Judul : Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan Demokratis, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor Pada Kinerja Auditor Nama : I Wayan Candra NIM : 1206305063 ABSTRAK Kinerja auditor dipengaruhi oleh tingkat komitmen organisasi yang di hadapi auditor karena kurangnya kecenderungan bagi mereka untuk melakukan perilaku menyimpang dalam audit. Hasil penelitian komitmen organisasi pada kinerja auditor ditemukan ketidak konsistenan hasil sebelumnya yang diduga karena ada faktor lain yang memepengaruhi hubungan antara variabel bebas dangan variabel terikat. Sehingga peneliti memasukkan variabel gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi dan pengalaman auditor sebagai varibel bebas yang dapat menjelaskan ketidak konsistenan temuan di atas. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh komitmen organiasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika dan pengalaman auditor pada kinerja auditor di kantor akuntan publik di Bali. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Bali yang terdaftar dalam Institut Akuntan Publik Indoneia (IAPI) tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Bali dengan jumlah responden sebanyak 80 auditor dengan jumlah sampel yang dipergunakan sebanyak 59 auditor. Metode pengumpulan data menggunakan metode survey dengan teknik kueioner, sedangkan metode penentuan sampel yaitu metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda.hasil penelitian menunjukan komitmen organisasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi dan pengalaman auditor berpengaruh positif pada kinerja auditor. Kata Kunci : komitmen organiasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi, pengalaman auditor pada kinerja auditor
DAFTAR ISI JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORIGINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... vii BAB I PENDAHULUAN... ix 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Kegunaan Penelitian... 7 1.5 Sistematika Penulisan... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka... 10 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)... 10 2.1.2 Komitmen Organisasi... 11 2.1.3 Gaya Kepemimpinan... 13 2.1.4 Etika Profesi... 16 2.1.5 Pengalaman Auditor... 19 2.1.6 Kinerja Auditor... 20 2.2 Rumusan Hipotesis... 22 2.2.1 Pengaruh Komitmen Organisasi berpengaruh Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik di Bali... 22 2.2.2 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis berpengaruh Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik di Bali... 23 2.2.3 Pengaruh Etika Profesi berpengaruh Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik di Bali. 24 ii
2.2.4 Pengaruh Pengalaman Auditor berpengaruh Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik di Bali... 25 BAB III METODE PENELITIAN... 27 3.1 Desain Penelitian... 27 3.2 Lokasi Penelitian dan Ruang Lingkup Penelitian... 27 3.3 Obyek Penelitian... 28 3.4 Variabel Penelitian... 28 3.5 Definisi Operasional Variabel... 28 3. 6 Jenis dan Sumber Data... 31 3.6.1 Jenis Data... 31 3.6.2 Sumber Data... 32 3.7 Populasi, Sampel dan Metode penentuan sampel... 32 3.7.1 Populasi... 32 3.7.2 Sampel... 33 3.8 Metode Pengumpulan Data... 33 3.9 Teknik Penelitian... 34 3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif... 34 3.9.2 Uji Instrumen Penelitian... 35 3.9.3 Uji Asumsi Klasik... 36 3.9.4 Metode Pengujian Hepotesis... 37 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN... 39 4.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik... 39 4.1.1 Kantor Akuntan Publik... 39 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian... 40 4.2.1 Deskripsi responden... 40 4.2.2 Karakteristik Responden... 42 4.3 Hasil Penelitian... 43 4.3.1 Uji instrumen penelitian... 43 4.3.2 Hasil statistik deskriptif... 45 4.3.3 Uji asumsi klasik... 47 iii
4.3.4 Hasil uji regresi linear berganda... 50 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 53 4.4.1 Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor... 53 4.4.2 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis terhadap Kinerja Auditor... 54 4.4.3 Pengaruh Etika profesi terhadap Kinerja Auditor... 55 4.4.4 Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Kinerja Auditor... 55 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 57 5.1 Kesimpulan... 57 5.2 Saran... 57 Daftar Rujukan... 59 Lampiran... 65 iv
DAFTAR TABEL No Tabel Halaman 3.1 Jumlah Auditor pada KAP di Bali... 33 4.1 Daftar Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner... 41 4.2 Perincian Pengembalian dan Penggunaan Kuesioner... 41 4.3 Rincian Profil Responden... 42 4.4 Hasil Uji Validitas... 44 4.5 Hasil Uji Reliabilitas... 45 4.6 Hasil Statistik Deskriptif... 46 4.7 Hasil Uji Normalitas... 48 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas... 48 4.9 Uji Heterokedastisitas... 49 4.10 Hasil Analisis Regresi Berganda... 50 4.11 Hasil Uji Kelayakan Model... 52 v
DAFTAR GAMBAR No Gambar Halaman 3.1 Desain Penelitian... 21 vi
DAFTAR LAMPIRAN No Lampiran Halaman 1. Kueioner Penelitian... 65 2. Tabulasi Data Ordinal... 73 3. Tabulai Data Interval... 83 4. Uji Statistik Deskriptif... 93 5. Uji Validitas... 94 6. Uji Reliabilitas... 99 7. Uji Normalitas... 108 8. Uji Multikolinearitas... 109 9. Uji Heterokedastisitas... 110 10. Regresi Linear Berganda... 111 vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Auditor yang mengaudit laporan keuangan perusahaan disebut dengan auditor swasta atau auditor eksternal. Auditor eksternal bekerja pada Kantor Akuntan Publik. Tugas auditor eksternal adalah memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan dan melaporkan kesimpulan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan. Pengauditan dilakukan pada perusahaan go public, serta dilakukan pula pada perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan kecil yang berfokus dalam mencari laba. Posisi akuntan publik sebagai pihak independen yang memberikan opini kewajaran terhadap laporan keuangan mulai banyak dipertanyakan apalagi setelah didukung oleh bukti semakin meningkatnya tuntutan hukum terhadap kantor akuntan. Kantor akuntan publik dalam melaksanakan tugas auditor harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) yakni standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Selain standar audit, seorang auditor juga harus mematuhi kode etik profesi yang mengatur tentang tanggung jawab profesi, kompetensi dan kehati-hatian professional, kerahasiaan, perilaku profesional serta standar teknis bagi seorang auditor dalam menjalankan profesinya. Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan keputusan. Norika (2004), menyatakan agar informasi yang disajikan dalam bentuk laporan dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan keputusan, maka bagian akuntansi dituntut untuk dapat menyajikan informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu. 1
Menurut, Nainggolan (2012), menyatakan di Indonesia masih sangat sedikit akuntan publik yang menjadi tuan di rumah sendiri, hal ini terbukti dengan masih kurang percayanya masyarakat kepada akuntan publik Indonesia dan memilih akuntan publik asing untuk memberikan jasanya. Ini bisa saja dimungkinkan banyaknya akuntan publik yang masih belum mematuhi kode etik profesi akuntan publik yang ada di Indonesia. Dalam etika profesi akuntan publik terdapat prinsip etika yaitu tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas, objektivitas dan kompetensi dan kehati-hatian profesional. Pengguna laporan audit mengaharapkan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik bebas dari salah saji material, dapat dipercaya kebenarannya untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan suatu jasa profesional yang independen dan obyektif untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Namun berbagai kasus skandal akuntansi mengenai audit belakangan ini mempengaruhi kinerja auditor dan menimbulkan dampak yang kurang baik sehingga dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap akuntan publik. Seperti kasus Enron adalah perusahaan yang sangat bagus. Sebagai salah satu perusahaan yang menikmati booming industri energi di tahun 1990an. Pada beberapa tahun yang lalu beberapa perusahaan seperti Enron dan Worldcom yang dinyatakan bangkrut oleh pengadilan dan Enron perusahaan energi terbesar di AS yang jatuh bangkrut itu meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar, karena salah strategi dan memanipulasi akuntansi yang melibatkan profesi Akuntan Publik yaitu Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen. Laporan keuangan maupun akunting perusahaan yang diaudit oleh perusahaan akunting ternama di dunia, Arthur Andersen, ternyata penuh dengan kecurangan dan penyamaran data serta syarat dengan pelanggaran etika profesi. Akibat gagalnya Akuntan Publik 2
Arthur Andersen menemukan kecurangan yang dilakukan oleh Enron maka memberikan reaksi keras dari masyarakat sehingga berpengaruh terhadap harga saham Enron di pasar modal. Kasus Enron ini menyebabkan indeks pasar modal Amerika jatuh sampai 25 %. Masalah yang sering terjadi pada kantor akuntan publik adalah seringkali asisten atau akuntan pemula sebagai pihak yang harus dipimpin dan diawasi mengalami ketidakpuasan kerja dikarenakan oleh keberadaan pemimpin serta pemberian bimbingan dan pengawasan. Penyebab kurang puas ini akuntan pemula ini terutama disebabkan oleh adanya ketidaksamaan persepsi antara akuntan pemula dan pemimpinnya. Berdasarkan kasus tersebut, penulis menyadari betapa pentingnya penilaian kinerja auditor. Satu kesalahan yang dilakukan auditor dapat mempengaruhi penilaian atas kinerja auditor yang nantinya dapat berdampak adanya pergantian auditor maupun mempengaruhi fee audit yang diterima dari klien. Sebagai penunjang keberhasilan dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, sangatlah diperlukan kinerja auditor yang baik dan berkualitas. Komitmen organisasi merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan berkelanjutan sehingga anggota organisasi dapat mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan (Luthans, 2006;249). Auditor yang berkomitmen tinggi akan mempunyai usaha yang keras dan akan mempunyai kinerja yang lebih baik daripada yang tidak berkomitmen. Komitmen yang tinggi,kurangnya kecenderungan bagi mereka untuk melakukan perilaku menyimpang dalam audit, sebaliknya tingkat komitmen terhadap organisasi telah menurun maka seorang auditor tidak lagi memperhatikan promosi dan kemajuan karirnya maka terdapat kemungkinan auditor akan melakukan pekerjaan tanpa kinerja yang memadai. Hasil penelitian tersebut didukung oleh Trisnaningsih (2007), dan Wibowo (2009) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi mempengaruhi secara positif kinerja 3
auditor Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Gummala (2014), Siahaan (2010), Somers (1998) menyatakan hasil yang berlawanan yaitu komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan seorang manajer pada saat ia mempengaruhi perilaku bawahannya. Seseorang yang menjalankan fungsi manajemen berkewajiban mengarahkan karyawan yang dibawahinya agar mereka tetap melaksanakan tugas dengan baik, memiliki dedikasi terhadap organisasi dan tetap merasa berkewajiban untuk mencapai tujuan organisasi (Sedarmayanti, 2007). Secara relatif ada tiga macam gaya kepemimpinan yang berbeda, yaitu otokratis, demokratis dan laissez-faire. Disini peneliti memilih gaya demokratis karena pertama, semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari kelompok. Kedua, kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat dan bila dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis, pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih. Ketiga, para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok. Keempat, pemimpin adalah obyektif atau fack-mainded dalam pujian dan kecamannya dan mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak pekerjaan. Etika profesi sangat berperan penting dalam menerapkan standar dari sikap para anggota profesi yang dirancang agar sedapat mungkin terlihat praktis dan realitis, namun tetap idealistis. Setiap auditor harus mematuhi etika profesi mereka agar tidak menyimpang dalam menyelesaikan aturan laporan keuangan kliennya. Sebagai suatu contoh ketika klien mengancam untuk mencari auditor baru kalau perusahaan tidak memperoleh pendapat wajar tanpa pengecualian. Fenomenafenomena kasus suap yang terjadi pada auditor membuat independensi seorang auditor 4
dipertanyakan kembali oleh masyarakat. Kasus pelanggaran sikap independensi memunculkan suatu paradigma di mana kasus suap memang tidak mampu dibaca oleh akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan tersebut atau sebenarnya telah terbaca oleh auditor tersebut namun auditor tersebut sengaja memanipulasinya.etika profesi yang dilanggar oleh auditor dapat menurunkan kualitas kinerja seorang auditor. Penelitan yang dilakukan Gabritha Floretta (2014) menyatakan bahwa etika profesi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta dan Putri (2013) dalam penelitiannya di Kantor Akuntan Publik di Bali menyatakan etika profesi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Ariani (2009) menyatakan bahwa etika profesi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor yang dimana apabila seorang auditor tidak memiliki atau mematuhi etika profesinya maka ia tidak akan dapat menhasilkan kinerja yang memuaskan bagi dirinya sendiri maupun kliennya. Oleh karena itu, etika profesi sangat penting karena di dalamnya terkandung nilai-nilai tingkah laku atau aturanaturan tingkah laku yang diterima dan digunakan oleh organisasi profesi akuntan yang meliputi kepribadian, kecakapan profesional, tanggung jawab, dan pelaksanaan kode etik. Pengalaman kerja erat kaitannya dengan lama masa kerja dan banyaknya pemeriksaan yang dilakukan auditor. Semakin lama masa kerja sebagai auditor maka akan mempengaruhi dalam profesionalitasnya. Pengalaman merupakan salah satu sumber peningkatan keahlian auditor yang dapat berasal dari pengalaman-pengalaman dalam bidang audit dan akuntansi. Pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui proses yang bertahap, contohnya: pelaksanaan tugas-tugas pemeriksaan, pelatihan ataupun kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pengembangan keahlian auditor. Selain itu, pengalaman juga mempunyai arti penting dalam upaya perkembangan tingkah laku dan sikap seorang auditor. Menurut Christiawan (2002) semakin kompleks transaksi keuangan serta semakin banyaknya tugas audit yang dilaksanakan auditor maka pengalaman 5
audit akan semakin meningkat sehingga dapat menambah dan memperluas pengetahuan auditor dalam bidang akuntansi dan audit. Semakin berpengalaman seorang auditor maka semakin mampu dalam menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam melakukan pemeriksaan (Praditaningrum dan Indira, 2012).pada penelitian yang dilakukan oleh Prasteya (2011), Wisesa (2012), Christiyanto (2013), dan Damayanti (2013), yang menunjukan bahwa variabel independen yakni pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor. Pengalaman-pengalaman yang didapat auditor, memungkinkan berkembangnya potensi yang dimiliki oleh auditor melalui proses yang dapat dipelajari. Berdasarkan uraian latar belakang di atas menarik peneliti untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan Demokratis, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik di Bali. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah pengaruh Komitmen Organisasi Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik di Bali? 2) Bagaimanakah pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik di Bali? 3) Bagaimanakah pengaruh Etika Profesi Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik di Bali? 4) Bagaimanakah pengaruh Pengalaman Auditor Pada Kinerja Auditor Di Kantor Akuntan Publik di Bali? 6
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh komitmen organisasi berpengaruh pada kinerja auditor di kantor akuntan publik di bali. 2) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh pada kinerja auditor di kantor akuntan publik di bali. 3) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh etika profesi berpengaruh pada kinerja auditor di kantor akuntan publik di bali. 4) Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh pengalaman auditor pada kinerja auditor di kantor akuntan publik di bali. 1.4 Kegunaan Penelitian 1) Manfaat Teoritis Melalui penelitian ini peneliti memberikan bukti empiris mengenai pengaruh komitmen organisasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi, dan pengalaman auditor pada kinerja auditor di kantor akuntan publik di Bali serta dapat pula memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti berikutnya yang berhubungan dengan kinerja auditor. 2) Manfaat Praktis Melalui penelitian ini dapat memberikan masukan bagi organisasi ataupun pihak terkait untuk lebih memahami tentang kinerja auditor dan sebagai masukan bagi kantor akuntan publik untuk pihak-pihak lain yang berkepentingan agar dapat mengambil kebijakan-kebijakan peningkatan 7
komitmen organisasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi, dan pengalaman auditor pada kinerja auditor. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab dimana kelima bab tersebut saling berkaitan. Gambaran umum mengenai isi dari masing-masing bab antara lain sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menguraikan tentang kajian pustaka dan teori-teori yang relevan dengan penelitian ini yang meliputi teori keagenan (agency theory), pengertian audit, jenis audit, kompetensi auditor, pengalaman auditor, independensi auditor, motivasi auditor, kualitas audit, dan rumusan hipotesis BAB III Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang desain penelitian, lokasi penelitian, ruang lingkup penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, jenis data, sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian, uji asumsi klasik, teknik analisis data dan uji hipotesis. BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang deskripsi penelitian secara umum dan menyajikan pembahasan yang berkaitan dengan pengujian pengaruh kompetensi, pengalaman, independensi, motivasi auditor pada kualitas audit serta melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan. 8
BAB V Kesimpulan dan Saran Menguraikan kesimpulan atas penelitian yang dilakukan dan memberikan saran hasil penelitian yang dapat dijadikan acuan untuk penelitian serupa dimasa mendatang. 9