Oleh : Ulfatun Nisa Hidayati, Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta,

dokumen-dokumen yang mirip
Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

Upaya Pengembangan Budidaya... (Feri Eko Nugroho)

HUBUNGAN PENDAPATAN INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN DI DESA MELIKAN KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN

PENDAPATAN PETANI PADA PENGGUNAAN LAHAN SAWAH IRIGASI DI KELURAHAN TEJOSARI KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Hubungan Kondisi Sosial... Isrokiyah

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

KONTRIBUSI INDUSTRI KERAJINAN GERABAH TERHADAP TOTAL PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI DESA PANJANGREJO KECAMATAN PUNDONG BANTUL

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013.

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

THE INCOMES AND HOUSEHOLD WELFARE LEVELS OF SAND MINERS IN PASEKAN HAMLET GONDOWANGI VILLAGE SAWANGAN DISTRICT MAGELANG REGENCY

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA BERDASARKAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA TEGALSARI KECAMATAN TEGALSARI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015

TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA TENAGA KERJA PEREMPUAN INDUSTRI BATIK DI DESA TRUSMI KULON KECAMATAN PLERED KABUPATEN CIREBON

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB VI KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN PROFIL USAHA

KARAKTERISTIK PETANI KOPI DI DESA BUKIT KEMUNING KECAMATAN BUKIT KEMUNING KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2011

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERAN PEREMPUAN DALAM PARIWISATA DI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

BAB IV PEMBAHASAN. a. Letak, Luas, dan Batas Daerah Penelitian. geografis berada di koordinat 07 o LS-7 o LS dan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. alamiah yang membatasi dan batas administratif yang mencakup daerah tersebut

KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN TINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA PENAMBANG BATU DI DESA ROGODADI KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA FAJAR BARU KECAMATAN JATI AGUNG. Oleh: Dila Afdila, Sudarmi*, Edy Haryono** ABSTRACT

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV TINJAUAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN KALUNGHARJO

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

KEMISKINAN DAN UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI DESA LAUT DENDANG KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG SUMATERA UTARA

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran. 1. Kondisi Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. dan berusaha, memberi sumbangan pada pengembangan wilayah. Misi. memberi sumbangan yang besar kepada pembangunan nasional (Abdoel

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris dan maritim memiliki potensi besar dalam

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET YANG ANAKNYA TIDAK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (JURNAL) Oleh. Susi Novela

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah

KERAGAAN USAHATANI MINA PADI

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

INDUSTRI BATU BATA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR KABUPATEN GIANYAR (TINJAUAN GEOGRAFI EKONOMI)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Suka Jawa merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bumiratu Nuban

PENDAHULUAN. Latar Belakang

ANALISIS KETERKAITAN ANTAR SUBSISTEM DI DALAM SISTEM AGRIBISNIS KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

BAB III METODE PENELITIAN. ancer-ancer kegiatan yang akan dilaksanakan (Suharsimi Arikunto, 1998: 44).

KAJIAN PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DALAM MINA PADI DI DESA A. WIDODO KECAMATAN TUGUMULYO KABUPATEN MUSI RAWAS

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

I. PENDAHULUAN. upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilakukan di negara-negara dunia ketiga masih menitikberatkan

Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Kesejahteraan...

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki wilayah sangat luas,

Transkripsi:

Kontribusi Pendapatan Budidaya... Ulfatun Nisa Hidayati KONTRIBUSI PENDAPATAN BUDIDAYA IKAN NILA TERHADAP TOTAL PENDAPATAN DAN TINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA PETANI DI DESA NGANJAT KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN THE CONTRIBUTION OF THE INCOME FROM TILAPIA FISH CULTIVATIONS TOWARDS THE TOTAL INCOME AND THE FARMERS DOMESTIC POVERTY LEVEL IN NGANJAT VILLAGE POLANHARJO DISTRICT KLATEN REGENCY Oleh : Ulfatun Nisa Hidayati, Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, e-mail: nissaulfa756@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hambatan dalam budidaya ikan nila, (2) Total pendapatan rumah tangga petani ikan nila, (3) Kontribusi pendapatan budidaya ikan nila terhadap total pendapatan rumah tangga petani ikan nila, (4) Peranan pendapatan budidaya ikan nila terhadap pengentasan kemiskinan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini adalah penelitian populasi dengan responden sebanyak 33 petani ikan nila di Desa Nganjat, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan data dilakukakan dengan tiga tahap, editing, koding, dan tabulasi. Teknik analisis menggunakan deskriptif kuantitatif dengan tabel frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Hambatan dalam budidaya ikan nila di Desa Nganjat: a. Keterbatasan modal (54,54%),b. Lahan perikanan yang terbatas (78,78%), c. Penyakit belum diketahui obatnya (63,63%), d. Pengelolaan kurang optimal (75,75%), e. Mahalnya harga pakan (63,63%), f. Kurangnya peran pemerintah (48,48%), g. Harga jual ikan turun (57,57%), h.sumber air yang berkurang (39,39%), (2). Total pendapatan rumah tangga petani ikan nila a. Rp 2.641.667,00 Rp 5.726.584,00 (33,33%), b. Rp. 5.726.585,00 Rp. 8.811.501,00 (27,27%), c. 8.811.502,00 Rp. Rp 11.896.418,00 (24,24%), d. Rp. Rp 11.896.418,00 Rp 14.981.335,00 (9,09%), e. Rp 14.981.335,00 Rp 18.066.252,00 (6,06%). (3) Kontribusi pendapatan ikan nila a. 38,46% - 58,97% (12,12%), b. 58,98% - 79,48% (42,42%), c. 79,49% - 100,00% (45,45%), (4) Pendapatan ikan nila dapat menurunkan jumlah rumah tangga yang masuk ke dalam tingkat kemiskinan dari 9,09% miskin dan 15,15% miskin sekali menjadi 100% tidak miskin. Kata kunci: Petani, budidaya ikan nila, pendapatan, kemiskinan 578

Kontribusi Pendapatan Budidaya... Ulfatun Nisa Hidayati ABSTRACT This research aims to determine: (1) The obstacles in tilapia fish cultivations, (2) The total domestic income of the tilapia fish cultivation farmers, (3) The contribution of the income from tilapia fish cultivations towards the farmers total domestic income, (4) The roles of the income from tilapia fish cultivations in poverty alleviation. This research was a descriptive quantitative study. It was a population research which the respondents were 33 tilapia fish cultivation farmers in Nganjat Village, Polanharjo District, Klaten Regency. The data collection techniques used were observation, interview and documentation. The data processing technique was done in three steps editing, coding and tabulating. The data then were analyzed using a descriptive quantitative technique using frequency table. The results of this research show that: (1) The obstacles in tilapia fish cultivations are a. The limited capital (54.54%), b. The limited fishing grounds (78.78%), c. Diseases that has not be found the cure yet (63.63%), d. The management which are not optimal (75.75%), e. The feed price that is expensive (63.63%), f. The lack of government role (48.48%), g. The falling of the selling price (57.57%), h. The reduction of the water sources, (2) The total domestic income of the tilapia fish cultivation farmers are a. Rp 2.641.667,00 Rp 5.726.584,00 (33,33%), b. Rp. 5.726.585,00 Rp. 8.811.501,00 (27,27%), c. 8.811.502,00 Rp. Rp 11.896.418,00 (24,24%), d. Rp. Rp 11.896.418,00 Rp 14.981.335,00 (9,09%), e. Rp 14.981.335,00 Rp 18.066.252,00 (6,06%), (3) The contribution of the income from tilapia fish cultivations a. 38,46% - 58,97% (12,12%), b. 58,98% - 79,48% (42,42%), c. 79,49% - 100,00% (45,45%), (4) The income from parrot fish cultivations is able to lower the numbers of the family that are in poverty level of 9.09% and 15.15% to be 100% not poor. Keywords: farmers, tilapia fish cultivations, income, poverty

PENDAHULUAN Kemiskinan masih menjadi tantangan terbesar Bangsa Indonesia dalam proses pembangunan. Kemiskinan adalah kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok atau dasar. Data statistik Indonesia menunjukan persentase penduduk miskin Indonesia sebesar 28,01 juta jiwa atau 10,86 persen pada maret 2016 (Badan Pusat Statistik 2016). Perkembangan jumlah penduduk miskin Indonesia secara umum mengalami penurunan sebesar 0,50 juta jiwa dari 28,51 juta jiwa pada september 2015 menjadi 28,01 juta jiwa pada maret 2016. Data penduduk miskin perdesaan mengalami hal sebaliknya yaitu mengalami kenaikan dari 14,09 persen pada september 2015 menjadi 14,11 persen pada bulan maret 2016. Kemiskinan di Indonesia secara umum mengalami penurunan, namun kemiskinan di pedesaan mengalami kenaikan. Angkaangka kemiskinan tersebut mengindikasikan bahwa pemerintah melalui program-program penanggulangan kemiskinan belum berhasil mengatasi masalah kemiskinan yang ada di Indonesia terutama kemiskinan di wilayah pedesaan. Data BPS menunjukan jumlah kategori kemiskinan di Indonesia lebih banyak berasal dari wilayah pedesaan, buruh tani dan penduduk usia lanjut menjadi paling dominan. Penduduk miskin banyak berasal dari pedesaan, dapat dilihat dari data kemiskinan di Indonesia jumlah penduduk miskin sebesar 28,01 juta jiwa pada maret 2016 dengan rincian sebanyak 10,34 juta orang miskin (14,11%) tinggal di perkotaan, dan 17,67 juta orang (7,49%) hidup di perdesaan.jumlah kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah mencapai 4,5 juta jiwa atau 13,32 persen. Presentase penduduk miskin di daerah pedesaan meningkat dari 14,86 persen pada september 2015 menjadi 14,89 persen pada maret 2016. Sedangkan angka kemiskinan Kabupaten Klaten dari tahun 2014-2015 mencapai 14,56 persen. Sektor perikanan merupakan sektor yang mempunyai potensi besar dalam pembangunan perekononomian nasional dan pengentasan kemiskinan. Potensi besar tersebut karena Indonesia memiliki sumber daya perairan yang besar. Seperti yang dikemukakan oleh Bambang Cahyono, (2000:9):

Kontribusi Pendapatan Budidaya... Ulfatun Nisa Hidayati Indonesia memiliki perikanan tawar yang sangat luas dan berpotensi besar untuk usaha budidaya berbagai macam jenis ikan air tawar. Sumber daya perairan di Indonesia meliputi perairan umum (sungai, waduk, dan rawa), sawah (mina padi), dan kolam dengan total luas lahan 605.990 Ha. Pembangunan sektor perikanan, selain bertujuan meningkatkan produktifitas juga untuk meningkatkan pendapatan petani, kebutuhan gizi masyarakat, nilai ekspor komoditas non migas, devisa negara, menciptakan lapangan pekerjaan, dan melestarikan sumberdaya alam serta lingkungan hidup. (Bambang Cahyono, 2000:5). Sektor perikanan akan mampu menambah pendapatan bagi masyarakat sehingga dapat menurunkan jumlah penduduk miskin dan memberikan peluang kerja di perdesaan. Penelitian ini difokuskan pada sektor budidaya ikan. Salah satu budidaya ikan yang ada di Kabupaten Klaten yaitu budidaya ikan nila yang berada di Desa Nganjat, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Berdasarkan profil Desa Nganjat tahun 2016, jumlah penduduk Desa Nganjat yaitu 1.075 jiwa yang terdiri dari 523 jiwa penduduk laki-laki dan 552 jiwa penduduk perempuan. Jumlah 1.075 jiwa penduduk di Desa Nganjat terdapat 136 jiwa bermatapencaharian sebagai petani dan 127 jiwa sebagai buruh tani. Penduduk Desa Nganjat melakukan usahatani maupun usaha budidaya perikanan karena memiliki wilayah yang subur dan sumber air yang melimpah. Sumber air yang melimpah dan mengalir sepanjang tahun berasal dari mata air, yaitu mata air Ponggok. Mata air Ponggok berada di Desa Ponggok mengairi desa - desa disekitarnya salah satunya Desa Nganjat. Desa Nganjat merupakan desa yang memproduksi ikan nila paling tinggi di Kecamatan Polanharjo. Luas kolam ikan nila Desa Nganjat seluas 37.370 m 2 terbesar keempat di Kecamatan Polanharjo (Kecamatan Polanharjo dalam angka 2016). Berdasarkan observasi oleh peneliti pada hari Selasa 17 mei 2016, petani ikan nila di Desa Nganjat menghadapi sejumlah hambatan dalam budidaya ikan nila. Hambatan tersebut diantaranya keterbatasan modal. Petani yang memiliki modal terbatas tidak bisa mengembangkan budidaya ikan nila secara optimal. Modal merupakan faktor utama dalam budidaya perikanan. Modal digunakan untuk memperluas lahan perikanan, menambah jumlah benih ikan, membeli pakan yang berkualitas serta digunakan untuk membeli peralatan yang menunjang budidaya ikan 581

nila. Lahan perikanan yang terbatas juga merupakan salah satu hambatan yang sampai saat ini belum teratasi di Desa Nganjat. Hambatan lain yang dialami petani adalah penyakit ikan nila yang belum diketahui obatnya. Penyakit pada ikan nila ini dapat menyebabkan kematian secara tiba tiba dan menular pada ikan lainnya dalam satu kolam sehingga mengakibatkan petani gagal panen. Pengelolaan budidaya ikan nila di Desa Nganjat belum optimal dikarenakan pengelolaan masih secara sederhana sehingga hasil produksi ikan rendah. Pengelolaan belum optimal dikarenakan petani dalam usaha budidaya masih menggunakan alat alat pertanian masih sederhana. Petani belum mampu melakukan pembenihan sendiri. Petani membeli bibit kepada pihak lain sehingga dalam satu kolam penebaran bibit kurang dari kapasitas koam. Upaya mengatasi hambatan dalam budidaya ikan nila belum optimal. Usaha budidaya ikan nila yang ada di Desa Nganjat sudah berjalan sejak taun 2007, akan tetapi usaha ini belum berkembang secara maksimal. Petani ikan nila belum mampu mengatasi tiap hambatan dalam usaha budidaya ikan dengan tepat. Petani ikan nila belum optimal dalam upaya mengatasi hambatan misalnya belum semua petani dapat menambah modalnya dikarenakan tidak semua dapat pinjaman modal dari bank. Distribusi juga menjadi faktor penting dalam budidaya ikan nila. Petani ikan masih terbatas daerah pemasarannya hanya disekitar Kabupaten Klaten dan belum mampu menjangkau daerah luar kabupaten. Petani ikan nila di Desa Nganjat masih mendistribusikan hasil ikannya kepada tengkulak sehingga pemasaran hasil produksi ikan nila tidak merata. Total pendapatan rumah tangga budidaya ikan nila di Desa Nganjat masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan total pendapatan rumah tangga budidaya ikan nila di Desa Janti di kecamatan Polanharjo. Berdasarkan observasi oleh peneliti pada Selasa 17 mei 2016, besar total pendapatan rumah tangga ikan nila per bulan di Desa Nganjat Rp 8.165.925,00 lebih rendah dari Desa Janti yang besar total pendapatan rumah tangga per bulan Rp 10.251.986,00. Hal ini dikarenakan Desa Janti mampu mengelola budidaya ikan nila secara optimal. Peranan pendapatan budidaya ikan nila terhadap pengentasan kemiskinan di daerah penelitian belum diketahui. Hal tesebut penting untuk mengetahui besarnya peranan pendapatan budidaya ikan nila terhadap pengentasan kemiskinan di daerah 582

Kontribusi Pendapatan Budidaya... Ulfatun Nisa Hidayati penelitian. Pendapatan rumah tangga petani ikan nila mendapat tambahan dari pendapatan ikan nila maka pendapatan rumah tangga petani menjadi lebih banyak sehingga rumah tangga petani ikan nila berada diatas garis kemiskinan. Pendapatan dari budidaya ikan nila akan memberikan kontribusi total pendapatan yang diterima rumah tangga petani. Besar kecilnya kontribusi pendapatan akan berbeda antara rumah tangga satu dan yang lainnya. Besar total pendapatan ini nantinya akan berpengaruh pada tingkat kemiskinan rumah tangga petani ikan nila di Desa Nganjat. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Kontribusi Pendapatan Budidaya Ikan Nila Terhadap Total Pendapatan Dan Tingkat Kemiskinan Rumah Tangga Petani di Desa Nganjat Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan analisis kuantitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan keruangan sebagai aktivitas manusia. Penelitian ini dengan melihat aktivitas yang dilakukan oleh petani ikan nila di Desa Nganjat, hambatan dalam budidaya ikan nila, total pendapatan rumah tangga, tingkat kemiskinan, kontribusi pendapatan dan peranan pendapatan budidaya ikan nila terhadap pengentasan kemiskinan. Penelitian pada petani ikan nila dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2016 21 Agustus 2017. Subjek penelitian ini adalah petani ikan nila yang sudah berumah tangga dan tergabung dalam Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Karya Mandiri di Desa Nganjat Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten yang berjumlah 33 orang. Objek penelitian ini adalah kontribusi pendapatan budidaya ikan nila terhadap total pendapatan dan tingkat kemiskinan rumah tangga petani. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian Desa Nganjat merupakan salah satu desa di Kabupaten Klaten terdapat kegiatan budidaya perikanan darat yaitu budidaya ikan nila. Budidaya ikan nila tersebut dilakukan sepanjang tahun karena sumber air di Desa Nganjat yang berupa mata air yang melimpah dan mengalir sepanjang tahun. Deskripsi tentang daerah penelitian akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Kondisi Fisik Desa Nganjat 583

Desa Nganjat merupakan desa yang masuk dalam administratif Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Desa Nganjat memiliki 6 dusun, yaitu Dusun Nganjat, Jetis, Botorejo, Ponggok, Umbul Cilik, dan Ngebakan yang terbagi menjadi 8 RT dan 4 RW. Secara administratif Desa Nganjat terletak antara 7 o 36 37 LS-7 o 37 26 LS dan 110 o 38 14 BT-110 o 38 50 BT. Luas wilayah Desa Nganjat mencapai 74,8535 Ha yang terdiri dari tanah sawah, tanah kering dan lahan perikanan. Jarak Desa Nganjat dengan pusat pemerintahan kecamatan sekitar 3 km sedangkan jarak Desa Nganjat dengan pemerintahan kabupaten sekitar 12 km. Batas administratif wilayah Desa Nganjat adalah sebagai berikut: 1) Sebelah Utara : Desa Ponggok 2) Sebelah Timur : Desa Jimus 3) Sebelah Selatan: Desa Ngabeyan 4) Sebelah Barat : Desa Jeblog 2. Pengunaan Lahan di Desa Nganjat Penggunaan lahan di Desa Nganjat sebesar 85,20% berupa sawah, dan 3,24% berupa kolam dengan luas sebesar 2,41 Ha, dan 7,52% berupa pekarangan dan bangunan. Penggunaan lahan terbesar yaitu sawah, sedangkan paling sedikit lahan digunakan sebagai kolam ikan. 3. Kondisi Demografi Desa Nganjat a. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk Desa Nganjat menurut Badan Pusat Statistik (Kecamatan Polanharjo Dalam Angka 2016) berjumlah 1.075 jiwa pada tahun 2016 dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 523 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 552 jiwa. Sex ratio Desa Nganjat sebesar 95, data tersebut menunjukan bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat 95 penduduk lakilaki. Kepadatan penduduk kasar (KPK) Desa Nganjat menunjukkan angka 1.433 jiwa/km 2, artinya setiap satu kilometer persegi lahan pertanian di Desa Nganjat dihuni oleh 1.433 jiwa/km 2. b. Tingkat Pendidikan Penduduk Sebanyak 45,49% penduduk Desa Nganjat mampu menyelesaikan pendidikan formal hingga tamat SMA, dan 13,58% mampu menyelesaikan pendidikan hingga SMP. Penduduk c. Jenis Pekerjaan Penduduk Desa Nganjat paling banyak menjadi pegawai swasta sebanyak 36,00%, kemudian diikuti oleh profesi buruh tani sebanyak 22,05%. B. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Petani Budidaya Ikan Nila a. Jenis Kelamin Petani berjenis kelamin perempuan berjumlah 3 orang (9%) dan petani 584

berjenis kelamin laki-laki berjumlah 30 orang (91%). b. Umur Umur petani paling dominan adalah usia 42 46 tahun sebanyak 27,27% dan 35 39 tahun sebanyak 18,18%. c. Status Perkawinan Petani berstatus kawin 93,93%, cerai hidup dan cerai mati masing masing sebesar 3,03%. Diikuti hambatan terbanyak kedua yang dialami petani ikan nila adalah lahan perikanan terbatas (78,78%). Paling sedikit petani mengalami hambatan berupa sumber air yang berkurang (39,39%). 3. Total Pendapatan Rumah Tangga Ikan Nila Tabel 2. Total Pendapatan Rumah Tangga Petani Ikan Nila per Bulan No. Total Pendapatan Rumah Tangga Petani (Rp.) Per Bulan Frekuensi Persentase 1. 2.641.667 5.726.584 11 33,33 d. Tingkat Pendidikan Petani ikan nila di Desa Nganjat yang terbanyak yaitu tamat SMP (30,3%), kemudian diikuti tamatan SMA (27,27%). Hal tersebut dikarenakan sebagian besar responden setelah lulus SMP lebih memilih tidak melanjutkan sekolah dan membantu orangtuanya bekerja. 2. Hambatan dalam Budidaya Ikan Nila Tabel 1. Hambatan yang Dihadapi Petani No. Hambatan Frekuensi Persentase 1. Keterbatasan Modal 27 81,81 2. Lahan perikanan terbatas 26 78,78 3. Penyakit belum diketahui obatnya 25 75,75 4. Pengelolaan budidaya masih sederhana 21 63,63 5. Mahalnya harga pakan 21 63,63 6. Kurangnya peran pemerintah 16 48,48 7. Harga jual turun 19 57,57 8. Sumber air yang berkurang 13 39,39 Populasi 33 petani ikan nila Sumber: Data Primer 2016 Berdasarkan Tabel 1 paling banyak petani ikan nila mengalami hambatan berupa keterbatasan modal (81,81%). 2. 5.726.585 8.811.501 9 27,27 3. 8.811.502 11.896.418 8 24,24 4. 11.896.419 14.981.335 3 9,09 5. 14.981.336 18.066.252 2 6,06 Jumlah 33 100,00 Rata - Rata Rp 8.165.925,00 Sumber: Data Primer 2016 Berdasarkan Tabel 2 total pendapatan rumah tangga petani ikan nila per bulan di Desa Nganjat. Sebanyak 33,33% rumah tangga petani ikan nila mempunyai pendapatan antara Rp 2.641.667,00 Rp 5.726.584,00. Paling sedikit rumah tangga petani ikan nila memiliki total pendapatan rumah tangga antara Rp 14.981.336,00 Rp 18.066.252,00 per bulan. Rata rata total pendapatan rumah tangga petani ikan sebesar Rp 8.165.925,00 per bulan. 4. Kontribusi Pendapatan Budidaya Ikan Nila terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga Petani Ikan Nila. 585

Tabel 33. Kontribusi Pendapatan Budidaya Ikan Nila Terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga Petani Ikan Nila Per Bulan No. 1. 2. 3. Kontribusi Pendapatan budidaya ikan nila (%) Per Bulan Frekuensi Persentase 38,46 58,97 58,97-79,48 79,49-100,00 4 12,12 14 42,42 15 45,45 Jumlah 33 100,00 Rata - rata 75,48% Sumber : Data Primer Tahun 2016 Berdasarkan Tabel 3 kontribusi pendapatan budidaya ikan nila terhadap total pendapatan rumah tangga petani ikan nila di Desa Nganjat paling banyak 79,49% sampai 100% dengan persentase sebesar 45,45%. Rata-rata kontribusi pendapatan budidaya ikan nila tinggi yaitu 75,48%. Rata-rata kontribusi pendapatan budidaya ikan nila tersebut termasuk besar. Tingginya kontribusi pendapatan ikan nila tersebut disebabkan sebagian besar pendapatan petani ikan nila bergantung pada budidaya ikan nila. 5. Peranan Pendapatan Budidaya Ikan Nila Terhadap Pengentasan Kemiskinan Tabel 4. Pendapatan Rumah Tangga Petani Ikan Nila Pendapatan (Rp.) Per Bulan Fekuensi Persentase Pendapatan Non Ikan Nila 300.000-1.380.000 17 51,51 1.380.001-2.460.000 7 21,21 2.460.001-3.540.000 3 9,09 3.540.001-4.620.000 3 9,09 4.620.001 5.700.000 3 9,09 Jumlah: 33 100,00 Pendapatan Ikan Nila (Rp.) Per Bulan 1.441.667,00 4.366.584 11 33,33 4.366.585,00 7.291.501 11 33,33 7.291.502,00-10.216.418 9 27,27 10.216.419,00 13.141.335 1 3,03 13.141.336,00 16.066.250 1 3,03 Jumlah: 33 100,00 Total Pendapatan (Rp.) Per Bulan 10.566.668 30.137.334 11 33,33 30.137.335 49.708.000 9 27,27 49.708.001 69.278.666 8 24,24 69.278.667 88.849.332 3 9,09 88.849.332 108.419.998 2 6,06 Jumlah: 33 100,00 Sumber: Data Primer 2016 Berdasarkan Tabel 4 pendapatan petani non ikan nila lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan petani dari ikan nila. Terlihat bahwa dari pendapatan non ikan nila 51,51% pendapatannya adalah sangat rendah. Sedangkan pendapatan petani dari ikan nila pendapatannya yang sangat rendah jumlahnya lebih sedikit, yaitu 33,33%. Tabel menunjukan bahwa ternyata pendapatan ikan nila dapat memperbaiki persebaran tingkatan pendapatan rumah tangga. Terlihat pada total pendapatan rumah tangga petani ikan nila, pendapatan rumah petani lebih meningkat. Sebanyak 33,33% pendapatannya meningkat, walaupun dalam tabel masuk dalam kategori sangat rendah, namun pendapatan dapat dikatakan meningkat jika dilihat dari besarnya total pendapatan. Pendapatan yang masuk kategori sangat rendah 586

dalam pendapatan non ikan nila sebesar Rp 1.441.667,00 Rp 4.366.584,00 sedangkan yang masuk dalam kategori sangat rendah dalam total pendapatan sebesar Rp 10.566.668,00 Rp 30.137.334,00. Hal ini dapat dikatakan pendapatan rumah tangga petani ikan nila meningkat. Peningkatan pendapatan rumah tangga ikan nila dikarenakan peranan dari pendapatan dari ikan nila yang turut menyumbang kenaikan pendapatan. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Simpulan dari penelitian pengembangan ini yaitu sebagai berikut: 1. Hambatan yang dihadapi petani dalam Budidaya Ikan Nila antara lain: keterbatasan modal (54,54%), keterbatasan lahan (78,78%), penyakit belum diketahui obatnya (63,63%), pengelolaan usaha (75,75%), mahalnya harga pakan (63,63%), petani ikan nila di Desa Nganjat mengalami hambatan peran pemerintah (48,48%), harga jual ikan turun (57,57%), sumber air yang berkurang (39,39%). 2. Rata rata total pendapatan yang diperoleh rumah tangga petani ikan nila sebesar Rp 8.165.925,00 per bulan. 3. Kontribusi pendapatan ikan nila paling banyak 79,49% sampai 100% dengan persentase sebesar 45,45%. Rata rata kontribusi pendapatan budidaya ikan nila terhadap total pendapatan rumah tangga petani sebesar 75,48%. 4. Pendapatan ikan nila dapat menurunkan jumlah rumah tangga yang masuk ke dalam tingkat kemiskinan dari 75,75% tidak miskin, 9,09% miskin dan 15,15% miskin sekali menjadi 100% tidak miskin. B. Saran Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian pengembangan ini yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Pemerintah a. Membuka komunikasi antara pemerintah melalui dinas perikanan dengan kelompok petani agar usaha perikanan dapat berkembang. b. Memberikan bantuan modal berupa pinjaman uang, perlatan dan pakan bersubsidi, penyuluhan secara berkala dan berkelanjutan agar usaha budidaya semakin berkembang. c. Melakukan penyuluhan secara intensif terutama dalam 587

pengelolaan ikan nila dan penanganan penyakit. 2. Bagi pembudidaya a. Menjaga kondisi fisik lingkungan agara ikan nila dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga dapat meningkatkan hasil produksi. b. Mengaktifkan kembali fungsi organisasi kelompok petani budidaya ikan agar dapat menambah pengetahuan guna perkembangan usaha budidaya yang berkembang pesat. DAFTAR PUSTAKA Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad. (1978). Petani Desa dan Kemiskinan. Yogyakarta: BPFE. Hadi Sabari Yunus. (2010). Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ida Bagoes Mantra. (2007). Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Khairuman dan Khairul Amri. (2013). Budidaya Ikan Nila. Jakarta: Agromedia. Nursid Sumatmadja. (1981). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung : Penerbit Alumni. Suharyono dan Moch.Amien. (1994). Pengantar Filsafat Geografi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan UU No 45 tahun 2009 Abbas Tjakrawilasana dan Muhamad Cuhaya Soeriaatmadja. (1983). Usahatani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Manajemen Kejuruan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Klaten dalam Angka Tahun 2016. Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Polanharjo dalam Angka Tahun 2016. Bambang Cahyono. (2010). Budidaya Ikan Air Tawar: Ikan Gurami, Ikan Nila, Ikan Mas. Yogyakarta: Kanisius. BPS Klaten. (2016). Kecamatan Polanharjo Dalam Angka tahun 2016. Diakses dari: www.klatenkab.bps.go.id pada tanggal 29 April 2016 pukul 12.03.52 WIB 588