Modul ke: Proyek Pengembangan Sistem Informasi Mahasiswa mampu melakukan analisa terhadap system yang berjalan dan memberikan masukan untuk pengembangan system berkelanjutan. Materi pembelajaran meliputi: Analisa system berjalan, Evaluasi dan seleksi, perancangan terinci, pengembangan perangkat lunak, implementasi dan pemeliharaan system Fakultas FASILKOM Bambang Sukowo, S.Kom, MM Program Studi Sistem Informatika http://www.mercubuana.ac.id
Pengantar Sistem Development Life Cycle (SDLC)
Pengertian Metode pengembangan sistem melalui pendekatan bertahap untuk melakukan analisa dan membangun rancangan sistem dengan menggunakan siklus yang spesifik terhadap kegiatan pengguna (Kendall & Kendall, 2006). System Development Life Cycle (SDLC) juga merupakan pusat pengembangan sistem informasi yang efisien. SDLC terdiri dari 4 (empat) langkah kunci yaitu, perencanaan dan seleksi, analisis, desain (perancangan), implementasi dan operasional (Valacich, George, & Hoffer, 2012). Selain itu, System Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah proses memahami bagaimana Sistem Informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, merancang system, membangun sistem, dan memberikannya kepada pengguna (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2005).
Siklus SDLC Dalam sebuah siklus system Development Lyfe Cycle, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah : Analisis Sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan. Spesifikasi Kebutuhan Sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem. Perancangan Sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi.
Siklus SDLC Pengembangan Sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan. Pengujian Sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat.
Metodologi SDLC Metodologi Waterfall Disebut juga siklus klasik (1970-an) dan sekarang ini lebih dikenal dengan sekuensial linier Setiap fase pada waterfall dilakukan secara berurutan Sebuah fase tidak dapat dikerjakan sebelum fase-fase sebelumnya selesai. Kelebihan : Kebutuhan sistem didefinisikan secara lengkap dan benar di awal project sehingga pengembangan sistem berjalan dengan baik tanpa masalah Kekurangan : Ketika masalah muncul, maka proses akan berhenti
Metodologi SDLC Metodologi Prototype Prototype digunakan untuk membantu sistem desain yang akan dibangun sistem informasi dan mudah diubah untuk end user, prototype merupakan bagian dari proses iterative phase analisa dari metodologi SDLC. Kelebihan : Analis sistem dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user Penerapan menjadi lebih mudah karena user mengetahui apa yang diharapkan Kekurangan : Proses prototype cenderung lambat karena user akan menambah komponen dari luar sistem Terkadang user mengharapkan sesuatu yang tidak realistis
Metodologi SDLC Metodologi RAD Rapid Application Development (RAD) adalah strategi siklus hidup yang ditujukan untuk menyediakan pengembangan yang jauh lebih cepat dan mendapatkan hasil dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang dicapai melalui siklus tradisional (McLeod, 2002). Kelebihan : User dapat memperoleh/menggunakan sistem lebih awal User dapat merencanakan beberapa tambahan untuk versi setelahnya Kekurangan : RAD tidak cocok digunakan untuk sistem yang memiliki risiko tinggi User bekerja dengan sistem yang sebenarnya belum selesai secara keseluruhan
Metodologi SDLC Metodologi Spiral Model ini merupakan perbaikan dari model waterfall dan prototype Setiap perpindahan level didahului analisa risiko Kelebihan : Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak berskala besar Kekurangan : Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan risiko karena memerlukan penaksiran sehingga tidak terjadi masalah yang serius
Metodologi SDLC Metodologi Incremental Merupakan gabungan metodologi waterfall dengan prototyping Model pengembangan sistem pada software engineering berdasarkan permintaan yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya secara increment/bertahap Kelebihan : Pengembang bekerja optimal Pihak konsumen dapat langsung menggunakan dahulu bagian-bagian yang telah selesai dibangun. Contohnya pemasukan data pegawai Kekurangan : Butuh waktu yang relatif lama untuk menghasilkan produk yang terlengkap Kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan.
Metodologi SDLC Metodologi V Digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software dengan tahap pengujiannya Kelebihan : Sangat fleksibel. V Model mendukung project tailoring dan penambahan dan pengurangan method dantool secara dinamik Model dikembangkan dan di-maintain oleh publik. Userdari V Model berpartisipasi Kekurangan : Adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek Terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa activity dalam V Model yang digambarkan terlalu abstrak.
Daftar Pustaka Mc.,Leod, R. Jr. 2002. System Development: A Project Management Approach. New York: Leigh Publishing LLC. Whitten, J.L. & Bentley, L.D. 2004. System Analysis & Design Methods: Sixth Edition. New York: Mc.Graw-Hill. Pressman, R.S. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Marakas, G.M. 2006. System Analysis Design: an Active Approach. New York: Mc.Graw-Hill. Kendall, J.E. & Kendall, K.E. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: Indeks.
Terima Kasih Bambang Sukowo, S.Kom, MM