BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham perusahaan. Tujuan. pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai

dokumen-dokumen yang mirip
UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROFITABILITAS, LEVERAGE & PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan industri manufaktur food and beverages

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. kewirausahaan yang memiliki tujuan yang jelas. Terdapat beberapa hal

BAB I PENDAHULUAN. pula pemiliknya. Untuk itu nilai perusahaaan bagi investor dan kreditur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif

BAB 1 PENDAHULUAN. bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan seperti penetapan strategi, ide-ide baru, kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan lain. Perusahaan yang mampu bersaing akan bertahan hidup,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam menjalankan usahanya berkeinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. consumer goods. Perusahaan consumer goods merupakan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. indonesia. Kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat, diproyeksikan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang berorientasi pada laba salah satunya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kredibilitas yang dijunjung tinggi, mempunyai kualitas bagus dan harus bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dengan baik seperti

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. atau laba yang sebesar-besarnya yang mengandung konsep bahwa perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu entitas yang tujuan utamanya

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat investor akan menanamkan modalnya, untuk dapat mendapat keuntungan

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dari kedua tujuan tersebut, maka pihak manajemen harus dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam menjalankan serta mengembangkan kegiatan investasinya serta

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan. dengan meningkatkan inovasi dan produktivitas.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, namun disisi lain penggunaan financial leverage dapat berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini tantangan dalam dunia usaha semakin dirasakan oleh para pengusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dibandingkan dengan nilai saham ( Book Value ) selama satu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat di

BAB I PENDAHULUAN. serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pasar modal mirip dengan pasar-pasar lainnya, dimana terjadi transaksi

BAB I PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terhadap harga belinya. Emamgholipour et al. (2013), menyatakan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri misalnya kebijakan pemerintah, suku bunga, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan. satu dengan yang lainnya (Martono dan Agus, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang semakin baik sekarang ini dapat. menyebabkan timbulnya persaingan bisnis yang ketat pada setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang ada. Sementara tujuan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

0BAB I PENDAHULUAN. di pasar modal, ada kegiatan terpenting yang perlu dilakukan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. sistem ekonomi untuk industri yang sama. Pertumbuhan perusahaan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. harga saham meningkat berarti nilai perusahaan meningkat dan kesejahteraan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan adalah dengan melihat nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan dalam menjual saham yaitu untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan Salvatore dalam. Kusumajaya, Dewa Kadek Oka (2011:19). Nilai perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I UKDW. saham. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan diperlukan untuk menentukan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemerintah. Melalui pasar modal pemerintah dapat mengalokasikan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha membangun sebuah perusahaan dibutuhkan dana

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya akan memaksimalkan struktur modalnya. bagaimana posisi financial perusahaan tersebut. Struktur modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. pemilik perusahaan dengan cara meningkatkan nilai perusahaan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. mengelola seluruh asetnya dengan baik sehingga akan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, karena yang

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fenomena yang banyak ditemui ketika perusahaan bertambah besar maka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB 1 PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh PBB Masalah lingkungan ini semakin nyata dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mampu membaca situasi yang terjadi agar dapat mengelola fungsi-fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era industri yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap

BAB I PENDAHULUAN. obat, terutama dalam hal kesehatan. Menurut Sharabati et al. (2010) memandang

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. banyak angkatan kerja di Indonesia. Industri manufaktur menjadi industri strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

BAB I PENDAHULUAN. negara atau daerah, maka semakin banyak jumlah dan macam industri. Pesatnya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham perusahaan. Tujuan memakmurkan pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang atau present value dari semua keuntungan pemegang saham yang diharapkan akan diperoleh di masa depan. Nilai perusahaan tercermin dari harga saham yang stabil, yang dalam jangka panjang mengalami kenaikan. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan (Brigham, Gapenski, & Daves, 2006). Salah satu hal yang menentukan nilai perusahaan adalah struktur kepemilikan. Struktur kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang akan berpengaruh pula terhadap kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol yang mereka miliki. Pasar modal diharapkan akan bereaksi positif ketika perusahaan dikelola oleh manajemen yang kompeten dan berkualitas atau perusahaan dimiliki oleh pemegang saham yang memiliki citra dan kredibilitas yang baik. Aspek kontrol yang dimiliki oleh pemilik perusahaan diharapkan akan dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sehingga dapat mengoptimalkan nilai perusahaan (Marina Suzuki dan Putu Vivi, 2015). Menurut penelitian Bhekti (2013), nilai perusahaan diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh calon investor 1

2 seandainya suatu perusahaan akan dijual. Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan olehperusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Pengertian nilai perusahaan menurut penelitian Octavia Languju, et. al (2016) adalah seperti berikut: Nilai perusahaan adalah nilai wajar perusahaan yang menggambarkan presepsi investor terhadap emiten tertentu, sehingga nilai perusahaan merupakan persepsi investor yang selalu dikaitkan dengan harga saham. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan antara lain adalah ukuran perusahaan (Firm Size). Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Ukuran perusahaan merupakan cerminan total dari aset yang dimiliki suatu perusahan (I Gusti Ngurah Gede & Gede Merta Sudiarta, 2016). Penelitian mengenai hubungan ukuran perusahaan dengan nilai perusahaan telah banyak dilakukan oleh peneliti. Namun para peneliti menemukan hasil yang berbeda. I Gusti Ngurah Gede & Gede Merta Sudiarta (2016) menemukan hubungan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula nilai perusahaan dan jika semakin kecil ukuran perusahaan maka semakin kecil pula nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan yang besar bisa menjamin nilai perusahaannya

3 tinggi, karena perusahaaan besar berani melakukan investasi baru terkait dengan ekspansi, sebelum kewajiban - kewajibannya (hutang) sudah terlunasi. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Octavia Languju, at.al (2016) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan umumnya berpengaruh pada penilaian investor dalam membuat keputusan investasi. Ukuran perusahaan diukur dengan besarnya total asset yang dimiliki karena nilai total asset umumnya sangat besar dibandingkan variable keuangan lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan dengan arah hubungan negatif terhadap nilai perusahaan (PBV). Ukuran perusahaan bukan merupakan pertimbangan bagi para investor dalam berinvestasi, Rahmawati (dalam Octavia Languju, dkk 2016). Menurut penelitian Ni Putu Wida P. D & I Wayan Suartana ( 2014), struktur kepemilikan institusional dianggap mampu mempengaruhi nilai persahaan. Investor institusional dianggap mampu menggunakan informasi laba periode sekarang untuk memprediksi laba di masa mendatang dibandingkan investor non institusional. Kepemilikan institusional dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan memanfaatkan informasi, serta dapat mengatasi konflik keagenan karena dengan meningkatnya kepemilikan institusional maka segala aktivitas perusahaan akan diawasi oleh pihak institusi atau lembaga. Pemegang saham memiliki pengaruh yang kuat pada setiap perilaku manajer, dimana jumlah pemegang saham yang besar mampu mengurangi dan mencegah tindakan oppurtunistik manajer. Tingginya jumlah kepemilikan institusional akan meningkatkan sistem kontrol perusahaan yang ditujukan guna meminimalisasi tingkat

4 kecurangan akibat tindakan oportunistik pihak manajer yang nantinya dapat mengurangi nilai perusahaan. Peningkatan jumlah kepemilikan institusional ini juga ditujukan agar setiap aktivitas yang dilakukan diarahkan pada pencapaian nilai perusahaan yang tinggi, Haruman (dalam Ni Putu Wida, 2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Wida (2014) menyimpulkan bahwa pengaruh positif signifikan ditunjukkan oleh variabel kepemilikan institusional pada nilai perusahaan, dimana keterlibatan pihak institusional mampu membatasi perilaku oportunistik manajer. Sedangkan menurut penelitian Marina Suzuki Hariyanto dan Putu Vivi Lestari (2015) menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014. Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungannya yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayarkan devidennya. Weston dan Coveland (1992), mendefinisikan profitabilitas yaitu sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Apabila profitabilitas perusahaan baik maka para stakeholders yang terdiri dari kreditur, supplier, dan juga investor akan melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan.

5 Dengan baiknya kinerja perusahaan akan meningkatkan pula nilai dari suatu perusahaan. Hasil pengujian yang dilakukan oleh Candra Pami Hemastuti (2014) menunjukkan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi profitabilitas maka nilai perusahaan tinggi dan semakin rendah profitabilitas maka nilai perusahaan rendah. Profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik. Profitabilitas menunjukkan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan kegiatan operasinya. Sehingga profitabilitas sangat mempengaruhi para investor untuk melakukan investasi ke perusahaan dengan melihat besarnya peningkatan laba yang diperoleh perusahaan setiap tahunnya. Sedangkan penelitian Indrajaya (dalam Bhekti Fitri Prasetyorini 2013), menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal karena apabila struktur modal turun maka nilai perusahaan juga akan turun. Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya leverage perusahaan. Leverage merupakan pemakaian utang oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan. Hutang (leverage) yang merupakan rasio utang atau sering juga dikenal dengan nama rasio solvabilitas adalah rasio yang dapat menunjukan kemampuan dari suatu perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial dari perusahaan tersebut seandainya perusahaan tersebut dilikuidasi (I Gusti Ngurah Gede, 2016). Leverage digambarkan untuk melihat sejauh mana asset perusahaan dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal sendiri (Weston dan Copeland, 2011). Leverage

6 juga bisa sebagai salah satu alat yang banyak digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan modal mereka dalam rangka meningkatkan keuntungan. Peningkatan dan penurunan tingkat hutang memiliki pengaruh terhadap penilaian pasar. Kelebihan hutang yang besar dapat pula memberikan dampak yang negatif pada nilai perusahaan. Ogolmagai (dalam I Gusti Ngurah Gede, 2016). Variabel leverage dipilih karena terdapat perbedaan hasil penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Ngurah Gede Rudangga (2016), menunjukkan bahwa Leverage secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Food and Beverages yang tedaftar di BEI periode 2011-2014. Semakin tinggi perusahaan menggunakan pendanaan yang berasal dari hutang maka semakin tinggi pula nilai perusahaan yang dimiliki perusahaan tersebut. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Bhekti Fitri Prasetyorini (2013), menyimpulkan bahwa Variabel leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian terdahulu yang hasilnya tidak konsisten, maka peneliti ingin meneliti kembali apakah ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas dan leverage tetap konsisten berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Selain itu juga terdapat perbedaan dari penilitian sekarang dengan penelitian terdahulu mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian. Penelitian terdahulu hanya menggunakan tiga variabel yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, dan Leverage. Sedangkan penelitian sekarang menggunakan empat variable yaitu ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas dan leverage. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh I Gusti Ngurah Gede

7 Rudangga dan Gede Merta Sudiarta (2016) yang meneliti tentang pengaruh ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Sehingga akan dihasilkan kontribusi yang nyata untuk membuktikan apakah terjadi penguatan konsistensi terhadap teori yang terjadi selama ini atau sebaliknya. Hasil penelitian terdahulu yang berbeda- beda menunjukkan adanya reasearch gap mengenai pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas dan leverage terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengakibatkan pemahaman mengenai ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, profitabilitas dan leverage terhadap nilai perusahaan memerlukan justifikasi lebih mendalam. Gambar 1.1 grafik pertumbuhan dari semua sektor tahun 2013.

8 Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015. Sektor ini dipilih menjadi objek penelitian karena pada tahun 2013 sektor property & real estate menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi. Berikut adalah grafik pertumbuhan dari semua sektor tahun 2013. Sektor property & real estate mengalami pertumbuhan yang tertinggi hingga mencapai 42.8%. Mengalahkan sektor infrastruktur yang mengalami pertumbuhan 29.2% dan Industri Dasar & Kimia yang mengalami pertumbuhan mencapai 20.0% serta sektor-sektor lainnya. Namun ditahun berikutnya sektor property & real estate justru mengalami fluktuasi harga saham. (www.yahoo.finance.com) Berikut adalah harga saham beberapa perusahaan Property dan Real Estate yang Listing di BEI pada tahun 2013 2015. Sumber: Harga Saham (www.yahoo.finance.com). Gambar 1.2. Grafik Harga Saham Pada Beberapa Perusahaan Property dan Real Estate Periode Tahun 2013-2015.

9 Fluktuasi yang terjadi pada harga saham adalah gambaran dari reaksi pemodal atas fenomena yang terjadi, yaitu ketika ditahun 2012 dan 2013 terjadi peningkatan pertumbuhan pada perusahaan Property dan Real Estate, dimana 26 perusahaan dari 45 perusahaan mendapatkan laba bersih lebih dari 50% maka reaksi pemodal tergambar dari naiknya grafik harga saham pada periode tersebut. Hal senada juga terjadi atas reaksi para pemodal atas pelambatan ekonomi pada tahun 2015 yang dipicu tingginya kurs Dollar Amerika yang menyebabkan menurunnya laba beberapa perusahaan Property dan Real Estate. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul yang berhubungan dengan perusahaan Property dan Real Estate. Adapun alasan yang memotivasi peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada perusahaan Property dan Real Estate karena harga sahamnya yang fluktuatif. Selain itu sektor Property dan Real Estate sekarang ini tetap menjadi salah satu sektor utama yang menggerakan roda perekonomian Indonesia, tercatat tahun 2013 perusahaan Property dan Real Estate menyumbang 28% dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia (Tribunnews, 25 Nopember 2013), serta adanya Research Gap dari penelitian terdahulu. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengambil judul : UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN.

10 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian sebelumnya, maka nilai yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan? 2. Bagaimana pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan? 3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan? 4. Bagaimana pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan. 3. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. 4. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan. 1.4 Manfaat penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berarti, dan menjadi referensi tambahan serta sebagai literature untuk peneliti selanjutnya. 2. Calon Investor

11 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan kepada para calon investor yang ingin menanamkan modal dalam bentuk saham keperusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel. 3. Perusahaan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan kontribusi bagi para pemegang kepentingan untuk dijadikan masukan, pedoman pengambilan keputusan atas kebijakan akuntansi yang digunakan. 4. Pemegang Saham Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaaat kepada para pemegang saham perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel dalam mengambil keputusan terkait saham yang telah dikontribusikan kepada perusahaan.

12