LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK Persyaratan teknis alat dan perangkat telekomunikasi Wireless Local Area Network meliputi : Bab I : Ketentuan Umum (Definisi dan Singkatan); Bab II : Persyaratan Teknis (Spesifikasi Teknis, Batas Emisi Radiasi, Power Supply dan Persyaratan Keamanan); Bab III : Persyaratan Pengujian (Cara Pengambilan Contoh Uji, Cara Uji, Syarat Lulus Uji, dan Syarat Keselamatan dan Kesehatan); Bab IV : Penandaan dan Pengemasan (Syarat Penandaan dan Cara Pengemasan).
- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM A. Definisi Alat dan Perangkat Telekomunikasi Wireless Local Area Network adalah perangkat penerima dan pengirim sinyal digital, yang bekerja pada pita frekuensi radio tertentu yang digunakan untuk keperluan akses data dan/atau akses internet dengan menggunakan teknologi 802.11. B. Singkatan Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. CNR : Carrier-to-Noise Ratio 2. FDM : Frequency Division Multiplexing 3. FDMA : Frequency Division Multiple Access 4. CISPR : Comité Internationale Spécial des Perturbations Radioelectrotechnique (International Special Committee on Radio Interference, IEC) 5. db : decibel 6. dbm : decibel milli 7. FCC : Federal Communications Commission 8. CFR : Code of Federal Regulations 9. IEEE : Institute of Electrical and Electronics Engineers 10. OFDM : Orthogonal Frequency Division Multiplexing 11. QAM : Quadrature Amplitude Modulation 12. QPSK : Quadrature Phase-Shift Keying 13. BPSK : Binary Phase Shift Keying 14. FSK : Frequency Shift Keying 15. TDM : Time-Division-Multiplexing 16. TDMA : Time-Division Multiple Access 17. CDMA : Code Division Multiple Access 18. CCK : Complementary Code Keying 19. CSMA-CA : Carrier Sense Multiple Access-Collision Avoidance 20. DSSS : Direct Sequence Spread Spectrum 21. FHSS : Frequency Hoping Spread Spectrum 22. dbc : Decibels (referenced to the carrier)
- 3-23. mw : mili Watt 24. AC : Alternating Current 25. DC : Direct Current 26. PoE : Power over Ethernet BAB II PERSYARATAN TEKNIS Setiap Alat dan Perangkat Telekomunikasi Wireless Local Area Network yang beroperasi pada pita frekuensi radio 2,4 GHz dan 5 GHz harus memenuhi: A. Persyaratan Teknis Outdoor 1. Range Frekuensi : 2 400 2 483,5 MHz; dan/atau 5 725 5 825 MHz 2. Bandwidth : 20 MHz 3. Dipersyaratkan memiliki kemampuan DFS dan TPC 4. Tipe Modulasi : FSK/BPSK/QPSK/QAM/CCK 5. Metode akses : TDMA/FDMA/CDMA/CSMA- CA 6. Teknik multiplexing : OFDM/TDM/FDM 7. Teknologi : DSSS/FHSS/OFDM 8. Bit Error Rate : 10-8 9. CNR for 1x10-6 symbol error rate : 10 db 10. Sensitifitas Penerima : - 58 dbm 11. Radiated Emission Limit : 500 µv/m 12. Temperatur : 0 C s/d 60 C 13. Antarmuka : IEEE 802.3 compliant (Ethernet)/ E1/T1/RJ 45 14. Frekuensi Hopping : 75 hopping frekuensi 15. Waktu rata-rata occupancy : 0,4 s dalam jarak periode 30 16. Maximum output power : 100 mw (direct connect) 17. Maximum EIRP Outdoor : 4 Watt (36.02 dbm)
- 4-18. Transmitter unwanted emissions in the spurious domain Frequency Range Maximum Emission Bandwidth 1 GHz 12,75 GHz -30 dbm 1 MHz *) ETSI EN 300 328 B. Persyaratan Teknis Indoor 1. Range Frekuensi : 2 400 2 483,5 MHz; 5 150 5 250 MHz; 5 250 5 350 MHz 5 470 5 725 MHz 5 725 5 825 MHz 2. Bandwidth : 20 MHz/40 MHz/80 MHz/160 MHz 3. Dipersyaratkan memiliki kemampuan DFS dan TPC 4. Tipe Modulasi : FSK/BPSK/QPSK/QAM/CCK 5. Metode akses : TDMA/FDMA/CDMA/CSMA- CA 6. Teknik multiplexing : OFDM/TDM/FDM 7. Teknologi : DSSS/FHSS/OFDM 8. Bit Error Rate : 10-8 9. CNR for 1x10-6 symbol error rate : 10 db 10. Sensitifitas Penerima : - 58 dbm 11. Radiated Emission Limit : 500 µv/m 12. Temperatur : 0 C s/d 60 C 13. Antarmuka : IEEE 802.3 compliant (Ethernet)/ E1/T1/RJ 45 14. Frekuensi Hopping : 75 hopping frekuensi 15. Waktu rata-rata occupancy : 0,4 s dalam jarak periode 30 16. Maximum output power : 100 mw (direct connect) 17. Maximum EIRP Indoor : 200 mw (23 dbm) 18. Transmitter unwanted emissions in the spurious domain Frequency Range Maximum Emission Bandwidth 1 GHz 12,75 GHz -30 dbm 1 MHz *) ETSI EN 300 328
- 5 - C. Spectrum Emission Mask Spectrum Emission Mask Alat dan Perangkat Telekomunikasi Wireless Local Area Network mengacu pada ETSI EN 300 328. D. Persyaratan Antenna Antenna untuk Alat dan Perangkat Telekomunikasi Wireless Local Area Network yang beroperasi pada pita frekuensi radio 2,4 GHz dan 5 GHz yang digunakan untuk indoor harus terpasang secara fixed dan built in. Antena tidak diperbolehkan dapat dibongkar pasang oleh pengguna. E. Batas Emisi Radiasi Emisi radiasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi Wireless Local Area Network tidak boleh lebih dari nilai batas yang tercantum pada tabel di bawah ini : ( FCC part 15.209 and CFR47 2008) Field Strength Measurement Frekuensi (MHz) (milivolts/meter) Distance (meter) >960 500 3 Nilai batas emisi radiasi pada tabel di atas berdasarkan pengukuran detektor biasa (CISPR 22 edisi 5 tahun 2008). F. Power Supply Power supply Alat dan Perangkat Telekomunikasi Wireless Local Area Network adalah: a. Input Voltage AC : 180 to 240 V, 50/60Hz b. Input Voltage DC : 1) Menggunakan baterai; 2) DC adaptor; atau 3) PoE, 4) USB sesuai dengan kebutuhan alat dan perangkat. G. Persyaratan Keamanan Perangkat harus memiliki modul keamanan (encrypt module) di sisi frekuensi radio.
- 6 - BAB III PERSYARATAN PENGUJIAN 3.1. Pelaksanaan Pengujian Pengujian Alat dan Perangkat Telekomunikasi Wireless Local Area Network dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. 3.2. Syarat Keselamatan dan Kesehatan Hasil pengujian harus membuktikan bahwa Alat dan Perangkat Telekomunikasi mampu melindungi pemakai dari gangguan listrik (electrical safety) dan elektromagnetik (EMC). BAB IV PENANDAAN DAN PENGEMASAN 4.1. Syarat Penandaan Setiap Alat dan Perangkat Telekomunikasi Wireless Local Area Network yang telah lulus uji wajib ditandai dengan keterangan yang memuat: a. nama pabrik dan Negara pembuat; b. merek tipe; c. nomor seri; d. bahwa Alat dan Perangkat Telekomunikasi Wireless Local Area Network dapat digunakan untuk indoor atau outdoor. 4.2. Cara Pengemasan Ukuran pengemasan tergantung pabrik pembuat dengan memperhatikan unsur keselamatan, estetika, dan efisiensi ruangan. MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, RUDIANTARA
- 7 -