Dosen Pengampu: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM

dokumen-dokumen yang mirip
Dosen Pengampu Mata Kuliah Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM. Universitas Balikpapan Program Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008

CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)

KEBIJAKAN KEMNAKER DALAM PEMBINAAN KOMPETENSI AHLI K3 KONSTRUKSI

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3

Perlunya Surat Menyurat dalam Mengatur Mekanisme Hubungan Kerja Para Pihak Terkait dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

K3 Konstruksi Bangunan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU Nomor:

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, terdapat tiga kali lipat tingkat kematian dibandingkan dengan di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari

PENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO

Surat Menyurat yang Minimal Harus Ada dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Tata Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Cilacap;

Pendahuluan. Tujuan Umum. Tujuan Khusus. Memahami dan/atau menjelaskan PBJ pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden.

PARA PIHAK DALAM PROSES PENGADAAN

PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA

PROSEDUR PENGENDALIAN KEGIATAN DI DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB III LANDASAN TEORI

SWAKELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN GUNAWANGSA MERR SURABAYA

SURAT EDARAN Nomor: 08/SE/M/2006

PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BUPATI SIDENRENG RAPPANG PROVINSI SULAWESI SELATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Kontraktor Kecil dan Menengah Kerjakan 93% Paket di Kementerian PUPR

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

WALIKOTA PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Indonesia Nomor 6018); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik I

Ulasan. Banten. Edisi 4 No. 4 Oktober Desember 2017, p. 1-7

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIT LAYANAN PENGADAAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II. A. Pengertian Pengadaan Barang/Jasa. Fungsi pemerintahan dijalankan dengan memerlukan logistik, peralatan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bida

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR PERATURAN Versi 31 Agustus 2012

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME SERAH TERIMA PEKERJAAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No perkembangan saat ini sehingga perlu disempurnakan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.347, 2011 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Pengadaan. Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. Standar.

PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K) I. Kebijakan K3 Penyedia Jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

Khalid Mustafa Ketua dan Pendiri Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) Pengurus DPP Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KAJIAN KESELAMATAN KERJA PEKERJAAN BETON DAN BATA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 36 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

3.3.1 Diseminasi/Sosialisasi di kota Makasar

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 07/PRT/M/2011 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTANSI

KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014

1 Universitas Indonesia

BAB 1 GAMBARAN UMUM. 1.1 Geografis. 1.2 Demografi

PEMERINTAH. sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

ANTARA PPK, PPTK, dan PPK-SKPD Abu Sopian, Balai Diklat Keuangan Palembang

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki, yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengadaan Barang/Jasa. Prosedur. Pedoman.

- Laut Seram di sebelah utara - Papua Barat di sebelah timur - Laut Indonesia dan Laut Arafuru di sebelah selatan - Sulawesi di sebelah barat

PROVINSI JAWA TENGAH

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 38 TAHUN 2012 TENT ANG

K3 KONSTRUKSI BANGUNAN. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pemerintah dalam menjalankan roda Pemerintahan dengan melalui

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Transkripsi:

Dosen Pengampu: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM Page 1 of 30

A. Memberikan pengertian dan pemahaman kepada mahasiswa tentang dasar-dasar penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang industri konstruksi. B. Memberikan pengertian dan pemahaman kepada mahasiswa tentang aktivitas sebelum, selama, dan setelah pekerjaan konstruksi berlangsung. C. Mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi dan melakukan analisis potensi bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di bidang industri konstruksi. D. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan tindak pencegahan dan meminimalkan risiko terhadap potensi bahaya dalam pelaksanaan industri konstruksi. Page 2 of 30

Pelaksanaan pembelajaran diharapkan akan dicapai hasil pengajaran yang optimal, dengan menggunakan dua macam pembelajaran yakni sistem pembelajaran tutorial di dalam kelas teori, dan sistem pembelajaran aplikasi lapangan. Page 3 of 30

Komposisi penilaian: Nilai Tugas/Quiz/Presentasi: 40% Nilai Ujian Tengah Semester (UTS): 25% Nilai Ujian Akhir Semester (UAS): 25% Perilaku dan Kehadiran: 10% Kehadiran semester minimum 80%. Persyaratan ini wajib terpenuhi sebelum mahasiswa diperkenankan untuk mengikuti Ujian Akhir Semester. Page 4 of 30

1. Definisi dan pengertian umum industri konsruksi. 2. Undang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Peraturan Pemerintah bidang industri konstruksi. 3. Prinspip-prinsip dasar penerapan K3 di bidang industri konstruksi. 4. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. 5. Aktivitas-aktivitas dalam industri konstruksi. 6. Identifikasi potensi bahaya dan analisis keselamatan kerja konstruksi. 7. Ahli K3 Konstruksi. 8. Penyusunan Rencana K3 Kontrak Konstruksi (RK3K). 9. Tindakan pencegahan dan meminimalkan risiko bahaya pada industri konsruksi. 10. Prinsip-prinsip dasar K3 saat bekerja di ketinggian sektor industri konstruksi. Prinsip-prinsip dasar K3 dalam membangun dan membongkar Scaffolding. 11. Prinsip-prinsip dasar Contractor Safety Management System (CSMS). Page 5 of 30

1. Ananta, Erwin. 2016. Jurnal Ilmiah Peran Contractor Safety Management System (CSMC) Dalam Meminimalkan Risiko Kecelakaan Kerja. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press ISBN: 978-602-386-073-9 2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 09/Per/ M/2008 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. 3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No Per.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan 4. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja Dan Menteri Pekerjaan Umum Nomor Kep. 174/MEN/1986. No 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi. 5. AGC Education and Research Foundation. 1990. Construction Supervisor Participant s Manual. Wil McKnight Associates, Inc. 3rd Edition. 6. OSHA regulations 29 CFR 1926.500-503. Specific Precautions To Protect Employees Who Work At Heights. Occupational Safety & Health Administration. 7. OSHA regulations 29 CFR 1910.28. Safety requirements for scaffolding. Occupational Safety & Health Administration. 8. Praptono, Kartono. 1989. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran pada Bangunan- Bangunan. Jakarta 1989. Page 6 of 30

Dosen Pengampu: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM Page 7 of 30

Merupakan rangkaian aktifitas dari berbagai elemen kegiatan pekerjaan konstruksi untuk mewujudkan suatu wujud fisik (bangunan, jalan, jembatan, dermaga, bandara, dll) dengan durasi waktu tertentu dan dengan sumberdaya tertentu. Merupakan kegiatan yang unik karena tidak ada yang sama satu dengan yang lainnya. Selalu dimulai pada waktu tertentu dan berakhir pada waktu tertentu dengan durasi waktu yang selalu dibatasi. Bersifat dinamis, sehingga kegiatan-kegiatan pelaksanaan konstruksi yang berpotensi terhadap bahaya juga bersifat dinamis. Page 8 of 30

Ilustrasi kegiatan proyek konstruksi Page 9 of 30

Ilustrasi kegiatan proyek konstruksi Page 10 of 30

Ilustrasi kegiatan proyek konstruksi Page 11 of 30

Ilustrasi kegiatan proyek konstruksi Page 12 of 30

Ilustrasi kegiatan proyek konstruksi Page 13 of 30

Ilustrasi kegiatan proyek konstruksi Page 14 of 30

Proyek Pemerintah melalui APBN / APBD Provinsi / APBD Kabupaten/Kota Proyek bantuan Luar Negeri (Hibah, Pinjaman jangka pendek, Pinjaman jangka panjang) Proyek investasi asing dari luar negeri. Proyek swasta murni secara perorangan atau korporasi. Proyek konsorsium. Proyek dari sumber dana sindikasi (Syndicate Agent) Swadaya masyarakat. Page 15 of 30

Pemilik Proyek (Owner) atau Investor. Konsultan Manajemen Proyek. Konsultan Perencana. Konsultan Pengawas. Kontraktor. Sub-Kontraktor. Pemasok (supplier). Page 16 of 30

Diatur dalam ketentuan tentang pengadaan barang/jasa pemerintah: Perpres No. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Page 17 of 30

Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna APBN/APBD. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek. Unit Layanan Pengadaan / Pejabat Pengadaan (ULP/PP) Unit organisasi / pejabat pemerintah yang berfungsi melaksanaan pengadaan proyek pemerintah yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada. Panitia / Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) Panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas untuk menerima hasil pekerjaan. Page 18 of 30

PA/KPA ULP/PP PPK PPHP Konsultan Kontraktor Supplier Sub- Kontraktor Garis perintah dan koordinasi Garis penunjukkan pengadaan Garis penyerahan pekerjaan Page 19 of 30

Diatur dan disesuaikan oleh perusahaan masing-masing dan tidak terikat dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Page 20 of 30

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 09/Per/M/2008 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No Per.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja Dan Menteri Pekerjaan Umum No. Kep. 174/MEN/1986. No 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi Page 21 of 30

PBI 1971 N.I.-2 Peraturan Beton Bertulang Indonesia PKKI 1961 N.I.-5 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia SNI 03-1726-2002 Tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002 Tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002 Tentang Peraturan desain dan persyaratan pelaksanaan konstruksi beton bertulang Indonesia SNI T-02-2003 Tentang Tata cara perencanaan konstruksi kayu Indonesia Page 22 of 30

K3 Konstruksi adalah Keselamatan dan kesehatan kerja dengan pengertian pemberian perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja, yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja. Page 23 of 30

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang selamat, aman, efisien dan produktif. Page 24 of 30

SMK3 Bidang Konstruksi adalah SMK3 pada sektor jasa konstruksi yang berhubungan dengan kepentingan umum (masyarakat) antara lain pekerjaan konstruksi: jalan, jembatan, bangunan gedung fasilitas umum, sistem penyediaan air minum dan perpipaannya, sistem pengolahan air limbah dan perpipaannya, drainase, pengolahan sampah, pengaman pantai, irigasi, bendungan, bendung, waduk, dan lainnya. Page 25 of 30

Ahli K3 Konstruksi adalah Ahli K3 yang mempunyai kompetensi khusus di bidang K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dalam: merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sistem manajemen K3 konstruksi sesuai pedoman di tempat penugasannya Bersertifikat Ahli K3 Konstruksi Page 26 of 30

Ahli K3 Konstruksi terdiri atas 3 kategori : Ahli Muda K3 Konstruksi. Ahli Madya K3 Konstruksi. Ahli Utama K3 Konstruksi. Kompetensi Ahli K3 Konstruksi dapat dilihat pada: Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor KEP 20/DJPPK/VI/2004 tanggal 30 Juni 2004 Page 27 of 30

Petugas K3 Konstruksi adalah petugas di dalam organisasi Pengguna Jasa dan/atau Organisasi Penyedia Jasa yang telah mengikuti pelatihan/sosialisasi K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Page 28 of 30

P2K3 (Panitia Pembina K3) adalah badan pembantu di perusahaan dan tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerja sama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Unsur P2K3 terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak organisasi Penyedia Jasa dan Sekretaris P2K3 adalah Ahli K3 Konstruksi. Page 29 of 30

Bahaya K3 Konstruksi adalah suatu keadaan yang belum dikendalikan sampai pada suatu batas yang memadai dalam pekerjaan konstruksi. Risiko K3 Konstruksi adalah perpaduan antara peluang dan frekuensi terjadinya peristiwa K3 dengan akibat yang ditimbulkannya dalam kegiatan konstruksi. Page 30 of 30