BAB V PENUTUP. 1. Dalam melakukan penafsiran dalam klausul PSC tentang tarif Branch

dokumen-dokumen yang mirip
Pajak Perusahaan Migas dan Traktat Pajak Kenapa Ribut?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi mencakup kegiatan

PRINSIP-PRINSIP KONTRAK PRODUCTION SHARING. Oleh: KUSWO WAHYONO

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan galian (tambang). Bahan

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 44/PJ/2014 TENTANG

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahu

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kal

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III GAMBARAN UMUM KONTRAK KERJA SAMA DAN ASPEK PERPAJAKAN INDUSTRI HULU MIGAS DI INDONESIA

Executive Summary POTENSI DISINSENTIF FISKAL DALAM PROSES BISNIS HULU MIGAS

2015, No dan Gas Bumi kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sebagaimana ditetapkan dalam Pera

LAMPIRAN KHUSUS SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WP BADAN TAHUN PAJAK PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BAGI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA MIGAS

OPTIMALISASSI PENERIMAAN PPh MIGAS

bahwa dalam rangka menjaga tingkat produksi minyak dan gas bumi serta memberikan kepastian dalam pelaksanaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39462/PP/M.XII/13/2012. : Pajak Penghasilan Pasal 23/26 Final

KOMERSIALITAS. hasil ini, managemennya seluruhnya dipegang oleh BP migas, sedangkan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010

Ringkasan ; Media Briefing Penyimpangan Penerimaan Migas, ICW; Kamis, 19 Juni 2008

FORMAT SURAT SETORAN PAJAK PENGHASILAN MINYAK BUMI DAN/ATAU GAS BUMI SURAT SETORAN PAJAK MIGAS (SSP MIGAS)

257/PMK.011/2011 TATA CARA PEMOTONGAN DAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN LAIN KONTRAK

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang

2017, No (fee) kepada penjual minyak dan/atau gas bumi bagian negara yang dibebankan pada bagian negara dari penerimaan hasil penjualan minyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114/PMK.02/2017 TENTANG

FORMAT SURAT SETORAN PAJAK PENGHASILAN MINYAK BUMI DAN/ATAU GAS BUMI SURAT SETORAN PAJAK MIGAS (SSP MIGAS)

TUJUAN DESENTRALISASI FISKAL DI INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 195/PMK.02/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No perjanjian kontrak kerja sama bagi hasil minyak dan gas bumi antara satuan kerja khusus pelaksana kegiatan usaha hulu minyak dan gas

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

Kebijakan Perpajakan Terkait Importasi Barang Migas KKKS

bahwa untuk memberikan kepastian hukum terhadap

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136,

CLAIM FOR RELIEF FROM INDONESIAN INCOME TAX UNDER AVOIDANCE OF DOUBLE TAXATION AGREEMENT

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PMK.02/2016 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang

MENTERl ENERG! DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERl ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30TAHUN2017

BAB I PENDAHULUAN. Diundangkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 31 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 267/PMK.011/2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Modul ke: Manajemen Perpajakan. Samsuri, SH, MM. Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1994 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PEDOMAN KERJA SAMA KONTRAK, BAGI HASIL MINYAK DAN GAS BUMI

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 31A Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 te

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.07/2014 TENTANG PENGALOKASIAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah Rp ,00 (Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

PERPAJAKAN INTERNASIONAL KASUS TAX TREATY

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1994 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PEDOMAN KERJASAMA KONTRAK BAGI HASIL MINYAK DAN GAS BUMI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

TINJAUAN HASIL LAPORAN EITI SEKTOR MIGAS TAHUN Disampaikan oleh : Direktur Pembinaan Program Migas

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PERLAKUAN PERPAJAKAN PADA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK

ABSTRACT. Keywords: Income Tax Act No. 36 In 2008, Income Tax Act No. 17 In 2000, income tax payable. vii Universitas Kristen Maranatha

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1994 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PEDOMAN KERJASAMA KONTRAK BAGI HASIL MINYAK DAN GAS BUMI

ERA BARU MIGAS INDONESIA:

Feber Sormin, SE.,M.Ak.,Ak.,CA

PERHITUNGAN FASILITAS PAJAK PENGHASILAN DALAM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 24/PJ/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PMK.03/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PMK.03/2015 TENTANG

PERMEN ESDM NO. 08 TAHUN 2017 KONTRAK BAGI HASIL GROSS SPLIT BAGIAN HUKUM DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENJAWAB KERAGUAN TERHADAP GROSS SPLIT Tanggapan atas Opini Dr Madjedi Hasan Potensi Permasalahan dalam Gross Split

I. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 9/PMK.03/2018

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 165/PMK.07/2012 TENTANG PENGALOKASIAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

FORMAT FORMULIR LAPORAN PENGALIHAN PARTICIPATING INTEREST

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

COST & FEE Model Alternatif Kontrak Kerja Sama Migas

DESAIN TATA KELOLA MIGAS MENURUT PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. tingginya tingkat inflasi, naiknya harga barang-barang, melemahnya nilai tukar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah melakukan pengamatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis Perlakuan perpajakan..., Rusfin Molid Alamsyah, FISIP UI, 2009

PERPAJAKAN INTERNASIONAL BAB 1 : PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, pemerintah memerlukan dana yang tidak sedikit, dimana dana

ABSTRACT. Keywords: Income Tax article 21, Income Tax Payable, Take Home Pay, Gross Up. Universitas Kristen Maranatha

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 3 Dalam hal kontrak kerja sama di bidang usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, Pemerintah men

Bab 3 PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA (P3B)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perser

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA DAN BUKAN PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. minyak Belanda ini mendorong diberlakukannya Undang-Undang Pemerintah

Contoh Penghitungan Pajak Penghasilan atas FTP

BAB I PENDAHULUAN. berbagai peraturan dan ketetapan, baik itu perubahan dari peraturan yang

PFORMAT FORMULIR LAPORAN PENGALIHAN PARTICIPATING INTEREST

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRACT. Key words: Calculation PPh 21, Nett Method, Gross-up Method, Profit, Corporate Tax Savings.

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2010

Transkripsi:

BAB V PENUTUP V.1 KESIMPULAN Dari uraian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam melakukan penafsiran dalam klausul PSC tentang tarif Branch Profit Tax (BPT), bagi hasil dan kewajiban perpajakan, harus dilihat secara satu kesatuan, bukan diartikan secara parsial, dan juga harus dianalisa mengenai maksud dan tujuan dalam klausul tersebut. Konsepsi dasar bagi hasil penerimaan migas adalah penerimaan neto (pajak dan bukan pajak) untuk kontraktor. Akan tetapi, untuk mengakomodir keinginan kontraktor untuk mendapatkan tax credit, kemudian dikenal prinsip bagi hasil bruto yaitu atas bagian kontraktor dihitung dengan formula menentukan bagi hasil neto nya terlebih dahulu kemudian menambahkan pajak-pajak yang menjadi kewajibannya kepada bagian neto tersebut sehingga diperoleh suatu angka bagi hasil bruto. Terkait dengan perubahan metode bagi hasil/penerimaan neto menjadi bagi hasil/penerimaan bruto, Pemerintah Republik Indonesia tetap menjaga agar bagi hasil bruto tetap sejalan dengan proporsi bagi hasil setelah pajak (bagi hasil neto) yaitu 85% untuk pemerintah dan 15% untuk Kontraktor, maka perhitungan bagi hasil menambahkan nilai PPh 116

Badan dan PPh Pasal 26 ayat 4 (Branch Profit Tax), di mana tarif pajak Branch Profit Tax yang diterapkan adalah sebesar 20% (tidak menggunakan tarif pajak berdasarkan tax treaty). Metode yang dilakukan untuk menambahkan Pajak tersebut dikenal dengan metode gross-up. Metode gross-up ini tidak secara jelas tercantum dalam PSC, sehingga Kontraktor migas asing beranggapan bahwa perhitungan Branch Profit Tax dapat menggunakan tarif berdasarkan tax treaty. 2. Sengketa atas penerapan tarif Branch Profit Tax di mana kontraktor migas asing tidak dapat menggunakan tarif tax treaty/p3b menimbulkan permasalahan dari sisi aspek hukum perjanjian internasional. Kedudukan dari Tax Treaty /P3B merupakan suatu perangkat hukum berlaku khusus (lex-spesialis) yang artinya ketentuan dalam UU PPh tidak berlaku apabila di dalam perjanjian perpajakan diatur lain. Oleh karena itu, penerapan P3B/tax treaty harus dihormati dan tidak dapat dibatasi oleh peraturan perpajakan di Indonesia. Para pihak dalam perjanjian internasional terikat untuk melaksanakan perjanjian tersebut dengan itikad baik. Oleh karena itu, bagi Negara Indonesia yang telah sepakat untuk mengikatkan diri dalam sebuah perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B/Tax Treaty), maka Negara Indonesia telah berjanji untuk melaksanakan hak dan kewajiban yang telah terutang dalam tax treaty tersebut. Negara Indonesia seharusnya melaksanakan aturan-aturan dalam tax treaty tersebut 117

dengan itikad baik dan seharusnya juga menyetujui perusahaan migas asing untuk menerapkan tarif PPh Pasal 26 ayat 4 berdasarkan tax treaty. Pelarangan penerapan tarif tax treaty bagi perusahaan migas tersebut, merupakan pelanggaran atas asas-asas yang tercantum dalam perjanjian internasional sebagaimana dinyatakan dalam Konvensi Wina dan UU Perjanjian Internasional. 3. Terdapat 2 (dua) solusi untuk menyelesaikan sengketa atas penerapan tax treaty dalam PSC yaitu melalui amandemen PSC dan/atau amandemen tax treaty. Amandemen PSC dilakukan dengan jalan menambahkan klausul untuk memperjelas maksud prosentase bagi hasil antara pemerintah dan kontraktor sehingga berbunyi: Of the Crude Oil remaining after deducting Operating Costs: For Crude Oil production of the Contract, PERTAMINA and CONTRACTOR shall be entitled to take and receive each Year, respectively seventy three point two one four three percent (73.2143%) for PERTAMINA and twenty six five seven percent (26.7857%) for CONTRACTOR. Contractor's entitlement above include shall be subject to an assumption that corporate tax of thirty percent (30%) and branch profit tax of twenty percent (20%), according to the Indonesia Income Tax Law. Klausul tambahan tersebut memberikan penjelasan bahwa nilai tersebut telah memasukkan unsur Pajak Perseroan (PPh Badan) sebesar 30% dan PPh Pasal 26 ayat 4 (Branch Profit Tax) sebesar 20%. Nilai bagi hasil tersebut menggunakan asumsi bahwa Undang-Undang yang berlaku adalah Undang-Undang Pajak Penghasilan pada saat kontrak tersebut 118

ditandatangani. Kontrak PSC Blok X ditandatangani di tahun 1999, sehingga Undang-Undang Pajak Penghasilan yang berlaku adalah Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir oleh Undang-Undang No. 10 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan. Penulis juga mengusulkan agar amandemen PSC ditambahkan klausul stabilisasi sebagaimana dibawah ini. SKK Migas and Contractor agree that all of the percentages appearing in Section (Profit Sharing Clause) of this Contract have been determined on the assumption that CONTRACTOR is subject to final tax on profits after tax deduction under Article 26 (4) of the Indonesia Income Tax Law and is not sheltered by any tax treaty to which the Government of the Republic of Indonesia has become a party. In the event that, subsequently, any portion of Contractor's participating interest in this Contract becomes subject to a tax treaty, all of the percentages appearing in Section (Profit Sharing Clause) of this Contract as applicable to the portions of Contractor and SKK MIGAS so affected by a tax treaty shall be revised in order to maintain the same net income after-tax for all Contractor's participating interest in this Contract. Klausul di atas memberikan ruang bagi kontraktor untuk menggunakan PPh Pasal 26 ayat 4 dengan menggunakan tax treaty, tetapi dengan catatan bahwa nilai bagi hasil perlu dihitung ulang agar penerimaan pemerintah tidak berkurang. Penulis berpendapat bahwa solusi untuk amandemen PSC dapat dijadikan solusi prioritas mengingat amandemen PSC dapat dilakukan dengan cepat karena hanya melibatkan Kontraktor Migas Asing dan 119

Pemerintah Republik Indonesia, yang dapat diwakili oleh Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Direktorat Jenderal Pajak. Sementara itu, proses negosiasi ulang/amandemen tax treaty dengan Negara mitra akan membutuhkan waktu yang cukup panjang, karena melibatkan proses negosiasi antar Negara. Dalam hal ini, Pemerintah Republik Indonesia harus melakukan negosiasi dengan dua puluh enam (26) Negara Mitra di mana dalam tax treaty tidak mencantumkan pengecualian terhadap sektor hulu migas. V.2 SARAN Dari uraian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Dalam melakukan amandemen PSC, Penulis menyarankan agar terjadinya perundingan terlebih dahulu dari pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam industri hulu migas yaitu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), dan Direktorat Jenderal Pajak, dengan perwakilan/pihak management dari kontraktor migas asing. Perundingan ini perlu dilakukan untuk menyatukan persepsi atas kontrak yang akan diamandemen dan juga menentukan langkah- 120

langkah yang ditempuh setelah proses amandemen kontrak ini dibuat. Perundingan ini bertujuan agar pelaksanaan amandemen kontrak dalam PSC bisa menjadi lebih lancar dan sukses karena hal-hal yang berkaitan dengan amandemen kontrak telah dibahas pada fase perundingan. 2. Penulis memberikan rekomendasi solusi alternatif atas sengketa ini yaitu dengan melakukan negosiasi ulang dalam perumusan ulang kebijakan tax treaty dengan Negara mitra dan melakukan amandemen tax treaty dengan Negara Mitra. Salah satu penerimaan terbesar Negara ini berasal dari penerimaan migas dan migas masih menjadi industri terdepan dalam mendapatkan pendapatan Negara. Oleh karena itu, Pemerintah Republik Indonesia, melalui koordinasi antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, SKK Migas dan Direktorat Jenderal Pajak seharusnya merumuskan kebijakan pembuatan tax treaty yang melindungi kepentingan penerimaan Negara dalam migas dengan memberikan pengecualian penerapan tax treaty untuk industri migas. Proses negosiasi ulang dengan Negara mitra memang akan membutuhkan waktu yang cukup panjang, sehingga diperlukan tim khusus dari Direktorat Jenderal Pajak yang bertugas melakukan negosiasi ulang terhadap Negara Mitra tersebut. 121