Tuti Erita SDN 01 Tanjuang Balik Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XII SMAN 9 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VI SD NEGERI 007 KAMPUNG BARU KECAMATAN UKUI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SDN 003 PAGARAN TAPAH DARUSSALAM

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE DI KELAS IV SDN 03 DURIAN TINGGI KABUPATEN 50 KOTA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BENAR SALAH BERANTAI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VI SDN 024 TARAI BANGUN KABUPATEN KAMPAR

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Kewords: process skill approach, activities, learning process

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Susilawati, Suarman, Rina Selva Johan . ( ),

PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKN SISWA KELAS VI SDN 024 TARAI BANGUN KABUPATEN KAMPAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

p-issn : e-issn :

Di susun oleh Fitri Anita. Ridwan Melay Marwoto Saiman Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Riau Jl. Bina Widya KM 12,5 Pekanbaru

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PEMBENTUKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 1 PADANG SIBUSUK

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 153 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

ABSTRACT. Keywords: Learning Interest, Explicit Instruction, and IPS

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENERAPAN STRATEGI DELIVERY

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR TENTANG FPB DAN KPK MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

Wan Arniati SD Negeri 157 Pekanbaru

Sumarni Elda SD Negeri 024 Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Pada Siswa Kelas V SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI QUANTUM TEACHING DI SDSN 06 KAMPUNG LAPAI PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ADE AYUSYA NPM

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN INKUIRI DI SDN 30 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE DI SD NEGERI 13 SURAU GADANG PADANG

NIA AMELIA NPM

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Syafrida Ali Kepala Sekolah dan Guru IPS SMP Negeri 29 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENERAPAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS III SD NEGERI 1 CIHERANG KECAMATAN KADUGEDE KABUPATEN KUNINGAN

Untung SDN 06 Lubuk Dalam Kabupaten Siak. Keywords: student motivation, learning strategy lightening the learning climate

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN KELAS V SEKOLAH DASAR

Liluk Sriwulan Rohmadoni SDN 008 Pendalian Kecamatan Pendalian IV Koto Kabupaten Rokan Hulu

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ADE ISLAMIATI NPM:

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Transkripsi:

MENINGKATKAN PENGUASAAN BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI EKSPOSITORI SISWA KELAS VI SDN 01 TANJUANG BALIK KECAMATAN PANGKALAN KOTO BARU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT Tuti Erita tuti_erita.sd1tanjuang@yahoo.com SDN 01 Tanjuang Balik Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat ABSTRACT This research is motivated by the low of IPS student learning mastery of class VI SDN 01 Tanjuang Balik District of Lima Puluh City West Sumatra. The objectives to be achieved in this research is to improve the mastery of IPS learning on the material development of the territory of Indonesia Student Class VI SDN 01 Tanjuang Balik District of Lima Puluh Kota West Sumatera through Expository strategy implemented for 1 month. This research was conducted at SDN 01 Tanjuang Balik District of Lima Puluh Kota Sumatera Barat. The researcher's first grade is Class VI semester one with a total of 27 students. This classroom action research began to take place in early August 2016. This form of research is a classroom action research. The instrument of this research consists of instrument of activity sheet of teacher and student and test result of learning. Based on the results of the analysis and discussion as presented in chapter IV, it can be concluded that the application of learning method using expository strategy can increase the IPS learning mastery in the material development of Indonesian territory of grade VI student SDN 01 Tanjuang Balik Pangkalan Koto Baru Sub-district, Lima Puluh Kota, West Sumatera. This success is caused by the application of learning methods using student expository strategies become more active which means students tend to be positive in following the teaching and learning process provided by the teacher. Through the improvement of learning by using expository strategy in cycle II, student learning outcomes reach individual completeness and mastery of class with average value 74,1. Keywords: Results Or Mastery of Student IPS Learning, Expository strategy ABSTRAK Penelitian ini didorong oleh rendahnya penguasaan pembelajaran IPS siswa kelas VI SDN 01 Tanjuang Balik Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan Kelas Siswa VI SDN 01 Tanjuang Balik Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat melalui strategi Expository yang dilaksanakan selama 1 bulan. Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Tanjuang Balik Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Kelas pertama peneliti adalah kelas VI semester satu dengan total 27 siswa. Penelitian tindakan kelas ini mulai berlangsung pada awal Agustus 2016. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Instrumen penelitian ini terdiri dari instrumen lembar kegiatan guru dan siswa dan hasil tes pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan seperti yang disampaikan dalam penguasaan pembelajaran IPS dalam pengembangan materi bahasa Indonesia siswa kelas VI SDN 01 Tanjuang Balik Pangkalan Koto Baru, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Keberhasilan ini disebabkan oleh penerapan kurikulum pembelajaran siswa. Melalui peningkatan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori pada siklus II, hasil belajar siswa mencapai kelengkapan individu dan penguasaan kelas dengan nilai rata-rata 74,1. Kata Kunci: hasil atau penguasaan pembelajaran IPS siswa, strategi expository PENDAHULUAN IPS merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial dalam humaniora yang membentuk suatu batang tubuh keilmuan (body of knowledge) (Kusnadi, 2008: 2). Istilah IPS dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia masih relatif baru digunakan. Pendidikan IPS merupakan padanan dari sosial studies dalam konteks serikat. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan Halaman 240

memberi bekal kemampuan kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan pengertian dan tujuan dari pendidikan IPS tampaknya dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang mampu menjembatan tercapainya tujuan tersebut (Etin, 2008: 14). Proses belajar-mengajar merupakan suatu kegiatan yang sangat komplek sifatnya karena di dalam tidak hanya menyangkut unsur materi, pelaku (guru dan siswa) saja, akan tetapi juga menyangkut bagaimana cara mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Oleh karena itu diperlukan adanya strategi yang secara jelas mampu memberikan pola dan langkah-langkah sehingga memungkinkan tujuan kegiatan belajar dapat tercapai secara efektif dan efisien. Strategi pada dasarnya merupakan suatu rencana menyeluruh mengenai suatu kegiatan yang tersusun secara cermat baik menyangkut kegiatan maupun penggunaan sumber-sumber pendukung yang ada untuk mencapai tujuan (Kusnadi, 2008:14). Penguasaan bisa sangat mempengaruhi dalam belajar, dapat melahirkan gairah belajar, dapat tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk itu minat belajar merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan, sehingga belajar akan lebih jika minat sudah terbina dalam diri. Guru telah berupaya meningkatkan penguasaan belajar siswa dengan menggunakan berbagai strategi pembelajaran, menjelaskan tujuan pembelajaran, berusaha menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, memberikan peringatan dan sugesti kepada siswa akan pentingnya belajar IPS. Namun demikian penguasaan belajar siswa kelas VI SDN 01 Tanjuang Balik, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat terhadap mata pelajaran IPS masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari gejala-gelaja sebagai berikut: 1. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran 2. Masih ada siswa yang masih jenuh dalam belajar 3. Masih ada siswa yang tidak memiliki buku pegangan bidang studi IPS 4. Masih ada siswa yang malas mengerjakan tugas yang diberikan guru 5. Masih ada siswa yang keluar masuk dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan fenomena di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Meningkatkan Penguasaan Belajar IPS melalui Strategi Ekspositori Siswa Kelas VI SDN 01 Tanjuang Balik Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. KAJIAN TEORETIS Kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran, penyampaian materi pembelajaran, dan kepribadiannya diharapkan semakin meningkat sehingga mampu membangun suasana yang produktif, kreatif dan inovatif (Sukarman, 2003:3) Dalam mengajar yang efektif ini dapat dikemukakan suatu pandangan lain yang dapat menjadi pertimbangan juga. Pandangan ini mengatakan bahwa mengajar yang efektif perlu dipertimbangkan. Penguasaan materi pelajaran guru harus menguasai bahan pelajaran sebaik mungkin, sehingga dapat membuat perencanaan pelajaran dengan baik, memikirkan variasi metode, cara memecahkan persoalan dan membatasi bahan, membimbing siswa kearah tujuan yang diharapkan, tanpa kehilangan kepercayaan terhadap dirinya (Slameto, 2003: 95). Ketika seorang anak didik ingin menguasai ilmu yang dipelajarinya, dia dibekali dengan paradigma baru. Mencari ilmu paradigma itu tak cukup apabila ilmu Halaman 241

dipahami saja tetapi harus dikuasai, ilmu itu harus mampu mengubah diri si pemilik ilmu menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya (Herwono, 2005: 51). Dalam istilah lain namun memmpunyai pengertian yang sama, penguasaan siswa juga dapat diartikan sebagai hasil belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran di kelas. Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya batas dan puncak proses belajar. Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian atau (proses, cara, perbuatan mencapai) tujuan pengajaran. Pada bagian lain merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar tersebut dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor dan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar (Dimyati, 2008: 3) Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau diperguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh matapelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai Tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Tu u, 2004: 75). Sanjaya (2007: 177) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen (dalam Sanjaya, 2007) menamakan strategi pembelajaran ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct instruction). Karena dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan istilah strategi Chalk and Talk. Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori. Pertama, strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi utama dalam melakukan strategi ini. Oleh karena itu sering orang mengidentikkannya dengan metode ceramah. Kedua, biasanya materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berfikir ulang. Ketiga, tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya setelah pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan baik dan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan. Dimyati dan Mudjiono menambahkan bahwa tujuan utama pengajaran ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa. Hal yang esensial pada bahan pengajaran harus dijelaskan kepada siswa (Dimyati, 2008: 172) Strategi pembelajaran ekspositiry merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi yang sangat terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai oleh siswa dengan baik. Fokus kemampuan ini adalah kemampuan akademik (academic achiefment) siswa. Strategi ekspositori meliputi beberapa langkah dalam pelaksanaannya yaitu : Halaman 242

1. Persiapan (preparation) Persiapan merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan ekspositori. Sangat tergantung pada langkah persiapan. 2. Penyajian Penyajian adalah langkah penyampaian materi pembelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan oleh guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. 3. Menghubungkan (correlation) Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pembelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitan yang telah dimiliki. 4. Menyimpulkan (generalization) Menyimpulkan tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah penyimpulan merupakan langkah yang sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui langkah siswa akan dapat mengambil inti sari proses penyajian. 5. Penerapan (aplication) Langkah penerapan ini merupakan langkah yang penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa Hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan strategi Ekspositori dapat meningkatkan penguasaan belajar IPS kelas VI pada materi perkembangan wilayah Indonesia SDN 01 Tanjuang Balik Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SDN 01 Tanjuang Balik Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat, tahun ajaran 2016/2017. Adapun waktu penelitian ini pada Agustus hingga September 2016. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dan tiap siklus dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Subjek Penelitian adalah seluruh siswa kelas VI di SDN 01 Tanjuang Balik Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat, yang berjumlah 27 orang siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan salah satu langkah dalam mengembangkan keterampilan dan meningkatkan kinerja guru agar keberhasilan proses belajar mengajar dalam pencapaian hasil belajar dapat di peroleh semaksimal mungkin HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian a. Siklus Pertama Berdasarkan hasil pengamatan tentang tingkat keaktifan siswa pada siklus 1 diperoleh skor 364 (dalam rentang rendah) 1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran mendapat rata-rata 59,26 dari seluruh siswa. 2) Siswa memperhatikan guru menyampaiakan materi pembelajaran mendapat rata-rata 60,74 dari seluruh siswa. 3) Siswa dapat mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalamannya sehari-hari mendapat rata-rata 51,85 dari seluruh siswa. 4) Siswa mencatat kesimpulan mendapat rata-rata 53,3 dari seluruh siswa. 5) Siswa mengerjakannya tugas dengan benar mendapat rata-rata 44,4 dari seluruh siswa Halaman 243

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tingkat hasil belajar siswa, pada siklus I terlihat bahwa hasil belajar siswa masih tergolong sedang dengan rata-rata 70,74. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial setelah menerapkan strategi ekspositori adalah berada klasifikasi tinggi karena pada rentang standar 71-85. Setalah dilakukan tes hasil belajar pada siklus I, maka dapat disimpulkan bahwa dari 27 orang siswa, 16 orang yang mendapat nilai sedang, dan 11 orang siswa yang mendapat nilai tinggi. Melihat hasil belajar siswa pada pelajaran ilmu pengetahuan sosial tersebut, maka berdasarkan hasil pembahasan peneliti dan pengamat terhadap perbaikan pembelajaran pada siklus pertama terdapat beberapa kelemahan Kekurangan yang perlu diatasi dari siklus pertama adalah: (1) mengadakan memperbaiki penyajian materi oleh guru dengan lebih baik dan relevan. (2) memperbaiki kinerja guru untuk meningkatkan aktivitas siswa yang lebih baik. (3) memperbaiki pemahaman siswa tentang materi pelajaran ilmu pengetahuan sosial dengan menggunakan strategi ekspositori tentunya untuk meningkatkan nilai siswa sehingga prestasi atau hasil belajar secara klasikal akan meningkat. Berdasarkan hal di atas perlu diadakan siklus berikutnya. b. Siklus Kedua Berdasarkan pengamatan observer berkaitan dengan aktivitas siswa pada siklus I melalui hasil observasi aktivitas siswa yang diukur dari 5 komponen, aktivitas siswa memperoleh skor 364, sedangkan hasil observasi pada siklus II aktivitas siswa mencapai skor 480 yang tergolong tinggi. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa adanya peningkatan aktivitas siswa dari skor 364 menjadi 480 dipengaruhi oleh aktivitas guru yang meningkat a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran mendapatkan persentase penilaian sebesar 72,59. b. Siswa memperhatikan guru menyampaiakan materi pembelajaran mendapatkan persentase penilaian sebesar 74,07. c. Siswa dapat mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalamannya sehari-hari mendapatkan persentase penilaian sebesar 72,59. d. Siswa mencatat kesimpulan mendapatkan persentase penilaian sebesar 67,41. e. Siswa mengerjakannya tugas dengan benar mendapatkan persentase penilaian sebesar 68,89. Skor hasil belajar yang diperoleh pada siklus II telah mencapai ketuntasan kelas yaitu sebesar 78,83. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dari ratadipengaruhi oleh aktivitas guru dan aktivitas siswa yang juga meningkat. Diketahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial setelah menggunakan strategi ekspositori tahap kedua adalah berada klasifikasi tinggi karena pada rentang 71-85. Maka dapat disimpulkan bahwa dari 27 orang siswa, 3 orang yang mendapat nilai sedang, 20 orang mendapat nilai tinggi, dan 4 orang siswa yang mendapat nilai sangat tinggi Jika diperhatikan hasil siklus kedua, hasil belajar yang ditunjukkan oleh siswa mengalami peningkatan dibanding dengan siklus pertama. Artinya tindakan yang diberikan guru pada siklus kedua berdampak lebih baik dari tindakan pada siklus pertama. Hal ini memberikan gambaran bahwa untuk bisa membantu siswa melatih kemampuan menemukan sendiri isi dari sebuah materi, siswa membutuhkan waktu secara perlahan-lahan. Pada awalnya siswa perlu dibimbing secara intensif, namun secara berangsur-angsur siswa diberi kesempatan untuk bisa menemukannya tanpa bantuan guru Halaman 244

2. Pembahasan Dari hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar belum mencapai indikator yang ditetapkan belum tercapainya ketuntasan kelas dengan ratarata nilai sebesar 70.74. Hal ini disebabkan pengelolaan pembelajaran pada siklus I yang belum optimal seperti dijelaskan dalam siklus I. Kondisi ini menyebabkan aktifitas siswa mendapatkan nilai 364, hal ini mengindikasikan bahwa proses pembelajaran yang dibawakan peneliti masih perlu perencanaan yang lebih baik dengan memperhatikan kelemahan kekuatan yang telah teridentifikasi pada siklus I sebagai dasar perbaikan pada siklus II. Perbandingan antara hasil belajar pada siklus I dan siklus II secara jelas dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini: Tabel 1. Rekapitulasi Kategori Klasifikasi Standar Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sains Pada Siklus I dan II Pembelajaran Siklus I Siklus II Klasifikasi Standar Jumlah Jumlah Sangat Tinggi > 85 0 0 0 100 4 14.8 14.8 100 Tinggi 71-85 11 40.7 40.7 100 20 74.1 88.9 85.2 Sedang 56-70 16 59.3 100.0 59.3 3 11.1 100.0 11.1 Rendah 41-55 0 0.0 100 0.0 0 0.0 100 0.0 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terjadinya peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai antara 56-70 pada siklus I sebanyak 16 orang (59,3) dan pada siklus II ada 3 orang dengan persentase 11.1. Siswa yang mendapat nilai antara 71-85 pada siklus I sebanyak 11 orang (40,7) dan pada siklus terdapat 20 orang dengan persentase 74,1. Pada rentang nilai antara >85, tidak didapatkan seorang siswa pun dan meningkat drastis menjadi 4 orang (14,8) pada siklus II. Keadaan ini menunjukkan bahwa perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan strategi ekspositori dapat dikatakan berhasil, ketuntasan kelas meningkat dari 70.74 mencapai 78.33. Kelemahan menggunakan strategi ekspositori pada siklus I tersebut setelah diperbaiki pada siklus II dan mencapai tingkat yang lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui perbaikan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori pada siklus II tersebut, hasil belajar siswa mencapai ketuntasan individu maupun ketuntasan kelas dengan nilai rata-rata 74,1. Meningkatnya hasil belajar pada siklus II dibandingkan pada siklus I menunjukkan bahwa perbaikan pembelajaran yang dibawakan dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi. Artinya, perencanaan pembelajaran yang dibuat sesuai untuk mengatasi permasalahan rendahnya hasil belajar siswa yang terjadi di dalam kelas selama ini. Selanjutnya, adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dari sebelumnya ke siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran menggunakan strategi ekspositori dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas kelas VI SDN 01 Tanjuang Balik Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Hipotesis penelitian yang berbunyi dengan menggunakan strategi Ekspositori dapat meningkatkan penguasaan belajar IPS kelas VI pada materi perkembangan wilayah Indonesia SDN 01 Tanjuang Balik Halaman 245

Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat sepenuhnya dapat diterima, dan menjadi salah satu referensi strategi atau metode yang bisa digunakan di dalam kelas oleh guru-guru terutama guru mata pelajaran IPS. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan seperti disampaikan pada pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran menggunakan strategi ekspositori dapat meningkatkan oenguasaan belajar IPS siswa kelas VI SDN 01 Tanjuang Balik, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Keberhasilan ini disebabkan dengan penerapan metode pembelajaran menggunakan strategi ekspositori siswa menjadi lebih aktif yang berarti siswa cenderung positif dalam mengikuti proses belajar mengajar yang diberikan oleh guru. Melalui perbaikan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori pada siklus II tersebut, hasil belajar siswa mencapai ketuntasan individu maupun ketuntasan kelas dengan nilai rata-rata 74,1 Bertolak dari kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian di atas, berkaitan dengan menggunakan strategi ekspositori yang telah dilaksanakan, peneliti menyarankan: 1. Agar guru kelas atau mata pelajaran dalam menyampaikan mata pelajarannya dapat menerapkan menggunakan strategi ekspositori pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. 2. Agar pelaksanaan menggunakan strategi ekspositori tersebut dapat berjalan dengan baik, maka sebaiknya guru lebih sering menerapkannya DAFTAR PUSTAKA Dimyati dan Mudjiono. 2008. Belajar dan Proses Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Harnowo. 2005. Menjadi Guru yang Mampu dalam Mengajar. Bandung. Kusnadi dkk,. 2008. Strategi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau Sanjaya, Wina. 2007. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Solihatin, Etin, dkk,. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Bumi Aksara Sukarman, Heri. Dasar-dasar Ditaktik dan Penerapannya dalam Pembelajaran. Jakarta: T.Pt Tu,u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo Halaman 246