berfungsi mempercepat proses differensiasi sel. Pada parameter jumlah cabang, jumlah cabang primer tertinggi pada dosis pupuk NPK 120 gram (8,93 cabang) dan terendah tanpa pemberian NPK (0,52 cabang) sedangkan jumlah cabang sekunder tertinggi terdapat pada dosis pupuk NPK 120 gram (2,54 cabang) dan terendah tanpa pemberian NPK (1,81 cabang). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa peningkatan dosis pupuk NPK akan jumlah cabang primer dan cabang sekunder. Hal ini dikarenakan pupuk NPK dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan memberi suplai pada pertumbuhan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gardner, et. al, (1991) yaitu unsur hara terutama N, P dan K merupakan faktor yang dapat meningkatkan jumlah percabangan pada pertumbuhan vegetatif tanaman. Karena cabang merupakan batang lateral yang muncul akibat perkembangan meristem ujung batang induk yang sedang mengalami pertumbuhan. Pemberian pupuk berpengaruh nyata berpengaruh nyata terhadap parameter berat perbuah, panjang buah, diameter buah, produksi per tanaman, produksi per plot dan produksi perhektar dan mutu buah. Berat per buah tertinggi terdapat pada dosis pupuk NPK 120 gram (2,97 kg) dan terendah terdapat pada tanpa pemberian pupuk NPK (1,36 kg). Panjang buah tertinggi terdapat pada dosis pupuk NPK 120 gram (26,93 cm) dan terendah terdapat pada tanpa pemberian pupuk NPK (19,54 cm). Diameter buah tertinggi terdapat pada dosis pupuk NPK 120 gram (15,07 cm) dan terendah pada tanpa pemberian pupuk NPK (10,79 cm). Produksi per tanaman tertinggi terdapat pada dosis pupuk NPK 120 gram (5,70 kg) dan terendah pada tanpa pemberian pupuk NPK (2,64 kg). 602

Persentase mutu buah A tertinggi sebesar 90% pada dosis pupuk NPK 120 gram, mutu buah B tertinggi sebesar 50% dan mutu buah C tertinggi sebesar 45,56% pada perlakuan tanpa pemberian pupuk NPK. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin ditambah dosis pupuk NPK yang diberikan maka dapat meningkatkankualitas dan kuantitas dari buah semangka. Hal ini disebabkan unsur P dan K yang terkandung di dalam pupuk NPK dapat membantu proses pembungaan. Bunga yang baik akan dihasilkan untuk proses penyerbukan dan pembentukan buah yang maksimal sehingga berat buah yang dihasilkan akan meningkat. Hal ini sesuai dengan pernyataanlingga (1998) yaitu fosfor bagi tanaman berguna untuk membantu asimilasi dan pernafasan sekaligus mempercepat pembungaan, pemasakan biji dan buah sedangkan kalium berperan memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur. Perlakuan jumlah buah per tanamanberpengaruh nyata terhadap parameter berat perbuah, panjang buah, diameter buah, produksi per tanaman, produksi per plot dan produksi perhektar dan mutu buah. Berat perbuah tertinggi terdapat pada perlakuan 1 buah per tanaman (2,72 kg) dan terendah pada perlakuan 3 buah per tanaman (2,14 kg). Panjang buah tertinggi terdapat pada perlakuan 1 buah per tanaman (25,87 cm) dan terendah pada perlakuan 3 buah per tanaman (23,00 cm). Diameter buah tertinggi terdapat pada perlakuan 1 buah per tanaman (14,38 cm) dan terendah pada perlakuan 3 buah per tanaman (12,50 cm).produksi per tanaman tertinggi pada perlakuan pemangkasan terdapat pada perlakuan 3 buah per tanaman (6,42 kg) dan terendah pada perlakuan 1 buah per tanaman (2,72 kg).produksi per plot tertinggi pada perlakuan 3 buah per tanaman (32,08 kg) dan terendah pada perlakuan 1 buah per tanaman (13,61 kg).produksi per plot tertinggi pada perlakuan 3 buah per tanaman (28,01 kg) dan terendah pada perlakuan 1 buah per tanaman (12,10 kg). Persentase mutu buah A tertinggi sebesar 76,67% terdapat pada perlakuan 1 buah per tanaman, mutu buah B tertinggi sebesar 37,78% dan mutu buah C tertinggi sebesar 23,33% pada perlakuan 3 buah per tanaman. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa perlakuan jumlah buah ditinggal per tanamandengan meninggalkan 1 buah di tanaman selalu menghasilkan berat yang lebih tinggi dengan perlakuan lebih dari satu buahper tanaman. Pemangkasan buah dengan meninggalkan satu buah pada tanaman menunjukkan berat yang tertinggi. Hal ini dikarenakan distribusi hasil fotosintat yang berarti jika buah yang ditinggalkan semakin sedikit maka tanaman tersebut akan memperoleh hasil fotosintat yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan 2 buah atau lebih per tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataanprajnata (2000) yaitupemangkasan buah bertujuan untuk memperoleh ukuran dan bentuk buah yang seragam dan besar. Semakin banyak buah yang dipertahankan dalam satu pohon, ukurannya akan menjadi lebih kecil. Hal ini dapat dikaitkan dengan kualitas buah bahwa berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan perlakuan pemangkasan berpengaruh nyata terhadap mutu buah kelas A, B dan Ckarena secara agronomis pemangkasan cenderung meningkatkan mutu buah meskipun tidak nyata secara statistik. Perlakuan jumlah buah per tanaman tertinggi terhadap mutu buah kelas A terdapat pada perlakuan 1 buah per tanaman (P1) dan yang terendah pada perlakuan 3 buah per tanaman (P 3 ). Hal ini dikarenakan pemangkasan erat kaitannya dengan pemanfaatan hasil fotosintesis, dengan melakukan pemangkasan maka diharapkan dapat meningkatkan hasil dengan cara fotosintat diarahkan untuk pembentukan buah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Harjadi dkk (2010) yaitu pemangkasan diharapkan mampu meningkatkan hasil dengan cara fotosintat diarahkan untuk pembentukan buah. Hasil produksi yang tinggi akan diperoleh bila seluruh prosesberjalan lancar dan seimbang. Sebagai contoh, bila respirasi berjalan lebih banyak dibandingkan fotosintesis, maka lama-lama tanaman kehabisan gula. Akibatnya untuk memperoleh energi pati, lemak dan bahkan protein akan ditransformasikan ke gula dan 603

direspirasikan. Sebaliknya bila respirasi tertekan, karena kurang O 2 misalnya, tanaman juga akan kehabisan tenaga. Akibatnya tanaman tidak lagi mampu menyediakanbahan untuk ditransformasikan ke produksi tanaman. Interaksi antara pemberian pupuk NPK dengan jumlah buah per tanaman berpengaruh nyata terhadap produksi per tanaman, per plot dan per hektar. Produksi terdapat pada perlakuan dosis NPK 120 gram dengan 3 buah per tanaman (6,42 kg) dan terendah pada perlakuan tanpa pemberian pupuk NPK dengan 1 buah per tanaman (1,65 kg). produksi per tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan dosis NPK 120 gram dengan 3 buah per tanaman (39,10 kg) dan terendah pada perlakuan tanpa pemberian pupuk NPK dengan 1 buah per tanaman (8,23 kg).produksi per hektartertinggi terdapat pada perlakuan dosis pupuk NPK 120 gramdengan 3 buah per tanaman (26,07 ton) yang berbeda nyata dengan dosis pupuk NPK lainnya dan terendah pada tanpa pemberian pupuk NPK dengan 1 buah per tanaman (5,49 ton). Hal ini dikarenakan unsur hara yang terkandung dalam pupuk yang mampu menyediakan nutrisi bagi proses metabolisme tanaman sehingga semakin banyak dosis yang diberikan mampu meningkatkan produksi selain itu pada perlakuan dengan produksi tertinggi, jumlah buah per tanaman lebih banyak, sehingga total berat buah menjadi lebih besar. Akan tetapi, apabila dilihat dari segi bobot dan kualitas setiap buahnya, produksi per plot dan per hektar lebih rendah bila dibandingkan perlakuan 1 buah per tanaman. Hal ini dikarenakan, unsur hara dari pupuk NPK dan hasil fotosintat harus terbagi ke dalam tiga buah tersebut. Berbeda dengan 1 buah per tanaman, semua unsur hara dan hasil fotosintat terpusat untuk satu buah, sehingga bobot dan kualitas buah yang terbentuk lebih baik. buah per tanaman. SIMPULAN Dosis pupuk NPK terbaik adalah perlakuan N3 (120 gram/tanaman) yang dapat menghasilkan berat rataan buah 2,97 kg, mutu buah kelas A 76,67% produksi per tanaman 5,70 kg, produksi per plot 28,51 kg dan produksi per hektar 25,34 ton. Jumlah buah per tanaman terbaik adalah perlakuan P3 (3 buah per tanaman) dengan hasil produksi per tanaman 6,42 kg, produksi per plot 32,08 kg dan produksi per hektar 28,51 ton sedangkan berat rataan buah tetinggi (2,97 kg) dan mutu buah kelas tertinggi (76,67%) terdapat pada perlakuan P1 (1 buah per tanaman).interaksi dosis pupuk NPK dan jumlah buah per tanaman terbaik adalah perlakuan N3P3 (dosis pupuk NPK 120 gram/tanaman dengan 3 buah per tanaman) dengan hasil produksi per tanaman 7,82 kg, produksi per plot 39,10 kg dan produksi per hektar 26,07 ton. Disarankan menggunakan dosis pupuk NPK sebanyak 120 gram/tanaman dan pemangkasan buah dengan 1 buah per tanaman. DAFTAR PUSTAKA Dwidjoseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.Hal : 71-83. Gardner, F.P., R. B. Pearc dan Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press, Jakarta. Hal : 87-91. Harjadi, S.S., Winarso, d.w. Ketty, s. 2012. Aspek-aspek Penting Budidaya Tanaman Buah-Buahan. Dihimpun oleh G. A. Wattimena. Diakses pada tanggal 20 November 2012. Lingga, P. 1998. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta. Hal : 256-267. Lingga P. dan Marsono, 2000. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal : 234-238. Novizan, 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia. Jakarta. Hal: 189-198. Prajnata, F. 2003. Agribisnis Semangka Nonbiji. Penebar Swadaya. Yogyakarta. Hal : 89-84. 604

Raja, 2012. Anjuran Pemupukan pada Tanaman Semangka (Citrullus vulgarisschard.). diakses dari : http://raja-jempol.com. Diakses pada tanggal 15 November 2013. Wilastinova, R.R. A. 2012. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Usaha Tani Semangka (Citrullus vulgaris) Pada Lahan Pasir di Kabupaten Kulon Progo. J. Agrri. 23 (1): 140-141. 605

606