LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN TINDAK PIDANA RINGAN ( TIPIRING )
2 DAFTAR LAMPIRAN 1. JENIS JENIS PELANGGARAN YANG MERUPAKAN PELANGGARAN TINDAK PIDANA RINGAN BAIK YANG DIATUR DALAM KUH PIDANA, NON KUH PIDANA DAN PERATURAN DAERAH. 2. CONTOH MODEL BERITA ACARA PEMERIKSAAN CEPAT TIPIRING. 1. JENIS.....
3 1. JENIS-JENIS PELANGGARAN YANG MERUPAKAN PELANGGARAN TINDAK PIDANA RINGAN BAIK YANG DIATUR DALAM KUH PIDANA, NON KUH PIDANA DAN PERATURAN DAERAH A. Menurut Buku II KUHP tentang Tindak Pidana Kejahatan. 1) Pasal 172, Mengganggu ketentraman dengan memeberikan teriakan isyarat palsu. 2) Pasal 174, Mengganggu rapat umum. 3) Pasal 176, Membuat gaduh pertemuan Agama. 4) Pasal 178, Tentang merintangi jalan. 5) Pasal 217, Membuat gaduh di sidang pengadilan negeri. 6) Pasal 219, Merusak surat maklumat. 7) Pasal 231 (4), Kealpaan hingga barang sitaan hilang atau rusak. 8) Pasal 232 (3), Kealpaan yang menimbulkan rusaknya materai (segel).] 9) Pasal 302, Penganiayaan terhadap binatang sengaja membuat sakit, cacad, marusak kesehatan. 10) Pasal 241 (2), Membawa hewan dengan pas lin. 11) Pasal 315, Penghinaan Ringan. 12) Pasal 321 (1), Penghinaan dengan tulisan. 13) Pasal 334 (1), Karena salahnya orang menjadi tertahan. 14) Pasal 352 (1), Penganiayaan Ringan. 15) Pasal 364, Pencurian Ringan. 16) Pasal 373, Penggelapan Ringan. 17) Pasal.....
4 17) Pasal 378, Penipuan Ringan. 18) Pasal 384, Penipuan terhadap pembeli. 19) Pasal 407 (1), Pengrusakan ringan. 20) Pasal 409, Karena salahnya merusak pekerjaan. 21) Pasal 427, Pegawai Negeri (POLRI) karena salahnya orang lain jadi tertahan. 22) Pasal 477 (2), Karena salahnya nakoda, orang yang ditahan lari. 23) Pasal 482, Pendahan ringan. 24) Menurut Buku III KUHP tentang Tindak Pidana Pelanggaran dari Bab I s/d Bab II kesuali Pasal 505 (2) dan 506. 25) Pasal 489, Kenakalan terhadap orang atau barang. 26) Pasal 491, Meninggalkan kewajibannya untuk menjagaorang gila atau anak-anak sehingga membahayakan orang gila dan anak-anak tersebut. 27) Pasal 492, Mabuk ditempat umum sehingga mengganggu ketertiban. 28) Pasal 493, Dengan melawan hak merintangi kemerdekaan bergerak di jalan umum (merintangi kawannya untuk diajak mogok). 29) Pasal 494, Perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan, menyusahkan dan mendatangkan bahaya lalu lintas dijalan umum, misalnya : a) Tidak memberi tanda pada lobang/galian di jalan umum; dan b) Tidak menjaga ternaknya terlepas dijalan umum. 30) Pasal 495, Tanpa ijin dari Polri memasang perangkap bintang buas yang dapat membahayakan orang. 31) Pasal 496, Tanpa ijin Polri, membakar gedung/rumah sendiri. 32) Pasal.....
5 32) Pasal 497, Memsang api bunga api ditepi jalan umum atau dekat rumah yang dapat mendatangkan bahaya kebakaran atau kecelakaan. 33) Pasal 501, Menjual, menawarkan makanan/minuman yang sudah rusak sehingga dapat merusak kesehatan. 34) Pasal 503, Membuat riuh atau ingar pada waktu malam membuat orang tidur terganggu. Membuat riuh waktu ada ibadah atau sidang Pengadilan. 35) Pasal 504, Minta-minta atau mengemis di tempat umum. 36) Pasal 505 (1), Gelandangan/tidak mempunyai mata pencaharian mengembara kemana-mana. 37) Pasal 507, Tidak berhak memakai gelar kebangsawanan binatang atau tanda kehormatan Negara R.I. Memberitahukan nama palsu waktu ditanya oleh pembesar yang berhak (cq. Polri). 38) Pasal 506, Ditempat umum dengan tidak berhak memakai pakaian Pegawai Negeri. 39) Pasal 510, Tanpa ijin Polri (Pegawai Negeri yang berhak), mengadakan pesta umum dan pawai dijalan umum. 40) Pasal 511, Tidak menurut perintah petunjuk Polri pada waktu ada pesta / arak-arakan dijalan umum. 41) Pasal 512 a, Sebagai mata pencaharian menjalankan pekerjaan dokter gigi dengan tidak mempunyai surat ijin dan dalam keadaan yang tidak memaksa. 42) Pasal 515, Lalai tidak memberitahukan terlebih dahulu kepada Kepala Desa atas kepindahannya. Lalai tidak memberi tahu kepada Kepala Desa setelah 14 hari tinggal didaerah tersebut. 43) Pasal 516, Losmen, hotel penginapan yang pemiliknya : a) Tidak mengadakan buku tamu; dan b) Lalai tidak melaporkan/memperlihatkan buku tamu kepada Polri. 44) Pasal 522, Tidak datang setelah dipanggil menurut undangundang, untuk menjadi saksi, ahli atau juru bahasa. 45) Pasal.....
6 45) Pasal 525, Tidak memberikan pertolongan yang diminta kuasa hukum (cq. Polri) terhadap bahaya bagi keamanan umum/barang atau orang sedang berbuat kejahatan sedangkan pertolongan itu tidak membahayakan dirinya. 46) Pasal 531, Tidak memberikan pertolongan terhadap orang di dalam keadaan bahaya maut, sedangkan pertolongan tersebut tidak membahayakan dirinya. 47) Pasal 532, Dimuka umum : menyanyikan lagu-lagu, pidato, mengadakan gambar/tulisan yang melanggar kesopanan. 48) Pasal 536, Nyata mabuk/kentara mabuk di jalan umum. 49) Pasal 540, Memakai binatang untuk pekerjaan yang terlampau berat. Memakai binatang yang cacat, pincang, luka, hamil untuk pekerjaan sesuatu dengan keadaannya. 50) Pasal 546, Menjual, menawarkan, membagikan menyerahkan benda jimat/penangkal dengan dalih benda tersebut ada kesaktiannya. Mengajarkan ilmu/kepandaian sehingga menimbulkan kepercayaan terhindar dari bahaya apabila melakukan tindak pidana. 51) Pasal 548, Membiarkan : ayam, itik, angsa berjalan ditanah yang sudah ditaburi/ditanami dengan melawan hak. 52) Pasal 549, Dengan tiada berhak membiarkan ternaknya berjalan ditanah yang sudah ditaburi/ditanami. 53) Pasal 551, Dengan tidak berhak berjalan atau berkendaraan diatas tanah kepunyaan orang lain, sedangkan sudah diberi tanda larangan yang nyata. B. Diluar KUHP. 1) PERDA (Peraturan-peraturan Daerah setempat) yang berlaku pada wilayah yuridiksi kesatuan Polri setempat, anatara lain : a) Perda tentang pedagang kaki lima; dan b) Perda tentang Parkir. 2) Penggolongan tindak pidana ringan yang diatur di dalam perundang-undangan di luar KUHP yang diancam pidana kurungan selama-lamanya 3 bulan atau denda saja, kecuali pelanggaran lalu lintas, antara lain : a) Perundang.....
7 a) Perundang-undangan tentang Tera; dan b) Perundang-undangan tentang minuman keras. 3) Proses Penanganan Tindak Pidana Ringan. a) Berdasarkan penemuan langsung oleh petugas Polri/PPNS dan atau tertangkap tangan; b) Berdasarkan laporan/pengaduan masyarakat; dan c) Dasar hukum Acara Tindak pidana Ringan, meliputi : (1) Pasal 5 KUHAP; (2) Pasal 7 KUHAP; (3) Pasal 18 (2) KUHAP; (4) Pasal 37 KUHAP; (5) Pasal 38 KUHAP; (6) Pasal 40 KUHAP; (7) Pasal 75 KUHAP; (8) Pasal 102 KUHAP (2) dan (3); (9) Pasal 103 KUHAP; (10) Pasal 106 KUHAP; (11) Pasal 108 KUHAP; (12) Pasal 109 (1) KUHAP; (13) Pasal 111 KUHAP; (14) Pasal 205 KUHAP; (15) Pasal 206 KUHAP; (16) Pasal 207 KUHAP; (17) Pasal 208 KUHAP; (18) Pasal 209 KUHAP; dan (19) Pasal 210 KUHAP. 2. CONTOH.....
8 2. CONTOH MODEL BERITA ACARA PEMERIKSAAN CEPAT TIPIRING Model : T. 1.................. No. B. A :............ PRO JUSTITIA BERITA ACARA PEMERIKSAAN CEPAT TINDAK PIDANA RINGAN Nomor : BP/ / / 200.. -------- Pada hari ini..... tanggal......bulan...... 2000 enam dan sekitar Jam... WIB, Nama.... Pangkat... Nrp..... sebagai penyidik / penyidik pembantu pada kantor instansi tersebut diatas, telah melakukan pemeriksaan terhadap seorang laki-laki / perempuan dan menerangkan sebagai berikut : ----------------------------------------------------------- TERSANGKA Nama............ Umur.....Tahun, Tempat Tanda tangan Tanda Tangan Tgl. Lahir.......... jenis kelamin :... Suku SAKSI I SAKSI II Bangsa..........Agama.........Alamat.............. menerangkan sbb :.................................................. BARANG BUKTI Barang bukti yang disita dari tersangka / saksi berupa : SAKSI I..................................... Nama............ Umur.....Tahun, Tempat................................... Tgl. Lahir.......... jenis kelamin :... Suku.................................................. menerangkan sbb :........... PASAL YANG DILARANG : SAKSI II Nama............ Umur.....Tahun, Tempat Pasal............. Tentang............. Tgl. Lahir.......... jenis kelamin :... Suku........................................ Bangsa..........Agama.........Alamat.............. menerangkan sbb :.......... RELAS :........................................ Memerintahkan tersangka dan saksi tersebut diatas untuk Menghadap ke Pengadilan Negeri........... ---- Setelah BAP cepat ini selesai dibuat, kemudian pada hari......... tanggal......200... dibacakan kembali kepadanya, ybs dinyatakan se- Jam.......WIB............ tuju /membenarkan keterangan yang diberikan, dan sanggup diadili dengan sistem Peradilan cepat se- Demikianlah BAP cepat ini dibuat dengan sebenar perti ini. Untuk menguatkan tersangka membubuh nya atas kekuatan sumpah / jabatan, kami tutup dan ditanda kan tanda tangan. - - - - - - - - - - - - - - - - - - tangani pada hari............ tanggal...... 200.......... Jam....... WIB....... Tersangka Penyidik / Penyidik Pembantu PUTUSAN PENGADILAN : PELAKSANAAN HUKUMAN : Kurungan........................ Denda : Rp................... Tanda tangan Perlakuan barang bukti............ Jaksa Tanda tangan Tanda tangan Panitera Hakim PERHATIAN...
9 PERHATIAN : Barang siapa yang dengan melawan hukum tidak menghadap sesudah dipanggil menurut undang-undang yang dapat dituntut berdasarkan ketentuan Pasal 216 KUHP Merah = Tersangka Putih = Pengadilan Biru Kuning = Kejaksaan Hijau = Satuan Polri setingkat diatasnya = Arsip Satuan Polri setempat Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 13 Desember 2011 KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN POLRI Ttd Drs. IMAM SUDJARWO, M.Si. KOMISARIS JENDERAL POLISI