PERAN SISTEM INFORMASI DALAM PELAPORAN PENAATAN IZIN LINGKUNGAN OLEH Ir. ARIEF S. TRINUGROHO, MT KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MEDAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MEDAN
IZIN LINGKUNGAN DEFENISI : Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib AMDAL atau UKL/UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasayarat memperoleh izin Usaha dan/atau Kegiatan Ps 1 ayat 1 PP 27 tahun 2012 Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib memiliki AMDAL atau UKL-UPL wajib memiliki Izin Lingkungan Ps 2 ayat 1 PP 27 tahun 2012
BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG TELAH MEMILIKI DOKUMEN LINGKUNGAN SEBELUM PP 27/2012 DITERBITKAN Dokumen Lingkungan yang telah mendapat persetujuan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini, dinyatakan tetap berlaku dan dipersamakan sebagai Izin Lingkungan Ps 73 PP 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Catatan : PP 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, diundangkan pada tanggal 23 Februari 2012 pada Lembaran Negara RI Tahun 2012 nomor 48
BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG MEMILIKI DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP DPLH DAN DELH Pengesahan DELH atau DPLH menjadi persyaratan permohonan Izin Lingkungan Ps 7 PermenLHK nomor 102 tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup
Tujuan diterbitkannya Izin Lingkungan antara lain : 1. Memberikan Perlindungan terhadap lingkungan hidup yang lestari dan berkelanjutan ; 2. Meningkatkan upaya pengendalian Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak negatif pada lingkungan hidup ; 3. Memberikan kejelasan prosedur, mekanisme dan koordinasi antar instansi dalam penyelenggaraan Perizinan untuk Usaha dan/atau Kegiatan, dan ; 4. Memberikan kepastian hukum dalam Usaha dan /atau Kegiatan.
APA MUATAN YANG TERKANDUNG DIDALAM IZIN LINGKUNGAN Salah satunya adalah KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN LINGKUNGAN, antara lain : a) Memenuhi persyaratan, standar, dan baku mutu lingkungan dan/atau kriteria kerusakan lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan ; b) Menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam Izin Lingkungan selama 6 (enam) bulan sekali ; c) Mengajukan permohonan Izin Lingkungan apabila direncanakan untuk melakukan perubahan terhadap lingkup deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatannya ; dan d) Kewajiban lain yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Pasal 17 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan.
Menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam Izin Lingkungan selama 6 (enam) bulan sekali
PERMASALAHANNYA Dari arsip Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, yang memiliki Izin Lingkungan atau dipersamakan dengan Izin Lingkungan sebanyak ± 870 Izin Lingkungan, Namun... Yang menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan Izin Lingkungan secara periodik setiap 6 bulan sekali hanya ± 135 pelaku usaha kegiatan saja. Atau 15,5 % saja
PADAHAL PELANGGARAN TERHADAP KETENTUAN DALAM IZIN LINGKUNGAN MEMILIKI SANKSI TEGAS... Pasal 109 UU 32/2009 Usaha dan/atau kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan Penjara dan Denda Pasal 98-100 UU 32/2009 Pelanggaran Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML) dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup (KBKL) Penjara dan Denda Pasal 71 PP 27 / 2012 Sanksi administratif kepada pemegang izin lingkungan yang melanggar ketentuan pasal 53 PP 27/2012; tidak melaksanakan Izin Lingkungan dan tidak melaporkan pelaksanaan Izin Lingkungan
PERMASALAHAN YANG KERAP DISAMPAIKAN... 1. Tidak mengetahui kewajiban dalam pelaksanaan Izin Lingkungan ; 2. Tidak mengetahui format penyampaian laporan yang baik sesuai ketentuan ; 3. SDM yang membuat laporan tidak ada serta ribetnya penyusunan laporan.
APAPUN PERMASALAHANNYA... KESIMPULANNYA TIDAK MENYAMPAIKAN LAPORAN
HIMBAUAN PRESIDEN RI TERKAIT REFORMASI BIROKRASI Sehingga kita memerlukan sebuah birokrasi yang cepat, birokrasi yang melayani dan responsif terhadap perubahan-perubahan dan perkembangan zaman, Pidato Presiden RI, pada Rapat terbatas tentang manajemen ASN
SISTEM INFORMASI Merupakan salah satu solusi dalam menerapkan pelayanan yang responsif, efektif dan efisien
BEBERAPA CONTOH PELAPORAN PELAKSANAAN IZIN LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI SIPIL Sistem Informasi Penaatan Izin Lingkungan Oleh PPE Sumatera SIMPEL Sistem Informasi Penaatan Izin Lingkungan Oleh KLHK
DADU ONLINE Dokumentasi AMDAL dan UKL-UPL Oleh KLHK SISTEM PELAPORAN DOKUMEN LINGKUNGAN Oleh Dinas LH Kulonprogo
DASAR HUKUM Psl 68 huruf a UU 32 / 2009, Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang terkait dengan PPLH secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu ; Bahwa informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan LH secara benar, akurat, terbuka dan tepat waktu, diberikan dalam bentuk pelaporan yang disampaikan antara lain dalam bentuk elektronik ; Bahwa pelaporan secara elektronik diperlukan untuk meningkatkan efektiivitas pengawasan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam memantau ketaatan pemegang izin lingkungan di bidang LH, sehingga perlu dibentuk sistem pelaporan terintegrasi secara elektronik.
PERMASALAHAN YANG DAPAT DIATASI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI DALAM PELAPORAN PENAATAN IZIN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI Menghemat space Ruangan yang dibutuhkan dalam menyimpan berkas berkas laporan pengelolaan dan pemantauan secara periodik
Ketepatan dan Kecepatan waktu Ribetnya mengumpulkan data-data sebelumnya Dapat dikerjakan kapan saja, dan dimana saja
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MEDAN TELAH MEMILIKI SISTEM INFORMASI TERKAIT PELAPORAN PENAATAN IZIN LINGKUNGAN
HAL INI MERUPAKAN KOMITMEN WALIKOTA MEDAN MELALUI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MEDAN DALAM MENERAPKAN BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN SESUAI DENGAN HIMBAUAN PRESIDEN RI YANG TERCANTUM DARI MISI WALIKOTA MEDAN, YAITU Meningkatkan efisiensi melalui deregulasi dan debirokratisasi sekaligus penciptaan iklim investasi yang semakin kondusif termasuk pengembangan kreatifitas dan inovasi daerah guna meningkatkan kemampuan kompetitif serta komparatif daerah.
Terima Kasih