PERSOALAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

INOVASI PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN GAIRAH SISWA DALAM BELAJAR

STRATEGI MENYIAPKAN SDM MENUJU SEKOLAH DASAR BERSTANDAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL

DALAM MENINGKATKAN MINAT SISWA. Oleh : Marsigit. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNIVERSITAS NEGERI

LANDASAN PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH LANJUTAN

BAB I. pola pikir siswa tidak dapat maju dan berkembang. pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi dan kondisi belajar yang

Oleh : UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Asumsi Dasar Karakteristik Matematika, Subyek Didik dan Belajar Matematika Sebagai Dasar Pengembangan Kurikulum Matematika Berbasis Kompetensi Di SMP

BAB 1 PENDAHULUAN. dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi tantangan zaman yang dinamis, berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Hasil

REVITALISASI PENDIDIKAN MATEMATIKA. Oleh : Marsigit Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu pendidikan.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN. penjelasan dari peneliti saja. Pembelajaran tidak berhasil dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan secara umum mempunyai suatu arti suatu proses usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. yang mendasari perkembangan sains dan teknologi, mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Karena, kreativitas belajar dapat melatih siswa untuk tidak

ANALISIS KURIKULUM DAN MODEL PEMBELAJARAN GEOGRAFI PERTEMUAN PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Kurikulum 2004 berbasis kompetensi yang telah direvisi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah, menurut. Kurikulum 2004, adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Menurut Wahyudin (1999),

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS SD

SKRIPSI. Oleh : Nama : Yusevi Nim : A

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

PENINGKATAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Slameto (2010:74) bahwa efektifitas dipengaruhi 2 (dua) faktor,

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dan prioritas yang tinggi oleh pemerintah, pengelola pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada masa sekarang ini memerlukan adanya. pembaruan dibidang strategi pembelajaran dan peningkatan relevansi

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai berbagai aspek kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. diorganisasikan dan diarahkan pada pencapaian lima pilar pengetahuan: belajar

Profil Analisis Kebutuhan Pembelajaran Fisika Berbasis Lifeskill Bagi Siswa SMA Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya. Agar mampu melaksanakan tugas tersebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

I. PENDAHULUAN. perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tidak dapat kita hindari. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SLTP ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH KALIBENING SALATIGA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. faktor mempengaruhi keberhasilan pendidikan tanpa diketahui faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan lulusan yang berkualitas pula.

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam pembelajaran matematika. Matematika adalah ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis refleksi terhadap pengembangan darf/pola

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM MATA KULIAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD I. Oleh Wahyudi

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN. memasuki abad ke 21, semakin jelas bahwa banyak pekerjaan-pekerjaan yang berbobot

WAWASAN TENTANG STRATEGI DAN APLIKASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata

BAB I PENDAHULUAN. belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dan tidak tahu

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi

PROSIDING ISBN :

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel :

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ACTION RESEARCH DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. setiap sekolahan adalah hasil belajar siswa. Berhasil atau tidaknya suatu. siswa bosan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

PRATIYAN ISNAENI K

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk mengembangkan

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

PENGELOLAAN KELAS DAN IMPLIKASINYA DALAM PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. kaitannya dengan tuntutan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM)

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di. Sekolah Dasar yang dianggap sebagian siswa terasa sulit

BAB I PENDAHULUAN. 2006), hlm Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar bisa hidup lebih

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN DALIL

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

Transkripsi:

PERSOALAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH Disampaikan pada Simposium Guru Pengembangan Profesional dan Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan SLTP 11-15 Nopember 2002 DI Hotel sahid Yogyakarta Oleh : M a r s i g i t Dosen pada Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama

2 PERSOALAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH Oleh : M a r s i g i t *) I. Pendahuluan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan (1995, 1997, 1999, 2002) menunjukkan bahwa sebagaian besar guru matematika masih mengimplementasikan pembelajaran matematika tradisional, yaitu pembelajaran matematika dengan mengandalkan metode tunggal ekspositori dengan siklus: menjelaskan, memberi contoh, mengajukan pertanyaan dan memberi tugas secara klasikal. Dengan metode demikian maka guru matematika mengalami kesulitan dalam : 1) melayani berbagai kebutuhan/tuntutan siswa dalam belajar matematika, 2) mendorong siswa berprestasi rendah untuk meningkatkan prestasi belajarnya, 3) mendorong siswa belajar secara aktif, 4) menggunakan dan mengembangkan alat peraga matematika dan 5) mendorong siswa belajar melalui kerjasama. Melalui penelitian tindakan, peneliti memperoleh kesempatan untuk mengembangkan metode pembelajaran agar dapat mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut di atas. Pengembangan metode pembelajaran mengacu kepada rekomendasi Cockroft Report (1982, para 243, hal 198) yang menyatakan bahwa pada setiap level pembelajaran matematika hendaknya merupakan wahana bagi guru untuk dapat mewujudkan pemilihan satu atau beberapa metode secara dinamis dan fleksibel : (1)Metode Eskposisi, (2)Metode Diskusi, (3)Metode Latihan dan Pemberian Tugas, (4) Metode Penemuan, (5) Metode Problem Solving, (6) Penggunaan Alat Peraga

3 *) Dosen pada Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA, UNY II. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Melalui siklus kegiatan diagnosis, terapeutik dan perbaikan, Penelitian Tindakan ini bertujuan untuk mengembangkan metode pembelajaran matematika yang dapat memenuhi kebutuhan/tuntutan berbagai macam tuntutan akademik siswa, meningkatkan prestasi belajar, mendorong siswa belajar secara aktif, mengembangkan alat peraga dan mendorong kerjasama. Penelitian tindakan ini membatasi dirinya dalam lingkup gaya mengajar guru yang direfleksikan oleh model pembelajaran yang dikembangkan pada suatu kelas tertentu pada kurun waktu yang telah ditentukan pula. Dengan demikian konteks pembelajaran yang bersifat tetap adalah ruang kelas, siswa dan guru itu sendiri; sedangkan konteks pembelajaran yang bersifat berubah adalah model pembelajaran, gaya mengajar dan aspek pembelajaran yang lainnya termasuk materi, sumber ajar, waktu pelaksanaan pembelajaran. Berikut merupakan skema pengembangan model pembelajaran matematika sebagai tindakan yang akan diambil di dalam penelitian tindakan ini : Model Pembelajaran Model Pembelajaran Temuan Secara Empirik Cockroft Report (1982) (Kondisi Awal) (Kondisi yang Diharapkan setelah Penelitian Tindakan) EKSPOSISI EKSPOSISI LATIHAN PROBLEM SOLVING LATIHAN PROBLEM DISKUSI INVESTIGASI SOLVING ALAT PERAGA

4 Gambar 1 : Pengembangan Model Pembelajaran III. Simpulan Pengembangan model pembelajaran matematika melalui penelitian tindakan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan pelayanan guru terhadap para siswanya memberikan dampak positif, namun dalam pelaksanaannya mengalami hambatan baik teknis, akademis, maupun sosio-kultural. 1. Usaha guru dalam memenuhi berbagai macam tuntutan akademik siswa, mendorong siswa berprestasi rendah untuk meningkatkan prestasinya, mendorong siswa belajar secara aktif, dan mendorong siswa belajar melalui kerjasama, dapat dilakukan dengan : a. Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) Manfaat pengembangan LKS : - memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri - memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama - memberi kesempatan kepada guru untuk mengembangkan berbagai macam kegiatan - menyediakan dokumen yang bermanfaat bagi siswa dan memberikan alternatif sumber materi pembelajaran - memberi kesempatan kepada siswa melakukan kegiatan penemuan Hambatan atau kendala pengembangan LKS : - menambah beban pekerjaan guru - memerlukan tambahan biaya - memerlukan pengetahuan dan ketrampilan guru - memerlukan kekontinuan pengembangannya - memerlukan teknik pengelolaan/managemen LKS - memerlukan dukungan sekolah agar dapat dilaksanakan secara komprehensif a. Pembentukan kelompok belajar Manfaat pembentukan kelompok belajar :

5 - mendorong siswa melakukan diskusi - memberi konteks dan suasana belajar yang bervariasi - memberi kesempatan kepada guru untuk mengembangkan berbagai macam kegiatan - memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama b. Pengembangan metode diskusi kelas/kelompok Manfaat pengembangan metode diskusi : - memberi kesempatan kepada siswa untuk berinisiatif - memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan menemukan metode yang berbeda - melatih siswa menerima pendapat orang lain - memperdalam pemahaman suatu konsep - menghubungkan konsep satu dengan yang lainnya - memberi masukan kepada guru Hambatan atau kendala dalam pengembangan metode diskusi : - pemahaman guru akan makna metode diskusi relatif kurang - para siswa belum terbiasa dalam melakukan diskusi - memerlukan tambahan waktu bagi penyajian suatu materi - materi yang dapat didiskusikan relatif sedikit - didominasi oleh siswa yang pandai - belum sesuai dengan paradigma pembelajaran yang sedang berlaku - kendala budaya misal adanya pepatah : diam adalah emas dan tong kosong berbunyi nyaring c. Pengembangan alat peraga dan media pendidikan. Manfaat pengembangan alat peraga dan media pendidikan : - memberikan variasi kegiatan - memberikan variasi metode pembelajaran - memberikan variasi konteks dan suasana pembelajaran - memperperjelas pemahaman konsep Hambatan atau kendala pengembangan alat peraga dan media Pendidikan :

6 - alat peraga tidak terlalu relevan untuk beberapa materi pembelajaran matematika di SMU - penggunaan alat peraga menyita bayak waktu - memerlukan kerampilan dan kreativitas guru untuk mengembangkan alat peraga dan media pendidikan - memerlukan tambahan biaya untuk alat peraga dan biaya yang tinggi untuk pengembangan alat peraga - memerlukan komitmen yang tinggi bagi sekolah - belum sesuai dengan paradigma pembelajaran yang berlaku 2. Di dalam usahanya mengembangkan model pembelajaran dapat disimpulkan : a. Guru masih mengalami kesulitan dalam memenuhi berbagai macam tuntutan akademik siswa. b. Guru belum mengembangkan skema untuk mendorong siswa berprestasi rendah untuk meningkatkan prestasinya c. Guru telah berhasil menciptakan kondisi sehingga mendorong siswa belajar secara aktif; namun masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan skemanya. d. Guru telah berhasil menciptakan kondisi untuk mendorong siswa belajar melalui kerjasama; namun masih megalami kesulitan dalam mengembangkan skemanya. e. Guru telah berusaha mengembangkan metode diskusi, problem solving dan latihan dan pemberian tugas; namun masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan skemanya. f. Secara umum, guru telah berusaha mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan penelitian tindakan ; namun guru mengalami kesulitan teknis, akademik dan fundamental. Kesulitan teknis guru dalam mengembangkan metode pembelajaran yaitu belum tersediannya alat-alat atau fasilitas pembelajaran ang diperlukan.

7 Kesulitan akademik guru dalam mengembangkan metode pembelajaran adalah belum sesuainya persepsi guru tentang model pembelajaran matematika dengan makna model pembelaaran sesuai dengan teori yang diacu. IV. Saran-saran dapat diberikan sebagai berikut : 1. Saran bagi guru a. Guru dapat melakukan usaha-usaha peningkatan kualitias pembelajaran matematika melalui pengembangan cara/metode untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan/tuntutan akademik siswa, mendorong siswa belajar secara aktif, mendorong siswa belajar secara bekerjasama, dan mencoba memulai mengembangkan alat bantu pembelajaran menggunakan teknologi modern. d. Dalam mengembangkan metode pembelajarannya, kepada guru disarankan : merencanakan lingkungan belajar matematika merencanakan kegiatan matematika mengembangkan peranan guru mengatur waktu kepada siapa dan kapan melakukan kegiatan matematika bersama/tidak bersama siswa mengamati kegiatan siswa mengevaluasi diri sendiri menilai pengertian, proses, ketrampilan, fakta dan hasil menilai hasil dan memonitor kemajuan siswa 2. Saran bagi Sekolah (Kepala Sekolah) Sekolah (Kepala Sekolah) hendaknya :

8 a. menciptakan suasana yang kondusif agar para guru dapat mengembangkan kreatifitasnya dalam mengembangkan model pembelajarannya. b. mendorong keanekaragaman sumber dan metode pembelajaran c. mengubah peran Kepala Sekolah dari fungsi pengawasan ke fungsi layanan dan kerjasama d. menciptakan kondisi agar para guru maupun siswa dapat memberikan inisiatif e. tidak mengunakan NEM dari EBTANAS sebagai satusatunya tolok ukur keberhasilan sekolah. f. mendorong guru dan siswa agar bersikat mandiri dan mengembangkan etika serta sikap saling menghargai g. memberi kesempatan kepada guru untuk melakukan revisi kurikulum/silabus h. melibatkan orang tua/murid untuk berpartisipasi dalam pengembangan program pembelaaran i. menjalin kerjasama dengan lembaga kependidikan yang lain agar dapat diperoleh wawasan tentang perlunya inovasi pendidikan matematika j. mengembangkan evaluasi pembelajaran yang berorientasi kepada proses k. mengusahakan kelengkapan peralatan dan fasilitas pendidikan 3. Saran bagi pemerintah a. memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan program-program pembelajaran sesuai dengan karakteristik sekolah dan masyarakat disekitarnya b. melakukan restrukturisasi sistem pendidikan agar sistem pendidikan yang dikembangkan mampu menyerap aspirasi/kondisi lokal

9 c. meninjau kembali kurikulum nasional untuk digantikan dengan kurikulum lokal d. meninjau kembali sistem avaluasi EBTANAS 4. Saran bagi lembaga perguruan tinggi kependidikan (LPTK) a. mengembangkan LPTK sebagai fungsi inovatif dalam bidang kependidikan (matematika) b. mempelopori pembaharuan bidang pendidikan c. memberi saran kepada pemerintah tentang pembaharuan kurikulum dan sistem pendidikan d. mengembangkan program-program pendidikan berdasarkan hasil penelitian dan kajian-kajian teoritis e. menjalin kerjasama dengan sekolah dalam melakukan inovasi kependidikan DAFTAR PUSTAKA Alexander, dkk, 1992, Primary Teaching, London: Cassell Education Ltd. Cockroft, H.W., 1982, in Mathematics Counts: Report of the Committee of Inquiry into the Teaching of Mathematics Schools, London: Her Majesty s Stationery Office. Delamont, S., 1987, The Primary School Teacher, London: The Falmer Press. Grouws, A.D. dan Cooney, J.T, 1988, Effective Mathematics Teaching: Volume I, Virginia: The NCTM, Inc. Jaworski, B., 1994, Investigating Mathematics Teaching: A Constructivist Enquiry, London: The Falmer Press. Jomtien, B, 1994, Implementing Primary Education for All, London: The Macmillan Press Ltd. Marsigit, 1996, Investigating Good Practice In Primary Mathematics Education: Case- studies and Survey of Indonesian Styles of Primary Mathematics Teaching, Dissertation.