ANALISIS SIFAT ADSORPSI KARBON AKTIF KAYU DAN TEMPURUNG KELAPA PADA LIMBAH CAIR BATIK DI KOTA PEKALONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
(Experimental Study on the Effectiveness of Liquid Waste Absorption Using Mesh-80 Active Charcoal Made from Teak Wood Saw Scratches) ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

Jl. Soekarno Hatta, Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu, Telp Diterima 26 Oktober 2016, Disetujui 2 Desember 2016

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: Maret 2014

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

KAJIAN AKTIVASI ARANG AKTIF BIJI ASAM JAWA (Tamarindus indica Linn.) MENGGUNAKAN AKTIVATOR H 3 PO 4 PADA PENYERAPAN LOGAM TIMBAL

ITM-05: PENGARUH TEMPERATUR PENGERINGAN PADA AKTIVASI ARANG TEMPURUNG KELAPA DENGAN ASAM KLORIDA DAN ASAM FOSFAT UNTUK PENYARINGAN AIR KERUH

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT SISA PEMBAKARAN BOILER UNTUK PENURUNAN KADAR AMONIA DALAM LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

3 METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi Penelitian

PEMANFAATAN LIMBAH UBI KAYU DARI SISA PENGOLAHAN TEPUNG TAPIOKA DI KECAMATAN MARGOYOSO KABUPATEN PATI MENJADI BAHAN ADSORBEN UNTUK PENJERNIH AIR

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KELUWAK (Pangium edule) DENGAN AKTIVATOR H 3 PO 4

BAB III METODE PENELITIAN

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

Uji Kinerja Alat Penjerap Warna dan ph Air Gambut Menggunakan Arang Aktif Tempurung Kelapa Suhendra a *, Winda Apriani a, Ellys Mei Sundari a

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

ADSORBSI ZAT WARNA TEKSTIL RHODAMINE B DENGAN MEMANFAATKAN AMPAS TEH SEBAGAI ADSORBEN

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A EFEKTIVITAS AMPAS TEH SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA TEKSTIL MALACHITE GREEN

ADSORPSI LOGAM KADMIUM (Cd) OLEH ARANG AKTIF DARI TEMPURUNG AREN (Arenga pinnata) DENGAN AKTIVATOR HCl

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

PEMANFAATAN SERAT DAUN NANAS (ANANAS COSMOSUS) SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA TEKSTIL RHODAMIN B

Pemanfaatan Kulit Singkong Sebagai Bahan Baku Karbon Aktif

ABSTRAK. Kata kunci: kulit kacang tanah, ion fosfat, adsorpsi, amonium fosfomolibdat

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN MASSA DAN WAKTU KONTAK OPTIMUM ADSORPSI KARBON GRANULAR SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT Pb(II) DENGAN PESAING ION Na +

Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji) Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air

Lembaran Pengesahan KINETIKA ADSORBSI OLEH: KELOMPOK II. Darussalam, 03 Desember 2015 Mengetahui Asisten. (Asisten)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMBUATAAN ARANG AKTIF DARI KULIT PISANG DENGAN AKTIVATOR KOH DAN APLIKASINYA TERHADAP ADSORPSI LOGAM Fe

Jurnal Kependidikan Kimia Hydrogen Vol. 1 Nomor 1, Juli 2013 ISSN:

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI LIMBAH KULIT SINGKONG DENGAN MENGGUNAKAN FURNACE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. coba untuk penentuan daya serap dari arang aktif. Sampel buatan adalah larutan

JURNAL REKAYASA PROSES. Kinetika Adsorpsi Nikel (II) dalam Larutan Aqueous dengan Karbon Aktif Arang Tempurung Kelapa

PENGARUH BAHAN AKTIVATOR PADA PEMBUATAN KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA

PENGARUH SUHU AKTIVASI TERHADAP DAYA SERAP KARBON AKTIF KULIT KEMIRI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Riset (Research Laboratory),

PENGARUH SUHU, KONSENTRASI ZAT AKTIVATOR DAN WAKTU AKTIVASI TERHADAP DAYA SERAP KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KEMIRI

PEMANFAATAN ZEOLIT ALAM SEBAGAI ADSORBEN PADA PEMURNIAN ETANOL ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Akses terhadap air

PEMANFAATAN ARANG DARI BATANG POHON DENGAN PEREKAT PVAC UNTUK DEGRADASI LIMBAH METHYLENE BLUE

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

BAB 1 PENDAHULUAN. supaya dapat dimanfaatkan oleh semua makhluk hidup. Namun akhir-akhir ini. (Ferri) dan ion Fe 2+ (Ferro) dengan jumlah yang tinggi,

ACTIVATED CARBON PRODUCTION FROM COCONUT SHELL WITH (NH 4 )HCO 3 ACTIVATOR AS AN ADSORBENT IN VIRGIN COCONUT OIL PURIFICATION ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Metode Koagulasi, Sedimentasi dan Variasi Filtrasi terhadap Penurunan Kadar TSS, COD dan Warna pada Limbah Cair Batik

BAB III BAHAN DAN METODE

OPTIMASI UKURAN PARTIKEL, MASSA DAN WAKTU KONTAK KARBON AKTIF BERDASARKAN EFEKTIVITAS ADSORPSI β-karoten PADA CPO

Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif dari Kulit Singkong terhadap Ion Logam Timbal

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN KOH PADA KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA UNTUK ADSORPSI LOGAM Cu

BAB III METODE PENELITIAN

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

Pengaruh Konsentrasi Dan Waktu Kontak Pada Pengolahan Limbah Domestik Menggunakan Karbon Aktif Tongkol Jagung Untuk Menurunkan BOD dan COD

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 7. Hasil Analisis Karakterisasi Arang Aktif

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. (Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, 1984). 3. Arang gula (sugar charcoal) didapatkan dari hasil penyulingan gula.

PEMANFAATAN ZEOLIT ALAM SEBAGAI ADSORBEN PADA PEMURNIAN ETANOL ABSTRAK

ANALISIS KADAR LOGAM TEMBAGA(II) DI AIR LAUT KENJERAN

DAUR ULANG LIMBAH HASIL INDUSTRI GULA (AMPAS TEBU / BAGASSE) DENGAN PROSES KARBONISASI SEBAGAI ARANG AKTIF

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Journal of Scientific and Applied Chemistry

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN NaOH PADA KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA UNTUK ADSORPSI LOGAM Cu 2+

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 6. Pada Gambar 6 ditunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

PEMANFAATAN ARANG AKTIF DARI KULIT DURIAN (Durio zibethinus L.) SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM KADMIUM (II)

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya

ADSORPSI ZAT WARNA PROCION MERAH PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI SONGKET MENGGUNAKAN KITIN DAN KITOSAN

KAJIAN AWAL ADSORBEN DARI LIMBAH PADAT LUMPUR AKTIF. INDUSTRI CRUMB RUBBER PADA PENYERAPAN LOGAM Cr

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

telah melakukan pengujian untuk mengetahui konsentrasi bahan-bahan kimia yang

POTENSI ARANG AKTIF DARI TULANG SAPI SEBAGAI ADSORBEN ION BESI, TEMBAGA, SULFAT DAN SIANIDA DALAM LARUTAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Selama dua dasawarsa terakhir, pembangunan ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tidak bermanfaat lagi (Sri Moertinah, 2010:104). Limbah dapat dihasilkan dari

LAPORAN AKHIR. Oleh : Badi ah Muniaty Syahab NIM

DAYA SERAP KULIT KACANG TANAH TERAKTIVASI ASAM BASA DALAM MENYERAP ION FOSFAT SECARA BATH DENGAN METODE BATH

UJI DAYA SERAP ARANG AKTIF DARI KAYU MANGROVE TERHADAP LOGAM Pb DAN Cu

PENDAHULUAN. Latar Belakang. meningkat. Peningkatan tersebut disebabkan karena banyak industri yang

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

4 Hasil dan Pembahasan

PEMANFAATAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DARI LIMBAH PENGASAPAN IKAN SEBAGAI BRIKET BAHAN BAKAR

PENURUNAN ANGKA ASAM PADA MINYAK JELANTAH. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru 2) Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik,

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

LAMPIRAN A DATA DAN PERHITUNGAN. Berat Sampel (gram) W 1 (gram)

ADSORPSI IOM LOGAM Cr (TOTAL) DENGAN ADSORBEN TONGKOL JAGUNG (Zea Mays L.) KOMBINASI KULIT KACANG TANAH (Arachis Hypogeal L.) MENGGUNAKAN METODE KOLOM

PENGARUH JENIS ARANG AKTIF AMPAS TEBU, TATAL KAYU DAN TEMPURUNG KELAPA TERHADAP KEMAMPUAN PENJERAPAN WARNA AIR SUNGAI SAMBAS

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan zat kehidupan tidak satupun makhluk hidup di kehidupan ini

SKRIPSI AGUS NINGSIH

Pembuatan selulosa dari kulit singkong termodifikasi 2-merkaptobenzotiazol untuk pengendalian pencemaran logam kadmium (II)

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah kendaraan bermotor merupakan konsumsi terbesar pemakaian

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea) DENGAN AKTIVATOR ASAM SULFAT

PEMANFAATAN TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI BAHAN KARBON AKTIF DALAM PENYISIHAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR

Transkripsi:

DOI: doi.org/10.21009/03.snf2017.02.mps.14 ANALISIS SIFAT ADSORPSI KARBON AKTIF KAYU DAN TEMPURUNG KELAPA PADA LIMBAH CAIR BATIK DI KOTA PEKALONGAN Nihla Nurul Laili 1,2,a), Mahardika Prasetya Aji 1,b), Sulhadi 1,c) 1 Program Studi Magister Pendidikan Fisika Pascasarjana Universitas Negeri Semarang Jl. Kelud Utara III, Kota Semarang, 50237 2 SMK Muhammadiyah Kajen Jl. Pahlawan Kajen, Kab. Pekalongan, 51161 Email: a) nihlanurul@gmail.com, b) mahardika190@gmail.com, c) sulhadipati@yahoo.com Abstrak Kota Pekalongan merupakan sentra produksi batik di Jawa Tengah. Permasalahan yang muncul proses pewarnaan sintesis batik menghasilkan limbah cair yang dapat merusak lingkungan. Salah satu penjernihan limbah cair batik dapat dilakukan dengan menggunakan karbon aktif. Arang kayu dan arang tempurung kelapa dapat digunakan sebagai karbon aktif. Proses aktivasi karbon dilakukan secara kimia dengan larutan asam H 3 PO 4 selama 24 jam. Karbon aktif yang dihasilkan digunakan untuk mengadsorpsi limbah cair batik dengan variasi waktu kontak perendaman. Degradasi warna limbah sebelum dan setelah perendaman arang aktif diukur menggunakan spektrometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu kontak antara karbon aktif dengan limbah cair batik maka tingkat kejernihan limbah cair batik semakin tinggi dan semakin menurunya nilai absorbansi yang dihasilkan. Penggunaan karbon aktif arang tempurung kelapa pada limbah cair batik menunjukkan tingkat kejernihan yang lebih tinggi dibandingkan dengan karbon aktif kayu. Kata-kata kunci: Arang Kayu, Arang Tempurung Kelapa, Limbah Cair Batik. Abstract Pekalongan City is a center of batik production in Central Java. Problems that arise the process of batik synthesis produce liquid waste that can damage the environment. One of the wastewater treatment of batik can be done by using activated carbon. Charcoal wood and coconut shell charcoal can be used as activated carbon. The process of carbon activation is carried out chemically with an H 3 PO 4 acid solution for 24 hours. The resulting activated carbon is used to adsorb batik wastewater with a variation of immersion contact time. The degradation of waste color before and after active immersion was measured using a spectrometer UV-Vis. The results showed that the longer the contact time between activated carbon and batik liquid waste, the level of clarity of batik liquid waste is higher, and the more decreasing the absorbance value generated. The use of coconut shell charcoal activated carbon in batik liquid waste shows higher clarity level compared to wood activated carbon. Keywords: Wood Charcoal, Coconut Shell Charcoal, Batik Liquid Waste. SNF2017-MPS-87

PENDAHULUAN Kota Pekalongan merupakan sentra industri batik di Jawa Tengah. Motif batik Pekalongan memiliki corak yang kaya akan warna dan mengangkat tema natural. Keindahan warna tersebut membuat tingginya permintaan terhadap batik Pekalongan. Permintaan yang tinggi terhadap batik Pekalongan menuntut produksi batik dalam jumlah banyak. Pada tahun 2015 jumlah industri batik di Kota Pekalongan 1.050 unit usaha [1]. Keindahan warna batik didapat dari proses pewarnaan menggunakan pewarna sintesis. Permasalahan yang muncul sebagian besar pengusaha batik di Kota Pekalongan membuang limbah cair yang mengandung pewarna sintesis ke sungai tanpa melalui proses pengolahan. Padahal kadar zat warna yang digunakan dalam industri batik sekitar 20-30 mg/l dapat menyebabkan gangguan pada ekosistem air karena zat warna sukar terurai [2]. Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan pemecahan secara tepat dalam pengolahan limbah cair batik agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Salah satu cara untuk mengatasi limbah cair batik dengan menggunakan karbon aktif. Karbon aktif dapat dibuat dari semua bahan yang mengandung karbon, baik karbon organik maupun anorganik dengan syarat bahan tersebut mempunyai struktur berpori. Bahan-bahan tersebut antara lain batu bara, kulit buah kopi, sekam padi, kayu, dan tempurung kelapa. Karbon aktif merupakan suatu bahan berupa karbon amorf yang sebagian besar terdiri atas atom karbon bebas dan mempunyai kemampuan daya serap yang baik. Karbon aktif ini mampu mengadsorpsi anion, kation, dan molekul dalam bentuk senyawa organik dan anorganik, baik berupa larutan maupun gas. Karbon aktif dapat dibuat dengan mengaktifkan arang secara kimia. Aktivasi kimia bertujuan untuk membuka permukaan pada arang yang masih ditutupi oleh deposit hidrokarbon. Kemampuan adsorpsi arang yang telah aktif akan meningkat karena pori-pori telah terbuka dan permukaannya luas [3]. Proses adsorpsi karbon aktif dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ph sistem, rasio massa adsorben dengan adsorbat, suhu adsorpsi, waktu adsorpsi, dan konsentrasi adsorbat. Hasil penelitian sebelumnya menunjukan arang kayu dapat digunakan sebagai karbon aktif dalam mengadsorpsi limbah cair kain sasirangan [4]. Arang aktif dari tempurung kelapa dapat digunakan sebagai penjernih air limbah rumah tangga [5]. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan menganalisis sifat adsorpsi arang kayu dan arang tempurung kelapa pada limbah cair batik dengan variasi waktu kontak. METODE PENELITIAN Arang kayu dan arang tempurung kelapa dihaluskan menggunakan penumbuk sampai dihasilkan arang yang benar-benar halus. Kemudian arang diayak sampai lolos 60 mesh sehingga luas permukaan arang semakin besar. Arang kayu dan arang tempurung kelapa yang telah diayak diaktivasi secara kimia dengan merendam masing-masing 20 gram arang kedalam 100 ml H 3 PO 4 dengan konsentrasi 10% selama 24 jam. Hasil perendaman yang dihasilkan disaring dan dicuci dengan aquades sampai ph netral. Sampel yang diperoleh dikeringkan menggunakan oven pada suhu 130 0 C selama 3 jam. Karbon aktif yang dihasilkan disimpan dalam desikator selama kurang lebih 1 jam. Uji perendaman karbon aktif pada limbah cair batik dilakukan untuk mengetahui perbedaan sifat adsorbsi arang kayu dan arang tempurung kelapa. Masing-masing karbon aktif 1,5 gram dimasukkan ke dalam 50 ml limbah cair batik. Campuran limbah dengan karbon aktif diaduk menggunakan SNF2017-MPS-88

magnetic stirer dengan kecepatan 90 rpm dengan variasi waktu kontak 0, 20, 40, 60, dan 80 menit. Hasil campuran limbah dengan karbon aktif disaring menggunakan kertas Whatman no.42. Pengujian dan karakteristik degradasi limbah cair batik menggunakan spektrometer UV-VIS (Ocean Optics type usb 4000). Spektrometer adalah alat untuk mengukur nilai absorbansi suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Semakin besar nilai serapan molar suatu zat maka semakin banyak cahaya yang diabsorbsi olehnya, atau dengan kata lain nilai absorbansi akan semakin besar. HASIL DAN PEMBAHASAN Karbon aktif telah dibuat dari arang kayu dan arang tempurung kelapa melalui aktivasi kimia dengan merendam masing-masing arang kedalam H 3 PO 4 dengan konsentrasi 10% selama 24 jam. Hasil perendaman yang dihasilkan disaring dan dicuci dengan aquades sampai ph netral. Sampel yang diperoleh dikeringkan pada suhu 130 0 C selama 3 jam. Proses pengaktifan arang secara kimia membuka permukaan arang yang sebelumnya masih ditutupi oleh deposit hidrokarbon, sehingga dapat meningkatkan daya adsorpsinya. Proses uji karbon aktif dimulai dengan menyiapkan limbah cair batik 400 ml. Limbah cair batik kemudian dimasukkan kedalam 8 gelas dengan volume limbah cair batik masing-masing 50 ml. Karbon aktif 1,5 gram ditambahkan ke dalam setiap gelas. Campuran limbah dengan karbon aktif diaduk menggunakan magnetic stirer dengan kecepatan 90 rpm. Untuk mengetahui optimasi waktu uji karbon aktif dilakukan variasi waktu kontak selama 0 menit, 20 menit, 40 menit, 60 menit, dan 80 menit. Adapun hasil uji karbon aktif arang kayu dengan variasi waktu kontak ditunjukkan oleh Gambar 1. Dan hasil uji karbon aktif arang tempurung kelapa ditunjukkan oleh Gambar 2. Gambar 1 (a) dan 2 (a) merupakan limbah cair batik yang belum dicampurkan dengan karbon aktif menunjukkan warna limbah yang sangat pekat. Warna pekat tersebut terdegradasi setelah melalui proses adsorpsi karbon aktif. Limbah cair yang telah tercampur dengan karbon aktif arang kayu dan arang tempurung kelapa secara visual menunjukkan semakin jernih pada waktu kontak 80 menit terlihat pada gambar 1 (e) dan 2 (e). Hasil ini menunjukkan bahwa karbon aktif arang kayu maupun tempurung kelapa mampu mengadsorpsi limbah cair batik. (a) (b) (c) (d) (e) GAMBAR 1. Degradasi warna limbah dengan karbon aktif kayu variasi waktu kontak: (a) 0 menit, (b) 20 menit, (c) 40 menit, (d) 60 menit, dan (e) 80 menit. SNF2017-MPS-89

(a) (b) (c) (d) (e) GAMBAR 2. Degradasi warna limbah dengan karbon aktif tempurung kelapa variasi waktu kontak: (a) 0 menit, (b) 20 menit, (c) 40 menit, (d) 60 menit, dan (e) 80 menit. Secara visual terdapat degradasi limbah batik yang dicampur dengan karbon aktif kayu dan karbon aktif tempurung kelapa. Hasil visual dapat didukung dengan pengukuran spektrum absorbansi dari limbah cair batik yang diukur menggunakan spektrometer UV-VIS (Ocean Optics type usb 4000). Hasil degradasi limbah cair batik menggunakan karbon aktif kayu ditunjukkan dengan pengeplotan grafik absorbansi pada Gambar 3. Hasil degradasi limbah cair batik menggunakan karbon aktif tempurung kelapa ditunjukkan dengan pengeplotan grafik absorbansi pada Gambar 4. (a) (b) GAMBAR 3. Plot grafik absorbansi dari degradasi limbah cair batik (a) karbon aktif arang kayu dan (b) karbon aktif arang tempurunng kelapa Pada Gambar 3 dan 4 teramati bahwa penambahan waktu kontak antara karbon aktif arang kayu dan arang tempurung kelapa dengan limbah cair batik menyebabkan penurunan puncak spektrum absorbansi limbah cair batik yang relatif sama. Penurunan nilai absorbansi disebabkan karena penambahan waktu kontak maka zat warna akan lebih banyak terserap oleh karbon aktif. Penurunan nilai absorbansi menunjukkan limbah cair batik yang dihasilkan semakin jernih. Pada Gambar 4 teramati terjadi penurunan nilai absorbansi yang lebih signifikan pada waktu kontak 80 menit dibandingkan dengan Gambar 3. Hasil tersebut menunjukkan bahwa karbon aktif arang tempurung kelapa memiliki sifat adsorpsi yang lebih baik. Sifat adsorpsi suatu karbon aktif dipengaruhi oleh kadar airnya, semakin rendah kandungan airnya maka daya adsorpsinya akan semakin tinggi. Kadar air karbon aktif arang kayu 5-13%, sedangkan karbon aktif tempurung kelapa 2-5% [6]. SNF2017-MPS-90

SIMPULAN Karbon aktif dapat dibuat dari arang kayu dan arang tempurung kelapa yang diaktivasi secara kimia dengan merendam arang dalam H 3 PO 4 10% selama 24 jam. Pengujian sifat adsorbsi karbon aktif arang kayu dan tempurung kelapa pada limbah cair batik berhasil dilakukakan. Limbah batik mengalami degradasi warna dan menghasilkan larutan yang lebih jernih. Berdasarkan analisis hasil spektrometer UV VIS menunjukkan penurunan nilai absorbansi terhadap lamanya waktu kontak karbon aktif arang kayu dan arang tempurung kelapa. Penggunaan karbon aktif arang tempurung kelapa pada limbah cair batik menunjukkan nilai absorbansi yang lebih kecil. Hasil tersebut menunjukkan bahwa karbon aktif arang tempurung kelapa mempunyai sifat adsorbsi yang lebih baik dari karbon aktif arang kayu. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih, penulis sampaikan kepada SMK Muhammadiyah Kajen yang telah memfasilitasi sarana dan prasarana dalam pelaksanaan penelitian ini. REFERENSI [1] Oktaviani. Warna Warni Sungaiku. Radar Pekalongan, 7 April. Hlm. 6. 2016. [2] Widjajanti, E., R. P. Tutik., Utomo, M. P. Pola adsorpsi Zeolit terhadap Pewarna Azo Metil Merah dan Metil Jingga. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. 2011. [3] Sudarja & N. Caroko. Kaji Eksperimental Efektifitas Penyerapan Limbah Cair Industri Batik Taman Sari Yogyakarta Menggunakan Arang Aktif Mesh 80 dari Limbah Gergaji Kayu Jati. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, 14(1): 50-58. 2012. [4] Utami, U.B.L. & R. Nurmasari. Pengolahan limbah Cair Sasirangan secara Filtrasi melalui Pemanfaatan Arang Kayu Ulin sebagai Adsorben. Jurnal Sains MIPA, 13(3): 190-196. 2007. [5] Jamilatun, S. & M. Setyawan. Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung Kelapa dan Aplikasinya untuk Penjernihan Asap Cair. Spektrum Industri, 12(1): 1-112. 2014. [6] Arsad, E. & S. Hamdi. Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Karbon Aktif untuk Industri. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 2 (2): 43-51. 2010. SNF2017-MPS-91

SNF2017-MPS-92