PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN METODE SEMI KUANTITATIF (CuSO 4 ) DAN KUANTITATIF (CYANMETHEMOGLOBIN) Karya Tulis Ilmiah Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III (Tiga) Kesehatan Bidang Analis Kesehatan Disusun oleh : Jheniajeng Sekartaji A. NIM. G0C.008.034 DIII ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2011
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu laboratorium klinik atau patologi klinik terutama merupakan penerapan ilmu dasar (basic science) menjadi pemeriksaan laboratorium klinik sehingga dapat digunakan bagi klinik dalam diagnosis, pemeriksaan lanjutan (follow up) dan peramalan prognosis suatu penyakit. Pemeriksaan laboratorium klinik terbaik adalah apabila tes tersebut akurat (tepat), persis (teliti), spesifik, murah, dan dapat membedakan orang normal dan abnormal. (EN.Kosasih dan AS.Kosasih, 2008) Pemeriksaan laboratorium biasanya diminta untuk mengkonfirmasi suatu dugaan klinis atau untuk suatu diagnosis (misal, hemoglobin untuk anemia). Disiplin ilmu dalam kedokteran laboratorium meliputi beberapa bidang utama, salah satunya adalah hematologi. (Ronald A. S dan Richard A. M, 2004) Hematologi merupakan suatu ilmu tentang darah, di dalamnya mempelajari tentang sel-sel darah termasuk pembentukannya, morfologi serta fungsinya, baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan tidak normal (patologis). (Depkes RI, 1989) Dalam pemeriksaan laboratorium hematologi terdapat salah satunya adalah pemeriksaan rutin, dimana terdapat pemeriksaan hemoglobin. Hemoglobin (Hb) merupakan zat protein yang ditemukan dalam sel darah merah (SDM), yang memberi warna merah pada darah. Hemoglobin 1
2 terdiri atas zat besi yang merupakan pembawa oksigen. Tujuan pemeriksaan hemoglobin antara lain untuk memantau kadar hemoglobin dalam SDM, untuk membantu mendiagnosis anemia, serta untuk menentukan defisit cairan tubuh akibat peningkatan kadar hemoglobin. (Joyce LeFever Kee, 2007) Banyak cara-cara yang ditemukan untuk menentukan nilai hemoglobin. Sampai sekarang belum ada satu carapun yang dapat dipercaya hasilnya 100 %, mudah dikerjakan dan sederhana. (Depkes RI, 1989) Terdapat beberapa metode penetapan kadar hemoglobin antara lain yaitu metode kuantitatif dan metode semi kuantitatif. Salah satu yang termasuk metode secara kuantitatif adalah dengan metode photoelektrik cyanmethemoglobin. Sedangkan metode secara semi kuantitatif salah satunya adalah dengan metode cupri sulfat. Penetapan kadar Hb dengan teliti dapat dilakukan dengan photoelektrik, selain harganya mahal diperlukan juga standar Hb. (Depkes RI, 1989) Hemoglobin darah diubah menjadi cyanmethemoglobin (hemoglobin sianida) dalam larutan yang berisi kaliumferrisianida dan kaliumsianida. (Gandasoebrata, 2007) Metode semi kuantitatif konsentrasi hemoglobin dapat diperoleh dengan mengukur berat jenis darah lengkap. Metode ini digunakan sebagai teknik penapisan untuk menentukan apakah seseorang dapat mendonorkan darahnya dengan aman. Dengan cara ini dapat dibuat suatu patokan minimum yang aman. Uji ini berupa pemberian satu tetes darah
3 lengkap ke larutan tembaga sulfat (CuSO4) yang dibuat dengan berat jenis 1,053-1,055. (Ronald A. S dan Richard A. M, 2004) B. Rumusan Masalah Latar belakang di atas dapat disusun sebuah rumusan masalah apakah terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar hemoglobin yang ditetapkan secara semi kuantitatif (CuSO4) dan kuantitatif (Cyanmethemoglobin)?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum : Mengetahui perbedaan kadar hemoglobin yang ditetapkan secara semi kuantitatif (CuSO4) dan kuantitatif (Cyanmethemoglobin). 2. Tujuan khusus : a. Memeriksa kadar hemoglobin yang ditetapkan secara semi kuantitatif (CuSO 4 ). b. Memeriksa kadar hemoglobin yang ditetapkan secara kuantitatif (Cyanmethemoglobin). c. Mengetahui perbedaan antara penetapan kadar hemoglobin secara semi kuantitatif (CuSO4) dan kuantitatif (cyanmethemoglobin). D. Manfaat penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan kepada masyarakat, khususnya tenaga analis kesehatan mengenai perbedaan pada penetapan kadar hemoglobin metode semi kuantitatif (CuSO4) dan metode kuantitatif (Cyanmethemoglobin), serta dapat
4 menjadi pertimbangan bagi peneliti lain dalam penelitian-penelitian yang berkaitan dengan penetapan kadar Hemoglobin.