A. Analisis Penyelenggaraan Pelayanan Prima (Excellent Service) di. pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat khusus bagi calon tamutamu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V APLIKASI, FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

BAB IV PELAYANAN JAMA AH HAJI PT. FATIMAH ZAHRA SEMARANG

BAB IV ANALISIS PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BIMBINGAN PADA KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. dua hal, yaitu rukun islam dan rukun iman. Rukun islam ada lima, dan

BAB IV ANALISIS PERSEPSI JAMA AH HAJI TENTANG KUALITAS PELAYANAN DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN MENEJEMEN PELAYANAN JAMA AH HAJI DI KBIH NAHDLOTUL ULAMA KAB. KUDUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN KARAKTERISTIK PRODUK SIHAJI DAN ANALISIS SWOT PRODUK SIHAJI DI KSPPS BMT AL HIKMAH

BAB I PENDAHULUAN. oleh umat Islam yang memenuhi kriteria istitha ah, antara lain mampu

BAB IV ANALISIS PENYELENGGARAAN BIMBINGAN IBADAH HAJI DAN KEAGAMAAN DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) MUHAMMADIYAH KOTA SEMARANG TAHUN 2016

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENYELENGGARAAN MANASIK HAJI PADA KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) AR-RAHMAH KOTA DEMAK TAHUN

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KBIH YAYASAN ASSALAMAH KOTA PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PELAYANAN JEMAAH CALON HAJI DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN JEPARA

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III GAMBARAN UMUM KBIH NURUL HIKMAH TANGERANG. A. Sejarah Berdirinya KBIH Nurul Hikmah Tangerang

BAB II IMPLEMENTASI FUNGSI PENGORGANISASIAN DAN KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH)

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan pada babbab

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG

BAB IV ANALISIS SOP PENDAFTARAN IBADAH HAJI REGULER DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG DAN IBADAH HAJI PLUS DI PT. KAISA ROSSIE SEMARANG

BAB IV ANALISIS PERAN PEMBIMBING DALAM OPTIMALISASI BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA CALON JAMAAH HAJI DI KBIH ASSHODIQIYAH SEMARANG

BAB III PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN TAHUN 2011

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2008 TERHADAP PELAYANAN JAMA AH HAJI DI KENMENAG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

PELAYANAN PRIMA Oleh : Drs. H.M. Sakur, M.Si, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim.

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah haji merupakan salah satu bagian dari rukun Islam yang. adalah mampu secara fisik (jasmani), rohani, ekonomi dan keamanan.

BAB I PENDAHULUAN. mendatang. Dinamika yang terjadi di sektor jasa terlihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini


BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting bagi kelangsungan sebagian besar perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB IV ANALISIS APLIKASI PERENCANAAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG Analisis fungsi Perencanaan Penyelengaraan Ibadah Haji

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dasawarsa ini perkembangan organisasi, semakin pesat, baik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III DATA PENELITIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DRAF WAWANCARA Wawancara dengan Pihak PT Patuna Mekar Jaya Perwakilan Semarang A. Profil PT Patuna Mekar Jaya Perwakilan Semarang

BAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI PEMASARAN YANG DIGUNAKAN OLEH KBIH NAHDLATUL ULAMA DAN KBIH MUHAMMADIYAH KABUPATEN TAHUN

PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. setiap muslim yang mampu, dan apabila ia melaksanakan haji kembali itu sifatnya

BAB II KERANGKA TEORETIS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan ibadah haji yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA SIMPANAN SUKARELA (SIRELA) DI BMT HARAPAN UMAT KCP SLEKO PATI

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan, maka jasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencana dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : masyarakat dalam pemenuhan biaya menunaikan ibadah haji.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENGORGANISASIAN KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) MUHAMMADIYAH DAN NAHDHATUL ULAMA KOTA SEMARANG TAHUN 2015.

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang

3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Penentuan dan Pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan pesaing-pesaing baru yang muncul. Daya saing mengindikasikan bagaimana

BAB VI PEMBAHASAN. Menurut UUD No. 17 tentang penyelenggaraan ibadah haji maka penekanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 17 TAHUN 1999 (17/1999) TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAERAH DAN PEMBIAYAAN TRANSPORTASI JAMAAH HAJI WALIKOTA SERANG,

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

LAMPIRAN Analisis Porter

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN PADA BIMBINGAN IBADAH HAJI DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) AR-RAHMAH MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB III GAMBARAN UMUM PT. FATIMAH ZAHRA SEMARANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENYELENGGARAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI DI KEMENAG KABUPATEN SEMARANG DAN DI KBIH NU AL-NAHDHIYYAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 13 Tahun Dalam undang-undang ini disebutkan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 1429 H/2008 M

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Salah satu bagian rukun Islam adalah haji. Haji adalah suatu ibadah

BAB I PENDAHULUAN. Seperti sekolah, universitas, rumah sakit, yayasan, Seperti akuntan, operator komputer, penasihat hukum, arsitek.

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI DI KBIH AL-FATTAH DEMAK

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, perusahaan asuransi, jasa pariwisata ataupun lembaga keuangan.

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB V PEMBAHASAN. antar lembaga keuangan, dan juga bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang menghadirkan kemudahan dan kecepatan berperan pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2016, No tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 141, Tambahan Lembaran

VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM REVITALISASI Identifikasi SWOT pada Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan. menyalurkan dana bank memberikan jasa-jasa bank yang sesuai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang berupa bank dan lembaga keuangan bukan bank. kelembagaan, maupun badan usaha. Kasmir (2005 : 8), mengartikan Bank

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN DAN PELAYANAN HAJI DI DAERAH

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKOR PPIHD PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB IV PROFIL KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) MASJD RAYA BUKITTINGGI. A. Sejarah Berdiri Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Masjid Raya

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia. Dalam menghadapi persaingan yang

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Apa yang anda ketahui tentang tabungan haji? 2. Akad apa yang digunakan pada produk tabungan haji?

BAB I PENDAHULUAN. beragama Islam terbesar di dunia. Terkait dengan penyelenggaraan ibadah

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PELAYANAN MANASIK HAJI RELEVANSINYA DENGAN JUMLAH JAMAAH HAJI DI KBIH AL-MANSHUR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hak atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti : tercantum

UJIAN TENGAH SEMESTER PENGANTAR MANAJEMEN

Sejarah berdiri pada tahun 1946, Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan bank

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan saat ini sangat pesat dengan disertai adanya

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

SYARAT KETENTUAN UMRAH PROMO (SKUP) 2018 FIRST TRAVEL

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PENYELENGGARAAN, STRATEGI, DAN FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PRIMA (EXCELLENT SERVICE) PADA CALON JAMA AH HAJI DI KBIH NURUL HIKMAH TANGERANG A. Analisis Penyelenggaraan Pelayanan Prima (Excellent Service) di KBIH Nurul Hikmah Tangerang KBIH Nurul Hikmah merupakan Majlis Ta lim yang bersifat sosial. Sebagai mitra Departemen Agama bertujuan memberikan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat khusus bagi calon tamutamu Allah dengan menyelenggarakan bimbingan manasik secara teori dan praktek, baik di tanah air maupun di tanah suci dengan prinsip tolong menolong dalam rangka terciptanya haji mabrur. Memasuki usianya yang ke-49 tahun KBIH Nurul Hikmah Tangerang menetapkan diri sebagai salah satu lembaga yang terkemuka di Tangerang. Untuk menjadi salah satu lembaga sosial yang termuka maka KBIH Nurul Hikmah Tangerang berusaha semaksimal mungkin secara terus menerus untuk memperbaiki proses pelayanan yang diberikan. Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan terhadap calon jama ah haji maka KBIH Nurul Hikmah Tangerang mencoba menerapkan rencana strategi guna memberikan pembinaan pelayanan dan perlindungan sebaik-baiknya melalui sistem dan strategi pelayanan yang baik, agar pelaksaan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib, dan nyaman. Pernyataan tersebut sesuai dengan tujuan didirikannya KBIH Nurul 1

Hikmah Tangerang dalam hal ini adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya terhadap masyarakat yang hendak menunaikan ibadah haji. Jika diamati, strategi penyelenggaraan pelayanan prima (Excellent Service) di KBIH Nurul Hikmah Tangerang sudah berjalan maksimal dan mencapai tujuan yang optimal. Strategi yang telah diselenggarakan oleh KBIH Nurul Hikmah Tangerang adalah: 1. Memberikan pembinaan manasik haji 2. Memberikan pelayanan yang meliputi: pelayanan administrasi, pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan dilaksanakan atas dasar UU no. 13 tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Haji yakni pembinaan dan pelayanan kesehatan ibadah haji, baik pada saat persiapan maupun pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji, dilakukan oleh menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya dibidang kesehatan (Depag, 2009: 14). Dalam pelayanan kesehatan yang harus dilakukan adalah pemeriksaan, perawatan, dan pemeliharaan calon jama ah haji, agar nantinya ketika melaksanakan ibadah haji bisa tenang dan yang paling utama adalah bisa menjaga kesehatan dengan baik. Kesehatan adalah modal dari perjalanan ibadah haji, tanpa kondisi kesehatan yang memadai, niscaya pencapaian ritual peribadatan tidak maksimal. Oleh karena itu, setiap jama ah haji harus memiliki kemampuan fisik yang memadai. 3. Melatih calon jama ah haji untuk dijadikan ketua Karu dan Karom 4. Memberikan perlindungan dan keamanan untuk jama ah haji 2

Setelah diselenggarakan tahapan maka, penyelenggaraan haji bisa maksimal dan calon jama ah haji dapat melaksanakan hajinya dengan mandiri dan lancar. Jika dicermati, strategi yang selama ini dilaksanakan tidak selalu tepat, pasti ada kendala yang dialami oleh jama ah dalam melaksanakan melaksanakan ibadah haji. Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh pembina Manasik KBIH Nurul Hikmah Tangerang yaitu: Pembinaan manasik haji yang diberikan oleh KBIH Nurul Hikmah Tangerang baik di Tanah Air maupun di Tanah Suci sudah cukup bagus, dengan materi yang disampaikan pembimbing kepada jamaah, apa yang harus dilakukan pembimbing, maka tanpa adanya strategi semua itu tidak akan berhasil melaksanakan ibadah haji untuk mencapai kesempurnaan dalam menjalankan ibadah haji, namun sudah pasti ada kendala atau terjadi hal hal yang tidak sesuai dengan apa yang tidak diinginkan,.(wawancara dengan Bapak KH. Bakri pada tanggal 09 Maret 2014). Dalam bab ini penulis menganalisis mengenai Analisis Penyelenggaraan Pelayanan Prima (Excellent Service) pada Calon Jama ah Haji di KBIH Nurul Hikmah Tangerang dengan menerapkan beberapa faktor keberhasilan penyelenggaraan pelayanan prima (Excellent Service) diantaranya adalah: 1. Faktor Admininistrasi, Manajemen Pelayanan dan Legalitas Keputusan Menteri Agama RI Nomor 371 Bab XI tahun 2002 tentang Kelompok Bimbingan Ibadah Haji sehubungan dengan itu KBIH Nurul Hikmah Tangerang telah terdaftar sebagai KBIH yang resmi di Tangerang untuk kelancaran kegiatan tersebut. Sistem dan pelayanan 3

yang baik juga diterapkan oleh KBIH Nurul Hikmah Tangerang sehingga sangat mendukung keberhasilan pelayanan ibadah haji. 2. Faktor Ibadah Haji Profil jama ah yang heterogen baik pendidikan, usia, pekerjaan, jenis kelamin dan latar belakang sosial budaya menjadikan KBIH Nurul Hikmah Tangerang terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada calon jama ah haji sehingga bisa mendukung kesuksesan dalam memberikan pelayanan ibadah haji. 3. Faktor Fasilitas Berbagai fasilitas disisapkan dari mulai pemberangkatan sampai pemulangan mempunyai nilai tertentu dalam keberhasilan pelayanan ibadah haji. 4. Faktor Pembinaan Manasik haji Pembinaan haji yang profesional, terampil, cekatan dan disisplin ikut berpatisipasi dalam kelancaran dan kesuksesan dalam pelaksaan ibadah haji. B. Analisis Strategi yang diterapkan KBIH Nurul Hikmah dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Prima (Excellent Service) pada Calon Jama ah Haji Pelayanan kepada jama ah haji terus menerus dilakukan dan dievaluasi agar dalam memberikan pelayanan yang selanjutnya bisa lebih baik dan memuaskan. KBIH Nurul Hikmah Tangerang dengan kelengkapan fasilitas yang dimilikinya selalu mengoptimalkan perubahan 4

dan peningkatan yang berorientasi kepada kepuasan dalam pelayanannya. Peningkatan ini selalu dilakukan dalam ranah peningkatan pelayanan prima (Excellent Service) kepada calon jama ah haji. Kehadiran strategi pelayanan merupakan tuntutan mutlak yang harus dijadikan alternatif pemecahan masalah dalam hal pelayanan di KBIH. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat strategi untuk perbaikan pelayanan di KBIH Nurul Hikmah Tangerang dalam upaya peningkatan pelayanan prima (Excellent Service) bagi calon jama ah haji. Dalam memahami Strategi yang dikembangkan oleh KBIH Nurul Hikmah penulis menggunakan tipe strategi manajemen yang meliputi strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga dan strategi pengembangan pasar. Strategi manajemen yang dilihat dalam aspek diantaranya: 1. Strategi pengembangan produk Dalam pengembangan produk KBIH Nurul Hikmah menyelenggarakan waktu manasik yang lebih lama dan penyelenggaraan manasik haji dikakukan sebanyak 24 kali pertemuan, dalam bimbingan manasik haji kalau dikelompokkan pembimbing tidak merasa kesulitan dan waktunya tidak terlalu singkat dan bertambah banyak sehingga calon jamaah haji akan paham dengan waktu yang lama, dalam pertemuan yang pertama diberikan teori sampai pertemuan yang ke-18, selanjutnya pertemuan yang ke-19 sudah mulai praktek manasik, yang pertama dikelompokkan menjadi 10 orang, pertemuan berikutnya menjadi 5 orang. 5

KBIH Nurul Hikmah Tangerang melaksanakan pembinaan manasik haji dengan cara pengelompokan, dalam sistem seperti ini maka jamaah haji akan mudah untuk mengingat. Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh pembina manasik haji KBIH Nurul Hikmah Tangerang yaitu: pembinaan manasik haji pada KBIH Nurul Hikmah Tangerang yaitu dengan system pengelompokan, karena sistem seperti ini akan mudah untuk memahamkan jamaah haji dalam teori maupun praktek, dalam hal tersebut pembimbing memaksimalkan untuk membimbing dan melayani calon jama ah haji secara prima (Wawancara dengan Bapak KH. Bakri pada tanggal 09 Maret 2014 ). Serta adanya fasilitas yang memadai dan pelayanan-pelayanan yang dapat memuaskan jama ah. Untuk mewujudkan pelayanan yang memuaskan bagi jama ah haji maka perlu diupayakan perbaikan berkesinambungan agar jama ah haji merasa aman dan nyaman. Pimpinan harus selalu melakukan perbaikan. Perbaiakan tersebut dilakukan dengan pengembangan sarana dan prasarana agar dalam proses pelayanan bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan. Seperti disediakan mushollah untuk para karyawan dan jama ah yang ingin melaksanakan ibadah sholat. Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh sekertaris KBIH yaitu: Disini juga ada Mushollah di lantai dua untuk karyawan dan jama ah yang ingin menunaikan ibadah shalat (Wawancara dengan sekretaris KBIH Bapak H. Ahmad Damanhuri pada tanggal 10 Maret 2014). Sarana dan prasarana yang memadai akan memberikan kontribusi yang besar terhadap keberhasilan pelayanan. Oleh karena itu, penyediaan 6

ruang pelayanan dan alat merupakan prioritas utama. Dengan kondisi ruang yang nyaman, maka akan membantu proses pelayanan yang baik kepada jama ah haji. Perusahaan harus mempunyai pimpinan yang terampil, perusahaan juga harus mempunyai pendekatan dan kebijakan yang dirumuskan dengan baik dan dilaksanakan dengan baik pula untuk perbaikan berkelanjutan dan berkesinambungan. Perbaikan tersebut bisa dilakukan dengan menjalin komunikasi secara baik dengan karyawan, baik secara langsung maupun dengan menggunakan alat bantu komunikasi lainya. Tanpa adanya komunikasi, perbaikan kesinambungan tidak dapat dilakukan dengan baik (Tjiptono, 1995: 266). Untuk mewujudkan perbaikan kualitas pelayanan yang berkelanjutan maka tidak hanya diperlukan pimpinan yang berhasil, tetapi juga efektif yaitu mampu memberikan pengaruhnya kepada semua komponen perusahaan yang ada, sehingga komponen tersebut bisa bergerak dengan senang dan sukarela tanpa merasa ada paksaan. Karyawan diberikan kebebasan dalam memberikan saran kepada pimpinan perusahaan demi kebaikan perusahaan. KBIH Nurul Hikmah terlebih dahulu menentukan keberhasilan yang ingin dicapai kemudian diadakan evaluasi terhadap semua proses kegiatan. Apabila dipandang dapat menghasilkan output yang baik tanpa kendala maka diteruskan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Akan tetapi apabila dalam proses kegiatan masih menemukan masalah dan 7

kendala, maka dicari pemecahan masalah tersebut terlebih dahulu. Hal ini dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan sehingga dapat menghasilkan kualitas pelayanan prima (Excellent Service) sebagaimana yang diinginkan oleh para pelanggan. Implementasi kepuasan tersebut pada kepuasan kinerja seorang pekerja tercermin dalam perasaan seseorang terhadap pekerjaanya dan segala sesuatu yang dihadapinya dalam lingkungan kerja. Serta keputusan yang menerima pelanggan ditentukan tingkat kesesuaian pelayanan yang dirasakan dengan standar yang ditentukan. Untuk mewujudkan dan mempertahankan kepuasan pelanggan, perusahaan melakukan tindakan berikut: a. Mengidentifikasi harapan dan kebutuhan. b. Memenuhi harapan kebutuhan para pelanggan terhadap kualitas pelayanan. c. Mempelajari dan menguasai prinsip-prinsip pelayanan prima (Excellent Service). d. Memahami teknik pengukuran umpan balik tentang kepuasan (Wawancara dengan sekretaris KBIH Nurul Hikmah Bapak H. Ahmad Damanhuri pada tanggal 10 Maret 2014). 2. Strategi Penerapan Harga Untuk strategi penerapan harga pihak KBIH memberikan kemudahan bagi para calon jama ah dalam melakukan transaksi pembyaran. Ketika jama ah belum membuka buku tabungan haji maka dari pihak KBIH akan membukakannya dengan ketentuan membayar uang 8

muka sebesar IDR 25.500.000. 25.000.000 untuk porsi 500.000 disisakan dibuku tabungan tersebut. Pembayaran transfer bisa melaui bank-bank yang telah ditentukan oleh Kementrian Agama. Pendaftaran bisa dilakukan kapan saja baik melalui online ataupun datang langsung ke kantor KBIH Nurul Hikmah Tangerang pada jam kerja yaitu kapan saja akan dilayani kecuali pada tengah malam. Pembayaran dianggap sah apabila disetorkan pada bank yang ditunjuk oleh Kementrian Agama serta menyerahkan bukti setoran ke kantor KBIH Nurul Hikmah. Apabila terjadi pembatalan biaya dari pihak KBIH tidak ada biaya yang mengikat, kalau ada batal sebelum berangkat maka hanya ada biaya administrasi untuk bank akan tetapi jika sudah proses data tahun keberangkatan biasanya ada biaya administrasi berkas yang sudah dikerjakan. Contohnya jika ada jama ah sudah membuat paspor tapi setelah itu batal/meninggal biasanya dikenakan biaya administrasi dan untuk penutupan rekening bank hanya dikenakan biaya 25.000. Jadwal dan harga program haji masih dapat berubah tergantung ketentuan pemerintah Arab Saudi (Wawancara dengan sekretaris KBIH Nurul Hikmah Bapak H. Ahmad Damanhuri pada tanggal 24 Mei 2014). 3. Strategi pengembangan pasar Mengembangkan sistem pemasaran yang door to door atau melalui link. Pengembangan pasar ini KBIH terus dilakukan dengan cara dari mulut ke mulut karena KBIH mengukurnya menggunakan kepercayaan setiap jama ah dengan kepuasan pelayanan yang diberikan (Wawancara 9

dengan sekretaris KBIH Nurul Hikmah Bapak H. Ahmad Damanhuri pada tanggal 24 Mei 2014). Pada prinsipnya kepuasan pelanggan dapat diukur dengan berbagai macam metode dan teknik. Menurut Tjiptono (1996: 104), adapun strategi pemasaran yang paling bagus untuk mengukur kepuasan pelanggan yang dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Sistem keluhan dan saran Perusahaaan yang berpusat pada pelanggan harus memberikan kesempatan yang luas kepada para pelangganya untuk menyampaikan saran dan keluhan, misalnya dengan menggunakan kotak saran, kartu komentar dan lain-lain. b. Survey kepuasan pelanggan Penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan penelitian survey baik melalui pos, telepon, maupun melalui wawancara secara langsung. Melalui survey, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya. Untuk mengukur kepuasan para pelanggannya, KBIH Nurul Hikmah biasanya memberikan quisioner kepada jama ah haji sebelum mereka pulang ke tanah air tentang seberapa besar kepuasan mereka terhadap pelayanan yang diberikan. Disamping itu juga ada kotak saran dan e-mail untuk para oelanggan yang 10

ingin komplain ataupun ingin memberikan saran kepada lembaga demi perbaikan layanan selanjutnya. Ini membuktikan bahwa dalam memberikan pelayanannya KBIH Nurul Hikmah Tangerang memfokuskan kepada pelanggan agar pelanggan tersebut merasa puas dengan apa yang diberikan. Sebagaimana apa yang telah dinyatakan oleh sekertaris KBIH kami yaitu: Untuk mengukur kepuasan pelanggan kita memberikan quisioner kepada jama ah sebelum pemulangan ke tanah air dan juga menerima saran bagi jama ah yang ingin komplain melalui kotak saran yang telah disediakan ataupun lewat e- mail (Wawancara dengan sekretaris KBIH Bapak H. Ahmad Damanhuri pada tanggal 10 Maret 2014). 1) Respek Terhadap Setiap Orang Dalam perusahaan yang kualitasnya kelas dunia, setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas khas. Karyawan adalah kekayaan atau aset utama dari setiap perusahaan. Peran karyawan sangat menentukan berhasil tidaknya perusahaan mencapai sasarannya (Hasibuan, 2009: 46). Untuk meningkatkan pelayanan perusahaan maka diperlukan adanya sumber daya karyawan yang memiliki kecakapan berfikir secara rasional dan kritis, kecakapan berinteraksi sosial, serta kemampuan akademik. Karyawan yang cakap, mampu dan terampil belum menjamin produktivitas yang baik kalau moral dan kedisiplinanya rendah. Karyawan yang kurang mampu, kurang cakap, dan tidak terampil mengakibatkan pekerjaan tidak selesai pada waktunya. 11

Seleksi merupakan usaha pertama yang harus dilakukan perusahaan untuk memperoleh karyawan yang kompeten dan qualifed. Seleksi harus dilakukan secara jujur, cermat dan objektif agar karyawan yang diterima benar-benar qualifed (Hasibuan, 2009: 46). Untuk meningkatkan sumber daya karyawan dalam melayani jama ahnya, maka KBIH Nurul Hikmah Tangerang menggunakan sistem majlis ta lim. Karena fungsi majlis ta lim itu sendiri sangat dirasa dalam masyarakat.sebagaimana yang telah dinyatakan oleh sekertaris KBIH Nurul Hikmah Tangerang sebagai berikut: untuk para karyawan yang ingin bekerja disisni, kita dari pihak KBIH menggunakan sistem majlis ta lim karena fungsi dari majlis ta lim iti sendiri sangat dirasa dalam masyarakat, karyawan KBIH Nurul Hikmah Tangerang ada yang alumni hadrolmaut, yaman dan al-azhar mesir (Wawancara dengan sekretaris KBIH Bapak H. Ahmad Damanhuri pada tanggal 25 Mei 2014). 2) Manajemen Berdasarkan Fakta Pengambilan keputusan harus didasarkan pada fakta yang nyata dan didapatkan dari berbagai sumber informasi diseluruh jajaran perusahaan. Jadi tidak semata-mata atas dasar mendugaduga ataupun intuisi. Berbagai alat telah disiapkan untuk mendapatkan dan menganalisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan fakta (Tjiptono, 1995: 14). 12

Kaitanya dengan keputusan dalam hal ini, ketua KBIH Nurul Hikmah Tangerang selalu melibatkan seluruh komponen perusahaan, hanya dalam hal-hal tertentu hanya manajer yang hanya diikutsertakan dalam pengambilan keputusan. Disamping itu, ketua KBIH mengimplementasikan proses button up secara demokratis sehingga semua pihak memiliki tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil beserta pelaksanaanya. Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh sekertaris KBIH yaitu: Dalam pengambilan keputusan ketika terjadi masalah kita tidak selalu melibatkan karyawan, tetapi pada masalahmasalah tertentu kita hanya melibatkan karyawan yang terkait dengan permasalahan yang dihadapi (Wawancara dengan sekretaris KBIH bapak H. Ahmad Damanhuri pada tanggal 10 Maret 2014). Persoalan yang sering terjadi dalam pelayanan yaitu apabila jadwal penerbangan tertunda dikarenakan cuaca yang tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan. Agar tidak terjadi penelantaran jama ah di bandara maka sudah dipersiapkan tempat khusus bagi jama ah dan telah disediakan makanan untuk bisa dikonsumsi. Hal tersebut dilakukan agar para jama ah tidak merasa jenuh selama masa menunggu jadwal penerbangan yang selanjutnya. Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh sekertaris KBIH yaitu: ketika terjadi penundaan penerbangan, kita sudah menyiapkan tempat khusus untuk jama ah dan menyediakan makanan agar bisa dikonsumsi sehingga jama ah tidak jenuh (Wawancara dengan sekretaris KBIH 13

Bapak H. Ahmad Damanhuri pada tanggal 10 Maret 2014). Dalam pengambilan keputusan setiap masalah maka harus disesuaikan dengan keinginan pelanggan agar pelanggan tersebut merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Hal ini dijelaskan kepada jama ah pada saat di Arab saudi mengenai hotel yang telah disediakan. Petugas sudah menyiapkan kamar untuk jama ah tetapi jama ah tersebut masih kurang nyaman dengan kamar yang diberikan sehingga jama ah meminta untuk pindah kamar. Maka dalam hal ini, petugas berupaya untuk memberikan pelayanan secara maksimal yaitu bergantian kamar dengan jama ah. Setiap persoalan harus diselesaikan dengan baik dan dalam waktu yang secepatnya agar pelanggan tidak merasa dirugikan. Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh seorang jama ah yaitu: sebenarnya kita sudah disediakan kamar isi dua orang, tapi posisinya dipaling ujung dan saya juga merasa kurang nyaman ketika AC kamarnya sering mati sehingga saya meminta untuk pindah kamar dengan petugas (Wawancara dengan jama ah Ibu Wati pada tanggal 10 Maret 2014). Setelah KBIH mengembangkan tipe strategi manajemen maka timbulah kepuasan jama ah. Misi utama dari sebuah institusi atau lembaga adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan para pelanggannya. Perkembangan sebuah lembaga berawal dari kesesuaian layanan lembaga. Untuk mencapai hasil yang diharapkan maka lembaga harus memenuhi harapan yang diinginkan oleh pelanggannya. Kepuasan pelanggan harus diberikan pada setiap layanan yang diberikan. Seorang pelanggan akan 14

terpuaskan jika apa yang diharapkan terpenuhi. Dalam proses pendaftaran jama ah akan langsung dilayani dengan baik oleh petugas penerima pendaftaran. Jama ah yang dari luar kota pun bisa mendaftar dengan begitu mudahnya karena bisa dilakukan dengan cara on line. Hal ini justru akan memudahkan jama ah dalam melakukan pendaftaran. Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh seorang calon jama ah yaitu: Dalam proses pendaftaran sangatlah mudah karena saya tidak harus datang langsung ke kantor tetapi bisa juga dilakukan dengan cara on line (Wawancara dengan calon jama ah Ibu Ningsih pada tanggal 10 Maret 2014). Pelayanan tidak bisa dipisahkan dengan kepuasan pelanggan. Sebab tujuan utama dari pelayanan prima (Excellent Service) adalah untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Untuk memberikan pelayanan yang memuaskan maka perusahaan harus mempunyai strategi pelayanan prima (Excellent Service), karena banyak komponen yang harus diperhatikan baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal. Untuk itu harus diupayakan agar pelanggan tersebut puas dengan pelayanan yang diberikan. Dari berbagai strategi yang diterapkan KBIH Nurul Hikmah Tangerang dalam peningkatan kualitas pelayanan prima (Excellent Service) pada calon jamaah haji, penulis menganalisa bahwa strategistrategi itu termasuk ke dalam strategi manajemen. Hal ini dapat dilihat dari upaya KBIH dalam meningkatkan kinerjanya berupa, menerapkan tipe strategi manajemen yang meliputi strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga dan strategi pengembangan pasar. 15

Demikian ini dilakukan karena pihak KBIH berupaya menilai kebutuhan pasar yaitu para jama ah yang latar belakang pendidikan dan usia jama ah berbeda sehingga memerlukan pelayanan prima (Excellent Service). C. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Strategi KBIH Nurul Hikmah Tangerang dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Prima (Excellent Service) pada Calon Jama ah Haji Dalam rangka peningkatan kualiatas pelayanan prima (Excellent Service) KBIH Nurul Hikmah Tangerang berusaha semaksimal mungkin untuk membuat strategi pelayanan di KBIH meskipun terdapat berbagai macam faktor yang mendukung dan menghambat. Dalam melaksanakan pelayanannya KBIH Nurul Hikmah menghadapi berbagai hal. Dalam teori manajemen, proses pelaksanaan kegiatan harus menggunakan dasar analisis yang pasti. Analisis yang penulis uraikan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Treaths) (Rangkuti, 2008: 16). Analisis SWOT KBIH Nurul Hikmah Tangerang adalah sebagai berikut: 16

1. Kekuatan a. Pendaftaran bisa dilakukan kapan saja baik datang langsung ke kantor, lewat e-mail ataupun telepon. b. Karyawan yang ramah terhadap jama ah. c. Menggunakan jasa penerbangan Garuda Air Line, pesawat tidak melakukan transit dan semua jama ah mendapatkan tempat duduk. d. Pembimbing yang kompeten dalam menyampaikan materi bimbingan manasik haji. e. Kedekatan pembimbing dan calon jamaah haji dalam proses penyelenggaraan manasik. f. Tempat praktik manasik yang satu lokasi dengan Yayasan KBIH Nurul Hikmah Tangerang. g. Didampingi dokter untuk mengontrol kesehatannya selama melaksanakan ibadah haji. Jamaah haji yang mudah diarahkan. h. Mendampingi jam aah mulai dari keberangkatan sampai pemulangan i. Menjaga keamanan jamaah haji ketika perjalanan di tanah air menuju ke tanah suci. 2. Kelemahan a. Kurangnya fasilitas yang memadai b. Terjadi penundaan penerbangan karena cuaca tidak mendukung c. Keterlambatan moda transportasi dan perilaku sopir yang kurang baik. 17

d. Dokter tidak bisa mendampingi secara maksimal dan jumlah obat tidak sesuai dengan kebutuhan jama ah. e. Banyak yang kurang memahami syarat dan rukun haji. f. Kurangnya fasilitas yang memadai g. Tidak membuka cabang. 3. Peluang a. Jama ah haji yang mudah diarahkan sehingga kegiatan manasik berjalan lancar b. Mendapatkan banyak jama ah c. Bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait d. Semua keluhan jama ah tentang kesehatan bisa terpenuhi e. Tidak ada komplain dari jama ah. 4. Ancaman a. Kurangnya daya konsentrasi pada jamaah haji, sehingga materi manasik yang disampaikan kurang bisa dipahami b. Jamaah haji kurang memahami prosedur haji c. Berkurangnya jama ah d. Jama ah memilih KBIH lain. e. Banyak komplain antara yang suka AC dan tidak Suka AC. Dalam menganalisa data, penulis berusaha menggambarkan faktor apa saja yang mempengaruhi strategi KBIH Nurul Himkah Tangerang dalam peningkatan kualitas pelayanan prima (Excellent Service) pada calon jama ah haji. Ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu faktor 18

internal dan faktor eksternal. Dalam analisis SWOT yang merupakan faktor internal adalah kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Faktor internal merupakan segala aspek yang berada dalam organisasi dan lembaga. Yang termasuk faktor eksternal adalah peluang (opportunies) dan ancaman (treaths). Adapun yang menjadi analisis SWOT dari masing-masing pelayanan adalah sebagai berikut: 1. Kekuatan (Strengths) Kekuatan merupakan faktor yang terdapat dalam KBIH Nurul Hikmah, dalam hal ini adalah pelayanan yang unggul. KBIH Nurul Hikmah mempunyai pelayanan yang dalam sistem pendaftarannya bisa dilakukan kapan saja dan memalui apa saja seperti datang langsung ke kantor ataupun lewat e-mail atau telepon sehingga memudahkan jama ah yang ingin mendaftar. Pemberian pelayanan yang baik juga KBIH Nurul Hikmah berikan terhadap calon jama ah haji yang ingin mendaftar dengan pelayanan karyawan yang ramah terhadap jama ah. KBIH Nurul Hikmah juga dalam penerbangan menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia Air Line dengan pramugarinya yang ramah dan pesawat yang tidak melakukan transit. 2. Kelemahan (Weaknesses) Faktor kelemahan juga terdapat dalam KBIH Nurul Hikmah dalam memberikan pelayanan terhadap jama ah haji. Kelemahan-kelemahan yang dialami KBIH adalah tidak membuka cabang, terjadinya 19

penundaan penerbangan karena cuaca yang tidak mendukung, keterlambatan moda transportasi dan perilaku supir yang kurang baik. Dalam bidang kesehatan dokter tidak bisa mendampngi secara maksimal dan jumlah obat tidak sesuai dengan kebutuhan jama ah, fasilitas kamar yang kurang memadai seperti AC Mati sehingga banyak jama ah yang komplain. 3. Peluang (Opportunies) Faktor peluang yang dimiliki KBIH Nurul Hikmah dalam memberikan pelayanan kepada jama ah adalah yang pertama banyak nya jama ah yang mendaftar di KBIH Nurul Hikmah, bekerjasama dengan pihakpihak yang terkait, semua keluhan jama ah jamaah haji yang terpenuhi tentang pelayanan yang diberikan oleh KBIH Nurul Hikmah. 4. Ancaman (Treaths) Faktor ancaman yang dialami KBIH Nurul Hikmah adalah berkurangnya jama ah karena jama ah memilih KBIH lain. Dalam bidang transportasi pesawat kehilangan kendali yang akan mengakibatkan kecelakaan, ban Bus bocor dan Bus mogok. Dalam bidang kesehatan ancaman yang dapat terjadi selama pelayanan adalah kematian jama ah dan habisnya obat-obatan. Kamar penuh karena kuantitas jama ah banyak sehingga kamar tidak bisa banyak menampung dan banyak komplain antara jama ah yang suka AC dan yang tidak suka AC. 20