PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU EKONOMI DALAM MENGADAKAN VARIASI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM IPS DI SMA NEGERI 2 PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KETERAMPILAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI FKIP UNIVERSITAS RIAU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 3 PEKANBARU

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIAK HULU

Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 9 Pekanbaru

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENGARUH PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DAN SARANA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 11 PEKANBARU

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Arnold Rama Ardiansyah ( )

THE EFFECT OF LEARNING FACILITIES TOWARD STUDENTS S LEARNING OUTCOMES OF CLASS X AND XI SOCIAL ON ECONOMICS OF SMA 3 PEKANBARU ABSTRACT

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

E-JURNAL. Oleh : ERIK NOVRIZAL

PENGARUH IKLIM SOSIAL TERHADAP SIKAP BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI SMK

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) Wahyuli Jasvita

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN. alasan bahwa permasalahan permasalahan yang diteliti ada dilokasi ini.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. ini sampai selesai, waktu penelitian dimulai tanggal 17 Juli 2013 sampai

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMAN 1 PELEPAT ILIR

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN GURU EKONOMI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA JURUSAN IPS MAN LUBUK ALUNG

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 6 PEKANBARU

Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.1, 2017 ISSN Seri Pendidikan

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

GAYA BELAJAR DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN DAMPAKNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH STATUS SOSIAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS X SMA

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU. Novi Yanto. Under the guidance of. Rina Selva Johan, SE.

Economic Education Analysis Journal

ABSTRACT

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : RUSPA DINA

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

PENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN, KONSEP DIRI DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA ADABIAH 2 PADANG

Kata Kunci : Variasi Mengajar Guru dan Hasil Belajar Siswa

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN EKONOMI DI SMAK ABDI WACANA

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

PENGARUH MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 6 PEKANBARU

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

THE INFLUENCE OF TEACHER COMPETENCE ON STUDENT ACHIEVEMENT IN IPS SUBJECT AT SMPN 13 PEKANBARU

HUBUNGAN KETERAMPILAN HITUNG, PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR, CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH FREKUENSI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS ATAS DI SDN KEDUNGWADUK 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK

PENGARUH VARIASI MENGAJAR TEHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMA PGRI 1 PONTIANAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT DAN MEDIA LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

Keywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Muhammad Nurul Mahasin Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MOTIVASI BELAJAR

ABSTRACT. Keywords: Student Perceptions of Teaching and Teacher Professional Competency and Learning Outcomes

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

ABSTRAK. Kata kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kinerja Karyawan.

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI YOKOBENTO CABANG KOTA BEKASI

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. Mulya Sari 1) Sumadi 2) Zulkarnain 3)

CIVED ISSN Vol. 3, Nomor 1, Maret

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

PENGARUH KONDISI EKONOMI KELUARGA TERHADAP MOTVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII SMA SERI RAMA YLPI PEKANBARU

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MAKE A MATCH. (Artikel Skripsi) Oleh. Muji Aprilia Fitriani

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

Pengaruh Kinerja dan Kreativitas Guru Kimia Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA se-kabupaten Bulukumba

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

PENGARUH SIKAP BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NASIONAL AL - HUDA PEKANBARU

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA SMKN 1 MARTAPURA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DI MAS ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

Transkripsi:

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU EKONOMI DALAM MENGADAKAN VARIASI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM IPS DI SMA NEGERI 2 PEKANBARU REGINA ANGGRAINI Dibawah Bimbingan: Gani Haryana dan Hendripides Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jl. Bina Widya KM 12,5 Pekanbaru Unri.ac.id ABSTRACT The research was conducted in Economics teachers and students of class XI IPS program at SMAN 2 Pekanbaru. The purpose of this study was to determine the effect of teachers' teaching skills in performing variation of the Economics student motivation. Total population in this study were 123 people. The number of samples in this study were 55 people. The method used for data collection using a questionnaire distributed directly to students. The first questionnaire measure of skills held a variety consisting of 16 point declaration and the second questionnaire about students' motivation measure that consists of 24 statements. The analysis used is simple linear regression analysis with significance level of 5%. Data processing were performed with SPSS version 16.0 for Windows. From the results obtained Fh > Ft (16.521> 4.02), which means a significant difference between the skills held a variety of the students' motivation. In the simple linear regression analysis obtained by regression coefficient of 0.919, which means the value of each additional skills will hold variations give rise to the motivation of 0.919. It is also seen in the coefficient of determination (R 2 ) obtained at 0.238 this means that skills hold influential variation of 23.8% of the students' motivation. Thus the economy is expected to teachers if it is to increase students' motivation need to improve the skills held variations. Keywords: Skills Conducting Variation, Students, Motivation to Learn 1

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU EKONOMI DALAM MENGADAKAN VARIASI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM IPS DI SMA NEGERI 2 PEKANBARU REGINA ANGGRAINI Dibawah Bimbingan: Gani Haryana dan Hendripides Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jl. Bina Widya KM 12,5 Pekanbaru Unri.ac.id ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada guru Ekonomi dan siswa kelas XI Program IPS di SMA Negeri 2 Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru Ekonomi dalam mengadakan variasi terhadap motivasi belajar siswa. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 123 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 55 orang. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data menggunakan angket yang disebarkan langsung kepada siswa. Angket yang pertama mengukur tentang keterampilan mengadakan variasi yang terdiri dari 16 butir pernyataan dan angket yang kedua mengukur tentang motivasi belajar siswa yang terdiri dari 24 butir pernyataan. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dengan taraf signifikan 5%. Pengolahan data dilakukan dengan SPSS versi 16.0 for windows. Dari hasil penelitian diperoleh F h > F t (16,521 > 4,02) yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara keterampilan mengadakan variasi terhadap motivasi belajar siswa. Pada analisis regresi linear sederhana diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,919 yang berarti setiap penambahan satu nilai pada keterampilan mengadakan variasi akan memberikan kenaikan pada motivasi belajar sebesar 0,919. Hal ini juga terlihat pada koefisien determinasi (R 2 ) yang diperoleh sebesar 0,238 hal ini berarti keterampilan mengadakan variasi berpengaruh sebesar 23,8% terhadap motivasi belajar siswa. Dengan demikian diharapkan kepada guru Ekonomi jika ingin meningkatkan motivasi belajar siswa perlu meningkatkan keterampilan mengadakan variasi. Kata kunci : Keterampilan Mengadakan Variasi, Siswa, Motivasi Belajar 2

A. Pendahuluan Ekonomi diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri pada tingkat satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Ekonomi dalam Arnie Fajar (2005) merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi. Tujuan dari mata pelajaran Ekonomi berhubungan dengan kemampuan memahami sejumlah konsep ekonomi yaitu mencakup pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor) tentang ilmu ekonomi. Ini sama halnya dengan pernyataan dalam Arief Sadiman (2007) mengenai salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Namun terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku dalam diri siswa tergantung pada guru dan siswa itu sendiri yang melaksanakan proses belajar mengajar. Belajar dan mengajar dalam Nana Sudjana (2009) merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Kegiatan belajar mengajar dalam Syaiful dan Aswan Zain (2006) adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan anak didik. Sebagai guru sudah menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak didik ke tujuan. Suasana belajar yang tidak menyenangkan bagi anak didik biasanya lebih banyak mendatangkan kegiatan belajar mengajar yang kurang harmonis. Anak didik gelisah duduk berlama-lama dikursi mereka masing-masing. Kondisi ini tentu menjadi kendala yang serius bagi tercapainya tujuan pengajaran. Semua kendala yang terjadi dan dapat menghambat jalannya proses belajar mengajar, baik yang berpangkal dari perilaku anak didik maupun yang bersumber dari luar diri anak didik harus guru hilangkan. Karena keberhasilan belajar mengajar lebih banyak ditentukan oleh guru dalam mengelola kelas. Gejala adanya anak didik yang kurang senang menerima pelajaran dari guru tidak harus terjadi, karena hal itu akan menghambat proses belajar mengajar. Disinilah diperlukan peranan guru, bagaimana upaya menciptakan lingkungan belajar yang mampu mendorong anak didik untuk senang dan bergairah belajar. Untuk hal ini, cara akurat yang mesti guru lakukan adalah mengembangkan variasi dalam gaya mengajar, dalam penggunaan media, dan dalam interaksi guru dengan anak didik. Ketiga komponen variasi mengajar menyeret kegiatan belajar anak didik kedalam berbagai pengalaman yang menarik pada berbagai tingkat kognitif. Anak didik bergairah belajar. Sardiman (2009) menyatakan dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan 3

makin berhasil pula pengajaran itu. Jadi motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Dalam R. Ibrahim dan Nana Syaodih (2003) menyatakan upaya-upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa berhubungan dengan komponen keterampilan mengajar guru dalam mengadakan variasi yang meliputi gaya mengajar, penggunaan media dan interaksi yang bervariasi. Berdasarkan wawancara dengan lima orang siswa yang peneliti lakukan pada bulan Juni tahun 2012 di SMA Negeri 2 Pekanbaru, ditemukan beberapa fenomena yang berkaitan dengan keterampilan mengajar guru Ekonomi dalam mengadakan variasi, antara lain meliputi: (1) perpindahan posisi guru yang kurang bervariasi saat mengajar; (2) media yang digunakan kurang bervariasi; dan (3) guru yang mendominasi interaksi dikelas. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan lima orang siswa di SMA Negeri 2 Pekanbaru mengindikasikan guru Ekonomi kurang menerapkan keterampilan mengadakan variasi dalam mengajar. Dari fenomena temuan lapangan tersebut, peneliti tertarik untuk membahas tentang Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi dalam Mengadakan Variasi terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Program IPS di SMA Negeri 2 Pekanbaru. B. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Program IPS semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 123 orang dan dengan sampel berjumlah 55 orang. Berdasarkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumbernya. Sedangkan berdasarkan sumber data, data penelitian ini bersumber dari siswa kelas XI Program IPS di SMA Negeri 2 Pekanbaru semester Ganjil tahun ajaran 2012/2013 yang terpilih sebagai responden penelitian. Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara menggunakan angket. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis untuk memperoleh data primer yang berhubungan dengan Variabel X (Keterampilan Mengajar Guru Ekonomi dalam Mengadakan Variasi) dan Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa). Untuk mengetahui pengaruh antara keterampilan mengajar guru Ekonomi terhadap motivasi belajar siswa kelas XI Program IPS di SMA Negeri 2 Pekanbaru maka digunakan analisis regresi linear sederhana. Persamaan umum regresi linear sederhana dalam Sugiyono (2006) yaitu : Y = a + bx Keterangan : Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = harga Y bila X = 0 (harga konstan). b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. 4

Sebelum dilakukan analisis regresi linear sederhana, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui apakah variabel independen dan variabel dependen dari suatu regresi memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Pengujian hipotesis digunakan uji F untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk melihat seberapa besar persentase sumbangan variabel indenpenden terhadap variabel dependen dapat ditentukan oleh koefisien determinasi (R 2 ). C. Hasil dan Pembahasan Analisis Deskriptif Hasil penelitian yang penulis lakukan di SMA Negeri 2 Pekanbaru yaitu tentang pengaruh keterampilan mengajar guru Ekonomi dalam mengadakan variasi terhadap motivasi belajar siswa kelas XI Program IPS di SMA Negeri 2 Pekanbaru dapat diketahui dari hasil kuesioner yang disebarkan pada siswa yang berjumlah 55 orang. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keterampilan mengadakan variasi (X) dan variabel terikatnya adalah motivasi belajar siswa (Y). Keterampilan Mengadakan Variasi Keterampilan mengadakan variasi adalah keterampilan guru dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tidak membosankan sehingga siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan aktif. Indikator keterampilan mengadakan variasi yaitu meliputi : (1) variasi gaya mengajar; (2) variasi penggunaan media; dan (3) variasi interaksi. Berdasarkan penelitian di SMA Negeri 2 Pekanbaru dapat dilihat jawaban responden tentang keterampilan mengajar guru Ekonomi dalam mengadakan variasi yang ada pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1 Distribusi Frekuensi Keterampilan mengajar guru Ekonomi dalam mengadakan variasi di SMA Negeri 2 Pekanbaru Klasifikasi Kategori Frekuensi %tase IPS 1 IPS 2 IPS 3 Jumlah 68 80 Sangat Baik 0 1 1 2 4% 55 67 Baik 10 8 7 25 45% 42 54 Cukup Baik 8 10 10 28 51% 29 41 Tidak Baik 0 0 0 0 0% 16 28 Sangat Tidak Baik 0 0 0 0 0% Jumlah 18 19 18 55 100% Sumber : Data olahan Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa (1) sebagian besar siswa kelas XI IPS 1 sebanyak 10 siswa menyatakan guru Ekonomi mempunyai keterampilan mengajar dalam mengadakan variasi dengan kategori baik; (2) sebagian besar siswa kelas XI IPS 2 sebanyak 10 siswa menyatakan guru Ekonomi mempunyai keterampilan 5

mengajar dalam mengadakan variasi dengan kategori cukup baik; (3) sebagian besar siswa kelas XI IPS 3 sebanyak 10 siswa menyatakan guru Ekonomi mempunyai keterampilan mengajar dalam mengadakan variasi dengan kategori cukup baik. Setelah data dijumlahkan diketahui bahwa sebagian besar siswa yaitu sebanyak 28 (51%) siswa menyatakan guru Ekonomi mempunyai keterampilan mengajar dalam mengadakan variasi dengan kategori cukup baik, sebanyak 25 (45%) siswa menyatakan guru Ekonomi mempunyai keterampilan mengajar dalam mengadakan variasi dengan kategori baik, dan sebanyak 2 (4%) siswa menyatakan guru Ekonomi mempunyai keterampilan mengajar dalam mengadakan variasi dengan kategori sangat baik. Upaya guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang mampu mendorong siswa untuk senang dan bergairah belajar adalah dengan mengembangkan keterampilan mengajar yaitu keterampilan mengadakan variasi. Dari jawaban responden diatas mencerminkan bahwa guru Ekonomi di SMA Negeri 2 Pekanbaru mempunyai keterampilan mengadakan variasi yang cukup baik. Hasil tabel distribusi frekuensi keterampilan mengajar guru Ekonomi di SMA Negeri 2 Pekanbaru didukung oleh tiga indikator. Untuk melihat indikator keterampilan mengadakan variasi dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 2. Rekapitulasi persentase indikator keterampilan mengajar guru dalam mengadakan variasi di SMA Negeri 2 Pekanbaru No Indikator Pilihan Jawaban SS S KDG JR TP 1 Variasi gaya mengajar 11% 44% 30% 12% 3% 2 Variasi penggunaan media 23% 29% 30% 10% 8% 3 Variasi interaksi 19% 38% 18% 12% 13% Rata-rata 18% 37% 26% 11% 8% Sumber : Data olahan Dari tabel 2 diatas, diketahui dalam gaya mengajar dan interaksi sebagian besar siswa menyatakan guru Ekonomi Sering mengadakan variasi sedangkan dalam penggunaan media sebagian besar siswa menyatakan guru Ekonomi Kadang-kadang mengadakan variasi. Setelah dirata-ratakan sebagian besar siswa sebanyak 37% menyatakan bahwa guru Ekonomi Sering melakukan indikator keterampilan mengadakan variasi. Apabila dihubungkan dengan tabel 1 diketahui sebagian besar siswa yaitu sebanyak 28 (51%) menyatakan guru Ekonomi di SMA Negeri 2 Pekanbaru mempunyai keterampilan mengajar dalam mengadakan variasi dengan kategori cukup baik. Perbedaan ini disebabkan karena data pada tabel 1 menggunakan data yang seharusnya yaitu data yang dikategorikan sebelum angket disebarkan sehingga frekuensi siswa yang menyatakan keterampilan mengajar guru Ekonomi dalam mengadakan variasi dengan kategori sangat baik hanya sebanyak 2 dari 55 siswa. Sedangkan data pada tabel 2 menggunakan data riil yaitu data yang dikategorikan setelah angket disebarkan. 6

Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah suatu penggerak yang mendorong siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas belajar yang ditandai dengan perubahan energi dan timbulnya perasaan dengan reaksi-reaksi untuk mencapai suatu tujuan. Indikator motivasi belajar yaitu meliputi : (1) tekun dalam mengerjakan; (2) tidak mudah putus asa; (3) menujukkan minat terhadap mata pelajaran; (4) senang bekerja mandiri; (5) kreatif; (6) dapat mempertahankan pendapatnya; (7) percaya diri; (8) senang memecahkan soal. Tabel 3 Distribusi Frekuensi motivasi belajar siswa di SMA Negeri 2 Pekanbaru Klasifikasi Kategori Frekuensi IPS 1 IPS 2 IPS 3 Jumlah %tase 102 120 Sangat Tinggi 4 1 2 7 13% 82 101 Tinggi 12 14 12 38 69% 62 81 Cukup Tinggi 2 4 4 10 18% 43 61 Rendah 0 0 0 0 0% 24 42 Rendah Sekali 0 0 0 0 0% Jumlah 18 19 18 55 100% Sumber : Data olahan Dari tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa (1) siswa kelas XI IPS 1 sebanyak 16 siswa memiliki motivasi sangat tinggi dan tinggi, dimana keterampilan mengadakan variasi guru Ekonomi dikelas XI IPS 1 dengan kategori baik; (2) siswa kelas XI IPS 2 sebanyak 15 siswa memiliki motivasi sangat tinggi dan tinggi, dimana keterampilan mengadakan variasi guru Ekonomi dikelas XI IPS 2 dengan kategori cukup baik; (3) siswa kelas XI IPS 3 sebanyak 14 siswa memiliki motivasi sangat tinggi dan tinggi, dimana keterampilan mengadakan variasi guru Ekonomi dikelas XI IPS 3 dengan kategori cukup baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru dengan keterampilan mengadakan variasi kategori baik lebih banyak menghasilkan siswa yang memiliki motivasi tinggi dibandingkan guru dengan keterampilan mengadakan variasi kategori cukup baik. Setelah data dijumlahkan dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa yaitu sebanyak 38 orang (69%) siswa di SMA Negeri 2 Pekanbaru memiliki motivasi tinggi, 10 orang (18%) siswa memiliki motivasi cukup tinggi dan 7 orang (13%) siswa memiliki motivasi sangat tinggi. Motivasi memegang peranan penting dalam belajar. Seorang siswa tidak akan dapat belajar dengan baik dan tekun jika tidak ada motivasi didalam dirinya. Maka dari itu, guru selalu memperhatikan masalah motivasi dan berusaha agar tetap tergejolak didalam diri setiap siswa selama pengajaran berlangsung. Dari jawaban responden diatas mencerminkan bahwa siswa kelas XI Program IPS di SMA Negeri 2 Pekanbaru memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Hasil tabel distribusi frekuensi motivasi belajar siswa di SMA Negeri 2 Pekanbaru didukung oleh delapan indikator. Untuk melihat indikator motivasi belajar siswa dapat dilihat sebagai berikut : 7

Tabel 4. Rekapitulasi persentase indikator motivasi belajar siswa di SMA Negeri 2 Pekanbaru No Indikator Pilihan Jawaban SS S KDG JR TP 1 Tekun dalam mengerjakan 22% 42% 31% 5% 0% 2 Tidak mudah putus asa 7% 27% 44% 16% 6% 3 Menunjukkan minat terhadap mata pelajaran 25% 53% 16% 4% 2% 4 Senang bekerja mandiri 13% 36% 40% 9% 2% 5 Kreatif 15% 38% 40% 7% 0% 6 Dapat mempertahankan pendapat 18% 33% 42% 7% 0% 7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini 16% 60% 22% 2% 0% 8 Senang memecahkan soal 7% 51% 36% 4% 2% Rata-rata 15,51% 42,5% 33,87% 6,75% 1,5% Sumber : Data olahan Dari tabel 4 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI Program IPS di SMA Negeri 2 Pekanbaru memiliki motivasi belajar yang tinggi karena setelah dirata-ratakan sebagian besar siswa sebanyak 42,5% menjawab Sering melakukan masing-masing indikator motivasi belajar siswa, sebanyak 33,87% menjawab Kadang-kadang, sebanyak 15,51% menjawab Sangat Sering. Namun demikian masih ada siswa yang menjawab Jarang sebanyak 6,75% dan menjawab Tidak Pernah melakukan masing-masing indikator sebanyak 1,5%. Pengujian Hipotesis Hasil penelitian ini dibuat untuk membuktikan hipotesis atas indikator yang diteliti yaitu pengaruh keterampilan mengadakan variasi (X) terhadap motivasi belajar siswa (Y). Hasil penelian tentang uji normalitas menggunakan grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual yang diperoleh dari hasil output SPSS versi 16.0 dan data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas. Tingkat signifikan yang diperoleh didalam tabel Anova adalah sebesar 0,00 berdasarkan rumus hipotesisnya yaitu bila signifikan < dari alfa 5%, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen, perbandingan yang signifikan yang diperoleh yaitu 0,00 < 0,05. Berdasarkan tabel Anova diperoleh F hitung sebesar 16,521. Nilai F hitung selanjutnya dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat keyakinan 95% dan signifikan alfa 5% dan diperoleh hasil untuk F tabel 4,02. Karena F hitung > F tabel (16,521 > 4,02) maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel indenpenden dan varaibel dependen. Maka berdasarkan perbandingan tersebut, membuktikan bahwa terdapat pengaruh variabel X (keterampilan mengadakan variasi) terhadap variabel Y (motivasi belajar). Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara keterampilan 8

mengajar guru Ekonomi dalam mengadakan variasi terhadap motivasi belajar siswa di SMA Negeri 2 Pekanbaru. Setelah data diperoleh, hasil pengolahan data dan analisis data ditentukan melalui persamaan regresi linear sederhana. Melalui tabel Coefficients hasil output program SPSS versi 16.0 didapat nilai konstanta (a) sebesar 30,656 dan nilai koefisien regresi (b) sebesar 0,919 yang kemudian diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut : Y = 30,656 + 0,919X Dari persamaan regresi yang tertera diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh keterampilan mengajar guru Ekonomi dalam mengadakan variasi terhadap motivasi belajar siswa di SMA Negeri 2 Pekanbaru dengan besar pengaruhnya sebesar 0,919. Dengan ini berarti jika nilai keterampilan mengadakan variasi bertambah 1, maka nilai motivasi belajar akan bertambah sebesar 0,919. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi keterampilan mengadakan variasi terhadap motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel Model Summary hasil olahan SPSS versi 16.0. Berdasarkan tabel Model Summary dapat diketahui untuk angka R diperoleh nilai sebesar 0,487. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan variabel independen dan variabel dependen. Sedangkan untuk R 2 diperoleh angka sebesar 0,238 atau 23,8%. Ini menunjukkan bahwa keterampilan mengajar guru Ekonomi dalam mengadakan variasi memberikan kontribusi terhadap motivasi belajar siswa di SMA Negeri 2 Pekanbaru sebesar 23,8% sedangkan sisanya 76,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hal ini sesuai dengan R. Ibrahim dan Nana Syaodih (2003) yang menyatakan upaya-upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa berhubungan dengan komponen keterampilan mengajar guru dalam mengadakan variasi yang meliputi gaya mengajar, penggunaan media dan interaksi yang bervariasi. Tujuan mengadakan variasi dalam Abuddin Nata (2009) yaitu meliputi: (1) meningkatkan motivasi belajar dan mengajar; (2) meningkatkan perhatian para siswa kepada guru; (3) meningkatkan keberhasilan kegiatan belajar mengajar; dan (4) menghilangkan kejenuhan dalam belajar mengajar. D. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa yaitu sebanyak 28 (51%) menyatakan guru Ekonomi di SMA Negeri 2 Pekanbaru mempunyai keterampilan mengajar dalam mengadakan variasi yang cukup baik, sedangkan untuk motivasi belajar siswa kelas XI Program IPS di SMA Negeri 2 Pekanbaru memiliki motivasi belajar yang tinggi sebanyak 38 (69%). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terlihat bahwa variabel keterampilan mengajar guru Ekonomi dalam mengadakan variasi (X) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar (Y) siswa kelas XI program IPS di SMA Negeri 2 Pekanbaru. Keterampilan mengajar guru Ekonomi dalam mengadakan variasi memberikan pengaruh sebesar 0,919 dan memberikan 9

F. kontribusi sebesar 23,8% terhadap motivasi belajar siswa kelas XI Program IPS di SMA Negeri 2 Pekanbaru. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, peneliti menyarankan : (1) Jika guru ingin meningkatkan motivasi belajar siswa, guru dapat meningkatkan keterampilan mengadakan variasi, terutama pada variasi penggunaan media; (2) Jika Kepala Sekolah ingin meningkatkan motivasi belajar siswa, Kepala Sekolah dapat menyarankan kepada guru untuk dapat meningkatkan keterampilan mengajar yaitu keterampilan mengadakan variasi; (3) Penelitian ini hanya meneliti sebagian kecil dari faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, sehingga membuka peluang bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti variabel-variabel lain yang belum termasuk dalam penelitian ini yang diduga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. E. Daftar Pustaka Abuddin Nata., 2009, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Kencana, Jakarta. Arief Sadiman., dkk., 2011, Media Pendidikan, Raja Grafindo Perkasa, Jakarta. Arnie Fajar., 2005, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, Remaja Rosdakarya, Bandung. Nana Sudjana., 2009, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algesindo, Bandung. R. Ibrahim dan Nana Syaodih., 2003, Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta Sardiman., 2009, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sugiyono., 2006, Statistika untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung. Syaiful dan Aswan Zain., 2006, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. 10