ABSTRAK. Kata Kunci :Tingkat Perputaran Aktiva Lancar, Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Koperasi, Profitabilitas.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. badan usaha yang beranggotakan oleh seseorang atau badan hukum koperasi

BAB I PENDAHULUAN. paling tepat ditujukan terhadap koperasi. Undang-Undang No 17 Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN. utama perekonomian nasional karena melalui pembangunan dapat dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan tersebut, sangat diperlukan manajemen yang baik untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk membangun perekonomian Indonesia yaitu dengan memberdayakan

BAB I PENDAHULUAN. operasional sehari-hari disebut modal kerja. melalui hasil penjualan. Uang yang diterima melalui hasil penjualan akan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan dalam melakukan kegiatan ekonomi menjadi sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan yan dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Ada beberapa faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian nasional Indonesia yang saat ini dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menuntut koperasi / perusahaan untuk

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Disusun oleh: TRI PRASETIYA B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. demikian, hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. terpaksa jatuh bangun, bahkan ada yang menutup perusahaan ditengah ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melaksanakan berbagai kegiatan usaha, yaitu sektor negara, swasta

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja keuangan suatu perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

: AYU ASTREA NINGSIH B.

Judul : Pengaruh Leverage, Earnings Volatility

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk memenuhi kebutuhan tersebut ikut menentukan sampai seberapakah

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

NGAKAN PUTU TEJA HADINATA NIM

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

PROFITABILITAS EKUITAS DAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (Studi Empiris Pada KUD di Kabupaten Semarang)

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS SEBAGAI SALAH SATU PENGUKUR TINGKAT EFISIENSI MODAL KERJA PADA KPRI KOPENDIK WONOGIRI TAHUN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan keunggulan produk yang dimiliki perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Ini tercermin dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai gerakan lembaga ekonomi yang mempunyai tugas. dan tanggungjawab mensejahterakan seluruh anggota melalui pemenuhan

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN/PERSETUJUAN SKRIPSI... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sebuah negara, pembangunan menjadi salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat tercapai dan lebih unggul dari perusahaan lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berorientasi pada profit selalu memiliki tujuan jangka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan modal untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Disamping itu, kondisi ekonomi Indonesia yang belum stabil

BAB I PENDAHULUAN. lalu, kita dihadapkan kepada perdagangan bebas yang menimbulkan pasar yang lebih

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOFOOD T.bk YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005/2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperbaiki dan menyempurnakan bidang usahanya agar dapat mencapai

Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Operasional, dan Capital Adequacy Ratio

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral tata perekonomian nasional. Oleh karena itu, koperasi diperankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuktikan adanya pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pemegang sahamnya. Pemenuhan tujuan tersebut, maka. keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan dividen.

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN LIKUDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. maksimal atau mendapatkan laba sebesar besarnya. Ini diperlukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. suatu pengaturan terhadap sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan. Tujuan perekonomian Indonesia adalah mewujudkan. masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu perekonomian Indonesia

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di

Transkripsi:

Judul : PengaruhTingkat Perputaran Aktiva Lancar, Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Koperasi Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2015). Nama : I Komang Tirta Arimbawa Nim : 1315351120 ABSTRAK Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asas kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hokum dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Peran dan manfaat koperasi di Indonesia sangatlah penting, karena koperasi membuka pintu gerbang Usaha Kecil dan Menengah (UKM), menciptakan masyarakat yang mandiri, penggerak perekonomian hingga menciptakan lapangan kerja baru. Penelitian dilakukan pada Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2015. Sampel penelitian ini adalah laporan keuangan masing-masing koperasi serba usaha yang ada di Kabupaten Klungkung yang berjumlah 21 koperasi pada tahun 2013-2015 yang dipilih dengan metode noprobability samplingdengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data berupa dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tingkat perputaran aktiva lancar, ukuran perusahaan dan pertumbuhan koperasi berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan tingkan perputaran modal kerja dan likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian yang menunjukan tingkat perputaran aktiva lancar, tingkat ukuran perusahaan dan pertumbuhan koperasi berpengaruh positif, ini berarti jika tingkat perputaran aktiva lancar, tingkat ukuran perusahaan dan pertumbuhan koperasi naik maka profitabilitas meningkat, ini berarti koperasi sudah melakukan efisiensi. Hasil penelitian yang menunjukan tingkat perputaran modal kerja dan likuiditas berpengaruh negatif, ini berarti jika tingkat perputaran modal kerja dan likuiditas naik maka profitabilitas menurun, ini berarti koperasi belum melakukan efisiensi pada variabel ini. Kata Kunci :Tingkat Perputaran Aktiva Lancar, Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Koperasi, Profitabilitas.

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 10 1.3 Tujuan Penelitian... 11 1.4 Kegunaan Penelitian... 12 1.5 Sistematika Penulisan... 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 14 2.1 Landasan Teori... 15 2.1.1 Teori Sinyal... 15 2.1.2 Aktiva lancar... 16 2.1.3 Modal Kerja... 18 2.1.4 Likuiditas... 20 2.1.5 Ukuran Perusahaan... 22 2.1.6 Faktor-faktor UkuranPerusahaan... 23 2.1.7 Pertumbuhan Laba... 24 2.1.8 Profitabilitas... 25 2.2 Rumusan Hipotesis Penelitian... 26 2.2.1 Pengaruh tingkat perputaran aktiva lancar terhadap profitabilitas... 27 2.2.2 Pengaruh tingkat perputaran modal kerja terhadap profitabilitas... 28 2.2.3 Pengaruh tingkat likuiditas terhadap profitabilitas... 29 2.2.4 Pengaruh tingkat ukuran perusahaan terhadap profitabilitas... 29 2.2.5 Pengaruh tingkat pertumbuhan koperasi terhadap profitabilitas... 30 BAB III METODE PENELITIAN... 32 3.1 Desain Penelitian... 32 3.2 Lokasi Penelitian... 33 3.3 Objek Penelitian... 33 3.4 Identitas Variabel... 34 3.5 Definisi Operasional Variabel... 34

3.6 Jenis dan Sumber Data... 37 3.6.1 Jenis Data... 37 3.6.2 Sumber Data... 38 3.7 Populasi dan Sampel... 38 3.7.1 Populasi... 38 3.7.2 Sampel... 39 3.8 Metode Pengumpulan Data... 39 3.9 Teknik Analisis Data... 40 3.9.1 Uji Asumsi Klasik... 40 3.9.2 Analisis Regresi Linear Berganda... 41 3.9.3 Uji Statistik t... 42 3.9.4 Uji Statistik F... 43 3.9.5 Koefisien Determinasi... 43 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN... 44 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian... 44 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 48 4.3.1 Uji Asumsi Klasik... 48 4.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda... 52 4.3.3 Uji F... 54 4.3.4 Uji Koefisien Determinasi... 54 4.3.5Uji Hipotesis (Uji t)... 55 BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 61 5.1 Simpulan... 61 5.2 Saran... 62 DAFTAR RUJUKAN... 64 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 70

DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 1.1 Koperasi Aktif, Tidak Aktif dan RAT, Tidak RAT di Kabupaten Klungkung Tahun 2016... 5 4.1 Seleksi Sampel... 44 4.2 Statistik Deskriptif... 45 4.3 Uji Normalitas... 49 4.4 Uji Multikolinearitas... 50 4.5 Uji Autokolerasi... 50 4.6 Uji Heteroskedastisitas... 51 4.7 Rekapitulasi Hasil Olahan SPSS... 52

DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Desain Penelitian... 32

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1 Tingkat Perputaran Aktiva Lancar (X1), Tingkat Perputaran Modal Kerja (X2), Tingkat Likuiditas (X3), Ukuran Perusahaan (X4), Tingkat Pertumbuhan Koperasi (X5), dan Tingkat Profitabilitas (Y) Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Klungkung... 70 2 Perhitungan Tingkat Perputaran Aktiva Lancar Pada Masing-Masing Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Klungkung... 72 3 Perhitungan Tingkat Perputaran Modal Kerja Pada Masing-Masing Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Klungkung... 74 4 Perhitungan Tingkat Likuiditas Pada Masing-Masing Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Klungkung... 76 5 Perhitungan Tingkat Ukuran Perusahaan Pada Masing-Masing Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Klungkung... 78 6 Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Koperasi Pada Masing-Masing Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Klungkung... 80 7 Perhitungan Tingkat Profitabilitas Pada Masing-Masing Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Klungkung... 82 8 UjiRegresi Linear Berganda... 84 9 UjiAsumsiKlasik... 86

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia memiliki pandangan yang khusus terhadap perekonomian. Hal ini termuat dalam UUD 1945 Bab XIV Pasal 33 ayat (1) yang menyebutkan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. Merujuk arti dari Pasal 33 ayat (1) UUD 1945, maka aturan tersebut paling tepat ditujukan terhadap koperasi. Definisi koperasi di Indonesia termuat dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasiaan yang menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orangorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Tahun 2013 terjadi perlambatan ekonomi di Bali, jika pada tahun 2012 perekonomian tumbuh tinggi dengan angka pertumbuhan mencapai 6,65%. Sementara, tahun 2013 pertumbuhan ada diangka 5,62%. Melambatnya pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun 2013, koperasi diharapkan terlibat dan berperan dalam menstabilkan ekonomi di Pulau Dewata. Koperasi merupakan badan hukum yang didirikan oleh perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Selain berfungsi sebagai

lembaga sosial, koperasi juga berfungsi sebagai lembaga ekonomi yang dipergunakan untuk mencari keuntungan guna mensejahterakan anggotanya dan masyarakat pada umumnya dan dalam kegiatannya tetap berpegang pada nilai serta prinsip koperasi. Sejak awal perkembangannya, koperasi telah menjadi salah satu tulang punggung perekonomian rakyat Indonesia karena koperasi merupakan soko guru perekonomian Indonesia (Kadir, 2012). Koperasi diperankan dan difungsikan sebagai pilar utama dalam sistem perekonomian nasional. Koperasi diharapkan dapat berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Peran dan manfaat koperasi di Indonesia sangatlah penting karena koperasi membuka pintu gerbang usaha kecil dan menengah (UKM), menciptakan masyarakat yang mandiri, penggerak perekonomian hingga menciptakan lapangan kerja baru. Pemanfaatan koperasi secara maksimal dan optimal akan dapat menciptakan perekonomian nasional yang selaras dengan pertumbuhan koperasi. Perusahaan tidak terkecuali koperasi dituntut untuk memiliki keunggulan kompetitif dan mampu meningkatkan kinerja yang dimilikinya serta mampu menghasilkan profit yang maksimal untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan usaha di masa yang akan datang. Sebagaimana pendapat Horton (2000), yang menyatakan bahwa perkembangan kompetisi dewasa ini lebih merupakan kompetisi antar kompentensi dari masing-masing perusahaan. Koperasi perlu mengerahkan seluruh sumber daya atau kemampuan internal yang dimilikinya sehingga dapat menghadapi berbagai ancaman yang dapat menghambat perkembangan usahanya (Devita, 2012). Kenyataanya banyak

koperasi kesulitan mempertahankan eksistensinya. Salah satunya karena manajemen koperasi belum profesional. Anggota dan pengurus koperasi memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan seperti yang dikemukakan oleh Davis (1999), lemahnya kemampuan bersaing koperasi, ditandai oleh pertumbuhan koperasi yang relatif rendah bahkan mengalami kemunduran. Leunupun (2003) mengungkapkan bahwa terkait dengan keputusan dalam hal pengelolaan penggunaan dana, maka pihak koperasi harus mampu mengalokasikan sumber daya keuangan yang dimiliki secara efisien serta menekan biaya-biaya penggunaan dana sehingga akan mampu meningkatan laba atau sisa hasil usaha (SHU) pada masa mendatang. Pengelolaan berbagai aspek keuangan sebagai salah satu sumber daya strategis dalam menjalankan usaha memiliki dampak yang signifikan pada keberhasilan usaha sehingga perlu mendapat perhatian khusus. Keberhasilan pengelolaan keuangan dapat diukur melalui analisis terhadap laporan keuangan. Analisis laporan keuangan bermanfaat sebagai alat penilaian dan pengevaluasian apakah operasional koperasi berjalan secara ekonomis, efisien dan efektif sehingga dapat segera diambil tindakan strategis untuk mengoptimalkan profit dan memastikan koperasi terhindar dari kemungkinan bangkrut di masa depan. Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas koperasi sangat penting untuk diteliti karena laba yang tinggi belum menjadi ukuran koperasi itu bekerja secara efisien. Efisien baru dapat diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut atau menghitung profitabilitasnya. Munawir (2012:33) menjelaskan bahwa

profitabilitas atau rentabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam koperasi, oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan merupakan ukuran bahwa perusaan itu rentable. Koperasi yang mempunyai modal lebih besar lazimnya akan memperoleh laba yang besar pula daripada koperasi yang mempunyai modal lebih sedikit. Berkembangnya pembangunan koperasi di Kabupaten Klungkung sangat berperan bagi perekonomian masyarakat. Koperasi di Kabupaten Klungkung dipilih sebagai lokasi penelitian karena Kabupaten Klungkung merupakan kota yang kecil dan terdiri dari 4 Kecamatan. Masing-masing kecamatan hanya memiliki sedikit koperasi yang aktif, yaitu Kecamatan Banjarangkan 19 koperasi, Kecamatan Dawan 19 koperasi, Kecamatan Nusa Penida 22 koperasi dan Kecamatan Klungkung 76 koperasi. Tahun 2013 sampai 2015 Kabupaten Klungkung memiliki jumlah koperasi paling sedikit dibandingkan kabupaten lain. Melihat jumlah tersebut peneliti tertarik meneliti koperasi di Kabupaten Klungkung. Peneliti juga tertarik karena belum ada penelitian sejenis yang ada di Kabupaten Klungkung, dengan ini peneliti bisa membandingkan dengan penelitian yang sejenis di kota-kota lain. Sejauh ini salah satu koperasi di Kabupaten Klungkung sudah banyak mendapatkan penghargaan. Permasalahan yang terjadi pada koperasi di Kabupaten Klungkung cukup banyak, umumnya yakni masalah sumber daya manusia yang masih perlu dibina, disamping masih banyak koperasi tersebut belum menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Selain permasalahan tersebut, sebagian koperasi tak sehat itu mengalami permasalahan diantaranya permodalan dan pemasaran. Menurut Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Klungkung periode 2016 jumlah keseluruhan koperasi di Kabupaten Klungkung adalah sebanyak 136 koperasi. Dari 136 koperasi yang ada di Kabupaten Klungkung sebanyak 115 koperasi aktif dan sebanyak 21 koperasi yang tidak aktif. Sebanyak 84 koperasi yang sudah melaksanakan RAT dan sebanyak 52 koperasi yang belum melaksanakan RAT. Gambaran koperasi aktif, tidak aktif dan RAT, tidak RAT di Kabupaten Klungkung dapat dilihat dalam tabel 1.1. Tabel 1.1 Koperasi Aktif, Tidak Aktif dan RAT, Tidak RAT di KabupatenKlungkung Tahun 2016 Jenis Koperasi Jumlah Aktif Tidak Aktif RAT Tidak RAT Koperasi Unit Desa 7 6 1 4 3 Koperasi Pegawai Republik 28 24 4 20 8 Indonesia Koperasi Serba Usaha 39 30 9 21 18 Koperasi Wanita 7 5 2 3 4 Koperasi Simpan Pinjam 35 33 2 24 11 Koperasi Pertanian 6 4 2 2 4 Koperasi Karyawan 5 5-3 2 Primer Koperasi 2 2-2 - Koperasi Pasar 1 1-1 - Koperasi Pensiunan 2 2-2 - Koperasi Lainnya Koperasi Sekunder /Pusat 3 1 2 1 1-1 1 2 - Jumlah 136 115 21 84 52 Sumber: Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Klungkung, Tahun 2016

Dari tabel di atas 136 koperasi di Kabupaten Klungkung yang paling banyak tidak aktif dan belum RAT adalah Koperasi Serba Usaha. Undang-undang No 25 tahun 1992 tentang penyelenggaraan RAT bahwa pelaksanaan RAT paling lambat 3 bulan sesudah tutup buku, sebanyak 18 koperasi serba usaha belum melaporkan RATnya hingga bulan November dan ini tidak sesuai dengan Undang-undang. Selain itu alasannya adalah karena dalam Koperasi Serba Usaha terdapat banyak unit, yaitu unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan, unit produksi dll. Jumlah Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Klungkung sebanyak 39 koperasi dengan yang tidak aktif sebanyak 9 koperasi dan belum melaporkan RAT 18 koperasi. Untuk itu peneliti tertarik meneliti Koperasi Serba Usaha karena diantara seluruh jenis koperasi di Kabupaten Klungkung, Koperasi Serba Usaha memiliki koperasi yang paling banyak belum melaporkan RATnya. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai faktor yang dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas guna peningkatan kinerja koperasi serba usaha di Kabupaten Klungkung sehingga dapat berkembang seperti Koperasi Pasar Srinadi yang meraih banyak prestasi. Aktiva lancar sangat penting dalam perusahaan terutama dalam kegiatan operasionalnya. Aktiva lancar berputar setiap harinya dan dari perputaran aktiva tersebut diharapkan terdapat laba yang optimal sehingga profitabilitas perusahaan tercapai. Kebijakan perusahaan di dalam mengadakan aktiva lancar harus diperhitungkan dengan secermat mungkin agar tidak terjadi kelebihan investasi (over investment) pada aktiva tersebut. Apabila terjadi kelebihan investasi maka akan terdapat aktiva yang menganggur dan juga akan memperbesar biaya yang

dikeluarkan untuk pengadaaan dan pemeliharaan aktiva tersebut, sehingga akan memperkecil laba usaha perusahaan. Sering kali perusahaan seperti koperasi kurang cermat dalam memerhitungkan hal tersebut. Untuk dapat melihat perputaran aktiva lancar dalam suatu perusahaan, maka dapat digunakan perbandingan indikator antara aktiva lancar dengan total aktiva. Aktiva lancar yang dimaksud dalam koperasi adalah kas, surat-surat berharga, piutang usaha, piutang anggota, piutang karyawan, persediaan barang dagangan, biaya-biaya yang dibayar dimuka, perlengapan usaha dan lain-lain. Seperti yang diungkapkan Riyanto (2001:64), bahwa tingkat perputaran modal kerja dan aktiva lancar dapat pula dihitung dari neraca dan perhitungan laba rugi (income statement) Modal yang dipergunakan untuk kegiatan usaha ini disebut modal kerja. Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh koperasi untuk menyelenggarakan kegiatan operasional sehari-hari yang selalu berputar dalam periode tertentu. Periode perputaran modal kerja dimulai pada saat dimana kas yang tersedia diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. Periode perputaran modal kerja dipengaruhi oleh periode perputaran masing-masing komponen dari modal kerja tersebut (Riyanto, 2001:62). Lamanya periode perputaran tergantung sifat atau kegiatan operasi suatu koperasi. Perputaran modal kerja diharapkan terjadi dalam jangka waktu yang relatif pendek, sehingga modal kerja yang ditanamkan cepat kembali. Perputaran modal kerja yang rendah bisa disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan, perputaran piutang, dan saldo kas yang terlalu besar (Munawir, 2012:80).

Likuiditas merupakan salah satu faktor yang menentukan sukses atau kegagalan perusahaan. Penyediaan kebutuhan uang tunai dan sumber-sumber untuk memenuhi kebutuhan tersebut ikut menentukan sampai seberapakah perusahaan itu menanggung risiko. Menurut Munawir (2012:31), likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Secara umum pengertian likuiditas (liquidity) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut adalah likuid, dan sebaliknya yang tidak mempunyai kemampuan membayar adalah ilikuid. Wawan (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh efisiensi modal kerja dan likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan industri otomotif dan komponen yang terdapat di bursa efek Indonesia, variabel likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. Berbeda pendapat dengan Wawan, Hakim (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh ukuran perusahaan, hutang dan likuiditas terhadap rasio profitabilitas perusahaan, hasil dari variabel likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan, terjadi ketidakkonsistenan dalam penelitian-penelitian sebelumnya. Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total aktiva, log size, harga pasar saham dan lain-lain. Besar kecilnya perusahaan akan

mempengaruhi kemampuan dalam menanggung resiko yang mungkin timbul dari berbagai situasi yang dihadapi perusahaan. Perusahaan besar memiliki resiko yang lebih rendah dari pada perusahaan kecil. Hal ini dikarenakan perusahaan besar memiliki kontrol yang lebih baik terhadap kondisi pasar, sehingga mereka mampu menghadapi persaingan ekonomi. Selain itu perusahaan-perusahaan besar mempunyai lebih banyak sumber daya untuk meningkatkan nilai perusahaan karena memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber-sumber informasi eksternal dibandingkan dengan perusahaan kecil. Selain itu ukuran perusahaan turut menentukan tingkat kepercayaan investor. Semakin besar perusahaan, maka semakin dikenal oleh masyarakat yang artinya semakin mudah untuk mendapatkan informasi yang akan meningkatkan nilai perusahaan. Bahkan perusahaan besar yang memiliki total aktiva dengan nilai aktiva yang cukup besar dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan (parasetyorini, 2013). Semakin besar suatu perusahaan maka kecendrungan penggunaan dana eksternal juga akan semakin besar. Sering kali perusahaan-perusahaan kecil seperti koperasi tergeser oleh keberadaan perusahaan-perusahaan yang besar, sehingga koperasi sangat sulit berkembang. Pertumbuhan laba adalah perubahan persentase kenaikan laba yang diperoleh perusahaan (Simorangkir, 1993) dalam Hapsari, (2007). Pertumbuhan laba yang baik, mengisyaratkan bahwa perusahaan mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan, karena besarnya

dividen yang akan dibayar di masa akan datang saat bergantung pada kondisi perusahaan. Perusahaan dengan laba bertumbuh, dapat memperkuat hubungan antara besarnya atau ukuran perusahaan dengan tingkatan laba yang diperoleh. Dimana perusahaan dengan laba bertumbuh akan memiliki jumlah aktiva yang besar sehingga memberikan peluang lebih besar didalam menghasilkan profitabilitasnya. Porter (1980) dalam Hamid (2001), merumuskan bahwa perusahaan yang bertumbuh adalah perusahaan yang memiliki pertumbuhan margin, laba dan penjualan yang tinggi. Semakin tinggi tingkat perputaran aktiva lancar, modal kerja, likuiditas, ukuran perusahaan dan pertumbungan koperasi menunjukan profitabilitas yang tinggi dicapai oleh koperasi semakin tinggi pula tingkat efisiensi penggunaan modal dalam perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas maka potensi Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diterima juga makin besar atau dengan kata lain SHU yang diterima dalam jumlah yang banyak. Mengingat pentingnya SHU ini, maka pengurus koperasi dituntut untuk mampu meningkatkan kerjanya untuk memperoleh laba. Alternatif solusinya dengan mengatur tingkat perputaran aktiva lancar, modal kerja, likuiditas, ukuran perusahaan dan pertumbungan koperasi. Tingkat perputaran aktiva lancar, modal kerja, likuiditas, ukuran perusahaan dan pertumbungan koperasi tersebut diharapkan tinggi, sehingga SHU dan tingkat profitabilitas ekonomi dapat dicapai oleh koperasi. Atas dasar alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Perputaran Aktiva Lancar, Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Ukuran

Perusahaan dan Pertumbuhan Koperasi Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2015). 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah tingkat perputaran aktiva lancar berpengaruh terhadap profitabilitas di Koperasi Serba Usaha Kabupaten Klungkung tahun 2013-2015? 2) Apakah tingkat perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas di Koperasi Serba Usaha Kabupaten Klungkung tahun 2013-2015? 3) Apakah tingkat perputaran likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas di Koperasi Serba Usaha Kabupaten Klungkung tahun 2013-2015? 4) Apakah tingkat ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas di Koperasi Serba Usaha Kabupaten Klungkung tahun 2013-2015? 5) Apakah tingkat pertumbuhan koperasi berpengaruh terhadap profitabilitas di Koperasi Serba Usaha Kabupaten Klungkung tahun 2013-2015? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengaruh dan membuktikan secara empiris tingkat perputaran aktiva lancar terhadap profitabilitas di Koperasi Serba Usaha Kabupaten Klungkung tahun 2013-2015.

2) Untuk mengetahui pengaruh dan membuktikan secara empiris tingkat perputaran modal kerja terhadap profitabilitas di Koperasi Serba Usaha Kabupaten Klungkung tahun 2013-2015. 3) Untuk mengetahui tingkat pengaruh dan membuktikan secara empiris perputaran likuiditas terhadap profitabilitas di Koperasi Serba Usaha Kabupaten Klungkung tahun 2013-2015. 4) Untuk mengetahui pengaruh dan membuktikan secara empiris tingkat ukuran perusahaan terhadap profitabilitas di Koperasi Serba Usaha Kabupaten Klungkung tahun 2013-2015. 5) Untuk mengetahui pengaruh dan membuktikan secara empiris tingkat pertumbuhan koperasi terhadap profitabilitasdi Koperasi Serba Usaha Kabupaten Klungkung tahun 2013-2015. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis sebagai berikut: 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan secara empiris tentang pengaruh tingkat perputaran aktiva lancar, tingkat perputaran modal kerja, likuiditas, ukuran perusahaan dan pertumbuhan koperasi pada profitabilitas koperasi serba usaha di Kabupaten Klungkung. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan wawasan mengenai pengaruh tingkat perputaran aktiva lancar, tingkat perputaran modal kerja,

likuiditas, ukuran perusahaan dan pertumbuhan koperasi pada profitabilitas koperasi serba usaha di Kabupaten Klungkung dan hasil penelitian ini diharakan mendukung teori sinyal. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi pengurus Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Klungkung dalam rangka menetapkan kebijakan-kebijakan yang bersifat keuangan 1.5 Sistematika Penelitian Pembahasan skripsi ini disusunatas beberapa bab untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan terperinci mengenai masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. Adapun sistematika penyajian penulisannya adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Pada bab ini diuraikan mengenai landasan teori yang mendukung penelitian, hasil penelitian sebelummnya yang terkait dan digunakan sebagai acuan dalam penelitian sekarang, serta rumusan hipotesis penelitian.

Bab III Metode Penelitian Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang meliputi lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan suber data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian Bab ini diuraikan mengenai deskripsi hasil penelitian, hasil pengujian atas uji asumsi klasik serta pembahasan hasil penelitian berdasarkan teknik analisis data yang digunakan. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini memuat simpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya dan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihakpihak yang berkepentingan.