PINJAM PAKAI BARANG MILIK DAERAH BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA SEWA DAN PINJAM PAKAI BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

POKOK POKOK PERUBAHAN DALAM PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN PENGELOLAAN ASET DAERAH BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 19 TAHUN 2016

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah MENUJU TERTIB ADMINISTRASI, TERTIB FISIK DAN TERTIB HUKUM PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH. A. Pengertian Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/ DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BAB XI ADMINISTRASI PENGELOLAAN BARANG DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR : 04 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PINJAM PAKAI BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KEBIJAKAN UMUM PERMENDAGRI 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANFAATAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 88 TAHUN 2016

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78/PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA

RAPERDA PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

TATA CARA SEWA BARANG MILIK NEGARA/DAERAH. aulakehidupan.blogspot.com

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78/PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.06/2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

SALINAN TENTANG. Nomor. Dan Pelabuhan Bebas. Batam; Mengingat. Pemerintah

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 34 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 2 Tahun 2018 Seri E Nomor 2 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PROSEDUR SEWA BARANG MILIK NEGARA/DAERAH

WALIKOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI BANGLI PROVINSI BALI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 20

SALINAN NO : 14 / LD/2009

BUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK NEGARA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENGALIHAN ASET DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU NO. 23 TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN BUPATI BULELENG, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 511 ayat (1),

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.06/2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Modul JP (135 menit)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,

PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA TASIKMALAYA

TATA CARA PELAKSANAAN KERJASAMA PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

MENTERI KEUANGAN ' REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4/PMK.06/2013 TENTANG

TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

TINJAUAN YURIDIS ATAS KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH DAERAH DENGAN PIHAK SWASTA BERDASARKAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR TAHUN TENTANG (spasi) PENGELOLAAN RUMAH NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang T

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 /PMK.06/2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENJUALAN KENDARAAN PERORANGAN DINAS TANPA MELALUI LELANG. sinarmedia-news.com

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 3 TAHUN 2007

BUPATI SUMBA TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

2016, No diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peratura

Transkripsi:

PINJAM PAKAI BARANG MILIK DAERAH BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH https://yusranlapananda.wordpress.com I. PENDAHULUAN Barang milik daerah merupakan semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. 1 Payung hukum pengelolaan barang milik daerah yang berlaku saat ini adalah: 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (UU 1/2004), 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (UU 23/2014), 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (PP 27/2014), dan 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah (Permendagri 19/2016). Ruang lingkup pengelolaan barang milik daerah yang diatur dalam Permendagri 19/2016 meliputi: 1. pejabat pengelola barang milik daerah; 2. perencanaan kebutuhan dan penganggaran; 3. pengadaan; 1 Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (UU 1/2004), Pasal 1 angka 11 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (PP 27/2014) Pasal 1 angka 2. 1

4. penggunaan; 5. pemanfaatan; 6. pengamanan dan pemeliharaan; 7. penilaian; 8. pemindahtanganan; 9. pemusnahan; 10. penghapusan; 11. penatausahaan; 12. pembinaan, pengawasan dan pengendalian; 13. pengelolaan barang milik daerah pada SKPD yang menggunakan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 14. barang milik daerah berupa rumah negara; dan 15. ganti rugi dan sanksi. 4 Pemanfaatan barang milik daerah diatur lebih lanjut dalam Permendagri 19/2016 yaitu dalam Bab VII pasal 78 sampai dengan pasal 295. Yang dimaksud dengan Pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah yang tidak digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan/atau optimalisasi barang milik daerah dengan tidak mengubah status kepemilikan. 5 Dari pengertian tersebut, pemanfaatan barang milik daerah dapat diuraikan ke dalam beberapa bagian, yaitu: 1. pendayagunaan barang milik daerah; 2. barang milik daerah yang dimanfaatkan tidak dipergunakan untuk melaksanakan tupoksi SKPD; 3. pemanfaatan barang milik daerah tidak boleh mengubah status kepemilikan. Dengan demikian, dalam istilah pendayagunaan barang milik daerah terkandung makna bahwa pemanfaatan barang milik daerah dapat dilakukan sepanjang tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan daerah serta untuk mendorong peningkatan penerimaan daerah. 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah, Pasal 2. 5 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 1 angka 32. 2

Bentuk pemanfaatan barang milik daerah yang diatur dalam Permendagri 19/2016 berupa sewa, pinjam pakai, kerja sama pemanfaatan (KSP), bangun guna serah atau bangun serah guna (BGS/BSG) dan kerja sama pemanfaatan infrastruktur (KSPI). 6 Tulisan hukum ini akan membahas salah satu bentuk pemanfaatan barang milik daerah, yaitu pinjam pakai, yang meliputi pengertian, pihak pelaksana, obyek, jangka waktu dan tata cara pelaksanaan pinjam pakai berdasarkan Permendagri 19/2016. II. PERMASALAHAN 1. Apa pengertian pinjam pakai barang milik daerah? 2. Siapa pihak pelaksana pinjam pakai? 3. Apa obyek pinjam pakai dan berapa lama jangka waktu pinjam pakai? 4. Bagaimanakah tata cara pelaksanaan pinjam pakai barang milik daerah? III. PEMBAHASAN A. Pengertian Pinjam Pakai Barang Milik Daerah Pemanfaatan barang milik daerah berupa pinjam pakai dimuat dalam Pasal 152 sampai dengan Pasal 156 Permendagri 19/2016. Yang dimaksud dengan Pinjam Pakai adalah penyerahan penggunaan barang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada Gubernur/Bupati/Walikota. 7 Pinjam pakai dilaksanakan dengan pertimbangan 8 : 1. mengoptimalkan barang milik daerah yang belum atau tidak dilakukan penggunaan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna Barang; dan 2. menunjang pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Peminjam pakai dilarang untuk melakukan pemanfaatan atas objek pinjam pakai. 6 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 81. 7 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 1 angka 34. 8 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 152. 3

B. Pihak Pelaksana Pinjam Pakai Pinjam pakai barang milik daerah dilaksanakan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan. Pelaksanaan pinjam pakai barang milik daerah dilakukan oleh: 1. Pengelola Barang, yaitu untuk barang milik daerah yang berada pada Pengelola Barang; dan 2. Pengguna Barang, yaitu untuk barang milik daerah yang berada pada Pengguna Barang. 9 Pelaksanaan Pinjam Pakai oleh Pengelola Barang/Pengguna Barang sebagaimana dimaksud di atas dapat dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota. 10 C. Obyek dan Jangka Waktu Pinjam Pakai 1. Objek Pinjam Pakai Objek pinjam pakai meliputi barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan dan selain tanah dan/atau bangunan yang berada pada Pengelola Barang/Pengguna Barang, yang dapat dilakukan untuk sebagian atau keseluruhannya. 11 2. Jangka Waktu pinjam Pakai Jangka waktu pinjam pakai barang milik daerah paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali. Perpanjangan dilakukan dengan pertimbangan sesuai prinsip umum pinjam pakai, yaitu: a. mengoptimalkan barang milik daerah yang belum atau tidak dilakukan penggunaan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna Barang; dan b. menunjang pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Apabila jangka waktu pinjam pakai akan diperpanjang, permohonan perpanjangan jangka waktu pinjam pakai disampaikan kepada Pengelola Barang/Pengguna Barang paling lambat 2 (dua) bulan sebelum jangka 9 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 153 ayat (1) dan (2). 10 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 153 ayat (3). 11 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 154. 4

waktu pinjam pakai berakhir. Dalam hal permohonan perpanjangan jangka waktu pinjam pakai disampaikan kepada Pengelola Barang/Pengguna Barang melewati batas waktu sebagaimana dimaksud di atas, proses pinjam pakai dilakukan dengan mengikuti tata cara permohonan pinjam pakai baru. 12 3. Perubahan Bentuk barang milik daerah Selama jangka waktu pinjam pakai, peminjam pakai dapat mengubah bentuk barang milik daerah, sepanjang tidak mengakibatkan perubahan fungsi dan/atau penurunan nilai barang milik daerah. Perubahan bentuk barang milik daerah tersebut dapat disertai dengan perubahan bentuk dan/atau konstruksi dasar barang milik daerah atau tanpa disertai dengan perubahan bentuk dan/atau konstruksi dasar barang milik daerah. 13 Usulan perubahan bentuk barang milik daerah tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan perubahan bentuk oleh peminjam pakai kepada Gubernur/Bupati/Walikota (untuk barang milik daerah yang berada pada Pengelola Barang 14 ) dan Pengelola Barang (untuk barang milik daerah yang berada pada Pengguna Barang 15 ). Perubahan bentuk barang milik daerah yang disertai dengan perubahan bentuk dan/atau konstruksi dasar dilakukan setelah mendapat persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota. 16 4. Perjanjian Pinjam Pakai Pelaksanaan pinjam pakai dituangkan dalam perjanjian serta ditandatangani oleh Peminjam pakai dan Gubernur/Bupati/Walikota (untuk barang milik daerah yang berada pada Pengelola Barang) dan Peminjam pakai dan Pengelola Barang (untuk barang milik daerah yang berada pada Pengguna Barang). Perjanjian tersebut paling sedikit memuat: a. Para pihak yang terikat dalam perjanjian; b. Dasar perjanjian; c. Identitas para pihak yang terkait dalam perjanjian; 12 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 155. 13 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 156 ayat (1) dan (2). 14 Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab melakukan koordinasi pengelolaan barang milik daerah. 15 Pengguna barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik daerah 16 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 156 ayat (3) dan (4). 5

d. Jenis, luas atau jumlah barang yang dipinjamkan, dan jangka waktu; e. Tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman; f. Hak dan kewajiban para pihak; g. Persyaratan lain yang dianggap perlu. Salinan perjanjian pinjam pakai disampaikan kepada Pengguna Barang. 17 D. Tata Cara Pelaksanaan Pinjam Pakai Barang Milik Daerah 1. Tata Cara Pelaksanaan Pinjam Pakai Barang Milik Daerah pada Pengelola Barang Pelaksanaan pinjam pakai barang milik daerah pada pengelola barang dilakukan sebagai berikut: a. calon peminjam pakai mengajukan permohonan pinjam pakai kepada Pengelola Barang. Selanjutnya, Pengelola Barang melakukan penelitian atas permohonan pinjam pakai tersebut, yang meliputi: 1) kepastian belum digunakan atau tidak adanya penggunaan barang milik daerah; 2) tujuan penggunaan objek pinjam pakai; dan 3) jangka waktu pinjam pakai. Hasi Penelitian menjadi dasar pertimbangan Gubernur/Bupati/ Walikota dalam memberikan persetujuan/penolakan atas permohonan pinjam pakai. 18 b. Berdasarkan hasil penelitian di atas, Pengelola Barang mengajukan permohonan persetujuan pinjam pakai kepada Gubernur/Bupati/Walikota, yang paling sedikit memuat : 1) pertimbangan yang mendasari permohonan pinjam pakai; 2) identitas peminjam pakai; 3) tujuan penggunaan objek pinjam pakai; 4) rincian data objek pinjam pakai yang dibutuhkan; dan 5) jangka waktu pinjam pakai. 17 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 157. 18 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 158. 6

Apabila objek pinjam pakai berupa tanah dan/atau bangunan atau sebagian tanah dan/atau bangunan, rincian data objek pinjam pakai termasuk luas dan lokasi tanah dan/atau bangunan. Apabila objek pinjam pakai berupa selain tanah dan/atau bangunan, rincian data objek pinjam pakai termasuk nama dan jumlah barang milik daerah. 19 c. Pemberian persetujuan/penolakan oleh Gubernur/ Bupati/Walikota atas permohonan pinjam pakai dilakukan dengan mempertimbangkan: 1) barang milik daerah yang dimohon dalam kondisi belum atau tidak sedang digunakan untuk tugas dan fungsi Pengelola Barang; dan 2) barang milik daerah yang dimohon akan digunakan untuk menunjang pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah pusat/pemerintahan daerah lainnya. 20 Apabila Gubernur/Bupati/Walikota menyetujui permohonan pinjam pakai, Gubernur/Bupati/Walikota menerbitkan surat persetujuan pinjam pakai, yang paling sedikit memuat: 1) identitas peminjam pakai; 2) data objek pinjam pakai; 3) jangka waktu pinjam pakai; dan 4) kewajiban peminjam pakai. 21 Namun, apabila Gubernur/Bupati/Walikota tidak menyetujui permohonan pinjam pakai, Gubernur/Bupati/Walikota menerbitkan surat penolakan pinjam pakai kepada calon peminjam pakai dengan disertai alasan. 22 d. Pelaksanaan pinjam pakai barang milik daerah dituangkan dalam perjanjian pinjam pakai yang ditandatangani oleh Gubernur/Bupati/Walikota dan Peminjam pakai, kemudian ditindaklanjuti dengan penyerahan objek pinjam pakai dari Pengelola 19 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 159. 20 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 160 ayat (1). 21 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 160 ayat (2) dan (3). 22 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 160 ayat (4). 7

Barang kepada peminjam pakai yang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima (BAST). 23 e. Selama jangka waktu pinjam pakai, peminjam pakai wajib memelihara dan mengamankan objek pinjam pakai dengan biaya yang dibebankan pada Peminjam pakai. Sebelum jangka waktu pinjam pakai berakhir, peminjam pakai harus memberitahukan kepada Pengelola Barang akan mengakhiri atau memperpanjang pinjam pakai. Dalam hal pinjam pakai akan diperpanjang, peminjam pakai mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu pinjam pakai kepada Pengelola Barang. 24 Pengelola Barang menyampaikan pengajuan permohonan persetujuan perpanjangan pinjam pakai kepada Gubernur/Bupati/Walikota yang dilampiri dengan: 1) surat persetujuan pinjam pakai sebelumnya dari Gubernur/Bupati/Walikota; 2) surat pernyataan dari peminjam pakai bahwa objek pinjam pakai masih digunakan untuk menunjang pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah pusat/ pemerintahan daerah lainnya; dan 3) surat pernyataan dari Pengelola Barang bahwa pelaksanaan pinjam pakai tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan daerah. 25 f. Dalam hal peminjam pakai akan mengakhiri pinjam pakai sebelum masa pinjam pakai berakhir, peminjam pakai harus memberitahukan kepada Pengelola Barang. Peminjam pakai dalam mengakhiri pinjam pakai dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima (BAST). Pengelola Barang kemudian melaporkan BAST tersebut kepada Gubernur/Bupati/Walikota. 26 23 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 161. 24 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 162 ayat (1), (2) dan (3). 25 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 162 ayat (4) dan (5). 26 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 163. 8

2. Tata Cara Pelaksanaan Pinjam Pakai Barang Milik Daerah pada Pengguna Barang Pelaksanaan pinjam pakai Barang milik daerah pada Pengguna Barang dilakukan sebagai berikut: a. Calon peminjam pakai mengajukan permohonan pinjam pakai kepada Pengguna Barang. Pengguna Barang kemudian mengajukan permohonan persetujuan pinjam pakai kepada Gubernur/Bupati/Walikota melalui Pengelola Barang berdasarkan permohonan dari calon peminjam pakai dengan melampirkan: 1) surat permohonan pinjam pakai dari calon peminjam pakai; 2) surat pernyataan dari Pengguna Barang bahwa pelaksanaan pinjam pakai tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan daerah; dan 3) data objek pinjam pakai, antara lain kartu identitas barang, untuk barang milik daerah yang memiliki kartu identitas barang. 27 Permohonan persetujuan pinjam pakai dari Pengguna Barang sekurang-kurangnya memuat: 1) pertimbangan yang mendasari permohonan pinjam pakai; 2) identitas peminjam pakai; 3) tujuan penggunaan objek pinjam pakai; 4) rincian data objek pinjam pakai yang dibutuhkan, termasuk luas dan lokasi tanah dan/atau bangunan; dan 5) jangka waktu pinjam pakai. 28 b. Pengelola Barang kemudian melakukan penelitian atas permohonan persetujuan pinjam pakai dari Pengguna Barang yang meliputi: 1) kepastian belum digunakan atau tidak adanya penggunaan barang milik daerah; 2) tujuan penggunaan objek pinjam pakai; dan 3) jangka waktu pinjam pakai. 27 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 164 ayat (1) dan (2). 28 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 164 ayat (3). 9

Hasil penelitian kemudian disampaikan Gubernur/Bupati/Walikota sebagai dasar pertimbangan persetujuan/penolakan permohonan persetujuan pinjam pakai oleh Gubernur/Bupati/ Walikota. 29 c. Pemberian persetujuan/penolakan oleh Gubernur/ Bupati/Walikota atas permohonan pinjam pakai dilakukan dengan mempertimbangkan: 1) barang milik daerah yang dimohon dalam kondisi belum atau tidak digunakan untuk tugas dan fungsi pemerintah daerah; 2) barang milik daerah yang dimohon akan digunakan untuk menunjang pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah pusat/pemerintahan daerah lainnya; dan 3) jangka waktu pinjam pakai paling lama 5 (lima) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian pinjam pakai. 30 Dalam hal Gubernur/Bupati/Walikota menyetujui permohonan pinjam pakai, Gubernur/Bupati/Walikota menerbitkan surat persetujuan pinjam pakai yang sekurang-kurangnya memuat: 1) identitas peminjam pakai; 2) data barang milik daerah objek pinjam pakai; 3) jangka waktu pinjam pakai; dan 4) kewajiban peminjam pakai. Namun, dalam hal Gubernur/Bupati/Walikota tidak menyetujui permohonan pinjam pakai, Gubernur/Bupati/Walikota melalui Pengelola Barang memberitahukan kepada Pengguna Barang disertai alasannya. 31 d. Pelaksanaan pinjam pakai barang milik daerah yang berada pada Pengguna Barang dituangkan dalam perjanjian pinjam pakai antara Pengelola Barang dengan peminjam pakai, yang ditindaklanjuti dengan penyerahan objek pinjam pakai dari Pengguna Barang kepada peminjam pakai yang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima (BAST). 32 29 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 165. 30 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 166 ayat (1). 31 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 166 ayat (2) dan (3). 32 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 167 ayat (1) dan (2). 10

e. Selama jangka waktu pinjam pakai, peminjam pakai wajib memelihara dan mengamankan objek pinjam pakai dengan biaya yang dibebankan pada peminjam pakai. Sebelum jangka waktu pinjam pakai berakhir, peminjam pakai harus memberitahukan kepada Pengguna Barang akan mengakhiri atau memperpanjang pinjam pakai. Dalam hal pinjam pakai akan diperpanjang, peminjam pakai mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu pinjam pakai kepada Pengguna Barang. Pengguna Barang kemudian menyampaikan pengajuan permohonan persetujuan perpanjangan pinjam pakai kepada Gubernur/Bupati/Walikota melalui Pengelola Barang yang dilampiri dengan: 1) surat persetujuan pinjam pakai sebelumnya dari Gubernur/Bupati/Walikota; 2) surat pernyataan dari peminjam pakai bahwa objek pinjam pakai masih digunakan untuk menunjang pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah pusat/ pemerintahan daerah lainnya; dan 3) surat pernyataan dari Pengguna Barang bahwa pelaksanaan pinjam pakai tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan daerah, dalam hal pinjam pakai dilaksanakan oleh Pengguna Barang. 33 f. Dalam hal peminjam pakai akan mengakhiri pinjam pakai sebelum masa pinjam pakai berakhir, maka peminjam pakai harus memberitahukan kepada Pengguna Barang dan menuangkan ke dalam BAST. Pengguna Barang kemudian melaporkan BAST tersebut kepada Gubernur/Bupati/Walikota melalui Pengelola Barang. 34 33 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 167 ayat (3) s.d. (7). 34 Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, Pasal 168. 11

IV. PENUTUP Pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan barang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada Gubernur/Bupati/Walikota. Pinjam pakai barang milik daerah dilakukan oleh Pengelola Barang dan Pengguna Barang. Objek pinjam pakai meliputi barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan dan selain tanah dan/atau bangunan yang berada pada Pengelola Barang/Pengguna Barang, yang dapat dilakukan untuk sebagian atau keseluruhannya. Jangka waktu pinjam pakai barang milik daerah paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali. Perpanjangan dilakukan dengan pertimbangan sesuai prinsip umum pinjam pakai, yaitu: a. mengoptimalkan barang milik daerah yang belum atau tidak dilakukan penggunaan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna Barang; dan b. menunjang pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Tata cara pelaksanaan pinjam pakai barang milik daerah, baik pada Pengelola Barang maupun pada Pengguna Barang diatur dalam Pasal 158 sampai dengan Pasal 168 Permendagri 19/2016, yang meliputi: permohonan, penelitian, pemberian persetujuan, dan pelaksanaan (dituangkan dalam perjanjian). 12

DAFTAR PUSTAKA Peraturan Perundangan-Undangan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah. Internet https://yusranlapananda.wordpress.com/2017/02/26/pemanfaatan-pinjam-pakai-barangmilik-daerah/ Penulis : Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Disclaimer : Seluruh Informasi yang disediakan dalam Tulisan Hukum adalah bersifat umum dan disediakan untuk tujuan pemberian informasi hukum semata dan bukan merupakan pendapat instansi. 13