INSTRUMEN PENELITIAN QUESIONER (ANGKET) PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA BUPATI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah dunia menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... v. UCAPAN TERIMAKASIH... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan dan kualitas. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas Sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Nama dan Sejarah Perusahaan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

PROPOSAL USULAN PEMBANGUNAN DAN RUANGAN SEKOLAH SMP NEGERI 1 PASIR BELENGKONG TAHUN ANGGARAN 2018

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN

Standar Nasional Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III KONDISI OBJEK PENELITIAN. A. Selintas Tentang SMA Muhammadiyah 1 Palembang. 1. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 1 Palembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kalinya/dimulainya pembangunan pada tahun 1997 dan mulai beroperasi pada

Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Bukittinggi NSS : NPSN : Propinsi : Sumatera Barat : Bukittinggi Kecamatan : Mandiangin Koto

BAB II SMA NEGERI 2 MEDAN

Rasional. Visi, Misi, dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I. Pendahuluan. Dalam kehidupan sehari-hari kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berdasarkan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri,

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

Lampiran: 1 PROFILE SEKOLAH. 1. Sejarah Singkat

I. PENDAHULUAN. setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB II. Deskripsi SMA N 1 Temon Kulon Progo. dan Kampanye Program Kawasan Tanpa Rokok

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II. TINJAUAN SMPN 24 Bandung. 2.1 Sejarah SMPN 24 Bandung

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI 90 JAKARTA Sejarah berdirinya SMA Negeri 90 Jakarta

DINAMIKA KULTUR DALAM KEHIDUPAN SEKOLAH DENGAN STATUS RINTISAN BERTARAF INTERNASIONAL DI SMP 2 BREBES

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

2. Keadaan Fisik Sekolah

I. PENDAHULUAN. dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan

BAB III LAPORAN PENELITIAN

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

TERWUJUDNYA LAYANAN PENDIDIKAN YANG PRIMA, UNTUK MEMBENTUK INSAN LAMANDAU CERDAS KOMPREHENSIF, MANDIRI, BERIMANDAN BERTAQWA SERTA BERBUDAYA

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

I. PENDAHULUAN. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan di tingkat sekolah antara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh: Sujarwo, M.Or Yulina Pratiwi Adri Yudhantara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

Transkripsi:

INSTRUMEN PENELITIAN QUESIONER (ANGKET) PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA BUPATI PONOROGO 2015 (STUDI KASUS SISWA-SISWI SMA NEGERI 1 PONOROGO) A. Bentuk-bentuk partisipasi politik pemilih pemula 1. Apakah ada tidak ikutan di sama sekali dalam dalam Pilkada Bupati Ponorogo 2015? 2. Apakah anda merasa masa bodoh terhadap Pilkada bupati Ponorogo 2015? 3. Apakah anda pernahi kut berpartisipasi dalam pemilu yang diadakan oleh pemerintah? 4. Apakah anda pernah menggunakan hak pilihan dalam pemilihan umum? 5. Beberapa kali anda pernah pernah menggunakan hak pilih anda dalam pemilu? a. Satu b. dua c. lain-lain (.) 6. Apakah anda aktif dalam organisasi sosial politik? 7. Organisa siapa yang anda ikuti? 8. Apakah anda pernah menjadi kader partai? a. Iya b. tidak 9. Apakah anda masih aktif menjadi anggota partai? 10. Apakah anda pernah melakukan protes kepada kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah?

11. Dalam bentuk apa anda protes terhadap pemerintah? a. Individu b. Kelompok 12. Apakah anda melakukan protes dengan melakukan demontrasi? 13. Apakah anda melakukan protes dengan cara menulis surat kepada pemerintah? 14. Apakah anda pernah ikut kegiatan kampanye partai politik? 15. Apakah anda pernah mengikuti acara debat politik calon Bupati dan wakil Bupati Ponorogo dalam pilkada 2015? 16. Dimana anda mengikuti acara debat politik calon Bupati dan wakil Bupati Ponorogo dalam pilkada 2015? a. Televisi b. langsung (live) 17. Apakah anda menggunakan hak pilihan dalam pilkada Bupati Ponorogo 2015? B. Karakter partisipasi politik pemilih pemula 1. Apakah anda menggunakan hak pilihan dalam pilkada bupati Ponorogo 2015 dengan sukarela? 2. Apakah anda menggunakan hak pilihan dalam Pilkada Bupati Ponorogo 2015 karena kesadaran sebagai warga negara? 3. Apakah anda dalam menggunakan hak pilihan karena suruhan orang lain?

4. Apakah anda dalam pilkada bupati Ponorogo 2015 menggunakan hak pilihan karena permintaan tokoh masyarakat yang tinggal ditempat anda? 5. ApakahandaikutdalampemilihanumumpadapilkadaBupatiPonorogo 2015 karenamenerimasejumlahmateri (uang)? 6. Apakah kebijakan kebijakan pemerintah Ponorogo mempengaruhi anda ikut memilih dalam Pilkada Bupati Ponorogo 2015? C. Factor-faktor partisipasi politik pemilih pemula 1. Apakah anda memperoleh informasi perkembangan politik saat ini melalui media massa? 2. Apakah kemajuan Teknologi Informasi mempengaruhi anda dalam berpartisipasi politik? 3. Apakah anda memperoleh informasi perkembangan politik saat ini melalui media komunikasi? 4. Darimana anda memperoleh informasi perkembangan politik saat ini? a. Televisi b. Koran c. social Media 5. Apakah anda ikut meggunakan hak pilihan dalam pemilihan umum karena pengaruh media massa dalam memberitakan kebijakan-kebijakan pemerintah?

6. Apakah debat politik calon Bupati dan wakil Bupati Ponorogo 2015 mempengaruhi anda untuk ikut menggunakan hak suara anda saat pilkada Bupati? 7. Apakah anda menggunakan hak suara anda dalam pilkada Bupati Ponorogo 2015 karena memiliki rasa kesadaran sebagai warganegara? 8. Apakah anda menggunakan hak suara anda dalam pilkada Bupati Ponorogo 2015 karena memiliki rasa tanggung jawab sebagai warganegara yang baik? 9. Apakah anda pernah ikut dalam menjaga kemanan dan ketertiban pilkada Bupati Ponorogo 2015? 10. Apakah kaum intelektual mempengaruhi anda untuk menggunakan hak pilih dalam pilkada Bupati Ponogoro 2015? 11. Apakah orang tua anda mempengaruhi anda dalam menentukan pilihan untuk memilih salah satu calon bupati dalam pilkada Bupati Ponorogo 2015? 12. Apakah tokoh masyarakat anda mempengaruhi anda dalam menentukan pilihan untuk memilih salah satu calon bupati dalam pilkada Bupati Ponorogo 2015?

VISI, MISI, TUJUAN,DAN SEJARAH SINGKAT VISI SMAN 1 PONOROGO Terwujudnya lulusan yang cerdas, berakhlak mulia dan berbudaya lingkungan. MISI SMAN 1 PONOROGO a. Mengembangkan pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan. b. Mewujudkan pembelajaran yang peduli terhadap peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlaq dan karakter bangsa. c. Mengaplikasikan pembelajaran berkelanjutan guna membentuk sikap peserta didik yang peduli, sadar dan berbudaya lingkungan Tujuan Sekolah a. Menghasilkan lulusan cerdas, terampil, berprestasi, beriman, bertaqwa, inovatif, mandiri, kompetitif dan berprestasi tingkat internasional. b. Memiliki perangkat kurikulum yang lengkap meliputi silabus, RPP lengkap untuk kelas X, XI dan XII baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. c. Menghasilkan penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. d. Menghasilkan sistem penilaian yang otentik berbais IT. e. Menghasilkan diversifikasi kurikulum yang relevan dengan kebutuhan peserta didik dan bertaraf internasional. f. Menghasilkan kemampuan Olahraga, KIR, Seni yang tangguh dan kompetitif. g. Pencapaian standar disiplin warga sekolah. h. Pencapaian standar pengelolaan sekolah meliputi standar pembelajaran, kurikulum, sarana prasarana, standar administrasi i. Pencapaian standar pencapaian ketuntasan kompetensi, prestasi dan kelulusan. j. Pencapaian lingkungan sekolah yang bersih, sehat, indah dan peduli terhadap lingkungan. k. Pencapaian manajemen berbasis TIK yang tangguh dan bertaraf internasional l. Pencapaian sikap mandiri dan profesional pendidik dan tenaga kependidikan dalam memberikan pelayanan pendidikan dan bertaraf internasional m. Pencapaian kerjasama yang harmonis antar semua unsur yang terlibat dalam pendidikan. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Ponorogo Sma Negeri 1 Ponorogo adalah sekolah paling tua di Ponorogo, yang didirikan pada 1 agustus 1960. Pada awal berdirinya sekolah ini belum memiliki gedung sendiri yang tetap dan memadahi tapi masih berpindah-pindah dari gedung satu ke gedung lainya. Gedung SMP Negeri 2 yang terletak di Jalan Basuki Rahmad (dulu jalan Kesatrian) adalah gedung yang ditempati SMA Negeri 1 Ponorogo untuk ruang Kepala Sekolah, ruang TU dan beberapa ruang kelas, sedang beberapa kelas lainya menempati gedung paseban (kelas 2C atau 2 Sosial). Gedung DPR yang sekarang, dulunyapernah ditempati kelas 2C juga. Untuk kelas 2B (2 IPA) terpaksa menyewa rumah Joglo milik warga untuk kegiatan belajar. mengajar. Disebelah tenggara SMP 2 Ponorogo, yang dulunya berupa barak tempat penampungan Permesta juga pernah dijadikan sebagai ruang kelas 1. Namun setelah beberapa saat, mendapat pinjaman gedung milik koperas BAKTI di jalan Batoro Katong. Cukup lama digedung pinjaman ini, setelah mendapat gedung baru di jalan Abiyoso, maka pindahlah SMA Negeri 1 Ponorogo ke gedung baru pada tahun 1983, tepatnya sekarang di Jalan Budi Utomo no 1 Ponorogo.

SMA Negeri 1 Ponorogo adalah salah satu-satunya sekolah negeri di Kabupaten Ponorogo yang menurut penilaian pemerintah pusat mempunyai kelebihan-kelebihan, baik dari prestasi maupun fasilitas pendukung pendidikan, sehingga pernah berstatus Rintisan sekolah Bartaraf Nasional (RSBI) sejak tahun 2008. SMA 1 Ponorogo terus berbenah dan menggembangkan diri sehingga ke depan mampu serta memiliki daya saing di tingkat nasional. Dengan disusunnya program empat tahunan (RKS) diharapkan dalam kurun waktu empat tahun mendatang SMA Negeri 1 Ponorogo memiliki peserta didik yang handal baik prestasi akademik maupun non akademik, berbudi luhur, berakhlak mulia, santun dan berpegang teguh pada nilai-nilai karakter budaya bangsa sendiri, memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional, memilki manajemen pendidikan yang sesuai dengan standar nasional, serta memiliki berbagai aspek penunjang lain yang bertaraf nasional. SMA Negeri 1 Ponorogo yang berlokasi di Desa Ronowijayan Kecamatan Siman ini berusaha untuk dapat menampung harapan masyarakat, dengan memberikan pelayanan yang maksimal, baik dari fasilitas maupun sumber daya manusia yang profesional sehingga masyarakat dari semua lapisan dapat mempercayai keberadaan sekolah. Data Persekolahan 1. Data Jumlah Siswa dan Rombongan Belajar TP 2013/2014 Kelas Jumlah Siswa Jumlah Rombel Jumlah Siswa per Rombel X MIA 321 9 36 X IIS 100 4 25 XI IPA 226 8 29 XI IPS 90 4 23 XI Bahasa XII IPA 213 8 27 XII IPS 74 4 19 XII Bahasa

Dokumentasi