BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah suatu Frame of Meaning (Servaes, 1993 : 79). Paradigma sering disebut juga pendekatan, persfektif, metode atau teori. Kita mengenal tiga kategori paradigma yang menggambarkan realitas sosial. Pertama, Pra-positivisme dimulai zaman Aristoteles (350 SM) sampai David Hume (1750 M) ; Kedua Positivisme dan Ketiga Pasca-Positivisme (Nasution, 1996). Dalam penelitian ilmu komunikasi, Fisher (1986) menyebutkan perspektif mekanistik, psikologis, interaksional, pragmatik, dan dramatisme. Tucker et al (1981) menyebutkan perspektif hukum peliput (covering-laws perspective), perspective aturan (rules persfective), dan perspektif sistem. Littlejhon (1996) mengemukakan teori (perspektif) struktural dan fungsional, kognitif dan behavioral, interaksionis, interpretif dan teori kritis. Sedangkan Mulyana (2001) menyebutkan pendekatan objektif (behavioristik dan struktural) dan pendekatan subjektif ( fenomologis atau interpretif). Pendeknya, para pakar menyebutkan perspektif berlainan. Beberapa istilah berbeda boleh jadi merujuk pada maksud yang sama ; sebaliknya istilah yang sama terkadang memiliki makna yang berbeda, tergantung pada siapa yang meilih perspektif tersebut. 1 Pendekatan Metode penelitian yang dilakukan pada kali ini adalah Penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Metode ini menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasi ; menyelidiki dengan teknik survey, interview, angket, observasi, atau dengan teknik test ; studi kasus, studi 1 Mulyana, Dedy dan Solatun, 2008 : Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, hal 401
komperatif, studi waktu dan gerak, analisa kuantitatif, studi kooperatif atau operasional. Bisa disimpulkan bahwa metode deskriptif ini ialah metode yang menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau tentang satu proses yang sedang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang menampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya. Pelaksanaan metode-metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data itu. Karena itulah maka dapat terjadi sebuah penyelidikan deskriptif, membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu lalu mengambil bentuk studi komperatif ; atau mengukur sesuatu dimensi seperti dalam berbagai bentuk studi kuantitatif, angket, test, interview, dan lain-lain. Ciri-ciri metode deskriptif itu sendiri adalah memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual, kemudian data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik). 2 3.2 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah Penelitian Konstruktivis yaitu memberikan gambaran atau penjabaran tentang kondisi empirik objek penelitian berdasarkan karakteristik yang dimiliki. 3 Pandangan Konstruksivisme dikembangkan dari teori sosial yang digagas oleh goerge Herbert Mead, Herbert Blumer, Alfred Schutz, Horald Grafinklel, Peter L Berger, dan 2 Bagong Suyanto dan Sutinah. 2006. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Kencana 3 Bambang Setiawan, Metode Penelitian 1 UT Jakarta Hal 966
Thomas Luckmann, walaupun secara eksplisit mereka tidak menggunakan konsep-konsep komunikasi yang lazim digunakan dalam model komunikasi linier. Pada prinsipnya mereka beranggapan bahwa bahasa sebagai sarana komunikasi tidak berada dalam vakum sosial. 4 Menurut Bodgan dan taylor, Pendekatan ini dirahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh. Kualitatif adalah analisis yang tidak menggunakan metode matematik, statistik, ekonometrik, atau model tertentu lainnya. 5 Tujuan dari penelitian konstruksionis, seperti yang dikatakan lawrence Newman, adalah untuk mempelajari bagaimana individu hidup dalam lingkungan sosial, atau bagaimana seseorang memahami realitas sosial. Untuk dapat mengerti bagaiman seseorang memahami realitas, bagaimana dia hidup dalam pengalaman keseharian, peneliti bukan hanya perlu menafsirkan tindakan sosial tersebut, melainkan juga sharing dan masuk ke dalam dunia sosial yang diteliti. 6 Dalam Pandangan Konstruktivisme, Media massa bukan hanya saluran pesan, tetapi juga subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias, dan pemihakannya. Di sini media massa dipandang sebagai agen konstruksi sosial yang mendefinisikan realitas. 7 3.3 Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Framing, untuk mengetahui bagaiman suatu iklan mengkonstruksi suatu relaitas. Metode ini akan menganalisa retoris Teks Berupa tulisan dan gambar dari cover ini berdasarkan analisi framing dari Gamson dan Modigliani, framing adalah pendekatan untuk mengetahui 4 Poloma, Margaret M. 1984. Sosiologi Kontemporer. Jakarta : CV Rajawali 5 M. Iqbal Hasar, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasi, Jakarta 2002, hal 98 6 Eriyanto, Analisis Framing, LkiS, hal 53-54 7 Bennet, tonny. 1982. Media, Reality, Signification. Dalam Michael Gurevitch, tonny bennet and James Wolacott. London. Methuen
bagaiman persfektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan atau pengiklan ketika menyeleksi isu berita atau membuat suatu iklan. Cara Pandang atau persfektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dhilangkan, serta hendak kemana berita tersebut. 8 Peneliti menggunakan Analisis Framing Gamson & Modigliani karena dalam model framing ini tersaji secara lengkap bagaimana seorang pengiklan harus menulis atau membingkai sebuah teks iklan menjadi suatu realitas sosial yang dikonstruksikan oleh media, karena dalam model ini ada dua (2) Package, Perangkat Pembingkaian dan Perangkat Penalaran. Di dalam Model lain hanya tersaji bagaimana cara penyusunan untuk membuat suatu teks iklan saja. 3.4 Unit Analisis Unit analisi dari penelitian ini adalah berupa ;Headline, Subheadline, Paragraf, Kalimat, Kata dan Gambar Visual dari advertorial Minyak Goreng Tropical di majalah Nova edisi 14 Oktober 2013. Advertorial Minyak Goreng Tropical SAYANGI JANTUNG ANDA berisi narasi tentang bagaimana keluarga modern indonesia lebih memperhatikan kesehatan jantung, karena penyakit jantung koroner adalah salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di indonesia. Dalam narasi tersebut dianjurkan selain dari menjaga pola makan sehat, juga memperhatikan pemakain minyak goreng yang tepat, yaitu minyak goreng nabati yang berasal dari sawit, kelapa, jagung, kedelai dan zaitun. Narasi selanjutnya adalah bagaimana cara membedakan minyak goreng dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi dan rendah, yaitu dengan menyimpan perbandingan minyak goreng pada suhu dingin, maka minyak goreng yang mengandung asam lemak tak jenuh tidak mudak berkabut. Paragraf selanjutnya dari narasi advertorial ini adalah, menginformasikan 8 Burhan, Bungin. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta : Kencana. 2007, hal 162
keunggulan minyak goreng tropical karena terbuat tanpa bahan pengawet, dibuat dengan 2x penyaringan, mengandung provitamin A dan vitamin E sehingga sehat bagi jantung. 3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer Data Primer yang diperoleh peneliti dibedah melalui Advertorial Minyak Goreng Tropical SAYANGI JANTUNG ANDA Tabloid Nova Edisi 14 Oktober 2013. 3.5.2 Data Sekunder Data Sekunder, data pendukung peneliti dari studi pustaka serta bahan bacaan yang digunakan untuk melengkapi data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian. 3.5.3 Teknik Analisis Data Teknik Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis framing, yaitu model analisis Framing dari Gamson dan Modigliani, dengan mencoba menganalisa pembingkaian yang digunakan pengelola media dalam mengkonstruksi Advertorial Minyak Goreng Tropical SAYANGI JANTUNG ANDA di Tabloid Nova, Penulis menggunakan Metode analisis framing gamson Dan Modigliani. Dalam Konsepnya, framing pada dasarnya merujuk pada pemberian definisi, penjelasan definisi evaluasi dan rekomendasi dalam suatu wacana untuk menekankan kerangka berfikir tertentu terhadap peristiwa yang diwacanakan..